BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UIN Malang

1y ago
24 Views
2 Downloads
8.19 MB
75 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. TINJAUAN PEMILIHAN LOKASIDalam pemilihan lokasi perancangan harus mempertimbangkan beberapahal tentang pemilihan lokasi tapak sesuai dengan syarat-syarat yang telahditentukan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan Depdikbud, antara lain:1. Lokasi perancangan harus strategis, tidak harus terletak di pusat kotaatau di pusat keramaian kota, melainkan terletak pada tempat yangmudah dijangkau oleh umum dan angkutan umum.2. Lokasi perancangan harus sehat, yaitu tidak terletak di daerah industriyang banyak polusi udaranya dan juga tidak terletak di daerah yangberlumpur atau tanah rawa atau tanah berpasir dan elemen-elemenyang berpengaruh pada lokasi yaitu kelembaban udara setidaktidaknya harus terkontrol antara 45% sampai 60%.3. Memiliki nilai kedekatan terhadap pusat kegiatan pendidikan.4. Berada dalam lokasi pendidikan, rekreasi dan sesuai denganperuntukan lahan.5. Luas tapak yang dibutuhkan memenuhi.

2.2. PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI2.2.1. Definisi enelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, bab I ketentuanumum pasal 1 nomor 7: “Penerapan dan peragaan adalah pemanfaatan hasilpenelitian, pengembangan, dan atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telahada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi”.(www.Undang-undang Republika Indonesia.com)Peragaan adalah pameran umum, perbuatan mempertunjukkan sesuatu ataumemamerkan suatu obyek yang membutuhkan saling berinteraksinya antarapengunjung dengan obyek secara langsung. (www.wikipedia.com)2.2.2. Definisi Ilmu PengetahuanKata “ilmu” merupakan terjemahan dari kata “science”, yang secaraetimologis berasal dari kata latin “scire”, artinya “to know” yang artinya belajar.Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmupengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan obyektif. Ilmu pada prinsipnyamerupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistemasikan common sense,suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalamkehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermatdan teliti dengan menggunakan berbagai metode. (Gie,2004: 87)Dari interaksi di antara aktivitas, metode dan pengetahuan yang bolehdikatakan menyusun diri menjadi ilmu dapatlah digambarkan dalam suatu bagansegitiga sebagai berikut:

AktivitasIlmuMetodePangetahuanDiagram 2.1. kesatuan interaksi antara aktivitas, metode danpengetahuanSumber. The Liang gie, Pengantar Filsafat. 2004Bagan di atas memperlihatkan bahwa ilmu dapat dipahami dari tiga sudut,yakni ilmu dapat dihampiri dari arah aktivitas, para ilmuwan atau dibahas mulaidari segi metode atau dimengerti sebagai pengetahuan yang merupakan hasil yangsudah sistematis. Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas yangdilakukan manusia tentang perbuatan melakukan sesuatu. Ilmu tidak hanya satuaktivitas tunggal saja, melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakansebuah proses. Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional, kognitif dan teologis.Jadi pada dasarnya ilmu adalah sebuah proses yang bersifat kognitif,bertalian dengan proses mengetahui dan pengetahuan. Proses kognitif adalahsuatu rangkaian aktivitas seperti pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian danpenalaran yang dengannya manusia dapat mengetahui dan memperolehpengetahuan tentang suatu hal.

2.2.3. Definisi TeknologiTeknologi berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperolehdari asal kata techne, bermakna “wacana seni”. Ketika istilah itu pertama kalidigunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalahpembahasan sistematis atas “seni terapan” atau pertukangan. Sekarang sebagianbesar definisi teknologi (Capra,2004: 107) menekankan hubungannya dengansains. Ahli sosiologi Manuel Castells sepertidikutip Capra (2004: 107)mendefinisikan teknologi sebagai “kumpulan alat, aturan dan prosedur yangmerupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentudalam cara yang memungkinkan pengulangan” (http://ajidedim.wordpress.com)Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengansains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologimengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitansatu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyatasekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materidan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.Menurut undang-undang tentang sistem nasional penelitian, pengembangan,dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, bab I ketentuan umum pasal 1Nomor 2: Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yangdihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuanyang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, danpeningkatan mutu kehidupan manusia.

