Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Preseden

1y ago
3 Views
1 Downloads
1.15 MB
42 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturBAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN PRESEDEN2.1. Tinjauan Literatur2.1.1 Tinjauan Youth Center2.1.1.1 PengertianYouth center atau pusat remaja di didefinisikan sebagai tempat pendidikan sosialbagi remaja berusia 10-21 tahun agar termotivasi untuk menemukan jati diri merekamelalui partisipasi dalam berbagai kegiatan yang sesuai dengan usianya. Dalam referensilain youth center juga diartikan sebagai fasilitas yang disediakan bagi seluruh komunitasdengan berbagai latar belakang untuk membangun generasi muda. Dari kedua definisitersebut ada persamaan yang dapat di simpulkan yaitu bahwa youth center adalah fasilitasbagi remaja dan ditujukan untuk membina remaja (www.youthcentre.org.au)Pusat remaja juga kerap diidentikan dengan youth clubs, yakni fasilitas serupa yangsecara terlokalisasi menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegemaran remaja dengantujuan menghindarkan dari jalanan. Jadi pada dasarnya youth center sama dengan youthclub.Tempat untuk bermain, membaca, serta mempelajari kemampuan dan keterampilanbaru bagi remaja sekaligus bagi tempat bersosialisasi yang digunakan diluar jam sekolah(Synder,1984)Aset milik negara yang dikelola oleh Balai Pemuda dan Olahraga. Youth center padamulanya adalah proyek pemerintah pusat dan tersebar di seluruh indonesia. Namunseiring dengan perubahan sistem pemerintahan menjadi otonom daerah, pengelolaanYouth Center terhenti dan diserahkan kepada pemerintah daerah masing masing.(www.bpo.diy.or.id)Tujuanya agar remaja senantiasa aktif dalam kegiatan kegiatan positif,sehinggamereka tidak banyak turun ke jalan. Tak bisa di pungkiri kegiatan sesederhana olahragaPeneli an Tugas AkhirII-1

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturpun bisa menjadi sarana untuk mencegah remaja dari berbagai kegiatan negative.(Desksarina 2002)2.1.1.2 KlasifikasiYouth center dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal yang dijelaskansebagai berikut.a. Berdasarkan tujuan pendirianYouth center ditinjau dari tujuan pendirianya terbagi menjadi dua yaitu sebagaifasilitas pembinaan yang prefentif dan kuratifo Preventif : youth center yang didirikan sebagai upaya pembinaan remajauntuk mencegah kenakalano Kuratif: youth center yang didirikan sebagai upaya pembinaan untukpenyembuhan kenakalan pada remaja.b. Berdasarkan tipe pengelompokano Ideologi: Islamic Youth Center, Christian Youth Centero Budaya: Java Youth Center, Baless youth Center ,Betawi Youth Centerc. Berdasarkan keanggotaanKeanggotaan youth center dapat di klasifikasikan sebagai berikuto Youth center yang beranggotakan individuo Youth center yang beranggotakan kelompoko Youth center yang beranggotakan komunitas2.1.1.3 Beberapa Fungsi dalam Youth Center1) Klub PenelitianKlub ini merupakan sebuah klub yang menyediakan program dan sumber ilmupengetahuan sains bagi remaja yang tertarik pada bidang ini. Secara umum tujuan klub iniadalah memberikan wadah bagi para pelajar untuk mengeksplorasi ilmu sains di luarpembelajaran sekolah dan mengaplikasikannya ke dalam hal yang sederhana.2) Klub seniKlub seni merupakan wadah komunitas pecinta seni mengembangkan idekreatifnya dalam berbagai bidang seni.Peneli an Tugas AkhirII-2

