Faktor Pendorong Tokoh Ishida Shouya Melakukan Ijime Dalam Anime Koe No .

1y ago
8 Views
2 Downloads
3.36 MB
90 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

FAKTOR PENDORONG TOKOH ISHIDA SHOUYAMELAKUKAN IJIME DALAM ANIME KOE NO KATACHIKARYA YAMADA �じめをした要因SkripsiDiajukan untuk Menempuh Ujian SarjanaProgram Strata I Linguistik dalam Ilmu Bahasa dan Kebudayaan JepangFakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroOleh:Ananto Rizki PutroNIM. 13050112130110PROGRAM STUDI BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANGFAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2019

FAKTOR PENDORONG TOKOH ISHIDA SHOUYA MELAKUKANIJIME DALAM ANIME KOE NO KATACHI KARYA YAMADA �じめをした要因SkripsiDiajukan untuk Menempuh Ujian SarjanaProgram Strata I Linguistik dalam Ilmu Bahasa dan Kebudayaan JepangFakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroOleh:Ananto Rizki PutroNIM. 13050112130110PROGRAM STUDI BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANGFAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2019i

HALAMAN PERNYATAANPenulis dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambilbahan hasil penelitian baik untuk memperoleh suatu gelar sarjana atau diploma atau yang sudahada di universitas lain maupun hasil penelitian lainnya. Sejauh yang penulis ketahui, Skripsi initidak mengambil bahan dari publikasi atau bahan kecuali yang sudah disebutkan dalam rujukandan dalam Daftar Pustaka. Penulis bersedia menerima sanksi jika terbukti melakukan plagiasi /penjiplakan.Semarang, Februari 2019Ananto Rizki Putroii

iii

iv

MOTTO DAN 。」 オルガ・イツカKupersembahkan Skripsi ini untuk ibunda tercinta yang senantiasa selalu memberikandukungan kesuksesan anaknya dan selalu mendoakan lahir maupun batin.v

PRAKATAPenulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah-Nya,penulis akhirnya dapat menyelesaikan Program Strata 1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Diponegoro. Penulis juga menyadari dalam proses penulisan skripsi yang berjudul“Faktor Pendorong Tokoh Ishida Shouya Melakukan Ijime dalam Anime Koe no Katachi KaryaYamada Naoko” ini mengalami banyak kesulitan. Namun, berkat bimbingan dari dosenpembimbing, serta kerja dan dukungan dari berbagai pihak, maka kesulitan-kesulitan dapatteratasi.Penyelesaian skripsi ini tidak luput dari kemudahan dan bantuan berbagai pihak. Penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada:1. Dr. Hj. Nurhayati M,Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas DiponegoroSemarang.2. Budi Mulyadi, S.Pd, M.Hum selaku ketua jurusan Program Studi Bahasa danKebudayaan Jepang Universitas Diponegoro3. Fajria Noviana, S.S., M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikanbimbingan, pengarahan, kesabaran serta dukungan hingga akhir penyusunan skripsi ini.4. Yuliani Rahmah, S.Pd, M.Hum. selaku dosen wali yang sabar memberi arahan selamaperkuliahan.5. Seluruh dosen Sastra Jepang UNDIP Semarang atas ilmu yang telah diberikan selamaperkuliahan.6. Staff TU Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro, MasIndra.vi

7. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang senantiasa memberikan dukungan danmotivasi kepada penulis sehingga penulis dapat melanjutakan perkuliahan danmenyelesaikan skripsi ini.8. Seluruh anggota Jomeks yang telah membantu selama perkuliahan.9. Penghuni rumah kontrakan Farhat, Tri, Aprian, dan Saad yang sering dijadikan tempatperistirahatan penulis di Semarang atas.10. Seluruh teman-teman anak bimbingan Novi-Sensei terutama Dede, Akmal, dan Melatiyang telah banyak membantu dan memberikan saran tentang skripsi penulis.11. Seluruh teman-teman angkatan 2012 yang sudah wisuda maupun yang sedang berjuang.Semarang, Februari 2019Ananto Rizki Putrovii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERNYATAN.iiHALAMAN PERSETUJUAN .iiiHALAMAN PENGESAHAN .ivHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .vPRAKATA .viDAFTAR ISI .viiiINTISARI .xABSTRACT .xiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang dan Permasalahan .11.1.1 Latar belakang .11.1.2 Permasalahan .41.2 Tujuan .41.3 Ruang Lingkup .51.4 Metode Penelitian .61.4.1 Metode Pengumpulan Data .61.4.2 Metode Pengolahan Data.71.4.3 Metode Penyajian Data .71.5 Manfaat Penelitian .7viii

1.6 Sistematika Penulisan .8BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI2.1 Tinjauan Pustaka .92.2 Kerangka Teori .11BAB III ANALISIS UNSUR NARATIF DAN FAKTOR YANG MENDORONG TOKOHUTAMA MELAKUKAN IJIME3.1 Unsur Naratif Anime Koe no Katachi .243.1.1 Hubungan Naratif dengan Ruang .253.1.2 Hubungan Naratif dengan Waktu .303.1.3 Pelaku Cerita.353.1.3.1 Tokoh dan Penokohan Ishida Shouya .353.1.3.2 Tokoh dan Penokohan Nishimiya Shouko .463.1.4 Permasalahan dan Konflik .513.2 Faktor Pendorong Tokoh Utama melakukan Ijime .573.2.1 Kebutuhan Fisiologis .573.2.2 Kebutuhan akan Keamanan .583.2.3 Kebutuhan akan Cinta dan Keberadaan .603.2.4 Kebutuhan akan Penghargaan.613.2.5 Kebutuhan akan Aktualisasi Diri .64BAB IV SIMPULAN .69DAFTAR PUSTAKA .72YOUSHI .73BIODATA .77ix

INTISARIPutro, Ananto Rizki. “Faktor Pendorong Tokoh Ishida Shouya melakukan Ijime dalam AnimeKoe no Katachi Karya Yamada Naoko”. Skripsi, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang,Universitas Diponegoro, Semarang. Dosen Pembimbing Fajria Noviana, S.S., M.Hum.Koe no Katachi merupakan anime yang bercerita tentang siswa SD bernama IshidaShouya dan siswi SD penyandang disabilitas bernama Nishimiya Shouko. Tujuan dari penelitianini adalah untuk menganalisis faktor yang mendorong tindakan ijime tokoh Ishida Shouyakepada Nishimiya Shouko dalam anime Koe no Katachi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengankajian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan naratifdan psikologi sastra. Pendekatan naratif digunakan untuk menganalisis unsur hubungan antaranaratif dengan ruang dan waktu, pelaku cerita serta permasalahan dan konflik anime Koe noKatachi. Pendekatan psikologi sastra dengan teori hierarki kebutuhan Maslow digunakan untukmenganalisis faktor yang mendorong tindakan ijime tokoh Ishida Shouya.Hasil penelitian adalah ditemukannya suatu faktor yang mendorong tindakan ijime tokohIshida Shouya dalam anime Koe no Katachi, yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diriyang menyebabkan sebuah penyakit psikologis yang mendorongnya untuk melakukan hal-halyang tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa penyebab utama tokoh Ishida Shouya melakukanijime adalah kurangnya pendidikan akan nilai-nilai B, seperti nilai keadilan, dan kebaikan untukmencapai potensi lebih baik atau aktualisasi diri.Kata Kunci : Hierarki kebutuhan, Motivasi, Ijime.x