2.2.3.1. Sifat-sifat TeknologiTeknologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat-sifat sebagaiberikut:A. Obyektif dan UniversalTidak memihak pada suatu aliran tertentu maupun kebudayaantertentu dan memiliki resiko yang berbeda dengan yang terdahuluB. RasionalLandasan penemuan yang berpikir logisC. Tegas dan lugasSesuai dengan syarat pembuktian secara empirisD. Sistematis dan akumulatifSifat rasional dan empiris membentuk kerangka pikir yang sistematisE. Tumbuh, selalu berkembangTeknologi akan selalu mengalami perkembangan dan tidak pernahberhenti disebabkan karena sikap kritis dan perkembangan pola pikirmanusia yang mendasari perkembangan ini.F. Terbuka dan jujurMekanisme mengutamakan unsur-unsur kebenaran yang terlibatdiungkap secara jelas sehingga terbuka terhadap kemungkinanpenilaian, dukungan ataupun sanggahan.

G. Dinamis dan progresifSifat yang senantiasa berkembang dan bergerak selalu meneliti danmencari serta menemukan hal yang baru.2.3. PENGENALAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DANTEKNOLOGIPusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah sebuah wahanasumber belajar IPTEK secara non-formal yang dibangun untuk melengkapi saranapendidikan IPTEK. Di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi setiappengunjung dapat merasakan mudahnya belajar memahami berbagai konsep danprinsip ilmu pengetahuan maupun teknologi dari awal hingga yang lagiberkembang. (http://infoppiptek.blogspot.com)Menurut pengertian yang dikutip lewat situs http:ppiptek.com, pusatperagaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu sarana pendidikan luarsekolah yang memadukannya dengan unsur hiburan untuk memperkenalkanIPTEK kepada masyarakat segala usia secara mudah, menarik, dan berkesanmelalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan.Pusat peragaan IPTEK ini memberi kesempatan kepada pengunjung untukbukan hanya melihat rahasia dan gejala alam yang diperagakan, tetapi jugamempelajarinya dengan menggunakan indera pendengar, penciuman dan perabamelalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Panduan antara pengalaman nyataserta gagasan abstrak inilah yang membawa kepada masyarakat pengunjung untuksecara mandiri menjajaki kekayaan IPTEK. Pembelajaran tidak hanya terjadimelalui proses mengingat atau mengulang di luar kepala, tetapi melalui proses

akomodasi dan asimilasi, secara aktif alat peraga dapat menggugah pembelajaransesuai learning style pengunjung, dengan demikian pengunjung diajak untukbertanggung jawab terhadap pembelajarannya itu sendiri.Dalam upaya untuk menyampaikan pesan, maksud dan tujuan di dalamnya,ada beberapa upaya yang perlu diketahui secara umum, antara lain yaitu:2.3.1. Fungsi dan Tujuan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan TeknologiPPIPTEK berfungsi memadukan unsur edukasi dan rekreasi untukmemperkenalkan IPTEK kepada masyarakat luas secara mudah, menarik, danberkesan melalui berbagai kegiatan peragaan yang atraktif dengan tujuan melaluiinteraksi yang dilakukan oleh para pengunjung dengan media peraga dapatmendorong tumbuhnya pemikiran positif dalam diri pengunjung tentang APA,MENGAPA, BAGAIMANA IPTEK digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraankehidupan manusia. (http://ppiptek.com)Sesuai yang dikutip dari http://ppiptek.com, Pusat Peragaan IlmuPengetahuan dan Teknologi haruslah memiliki tujuan dan sasaran yaitu:A.Untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakatterhadap peranan IPTEK dalam kehidupan modern.B.Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan masyarakat nantarahasilpengembangan IPTEK dengan kemajuan dunia industri dalamkehidupan sehari-hari.

