PENGOLAHAN Dan ANALISA DATA-1 Menggunakan SPSS - Mr. Rows Namoura Coffee

1y ago
11 Views
2 Downloads
907.25 KB
87 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adele Mcdaniel
Transcription

PENGOLAHAN dan ANALISA DATA-1MenggunakanSPSSOleh: BESRALDepartemen Biostatistika - Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSKATA PENGANTARPengolahan dan Analisa Data merupakan dua proses yang sangat menentukan dalampengelolaan data menjadi suatu informasi. Kecepatan dalam pengolahan dan ketepatan dalamanalisa akan sangat menentukan kualitas informasi dan penulisan laporan dalam suatukegiatan monitoring dan evaluasi, baik menggunakan data rutin maupun menggunakan datasurvei.Telah banyak buku panduan yang disusun untuk mengolah dan menganalisa data,namun hanya sedikit yang memberikan contoh-contoh secara nyata yang mudah dipahamioleh peserta pemula.Buku panduan ini sengaja disusun secara sistematis, dengan memberikan contohpersoalan nyata dalam pengolahan dan analisa data. Pengguna buku ini harus dilengkapidengan file-file data (BAYI95.SAV dan TNG.SAV dan Lebak-1.SAV dan Lebak-2.SAV)untuk dapat memperlihatkan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya. Di setiap akhir Bab,diberikan contoh TABEL bagaimana cara penyajian data dan bagaimana menuliskaninterpretasi dari hasil analisis data tersebut. Analisis yang dibahas dalam buku ini dibatasihanya sampai pada tahap hubungan sederhaan antara dua variabel saja (bivariate), bisa jadikesimpulan yang didapat belum akurat, karena ukuran yang dihasilkan masih kasar (crudeanalysis). Untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat dari hasil analisis data, terutama datasurvei atau data penelitian bukan eksperimen haruslah dilakukan analisis multivariat. Bukuanalisis multivariat untuk melihat pengaruh dari beberapa variabel sekaligus mengontolvariabel lainnya tersedia dalam versi berikutnya “Pengolahan dan Analisis Data-2”.Semoga buku ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk membantu dalam pengolahandan analsis data, baik untuk skripsi/thesis, maupun untuk monitoring/evaluasi program.Kritik dan saran kami terima dengan senang hati untuk kesempurnaan buku ini.Depok, Agustus 2010BESRALPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 1 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSDAFTAR ISIKata Pengantar1Daftar Isi21. Pengantar SPSS1.1. MEMULAI SPSS1.2. JENDELA SPSS1.3. JENDELA SPSS OUTPUT1.4. MEMASUKKAN (ENTRY) DATA1.5. MENGEDIT DATA (DELETE & COPY)1.6. MENYIMPAN (SAVE) DATA1.7. MEMBUKA (OPEN) DATA SPSS1.8. MEMBUKA (OPEN) DATA .DBF45688121415152. Statistika Deskriptif2.1. BUKU KODE2.2. ANALYSIS DESKRIPTIF DATA KATEGORIK2.3. PENYAJIAN DATA KATEGORIK2.4. ANALYSIS DESKRIPTIF DATA NUMERIK2.5. GRAFIK HISTOGRAM PADA DATA NUMERIK2.6. UJI NORMALITAS DISTRIBUSI DATA NUMERIK2.7. PENYAJIAN DATA NUMERIK18191921232728303. Transformasi Data3.1. PENGERTIAN TRANSFORMASI DATA3.2. ANALISA DESKRIPTIF3.3. TRANSFORMASI DATA DG PERINTAH “RECODE”3.4. TRANSFORMASI DATA DG PERINTAH “COMPUTE”31323538414. Merge File Data4.1. PENGERTIAN MERGE4.2. MERGER dengan ADD VARIABEL4.3. MERGER dengan ADD CASES4.4. MERGER antara INDIVIDU dengan RUMAHTANGGA43444547485. Uji Beda 2-Rata-rata (t-test)5.1. Pengertian5.2. Konsep Uji Beda Dua Rata-rata5.3. Aplikasi Uji-t Dependen pada Data Berpasangan5.4. Penyajian Hasil Uji-t Dependen pada Data Berpasangan5.5. Aplikasi Uji-t pada Data Independen5.6. Penyajian Hasil Uji-t Independen52525253555557Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 2 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS6. Uji Beda 2-Rata-rata (ANOVA)6.1. Pengertian6.2. Konsep Uji ANOVA6.3. Aplikasi Uji ANOVA6.4. Penyajian Hasil Uji ANOVA6.5. Transformasi Jika Varians Tidak Homogen5858595963647. Uji Beda Proporsi (χ2) Chi-Square7.1. Pengertian7.2. Konsep Uji Chi Square7.3. Aplikasi Uji χ2 pada Tabel Silang 2 x 27.4. Aplikasi Uji χ2 pada Tabel Silang 2 x 37.5. Dummy Variabel7.6. Regresi Logistik Sederhana7.6. Penyajian Hasil Uji Beda proporsi65656667707174767. Uji Korelasi & Regresi Linier8.1. Pendahuluan8.2. Asumsi Normalitas8.3. Aplikasi Uji Korelasi Pearson8.4. Aplikasi Regresi Linier (Sederhana)8.5. Penyajian dan Interpretasi Regresi Linier8.6. Prediksi nilai Y77777878818484DAFTAR PUSTAKAPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 3 dari 87