ABSTRACTPutro, Ananto Rizki. “Factor that Drives the Character Shouya Ishida’s Act of Ijime in the AnimeKoe no Katachi Directed by Naoko Yamada”. Thesis, Study Program Japanese Language andCulture, Diponegoro University, Semarang. Counsellor Fajria Noviana, S.S., M.Hum.Koe no Katachi is an anime that tells about a normal young man named Shouya Ishidaand a girl with disabilities named Shouko Nishimiya. The aim of this research is to analyze thefactor that drives Shouya Ishida to commit ijime to Shouko Nishimiya in the anime Koe noKatachi.The method that is used in this research is analytical descriptive method supported byliterature study. The approach that is used in this research is narrative, and psychologicalapproaches. Narrative approach is used to analyze the relation to space and time, Koe noKatachi’s character, problems and conflicts. Literature psychology approach with the Maslow’shierarchy of needs theory is used to analyze the factor that drives character Shouya Ishida tocommit ijime.The result of this research is the invention of a certain factor that drives the character ofShouya Ishida to commit ijime, which is the need of self-actualization is not fulfilled that causessome psychological illness and will drive him to do bad things. The conclusion is the mainreason why Shouya Ishida commited ijime was because he lack of education about B values,such as value of justice, and goodness to achieve better potential or self-actualization.Keywords : Hierarchy of Needs, Motivation, Ijime.xi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang dan Permasalahan1.1.1 Latar BelakangKarya sastra menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifatrekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga iatak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata (Nurgiyantoro, 2009:2). Karyasastra memiliki berbagai macam jenis, contohnya adalah prosa, puisi, drama,cerita pendek, dan angbertujuanmenggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian (konflik) dan emosilewat lakuan (dalam Satoto, 2012:25). Drama merupakan salah satu genre sastrayang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog ataucakapan di antara tokoh-tokoh di dalamnya. Masing-masing tokoh dalam dramamemiliki sifat, peran, masalah satu sama lain yang membuat tokoh-tokoh tersebutsaling berinteraksi. Drama adalah jenis sastra yang lebih ekspresif dibandingdengan jenis sastra lainnya (Satoto, 2012:12).Drama biasanya dipentaskan di atas panggung, namun seiring dengankemajuan zaman yang diiringi dengan berkembangnya teknologi, drama jugadapat dinikmati melalui media lain salah satunya adalah film. Menurut Satoto,1

2drama yang dialihkan dalam bentuk audio dan visual disebut dengan istilah film(2012: 205).Film memiliki berbagai macam genre, salah satunya adalah animasi.Studio animasi besar seperti Disney dan Pixar menciptakan beberapa animasidengan anggaran yang tinggi yang rata-rata menargetkan anak-anak ataupun untuktontonan keluarga. Film animasi seperti Snow White (1937) atau Wall-E (2008)telah dilihat dan disukai di dunia. Selain animasi-animasi dari Amerika Serikattersebut terdapat animasi lain yang sama menariknya dan disukai di dunia yaituanimasi dari Jepang.Animasi pertama kali datang ke Jepang sekitar tahun 1950. Di Jepanganimasi disebut dengan animeeshon (アニメーション) yang diambil dari bahasainggris animation, namun animasi di Jepang lebih sering disebut anime (アニメ).Di luar Jepang, istilah ini digunakan secara spesifik untuk menyebutkan segalaanimasi yang diproduksi di Jepang. Encyclopædia Britannica mengungkapkanbahwa awalnya anime hanya untuk pasar Jepang (dalam Lahiri, 2014). Dengandemikian, anime banyak menggunakan referensi kultur Jepang.Objek penelitian dalam penelitian ini adalah anime berjudul Koe noこえかたちKatachi (聲 の 形 ). Film garapan Yamada Naoko ini pertama kali tayang diJepang pada tanggal 17 September 2016 dan tayang di Indonesia pada Mei 2017.Animator dan sutradara asal Jepang ini lahir pada 28 November 1984 di prefekturGunma. Yamada Naoko memulai debutnya sebagai sutradara dari anime K-On!