Dalam pemfasilitasannya, fasilitas ini diperuntukkan bagi masyarakat secaraedukatif, rekreatif, informatif, dan kreatif, yang memadukan sistem sosial, sistembudaya dan sistem fisik. (Marlina, 2008:165)Sistem sosial adalah sistem di mana diharapkan ilmu pengetahuan dapatmenjadi bagian dari budaya keseharian masyarakat. Sistem fisik adalah sistem dimana produk ilmu pengetahuan dapat digunakan secara optimal danmemasyarakat sesuai dengan fungsi-fungsi yang mewadahinya, karakterrancangan setidaknya meliputi empat macam yaitu:A. EdukasiPada dasarnyamerupakan suatu fasilitas pembelajaran. Sesuainamanya, materi pembelajaran tersebut ditunjang dengan teknologi.Ilmu pengetahuan merupakan materi yang sangat dinamis, dalam artimempunyai intensitas perubahan dan perkembangan yang tinggi.Sebagai fasilitas edukasi,harus dapat mengakomodasi dinamisasiperubahan ini, dalam arti harus fleksibel terhadap perubahan danperkembangan materi di dalamnya. sebagai salah satu jenis fasilitaskomersial,harus dirancang menarik agar dapat menundang parapengunjung. Untuk mencapai tujuan ini, materi edukasi yangmewadahi dalamharus mencangkup materi pembelajaran untuksemua usia, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.B. InformatifSebagai fasilitas edukasi,harus dapat mendistribusikan informasidengan baik. Artinya, materi-materi pembelajaran di dalamnya dapat

tersampaikan dengan baik sesuai dengan rencana. Untuk mencapai haltersebut, diperlukan adanya peraga maupun fasilitas pendukung lainyang penyediaannya akan berpengaruh pada rancangan ruang danbangunan secara keseluruhan.C. RekreatifSelain bersifat edukatif, juga harus dirancang dengan karakterrekreatif, dalam arti fasilitas ini harus dapat memberikan hiburan ataueksplorasi pengalaman bagi pengunjung sehingga waktu kunjunganmenjadi panjang dan intensitas kunjungan ulangnya tinggi. Sebagaifasilitas rekreatif, rancangan harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitasrekreasi sesuai dengan konsumen tergetnya yang meliputi anak-anak,remaja dan dewasa.D. KreatifKarakter ini merupakan respon atas tuntutan tiga karakter sebelumnya.Agar dapat memenuhi dinamisasi perkembangan materi edukasi,menyampaikan informasi dengan baik sesuai rencana dan dapatmembangun suasana rekratif serta tidak membosankan, rancanganharus kreatif. Maksud kreatif adalah kreatif dalam rancangan bangunanmaupun rancangan fasilitas pendukungnya.2.3.2. Prinsip dan Pertimbangan PerancanganTerdapat enam prinsip dan pertimbangan dalam merancang sebuahbangunan publik (Marlina, 2008):

A. Pertimbangan SosialRancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan harus dapat digunakansebagai ruang berkumpul bagi semua golongan masyarakat dari berbagaiusia sehingga rancangan ruang-ruangnya harus dapat mengakomodasiberbagai karakter pengguna fasilitas tersebut. Fasilitas ini harus dapatmenjadi ruang bagi para stakeholders untuk berinteraksi dalammengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.B. Pertimbangan BudayaPusat Peragaan Ilmu Pengetahuan harus dapat menjadi ruang budaya barudi mana ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bagian dari keseharianmasyarakat sehingga produk keilmuan tersebut dapat terdistribusikansecara optimal dan memasyarakat.C. Pertimbangan SpasialRancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan perlu mempertimbangkankeserasian penataan ruang, terutama antara ruang indoor dan outdoor.Kesimbangan ini penting untuk mewujudkan karakter rekreatif dalampusat peragaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.D. Pertimbangan EdukasiRancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan harus dapat mewujudsebagai wahana pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi secarainteraktif, rekreatif, informatif, dan edukatif dengan sasaran hasil IPTEKtersebut dapat didayagunakan dan memasyarakat.

