PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI . - IAIN Bengkulu

1y ago
11 Views
2 Downloads
768.30 KB
90 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nora Drum
Transcription

PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP ALAT PEMBAYARANNON TUNAI DALAM PELAKSANAAN JUAL BELI(Studi Pada Pedagang Komplek Kampus Universitas Dehasen Bengkulu danKomplek Kampus Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperolehGelar Sarjana Ekonomi (S.E)OLEH:ISTI SUNDARI APRIANINIM 1516140228PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAHJURUSAN EKONOMI ISLAMFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULUBENGKULU, 2019 M / 1440 Hi

ii

iii

MOTTOMan Jadda Wa JaddaBarang Siapa Yang Bersungguh- SungguhAkan Mendapatkannya“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”(Al-Insyarah : 6-8)Untuk Jadi Maju MemangBanyak Hambatan. Kecewa Semenit Dua Meneit Boleh, TapiSetelah Itu Harus Bangkit Lagi.iv

PERSEMBAHANDengan mengucapkan rasa syukur Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi inikupersembahkan kepada:Kedua orangtuaku tercinta Ibuku Titin Suryana dan Ayahku Iskandaryang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus, dukungan, motivasi, sertadoa yang selalu mengiringi langkahku.Kedua Adikku tercinta dan tersayang Wahyu Hidayat, dan MuhammadIksan yang selalu menyayangiku sepenuh hati dan selalu memberikusemangat.Adik Sepupu ku Atur Nambela Wati, Yena Harmelawati, Nabila Pratami,M.Wildan yang selalu menyayangiku dan selalu memberikanku semangat.Bucikku Nurhela yang sudah seperti orang tua kedua ku dan selalumenyayangiku selama ini.Seluruh keluarga dari pihak ayah dan ibuku, nenekku,, datukku dansepupuku.Dosen Pembimbing terakhirku Ibu Dr. Asnaini, M.A, dan Bapak Idwal B.MA selaku dosen pembimbing dan pembahas tugas akhir saya, terima kasihpak, bu karena saya sudah dibantu selama ini, terima kasih untuk nasehatdan ilmu yang telah diberikan kepada ku.Sahabat ku Tetobo Squad Lulu Legina, Puspita Pelda Indah,Nurhayati,Maria Nur Afifah yang selalu mendukungku dan menyemangatiku.Sahabatku Family Kebau, Mardiana,Evi Tamala, Cindy Grasela, MelatiRahaya Syafitri, Resti Melinda Sari, Gizka Anggun Sari dan Liza Oktav

Viani yang selalu Membantuku dan memberi semangat dalam keadaanapapunSahabat ku Rahmi Dwi apriani dan Nurfadila Nasution yang selalumembantuku dan selalu memberi semagat.Teman seperjuanganku Perbankan Syariah VII G yang telah memberikansemangat untukku.Almamaterku hijau tercinta Institut Agama Islam Negeri IAIN Bengkuluyang telah menempahku menjadi seorang yang lebih baik dari sebelumnya.vi

vii

viii

ABSTRAKPemahaman Masyarakat Terhadap Alat Pembayaran Non Tunai DalamPelaksanaan Jual Beli(Studi Pada Pedagang Komplek Kampus Universitas Dehasen Bengkulu DanKomplek Kampus Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)Oleh Isti Sundari Apriani, NIM 1516140228.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai pemahaman pedagangterhadap alat pembayaran non tunai dalam pelaksanaan jual beli di komplekkampus Universitas Dehasen Bengkulu dan komplek kampus Institut AgamaIslam Negeri Bengkulu dan perbedaan pemahaman pedagang terhadap alatpembayaran non tunai dalam pelaksanaan di komplek kampus UniversitasDehasen Bengkulu dan komplek kampus Institus Agama Islam NegeriBengkulu tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriftif. Sumber datapenelitian yaitu data primer dan data sekunder serta teknik pengumpulan datayang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.teknik analisdata Miles dan Huberman. dengan menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian ditemukan hanya sebagian kecil saja pedagang di komplekkampus Universitas Dehasen Bengkulu dan komplek kampus Institus AgamaIslam Negeri Bengkulu yang termasuk dalamkategori pemahaman relasional(relation understanding). Mayoritas pedagang di komplek kampus UniversitasDehasen Bengkulu dan komplek kampus Institus Agama Islam NegeriBengkulu masuk dalam kategori pemahaman intruksional, karena padakategori intruktional ini masyarakat baru berada di tahaptahu atau hafal tetapipedagangtidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, sedangkan perbedaanpemahaman masyarakat kususnya pedagang terhadap alat pembayaran nontunai dalam pelaksanaan jual beli di domplek kampus Universitas DehasenBengkulu dan komplek kampus Institus Agama Islam Negeri Bengkulu tidakada perbedaannya karena dari dua tempat tersebut pemahamannya sama saja.Kata Kunci :Pemahaman, Alat Pembayaran, Non Tunai.ix