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur3) Klub olahragaKlub ini merupakan perkumpulan remaja yang memiliki ketertarikan pada kegiatanolahraga. Klub olahraga sendiri di wadahi dalam sebuah pusat olahraga yakni suatutempat yang menyediakan berbagai macam fasilitas fisik maupun non fisik untukberbagai macam olahraga .4) Klub keagamaanKlub keagamaan merupakan klub yang bergerak dalam bidang pembinaankeagamaan dengan tujuan meningkatkan kuailat keimanan dan ketaqwaan anggotanya.(Desksarina,2002)2.1.2Tinjauan Psikologi dan Perkembangan Remaja2.1.2.1 Pengertian RemajaMenurut Psikologi, Remaja adalah suatu periode transisi dari awal remaja remajahingga dewasa, yang di masuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir padausia hingga 22 tahun.2.1.2.2 Pengertian Masa RemajaMasa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa inimerupakan masa perubahan atau peralihan dari masa remaja-kremaja ke masa dewasayang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Disebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 1013 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun (Notoatdmojo, 2007).Menurut Soetjiningsih (2004) Masa remaja merupakan masa peralihan antara masaremaja-remaja yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkanumur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu:1) Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefenisikan remaja adalah bilaseorang remaja telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun remajalaki- laki.Peneli an Tugas AkhirII-3

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur2) Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan remaja, remajaadalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.3) Menurut undang-undang perburuhan, remaja dianggap remaja apabila telahmencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.4) Menurut undang-undang perkawinan No.1 tahun 1979, remaja dianggap sudahremaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahununtuk remaja-remaja laki-laki.5) Menurut dinas kesehatan remaja dianggap sudah remaja apabila remaja sudahberumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.6) Menurut WHO, remaja bila remaja telah mencapai umur 10-18 tahun.(Soetjiningsih, 2004).2.1.2.3 Tahap-Tahap Perkembangan RemajaDalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:1.Remaja awal (early adolescent)Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahanyang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang menyertai perubahanperubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawanjenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawanjenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah denganberkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengertidan dimengerti orang dewasa.2. Remaja madya (middle adolescent)Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalaubanyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai dirisendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia beradadalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidakpeduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dansebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipus complex (perasaan cintaPeneli an Tugas AkhirII-4

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturpada ibu sendiri pada masa remaja-remaja) dengan mempererat hubungan dengankawan-kawan.3. Remaja akhir (late adolescent)Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai denganpencapaian lima hal yaitu:Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalampengalaman- pengalaman baru.Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengankeseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.private self) dan masyarakatumum (Sarwono Sarlito :Psikologi Remaja, 2010).2.1.2.4 Karakteristik Remaja Pada UmumnyaMasa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periodesebelumnya. Ciri ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain1. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialamimasa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutandan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.2. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa remajaremaja lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidakjelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbedadan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.3. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahantubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilaiyang dianut, serta keinginan akan kebebasan.4. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usahauntuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.Peneli an Tugas AkhirII-5

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur5. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karenasulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyakorang tua menjadi takut.6. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandangkehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan oranglain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalamcita-cita.7. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitandidalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalammemberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok,minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks.Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang merekainginkan. Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri 01/2015)2.1.2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Emosi pada RemajaPeriode badai dan tekanan seringkali dinisbatkan pada masa remaja karena emosimasa ini meninggi akibat perubahan fisik dan psikis. Pertumbuhan pada tahun-tahun awalmasa puber terus berlangsung, meskipun adapula yang berjalan agak lambat.Pertumbuhan emosi ini bersifat melengkapi pola yang telah terbentuk pada masa puber.Mayoritas remaja mengalami ketidakstabilan akibat upaya penyesuaian diri padapola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Contohnya, masalah yang berkaitandengan percintaan serta menjelang akhir sekolah, remaja mulai mengkhawatirkan dirinya.1) Kematangan EmosiPada akhir masa remaja tidak meledakan emosinya di hadapan orang lain,melainkan menunggu saat dan tempat yang tepat ntuk mengungkapakan emosinyadengan cara cara yang lebih dapat diterima. Bukti kematangan emosi lainya adalahmereka menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secaraemosional, reaksi emosionalnya lebih stabil.Peneli an Tugas AkhirII-6