Besral, FKM UI, 20101Modul SPSSPengantar SPSSSPSS Windows merupakan perangkat lunak statistik multiguna yang bermanfaat untukmengolah dan menganalisis data penelitian. SPSS menggunakan menu serta kotakdialog untuk memudahkan dalam memproses data. Sebagian besar perintah SPSSdapat dilakukan dengan mengarahkan dan mengklik mouse.Setelah mempelajari BAB ini, anda akan mengetahui:-1. Membuka atau mengaktifkan program SPSS-2. Bebagai jenis jendela yang ada di program SPSS (Data Editor, Output, dll)-3. Membuat Variabel (Name, Type, Lebar, Decimal, Label, Value, etc.)-4. Memasukkan (entry) data pada SPSS-5. Menyimpan (save) file SPSS-6. Membuka (open) File SPSS-7. Membuka file dari program pengolah data lainnya seperti dBASEPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 4 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.1. MEMULAI SPSSPertamakali anda harus memastikan bahwa komputer anda sudah diinstall program SPSS forWindows. Sama seperti program Windows lainnya, untuk mengaktifkan SPSS dimulai darimenu Start1. Klik Start Æ Program Æ SPSS for Windows Æ SPSS 10.0 for Windows.2. Pada menu SPSS tertentu (versi 10.x) akan muncul jendela sebagai berikut:3. Silakan klik (.) Type in data kemudian tekan Enter atau klik OK.4. Layar akan terbuka “Untitled - SPSS Data Editor” seperti pada gambar berikut:Selanjutnya disebut sebagai Jendela Data Editor. Karena belum ada data, makatampilannya masih kosong.5. Perhatikan di kiri bawah ada dua Jendela yaitu (1) Data View dan (2) Variabel View.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 5 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.2. JENDELA SPSSSetelah mengaktifkan SPSS akan muncul 2 jendela yaitu “SPSS DataEditor “ dan “SPSS Output”.1.2.1. JENDELA “SPSS DATA EDITOR”Jendela SPSS Data Editor (selanjutnya disebut jendela data) mempunyai 2 tampilanyaitu (1) Data View dan (2) Variabel View. Data view akan menampilkan databasedalam bentuk angka, sedangkan Variabel view menampilkan keterangan tentangvariabel yang mencakup: Nama Variabel, Type, Label, Values, dll.1.2.1.A DATA VIEWApabila sudah ada data dalam format SPSS (BAYI.SAV), anda bisa membuka datatersebut kemudian bentuk tampilannya pada jendela data atau Data view adalah sepertigambar di atas. (Prosedur lengkap untuk membuka data BAYI.SAV dapat dilihatpada bagian 1.6).Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 6 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.2.1.B. VARIABEL VIEWName atau nama variabel: Aturan pemberian nama variabel adalah 1) Wajib diawali denganHuruf, dan 2) tidak boleh lebih dari 8 karakter, serta 3) tidak boleh ada spasi(spacebar). Misalnya, anda tidak bisa mengetik “Jenis Kelamin” atau “Je-kel”sebagai variabel, tetapi hanya bisa “Kelamin” saja.Type atau jenis data: Jenis data yang akan dientry kedalam SPSS dibedakan hanya 2 saja,yaitu 1) Angka atau Numerik (angka: misalnya “18” tahun ) dan 2) Huruf atauString (huruf: misalnya Amin, Laki-laki, Jalan Petasan)Label atau keterangan variabel: Karena nama variabel tidak boleh lebih dari 8 karakter,biasanya pemberian nama variabel menggunakan singkatan, supaya singkatantersebut dapat dimengerti maka anda bisa memberi keterrangan atau penjelasanterhadap variabel tersebut di kolom label. Misalnya pada variabel “Kelamin” andabisa memberi label “Jenis Kelamin Anak Balita”, variabel “Food exp” bisa diberilabel dengan “Food expenditure per month” atau “Pengeluaran keluarga untukmakanan satu bulan”.Values atau kode variabel: Jenis kelamin dapat anda masukkan dengan mengetik “Laki” atau“Perempuan”, tetapi hal ini tidak efisien (waktu dan tenaga hilang percuma).Sebaiknya anda beri kode 1 ”Laki” dan 2 “Perempuan”, sehingga anda cukupmemasukkan angka 1 atau 2. Supaya nantinya output SPSS yang muncul untukKelamin bukan angka 1 dan 2 tetapi yang muncul adalah Laki dan Perempuan,maka anda perlu mengisi Values.