E. Pertimbangan LingkunganRancangan Pusat Ilmu Pengetahuan sebagai fasilitas rekreatif perlumempertimbangkan keserasian pengolahan lingkungan, misalnya dalampenyediaan ruang terbuka, area konservasi dan harmonisasi kawasandengan lingkungannya.F. Pertimbangan TeknologiPusat Peragaan Ilmu Pengetahuan merupakan pusat pengembangan ilmupengetahuan yang ditunjang dengan teknologi. Hal ini akan berdampakpada rancangan infrastruktur yang selanjutnya juga akan mempengaruhirancangan bangunan.2.3.3. Pengklasifikasian Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan TeknologiSeluruh benda koleksi di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologimerupakan alat-alat peragaan interaktif yang sebagian besar dapat disentuh dandimainkan. Benda-benda koleksi tersebut disajikan bukan untuk menonjolkanaspek nilai historikal melainkan pada aspek fenomena yang disampaikan alatperaga. Di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pengunjung harusikut berinteraksi dengan media peraga, karena tanpa melakukan aktivitas tersebutmaka pengunjung sama sekali tidak akan merasakan manfaat dan mendapatkanpengetahuan dari sebuah media peraga.Alat peraga interaktif ada yang berbentuk artifak seperti diorama dan adayang berbentuk alat peraga sentuh dan mainkan. Alat peraga interakti sentuh rasionalannyamemerluikan interaksi fisik antara pengunjung dengan alat peraga.

Pengklasifikasian wahana pada Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan danTeknologi dikelompokkan sebagai berikut:A. Wahana Ilmu DasarB. Wahana Transportasi Darat, Laut dan Udara (Mesin mobil, Sistem remmobil dan pesawat, Roda gigi, Kemudi roda, Sayap pesawat, Flightcontrol smart fly by light, Data engine)C. Wahana OptikaD. Wahana fisika dasar (Getaran dan Gelombang, listrik dan magnet,mekanika)E. Wahana Lingkungan dan EnergiF. Wahana Telekomunikasi2.3.4. Persyaratan Perancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan danTeknologi2.3.4.1. Tinjauan Umum Perancangan(Menurut Marlina; 259), variasi aktivitas harus direncanakan berdasarkanhasil analisis karakter pengguna yang akan menuntut pemenuhan aktivitas yangberbeda. Sesuai dengan fungsi utamanya sebagai fasilitas edukasi sekaligusrekreasi, aktivitas yang dipilih dari berbagai aktivitas pembelajaran yang dapatdilakukan sambil bersenang-senang, atau aktivitas rekreasi yang sekaligus dapatmenambah pengetahuan dan pengalaman. Variasi aktivitas ini tidak memilikiklasifikasi yang jelas karena pengembangannya dilakukan berdasarkan kreativitasdan inovasi pengelola. Namun, berbagai aktivitas tersebut diupayakanpengembangannya dengan rambu-rambu sebagai berikut:

A. Menambah pemahaman dan pengetahuanB. Menimbulkan dan memuaskan rasa keingintahuanC. Menambah pengalamanD. Mengeksplorasi penalaranE. Mengeksplorasi kreativitas dan inovasiF. Mengeksplorasi kemampuan fisik memuaskan aktualisasi diriG. Memberikan hiburanSebagai bahan pertimbangan dalam perancangan Pusat Peragaan IlmuPengetahuan dan Teknologi, ada beberapa ketentuan yang perlu diketahui, yaitu:A. Syarat Umum Bangunan1. Bangunan dikelompokkan dan menurut fungsi dan aktifitasnya,ketenangan, keramaian dan keamanannya.2. Pintu masuk (main entrance) utama adalah untuk pengunjungPusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK).3. Pintu masuk khusus untuk bagian pelayanan, perkantoran sertaruang-ruang pada bangunan khusus.4. Area publik/umum, terdiri dari :Bangunan utama (pameran, wahana-wahana, sanggar kerja sainsdan ruang pendukung aktifitas, dan pameran temporer)5. Auditorium, gift shop, cafeteria, tiket box, playground, penitipanbarang, lobby/ruang istirahat, toilet, taman dan tempat parkir.