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturKematangan emosi itu bisa dicapai bila remaja memperoleh gambaran tentangbarbagai kondisi yang mengakibatkan reaksi emosional. Caranya antara lainmembicarakan berbagai masalah pribadinya kepada orang lain. Sebab, keterbukaandan perasaan serta masalah pribadi dipengaruhi oleh rasa aman dalam interaksi sosialdan tingkat penerimaan orang lain terhadapnya.Selain itu, remaja juga harus belajar bagaimana menyalurkan emosinya. Caranya,antara lain melakuakan latihan fisik yang cukup, bermain atau bekerja, tertawaataupun menangis.2) Beberapa Minat RemajaHurlock mencatat bahwa dalam kebudayaan Amerika, tidak ada minat remajayang bersifat universal, karena minat remaja bergantung pada seks, inteligensi,lingkungan terapan tempat dia hidup, kesempatan untuk mengembangkan minat,minat teman-teman sebaya, minat keluarga dan faktor lainya.Sepanjang masa remaja , minat yang dibawa dari masa kanak-kanak cenderungberkurang dan diganti oleh minat yang lebih matang. Pengalaman membatu merekauntuk menilai minatnya secara lebih kritis dan mengetahui mana yang benar-benarpenting. Penilaian kritis ini menjadikan remaja lebih besar memiliki minat yang stabildan menghantarkanya pada gerbang kedewasaan.Terdapat banyak minat pada remaja, tetapi ada minat-mianat yang bersifat umum,seperti minat rekreasi, minat sosial, minat pribadi, minat terhadap pendidikan, minatterhadap pekerjaan, minat terhadap agama dan minat terhadap hal simbolik.a) Minat RekreasiKegiatan permainan yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnyadiubah dengan bentuk rekreasi yang baru dan lebih matang. Secara bertahap,bentuk permainan kekanak-kanakan itu menghilang, dan menjelang awalmasa masa remaja, pola rekreasi indicvidu hamper sama dengan pola akhirmasa remaja dan awal masa dewasab) Minat SosialPeneli an Tugas AkhirII-7

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturAdanya minat remaja yang bersifat sosial bergantung pada kesempatanyang diperolehnya untuk mengembangkan minat tersebut. Remaja yangmemiliki status sosial-ekonomi rendah, biasanya kurang memiliki kesempatanuntuk mengembangkan minat diberbagai pesta dan dansa dibandingkandengan remaja yang status sosial-ekonomi lebih baik.c) Minat PribadiMinat yang terkuat adalah minat pada diri sendiri. Alasanya, merekamenyadari bahwa dukungan sosial sangat dipengaruhi oleh penampilan diridan kesadaran bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan bendabenda yang dimiliki, kemandirian, sekolah keanggotaan sosial dan banyaknyauang yang dibelanjakan. Semuanya dianggap sebagi symbol-simbol yang bisamenjadikan wibawa remaja terangkat diantara teman-teman sebayanya danbesarnya kesempatan untuk meraih dukungan sosial yang lebih besar darimereka.Di antara minat pribadi yang terpenting antara laian; minat penampilandiri, minat pada pakaian, minat prestasi, minat mandiri, minat pada uang.d) Minat Terhadap PendidikanMinat remaja pada pendidikan akan mempengaruhi minat mereka terhadappekerjaan. Bagi mereka pendidikan tinggi dianggap sebagai batu loncatanuntuk meraih pekerjaan. Pada umumnya remaja lebih menaruh minat padapelajaran-pelajaran yang nantinya akan bermanfaat dalam bidang pekerjaanyang dipilihnya.e) Minat Terhadap PekerjaanRemaja, terutama anak sekolah menengah atas, mulai memikirkan masadepan dengan bersungguh-sungguh. Biasanya, anak laki-laki lebih bersungguhsungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan anak perempuan yangmemandang pekerjaan sebagai pengisi luang sebelum nikah. Anak laki-lakilebih memilih pekerjaan yang menarik dan menggairahkan sedang anakPeneli an Tugas AkhirII-8

