UNTUK DASAR PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi .

1y ago
16 Views
2 Downloads
874.72 KB
31 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM DONGENG NAGA BARU KLINTINGUNTUK DASAR PEMBENTUKAN KARAKTER ANAKSKRIPSIDisusun untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMendapatkan Gelar Sarjana Strata Satu KependidikanProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaolehBRYAN HARTANTO1511109426FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS WIDYA DHARMAKLATEN2019i

ii

iii

iv

MOTTO“Dipadha waspada lan ngati-ati karo watak murka”(Lukas 12:15)Semua masalah pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikannya,tetapi masalah fisik memang susah untuk ditawar. Tapi kesabarandan suka cita akan menaungi semuanya.(penulis)v

PERSEMBAHANDengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:1. AM. Waris Harsono dan Lucia Sudaryanti, kedua orang tua tercintayang selalu memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis,serta memberikan doa restu yang selalu mengiringi langkahkehidupan penulis.2. Teruntuk bapak ibu dosen yang selalu membimbing danmemberikan ilmu dengan sabar dan tulus selama masa perkuliahandi Universitas Widya Dharma Klaten.3. Drs. Danang Susena, M.Hum. dan Dr. Sri Budiyono, M.Pd. memberikan pengarahan kepada penulis hingga penulis dapatmenyelesaikan tugas akhir dengan baik.4. Drs. Gunawan Budi Santosa, M.Hum. selaku dosen pembimbingakademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahanselama masa perkuliahan dengan penuh kesabaran.5. Teman-teman PBSI seperjuangan yang selalu memberikansemangat, hiburan, doa dan dorongan.6. Karyawan dan staf Perpustakaan Universitas Widya DharmaKlaten yang selalu sabar membantu untuk melengkapi referensi.vi

7. Karyawan dan staff Perpustakaan SMK Negeri 1 Klaten yangdengan senang hati membantu melengkapi bahan dan referensi.8. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian sertapenyelesaian penulisan skripsi ini.9. Almamater kebanggaan Universitas Widya Dharma Klaten.10. Pembaca yang budiman.vii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esayang selalu memberikan rahmat dan berkah yang melimpah, hinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Nilai Kearifan Lokaldalam Dongeng Naga Baru Klinting untuk Dasar Pembentukan KarakterAnak dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu KependidikanProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas WidyaDharma Klaten.Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penyusunanskripsi ini, penulis sering menemui hambatan. Namun, penulis banyakmenerima bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Olehkarena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd. selaku rektor UniversitasWidya Dharma Klaten.2. Bapak Dr. H. Ronggo Warsito, M.Pd. selaku Dekan FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.3. Bapak Wisnu Nugroho Aji, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua ProgramStudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas WidyaDharma Klaten.4. Bapak Drs. Danang Susena, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Iyang telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan sertaviii

saran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikanpenyusunan skripsi dengan baik.5. Bapak Dr. Sri Budiyono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yangtelah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan serta sarankepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunanskripsi dengan baik.6. Karyawan dan staf Perpustakaan Pusat Universitas Widya DharmaKlaten yang selalu membantu melengkapi sumber referensi.7. Seluruh karyawan dan staf perpustakaan SMK Negeri 1 Klatenyang telah membantu melengkapi bahan dan referensi.8. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikanpenyusunan skripsi ini.penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapatkekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatpenulis harapkan dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapatbermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi keluarga besar UniversitasWidya Dharma Klaten.Klaten, 30 Juli 2019Penulisix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iPERSETUJUAN .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiSURAT PERNYATAAN .ivMOTTO .vPERSEMBAHAN .viKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI .xDAFTAR LAMPIRAN .xiiiABSTRAK .xivBAB I PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .1B. Identifikasi Masalah .6C. Pembatasan Masalah .6D. Perumusan Masalah .6E. Tujuan Penelitian .7F. Manfaat Penelitian .7G. Penegasan Judul .8H. Sistematika Penulisan.9BAB II LANDASAN TEORI .11A. Pengertian Karya Sastra .11x