6. Area semi publik, terdiri dari bangunan administrasi termasukperpustakaan dan ruang rapat.7. Area privat, kantor pengelola, laboratorium.B. Tinjauan Khusus Perancangan1. Bangunan utama harus dapat:a) Memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan.b) Mudah dicapai dari luar maupun dalam.c) Merupakan bangunan penerima yang harus memiliki dayatarik sebagai bangunan pertama yang dikunjungi olehpengunjung pusat.d) Sistem keamanan yang baik, baik dari segi konstruksi,spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya benda-bendasecara alami (cuaca dan lain-lain) maupun kriminalitas danpencurian.2. Bangunan auditorium harus dapat mudah dicapai oleh umum dandapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi dan presentasi.3. Bangunan khusus: laboratorium, studio preparasi harus terletakpada zona yang tenang dan mempunyai sistem keamanan yangbaik.4. Bangunan administrasi harus mempunyai pintu masuk khusus danletaknya strategis secara pencapaian dari bangunan lain juga secaraumum.

C. Persyaratan Standar Pelayanan MinimumStandar pelayanan minimum pusat peragaan ilmu pengetahuan danteknologi yang dikeluarkan oleh peraturan Menteri Negara Riset danTeknologi Nomor 09/M/Per/XI/2006 yaitu:1. Jenis Layanan Kegiatan Peragaan dan Progam:a) Kepuasan pengunjung di galeri peragaan dan kepesertaanprogram kegiatan sains sehingga target pengunjung dan misiIPTEK dalam bidang pembudayaan dan pemasyarakatanIPTEK tercapai.b) Kondisi peragaan adalah dalam keadaan siap pakai.c) Kepuasan peserta atas layanan pemandu.d) Kepuasan peserta atas dukungan kegiatan.2. Jenis Layanan Dukungan Sarana dan Fasilitas:a) Kepuasan pengunjung terhadap sarana dan fasilitas kegiatanperagaan dan program.b) Sarana dan fasilitas dalam keadaan siap pakai.c) Kepuasan pengunjung dalam memanfaatkan sarana danfasilitas kegiatan peragaan dan program.d) Terpenuhinya persyaratan dukungan sarana dan fasilitaskegiatan peragaan dan program.e) Tersedianya peragaan dan program baru untuk meningkatkankepuasan pengunjung.

3. Jenis Layanan Perintisan Pembangunan Pusat Peragaan IlmuPengetahuan dan Teknologi:a) Berdirinya Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologidaerah.b) Meningkatnya kemampuan personil kegiatan peragaan danprogram Puspa-IPTEKc) Meningkatnya kemampuan personil pendukung kegiatan saranadan fasilitas.d) Terpenuhinya permintaan rancangan dan pembuatan alatperaga bagi Puspa IPTEK.4. Persyaratan KeamananPihak penyelenggara PPIPTEK membuat tata tertib ganmemperhatikan situasi, kondisi, serta lingkungan obyek yangbersangkutan. Kegiatan pengamanan dilakukan oleh pengawasdengan cara:a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertibpengunjung.b) Pemeriksaan keliling.c) Melakukan pemeriksaan kelengkapan benda-benda cagarbudaya yang disimpan atau dirawat di dalam PPIPTEK.d) Kegiatan lain yang dianggap perlu dalam rangka pengamananbenda-benda cagar budaya.