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 7 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.3. JENDELA “SPSS OUTPUT”Walaupun tidak muncul pada saat pertama kali menjalankan program SPSS, adajendela lain yang terbuka tetapi belum aktif yaitu jendela Output SPSS Viewer.Jendela output viewer akan menampilkan hasil-hasil analysis statistik dan graphicyang anda buat. (Selanjutnya disebut Jendela Output).Sebagai contoh pada gambar berikut ditampilkan Jendela Output SPSS Viewerhasil analysis deskriptif distribusi frekuensi dari PEROKOK:Output SPSS Viewer1.4. MEMASUKKAN (ENTRY) DATAApabila anda belum punya data SPSS (masih mulai dari awal untuk memasukkan data), makajendela data yang muncul masih kosong. Untuk memulainya, anda dapat membuka jendelaVariabel Vew terlebih dahulu dengan cara meng-klik-nya, selanjutnya mulailah membuatvariabel yang dibutuhkan dengan cara mengetik nama variabel yang diinginkan.Setelah proses pembuatan varaibel selesai, selanjutnya buka jendela Data Vew dan masukkandatanya. Sebagai latihan gunakan contoh data berikut:Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 8 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSContoh data untuk latihan memasukkan/entry mur }28203630322422262521Æ Variabel/fieldÆ Data/record/responden1.4.1 PEMBERIAN NAMA, TYPE, & LABEL VARIABELUntuk dapa memasukkan data di atas kedalam program SPSS, maka terlebih dahulu andaharus membuat mendefinisikan dan membuat VARIABEL atau FIELD pada jendela DataEditor Æ Variable View.Bukalah jendela Data Editor, kemudian klik Variabel View, kemudian ketik namavariabel sbb:a. variabel NOMOR:Pada kolom Name baris pertama, ketiklah “nomor“ kemudian tekan enter. BiarkanType-nya Numerik karena pada variabel NOMOR data yang ingin dimasukkanadalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat berikut “JenisKelamin Responden”.b. variabel NAMA:Pada kolom Name baris kedua, ketiklah “nama” kemudian tekan enter. Type-nyaganti dengan String karena pada variabel NAMA data yang ingin dimasukkan adalahberbentuk huruf. Kemudian kolom label ketik kalimat berikut “Nama Responden”.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 9 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSCara mengganti type dari Numerik menjadi String adalah dengan mengklik bagianakhir dari “Numerik”, sehingga muncul menu Variabel Type sebagai berikut:Klik di sini, untuk merubah Type Variabel, seperti gambar dibawah iniGantilah Numerik dengan mengklik String, kemudian klik OK, hasilnya sbb:Karena nama responden membutuhkan ruang yang cukup luas, misalnya anda inginmengetik nama responden sampai 20 karakter, maka silakan ganti With dari 8 menjadi 20,dengan cara klik angka 8 tersebut dan ganti dengan mengetik angka 20.1.4.2 PEMBERIAN KODE VALUE LABELSPenting untuk diingat pada data kategorik atau kualitatif (kelamin, pendidikan,pekerjaan, dll) data yang dimasukkan ke komputer (entry) biasanya untuk efisiensimaka data tersebut dirobah kedalam bentuk kode angka (1 laki, 2 Perempuan).Supaya pada saat analysis data tidak terjadi kebingungan, sebaiknya kode tersebutdiberi label, dengan langkah sebagai berikut:c. variabel KELAMIN:Pada kolom name baris ketiga, ketiklah “Kelamin” kemudian tekan enter. Type-nyaPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 10 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSbiarkan numerik karena pada variabel KELAMIN data yang ingin dimasukkan adalahberbentuk angka 1 atau 2. Kemudian kolom label ketik “Jenis Kelamin Responden”.Untuk membuat value label bahwa kode 1 adalah “Laki-laki” dan kode 2 adalah“Perempuan”, maka klik kolom Values dan isi sebagai berikut:1. Pada kotak Value isi dengan angka “1”2. Pada kotak Value Label ketik “Laki Laki”3. Kemudian klik Add. Sehingga muncul 1 ”Laki-laki” pada kotak bawah.Ulangi prosedur tersebut untuk kode 2 Perempuan,1. Pada kotak Value isi dengan angka “2”2. Pada kotak Value Label ketik “Perempuan”3. Kemudian klik Add. Sehingga muncul 2 ”Perempuan” pada kotak bawah.Setelah selesai klik OK.d. variabel UMUR:Pada kolom Name baris keempat, ketiklah “umur” kemudian tekan enter. Type-nyabiarkan numerik. Jika angka desimal tidak diperlukan, rubahlah Decimals pada kolom ketiga, sehingga isinya menjadi angka 0 (nol).1.4.3 MEMASUKKAN DATABukalah Data View dengan cara mengkliknya, Kemudian ketik data berikut, seperti datacontoh latihan entry data di halaman 5:Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 11 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.5. MENGEDIT DATA (DELETE & COPY)Editing data biasanya dilakukan untuk menghapus (delete), menggandakan (copy), ataumemindahkan (remove) data atau sekelompok data.1.5.1 MENGHAPUS (DELETE) DATA PADA SEL TERTENTUMisalnya, ada data yang salah ketik dan ingin dihapus atau diganti dengan data yangbenar. Lakukan prosedur sbb:1. Pilih sel atau data yang akan dihapus dengan meng-klik (bisa dipilih sekelompok datasekaligus dengan cara mem-blok angka dari 36 sampai dengan 24)2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus data tersebut.