BAHAN AJAR PERKERASAN JALAN - Ir-Darmadi-MT's Blog

1y ago
37 Views
3 Downloads
3.70 MB
167 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nixon Dill
Transcription

BAHAN AJARPERKERASAN JALANTim Peneliti:1 Iman Haryanto (Ketua Peneliti)2 Heru Budi Utomo (Anggota)DISUSUN SEBAGAI BAGIAN DARI KEGIATANPROGRAM HIBAH PEMBELAJARANPEMBELAJARANPEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)Judul:PengembanganPengembangan Pembelajaran Berbasis Riset dan Educationfor Sustainable DevelopmentDevelopment untuk Matakuliah PerkerasanJalan Raya dengan Memanfaatkan Hasil Riset TerapanEcomaterialPUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKANUNIVERSITAS GADJAH MADANOVEMBER20121

KATA PENGANTARKami memanjatkan puji syukur kehadlirat Allah swt yang telah memberikankesempatan dan kemampuan, sehingga Bahan Ajar Mata Kuliah Perkerasan Jalandapat diselesaikan. Penyusunan bahan ajar tersebut merupakan bagian ELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) yang berjudul “PengembanganPembelajaran Berbasis Riset dan Education for Sustainable Development untukMatakuliah Perkerasan Jalan Raya dengan Memanfaatkan Hasil Riset TerapanEcomaterial”.Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bekerjasama danmembantu kegiatan penelitian, baik di dalam maupun di luar lingkungan TeknikSipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.Kami menerima saran dan kritik membangun dalam rangka memperbaiki isipenelitian.Yogyakarta, November 2012Tim Peneliti2

KATA PENGANTARKami memanjatkan puji syukur kehadlirat Allah swt yang telah memberikankesempatan dan kemampuan, sehingga Bahan Ajar Mata Kuliah Perkerasan Jalandapat diselesaikan. Penyusunan bahan ajar tersebut merupakan bagian ELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) yang berjudul “PengembanganPembelajaran Berbasis Riset dan Education for Sustainable Development untukMatakuliah Perkerasan Jalan Raya dengan Memanfaatkan Hasil Riset TerapanEcomaterial”.Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bekerjasama danmembantu kegiatan penelitian, baik di dalam maupun di luar lingkungan TeknikSipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.Kami menerima saran dan kritik membangun dalam rangka memperbaiki isipenelitian.Yogyakarta, November 2012Tim Peneliti2

DAFTAR ISIHalaman Judul.1KATA PENGANTAR .2DAFTAR ISI .3DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN .7BAB I PERKERASAN JALAN.A. Pendahuluan .1. Deskripsi singkat.2. Relevansi .3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian .1. Pengertian perkerasan jalan .2. Jenis perkerasan jalan .3. Susunan perkerasanperkerasan jalan .4. Bahan susunsusun perkerasan .5. Perkembangan konstruksi perkerasanperkerasan .6. Rangkuman .C. Penutup .1. Latihan soal .2. Petunjuk penilaian.3. Jawaban .11111111111111121314151820202020BAB II ASPAL .A. Pendahuluan.1. Deskripsi singkat .2. Relevansi.3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian.1. Peranan aspal padapada perkerasan jalan.2. Komposisi aspal .3. Jenis aspal .4. Perhitungan sifat kepekaan aspal keras terhadap suhu .5. Zat-zat aditif aspal .6. Aspal hayati (bio-asphalt) .7. Rangkuman .C. Penutup .1. Latihan soal.2. Petunjuk penilaian .3. Jawaban.2222222222222224243031313435353636BAB III AGREGAT . 393

