KELAYAKAN BAHAN AJAR PADA RANCANGAN

2y ago
85 Views
12 Downloads
900.23 KB
62 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Elise Ammons
Transcription

KELAYAKAN BAHAN AJARPADA RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013YANG DISUSUN OLEH PENDIDIKSMA KELAS XI DI KABUPATEN DEMAKSKRIPSIdiajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaolehLaelatul Qodriyah2101415001PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO1.“Inna ma’al ‘usri yusroo”, Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu adakemudahan (surat Al-Insyira: 6).2.Tidak perlu mengatakan kepada siapapun bahwa kamu hebat, cukup tunjukkankemampuanmu dan lampaui batasanmu.3.Jangan pernah merasa cukup dalam menuntut ilmu, tapi merasa kuranglahkarena ilmu itu tak terbatas.PERSEMBAHANDengan penuh rasa terima kasih dan cinta, karya sederhana ini sayapersembahkan untuk Alm. Ayah saya, Ibu yang saya cintai, kakak-kakak saya,sahabat, serta Almamater Universitas Negeri Semarang.v

PRAKATASegala puji syukur senantiasa terucap kepada Allah Swt.atas segalalimpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul“Kelayakan Bahan Ajar pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran BahasaIndonesia Kurikulum 2013 yang Disusun Oleh Pendidik SMA Kelas XI diKabupaten Demak” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Tujuan penulisanskripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar SarjanaPendidikan. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepadaDr. Wagiran, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang sudah berbaik hati, selalumemotivai dan dengan sabar berkenan meluangkan waktu serta tenaganya untukmengarahkan serta memberikan bimbingan dan pelajaran hingga skripsi ini dapatterselesaikan dengan baik.Skrispsi ini dapat selesai dengan adanya bantuan dan dukungan dariberbagai pihak. Oleh karenanya, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatankepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang;2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telahmemberikan izin penelitian hingga skripsi ini selesai;3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan motivasi kepadapenulis untuk menyelesaikan skripsi ini;4. Alm. Ayahku (Sukatlan), Ibu (Suripah) tercinta, dan kakak-kakakku, yangselama ini tidak pernah berhenti mendoakan, memberikan semangat, nasihat,dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga penulis selalubersemangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini;5. sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberikan dukungan dan bantuan,terima kasih untuk tawa bahagia, tangis, dan suka duka yang dibagi bersama,terima kasih karena membersamai dan tidak meninggalkan dimasa-masasulitku;6. adik-adik Predators Dance Crew yang selalu memberikan dukungan dansemangat;vi

7. teman-teman seperjuangan Rombel 1 PBSI 2015 yang selalu memberikansemangat dan kebahagiaan selama menuntut ilmu, serta semua pihak yang telahmemberikan semangat dan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikanSkripsi.Semoga Allah Swt melimpahkan kebaikan yang tiada henti kepada semuapihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dalamkemajuan dan pengembangan keilmuan bidang pendidikan.Semarang, Juli 2019Penelitivii