B. Pengertian Folklor .14C. Pendekatan Struktural .181. Plot/ Alur Cerita .202. Penokohan .213. Latar .224. Tema.225. Amanat .23D. Pengertian Dongeng .23E. Pengertian Nilai Kearifan Lokal .24F. Pengertian Karakter.26BAB III METODOLOGI PENELITIAN.30A. Metodologi Penelitian .30B. Objek Penelitian .31C. Data Penelitian .31D. Sumber Data .32E. Teknik Pengumpulan Data .32F. Teknik Analisis Data .33BAB IV PEMBAHASAN .34A. Analisis Struktural .341. Plot/ Alur Cerita .342. Penokohan .483. Latar .574. Tema .61xi

5. Amanat .676. Hubungan Antar Unsur Struktural .69B. Analisis Nilai Kearifan Lokal .71C. Analisis Nilai Kearifan Lokal dalam Dongeng Naga Baru Klintingyang Dapat Digunakan Sebagai Dasar Pembentukan Karakter Anak .79BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN IMPLEMENTASI .87A. Simpulan .87B. Saran .89C. Implementasi .89DAFTAR PUSTAKA .92LAMPIRAN .94xii

DAFTAR LAMPIRANCover Buku Koleksi Cerita Rakyat Nusantara, Firzatullah Dwiko R. .95Identitas buku dan dongeng Naga Baru Klinting.97xiii

ABSTRAKBryan Hartanto. 1511109426. Nilai Kearifan Lokal dalam DongengNaga Baru Klinting Untuk Dasar Pembentukan Karakter Anak. Skripsi.Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, JurusanBahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasWidya Dharma Klaten. Pembimbing I Drs. Danang Susena, M.Hum.,Pembimbing II Dr. Sri Budiyono, M.Pd.Nilai kearifan lokal merupakan kebudayaan masyarakat yangberisikan tatanan, aturan ataupun kebijaksanaan yang dapat dikatakanberlaku dalam lingkup suatu komunitas masyarakat. Nilai-nilai yangbermanfaat seperti nilai moral merupakan nilai kearifan lokal yang dapatdijumpai dari cerita-cerita rakyat yang berkembang dalam lingkupmasyarakat. nilai-nilai tersebut mewakili analisis dari Nilai Kearifan dalamDongeng Naga Baru Klinting untuk Dasar Pembentukan Karakter Anak.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Nilai kearifanlokal apa saja yang terdapat dalam dongeng Naga Baru Klinting? (2)Bagaimana Nilai kearifan lokal dalam cerita dongeng Naga Baru Klintingyang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan karakter anak?Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai kearifan lokal apasaja yang terkandung dalam cerita dongeng Naga Baru Kinting serta untukmenganalisis nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita dongengNaga Baru klinting yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukankarakter anak.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, denganteknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Objek penelitian ini yaitudongeng Naga Baru Klinting. Data dalam penelitian ini berupa kalimatkalimat yang ada dalam dongeng Naga Baru Klinting. Sumber data dalampenelitian ini yaitu dongeng Naga Baru Klinting.Berdasarkan analisis nilai kearifan lokal dalam dongeng NagaBaru Klinting untuk dasar pembentukan karakter anak, dapat disimpulkanbahwa terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang beragam, tetapi banyakditujukkan pada nilai-nilai moral. Nilai-nilai kearifan lokal yangditemukan dalam dongeng Naga Baru Klinting diantaranya adalah nilaibersyukur, nilai hati-hati, nilai jujur, nilai tolong-menolong, nilai maumenerima dan menghargai pendapat orang lain, nilai kasih sayang sertanilai patuh kepada orang tua. Dari ketujuh nilai kearifan lokal yangditemukan, secara keseluruhan dapat digunakan untuk dasar pembentukankarakter anak.Kata Kunci : Dongeng Naga Baru Klinting, Nilai Kearifan Lokal,Dasar Pembentukan Karakter Anakxiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSastra merupakan hasil dari angan-angan atau ide dari buahpemikiran manusia. Dari ide dan angan-angan dari buah pemikiranmanusia akan direfleksikan menjadi sebuah imajinasi yang nantinya akandituangkan menjadi suatu karya satra, baik dalam bentuk lisan maupuntulis (naskah), dengan kata lain sastra merupakan karya seni. Sastramerupakan bagian dari budaya, karena budaya juga merupakan hasil dariperasaan, ide dan buah pemikiran manusia, maka sastra merupakan karyaseni dari hasil kreatifitas manusia. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif,sebuah karya seni (Wellek & Warren, 1989: 3).Menurut Susena, dkk (2017: 32) dongeng merupakan jenis folklor.Dongeng sama kedudukannya dengan legenda, yaitu benda-benda ataubinatang atau manusia (sifat manusia) sebagai inti dari ceritera yang akandisajikan. Oleh karena itu, dongeng diberikan makna oleh manusia denganmenerapkan imajinasinya agar terjalin sebuah ceritera. Dongeng lahir dariimajinasi dan khayalan manusia, dan tentunya imajinasi serta khayalantersebut terkait dengan lingkungan serta budaya dari kelompok sosialmanusia tersebut. Menurut Susena, dkk (2017: 32) dongeng berisi sesuatuyang tidak masuk di akal manusia seperti adanya binatang yang dapatbertingkah laku seperti manusia (fabel) ada juga tumbuhan yang dapat1