A. Pendahuluan.1. Deskripsi singkat .2. Relevansi.3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian.1. Peranan agregat pada perkerasan jalan .2. Klasifikasi Agregat .3. Sifat-sifat teknis agregat .4. Cara pencampuran agregat .5. Pemanfaatan Agregat Alternatif untuk KonstruksiPerkerasan .6. Kesimpulan .C. Penutup .1. Latihan soal.2. Petunjuk penilaian .3. Jawaban.393939393939404145464850505151BAB IV SEMEN .A. Pendahuluan.1. Deskripsi singkat .2. Relevansi.3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian.1. Peranan semen pada perkerasan jalan.2. Kategori semen .3. Karakteristik semen .4. Pemilihan semen .5. Bahan tambah semen .6. Ragam campuran beton .7. Rangkuman .C. Penutup .1. Latihan soal.2. Petunjuk penilaian .3. Jawaban.5555555555555556575858595961616162BAB V PERENCANAAN CAMPURAN KERJA .A. Pendahuluan.1. Deskripsi singkat .2. Relevansi.3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian.1. Pengertian resep campuran kerja .2. Sifat-sifat teknis campuran beraspal .3. Prosedur pencampuran aspal di laboratorium.4. Sifat-sifat teknis beton untuk perkerasan jalan .5. Prosedur pencampuran beton.63636363636363646674764

6. Rangkuman .C. Penutup .1. Latihan soal.4. Petunjuk penilaian .5. Jawaban.7879798080JENIS CAMPURAN BERASPAL DAN CAMPURANBETON UNTUK KONSTRUKSI JALAN .A. Pendahuluan .1. Deskripsi singkat .2. Relevansi .3. Tujuan instruksional khusus .B. Penyajian .1. Pengantar .2. Gambaran umum mutu bahan jalan di Indonesia .3. Jenis-jenis campuran beraspal dan beton .4. Rangkuman.C. Penutup .1. Latihan soal .2. Petunjuk penilaian .3. Jawaban .8383838383838384859091919191BAB VIBAB VIIPERHITUNGAN STRUKTUR PERKERASAN JALANASPAL . 94A. Pendahuluan . 941. Deskripsi singkat . 942. Relevansi . 943. Tujuan instruksional khusus . 94B. Penyajian . 941. Pengantar . 942. Prosedur perhitungan metode analisa komponen. 953. Komponen-komponen perhitungan . 974. Langkah-langkah perhitungan . 1025. Perkerasan lentur dengan lapisan semen titaniumdiokasida. 1116. Rangkuman. 113C. Penutup. 1141. Latihan soal . 1142. Petunjuk penilaian . 1153. Jawaban . 115BAB VIII PERHITUNGAN STRUKTUR JALAN BETON/KAKU . 121A. Pendahuluan . 1211. Deskripsi singkat . 1212. Relevansi . 1213. Tujuan instruksional khusus . 121B. Penyajian . 1215

1. Pengantar . 1212. Dasar-dasar perencanaan . 1223. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan . 1234. Persyaratan dan pembatasan. 1265. Besaran-besaran rencana . 1276. Langkah-langkah penentuan tebal pelat beton . 1287. Perencanaan tulangan . 1348. Rangkuman. 135C. Penutup. 1361. Latihan soal . 1362. Petunjuk penilaian . 1373. Jawaban . 137BAB IXKERUSAKAN JALAN DAN PENANGANANPERBAIKANNYA . 141A. Pendahuluan . 1411. Deskripsi singkat . 1412. Relevansi . 1413. Tujuan instruksional khusus . 141B. Penyajian . 1411. Pengantar . 1412. Jenis-jenis kerusakan jalur lalulintas danpenanganannya . 1423. Jenis-jenis kerusakan bahu jalan dan penanganannya . 1514. Jenis-jenis kerusakan drainase dan penanganannya . 1565. Jenis-jenis kerusakan lereng dan penanganannya . 1596. Konstruksi jalan dengan self-healing asphalt . 1607. Rangkuman. 164C. Penutup. 1651. Latihan soal . 1652. Petunjuk penilaian . 1653. Jawaban . 166DAFTAR PUSTAKA . 1676

DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN1. Status Mata Ajaran dan Bobot SKSPerkerasan Jalan adalah mata ajaran teori yang bersifat wajib. Mata kuliahini berbobot 2 SKS. Hal tersebut berarti lama tatap muka di kelas dan pelaksanaantugas terstruktur sekitar 2 50 menit per minggu. Selain itu mahasiswadiharapkan melakukan kegiatan belajar mandiri setidaknya 2 50 menit perminggu. Tugas terstruktur adalah tugas perkuliahan yang dibimbing dosen danatau instruktur untuk memantapkan penguasaan bahan ajar oleh mahasiswa.Dosen atau instruktur dapat memanfaatkan tugas ini untuk mengevaluasipemahaman mahasiswa terhadap bahan ajar. Mahasiswa pun dapat memanfaatkantugas ini untuk memperdalam pemahaman bahan ajar melalui diskusi dengandosen, instruktur atau rekan. Kegiatan belajar mandiri adalah kegiatanpembelajaran yang harus dilakukan mahasiswa. Kegiatan tersebut sangat pentingkarena pemahaman saja belum cukup tetapi juga harus disertai penguasaan bahanajar. Aspek penguasaan bahan ajar biasanya tidak cukup dimiliki mahasiswadengan hanya mengandalkan pengertian yang diberikan selama tatap muka dikelas atau disajikan dalam tugas terstruktur.2. Gambaran SingkatAda dua materi pokok Perkerasan Jalan yaitu pengetahuan dasar danpengetahuan terapan. Pengetahuan dasar terdiri dari pengertian dan jenisperkerasan/jalan serta karakteristik bahan susun perkerasan, yaitu aspal danagregat. Pengetahuan dasar diperlukan karena sifat teknis bahan merupakan halmendasar yang mempengaruhi optimal tidaknya kinerja konstruksi jalan.Pengetahuan terapan mencakup penjelasan metode perhitungan rumus kerjacampuran (job mix formula), jenis-jenis campuran beraspal di lapangan,perkerasan kaku dan jenis kerusakan jalan dan cara perbaikannya. Pengetahuanterapan dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam mengikuti mataajaran bersifat praktek dan kerja yaitu Praktikum Jalan Raya dan Kerja JalanRaya. Ketrampilan tersebut harus dimiliki oleh mahasiswa program diploma7

teknik sipil karena merupakan kompetensi mendasar seorang ahli madya tekniksipil.3. Kegunaan Mata Ajaran bagi MahasiswaDitinjau dari aspek kegiatan belajar mahasiswa, bahan ajar ini membantudalam mempersiapkan diri sebelum mengikuti perkuliahan. Persiapan tersebutdiharapkan dapat mempercepat pemahaman dan penguasaan pengetahuan dasardan pengetahuan terapan teknik jalan sebagai unsur kompetensi ahli madya tekniksipil.Mata ajaran Perkerasan Jalan berkaitan dengan mata ajaran lain yaituPraktikum Pengujian Material Jalan serta Survei Lalulintas dan Jalan. Denganmempelajari mata ajaran Perkerasan Jalan diharapkan mahasiswa telahmemilikipengetahuan yang mendasari mata kuliah-mata kuliah tersebut.Mata ajaran Perkerasan Jalan juga bermanfaat ditinjau dari sudutkeperluan praktek jangka panjang. Di bidang teknik jalan, terdapat jenis pekerjaanrutin yang lazinnya memiliki prosedur umum tertentu. Namun, terdapat pulapekerjaan tidak rutin yang membutuhkan unsur kreatifitas dalam pelaksanaannya.Kemampuan tersebut dapat dikembangkan melalui daya analisis terhadappermasalahan bidang teknik jalan di lapangan. Mata ajaran ini mengajarkankonsep, uraian dan latihan yang diperlukan sebagai sarana analisis terhadappersoalan-persoalan tersebut. Oleh karena itu, mata ajaran ini berguna bagimahasiswa kelak dalam pekerjaannya mereka di bidang teknikjalan.4. Tujuan Instruksional UmumTujuan instruksional umum mata ajaran Perkerasan Jalan adalahmahasiswa memahami karakteristik bahan jalan (agregat, aspal dan semen) sertamampu menghasilkan rumus kerja campuran sesuai jenis campuran beraspal yangterdapat di lapangan.5. Sistematika Bahan AjarMata ajaran Perkerasan Jalan terdiri dari 9 bab. Sistematika bab dangambaran singkat tiap bab adalah:8