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 12 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS1.5.2 MENGHAPUS (DELETE) DATA VARIABELMisalnya, ada variabel yang salah ketik dan ingin dihapus atau diganti dengan variabellainnya. Lakukan prosedur sbb:1. Pilih variabel yang akan dihapus (mis. alamat) dengan cara meng-klik2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus variabel tersebut.1.5.3 MENGHAPUS (DELETE) DATA RECORDMisalnya, ada record yang salah ketik (diketik 2 kali) dan ingin dihapus atau digantidengan variabel lainnya. Lakukan prosedur sbb:1. Pilih record yang akan dihapus (mis. record nomor 3) dengan cara meng-klik2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus variabel tersebut.1.5.4 MENGGANDAKAN (COPY) DATAProsedur penggandaan (copy) data pada SPSS mirip dengan prosedur meng-copy padaumumnya dalam perintah komputer. Sebagai berikut:1. Dimulai dengan memilih data atau sel yang akan dicopy dengan cara meng-klik(pemilihan dapat dilakukan pada sekelompok data, variabel, atau record)Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 13 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2. Kemudian pilih menu Edit Æ Copy (atau Ctrl C, pada key board)3. Kemudian letakkan kursor pada lokasi yang akan dicopykan4. Kemudian pilih menu Edit Æ Paste (atau Ctrl V, pada key board)1.6. MENYIMPAN (SAVE) DATAPilihlah (kemudian klik) gambar disket yang ada di kiri atas atau Pilih File Æ Save. AtauFile Æ Save As.Jika anda baru menyimpan untuk pertamakali, maka akan muncul menu sepertigambar di atas (menu Save As.). Menu ini hanya muncul pertama kali saja,selanjutnya tidak muncul lagi, kecuali dengan perintah Save As.Isi kotak File name dengan “Latihan 1” Pilihlah Save in untuk menentukan apakahanda akan menyimpan di Disket (Floppy: A) atau di Hardisk:C. Jika anda pilihhardisk, jangan lupa untuk menentukan lokasi Directory mana tempat penyimpanantersebut. Klik save untuk menjalankan proses peyimpanan.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 14 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSSelesai proses Saving, perhatikan di kiri atas “Untitled – SPSS Data Editor” sudahberubah menjadi “Latihan 1 – SPSS Data Editor”1.7. MEMBUKA (OPEN) DATA SPSSJika anda sudah mempunyai data dalam format SPSS yang disimpan di Disket atau diHardisk, silakan buka dengan SPSS, sebagai berikut:1. Pastikan anda berada di layar “SPSS Data Editor”, kemudian pilihlah menu File ÆOpen2. Pada File of type, pilihan standarnya adalah SPSS (*.sav), jika bukan ini yangmuncul maka anda harus memilihnya terlebih dahulu3. Pada Look in, pilihlah Drive yang sesuai (A:C:D) dan Directory tempat datatersimpan (mis. C:\Data\ .)4. Akan muncul daftar File yang ber-extensi.SAV, pilihlah file yang akan anda bukadengan mengklik file tersebut, kemudian klik Open1.8. MEMBUKA (OPEN) DATA.DBFSPSS punya kemampuan untuk membuka data dari Format lain seperti Dbase, Lotus, Excell,Foxpro, dll. Misalnya anda punya data Tangerang.DBF yang disimpan di Disket atau diHardisk, silakan buka dengan SPSS, sebagai berikut:1. Pastikan anda berada di layar “SPSS Data Editor”, kemudian pilihlah menu File ÆOpen2. Pada File of type, pilihlah dBase (*.dbf). (Selain dBASE anda bisa memilih programpengolah kata lainnya yang sesuai dengan keinginan)Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 15 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS3. Pada Look in, pilihlah Floppy:A, jika data anda ada di Disket4. Secara otomatis akan muncul list file yang berekstensi DBF, klik file yang ingindibuka, misalnya file Tangerang kemudian klik Open.5. Maka data Tangerang.DBF akan muncul di “Untitled – SPSS Data Editor”. Laporandari proses konversi data dari dBase tersebut akan dimunculkan di “Output – SPSSViewer”dan Datanya sendiri akan muncul di Data ViewPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 16 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS6. Agar data tersebut tersimpan dalam bentuk file SPSS (*.SAV), maka anda harusmenyimpannya dengan cara mengklik gambar disket di kiri atas atau pilih menu FileÆ Save. Isi kotak File dengan nama yang anda inginkan, misalnya “DATA TNG”atau “TANGERANG”. Klik Save untuk menjalankan prosedur penyimpanan.Setelah klik save, pastikan kiri atas layar monitor anda yang sebelumnya muncul “Untitled –SPSS Data Editor” telah berubah menjadi “TANGERANG – SPSS Data Editor”.Pastikan anda menyimpan setiap saat data yang sudah diolah, agar jika sewaktu-waktukomputer mengalami kerusakan (mis. Listrik mati, komputer hang), maka anda tidakkehilangan data.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 17 dari 87