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemahaman MasyarakatTerhadap Alat Pembayaran Non Tunai Dalam Pelaksanaan Jual Beli (Studi PadaPedagang Jl. Meranti No. 32, Sawah Lebar K Komplek Kampus UNIVED Dan Jl.Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAIN)”. Shalawat dansalam untuk Nabi besar Muhammad SAW, yang telah berjuang untukmenyampaikan ajaran Islam sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalanyang lurus baik di dunia maupun akhirat.Penyusuan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat guna untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Perbankan SyariahJurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut AgamaIslam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulismendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dengan demikian penulis mengucapkanrasa terima kasih kepada:1.Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, M.H, selaku Rektor IAIN Bengkulu yangtelah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IAINBengkulu.2.Dr. Asnaini, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu sekaligus Pembimbing 1 yang telahmemberikan bimbingan, motivasi dan arahan. .3.Desi Isnaini, MA selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomidan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telahmemberikan saran saat pengajuan judul skripsi.4.Yosy Arisandy.ST,M.M selaku Ketua Prodi perbankan syariah Syariah IAINbengkulu yang telah memberi saran dan motivasi demi kesuksesan penulis.x

5.Kustin Hartini, M.M selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahandan motivasi selama bimbingan skripsi.6.Kedua orang tuaku yang telah mencurahkan kasih sayang tiada batas tanpamengenal lelah dan selalu memberi dukungan.7.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkuluyang telah mengajar dan membimbing serta memberikan berbagai ilmunyadengan penuh keikhlasan.8.Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama IslamNegeri (IAIN) Bengkulu yanng telah memberikan pelayanan dengan baikdalam hal administrasi.9.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.Dalam penyusunan skripsi ini penulis meyadari akan banyak kelemahan dankekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dansaran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini ke depan.Bengkulu, 13 November 2019 MRabi’ul Awwal 1440 HIsti Sundari AprianiNIM 1516140228xi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . iiHALAMAN PENGESAHAN . iiiHALAMAN MOTTO . ivHALAMAN PERSEMBAHAN . vHALAMAN PERNYATAAN . viiABSTRAK . viiiKATA PENGANTAR . ixDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xiiiDAFTAR LAMPIRAN . xivBAB I PendahuluanA.B.C.D.E.F.G.Latar Belakang Masalah. . 1Batasan Masalah. 5Rumusan Masalah. . 5Tujuan Masalah . 6Kegunaan Penelitian. 6Kajian Terdahulu . 6Metode penelitian . 141. Jenis Penelitian. . 142. Pendekatan Penelitian . 143. Waktu Dan Lokasi Penelitian . 154. Informan Penelitian . 155. Sumber Data . 166. Teknik Pengumpulan Data . 177. Teknik Analisis Data . 19H. Sistematika Penulisan . 20BAB II LANDASAN TEORIA. Pemahaman . 221. Pengertian Pemahaman. 22xii