3yang diadaptasi dari manga berjudul sama. Anime seri televisi ini berjalan suksessehingga mengeluarkan musim kedua dan film layar lebar. Anime Koe no Katachijuga diangkat dari sebuah manga berjudul sama yang bercerita tentang seorangpemuda normal dan pemudi yang memiliki disabilitas fisik.Cerita dimulai pada sebuah sekolah dasar di Jepang, di sana terdapatseorang anak laki-laki bernama Ishida Shouya. Suasana kelasnya yangmembosankan tiba-tiba berubah ketika di kelasnya kedatangan murid barubernama Nishimiya Shouko. Nishimiya merupakan salah satu penyandangdisabilitas yaitu tuna rungu. Akhirnya Ishida dan teman-temannya mulaimelakukan ijime (perundungan) ke Nishimiya untuk mengusir rasa bosannya.Lama-kelaman ijime akan Nishimiya diketahui oleh ibunya Nishimiya danmeminta anak-anak yang bersangkutan untuk bertanggung jawab. Namun, temanteman Ishida tidak mau mengakui perbuatan mereka dan menjadikan Ishidasebagai satu-satunya tersangka. Kemudian, Ishida mulai dijauhi oleh teman-temansekelasnya dan dijadikan target baru ijime di kelasnya.Saat duduk di bangku SMA, Ishida suatu hari bertemu kembali denganNishimiya yang pindah sekolah lagi setelah kasus perundungannya terbongkar.Ishida pun memutuskan untuk menebus dosa masa lalunya dengan bertemandengan Nishimiya. Setelah itu, Ishida mulai bisa kembali untuk berteman denganteman-teman barunya dan juga teman-teman masa lalunya yang akhirnya berakhirkonflik antara mereka dan Ishida.

4Peristiwa ijime yang digambarkan oleh Naoko merupakan salah satumasalah perilaku yang dimiliki oleh siswa-siswi di Jepang sejak pertengahantahun 1980 (Yoneyama, 2008). Tokoh Ishida Shouya yang sejatinya masih anakanak normal seperti yang lain, tiba-tiba berubah menjadi seorang pelaku ijime.Faktor yang mendorong tokoh Ishida Shouya untuk melakukan ijime sangatmenarik untuk diteliti.Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti faktor pendorong tokohIshida Shouya melakukan ijime kepada tokoh Nishimiya Shouko melalui teorihierarki kebutuhan Abraham Maslow.1.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dalampenelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut.a. Apa saja unsur naratif yang membangun Anime Koe no Katachi?b. Apakah faktor yang mendorong tokoh Ishida Shouya untuk melakukantindakan ijime terhadap tokoh Nishimiya Shouko?1.2 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.a. Mengungkapkan unsur naratif yang membangun anime Koe no Katachi.b. Mengungkapkan faktor yang mendorong tokoh Ishida Shouya untukmelakukan tindakan ijime terhadap tokoh Nishimiya Shouko.

51.3 Ruang Lingkup PenelitianObjek material yang digunakan dalam penelitian ini adalah anime Koe noKatachi karya Yamada Naoko. Penelitian ini merupakan penelitan kepustakaan,karena data bersumber dari bahan-bahan pustaka, baik berupa bahan tertulismaupun audio dan visual (film). Materi diperoleh dari sumber-sumber tulismaupun film yang berhubungan dengan unsur naratif film. Unsur naratif film akandifokuskan pada hubungan naratif dengan ruang dan waktu, pelaku cerita, sertapermasalahan dan konflik. Unsur ini dipilih penulis karena menjelaskan tentangunsur pembangun film yang seusai dengan penelitian ini.Unsur pelaku cerita akan dibatasi pada tokoh-tokoh yang muncul pada saatSD untuk membantu menemukan faktor pendorong tokoh utama melakukan ijime.Lalu hubungan naratif dengan ruang dipilih karena penelitian akan difokuskansaat tokoh utama melakukan ijime saja yaitu masa SD, serta hubungan naratifdengan waktu diambil dari awal hingga akhir cerita untuk memperjelas urutanwaktu anime Koe no Katachi yang terjadi secara urut. Kemudian permasalahandan konflik untuk menceritakan permasalahan dan konflik yang terjadi pada saattokoh utama duduk di bangku SD.Adapun objek formal pada penelitian ini difokuskan pada teori kebutuhanhierarki Abraham Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanaan,kebutuhan cinta dan keberadaan, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhanaktualisasi diri. Teori ini dipilih karena penulis mencari faktor yang mendorongtokoh utama melakukan ijime dengan kata lain motivasi tokoh utama melakukan

