MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY "R KEHAMILAN 26-28 . - UIN Alauddin

1y ago
4 Views
2 Downloads
1.01 MB
127 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abby Duckworth
Transcription

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” KEHAMILAN26-28 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALISDI RSIA SITI FATIMAH MAKASSAR19-21 JUNI 2010Karya Tulis Ilmiah(KTI)Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarAhli Madya Kebidanan Jurusan Kebidananpada Fakultas Ilmu KesehatanUIN Alauddin MakassarOLEH:HILMIAH70400007016FAKULTAS ILMU KESEHATANUIN ALAUDDIN MAKASSAR2010

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KTIDengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah inimenyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini benar adalah hasil karya penyusunsendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat,atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka karya rulis ilmiah inidan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.Samata-Gowa, 30 Juli 2010Penyusun,HILMIAHNIM: 70400007016ii

HALAMAN PERSETUJUANNama: HilmiahNim: 70400007016Judul: Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. “R” Kehamilan 26-28Minggu dengan Plasenta Previa Totalis di RSIA Siti FatimahMakassar Tanggal 19-21 Juni 2010.Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini telah disetujui untuk dipertahankan dalamseminar hasil dihadapan Tim Penguji Program Studi Diploma III KebidananUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada hari Jumat, tanggal 30 Juli2010.Samata-Gowa, 22 Juli 2010Mengetahui,Pembimbing KTI,Ketua Prodi Kebidanan,dr. Syatirah Jalaluddin, S. KedNip: 150 377 949Sitti Saleha, S.Si.T, SKM, M.Keb.Nip. 197601262006042001iii

HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAHKarya Tulis Ilmiah yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan padaNy. “R” Kehamilan 26-28 Minggu dengan Plasenta Previa Totalis di RSIASiti Fatimah Makassar Tanggal 19-21 Juni 2010” yang disusun olehHILMIAH, NIM: 70400007016, mahasiswa Prodi Kebidanan Fakultas IlmuKesehatan, telah diuji dan dipertahankan dalam ujian Karya Tulis Ilmiah yangdiselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 30 Juli 2010 M, dinyatakan telah dapatditerima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan(dengan beberapa perbaikan).Samata-Gowa, 18 Sya’ban 1431 H30 Juli 2010 MDEWAN PENGUJIPembimbing : dr.Syatirah Jalaluddin, S.Ked.(.)Penguji I: dr. Nadyah, S. Ked.(.)Penguji II: Drs. H. Syamsul Bahri, M. Si( .)Mengetahui:Dekan Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassardr. H. M. Furqaan Naiem, M. Sc., Ph. D.NIP. 19580404 198903 1 001iv

KATA PENGANTAR Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi WabarakatuhAlhamdulillah Rabbil ‘Alamin segala puji dan syukur hanya untuk AllahSWT yang maha sempurna, dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehinggakarya tulis ilmiah ini dapat terwujud sebagaimana mestinya. Serta shalawat dansalam tercurah atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW yang elahmenunjukkan jalan kebenaran bagi penulis dalam menyusun karya tulis yangberjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. “R” Kehamilan 26-28Minggu dengan Plasenta Previa Totalis di RSIA Siti Fatimah MakassarTanggal 19-21 Juni 2010”.Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapaigelar Ahli Madyah Kebidanan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas IslamNegeri Alauddin Makassar.Penulis menyadari akan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yangdimiliki, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun merupakaninput dalam penyempurnaan selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagiperkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang dan masyarakat padaumumnya.Mengawali ucapan terima kasih ini disampaikan penghargaan yangteristimewa kepada Ayahanda Andi Kamaluddin dan Ibunda Andi Sittiv