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturperempuan lebih memilih pekerjaan yang memberikan rasa aman dan tidakmenuntut banyak waktu.f) Minat Terhadap AgamaSebagaimana kebanyakan manusia, remaja juga memiliki potensi ataumenaruh minat pada agama dan menganggap bahwa agama agama berperanpenting dalam kehidupan. Hal ini tampak dalam keikutsertaan mereka untukmengikuti pelajaran-pelajaran agama di sekolah maupun perguruan tinggi,serta mengikuti berbagai upacara keagamaan.g) Minat Terhadap Hal SimbolikTinggi-rendahnya status seseorang menjadi ukuran prestisenya, biasanyadigambarkan dengan hal-hal yang bersifat simbolik. Bagi remaja, hal hal-halyang bersifat simbolik itu menunjukan status sosial ekonomi yang lebih tinggidari pada teman-teman lain dalam kelompok bahwa dia bergabung dengankelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karenapenampilan atau perbuatan yang sama dengan penampilan dan berpuatananggota kelompok lainya, dan bahwa dia mempunyai status yang hampirdewasa di dalam masyarakat.(Al-migwar, M.Ag,Muhammad.2006.Buku Psikologi Remaja)2.1.2.6 Problematika Remaja1.Perilaku remaja menyimpangPerilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di mayarakat biasanyadi sebut perilaku menyimpang. Ada banyak perilaku menyimpang yang dilakukan remajadan makin mudah di temui dalam kehidupan sehari hari. Perilaku tersebut antara lain :a) Penyalahgunaan narkotika dan obat obatan terlarangb) Perilaku seksual sebelum menikahc) Premanisme di kalangan pelajar dan sebagainya.Peneli an Tugas AkhirII-9

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturSebagaimna dikemukakan diatas, remaja atau generasi muda dalam prosespertumbuhan dan perkembangan menghadapi berbagai permasalahan yang perludiupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak.2.Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di indonesia dewasa ini antaralain sebagai berikut1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapatmerupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkanpermasalahan lainnya.2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik danmental bangsa.3. Masih adanya remaja-remaja yang hidup menggelandang.4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpanganperilaku (Deviant behavior).5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadianbangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.6. Perkawinan dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat,terutama di pedesaan.7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya.2.1.3Tinjauan Proses KreativitasKreativitas begitu penting dalam proses kehidupan dan perlu dipupuk sejak tmewujudkan(mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri merupakan kebutuhanpokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1959).Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya,dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Padadasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitasdapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).Peneli an Tugas AkhirII-10

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur2.1.3.1 Pengertian Kreaktivitaspsikologi masa kini dan sering digunakan dengan bebas di kalangan orang awam.Kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan multidimensional (DediSupriadi, 1994). Banyak definisi tentang kreativitas, namun tidak ada satu definisi punyang dapat diterima secara universal. Untuk lebih menjelaskan pengertian kreativitas,akan dikemukakan beberapa perumusan yang merupakan simpulan para ahli mengenaikreativitas.Kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses yang semata-matadilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinal. Sebaliknyasebelumnya dan mencari variasi. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untukmenghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dansebelumnya tidak dikenal pembuatnya.Banyaknya definisi tentang kreativitas merupakan salah satu masalah kritis dalammeneliti,mengidentifikasi dan mengembangkan kreativitas. Dalam dunia pendidikan yangterpenting kreativitas perlu dikembangkan. Sehubungan dengan pengembangankreativitas, terdapat empat aspek konsep kreativitas (Rhodes, 1987) diistilahkan sebagaiof Creativity: Person,Process, Press, ProductUtami Munandar (1999)menguraikan definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P,pertama pribadi (person), bahwa setiap remaja adalah pribadi unik dankreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan pribadi individu.Kedua proses (process), kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru atau untuk menemukan hubungan-hubungan baru antaraunsur-unsur yang sudah ada sebelumnya dalam mencari jawaban baru terhadapsuatu masalah, merupakan manifestasi dari kelancaran, fleksibilitas danorisinalitas pemikiran remaja.Ketiga pendorong (presspresspendorong, baik dari dalam (dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasratPeneli an Tugas AkhirII-11