SARIQodriyah, Laelatul. (2019). Kelayakan Bahan Ajar pada Rancangan PelaksanaanPembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 yang Disusun Oleh GuruSMA Kelas XI di Kabupaten Demak. Skripsi, Jurusan Bahasa dan SastraIndonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.Pembimbing: Dr. Wagiran, M.Hum.Kata kunci: kelayakan, bahan ajar, RPP, kurikulum 2013.Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakanbahan ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusununtuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalampraktiknya pendidik yang lebih memahami kebutuhan peserta didik. Sehinggapendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. Namun,dalam menyusun bahan ajar pendidik masih kesulitan menentukan materi yangsesuai dengan Kompetensi Dasar. Keluasan dan kedalaman materi pembelajaranjuga tidak terpenuhi. Selain itu, bahan ajar yang disusun oleh pendidik tidakmemperhatikan pedoman dan penyusunan bahan ajar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisiskelayakan bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasaIndonesia kurikulum 2013 SMA kelas XI di kabupaten Demak. Dengan demikian,fokus penelitian ini adalah (1) kesesuaian materi pembelajaran pada RPP denganindikator pencapaian kompetensi dan kompetensi dasar, (2) kesesuaian bahan ajarpada RPP dengan prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar, (3) cakupan dan urutanbahan ajar pada RPP, dan (4) strategi penyampaan materi pembelajaran pada RPPbahasa Indonesia kurikulum 2013 oleh pendidik.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif yangmemungkinkan hasil penelitian yang relevan. Sumber data dalam penelitian iniadalah bahan ajar yang terlampir dalam RPP bahasa Indonesia SMA Kelas XI dikabupaten Demak yang mencakup tiga sekolah menengah atas meliputi SMANegeri 1 Demak, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Islam Miftahul HudaGajah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studidokumentasi. Teknik analisis data menggunakan penentuan penskoran padamasing-masing aspek kelayakan bahan ajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan bahan ajar pada RPPbahasa Indonesia memperoleh hasil sebagai berikut. (1) Kesesuaian materipembelajaran pada RPP dengan indikator pencapaian kompetensi terdiri atas duaaspek. Meliputi, a) kesesuaian perumusan indikator pencapaian kompetensi skor35,075 dengan kategori sangat tidak layak (STL) terdiri dari kesesuaian indikatorpencapaian kompetensi dengan SKL, KI, dan KD skor 33,25, kesesuaianpenggunaan kata kerja operasional (KKO) dengan kompetensi yang diukur skor 36,dan rumusan indikator dapat dikembangan menjadi indikator soal skor 36, b)kesesuiaan materi dengan indikator dan kompetensi dasar skor 55,5 dengan kategorikurang layak (KL) terdiri dari kesesuaian materi pembelajaran dengan kompetensiinti dan kompetensi dasar skor 58,25, dan materi pembelajaran diulas dalam bentukbutir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi memperolehskor 52,75. (2) Kesesuaian bahan ajar pada RPP dengan prinsip-prinsip pemilihanbahan ajar terdiri dari empat aspek. Aspek tersebut meliputi, a) keakuratan materiviii

pembelajaran memperoleh skor 46,25 diperoleh dari keakuratan dalam pemilihansumber bahan ajar yang relevan memperoleh skor 55,5, keakuratan dalam konsepdan teori sesuai dengan kompetensi dasar skor 41,75, dan keakuratan dalampemilihan contoh memuat keruntutan konsep memperoleh skor 41,75, (b)keakuratan dengan ilmu pengetahuan, fitur dan rujukan memperoleh skor 47,75,dan (c) kesesuaian materi pembelajaran dengan prinsip-prinsip pemiliha bahan ajarskor 40,75 yang diperoleh dari kesesuaian materi pembelajaran dengan prinsiprelevansi skor 44,5, kesesuaian materi pembelajaran dengan prinsip konsisitensiskor 39, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan prinsip kecukupan skor 39. (3)Cakupan dan urutan penyampaian materi pembelajaran memperoleh skor 45,25dengan kategori sangat tidak layak (STL) yang diperoleh dari cakupan materipembelajaran meliputi dua aspek, dan urutan penyampaian materi pembelajaranterdiri dari dua aspek. (a) Cakupan materi pembelajaran memperoleh skor 36,25dengan kategori sangat tidak layak (STL) diperoleh dari kelengkapan materipembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar skor 41,75, dan ketepatan penentuanjenis-jenis materi pembelajaran skor 30,5. (b) Urutan penyampaian materipembelajaran memperoleh skor 62,5 dengan kategori kurang layak (KL) yangdiperoleh dari urutan pendekatan prosedural skor 72,25, dan urutan pendekatanhierarkis memperoleh skor 52,75. (4) Keluasan dan kedalaman materi pembelajaranmemperoleh skor keseluruhan 40,25 dengan kategori sangat tidak layak (STL).Skor tersebut diperoleh dari, a) keluasan materi pembelajaran sesuai dengankompetensi dasar dan kompetensi inti memperoleh skor 41,75 dengan kategorisangat tidak layak (STL), dan b) kedalaman materi pembelajaran memperoleh skor39 dengan kategori sangat tidak layak (STL). Materi yang disajikan dalam bahanajar tidak mendalam dan tidak meluas. Bahan ajar hanya memuat materi yangsecara singkat disusun oleh pendidik dan tidak memperhatikan tingkat keluasanmaupun kedalamannya.Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti, yaitu penelitian selanjutnyaterkait bahan ajar pada RPP, dapat menggunakan teori yang berbeda, danmenggunakan data yang lebih banyak sehingga hasilnya lebih valid, dan diharapkandengan adanya penelitian ini para pendidik dapat menyusun bahan ajar lebih baiklagi sesuai dengan kebutuhan kognitif peserta didik untuk mencapai kompetensidasar.ix