Rusnah Baso, atas segala perhatian, kasih sayang, do’a restu, sertapengorbanannya yang tak terhingga. Begitupun kepada saudara-saudarakuZuchriyah dan Najamuddin Baso M, serta pihak keluarga yang senantiasamemberikan nasehat, do’a, serta bantuan-bantuan dalam bentuk apapun.Ucapan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya jugapenulis sampaikan kepada:1. Bapak Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA selaku Rektor Universitas Islam NegeriAlauddin Makassar beserta seluruh stafnya yang telah memberikan berbagaifasilitas kepada kami selama masa pendidikan.2. Bapak dr. H. M. Furqaan Naiem, M. Sc, Ph. D. selaku Dekan Fakultas IlmuKesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar beserta seluruhstafnya yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada kami selama masapendidikan.3. Sitti Saleha, S. SiT, SKM, M. Keb. selaku Ketua Jurusan Kebidanan FakultasIlmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.4. dr. Syatirah Jalaluddin, S.Ked. selaku pembimbing karya tulis ilmiah yangsenantiasa memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karyatulis ilmiah.5. dr. Nadyah, S. Ked selaku penguji karya tulis ilmiah yang senantiasamemberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.6. Drs. H. Syamsul Bahri, M. Si.selaku penguji agama yang senantiasamemberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.vi

7. Kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam NegeriAlauddin Makassar yang telah memberikan bimbingan dalam mendidikpenulis semasa pendidikan.8. dr. H. Prawirodihardjo, Sp.OG(K), M.Kes, M.M, Ph.D selaku Kepala RSIASiti Fatimah Makassar beserta stafnya yang telah memberikan izin dalampenelitian hingga akhir.9. Kepada seluruh teman-teman jurusan kebidanan Angkatan 07 khususnyaNila, Unhi, Ekha, Ninda, Ridha, Husni, dan Senab atas dukungan danmotivasinya serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan mencapai citacita.Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segalabantuan yang diberikan kepada penulis. Akhirnya, penulis berharap hasilpenelitian ini dapat berguna bagi kita semua, amin.Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Samata-Gowa, 30 Juli 2010Penyusun,HILMIAHNIM: 70400007016vii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KTI iiHALAMAN PERSETUJUAN iiiHALAMAN PENGESAHAN ivKATA PENGANTAR vDAFTAR ISI viiiDAFTAR BAGAN xiDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR LAMPIRAN xiiiDAFTAR SINGKATAN xivBAB I. PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Ruang Lingkup Pembahasan 3C. Tujuan Penulisan 41. Tujuan Umum 42. Tujuan Khusus 4D. Manfaat Penulisan 5E. Metode Penulisan 6F. Sistemika Penulisan 7BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 11A. Tinjauan Umum tentang Perdarahan Antepartum 111. Definisi Perdarahan Antepartumviii 12

2. Klasifikasi Perdarahan Antepartum 123. Frekuesi Perdarahan Antepartum 144. Pengawasan Antenatal 145. Penanganan Umum Perdarahan Antepartum . 16B. Tinjauan Umum tentang Plasenta 161. Definisi plasenta 162. Perkembangan Plasenta 173. Sirkulasi Melalui Plasenta 184. Fungsi Plasenta Matur 19C. Tinjauan Khusus tentang Plasenta Previa 211. Definisi Plasenta Previa 222. Klasifikasi Plasenta Previa 233. Frekuensi Plasenta Previa 274. Etiologi Plasenta Previa 285. Tanda dan gejala Plasenta Previa 296. Diagnosis Plasenta Previa 317. Pengaruh Plasenta Previa terhadap Kehamilan . 348. Pengaruh Plasenta Previa terhadap Partus 349. Komplikasi Plasenta Previa 3410. Pemantauan pada Ibu dan Janin 3511. Penatalaksanaan Plasenta Previa 36D. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan 391. Definisi Manajemen Asuhan Kebidanan 39ix