Besral, FKM UI, 20102Modul SPSSStatistik DeskriptifStatistik deskriptif berupa frekuensi dan nil21ai pusat (central tendency).Frekuensi biasanya dimunculkan dalam bentuk proporsi atau persentaseuntuk data atau variabel kategorik. Sedangkan nilai pusat berupa nilaitengah dan nilai sebaran (mean, median, SD, SE, dll) untuk data atauvariabel numerik. Statistik deskriptif ini juga akan dilengkapi dengan grafikhistogram untuk data numerik.Setelah mempelajari BAB ini, anda akan mengetahui:-1. Buku Kode-2. Analisis Deskriptif Data Kategorik-3. Penyajian Data Kategorik-4. Analisis Deskriptif Data Numerik-5. Grafik Histogram-6. Uji Normalitas-7. Penyajian Data NumerikPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 18 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2.1. BUKU KODEMulai Bab 2 kita akan membicarakan prosedur statistik deskriptif yang seringdigunakan dalam melakukan analisis data. Untuk data latihan, kita akan menggunakan fileBAYI95.SAV yang berisi variabel yang mempengaruhi berat bayi lahir. Agar kita bisamengolah data tersebut, maka kita harus mengetahui keterangan dari variabel dan value-nyayang biasanya dimuat dalam buku kode. Buku kode untuk file tersebut adalah sbb:VariabelKeteranganIDNomor identifikasi respondenUMURUmur ibu (tahun)BBIBU 1Berat badan ibu (kg) sebelum hamil (Pre-)BBIBU 2Berat badan ibu (kg) sesudah melahirkan (Post-)ROKOKKebiasan merokok dari ibu0 Tidak1 YaHTPenyakit hipertensi pada ibu0 Tidak1 YaBBAYIBerat bayi lahir (gram)DIDIKPendidikan ibu0 Rendah1 Sedang2 TinggiBBLRStatus berat bayi lahir rendah0 Tidak1 YaDalam melakukan analysis data, kita harus memahami terlebih dahulu konsep dari jenis datastatistik yaitu data Numerik dan data Kategorik. Data numerik adalah data yang berbentukangka (kombinasi dari 0,1,2 9), yang merupakan gambaran dari hasil mengukur ataumenghitung. Sedangkan data kategorik merupakan data yang berbentuk pernyataan, kualitas,atau pengelompokan (misalnya: laki/perempuan, baik/buruk, setuju/tidak setuju,SD/SMP/SMU/PT, rendah/sedang/tinggi, dll).Analysis data numerik akan berbeda dengan analisis data kategorik, termasuk carapenyajian dan cara interpretasinya. Data numerik biasanya ditampilkan dalam bentuk nilaitengah dan nilai sebaran (misalnya nilai rata-rata dan standar deviasi). Sedangkan datakategorik ditampilkan dalam bentuk persentase atau proporsi.2.2. ANALYSIS DESKRIPTIF DATA KATEGORIKCara yang paling sering digunakan untuk menampilkan data katagorikal adalahPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 19 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSdengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Kita akan coba membuat tabeldistribusi frekuensi pendidikan ibu dari file BAYI95.SAV.1.2.Bukalah file BAYI95.SAV, sehingga data tampak di jendela Data Editor (proseduruntuk membuka file dapat dilihat pada bagian 1.7).Prosedur untuk menampilkan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:Dari menu utama, pilihlah:AnalyzeDescriptive Statistic Frequencies Pada layar tampak kotak dialog seperti gambar berikut:3.Pada kotak dialog tersebut, klik pada variabel DIDIK yang terdapat pada kotak sebelahkiri. Kemudian klik tanda , sehingga kotak dialog menjadi seperti gambarberikut:4.Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada jendela output tampak hasil sepertiberikut:Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 20 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul alid Percent24.944.430.7100.0Pada kolom Frequency menunjukkan jumlah kasus dengan nilai yang sesuai. Jadipada contoh di atas, ada 47 ibu yang berpendidikan SD dari 189 ibu yang ada.Proporsi dapat dilihat pada kolom Percent, pada contoh di atas, ada 24,9% ibuyang berpendidikan SD.Kolom Valid Percent menampilkan proporsi jika missing cases tidak diikutsertakansebagai penyebut. Pada contoh di atas, kolom Percent dan Valid Percentmemberikan hasil yang sama karena pada data ini tidak ada missing cases.Cumulative Percent menjelaskan tentang persen kumulatif, jadi pada contoh diatas, ada 69,3% ibu yang berpendidikan SD dan SMP (24.9% 44.4%).2.3. PENYAJIAN DATA KATEGORIKPenyajian data mempunyai prinsip efisiensi, artinya sajikan hanya informasi penting saja,jangan semua output komputer disajikan dalam laporan. Contoh penyajiandata kategorik sbb:Tabel 1. TINGKAT PENDIDIKAN 7Total189100.0Contoh Interpretasi:“Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel-1, terlihatbahwa sebagian besar responden adalah tamat SMP (44.4%), kemudian diikuti olehtamat SMA sebanyak 30,7% dan sisanya hanya tamat SD (24,9%).”LATIHAN ANALYSIS DATA KATEGORIKLatihan:1. Buatlahlah tabel distribusi frekuensi untuk variabel HT, ROKOK,a. Sajikanb. InterpretasikanPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 21 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2. Buatlah distribusi frekuensi dari variabel UMUR KEL dan BBLR setelah Andamelakukan pengelompokkan ulang (lihat Bab 3: Transformasi Data untukmengetahui prosedur pengelompokkan ulang),a. Sajikanb. InterpretasikanPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 22 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2.4. ANALYSIS DESKRIPTIF DATA NUMERIKPada data numerik atau kontinyu, peringkasan data dapat dilakukan denganmelaporkan ukuran tengah dan sebarannya. Ukuran tengah yang dapat digunakanadalah rata-rata, median dan modus. Sedangkan ukuran sebaran yang dapat digunakanadalah nilai minimum, maksimum, range, standar deviasi dan persentil. Dari ukuranukuran tersebut, yang paling sering digunakan adalah rata-rata dan standar deviasi.Sebagai contoh, kita akan coba mencari ukuran tengah dan sebaran dari UMUR,BBIBU dan BBAYI.1. Bukalah file BAYI95.SAV (jika file ini belum dibuka), sehingga data tampak di jendelaData Editor. (prosedur untuk membuka file dapat dilihat pada bagian 1.7).Perintah Descriptive.2.Dari menu utama, pilihlah:AnalyzeDescriptive Statistic Descriptive 3.Pada kotak dialog tersebut, klik pada variabel UMUR yang terdapat pada kotaksebelah kiri. Tekan Ctrl (jangan dilepas), Klik variabel BBIBU 1, dan klikvariabel BBAYI, lepaskan Ctrl. Dengan cara ini kita memilih 3 variabel sekaligus.Kemudian klik tanda , sehingga kotak dialog menjadi seperti gambar berikut:4.Klik OK untuk menjalankan prosedur. Pada layar tampak hasil seperti berikut:Descriptive StatisticsNUMURBBIBU 1BBAYIValid N 90Mean23.2458.392944.66Std. Deviation5.3013.76729.02Nilai rata-rata dapat dilihat pada kolom Mean, sedangkan nilai standar deviasi dapatPengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 23 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSdilihat pada Std Devation. Pada contoh di atas, rata-rata umur ibu adalah 23,24tahun dengan standar deviasi 5,30 tahun dan umur minimun 14 tahun serta umurmaksimum 45 tahun.Dengan cara di atas, kita dapat memperoleh nilai rata-rata, minimum, maksimum sertastandar deviasi. Tetapi kita tidak memperoleh nilai standar error, padahal nilai inidiperlukan untuk melakukan estimasi inteval pada parameter populasi.Perintah Option.5. Jika Anda juga ingin agar SPSS menampilkan standar error, anda dapat memilih menuOptions.Misalnya anda menginginkan stander error maka klik SE Mean, kemudian klik Continuedan OK hasilnya pada Jendela Output adalah sebagai berikut:Descriptive StatisticsUMURBBIBU 1BBAYIValid N 36709MaximumStatistic451124990MeanStatisticStd. 013.76729.02Dari hasil tersebut kita dapat melakukan estimasi interval dari berat bayi. Kitadapat menghitung 95% confidence interval berat bayi, yaitu 2944,66 1,96 x 53,03Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 24 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS(mean SE mean). Jadi kita 95% yakin bahwa rata-rata berat bayi di populasi beradapada selang 2840,72 sampai 3048,60 gram.Perintah Explore.6.Cara yang lain untuk mengeluarkan nilai statistik deskriptif dari data numerik (nilairata-rata/mean std. Dev) beserta 95% confidence interval adalah sebagai berikut:Dari menu utama, pilihlah:AnalyzeDescriptive Statistic Explore 7.Pada kotak dialog tersebut, klik pada variabel UMUR yang terdapat pada kotaksebelah kiri. Tekan Ctrl (jangan dilepas), Klik variabel BBIBU 1, dan klikvariabel BBAYI, lepaskan Ctrl. Dengan cara ini kita memilih 3 variabel sekaligus.Kemudian klik tanda , sehingga ketiga variabel tersebut masuk ke kotaDependent List seperti gambar berikut:Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 25 dari 87