DAFTAR ISIHalamanPERSETUJUAN PEMBIMBING .iiPENGESAHAN UJIAN SKRIPSI. .iiiPERNYATAAN .ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN. .vPRAKATA. .viSARI. .viiiDAFTAR ISI. .xDAFTAR GAMBAR. .xiiDAFTAR TABEL. .xiiiDAFTAR LAMPIRAN. .xvBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumusan Masalah .51.3 Tujuan Penelitian .51.4 Manfaat Penelitian .6BAB II KAJIAN PUSTAKA .72.1 Tinjauan Pustaka .72.2 Landasan Teori .132.2.1Bahan Ajar dalam RPP.132.2.2Kelayakan Bahan Ajar dalam RPP.172.2.3Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran.192.2.4Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia. .23BAB III METODE PENELITIAN .273.1 Jenis Penelitian.273.2 Sumber Data.283.3 Instrumen Penelitian. .283.4 Teknik Pengumpulan Data. .323.5 Teknik Analisis Data. .333.6 Prosedur Penelitian. .35x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 374.1 Hasil Peneitian dan Pembahasan. 374.1.1 Kesesuaian Materi Pembelajaran Pada RPP dengan IndikatorPencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar 374.1.2 Kesesuaian Bahan Ajar Pada RPP dengan Prinsip-Prinsip PemilihanBahan Ajar . 474.1.3 Cakupan dan Urutan Penyampaian Materi Pembelajaran. . 604.1.4 Keluasan dan Kedalaman Materi Pembelajaran. 68BAB V PENUTUP. . 765.1 Simpulan. . 765.2 Saran. . 78DAFTAR PUSTAKA. . 79LAMPIRAN-LAMPIRAN. . 82xi

DAFTAR GAMBARGambarHalaman4.1 Hasil Penelitian Kelayakan Bahan Ajar. .374.2 Kesesuaian Materi Pembelajaran Pada RPP dengan Indikator PencapaianKompetensi dan Kompetensi Dasar. .384.3 Kesesuaian Bahan Ajar Pada RPP dengan Prinsip-Prinsip Pemilihan BahanAjar .484.4 Cakupan dan Urutan Penyampaian Materi Pembelajaran.604.5 Keluasan dan Kedalaman Materi Pembelajaran. .68xii