2. Bentuk- Bentuk Pemahaman . 253. Pengertian Tingkat Pemahaman . 254. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman . 27B. Masyarakat . 301. Pengertian Masyarakat . 302. Ciri – ciri Masyarakat . 323. Tipe – tipe Masyarakat . 33C. Alat Pembayaran . 341. Pengertian Alat Pembayaran . 342. Alat Pembayaran Non Tunai . 353. Jenis-jenis Transaksi dan macam-macam Uang Elektronik . 40BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIANA. Pedagang Komplek Kampus UNIVED Bengkulu. . 49B. Pedagang Komplek Kampus IAIN Bengkulu . 50C. Jenis Dagangan . 51BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian. . 531. Deskripsi Informan. . 532. Pemahaman pedagang tentang alat pembayaran non tunai dalampelaksanaan jual beli di Jl. Meranti No. 32, Sawah Lebar KomplekKampus UNIVED. . 543. pemahaman pedagang tentang alat pembayaran non tunai dalampelaksanaan jual beli di Jl. Raden Fatah Pagar Dewa BengkuluKomplek Kampus IAIN. . 584. Perbedaan pemahaman antara pedagang tentang alat pembayaran nontunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. Meranti No. 32, Sawah LebarKomplek Kampus UNIVED dan Jl. Raden Fatah Pagar DewaBengkulu Komplek Kampus IAIN. . 63B. Pembahasan. . 66BAB V PENUTUPA. Kesimpulan. . 70B. saran. . 71DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN – LAMPIRANxiii

TABELTabel 1 : Tabel 1.1.51Tabel 2 : Tabel 1.2.52Tabel 3 : Tabel 2.1.63xiv

LAMPIRANLampiran 1 : Lembar ACC JudulLampiran 2 : Bukti Menghadiri SeminarLampiran 3 : Daftar Hadir SeminarLampiran 4 : Halaman Pengesahan ProposalLampiran 5 : Surat Penunjukan PembimbingLampiran 6 : Halaman Pengesahan Surat Izin PenelitianLampiran 7 : Halaman Pengesahan Pedoman WawancaraLampiran 8 : Pedoman WawancaraLampiran 9 : Kartu Bimbingan Skripsi, Bimbingan I Bimbingan IILampiran 10: Jadwal Penelitian Penyusunan SkripsiLampiran 11: Dokumentasixv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSalah satu tanda modernisasi masyarakat dunia, termasuk Indonesiaadalah adanya perkembangan alat pembayaran yang semakin pesat danmaju. Awalnya sistem barter antar barang yang diperjual belikan adalahalat pembayaran yang lazim yang digunakan di era pramodern. Adanyaberbagai kesulitan dengan sistem barter mendorong munculnya satuantertentu yang memiliki nilai pembayaran, yang dikenal dengan istilahuang. Hingga saat ini uang menjadi salah satu alat pembayaran utama yangberlaku dimasyarakat.1Uang adalah suatu benda yang dipergunakan oleh umum sebagai alatperantara. Untuk mempermudah proses pertukaran atau dengan kata laindapat pula dinyatakan bahwa uang didefinisikan sebagai suatu benda yangditerima sebagai pembayaran penuh untuk suatu barang atau jasa dariseseorang yang mungkin tidak atau belum dikenal.2 Dengan ditemukannyauang, kendala di atas dapat diatasi, bahkan fungsi uang tidak hanyasebagai alat tukar saja, melainkan beralih ke fungsi-fungsi lainnya yangjauh lebih luas seperti alat satuan hitung, penimbun kekayaan atau sebagaistandar pencicilan hutang. Masyarakat pada umumnya menggunakan uanguntuk membeli barang dan jasa, dimana ini menjamin kesediaan1Tri Hendro, Bank & Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia, (Yogyakarta: UPP STIMYKPN, 2014), h. 92Indra Darmawan, Pengantar Uang Perbankan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 51

masyarakat dalam menjamin uangnya dengan barang-barang dan jasa-jasasehingga setiap orang puas pada pekerjaannya yang sudah sesuai untukmendapatkan penghasilan dalam bentuk uang.3Perkembangan teknologi yang semakin canggih, turut berperan padapertumbuhan sektor Di Indonesia telah terjadi perkembangan dalam haltransaksi dengan cara non tunai dalam beberapa tahun terakhir ini. Haltersebut terjadi karena semakin banyak pusat-pusat kegiatan ekonomi jasaterutama jasa perbankan. Sejalan dengan perkembangan teknologi yangterjadi, pola dan sistem pembayaran dalam transaksi ekonomi terusmengalami perkembangan dan perubahan. Teknologi yang berkembangpesat dalam sistem pembayaran mampu menggantikan peranan uang tunai(currency) sebagai alat pembayaran non tunai yang lebih efisien danekonomis.Yang menyediakan fasilitas pembayaran secara non tunai. Alatpembayaran non tunai yang berkembang saat ini dapat berupa di antaranyaadalah kartu kredit, kartu debet, ATM, yang secara umum sudah dikenaloleh masyarakat luas. Bank Indonesia sebagai bank central memilikiwewenang dalam melaksanakan, memberi persetujuan maupun perizinanterhadap penyelenggaraan sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai.3Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 132