2. Prinsip Proses Manajemen Kebidanan 393. Tahapan dalam Manajemen Kebidanan 404. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) 44E. Tinjauan Islam tentang Kehamilan 50BAB III. STUDI KASUS 54A. Langkah I: Identifikasi Data Dasar 54B. Langkah II: Identifikasi Diagnosis/ Masalah Aktual 62C. Langkah III: Identifikasi Diagnosis/ Masalah Potensial .71D. Langkah IV: Tindakan Segera/ Kolaborasi .74E. Langkah V: Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan .74F. Langkah VI: ImplementasiG. Langkah VII: Evaluasi Asuhan Kebidanan 81 78H. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan 83BAB IV. PEMBAHASAN 101BAB V. PENUTUP 108A. Kesimpulan 108B. Saran 109DAFTAR PUSTAKA 111LAMPIRAN-LAMPIRAN 113x

DAFTAR BAGANBaganHalamanBagan 1. Menggambarkan keterkaitan manajemenkebidananan dan SOAP 49xi

DAFTAR GAMBARGambarHalamanGambar 1. Plasenta Previa Totalis 24Gambar 2. Plasenta Previa Totalis 24Gambar 3. Plasenta Previa Parsialis 25Gambar 4. Plasenta Previa Parsialis 25Gambar 5. Plasenta Previa Marginalis 26Gambar 6. Plasenta Previa Marginalis 26Gambar 7. Plasenta Previa Letak Rendah 27xii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Lembar Kegiatan KonsulLampiran 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan DataLampiran 3. Surat Permohonan Izin PenelitianLampiran 4. Surat Keterangan telah Melakukan PenelitianLampiran 5. Daftar Riwayat Hidupxiii

DAFTAR SINGKATANAKI: Angka Kematian Ibu.(3).BAP: Bergerak Atas Panggul .(61, 63, 64, 65, 66).BB: Berat Badan (60).BT: Blodding Time .(62).CT: Clotting Time .(62).DJJ: Denyut Jantung Janin (36, 61, 63).DM: Diabetes mellitus .(56).G P A: Gravida, Paritas, Abortus .(62).HB: Hemoglobin (31, 62).IV: Intra Vena (35, 36).KB: Keluarga Berencana .(57).KU: Keadaan Umum (60).Lila: Lingkar lengan atas .(60).PAP: Pintu Atas Panggul (30).PD: Pemeriksaan Dalam .(32, 33).PDMO: Pemeriksaan Dalam Meja Operasi .(37).PMI: Palang Merah Indonesia .(77).PMS: Penyakit Menular Seksual .(57).PPN: Proses Persalinan Normal .(56).RL: Ringer Laktat .(74, 79).SBR: Segmen Bawah Rahim (13, 22, 23, 30).xiv

SOAP: S: Subjective, O: Objective, A: Assesment, P: Planning .(5, 9, 44, 47).TB: Tinggi Badan (60).TFU: Tinggi Fundus Uteri .(61, 63, 64, 65, 66).TT: Tetanus Toksoid (56).UK: Usia Kehamilan .(56).USG: Ultrasonografi (36,62)xv

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPlasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu padasegmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruhpembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal, plasenta terletak di bagian atasuterus (Winkjosastro, 2005).Salah satu penyebab penting kematian maternal ialah perdarahan. Sebabsebab perdarahan yang penting ialah perdarahan antepartum (plasenta previadan solusio plasenta) dan perdarahan postpartum (retensio plasenta, atoniauteri, dan trauma kelahiran), selanjutnya abortus dan kehamilan ektopik(Winkjosastro, 2005).Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir,sejak lama menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.Menurut perkiraan WHO, saat ini setiap tahun terjadi 500.000 kematian ibuyang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, 99 persen diantaranyaterjadi di negara-negara berkembang. Lebih dari separuhnya (300.000) terjadidi ASIA, yang hampir ¾-nya terjadi di ASIA Selatan. Risiko kematianmaternal di negara maju adalah 1 diantara 4000-10.000, sedang di negaraberkembang 1 diantara 15-50, yang berarti peningkatan 200-250 kali. Tingkatkematian maternal di Indonesia saat ini diperkirakan 450 per100.000 kelahiran