DAFTAR TABELTabelHalaman3.1Analisis Isi Dokumen Bahan Ajar Pada RPP. . 293.2Interval Nilai Akhir. 304.1Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi. . 394.2Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi . 404.3Penggunaan Kata Kerja Operasional (KKO). . 414.4Penggunaan Kata Kerja Operasional (KKO). . 424.5Rumusan Indikator dapat Dikembangkan Menjadi Indikator Soal. . 434.6Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar. . 444.7Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar. . 454.8Keseauaian Materi Pembelajaran dengan Indikator Pencapaian Kompetensi. 464.9Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Indikator Pencapaian Kompetensi. 464.10 Keakuratan dalam Pemilhan Sumber Bahan Ajar 2. . 494.11 Keakuratan dalam Pemilihan Sumber Bahan Ajar 5. . 494.12 Keakuratan dalam Pemilihan Sumber Bahan Ajar 5. . 494.13 Keakuratan Konsep dan Teori Sesuai dengan Kompetensi Dasar. 514.14 Pemilihan Contoh Memuat Keakuratan Konsep. . 534.15 Kesesuaian Materi dengan Ilmu Pengetahuan, Fitur dan Rujukan . . 544.16 Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Prinsip Relevansi. . 564.17 Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Prinsip Konsistensi . . 574.18 Kesesuaian Materi Pembelajaran dnegan Prinsip Kecukupan. 584.19 Kesesuaian Materi Pembelajaran dnegan Prinsip Kecukupan. 594.20 Kelengkapan Penjabaran Materi Pembelajaran. . 614.21 Kelengkapan Penjabaran Materi Pembelajaran. . 624.22 Ketepatan Jenis-Jenis Materi Pembelajaran dengan KD. . 634.23 Ketepatan Jenis-Jenis Materi Pembelajaran dengan KD. . 644.24 Urutan Pendekatan Prosedural Penyampaian Materi Pembelajaran. . 654.25 Urutan Pendekatan Hierarkis Penyampaian Materi Pembelajaran . . 66xiii

TabelHalaman4.26 Urutan Pendekatan Hierarkis Penyampaian Materi Pembelajaran . . 674.27 Keluasan Materi Pembelajaran . . 694.28 Keluasan Materi Pembelajaran . . 704.29 Kedalaman Materi Pembelajaran. . 714.30 Kedalaman Materi Pembelajaran . . 724.31 Kedalaman Materi Pembelajaran . . 74xiv

DAFTAR LAMPIRANLampiranHalaman1.Instrumen Penelitian. . 822.RPP dan Bahan Ajar. . 1183.Surat Keputusan Bimbingan. . 1984.Surat Tugas Pembimbing. . 1995.Surat Selesai Penelitian. . 201xv

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPendidikan adalah salah satu upaya investasi jangka panjang bagi suatubangsa guna menciptakan generasi yang beradab dan berkarakter untukmewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat. Pendidikan juga menjadi dasaruntuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Sebagaimana tertulis dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional Bab II pasal 3yang berbunyi:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkanpendidikan yang lebih baik. Pemerintah melakukan perbaikan dan pengembangandi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran guna meningkatkan hasildari pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum. Salah satunya yaitu denganmelakukan perbaikan Kurikulum sesuai dengan perkembangan informasi danteknologi. Perbaikan Kurikulum disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuanzaman, untuk mencapai hasil yang maksimal. Tanpa adanya Kurikulum yang sesuaimaka tujuan dan sasaran pendidikan akan sulit dicapai. Kurikulum yang berlaku diIndonesia adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untukaktif dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 berbasis pada kompetensi (competencybased) dengan pembelajaran yang bersifat kontruktivistik dimana pendidikbertindak sebagai fasilitator. Maka dari itu, penting bagi pendidik untukmenciptakan pembelajaran yang lebih menarik agar peserta didik dapat aktif dalamproses pembelajaran sebagaimana diharapkan pada Kurikulum 2013 danmemfasilitasi proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.1

2Untuk mewujudkan terlaksananya Kurikulum yang berlaku pada pembelajaran,peran pendidik dalam mengembangkan perangkat pembelajaran sangat dibutuhkan.Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar prosespendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran,pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasanproses pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunanrencana pelaksanaan pembelajaran dan persiapan media dan sumber belajar,perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Tanpa adanyasebuah perencanaan pembelajaran maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapaisecara maksimal. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus danRencana Pelakanaan Pembelajaran.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatanpembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Menurut Muslich(2007:45) Rencana Pelaksaan Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran matapelajaran perunit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPPdigunakan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upayamencapai Kompetensi Dasar (KD). Pendidik berkewajiban menyusun RPP secaralengkap dan sistematis dengan memperhatikan kondisi peserta didik agar tujuanpembelajaran dapat tercapai dengan baik.Dalam PP No. 19 tahun 2005 Pasal 20, dijelaskan bahwa guru diharapkanmengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melaluiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentangstandar proses, yang mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran danmensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkanrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Praktinya RPP oleh pendidik dianggap kurang penting dalam prosespembelajaran dan tidak berpengaruh untuk ketercapaian kompetensi dasar dantujuan pembelajaran. Sehingga RPP hanya disusun tanpa melihat kondisi dankebutuhan peserta didik. Selain itu banyak kesalahan dalam penyusunan RPPseperti penurunan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian kompetensi,pemilihan materi pokok yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dan