Menurut Bank Indonesia:”Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) merupakan alatpembayaran dalam bentuk kartu dapat berupa kartu kredit, kartuAutomated Teller Machine (ATM) dan/atau kartu debet. Sejalan denganperkembangan tuntutan masyarakat akan kemudahan dalam bertransasksi,kini dunia perbankan telah memberikan solusi dengan inovasi-inovasi barupada masyarakat dalam bertransaksi”.Perkembangan jumlah penggunaan transaksi pembayaran non tunaisemakin bertambah, dapat dilihat dari perkembangan jumlah volume AlatPembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang beredar di Indonesia yangsemakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain aspek ekonomi, aspekkemasyarakatan juga perlu untuk digali, untuk mengetahui bagaimanakarakter masyarakat, agar diketahui seberapa besar potensi yang dapatberkembang dalam masyarakat mengenai pembayaran secara non tunai,sehingga dapat di terapkan kebijakan yang tepat dalam daerah masingmasing. Namun kemudahan itu berbanding terbalik dengan pemahamanmasyarakat terhadap alat pembayaran Non Tunai tersebut. sehingga tidakjarang masyarakat belum mengetahui dan memahami apa itu alatpembayaran Non tunai.Pemahaman menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalahproses, cara, pembuatan memahami atau memehamkan. Menurut ngartikan,menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya3

sendiri tentang pengetahuan yang pernah ditermanya.” Sedangkanmasyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama.4Perkembangan dalam hal transaksi yang ada di indonesia dengan caranon tunai sudah mulai berkembang di kota bengkulu , hal ini di tandaidengan telah banyaknya bank-bank yang mengeluarkan alat pembayarannon tunai seperti kartu kredit, kartu debit, atm dan e-money dan dapatmempermudah transaksi jual beli.Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan terhadap pemahamanpedagang mengenai alat pembayaran non tunai wawancara yang dilakukankepada Nurhela,umur 39 tahun dengan pekerjaan sebagai penjual baju dijl. Meranti No. 32, Sawah LebarKomplek Kampus UNIVEDmenyatakan bahwa “ saya menggunakan alat non tunai yaitu ATM tetapisaya tidak mengetahui cara penggunaan ATM tersebut sehingga sya tidakmenggunakan alat pembayaran non tunai dalam transaksi jual beli”. 5Sedangkan menurut hastari umur 28 tahun pekerjaan pejuan ayamgeprek Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAINmenyatakan bahwa “ saya mengerti apa itu alat pembayaran non tunai, alatpembayaran non tunai pembayaran tidak menggunakan uang secaralangsung tetapi menggunakan kartu”.64Vivi Anavisa Betriza, “Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan Alat pembayaran NonTunai”, Skripsi, (2018).5Nurhela, Pedagang jl. Meranti No. 32, Sawah Lebar Komplek Kampus UNIVED,Wawancara Pada Tanggal 08 Agustus 2019.6Hastari, Pedagang jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAIN,Wawancara Pada Tanggal 08 Agustus 2019.4

Berdasarkan latar belakang di pemahaman pedagang terhadap alatpembayaran non tunai masih kurang sedangkan alat pembayaran non tunaimempermudah transaksi jual beli antara pedagang dan konsumen, makasesuai dengan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukanpenelitian lebih lanjut AN NON TUNAI DALAM PELAKSANAAN JUALBELI (Studi Pada Pedagang Komplek Kampus Universitas DehasenBengkulu danKomplek Kampus Institut Agama Islam NegeriBengkulu)B. Batas MasalahBatasan masalah dari penelitian ini adalah pedagang yang aktif danmempunyai alat pembayaran non tunai di Jl. Meranti No. 32, Sawah LebarKomplek Kampus UNIVED dan Jl. Raden Fatah Pagar Dewa BengkuluKomplek Kampus IAINC. Rumusan Masalah1.Bagaimana pemahaman pedagang tentang alat pembayarannontunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. Meranti No. 32, Sawah LebarKomplek Kampus UNIVED ?2.Bagaimana pemahaman pedagang tentang alat pembayarannontunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. Raden Fatah Pagar DewaBengkulu Komplek Kampus IAIN ?3.Bagaimana Perbedaanpemahaman antara pedagang tentang alatpembayaran non tunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. MerantiNo. 32, Sawah Lebar Komplek Kampus UNIVED dan Jl. RadenFatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAIN ?5

D. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman pedagang tentang alatpembayaran non tunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. MerantiNo. 32, Sawah Lebar Komplek Kampus UNIVED.2. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman pedagang tentang alatpembayaran non tunai dalam pelaksanaan jual beli di Jl. RadenFatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAIN.3. Untuk mengetahui bagaimana perbedaanpemahaman antarapedagang tentang alat pembayaran non tunai dalam pelaksanaan jualbeli di Jl. Meranti No. 32, Sawah Lebar Komplek Kampus UNIVEDdan Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAINE. Kegunaan Penelitiana. TeoritisBerharap dijadikan bahan evaluasi bagi pedagang yang diteliti untukmeningkatkan pemahamannya tentang Alat Pembayaran Non tunaidan dapat menerapkan dalam Pelaksanaan Jual Belib. Praktis1. Memberi jawaban atas masalah yang diteliti2. Guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1F. Penelitian Terdahulu1. Nisa Indira Vhistika, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2017.Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Tingkat Pemahaman E-money danKemanfaaatan Terhadap Minat Penggunaan E-money” Penelitian ini6

bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh Tingkat Pemahaman Emoney terhadap Minat Menggunakan E-money pada MasyarakatPemilik Uang Elektronik atau E-money di Wilayah Tanah Abang; (2)Pengaruh Kemanfaatan terhadap Minat Menggunakan E-money padaMasyarakat Pemilik Uang Elektronik atau E-money di Wilayah TanahAbang; (3) Pengaruh Tingkat Pemahaman E-money dan KemanfaatanSecara Bersama-sama terhadap Minat Menggunakan E-money padaMasyarakat Pemilik Uang Elektronik atau E-money di Wilayah TanahAbang. Subjek penelitian ini adalah masyarakat pemilik uangelektronik atau emoney di Wilayah Tanah Abang. Sampel yangdigunakan pada penelitian ini adalah sejumlah 104 responden. Metodepengumpulan data dengan metode kuesioner. Teknik analisis datadalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana dan ujiregresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)Terdapat pengaruh positif Tingkat Pemahaman E-money terhadapMinat Menggunakan E-money pada masyarakat pemilik uangelektronik atau E-money di wilayah Tanah Abang yang ditunjukkandengan nilai koefisien regresi sebesar 0,715, nilai signifikansi lebihkecil dari level of significant (0,000 0,050), dan koefisiendeterminasi r2 sebesar 0,367 ; (2) Terdapat pengaruh adamasyarakat pemilik uang elektronik atau E-money di wilayah TanahAbang yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,910,7

nilai signifikansi lebih kecil dari level of significant (0,000 0,050),dan koefisien determinasi r2 sebesar 0,782; (3) Terdapat pengaruhpositif Tingkat Pemahaman Emoney dan Kemanfaatan damasyarakat pemilik uang elektronik atau E-money di wilayah TanahAbang yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (Adjusted 2) sebesar 0,789 atau 78,9% yang berarti bahwa MinatMenggunakan E-money pada Masyarakat Pemilik Uang Elektronikatau E-money di Tanah Abang dapat dijelaskan oleh variabel TingkatPemahaman dan Kemudahan sebesar 78,9%. 7 Perbedaan penelitianini dengan penelitian penulis terletak pada subjek penelitiannya yaitumasyarakat tanah abang sedangkan subjek penelitian penulis pedangjl. Meranti No. 32, Sawah Lebar Komplek Kampus UNIVED dan jl.Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu Komplek Kampus IAIN. Disisiperbedaan terdapat pula persamaan antara penelitian ini dan penelitianpenulis yaitu sama sa meneliti alat pembayaran non tunai.2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Dian Astuti program ekonomisyriah yang berjudul : ” Pengaruh Persepsi dan Pengetahuan ProdukTerhadapMinat Penggunaan E-Money Dalam Persfektif Islam”.Uang Elektronik (Electronic Money) adalah alat pembayaran yangditerbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh7Nisa Indira Vhistika, “Pengaruh Tingkat Pemahaman E-money dan Kemanfaaatan TerhadapMinat Penggunaan E-money”, Skripsi, ( 2017)8