2berfikir dan berbicara yang kesemuanya didasari pada kebudayaanmasyarakat yang menciptakan dongeng tersebut. Dalam menciptakandongeng, manusia diberikan kebebasan yang sangat luas untuk berkreasimembentuk ceritera. Sehingga sering ditemukan di dalam dongengkeadaan kehidupan yang tidak akan mungkin ditemukan dalam kehidupanmanusia sehari-hari. Dongeng sebagai bagian dari folklor bersifat pralogis,yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum(Danandjaja, 1994: 4). Dongeng mempunyai sifat pralogis yang samakedudukannya dengan folklor lisan lainnya seperti halnya legenda.Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan(Danandjaja, 1994: 83). Dongeng merupakan salah satu cerita rakyat(folkutale) yang cukup beragam cakupannya (Nurgiyantoro, 2005: 198).Dongeng berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat, atau daerahtertentu di berbagai belahan dunia, baik yang berasal dari tradisi lisanmaupun yang sejak semula diciptakan secara tertulis (Nurgiyantoro, 2005:198). Dari masa ke masa dongeng sering dijadikan bahan untuk bercerita,entah itu di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan pendidikan. Halini banyak dilakukan untuk mengambil nilai-nilai dan teladan yangterkandung di dalam dongeng. Istilah dongeng dapat dipahami sebagaicerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidakmasuk akal (Nurgiyantoro, 2005: 198). Pada umumnya dongeng juga tidakterikat oleh waktu dan tempat, dapat terjadi di mana saja dan kapan ataran

3(Nurgiyantoro, 2005: 199). Dongeng dan berbagai cerita rakyat yang i-nilai(Nurgiyantoro, 2005: 200). Dongeng juga merupakan suatu bentuk ceritarakyat yang bersifat universal yang dapat ditemukan diberbagai pelosokmasyarakat dunia (Nurgiyantoro, 2005: 200).Folklor mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersamasuatu cerita kolektif. Cerita rakyat misalnya mempunyai kegunaan sebagaialat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam(Danandjaja, 1994: 4). Sebagai bagian dari folklor, salah satu fungsi daridongeng adalah sebagai alat pendidik yang artinya, nilai-nilai yangterkandung dalam dongeng nantinya dapat diwariskan khususnya untukmengenal nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. MenurutGusal (2015: 1) sebagai bagian dari cerita rakyat, munculnya dongengberfungsi untuk hiburan dan sebagai cara yang ampuh untuk mewariskannilai-nilai. Banyak nilai-nilai dari dongeng yang dapat diwariskan sepertinilai moral, agama, politik, dan budaya. Menurut Gusal (2015: 1),menanamkan nilai-nilai moral dapat dilakukan dengan cara anak menyerapdan memahami nilai-nilai moral, politik, agama, unsur-unsur pendidikanserta budaya.Salah satu tujuan kehadiran sastra di tengah-tengah masyarakatpembaca adalah berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabatmanusiasebagaimakhluk berbudaya, berfikir dan berketuhanan(Djojosuroto, 2006: 9). Selain sebagai media pendidikan untuk