3mengantarkan ketercapaian kompetensi dasar, pemilihan sumber bahan ajar yangrelevan, bahkan penjabaran materi pokok dalam bahan ajar yang hanya disusuntanpa memperhatikan indikator pencapaian kompetensi. Padahal, untuk mencapaitujuan pembelajaran kebutuhan peserta didik salah satunya adalah materipembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diturunkan menjadiindikator pencapaian kompetensi yang kemudian dijabarkan dalam bahan ajar.Materi pembelajaran didukung dengan adanya sumber belajar yang relevan.Sumber belajar merupakan salah satu komponen RPP yang digunakan untukmenyusun bahan ajar. Bahan ajar disusun berdasarkan Kurikulum yang berlakudengan mempertimbangkan sumber belajar yang digunakan agar tujuanpembelajaran dapat tercapai. Bahan ajar yang disusun sesuai dengan materi yangsesuai kebutuhan dalam ketercapaian kompetensi.Pemilihan bahan ajar yang tepat menjadi faktor tercapainya tujuanpembelajaran. Pendidik harus menyusun bahan ajar dan memenuhi kelayakanbahan ajar serta memahami jenis materi pembelajaran yng meliputi fakta, konsep,prosedur, prinsip, kecukupan yang memuat kelengkapan, dan urutan materipembelajaran yang akan disampaikan. Pendidik dalam menyusun bahan ajar kurangmemperhatikan hal-hal tersebut. Selain itu, prinsip dalam peyusunan bahan ajarjuga perlu diperhatikan. Pada kenyataannya pendidik tidak bisa membedakan antarabahan ajar dengan buku teks. Sehingga, buku teks dan LKS menjadi bahan ajarutama dalam proses pembelajaran dan tidak memilih bahan ajar mana yang sesuaidengan karakteristik peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Bahanajar terlampir dalam lampiran RPP sebagai luasan atau penjabaran dari materipokok yang ditulis dalam RPP dengan memperhatikan kondisi, situasi, kebutuhan,dan keinginan peserta didik.Praktiknya bahan ajar yang disusun oleh pendidik tidak sesuai denganindikator pencapaian kompetensi dan sumber belajar yang digunakan. Bahkan adapendidik yang tidak menyusun bahan ajar dan hanya mengacu pada buku teks danlembar kerja siswa (LKS). Terutama dalam pengajaran bahasa Indonesia, pendidikmerasa enggan untuk menyusun bahan ajar sendiri. Pendidik berasumsi bahwabuku teks sudah memuat semua materi yang akan disampaikan dan dianggap