pemegang kepada penerbit” Nilai uang disimpan secara elektronikdalam suatu media server atau chip yang digunakan sebagai alatpembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uangelektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegangdan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimanadimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana pengaruhpersepsi terhadap minat penggunaan T-Cash pada dosen di FakultasEkonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, bagaimanapengaruh pengetahuan produk terhadap minat pengguanaan T-cashpada dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden IntanLampung, dan bagaimana perspektif ekonomi islam terhadappenggunaan e-money dalam bertransaksi. Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari persepsi danpengetahuan produk pada konsumen terhadap minat pengguanaan Tcash serta untuk mengetahui penggunaan e-money dalam bertransaksijika ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Metode penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan sifatpenelitian filsafat profitisme yaitu metode yang digunakan untukmeneliti pada populasi dan sampel tertentu. Teknik pengambilansampel ialah menggunakan Sampel Jenuh. Dari hasil penelitiandiketahui bahwa variabel persepsi konsumen tidak berpengaruhpositive terhadap minat pengguanaan t-cash. Hal ini ditunjukan9

dengan perolehan nilai signifikansi untuk pengaruh X1 terrhadap Ysebesar 0,276 0,05. Sedangkan utnuk hasil signifikansi variabelpengetahuan produk (X2) terhadap Y adalah sebesar 0,000 0,05sehingga variabel tersebut berpngaruh secara positif terhadap minatpenggunaan t-cash. dan diperoleh hasil R Square sebesar 0,367. Halini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabelpersepsi (X1) dan pengetahuan produk (X2) terhadap minatpenggunaan (Y) sebesar 3,67%. Sedangkan sisanya sebesar 63,3 %dipengaruhi oleh indicator lain yang tidak dijelaskan dalam penelitianini, sedangkan dalam perspektif ekonomi islam dalam penggunaan emoney dalam bertransaksi sesuai dengan prinsip syariah yaitu tidakmengandung maysir, tidak mengandung riba, tidak mengandung israfdan tidak digunakan untuk objek haram dan maksiat. 8 Perbedaanpenelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada pendekatannyapenelitian terdahulu menggunakan pendekatan kuntitatif sedangkanpada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, variabelnyanya juga berbeda. Sedangkan persamaan penelitian ini denganpenelitian terdahulu yaitu sama-sama meneliti penggunaan electronicmoney.3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Setiani Prodi Ilmu Ekonomiyang berjudul “ Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan Alatpembayaran Non tunai”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui8Tri Dian Astuti, “Pengaruh Persepsi dan Pengetahuan Produk Terhadap Minat PenggunaanE-Money Dalam Persfektif Islam” Skripsi, (2018)10

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pembayaran nontunai di Kota Purbalingga. Dalam penelitian ini perilaku penggunaanalat pembayaran non tunai sebagai variabel dependen dan persepsikemanfaatan, persepsi kemudahan dan kepercayaan sebagai variabelindepeden. Penelitian ini menggunakan Theory Acceptance Model(TAM) sebagai kerangka dasar penelitian. Penelitian ini mengambilsampel pada responden yang menggunakan alat pembayaran non tunaidi Kota Purbalingga. Sampel diambil dengan menggunakan metodestratified random sampling. Kuesioner yang tersebar sejumlah 110 nmenggunakan program IBM SPSS statistics ver 21. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahantidak berpengaruh terhadap penggunaan alat pembayaran non tunaisedangkan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaanalat pembayaran non tunai.9 Perbedaan dengan penelitian ini denganpenelitian sebelumnya yaitu penelitian terdahulu menggunakankuantitatif sedangkan pada penelitian ini menggunakan kualitatifdeskriftif, alat pengumpulan data pada penelitian terdahulu yaitukuisioner sedangkan pada penelitian ini menggunakan wawancara.Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnyayaitu sama-sama meneliti Alat Pembayaran Non Tunai.9Rahayu Setiani, “Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan Alat Pembayaran NonTunai”, Skripsi, Program Studi Ilmu Ekonomi, (2018).11