a) Bab I – Perkerasan Jalan yang berisi uraian perihal pengertian dan jenisperkerasan jalan.b) Bab II – Aspal yang berisi uraian perihal peranan aspal pada perkerasan,komposisi aspal, jenis aspal dan penggunaannya, sifat kepekaan aspal ter hadapsuhu dan jenis-jenis bahan tambah aspal.c) Bab III – Agregat yang berisi uraian perihal peranan agregat pada perkerasan,jenis agregat, sifat-sifat teknis agregat, serta anali sis dan perencanaan gradasi.d) Bab IV – Semen yang berisi uraian perihal peranan semen pada perkerasan,jenis semen dan sifat-sifat teknis semen.e) Bab V – Perencanaan Rumus Kerja Pekerjaan yang berisi uraian perihal, caraperencanaan campuran beraspal dan beton untuk pekerjaan jalan.f) Bab VI – Jenis Campuran Beraspal yang berisi uraian perihal jenis campuranberaspal di lapangan.g) Bab VII – Perhitungan Struktur Perkerasan Jalan Aspal yang berisi uraianperihal perhitungan ketebalan lapis perkerasan jalan menurut Metode AnalisisKomponen.h) Bab VIII – Perhitungan Struktur Perkerasan Jalan Beton yang berisi uraianperihal perhitungan ketebalan lapis perkerasan jalan menurut Metode BinaMarga.i) Bab IX – Kerusakan Jalan yang berisi uraian perihal jenis kerusakan jalan dancara penanganannya.6. Petunjuk Umum untuk Mempelajari Bahan AjarBahan ajar ini memuat teori-teori, contoh soal dan latihan soal. Mahasiswaperlu membaca terlebih dahulu teori-teori dan contoh soal yang disajikan dalamsetiap bab. Hal tersebut bermanfaat untuk mengefektifkan kegiatan tatap muka dikelas, karena mahasiswa telah memiliki gambaran awal perihal materiperkuliahan. Beberapa hal yang belum jelas dapat didiskusikan dengan dosen,instruktur/asisten atau rekan-rekan lainnya. Beberapa bagian dari bahan ajar inimemang dirancang hanya memuat pokok-pokok pikiran saja sehingga mahasiswadidorong untuk mengadakan penelusuran ke buku ajar ( text books) lain. Hal9

tersebut diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang teknikjalan.10

BAB IPERKERASAN JALANA. PENDAHULUAN1. Deskripsi SingkatBab ini menjelaskan perihal pengertian perkerasan jalan, jenis perkerasanjalan dan jenis bahan susun perkerasan jalan.2. RelevansiPemahaman perihal pengertian dan jenis perkerasan jalan serta jenis bahansusunnya merupakan dasar pemahaman terhadap bab-bab berikutnya. Oleh karenaitu, bab ini berkaitan dengan bab-bab lain dalam bahan ajar ini.3. Tujuan Instruksional KhususPada akhir kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami pengertianperkerasan jalan, jenis perkerasan jalan, faktor-faktor yang mempengaruhipemilihan jenis perkerasan jalan, susunan perkerasan jalan dan jenis bahan susunperkerasan jahn.B. PENYAJIAN1. Pengertian Perkerasan JalanKonstruksi jalan telah dibuat sejak lama, karena aktivitas pengangkutanmerupakan kegiatan dasar manusia. Pada awalnya, konstruksi jalan tanah yangdiperkeras dianggap cukup karena beban kendaraan dan arus lalulintas masihringan. Dengan perkembangan jaman, jalan tanah dinilai tidak memadai karenajalan tersebut mengalami kerusakan. Selanjutnya dipikirkan teknik untuk memberilapis tambahan di atas permukaan jalan dalam rangka memperkuat daya dukungjalan terhadap beban. Oleh karena lapis tambahan tersebut perlu diperkerasdengan maksud untuk memperkuat daya dukung terhadap beban lalulintas makadisebut perkerasan (pavement).11