6ijime. Abraham Maslow menganggap bahwa keseluruhan dari seseorang terusmenerus termotivasi oleh salah satu atau lebih kebutuhan dan bahwa orangmempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis atau aktualisasidiri (Feist dkk, 2017:265).1.4 Metode PenelitianPada penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode deskriptif analitis.Menurut Ratna metode deskriptif analitis merupakan metode yang mulanyamendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (2009:53).1.4.1 Metode Pengumpulan DataPengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara simak dancatat. Adapun langkah-langkah penulis sebagai berikut.a. Menonton anime Koe no Katachi secara berulang dengan cermat danteliti mengenai unsur naratifnya faktor yang mendorong tokoh utamauntuk melakukan ijime.b. Mencatat waktu adegan dan percakapan dalam film yang berkaitandengan motivasi tokoh utama melakukan ijime melalui teori kebutuhanhierarki Abraham Maslow.

71.4.2 Metode Pengolahan DataSetelah semua data terkumpul, dilanjutkan pengolahan data. Langkahlangkahnya sebagai berikut.a. Merumuskan anime Koe no Katachi berdasarkan unsur naratifnya.Data-data yang telah dikumpulkan dipahami kembali, sehingga datayang mengandung unsur hubungan naratif dengan ruang dan waktu,pelaku cerita, serta permasalahan dan konflik dapat digolongkan.b. Hasil dari poin a, akan dibandingkan dengan teori hierarki kebutuhanAbraham Maslow untuk mendeskripsikan motivasi tokoh utamamelakukan ijime.1.4.3 Metode Penyajian DataSetelah semua data dianalisis, hasil penelitian dikemukakan dalam bentukparagraf deskriptif yang diharapkan lebih mudah untuk dipahami.1.5 Manfaat PenelitianManfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis danmanfaat praktis.a. Manfaat teoretis dari penelitian ini diharapkan dapat menambahkhazanah dan referensi tentang faktor pendorong terjadinya ijime yangdikaji dengan struktur naratif dan teori hierarki kebutuhan yang adadalam anime.

8b. Manfaat praktis diharapkan dapat menambah wawasan tentangmasalah ijime yang sering terjadi di Jepang, serta dapat dijadikanrujukan untuk bahan penelitian lain yang sejenis, dan dapat dijadikanbahan diskusi.1.6 Sistematika PenulisanPenelitian ini memiliki sistematika sebagai berikut.Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terbagi atas enam subbab yangterdiri atas latar belakang dan permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkuppenelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.Bab 2 berisi tentang tinjauan pustaka yang terbagi atas dua subbab yangterdiri atas penelitian terdahulu, dan kerangka teori yang terdiri dari unsur naratifdan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow.Bab 3 berisi tentang analisis unsur naratif dan analisis faktor pendorongatau motivasi tindakan ijime yang dilakukan tokoh utama kaitannya dengan teoriAbraham Maslow mengenai hierarki kebutuhan.Bab 4 merupakan simpulan dari keseluruhan uraian penelitian mulai daribab satu hingga bab tiga.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI2.1 Tinjauan PustakaPada subbab ini, peneliti akan memaparkan beberapa penelitian terdahulu yangrelevan dengan permasalahan yang diteliti yaitu tentang ijime dan hierarkikebutuhan Abraham Maslow. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, setelahmencari di perpustakaan dan internet dengan kata kunci ijime yang dilakukan olehtokoh Ishida Shouya pada anime Koe no Katachi belum pernah ditelitisebelumnya. Namun, penulis menemukan bahwa ada beberapa mahasiswa yangmenggunakan ijime, teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow sebagai objekformal sebagai bahan penelitian dan anime Koe no Katachi sebagai objek materialpenelitian.Penelitian tentang ijime sebelumnya pernah dilakukan oleh salah satumahasiswi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia bernama ErikaValentina. Skripsinya berjudul “Analisis Dampak Ijime terhadap Tokoh Gaaradalam Manga Naruto Karya Kishimoto Masashi” pada tahun 2008 membahastentang penggambaran ijime yang terdapat pada manga tersebut yangmereflesikan kondisi nyata ijime di Jepang dengan baik.Perbedaan penelitan Erika Valentina dengan penulis adalah objek materialyaitu manga sedangkan penulis menggunakan anime. Pada penelitian Erika9