Metode lain yang juga perlu dalam mengamankan segi keamananlainnya adalah:a) Kelengkapan sarana prasarana pengamanan pada PPIPTEK.b) Pengaturan tata tertib pengunjung.c) Tersedianya tenaga pengawas atau keamanan.Kelengkapan sarana prasarana pengamanan pada bangunanmeliputi:a) Mengikuti kriteria persyaratan bangunan yang ada.b) Persyaratan teknis bangunan.c) Kelengkapan signal tanda bahaya.d) Penerangan yang cukup tanpa mengenyampingkan efekdramatisasi suasana.e) Kelengkapan lain yang dianggap penting dalam rangka pengunjung dan bangunan.D. Persyaratan Fasilitas Bagi Pengunjung Penyandang CacatMenurut Keputusan Menteri Pasal 1 bab 1 Ketentuan Umum,aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandangcacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspekkehidupan dan penghidupan. Bangunan umum da lingkungan adalahsemua bangunan, tapak bangunan dan lingkungan luar bangnunannya,baik yang dimiliki oleh pemerintah da swasta, maupun peroranganberfungsi selain sebagai rumah tinggal pribadi, yang didirikan,

nyandang cacat. Penyandang cacat adalah sebab orang yangmemiliki kelainan cacat fisik, yang dapat mengganggu atau merupakanrintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secaraselayaknya. Persyaratan teknis aksesibilitas penyandang cacat padabangunan PPIPTEK, GALERI, MUSEUM dan lain sebagainya, harusmeliputi persyaratan mengenai:1. Ukuran Dasar RuangUkuran dasar ruang ditetapkan pada sebuah nan,bangunan dengan fungsi yang memungkinkan digunakan olehorang banyak secara sekaligus, seperti ruang seminar, ruang pamer,ruang audio visual, harus menggunakan ukuran dasar maksimum.Ukuran dasar minimum dan maksimum yang digunakan dalampedoman ini dapat ditambah atau dikurangi sepanjang asas-asasaksisibilitas seperti kemudahan, kegunaan, keselamatan dankemandirian dapat iaksesibilitas peyandang caca dalam penerapan standart adalahsebagai berikut:

a) Ukuran Putar Kursi Rodab) Belokan dan Papan Kursi RodaGambar. 2.1. Belokan dan papan kursi rodaSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesiac) Rata-rata batasan jangkauan penyandang cacatGambar. 2.2. Rata-rata batasan jangkauan penyandang cacatSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesiad) Jangkauan kesamping untuk pengoperasian alatGambar.2.3. Jangkauan ke samping untuk pengoperasian peralatanSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

e) Jangkauan ke depan untuk pengoperasian peralatanGambar. 2.4. Jangkauan ke depan untuk pengoperasional peralatanSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia2. RampRamp bisa digunakan pada bangunan PPIPTEK. Ramp itusendiri adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengankemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapatmenggunakan tangga dan khususnya bagi aksesibilitas penyandangcacat. Adapun ukuran dan detail khususnya bagi aksesibilitaspenyandang cacat yang sesuai antara lain:a) Tipikal RampGambar. 2.5. RampSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

b) Bentuk RampKemiringan ramp tidak boleh melebihi 70 untukpenggunaan di dalam bangunan, sedangkan penggunaan diluar bangunan maksimum 60.Gambar. 2.6. Bentuk rampSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesiac) Handrail rampHandrail adalah sebuah pegangan rambatan padaramp yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yangdisesuaikan.Gambar 2.7. handrail rampSumber. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Kemiringan lebar sisi rampGambar. 2.8. Handrail rampSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesiad) Bentuk ramp ramp yang direkomendasikanGambar.2.9. Bentuk rampSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia3. TanggaTangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yangdirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan kemiringanpijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai. Perhitunganukuran juga harus sesuai untuk aksesibilitas penyandang cacat.Adapun ukuran dan detail penerapan standart:

a)Handrail pada tangga yang sangat berguna khususnyauntuk tuna netra.Gambar 2.10. TanggaSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik penggunaGambar 2.11. Desain Profil TanggaSumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik IndonesiaE. Syarat PenunjangSeluruh benda koleksi di peragaan IPTEK merupakan alat peragainteraktif yang sebagian besar bersifat dapat disentuh dan dimainkan.Benda-benda tersebut disajikan bukan untuk menonjolkan aspek nilai

historis, melainkan pada aspek fenomena yang disampaikan mediaperaga.Peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatanadministratif dan teknis dari wahana ilmu pengetahuan dan teknologiadalah:1. Peralatan kantor yaitu setiap benda atau alat yang bergerak yangberhubungan dengan administrasi kepengelolaan.2. Peralatan teknis yaitu setiap jenis alat atau benda bergerak yangdipergunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis danmendukung sarana edukatif.3. Peralatan pameran yaitu setiap peralatan yang mendukungberlangsungnya dan adanya pameran, seperti:a. Panelb. Boks standarc. Foto-fotod. Replikae. Modelf. Benda-benda peraga yang terkomputerisasi.g. Diorama, digunakan dalam galeri sejarah dengan mengambilfragmen-fragmen tertentu yang kemudian dituangkan dalambentuk benda-benda dan ruang tiga dimensi sehingga materi

dapat dipamerkan juga suasana yang dapat diciptakan dandirasakan.h. one, proyektor slide, TV, dan video, proyektor film,komputer multimedia yang menghidupkan suasana danmendukung informasi-informasi. Secara garis besar, peralatanuntuk pameran, ruang koleksi, demonstrasi dan mediapendukung lainnya, hampir sama seperti yang dibutuhkan olehpusat.i. Pameran yang menggunakan teknologi komputerisasi danlaboratorium interaktif adalah salah satu daya tarik pengunjungdi obyek rancangan nantinya selain sebagai tempat bermain danrekreasi.2.3.4.2. Teknik PenyajianAda lima faktor penting yang perlu dipertimbangkan dari keberhasilandalam mengkomunikasikan obyek dengan penunjang (Neal, 1969)A. Tema (ide cerita yang ditampilkan)B. Obyek koleksi yang dipamerkanC. Desain sarana pameranD. Efek kenyamanan pengunjungE. Teknik atau sistem desain yang mendukung ceritaFaktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam upaya penyajian bendabenda peraga maupun koleksi yaitu:

A. Participatory TechniquesMengajak pengunjung terlibat dengan benda-benda peraga secara fisikmaupun intelektual mereka. Teknik ini terbagi atas :1. Activation, yaitu menekankan artisipasi aktif pengunjung untukmenggerakkan benda peraga dengan cara menekan tombol,menarik handel dan sebagainya.2. Physical invonement, yaitu pengunjung dituntut aktif secarafisik, misalnya melakukan peneropongan.3. Intellectual stimulation, yaitu pengunjung diajak aktif secaraintelektual, misalnya memahami asal-usul dari tata surya.4. Question and answer games, pengunjung diajak bermain yangmerangsang intelektual dan keingintahuan, dengan pertanyaanyang dihadirkan melalui komputer.5. Live demonstration, pengunjung diajak demonstrasi langsung.Biasanya dituntun oleh pemandu.B. Panel membantumempresentasikan informasi.C. Modul TechniquesMerupakan duplikasi dari obyek aslinya yang dihadirkan denganmemanipulasi dimensi aslinya.Jenis model ini terdapat beberapa cara, yaitu :