Perkerasan yang dibuat untuk konstruksi jalan disebut perkerasan jalan.Hal tersebut dimaksudkan untuk membedakan dengan perkerasan yang dibuatuntuk tujuan lain seperti bandar udara, parkir, dan terminal.2. Jenis Perkerasan JalanBeban kendaraan akan disalurkan roda ke perkerasan jalan di bawahnya.Sebagian besar beban tersebut didukung lapis perkerasan diatas tanah dasar.Batuan butiran/granular yang disusun dengan baik secara alamiah memiliki sifatsaling mengunci sehingga cukup stabil mendukung beban roda sampai ukuranberat tertentu. Namun demikian, jika beban yang bekerja di atas permukaan jalanternyata meningkat dan melebihi kemampuan sifat saling kunci agregat makasusunan butiran tersebut dapat “lari”. Oleh karena itu maka diperlukan bahan ikatagregat yang menyatukan agregat. Pada umumnya jenis perkerasan jalandibedakan menurut bahan ikatnya yaitu perkerasan jalan aspal dan perkerasanJalan semen/beton.Perkerasan jalan aspal adalah perkerasan jalan yang permukaan bagianatasnya menggunakan campuran agregat-aspal. Struktur perkerasan jalan aspalbersifat relatif lentur karena aspal dapat melunak bila suhu meningkat ataudibebani secara terus menerus. Oleh karena itu maka perkerasan jalan aspal seringjuga disebut perkerasan lentur.Perkerasan jalan beton/semen adalah perkerasan jalan yang permukaanbagian atasnya menggunakan campuran agregat-semen yang dibentuk menjadipelat-pelat. Struktur perkerasan jalan beton aspal bersifat relatif kaku karenaikatan kimia antara agregat dan semen menghasilkan struktur komposit yang kerasdan kuat. Oleh karena itu maka perkerasan jalan beton sering juga disebutperkerasan kaku.Pertimbangan pemilihan kostruksi perkerasan jalan, apakah perkerasanjalan lentur ataukah perkerasan kaku, melibatkan sejumlah faktor sebagaipertimbangannya, antara lain faktor teknis, pendanaan, kenyamanan dankeamanan berkendaraan bahkan seringkali harus mempertimbangkan aspekpolitis. Jika rencana perkerasan jalan nantinya melewati permukaan tanah dasar12