2hidup, yang merupakan angka paling tinggi di antara negara-negara ASEAN.Oleh karena itu, kematian maternal diperkirakan masih merupakan masalahpotensial kesehatan wanita 25 tahun mendatang (Martaadisoebrata, 2005).Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan(40-60%), infeksi (20-30%), dan keracunan kehamilan (20-30%), serta sisanyasekitar 5% disebabkan penyakit lain yang memburuk saat kehamilan ataupersalinan. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahanantepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakankasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan,penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yangbelum jelas sumbernya (http://www.kalbe.co.id).Data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiSelatan pada tahun 2009 adalah Angka Kematian Ibu (AKI) tercatatberjumlah 114 orang. Penyebab utama adalah perdarahan sejumlah 59orang, kemudian disusul oleh pre-eklampsia/ eklampsia berjumlah 35orang, infeksi 8 orang, dan 12 orang yang disebabkan oleh penyebablainnya (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan).Data yang diperoleh dari Medical Record RSIA Siti Fatimah Makassarpada bulan Januari-Desember 2009 tercatat jumlah penderita Plasenta Previasebanyak 33 orang di RSIA Siti Fatimah Makassar (Rekam Medik RSIA SitiFatimah Makassar).Untuk mendeteksi terjadinya plasenta previa maka perlu dilakukan

3pelayanan antenatal yang berkesinambungan. Hal ini juga merupakan carapenting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil sertamendeteksi kemungkinan adanya komplikasi-komplikasi lain yang terjadiselama masa kehamilan (Wiknjosostro, 2005).Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, DepartemenKesehatan melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60%dari keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan terlatih. Strategi inidilaksanakan untuk dapat mengenali dan menanggulangi gangguan kehamilandan persalinan sedini mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat daruratmerupakan langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin mengancamkeselamatan ibu (Saifuddin, 2006).Sehubungan dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)karena perdarahan, termasuk perdarahan akibat plasenta previa makapenulis tertarik untuk membahas dalam karya tulis ilmiah ini dengan judul“Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. “R” kehamilan 26-28 minggudengan plasenta previa totalis di RSIA Siti Fatimah Makassar, tanggal 19-21Juni 2010 dengan penerapan manajemen 7 langkah Varney.B. Ruang Lingkup PembahasanRuang lingkup pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah manajemenasuhan kebidanan pada Ny. “R” kehamilan 26-28 minggu dengan plasentaprevia totalis di RSIA Siti Fatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.

4C. Tujuan Penulisan1. Tujuan umumMemperoleh pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidananpada Ny. “R” kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis diRSIA Siti Fatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010 denganmenggunakan manajemen 7 langkah Varney sesuai dengan kompetensidan wewenang bidan.2. Tujuan khususa. Dapat melaksanakan pengumpulan data dasar pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.b. Dapat merumuskan diagnosis/ masalah aktual pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.c. Dapat mengantisipasi diagnosis/ masalah potensial pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.d. Dapat melaksanakan tindakan segera/ kolaborasi pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.

5e. Dapat merumuskan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.f. Dapat melaksanankan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “R”kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA SitiFatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.g. Dapat mengevaluasi tindakan asuhan kebidanan yang telah diberikanpada Ny. “R” kehamilan 26-28 minggu dengan plasenta previa totalisdi RSIA Siti Fatimah Makassar, tanggal 19-21 Juni 2010.h. Dapat mendokumentasikan hasil temuan dan tindakan asuhankebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny. “R” kehamilan 26-28minggu dengan plasenta previa totalis di RSIA Siti Fatimah nAsuhanKebidanan (SOAP).D. Manfaat Penulisan1. Manfaat teori, diharapkan tulisan ini dapat menjadi sumber informasidan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan bahan acuan terhadappenulis/ peneliti selanjutnya.2. Manfaat praktek, proses pembuatan karya tulis ilmiah ini merupakanpengalaman ilmiah yang sangat berharga yang dapat meningkatkanpengetahuan, dan menambah wawasan, serta keterampilan tentanggambaran yang berhubungan dengan Plasenta Previa.