Besral, FKM UI, 20108.Modul SPSSKlik OK untuk menjalankan prosedur, sehingga hasilnya seperti gambar berikut:DescriptivesBBIBU 1BBAYIMean95% ConfidenceInterval for Mean5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisMean95% ConfidenceInterval for Mean5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosisLower BoundUpper BoundLower BoundUpper BoundStatistic58.3956.42Std. 77.352Dari hasil tersebut kita mendapatkan estimasi titik dan estimasi interval dari variabelnumerik yang diukur. Kita dapat melihat nilai rata-rata dan 95% confidence intervaldari BIBU 1 yaitu 58,39 kg (56,42—60,37), artinya kita 95% yakin bahwa rata-rataberat ibu di populasi berada pada selang 56,42 sampai 60,37 kg. Untuk BBAYI yaitu2944,66 gram (2840,05—3049,26), kita 95% yakin bahwa rata-rata berat bayi dipopulasi berada pada selang 2840,05 sampai 3049,26 gram. Nilai ini tidak jauhberbeda dengan nilai yang dihitung dari output yang didapat pada langkah no.5sebelumnya.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 26 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2.5. GRAFIK HISTOGRAM PADA DATA NUMERIKAnalisis data Numerik akan lebih lengkap apabila dilengkapi dengan grafik. Salahsatu Grafik yang cocok untuk data numerik adalah HISTOGRAM.1.Dari menu utama, pilihlah:GraphsHistogram 2.Pada kotak dialog tersebut, klik pada variabel UMUR yang terdapat pada kotaksebelah kiri. Kemudian klik tanda , sehingga kotak dialog seperti berikut:3.Klik Display normal curve (untuk menampilkan garis distribusi normal),Kemudian klik OK untuk menjalankan prosedur. Hasilnya sbb: (Lakukan proseduryang sama untuk menampilkan grafik HISTOGRAM berat bayi BBAYI)5030403020201010Std. Dev 5.30Std. Dev 729.02Mean 23.2Mean 2944.7N 189.00015.020.022.530.027.535.032.540.037.5Umur ibuPengolahan dan Analisa Data‐1,45.042.5N 00020.00016.0001200.8017.525.0Berat bayi lahirHal: 27 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSS2.6. UJI NORMALITAS DISTRIBUSI DATA NUMERIKAnalisis data Numerik akan lebih lengkap apabila dilengkapi UJI NORMALITAS. Terutamajika akan dilakukan uji statistik parametrik terhadap variabel tersebut makadistribusi normal merupakan salah prasyarat yang harus dipenuhi. Ujinormalitas dapat dilakukan melalui perintah Explore.1.Dari menu utama, pilihlah:AnalyzeDescriptive Statistic Explore 2.Pada kotak dialog tersebut, pilih variabel UMUR dan BBAYI, Kemudian klik tandapanah ke kanan , untuk memasukkannya ke kotak Dependent list:3.Klik Plots., kemudian aktifkan Histogram dan Normality plot with test.4.Klik Continue dan OK untuk menjalankan prosedur, hasilnya selain telahditampilkan pada bagian 2.4 halaman 22 juga ada penambahan sbb:Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 28 dari 87