10Valentina, tokoh yang diteliti adalah tokoh yang mengalami ijime sedangkanpenulis meneliti tokoh yang melakukan ijime. Kemudian penelitian yangdilakukan Erika Valentina merupakan penelitan yang fokus pada fenomena ngadenganmenggunakan teori sosiologi sastra, sedangkan penelitan merupakan penelitanfaktor yang mendukung seseorang melakukan ijime yang ditinjau dari teoripsikologi.Penelitian selanjutnya yang memiliki persamaan dengan objek formalyaitu teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow diteliti oleh I.H. JoharrotitTauhidiyah dengan skripsinya, “Nilai-Nilai Motivasi dalam Novel Merry RianaMimpi Sejuta Dolar Karya Alberthine Endah” pada tahun 2016. MahasiswiFakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga inimemaparkan tentang mencari tahu akan nilai-nilai motivasi yang terkandungdalam novel Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar menggunakan kajian semiotikaCharles Sanders Pierce dan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow.Meskipun sama-sama menggunakan teori Abraham Maslow, penelitianI.H. Joharrotit Tauhidiyah hanya membahas tentang nilai-nilai motivasi untukmencapai aktualisasi diri, sedangkan penulis menggunakan teori hierarkikebutuhan Abraham Maslow untuk mencari faktor yang mendorong tokoh IshidaShouya melakukan ijime. Perbedaan berikutnya adalah penelitian I.H. JoharrotitTauhidiyah menggunakan novel sebagai objek material, sedangkan penulismenggunakan anime sebagai objek material.

11Penelitian berikutnya adalah persamaan dengan objek material yaitu animeKoe no Katachi telah diteliti oleh Intan Agustin dengan skripsinya, “EkranisasiKomik Koe no Katachi Volume 1-7 Karya Yoshitoki Oima ke dalam Anime Koeno Katachi Karya Sutradara Yamada Naoko” pada tahun 2018. MahasiswiFakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ini memaparkan tentang teoristruktural sebagai unsur pembangun komik dan teori ekranisasi untukmenganalisis proses ekranisasi dari komik ke anime.Meskipun menggunakan objek material yang sama, terdapat beberapaperbedaan dengan penelitian penulis. Perbedaan yang pertama adalah penelitianIntan Agustin menggunakan dua objek material yaitu komik dan anime,sedangkan penulis hanya menggunakan anime. Lalu penelitian Intan Agustinmenggunakan unsur struktural untuk menganalisis unsur pembangunnya,sedangkan penulis menggunakan unsur naratif. Kemudian penelitian yang dibahasIntan Agustin adalah perbandingan antara komik dan anime adaptasi dengan judulyang sama melalui teori ekranisasi, sedangkan penelitian ini membahas tentangfaktor yang mendorong tokoh Ishida Shouya melakukan ijime.2.2 Kerangka TeoriPada penelitian ini, penulis akan menggunakan dua pendekatan yaitupendekatan naratif dan pendekatan psikoanalisis. Unsur naratif digunakan untukmenganalisis unsur-unsur pembangun yang terdapat pada anime Koe no Katachi,