yang sudah keras maka secara teknis cukup digunakan struktur perkerasan lentur.Jika rencana jalan terpaksa melewati daerah yang tanah dasamya berdaya dukungjelek, maka secara teknis jenis perkerasan kaku lebih stabil dalammendukungbeban. Namun perkerasan lentur pada umumnya memberikan kenyamanan yanglebih baik dibandingkan perkerasan beton. Dilihat dari pembiayaan, terdapat erkerasanlenturmembutuhkan perawatan baik rutin atau berkala untuk mempertahankankinerjanya agar tetap baik, sedangkan perkerasan kaku pada umumnya dianggaptidak memerlukan perawatan rutin atau berkala. Namur, biaya pembangunankonstruksi perkerasan kaku lebih tinggi dari biaya pembangunan konstruksiperkerasan lentur.Ada juga jenis perkerasan jalan yang menggabungkan konstruksiperkerasan lentur dan perkerasan kaku, yaitu perkerasan komposit. Perkerasankomposit terdiri dari pelat beton yang berfungsi struktural dan lapis tipiscampuran beraspal yang berfungsi non struktural. Dengan demikian dalamperkerasan komposit, pelat beton yang mendukung beban lalulintas sedangkanlapis tipis campuran beraspal menyediakan kekesatan dan kerataan permukaanjalan. Jenis perkerasan komposit pada umumnya diterapkan pada perkerasanbandara atau jalan raya yang demandlalulintasnya tinggi dan tuntutan persyaratankinerjanya tinggi.3. Susunan Perkerasan JalanPerkerasan jalan dibangun di atas tanah dasar. Lapis perkerasan jalan yanglangsung bersentuhan dengan roda kendaraan disebut lapis permukaan ( surfacecourse). Lapis permukaan berfungsi struktural dan non struktural. Di antara lapispermukaan dan tanah dasar terdapat lapis antara yang disebut lapis pondasi. Lapispondasi bermanfaat untuk mendukung struktur perkerasan jalan secara strukturaldan sebagai lantai kerja untuk pembuatan konstruksi lapis permukaan. Lantaikerja diperlukan karena pelaksanaan pembuatan konstruksi lapis

Bab ini menjelaskan perihal pengertian perkerasan jalan, jenis perkerasan jalan dan jenis bahan susun perkerasan jalan. 2. Relevansi Pemahaman perihal pengertian dan jenis perkerasan jalan serta jenis bahan susunnya merupakan dasar pemahaman terhadap bab-bab berikutnya. Oleh karena itu, bab ini berkaitan dengan bab-bab lain dalam bahan ajar ini. 3.

Related Documents:

Kata kunci: kelayakan, bahan ajar, RPP, kurikulum 2013. Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan bahan ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalam praktik

DAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN MAMBERAMO - ELELIM II DI KABUPATEN YALIMO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA . Metode yang digunakan yaitu metode analisa komponen untuk perkerasan lentur dan metode bina marga 2003 untuk perkerasan kaku. Dari hasil perhitungan . (Mutu beton K-250) 18 cm dan tebal lapisan pondasi bawah (Lean mix .

Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran . bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi. . , dilanjutkan dengan teknik seleksi dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, te

Tabel III. 8. Spesifikasi Baja Tulangan Menurut AASTM . 35 Tabel III. 9. Perbedaan Perkerasan Lentur dengan Perkerasan Kaku . 39 Tabel V. 1. Volume Pekerjaan Konstruksi Perkerasan Lentur dengan . 29. Pekerjaan penulangan drainase cor ditempat. 42 . xv Gambar III. 30. Pengecoran konstruksi drainase cor ditempat . 42 Gambar III. 31 .

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Surat-e: susilawati.physics@gmail.com Penelitian ini menjelaskan pengembangan bahan ajar fisika berbasis lifeskill pada kelas XI semester gasal. Bahan ajar disusun untuk membekali siswa dalam memahami pelajaran fisika yang

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR Dalam analisis pembuatan bahan ajar terdiri dari 4 point yaitu : 1. Relevansi, menargetkan pada STTPA dan aspek apa yang akan dicapai. 2. Keamanan, media bahan ajar yang kita pilih hendaknya yang aman digunakan oleh anak. Bila menggunakan yang perlu pendampingan orang tua hendaknya kita memberi arahan terlebih

seberapa tingkat kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Hasil yang akan didapat akan sangat membantu dalam penyusunan program rehabilitasi dan penganggaran penanganan jalan. Dua metode yang bisa dipakai dalam rangka penilaian kondisi kerusakan perkerasan jalan yaitu metode Bina Marga dan metode PCI ( pavement

accounting profession plays in economic and social development of societies. The Imperatives of Accounting Profession. In a long narrative (Burchell, et al., 1980) stated that the roles of accounting which grace the introductions to accounting texts, professional pronouncements and the statements of those concerned with the regulation and development of the profession is a clear manifestation .