63. Manfaat institusi, sebagai bahan masukan terhadap institusi dalampengembangan program pendidikan Diploma III Kebidanan, sehinggadapat melahirkan alumni yang bermutu dan profesional.E. Metode PenulisanDalam penulisan karya tulis ilmiah ini digunakan dasar teori yangdipadukan dengan praktek. Adapun metode yang digunakan adalah sebagaiberikut:1. Studi KepustakaanYaitu penulis mempelajari beberapa literatur yang relevan, profilkesehatan, dan mengakses data melalui internet dalam pembahasan karyatulis ini.2. Studi KasusMelakukan studi kasus dengan plasenta previa di RSIA Siti FatimahMakassar. Dalam hal ini, pendekatan yang dilakukan adalah haktualdanpotensial,melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi, menyusun rencana tindakanasuhan kebidanan, melaksanakan tindakan, mengevaluasi tindakan, sertamendokumentasikan hasil asuhan kebidanan.Untuk memperoleh data yang akurat penulis menggunakan teknik:a. AnamnesisPenulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami, dan keluargayang dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan.

7b. Pemeriksaan FisisPemeriksaan fisis dilakukan secara sistematik yaitu inspeksi, palpasi,perkusi, auskultasi, dan pemeriksaan diagnostik lainnya.c. Pengkajian PsikososialMeliputi pengkajian status sosial emosional, pola interaksi ibuterhadap keluarga, tetangga, petugas kesehatan lingkungan, danpengetahuan tentang kesehatan, serta respon terhadap keadaan yangdialaminya.d. Studi DokumentasiStudi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yangbersumber dari catatan bidan, dokter, petugas laboratorium, dan hasilpemeriksaan penunjang lainnya yang dapat memberi kontribusi dalampenyelesaian karya tulis ilmiah ini.e. DiskusiPenulis mengadakan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitubidan/ dokter yang menangani langsung klien tersebut, serta berdiskusidengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.F. Sistematika PenulisanStudi kasus ini terdiri dari lima bab dan disusun dengan sistematikasebagai berikut:BAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang

8B. Ruang LingkupC. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum2. Tujuan KhususD. Manfaat PenulisanE. Metode PenulisanF. Sistemika PenulisanBAB II: TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum tentang Perdarahan Antepartum1. Definisi Perdarahan Antepartum2. Klasifikasi Perdarahan Antepartum3. Frekuesi Perdarahan Antepartum4. Pengawasan Antenatal terhadap Perdarahan Antepartum5. Penanganan Umum Perdarahan AntepartumB. Tinjauan Umum tentang Plasenta1. Definisi plasenta2. Perkembangan Plasenta3. Sirkulasi Melalui Plasenta4. Fungsi Plasenta MaturC. Tinjauan Khusus tentang Plasenta Previa1. Definisi Plasenta Previa2. Klasifikasi Plasenta Previa3. Frekuensi Plasenta Previa

94. Etiologi Plasenta Previa5. Tanda dan gejala Plasenta Previa6. Diagnosis Plasenta Previa7. Pengaruh Plasenta Previa terhadap Kehamilan8. Pengaruh Plasenta Previa terhadap Partus9. Komplikasi Plasenta Previa10. Pemantauan pada Ibu dan Janin11. Penatalaksanaan Plasenta PreviaD. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan1. Definisi Manajemen Asuhan Kebidanan2. Prinsip Proses Manajemen Kebidanan3. Tahapan dalam Manajemen Kebidanan4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)E. Tinjauan Islam tentang KehamilanBAB III: STUDI KASUSA. Langkah I: Identifikasi Data DasarB. Langkah II: Identifikasi Diagnosis/ Masalah AktualC. Langkah III : Identifikasi Diagnosis/ Masalah PotensialD. Langkah IV: Tindakan Segera/ KolaborasiE. Langkah V: Rencana Tindakan Asuhan KebidananF. Langkah VI: ImplementasiG. Langkah VII : Evaluasi Asuhan KebidananBAB IV: PEMBAHASAN

10Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan keadaannyata yang terjadi di tempat praktek klinik. Pembahasan dilakukan secarasistematis mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.BAB V: PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

11BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum tentang Perdarahan AntepartumSalah satu masalah penting dalam bidang obstetri dan ginekologi adalahmasalah perdarahan. Walaupun angka kematian maternal telah menurun secaradramatis dengan adanya pemeriksaan dan perawatan kehamilan, maupunpersalinan di rumah sakit, serta adanya fasilitas transfusi darah yang lebih baik.Namun, kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan masih tetap merupakanfaktor utama dalam kematian maternal.Perdarahan dalam bidang obstetri hampir selalu berakibat fatal bagi ibumaupun janin, terutama jika tindakan pertolongan terlambat dilakukan, ataujika komponennya tidak dapat segera digunakan. Oleh karena itu, tersedianyasarana dan perawatan sarana yang memungkinkan penggunaan darah dengansegera, merupakan kebutuhan mutlak untuk pelayanan obstetri yang layak.Perdarahan obstetri dapat terjadi setiap saat, baik selama kehamilan,persalinan, maupun masa nifas. Oleh karena itu, setiap perdarahan yang terjadidalam masa kehamilan, persalinan, dan nifas harus dianggap sebagai suatukeadaan akut dan serius, karena dapat membahayakan ibu dan janin. Setiapwanita hamil dan nifas yang mengalami perdarahan, harus segera dirawat danditentukan penyebabnya, untuk selanjutnya dapat diberikan pertolongan yang

12sesuai dengan diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi berdasarkantanda atau gejala yang ditemukan (http://www.kalbe.co.id).Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus,sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritisantara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 22 minggu,mengingat kemungkinan hidup janin di luar uterus (Wiknjosastro, 2005).1. Definisi Perdarahan Antepartuma. Definisi perdarahan antepartum menurut WHO adalah perdarahanpervaginam yang terjadi setelah 29 minggu kehamilan atau . Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahirsetelah kehamilan 22 minggu, walaupun patologi yang sama dapat pulaterjadi pada kehamilan sebelum 22 minggu (Wiknjosastro, 2005).c. Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada kehamilan setelah 22minggu sampai sebelum bayi dilahirkan (Saifuddin, 2002).d. Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada trimester IIIdan berkaitan dengan kehamilan (Manuaba, 2004).2. Klasifikasi Perdarahan AntepartumPerdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber padakelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber padakelainan plasenta umpamanya kelainan servik biasanya tidak seberapaberbahaya. Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu

13dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Perdarahanantepartum yang bersumber pada kelainan plasenta, yang secara klinisbiasanya tidak terlampau sulit untuk menentukannya (Wiknjosastro, 2005).Oleh karena itu klasifikasi klinis perdarahan antepartum yangbersumber pada kelainan plasenta adalah sebagai berikut:a. Plasenta previa, yaitu:Implantasi plasenta di bagian bawah sehingga dapat menutupiostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukanSegmen Bawah Rahim (SBR).b. Solusio plasenta, yaitu:Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta sebelumwaktunya pada implantasi normal.c. Pecahnya sinus marginalis:Perdarahan yang terjadi dari sinus marginalis saat inpartu ataupembentukan SBR.d. Perdarahan pada vasa previa:Perdarahan yang terjadi segera setelah ketuban pecah karenapecahnya pembuluh darah yang berasal dari insersio filamentosa danmelintasi pembukaan (Manuaba, 2004).Perdarahan yang bersumber pada kelainan serviks dan vagina biasanyadapat diketahui apabila dilakukan pemeriksaan dengan spekulum yangseksama. Kelainan-kelainan yang mungkin tampak ialah sebagai berikut:

14a. Erosio porsionis uterib. Karsinoma porsionis uteric. Polipus servisis uterid. Varises vulvae. Trauma (Wiknjosastro, 2005).3. Frekuensi Perdarahan AntepartumFrekuensi perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruhpersalinan, yang terbagi kira-kira rata antara plasenta previa, solusioplasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Wiknjosastro,2005).4. Pengawasan AntenatalKunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan ibu dan janinminimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:kehamilan trimester pertama ( 14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilantrimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimesterketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan.Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakankehamilannya dengan jadwal sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28minggu, periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlupemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali.