4mewariskan nilai-nilai, dongeng juga memiliki banyak manfaat, terutamauntuk dasar pembentukkan karakter anak. Menurut Al-Qudsy, Nurhidayah,dan Nur’ain (dalam Ardini, 2012: 47 ) manfaat yang dimiliki dongeng,diantaranya adalah anak dapat mengembangkan daya imajinasinya, anakusia dini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, dapat menumbuhkandan mengembangkan nilai-nilai moral pada anak, dapat digunakan sebagaipembentukan karakter yang positif pada anak, dapat digunakan sebagaisarana hiburan dan penyembuhan luka trauma psikologis pada diri anak,anak dapat lebih meningkatkan konsentrasinya, menstimulus rasakeingintahuan pada diri anak, dapat mengembangkan dan menumbuhkanminat membaca anak, dan dapat merekatkan keharmonisan hubungan anakdan orang tua.Menurut Inriani (2017: 167) aturan yang diberlakukan di suatutempat merupakan kearifan lokal. Suatu kearifan lokal yang berlaku disuatu tempat, juga dapat ditemukan dalam budaya masyarakat. Salahsatunya dapat ditemui dari cerita-cerita yang berkembang di lingkupmasyarakat yang berbentuk dongeng atau lainnya yang melekat dikehidupan masyarakatnya. Dengan demikian, nilai kearifan lokal secaratidak langsung dapat ditemui dari cerita-cerita rakyat yang berkembang dikehidupan masyarakatnya, baik dalam bentuk dongeng atau yang lainnya.Dongeng Naga Baru Klinting berkisah tentang kehidupan seekor nagayang dilahirkan dari rahim seorang gadis putri Demang Mangiran.Kehamilan yang dialami gadis Putri Demang Mangiran terjadi karena

5kesalahannya sendiri lupa akan pesan yang sudah disampaikan oleh KiWanabaya, sehingga gadis putri Demang Mangiran hamil tetapi belummempunyai suami. Cerita yang digambarkan dalam dongeng ini adalahtokoh Naga Baru Klinting yang berkelana untuk mencari dan bertemudengan ayahnya yang sebenarnya, hingga Naga Baru Klinting bertemudengan Ki Wonoboyo dan dipotong lidahnya saat melingkari GunungMerapi. Pentingnya penelitian terhadap dongeng Naga Baru Klintingdilakukan, supaya hasil dari penelitian ini dapat mengungkapkan nilai-nilaikearifan lokal yang terkandung di dalam dongeng Naga Baru Klinting.Folklor merupakan sumber kearifan lokal, yang bertumpu padakebudayaan tradisional. Oleh karena itu, folklor sangat pelu digali(dieksplor) dan diambil nilai-nilai yang terkandung. Dengan digalinyafolklor maka dapat diketahui, dipelajari, dan digunakan sebagai peganganhidup. Nilai-nilai kearifan lokal dalam folklor dapat dikaji lebihmendalam, untuk digunakan sebagai pembelajaran atau pewarisan budayatradisional suatu daerah dan mewariskan nilai-nilai tersebut untukmembentuk karakter anak.Nilai kearifan lokal yang terdapat dalam dongeng Naga BaruKlinting tentunya akan beragam dan banyak tertuju kepada nilai-nilaimoral yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukkan karakter anak.Contoh nilai kearifan lokal yang terdapat dalam dongeng Naga BaruKlinting adalah nilai bersyukur. Nilai ini ditunjukkan pada diri tokoh PutriDemang Mangiran yang mau menerima dan mensyukuri keadaanya karena

6telah memiliki anak yang berwujud ular. Tentu saja nilai seperti initampaknya banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar Kali Progo danGunung Merapi sebagai asal dari cerita dongeng.B. Identifikasi MasalahDari latar belakang di atas dapat dicermati bahwa terdapat nilainilai kearifan lokal dalam dongeng Naga Baru Klinting yang dapat dikaji.Berdasarkan uraian di atas dapat diklarifikasikan beberapa masalah,diantaranya adalah:1. Adanya nilai kearifan lokal dalam cerita dongeng Naga Baru Klintingyang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan karakter anak.2. Dongeng memiliki nilai-nilai yang bermanfaat.C. Pembatasan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penelitimembatasi masalah dan fokus pada nilai kearifan lokal dalam dongengNaga Baru Klinting yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukankarakter anak.D. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, identifikasi masalah serta pembatasanmasalah dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah sebagaiberikut.