4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Heru Akhmadi PoliteknikKeuangan Negara STAN yang berjudul “ Tinjauan PelaksanaanPembayaran Non Tunai pada Belanjaan Bantuan sosial”. Bantuansosial merupakan instrumen pemerintah dalam melakukan kebijakanfiskal untuk menanggulangi kemiskinan. Sistem pembayaran tunaiyang diberikan kepada penerima bantuan sosial program keluargaHarapan masih memiliki kelemahan baik dari sisi manfaat sosialmaupun manfaat ekonomikhususnya program inklusi keuangan.Mengatasi hal ini, pemerintah melakukan uji coba pembayaran nontunai sejak tahun 2016. Penelitian ini mencoba menggali faktor-faktorkesuksesan dalam sistem pembayaran non tunai daengan kasusprogram Keluarga Harapan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaperlunya melakukan penyesuaian seperti penyempurnaan mekanismepembayaran, peningkatan pemahaman keuangan penerima bantuan,penggunaan NIK sebagai basis data penerimaan bantuan sosial,penyederhanaan kelembagaan, integrasi program bantuan sosial sertapengembangan sistem informasi bantuan sosial. 10 Perbedaan denganpenelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian terdahulupada obyek dan waktunya, alat pengumpulan data pada penelitianterdahulu yaitu kuisioner sedangkan pada penelitian ini menggunakanwawancara. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitiansebelumnya yaitu sama-sama meneliti Alat Pembayaran Non Tunai.10Muhammad Heru Akhmadi, “Tinjauan Pelaksanaan Pembayaran Non Tunai padaBelanjaan Bantuan Sosial”, Jurnal Indonesia Treasury Review, No. 1, (2017), Volume 2.12

5. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Firman Ramadhan UNDIPSemarang yang berjudul “ Persepsi Mahasiswa Dalam MenggunakanE-Money” Tujuan dari penelitian ini adalah untu

pemahaman masyarakat kususnya pedagang terhadap alat pembayaran non tunai dalam pelaksanaan jual beli di domplek kampus Universitas Dehasen Bengkulu dan komplek kampus Institus Agama Islam Negeri Bengkulu tidak ada perbedaannya karena dari dua tempat tersebut pemahamannya sama saja. Kata Kunci :Pemahaman, Alat Pembayaran, Non Tunai.

Related Documents:

mendeskripsikan pengertian alat optik, jenis-jenis alat optik, dan fungsi dari alat-alat optik tersebut. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Sumber: www.google.com Alat-Alat Optik Alat-Alat Optik terdiri dari Mata Lup Mikroskop Teleskop Bagian-bagian mata Cacat mata rusak

mesin tanam biji-bijian, alat mesin tanam bibit, alat mesin panen biji-bijian, alat mesin panen rumput, alat mesin panen tebu, dan alat mesin panen umbi, buah, dan sayuran . Modul ini digunakan dalam kegiatan diklat di PPPPTK Pertanian dan semoga bahan ajar atau modul ini dapat bermanfaat dan membantu pemahaman materi teori dan praktek untuk alat

1. PENGERTIAN ALAT OPTIK. Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat . optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia . untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Yang . termasuk alat optik buatan diantaranya: kacamata, kamera, lup .

Dari analisis komparatif persepsi masyarakat Urban (Kelurahan Pelabuhan Baru) dan masyarakat Rural (Desa Kayu Mani) terhadap Perbankan Syariah dari segi persamaan di mana ke 2 masyarakat ada keinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan perbedaan terletak pada pengetahuan masyarakat Urban dan masyarakat Rural terhadap Perbankan Syariah (B ank .

pembayaran non tunai. Mengingat sistem pembayaran ini merupakan salah satu komponen penting dalam dunia perekonomian dan juga merupakan salah satu program kerja Bank Indonesia dalam meningkatkan sistem pembayaran non tunai untuk mencapai pertumbuhan perekonomian nasional yang lebih baik.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemahaman Siswa 1. Arti Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti faham, mengerti, maklum, mengetahui, aliran ajaran. Sedangkan pemahaman mempunyai arti proses, perbuatan, cara memahami/ memahamkan.1 Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMAHAMAN 1. Pengertian Pemahaman . sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat tercapai.7 . Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, setiap individu siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang .

Proposed installation of underground storage tank (USTs) within groundwater protection zones (GPZs) has led to some conflict between the EA and developers in the past. Although standards for