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturyang kuat dari diri sendiri) untuk berkreasi, maupun dari luar, yaitu lingkunganyang memupuk dan mendorong pikiran, perasaan, sikap dan perilaku remajayang kreatif dengan memberikan peluang kepada remaja untuk bersibuk dirisecara kreatif.Keempat produk (product), bahwa produk-produk kreativitas yang konstruktifpasti akan muncul, karena produk kreativitas muncul dari proses interaksi darikeunikan individu di satu pihak dan bahan, kejadian, orang-orang atau keadaanhidupnya (faktor lingkungan dilain pihak).2.1.3.2 Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity Intersection)Dalam membantu remaja mewujudkan kreativitas mereka, remaja perlu dilatih dalamketerampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untukmengembangkan bakat atau talenta mereka. Pendidik, terutama orang tua perlumenciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif remaja, sertamenyediakan sarana dan prasarana. Tetapi ini tidak cukup, selain perhatian, dorongan danpelatihan dari lingkungan, perlu ada motivasi intrinsik pada remaja. Minat remaja untukmelakukan sesuatu harus tumbuh dari dalam dirinya sendiri, atas keinginannya sendiri.Keberhasilan kreatif adalah persimpangan (intersection) antara keterampilan remajadalam bidang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, danmotivasi intrinsik, dapat juga disebut motivasi batin (Amabile, 1989). Motivasi intrinsiksebagaimana telah dikemukakan adalah motivasi yang tumbuh dari dalam, berbedadengan motivasi ekstrinsik yang ditimbulkan dari luar, oleh lingkungan, sepertidijelaskan dalam gambar di bawah ini:Peneli an Tugas AkhirII-12

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturGambar 2.1 Teori Persimpangan KreativitasSumber: Jurnal dimensi Interior.Vol 3.No 1. Juni 2005 : 80-942.1.3.3 Faktor-Faktor yang Meningkatkan KreativitasSemua Remaja mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreativitasnyaberbeda beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberikesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk berkembang.Titik pandangan baru mengenai kreativitas mendorong diadakannya penelitian untukmenentukan apa saja kondisi lingkungan yang menguntungkan dan membekukanperkembangan kreativitas. Penelitian ini telah menunjukkan dua faktor yang penting(Hurlock, 1999).Pertama, sikap sosial yang ada dan tidak menguntungkan kreativitas harusditanggulangi. Alasannya, karena sikap seperti itu mempengaruhi teman sebaya, orangtua dan guru serta perlakuan mereka terhadap remaja yang berpotensi kreatif. Apabilaharus dibentuk kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan kreativitas, faktornegatif ini harus dihilangkan.Kedua, kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan kreativitas harus diadakanpada awal kehidupannya ketika kreativitas mulai berkembang dan harus dilanjutkan terussampai berkembang dengan baik.Peneli an Tugas AkhirII-13