Besral, FKM UI, 2010Modul SPSSTests of NormalityaUmur ibuBerat bayi 43189.200**. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance CorrectionHasil uji test normalitasDengan uji Kolmogorov-Smirnov, disimpulkan bahwa pada alpha 0.05 distribusidata umur ibu adalah tidak normal (nilai-p 0.000) sedangkan distribusi databerat bayi adalah normal (nilai-p 0.200).Apabila diperhatikan grafik HISTOGRAM (pada halaman 23), maka terlihatbahwa data umur ibu memang tidak normal, tepatnya distribusi tersebut miring kekanan (miring positif ). Kemiringan positif ini dapat juga dilihat dari nilaiSkewness-nya yang bertanda positif (1.395)Kesimpulan normal atau tidaknya suatu data didasarkan pada prinsip uji hipotesisyang berpatokan pada Ho dan Ha. Dalam hal ini, Ho berbunyi “Distribusi datasama dengan distribusi normal”, Ha berbunyi “Distribusi data tidak samadengan distribusi normal”. Apabila nilai-p kurang dari alpha 0.05 (mis 0.000),maka Ho ditolak dan disimpulkan “Distribusi data adalah tidak normal”.Sedangkan apabila nilai-p lebih dari atau sama dengan alpha 0.05 (mis. 0.222),maka Ho gagal ditolak dan disimpulkan “Distribusi data adalah normal”.Pengolahan dan Analisa Data‐1,Hal: 29 dari