15Bila ada masalah atau gangguan kehamilannya, ibu dianjurkan agarsegera menemui petugas kesehatan profesional (bidan atau dokter) untukpenanganan lebih lanjut (Salmah, iataumenanggulangi kasus-kasus dengan perdarahan antepartum memegangperanan yang terbatas. Walaupun demikian, beberapa pemeriksaan danperhatian yang biasa dilakukan pada pengawasan antenatal dapat mengurangikesulitan yang mungkin terjadi. Pemeriksaan dan perhatian yang dimaksudialah penentuan golongan darah ibu dan golongan darah calon donornya,pengobatan anemia pada kehamilan, seleksi ibu untuk bersalin di rumah sakit,memperhatikan kemungkinan adanya plasenta previa, dan mencegah, mpsia(http://medlinux.blogspot.com).Penentuan golongan darah ibu dan golongan darah calon donornya,akan sangat memudahkan untuk mendapatkan darah yang cocok apabilasewaktu-waktu diperlukan. Tidak pada semua tempat di tanah air kita terdapatbank donor darah.Walaupun rumah sakit yang terdekat letaknya jauh, para ibu hamil yangdicurigai akan mengalami perdarahan antepartum, hendaknya diusahakansedapat mungkin untuk mengawaskan kehamilannya dan bersalin di rumahsakit tersebut (Wiknjosastro, 2005).

165. Penanganan Umum pada Perdarahan Antepartuma. Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat karena perdarahan antepartummerupakan komplikasi yang dapat membahayakan keselamatan ibu.b. Setiap tingkat fasilitas pelayanan harus dapat mengenali, melakukanstabilisasi, merujuk dan menatalaksana komplikasi pada ibu dan anaksesuai dengan jenjang kemampuan yang ada.c. Setiap kasus perdarahan antepartum memerlukan rawat inap danpenatalaksanaan segera.d. Lakukan restorasi cairan dan darah sesuai dengan keperluan untukmemenuhi defisit dan tingkat gawat darurat yang terjadi.e. Tegakkan diagnosis, kerja secara cepat dan akurat karena hal ini sangatmempengaruhi hasil penatalaksanaan perdarahan antepartum.f. Tindakan konservatif dilakukan selama kondisi masih memungkinkandan mengacu pada upaya untuk memperbesar kemungkinan hidup bayiyang dikandung.g. Pada kondisi yang sangat gawat, keselamatan ibu merupakanpertimbangan utama (Saifuddin, 2006).B. Tinjauan Umum tentang Plasenta1. Definisi PlasentaPlasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisantrofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untukmelakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri

17selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung ataskeutuhan dan efisiensi plasenta (Salmah, 2006).Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Talipusat berhubungan dengan plasenta biasanya di tengah, keadaan ini disebutinsersio sentralis. Bila hubungan ini agak ke pinggir, disebut insersio lateralis,dan bila di pinggir plasenta, disebut insersio marginalis. Kadang-kadang talipusat berada di luar plasenta, dan hubungan dengan plasenta melalui selaputjanin, jika demikian disebut insersio velamentosa (Wiknjosastro, 2005).2. Perkembangan PlasentaAwalnya ovum tampak dilapisi oleh rambut halus, yang berisipenonjolan dari lapisan trofoblastik. Berproliferasi dan membentuk cabangcabang dalam 3 minggu setelah pembuahan, membentuk vili korionik. Vili-vilipaling banyak terdapat pada daerah yang kaya akan suplai darah yaitu didesidua basal. Bagian dari trofoblas ini disebut korion frondosum dan akhirnyaakan berkembang menjadi plasenta. Vili di bawah desidua kapsular, kurangmendapat makanan, perlahan-lahan berdegenerasi dan membentuk korion leave(korion tanpa rambut), yang merupakan asal dari membran korion.Vili melarutkan dinding pembuluh darah maternal saat memasukidesidua, membuka dinding untuk membentuk semacam kolam tempatberkumpulnya darah maternal, tempat vili mengapung. Pembukaan padapembuluh darah diketahui sebagai sinus, dan area di sekitar vili adalah ruangdarah. Sirkulasi darah maternal itu lambat, memampukan vili menyerap