1. Miniatur, yaitu tiruan benda asli dalam ukuran yang lebih kecil.2. Enlargementes, yaitu tiruan benda asli dalam ukuran yang lebihbesar.3. Replica, yaitu tiruan benda asli dalam bentuk dan ukuran yangsama.D. Object Base TechniquesTeknik untuk menampilkan obyek atau benda pamer dimanamaksud dan tujuan obyek yang ditampilkan akan memberi suatu kesantertentu. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu :1. Open storage, yaitu meletakkan seluruh koleksi pada tempatpameran.2. Selective display, yaitu menampilkan benda-benda koleksihanya sebagian.3. Thematic grouping, yaitu menampilkan benda-benda koleksidalam suatu topik tertentu.Bentuk dan penanganannya terhadap obyek dalam memamerkanadalah:1. Fastened object, perlakuan terhadap obyek dengan diikat ataudisekrup agar tidak dapat dipindah atau dibawa ketempat lain.2. Ensclosed object, perlakuan terhadap benda ini adalahmelindunginya dengan pagar atau kaca.3. Hanging object, benda koleksi yang dipajang tergantung.

4. Animated object, benda ini digerakkan sehingga menimbulkanatraksi yang menarik.5. Ensecured object, benda yang dipamerkan bersifat statis danbesar, cukup aman dan kuat.6. Diromas, merupakan duplikasi benda asli bias berukuranminiature atau asli.7. Audiovisual techniques, teknik penggabungan antara gambardengan suara dapat dinikmati bersama-sama berdasarkanpengembangannya, audiovisual ini terbagi menjadi duagenerasi, yaitu :a) Generasi lama meliputi, narasi, slide, film, planetarium.b) Generasi baru meliputi, video tape, video disc, talking headsdan multimedia presentation.2.3.5. Tinjauan Non ArsitekturalA. Tinjauan Rekreasi(Menurut Robert E. Clark, dkk, halaman 308-312) Definisi darirekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukanseseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatanpribadi." Meyer, Brightbill, dan Sessoms memberikan sembilan ciri-ciridasar dari rekreasi, yaitu: rekreasi merupakan kegiatan:1. Bentuknya bisa beraneka ragam2. Rekreasi ditentukan oleh motivasi3. Rekreasi dilakukan secara rutin

4. Rekreasi benar-benar sukarela5. Rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan6. Rekreasi adalah serius dan berguna7. Rekreasi itu fleksibel8. Rekreasi merupakan hasil sampingan1. Jenis-Jenis RekreasiRekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasidi dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifikyang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak.a. Rekreasi Sosial1) permainan di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)2) makan bersama (perjamuan, makanan pencuci mulut/makanankecil, piknik, makanan seadanya, makan malam)3) permainan di dalam ruangan (acara icebreaker, kursi musik,papan permainan, permainan dengan tulisan, permainanmusikal)b. Rekreasi di Luar Ruangan1) kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan diperkebunan, mendaki gunung)2) olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda, berenang,mendaki, memancing, berkuda, berburu, dll.)

c. Rekreasi budaya dan kreatif1) Drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)2) Bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, ceritasekuler)3) Literatur (puisi, membaca cerita)4) Audiovisual (film, TV, Video)5) Seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barangbekas, menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll.)6) Membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.7) Kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.8) Belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)2.3.5.1. Tinjauan Sifat dan Gerak ManusiaJenis pergerakan yang dilakukan manusia dan pengaruhnya terhadapmanusia itu sendiri (Rustam,2004: 122)

Tabel 2.1. Gerak Manusia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PEMILIHAN LOKASI . Memiliki nilai kedekatan terhadap pusat kegiatan pendidikan. 4. Berada dalam lokasi pendidikan, rekreasi dan sesuai dengan peruntukan lahan. 5. . Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi .

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—byKac.id digilib.uin—by.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

ACCOUNTING 0452/21 Paper 2 May/June 2018 1 hour 45 minutes Candidates answer on the Question Paper. No Additional Materials are required. READ THESE INSTRUCTIONS FIRST Write your Centre number, candidate number and name on all the work you hand in. Write in dark blue or black pen. You may use an HB pencil for any diagrams or graphs. Do not use staples, paper clips, glue or correction fluid. DO .