7.3. Aplikasi Uji χ2 pada Tabel Silang 2 x 2 67 7.4. Aplikasi Uji χ2 pada Tabel Silang 2 x 3 70 7.5. Dummy Variabel 71 7.6. Regresi Logistik Sederhana 74 7.6. Penyajian Hasil Uji Beda proporsi 76 7. Uji Korelasi & Regresi Linier 77 8.1. Pendahuluan 77 8.2. Asumsi Normalitas 78 8.3. Aplikasi Uji Korelasi Pearson 78 8.4.

Related Documents:

Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK Kelas XI untuk mempelajari dan memperdalam materi Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal. Buku Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal ini disajikan dalam sembilan bab, sebagai berikut. BAB 1 : Pengolahan Hasil Perkebunan Tanaman Rempah dan Bahan Penyegar BAB 2 : Pengolahan Hasil Perkebunan Kopi, Teh, Cokelat .

2. BESAR BEBAN GEMPA RENCANA 37 3. POLA PEMBEBANAN DALAM ANALISA PUSHOVER 45 3.1 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Beban Statik Ekivalen . 45 3.2 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Ragam Spektrum Respons 48 V. INPUT DATA UNTUK PROGRAM SAP2000 53 1. INPUT DATA UNTUK STRUKTUR YANG DITINJAU 53 2. INPUT DATA UNTUK ANALISA PUSHOVER PADA PROGRAM .

1. Aplikasi pengolahan nilai berbasis web sangat diperlukan oleh guru dalam proses pengolahan nilai karena dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik dan efektif. 2. Aplikasi pengolahan nilai berbasis web ini mempermudah pengolahan nilai sampai didapat

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN ANALISA BOW, HSPK, DAN LAPANGAN (STUDI KASUS PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA GEDUNG SERBA GUNA ATKP SURABAYA) Oleh : Mei Suci Wulan Sari 0753010049 Bahwa pada kenyataan dilapangan terjadi perbedaan dalam suatu perhitungan biaya, maka dilakukan analisa perhitungan biaya dengan menggunakan perbandingan

do.tA big"" akhir!: hi. big'" akhir do.fA big'" akhir Gambar 4. DFD level 1 M I T1.1 O Akhir DFD level 0 seperti pada Gambar 3, di breakdown lagi secara terinci menjadi 4 proses, yaitu proses pengolahan data mahasiswa, proses pengolahan data dosen, proses pengolahan data mata kuliah dan proses pengolahan data tugas akhir. Adapun ERD nya .

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah 66 orang. Oleh karena populasinya sudah diketahui, maka dengan menggunakan rumus Slovin berikut adalah jumlah sampel yang diambil : n 66 1 .

BAB 3 TRANSFORMASI INTENSITAS DAN PENAPISAN 37 3.1 Operasi Dasar Pengolahan Citra Digital 38 3.2 Transformasi Intensitas 40 3.3 Pengolahan Histogram 49 3.4 Penapisan Ruang 58 . viii Pengolahan Citra BAB 4 PEMULIHAN CITRA 63 4.1 Derau Pada Citra Digital 64 4.2 Pemulihan Menggunakan Penapisan kawasan Spasial 73 .

2.3 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pengolahan air limbah Pabrik kelapa sawit (PKS) bertujuan untuk membuang atau mengurangi kandungan limbah yang membahayakan kesehatan serta tidak mengganggu lingkungan tempat pembuangannnya. Proses pengolahan limbah cair PKS terdiri dari perlakuan awal dan pengendalian lanjutan. Perlakuan awal