18makanan dan oksigen serta mengekskresi sisa buangan. Vili-vili ini dinamakansebagai vili nutritif. Beberapa vili lebih menempel pada desidua dandinamakan vili pengikat.Setiap vili korionik merupakan susunan bercabang yang berasal dari satubadan. Pusatnya terdiri atas mesoderm dan pembuluh darah janin, lalubercabang ke arteri umbulikus dan vena. Bagian yang dilpisi oleh lapisantunggal sel sitotrofoblas dan lapisan eksternal vili adalah sinstiotrofoblas. Halini berarti empat lapisan jaringan maternal tersebut memisahkan darahmaternal dari darah janin, serta memungkinkan dua sirkulasi tidak bercampurkecuali ada kerusakan pada vili.Plasenta terbentuk secara lengkap dan dapat berfungsi secara sempurnamulai minggu ke-10 setelah pembuahan. Awalnya susunan masih longgar,tetapi semakin matur menjadi semakin padat. Di antara minggu ke-12 danminggu ke-20 usia gestasi, berat plasenta lebih dari janin, karenaperkembangan organ-organ janin belum sempurna untuk mengatasi prosesmetabolisme nutrisi. Pada kehamilan usia selanjutnya bebe

Kesehatan, telah diuji dan dipertahankan dalam ujian Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 30 Juli 2010 M, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (de ngan beberapa perbaikan). Samata-Gowa, 18 Sya'ban 1431 H 30 Juli 2010 M DEWAN PENGUJI

Related Documents:

Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta 2012 Praktek & Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 . Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga (Ig Dodiet Aditya S, SKM) Page

Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui pelayanan/ asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan mandiri/ otonomi pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum, selama kehamilan dan sesudahnya.

komunitas, pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan kebidanan di komunitas, antropologi kebidanan komunitas, sosial budaya dasar dan kebidanan komunitas serta manajemen asuhan kebidanan di pelayanan kebidanan komunitas. Harapan kepada mahasiswa tentang pemahamannya terhadap konsep kom

Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberi pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilaya tertentu. Dalam komunitas terdapat kumpulan i

Dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu para siswa keperawatan/kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan. 5. Sebagai Sumber Data Penelitian

Nomor: HK.00.06.2.4.1583 tentang Kurikulum Pendidikan Kebidanan Diploma III, pada BAB IV bahwa salah satu peran bidan professional adalah sebagai asisten peneliti yang membantu dalam kegiatan penelitian studi kasus dalam lingkup asuhan dan pelayanan kebidanan. Salah satu kompetensi lulusan Bidan Prodi Kebidanan Jenjang

teori manajemen secara umum dapat dibagi menjadi empat bagian antara lain: a. Manajemen Ilmiah (1870-1930) b. Manajemen Klasik (1900-1940) c. Manajemen Hubungan Manusia (1930-1940) d. Manajemen Modern (dari 1940 sampai dengan saat ini). Konsep dasar manajemen menurut beberapa teori sebagai berikut: a. Teori Manajemen Ilmiah

Tulang-tulang pembentuk rangka tubuh . 12 3. Tulang-tulang di regio manus tampak . Anatomi hewan ini yang dipelajari adalah anatomi tubuh hewan piara. Pelaksanaan perkuliahan dan praktikum anatomi hewan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal dengan beban 3 sks (1-2) pada mahasiswa semester 1. Pelaksanaan meliputi tutorial, pretest, praktikum di laboratorium, pembuatan laporan, dan ujian .