12sedangkan teori kebutuhan hierarki digunakan untuk mengetahui faktorpendorong tokoh Ishida Shouya melakukan ijime ke tokoh Nishimiya Shouko.2.2.1 Unsur NaratifNaratif berasal dari kata narasi yang memiliki makna pengisahan suatucerita atau kejadian. Menurut Keraf, narasi secara ringkas merupakan suatubentuk wacana berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepadapembaca suatu peristiwa yang telah terjadi (1994:136).Film memiliki dua unsur pembangun yaitu unsur naratif dan unsursinematik. Dua unsur tersebut berkesinambungan satu sama lain untukmembentuk sebuah film (Pratista, 2017:23). Unsur naratif berhubungan denganaspek cerita atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsurnaratif dan setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik,lokasi, waktu serta lain-lainnya. Unsur-unsur tersebut berinteraksi antara satudengan yang lainnya untuk membentuk sebuah jalinan peristiwa yang memilikimaksud dan tujuan yang terikat logika sebab-akibat (hukum kausalitas) (Pratista,2017:24).2.2.1.1 Hubungan Naratif dengan RuangHukum kausalitas merupakan dasar dari naratif yang terikat dalam sebuahruang. Sebuah cerita tidak mungkin terjadi tanpa adanya ruang. Ruang adalahtempat dimana para pelaku cerita bergerak dan beraktifitas (Pratista, 2008:35).

13Latar cerita bisa menggunakan lokasi sesungguhnya (nyata) atau dapatmenggunakan lokasi fiktif (rekaan).2.2.1.2 Hubungan Naratif dengan WaktuHubungan naratif dengan waktu memiliki unsur yang sama dengan ruangyaitu hukum kausalitas yang menjadi dasarnya. Sebuah cerita tidak mungkinterjadi tanpa adanya waktu. Terdapat beberapa aspek waktu yang berhubungandengan naratif sebuah film, yakni urutan waktu, durasi waktu, dan frekuensiwaktu, namun pada penelitian ini penulis hanya membahas urutan waktu dandurasi waktu.2.2.1.2.1 Urutan WaktuUrutan waktu menunjuk pada pola berjalannya waktu cerita sebuah film.Urutan waktu cerita secara umum dibagi menjadi dua macam pola yakni, linierdan non linier.a. Pola LinierPlot film sebagian besar dituturkan dengan pola linier dimana waktuberjalan seusai urutan aksi peristiwa tanpa adanya interupsi waktu yang signifikan(Pratista, 2008:36). Penuturan secara linier memudahkan kita untuk melihathubungan kausalitas satu peristiwa dengan peristiwa yang lainnya. Jika urutanwaktu cerita dianggap sebagai A-B-C-D-E maka urutan waktu plotnya juga sama,yaitu A-B-C-D-E.

14b. Pola NonlinierNonlinier adalah pola urutan waktu plot yang jarang digunakan dalam filmcerita (Pratista, 2008:37). Pola ini memanipulasi urutan waktu kejadian denganmengubah urutan plotnya sehingga membuat hubungan kausalitas menjadi susahdipahami. Contohnya adalah jika urutan waktu cerita dianggap A-B-C-D-E makaurutan waktu plotnya dapat menjadi C-D-E-A-B atau D-B-A-C-E atau lainnya.2.2.1.2.2 Durasi WaktuDalam sebuah film, sesuai tuntutan naratif, sineas juga mampumemanipulasi durasi waktu cerita film. Durasi film rata-rata hanya berkisar 90hingga 120 menit, namun durasi cerita dalam film umumnya memiliki rentangwaktu yang lebih panjang. Durasi cerita dapat memiliki rentang waktu hinggabeberapa jam, minggu, bulan, tahun, bahkan abad (Pratista, 2017:66-70).2.2.1.3 Pelaku Cerita2.2.1.3.1 TokohTokoh dalam seni sastra disebut dengan tokoh “rekaan” yang berfungsisebagai pemegang peran watak tokoh. Menurut Satoto, tokoh atau karakter adalahbahan baku yang paling aktif sebagai penggerak jalan cerita (2012:41). Setiap filmumumnya memiliki karakter utama dan pendukung. Karakter utama adalahmotivator utama yang menjalankan naratif sejak awal hingga akhir cerita (Pratista,2008:43).