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturTentang kondisi lingkungan yang dapat merangsang kreativitas dijelaskan olehHurlock (1999) bahwa lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitasdengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akanmendorong kreativitas.Kurangnya rangsangan, sebagai salah satu hambatan yang paling umum terjadi, akanmenghambat perkembangan kreativitas dan membekukan kreativitas itu sendiri.Kurangnya rangsangan dapat disebabkan ketidaktahuan orang tua dan orang lain dalamlingkungan remaja tentang pentingnya kreativitas atau mungkin ditimbulkan oleh aalamakanmengaturperkembangnnya dan karenanya rangsangan tidak diperlukan.2.1.3.4 Kebutuhan Remaja Akan Ruang Untuk Mengembangkan KreativitasDari uraian di atas telah jelas bahwa banyak hal yang mempengaruhi perkembangankreativitas dan dibutuhkan sebuah totalitas dari kreativitas, di mana proses kreatifmenjadi bagian yang penting, utuh dan menyeluruh (holistic). Bagaimana seorang remajadapat bermain dan belajar dengan nyaman bila mereka harus berada dalam ruang yangsempit, pengap dan gelap. Atau bagaimana bisa tumbuh rasa ingin tahu seorang remajaKreativipresslingkungan psikis (dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasrat yang kuat dari dirisendiri) untuk berkreasi, maupun dari luar, yaitu lingkungan fisik yang memupuk danmendorong pikiran, perasaan, sikap dan perilaku remaja yang kreatif . Ruang interiorpressmengembangkan kreativitas remaja. Permasalahannya adalah ruang yang bagaimanayang dapat menunjang perkembangan kreativitas remaja?Remaja memiliki kebutuhan lingkungan yang berbeda dengan orang dewasa, merekatidak hanya memerlukan keindahan. Mereka lebih tertarik pada apa yang mereka lihatdan ini adalah proses belajar yang sangat penting, berkaitan erat dengan tahap-tahapperkembangan remaja yang masih lebih tertarik pada sesuatu yang bersifat visual.Peneli an Tugas AkhirII-14

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturDengan demikian, dibutuhkan kualitas ruang interior maupun public space yangmemadai dan sesuai kebutuhan bagi perkembangan kreativitas remaja tersebut.Kebutuhan remaja dalam ruang secara fisik harus dapat menampung atau mewadahisegala aktivitas ekspresi kreativitas, dan berperan sebagai pendorong proses kreativitasmereka, dimulai dari tahap awal, persiapan, eksplorasi sampai dengan tahap akhirverifikasi atau evaluasi.Ruang harus dapat mengakomodasi segala aktivitasaktivitas tersebut di atas dan tidakAha-Erlebnis-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan barusaja tetapi ruang juga harus dapat mewadahi aktivitas untuk mewujudkan ide ke dalamproduk kreatif yang nyata. Sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Kiswandono (2005)bahwa ruang secara fisik dapat memfasilitasi aktivitas mengubah ide ke produk kreatifyang nyata.Gambar 2.2 Bagan KreativitasSumber: Jurnal dimensi Interior.Vol 3.No 1. Juni 2005 : 80-94Dalam melakukan segala aktivitas dalam ruang, remaja membutuhkan rasa bebas,aman, nyaman dan rangsang. Bebas dalam arti remaja-remaja tidak menemukan kesulitanuntuk beraktivitas di dalam sebuah ruang. Kebebasan ini penting agar remaja merasaleluasa untuk beraktivitas dan mengekspresikan kreativitas dengan sepenuh hati merekadan hal ini baik untuk perkembangan psikologisnya. Untuk memenuhi rasa bebas dalamPeneli an Tugas AkhirII-15

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturruang, remaja memerlukan suasana ruang yang fleksibel, tidak terlalu padat dan didukungdengan warna terang dan warna netral, karena skema warna netral adalah yang palingfleksibel (Ching, 1996).Faktor yang menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitasditandai dengan adanya:1) Keamanan psikologisKeamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang saling berhubungan,yaitu:a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan danketerbatasannya.b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal(atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek mengancam).c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan,pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandangmereka dan menerimanya.2) Kebebasan psikologisLingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan kesempatan kepadaindividu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atauperasaan-perasaannya.(Mayang Sari, Sriti, 2005. Peran Ruang Dalam Menunjang Perkembangan Kreativitas Anak)2.1.4Psikologi Arsitektur Sebagai Metode Desain Pada Racang BangunPsikologi Arsitektur adalah sebuah bidang studi yang mempelajari hubungan antaralingkungan binaan dan perilaku manusia,dimana keduanya saling mempengaruhi satuterhadap yang lain. Tujuan bidang ini untuk mengatasi masalah yang menyangkutinteraksi manusia-lingkungan sehingga mampu menciptakan perilaku yang diinginkan(deddy Halim:2005)Peneli an Tugas AkhirII-16