4mampu mencapai tujuan pembelajaran. Padahal pendidik hanya menyampaikanmateri sesuai alur unit, topik, dan kegiatan yang disajikan dalam buku teks. Hal initidak sesuai dengan lampiran Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, diatur tentang berbagai kompetensiinti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi pendidik pada satuan pendidikanjenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensipedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuanpendidik dalam mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar.Bahan ajar disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mencapaikompetensi dasar. Akan lebih baik bila suatu materi pembelajaran didasarkanbukan hanya dari satu sumber belajar melainkan dari berbagai sumber belajar untukmeningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari.Berbagai sumber belajar tersebut bisa berasal dari internet, buku teks, maupun ebook. Sumber belajar yang berasal dari internet haruslah relevan dan laman jugaharus bisa diakses. Selain itu penyusunan bahan ajar harus sesuai dengan indikatorpencapaian kompetensi.Penyusunan bahan ajar juga perlu memperhatikan keluasan dan kedalamanmateri pembelajarannya. Keluasan menggambarkan seberapa banyak materi yangharus disajikan, namun pada kenyataanya pendidik tidak memperhatikan haltersebut. Sedangkan kedalaman menyangkut seberapa detail konsep-konsep yangtergantung di dalam materu yang harus dipelajari oleh peserta didik. Kedua haltersebut seakan luput dari pendidik yang tidak memperhatikan kebutuhan materipeserta didik untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Keluasan dankedalaman materi pembelajaran harus sangat diperhatikan. Hal tersebutdikarenakan apabila materi terlalu luas dan dalam maka butuh waktu yang lamauntuk dapat menyelesaikannya, oleh karena itu materi tidak boleh terlalu luasmaupun terlalu mendalam.Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menyusun bahan ajar, karenapendidiklah yang lebih memahami kebutuhan peserta didik. Seberapa banyakmateri yang harus disampaikan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Pendidiklah yang lebih memahami kebutuhan peserta didik. Kurangnya kelayakan

5bahan ajar yang disusun pendidik pada RPP yang sesuai dengan kompetensi danindikator pencapaian kompetensi sebagai faktor tercapainya tujuan pembelajarandan kebutuhan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang diperkuatdengan data observasi dan analisis bahan ajar pada RPP bahasa Indoensia SMA diKabupaten Demak. Peneliti merasa perlu untuk menganalisis kelayakan bahan ajarpada RPP bahasa Indonesia Kurikulum 2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapatdirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.1.2.1 Bagaimana kesesuaian materi pembelajaran pada RPP dengan indikator dankompetensi dasar?1.2.2Bagaimana kesesuaian bahan ajar pada RPP bahasa Indonesia Kurikulum2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak dengan prinsip-prinsip pemilihanbahan ajar?1.2.3Bagaimana cakupan dan urutan bahan ajar RPP bahasa IndonesiaKurikulum 2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak?1.2.4Bagaimana keluasan dan kedalaman materi pembelajaran dalam bahan ajarpada RPP bahasa Indonesia Kurikulum 2013 SMA kelas XI di KabupatenDemak?1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapatdisimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut.1.3.1Mengetahui kesesuaian materi pembelajaran pada RPP dengan indikatordan kompetensi dasar.1.3.2Mengetahui kesesuaian bahan ajar pada RPP bahasa Indonesia Kurikulum2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak dengan prinsip-prinsip pemilihanbahan ajar.1.3.3Mengetahui cakupan dan urutan bahan ajar pada RPP bahasa IndonesiaKurikulum 2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak.