15Tokoh utama sering diistilahkan pihak protagonis sedangkan karakterpendukung bisa berada pada pihak protagonis maupun pihak antagonis (musuhatau rival) (Pratista, 2008:44).2.2.1.3.2 PenokohanPenokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran wataktokoh dalam suatu karya. Penokohan harus mampu menciptakan citra tokoh.Penokohan tokoh dapat tercermin melalui (1) tindakan dan lakuan tokoh, (2)ucapan tokoh, (3) pikiran, perasaan dan kehendak tokoh, (4) penampilan fisiktokoh dan (5) apa yang dipikirkan, dirasakan atau dikehendaki tentang dirinya,atau tentang orang lain.Penokohan pengertiannya lebih luas dibandingkan dengan “tokoh”, sebabpenokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimanaperwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita.Satoto dalam bukunya menjelaskan hal tersebut sebagai berikut (2012:41-42).a. Dimensi fisiologis, yaitu ciri-ciri badan.b. Dimensi sosiologis, yaitu ciri-ciri kehidupan masyarakat.c. Dimensi psikologis, yaitu latar belakang kejiwaan.2.2.1.4 Permasalahan dan KonflikPermasalahan dapat diartikan sebagai penghalang yang dihadapi tokohprotagonis untuk mencapai tujuannya. Permasalahan biasanya ditimbulkan olehpihak antagonis karena memiliki tujuan yang sama atau berlawanan dengan pihakprotagonis.

16Permasalahan klasik antara karakter protagonis dan antagonis adalah satupihak ingin menguasai dunia sementara pihak lainnya ingin menyelamatkan dunia.Permasalahan ini pula yang memicu konflik (konfrontasi) fisik antara pihakprotagonis dan antagonis.Permasalahan dalam film, juga dapat terjadi tanpa adanya pihak antagonis(Pratista, 2008:44). Hal ini bisa terjadi karena permasalahan tersebut datang daritokoh utama itu sendiri yang akhirnya memicu sebuah konflik.2.2.2 Teori Holistik-Dinamis Abraham MaslowTeori kepribadian Maslow dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasarmengenai motivasi.1. Pertama, M

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan naratif dan psikologi sastra. Pendekatan naratif digunakan untuk menganalisis unsur hubungan antara naratif dengan ruang dan waktu, pelaku cerita serta permasalahan dan konflik anime Koe no Katachi. Pendekatan psikologi sastra dengan teori hierarki kebutuhan Maslow digunakan untuk

Related Documents:

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

2007) menemukan ada lima faktor yang mempengaruhi peran ayah dalam pengasuhan, yakni: faktor ibu, faktor ayah sendiri, faktor anak, faktor coparental dan faktor kontekstual. Semua faktor saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam penelitian Simons, dkk ditemukan bahwa sikap, harapan dan dukungan ibu

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

Minneapolis Japanese School to leading tejime, the traditional clapping to close events. His love and hard work live on in everyone he met. After his passing, the Ishida family wanted to continue the mission that Ishida-san had worked so diligently toward. That is why it is JASM’s honor to humbly announce the Takuzo Ishida Memorial Scholarship.

As with all Adonis Index programs the specific exercise selection will optimize your shoulder to waist measurements to get you closer to your ideal Adonis Index ratio numbers as fast as possible. IXP 12 Week Program. Cycle 1 – Weeks 1-3: Intermittent Super Sets. Week 1: 3 Workouts. Week 2: 4 Workouts . Week 3: 5 Workouts. Intermittent super sets are a workout style that incorporates both .