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi ArsitekturChunchill,1943)2.1.4.1 Pemahaman Tentang Psikologi ArsitekturPetanyaan-Pertanyaan seperti : mengapa beberapa ruang terasa nyaman dan beberaparuang menakutkan ? Bagaimana kita mampu meningkatkan tempat tinggal kita untukmengurangi stress,membuat lebih efisien? Semua itu pertanyaan yang biasanya munculdalam bidang psikologi arsitektur. Manusia merespon secara sadar maupun tak sadarterhadap tempat tinggal dan tempat kerjanya,baik yang alami(natural) maupun yangbinaan(built) memiliki pengaruh besar terhadap perasaan,perilaku,masalah masalahkesehatan dan produktivitas.Hubungan antara lingkungan dan manusia serta perilakunya adalah hubungan timbalbalik, saling terkait dan saling mempengaruhi. Dua tokoh yang mengawali studi iniadalah Kurt Lewin dan Egon Brunswik yang dilahirkan di Budapest dan dibesarkan diVienna, Keduanya percaya bahwa lingkungan fisik mempengaruhi manusia tanpamanusia sendiri menyadarinya.seperti pengaruh lampu TL terhadap kepuasan kerjaseorang pekerja meskipun ia sendiri tidak menyadarinya.Apabila lingkungan sungguhmempengaruhi manusia secara psikologis, diyakini hal ini dapat dipelajari secarasistematis. Brunwik inilah orang pertama yang menggunakan istilkah psikologilingkungan (Arsitektur dan perilaku manusia :2004)Psikologi Arsitektur adalah sebuah bidang studi yang mempelajari hubungan antaralingkungan binaan dan perilaku manusia dimana keduanya saling mempengaruhi secaralangsung. Tujuan bidang ini untuk mengatasi masalah masalah yang menyangkutinteraksi manusia-lingkungan dalam membuat, mengolah, dan menjagalingkungansehingga mampu menciptakan perilaku yang diinginkan.(dedy halim: 2005)2.1.4.2 Dasar Filsafat Psikologi ArsitekturPembahasan ini penting untuk mengetahui konsep yang menjadi dasar Psikologiarsitektur.Pertanyaan-pertanyaan seperti : mengapa disiplin ilmu psikologi dan disiplinArsitektur dapat berkolaborasi? Serta pertanyaan lain menyangkut kedua disiplin ini perluPeneli an Tugas AkhirII-17

Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Psikologi Arsitekturdi jelaskan untuk mengetahui posisi masing-masing disiplin dalam hubungannya denganmanusia guna mempermudah dalam proses analisis perencanaan dan perancangan.1. Manusia dan PsikologiManusia terdiri dari dua entitas : tubuh (body) dan jiwa (mind). Psikologi sendirimerupakan disiplin ilmu yang mempelajari kedua entitas tersebut. Ada tiga posisifilosofis yang mewarnai perkembangan disiplin psikologi baik bersebrang

2.1.1.2 Klasifikasi Youth center dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal yang dijelaskan sebagai berikut. a. Berdasarkan tujuan pendirian . o Preventif : youth center yang didirikan sebagai upaya pembinaan remaja untuk mencegah kenakalan o Kuratif : youth center yang didirikan sebagai upaya pembinaan untuk penyembuhan kenakalan pada .

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Anak Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anak adalah keturunan kedua. Dalam konsideran UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dlam dirinya melekat harkat dan martabat