61.3.4Mengetahui keluasan dan kedalaman materi pembelajaran dalam bahan ajarpada RPP bahasa Indonesia Kurikulum 2013 SMA kelas XI di KabupatenDemak.1.4Manfaat PenelitianPenelitian terkait kelayakan bahan ajar pada RPP bahasa IndonesiaKurikulum 2013 SMA kelas XI di Kabupaten Demak diharapkan dapatmemberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi pendidik, pesertadidik, maupun lembaga pendidikan terkait, adapun manfaat secara teoretis danpraktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.1.4.1Manfaat TeoretisHasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi kajian baru dalampenelitian lebihlanjut sebagai bahan pertimbangan guna memperbaiki mutupendidikan terkait kualitas bahan ajar yang disusun oleh pendidik untuk mencapaikompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai tuntutan Kurikulum 2013.1.4.2Manfaat PraktisSecara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi pendidik, peserta didik, danpeneliti lain. Manfaat penelitian ini bagi pendidik, yaitu dapat mengetahui kualitasbahan ajar yang baik bagi peserta didik, cara memilih bahan ajar yang tepat dancara menyusun bahan ajar yang baik untuk mencapai kompetensi. Manfaat bagipeserta didik yaitu untuk menambah sumber belajar yang memudahkan pesertadidik untuk memhami materi ajar yang disampaikan pendidik. Selanjutnya, bagipeneliti lain bermanfaat sebagai sumber referensi dalam penelitian yang dilakukan.Serta untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran menuju hasil yang lebihbaik.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS2.1 Kajian PustakaPenelitian dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan kelayakanbahan ajar pada RPP bukan penelitian yang pertama kali, melainkan sudah terdapatpenelitian terdahulu. Penelitian tersebut dilakukan oleh Aziz Firdaus, Siti Samhati,dan Edi Suyanto (2014), Herka Maya Jatmika (2014), Djuwairiah Ahmad (2014),Sri Kantun dan Yayuk Sri Rahayu Budiwati (2015), Muhammad Saleh dan Sultan(2015), Rizkia Suciati dan Yuni Astuti (2016), Yusuf Hendrawanto dan MimiMulyani (2017), Timur Koparan (2017), Angi Desviana Siregar, dkk (2018). Hasilpenelitian yang relevan tersebut dibahas lebih lanjut sebagai berikut.Aziz Firdaus, Siti Samhati, dan Edi Suyanto (2014) dalam jurnal yangberjudul “Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa Indonesia Terbitan ErlanggaKelas VII SMP/Mts” be

Kata kunci: kelayakan, bahan ajar, RPP, kurikulum 2013. Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan bahan ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalam praktik

Related Documents:

prosedur pengembangan bahan ajar berbasis integrasi Nilai-Nilai Tafsir Al-Quran dalam pembelajaran fisika pada materi Hukum Newton, (2) Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar terintegrasi Nilai-Nilai Tafsir al-Quran dalam pembelajaran fisika pada materi Hukum Newton untuk siswa kelas X Madrasah Aliyah.

Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran . bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi. . , dilanjutkan dengan teknik seleksi dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, te

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Surat-e: susilawati.physics@gmail.com Penelitian ini menjelaskan pengembangan bahan ajar fisika berbasis lifeskill pada kelas XI semester gasal. Bahan ajar disusun untuk membekali siswa dalam memahami pelajaran fisika yang

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR Dalam analisis pembuatan bahan ajar terdiri dari 4 point yaitu : 1. Relevansi, menargetkan pada STTPA dan aspek apa yang akan dicapai. 2. Keamanan, media bahan ajar yang kita pilih hendaknya yang aman digunakan oleh anak. Bila menggunakan yang perlu pendampingan orang tua hendaknya kita memberi arahan terlebih

Kurikulum 2013 Kelas XI dari segi kelayakan isi, secara umum buku ajar ini sudah sesuai dengan indikator kelayakan isi buku, karena telah sesuai dengan KI dan KD pada buku ajar yang berkaitan, keakuratan dan kedalaman materi.

Siri Pengurusan Rancangan Perniagaan 12 5. Menyatakan produk/perkhidmatan anda adalah unik dan terhebat di pasaran. 3.0 Bahagian Utama Dalam Rancangan Perniagaan Suatu rancangan perniagaan mengandungi beberapa bahagian utama yang boleh dikategorikan seperti berikut:-1. Pengenalan Rancangan Perniagaan 2. Tujuan Rancangan Perniagaan 3.

ajar adalah format materi yang diberikan kepada siswa dan dapat dihubungkan dengan media pembelajaran lainnya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa adalah ketepatan istilah. Sebelum disampaikan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa, terlebih dahulu disampaikan teknik pengembangan bahan ajar secara .

It WAS a powerful good adventure, and Tom Sawyer had to work his bullet-wound mighty lively to hold his own against it. Well, by and by Tom's glory got to paling down gradu'ly, on account of other things turning up for the people to talk about--first a horse-race, and on top of that a house afire, and on top of that the circus, and on top of that the eclipse; and that started a revival, same .