71. Nilai kearifan lokal apa saja yang terdapat dalam dongeng Naga BaruKlinting?2. Bagaimana nilai kearifan lokal dalam cerita dongeng Naga BaruKlinting yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan karakteranak?E. Tujuan PenelitianBerdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendakdicapai dalam penelitian ini adalah:1. Mendeskripsikan nilai kearifan lokal apa saja yang terdapat dalamdongeng Naga Baru Klinting.2. Mendeskripsikan nilai kearifan lokal dalam cerita dongeng Naga BaruKlinting yang dapat digunakan sebagai dasar pembentukan karakteranak.F. Manfaat Penelitian1. Manfaat PraktisHasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai referensidan dapat memberikan inspirasi dalam penelitian nilai kearifan lokal.2. Manfaat TeoretisHasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan sertainformasi dalam bidang kesusastraan, khususnya penelitian nilaikearifan lokal yang terkandung dalam karya sastra.

8G. Penegasan JudulJudul penelitian ini adalah Nilai Kearifan Lokal dalam DongengNaga Baru Klinting untuk Dasar Pembentukan Karakter anak. Agar tidakterjadi salah paham mengenai judul, maka peneliti memberikan penjelasanantara lain :1. Nilai Kearifan LokalKearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan aslisuatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untukmengatur tatanan kehidupan masyarakat (Sibarani dalam Inriani,2017: 168) .2. DongengMenurut Susena, dkk. (2017: 32) dongeng merupakan jenisfolklor dan pada dasarnya hampir sama dengan legenda yaitubenda-benda atau binatang atau manusia (sifat manusia) sebagaiinti dari ceritera yang akan disajikan, kemudian dengan adanyabentukan tersebut maka diberikan makna oleh si manusia denganmenerapkan imajinasinya agar terjalin sebuah ceritera.3. Naga Baru KlintingNaga Baru Klinting merupakan salah satu cerita dongengyang berasal dari Masyarakat sekitar Kali Progo dan GunungMerapi.

94. Karakter“Karakter” diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yanglain (Suyadi, 2013: 5).H. Sistematika PenulisanAgar tidak menimbulkan salah paham mengenai isi dari penelitianini, maka peneliti memberikan sistematika penulisan. Sistematika dalampenelitian ini terdiri dari lima bab antara lain sebagai berikut.BAB I. Pendahuluan berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah,Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, ManfaatPenelitian, Penegasan Judul dan Sistematika PenulisanBAB II. Landasan Teori berisi Pengertian Karya Sastra, PengertianFolklor, Pendekatan Struktural, Pengertian Dongeng, Pengertian NilaiKearifan Lokal, dan Pengertian Karakter.BAB III. Metodologi Penelitian, berisi Metodologi Penelitian, ObjekPenelitian, Data Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data danTeknik Analisis Data.BAB IV. Pembahasan, berisi Analisis Struktur, Nilai Kearifan Lokal yangTerkandung dalam Cerita Dongeng Naga Baru Klinting serta NilaiKearifan Lokal dalam Cerita Dongeng Naga Baru Klinting yang dapatdigunakan sebagai dasar pembentukan karakter anak.

10BAB V. Simpulan, Saran, dan Implementasi, berisi Simpulan, Saran, danImplementasi

87BAB VSIMPULAN, SARAN, DAN IMPLEMENTASIA. SimpulanNilai kearifan lokal dalam cerita dongeng Naga Baru Klinting,terdapat nilai yang beragam, tetapi banyak ditujukkan kepada nilai-nilaimoral. Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita dongeng NagaBaru Klinting antara lain adalah nilai larangan, nilai bersyukur, nilai hatihati, nilai kejujuran, nilai tolong-menolong, nilai mau menerima danmenghargai pendapat orang lain, nilai kasih sayang, dan nilai patuh kepadaorang tua.Nilai kearifan lokal dalam dongeng Naga Baru Klinting, dapatdigunakan sebagai dasar pembentukan karakter anak. Dari kedelapan nilaikearifan lokal yang ditemukan dalam cerita dongeng, yakni nilai larangan,nilai bersyukur, nilai hati-hati, nilai kejujuran, nilai tolong-menolong, nilaimau menerima dan menghargai pendapat orang lain, nilai kasih sayang,dan nilai patuh kepada orang tua, dapat diambil tujuh nilai yang ada untukdapat digunakan sebagai dasar pembentukan karakter anak. Ketujuh nilaiitu, dapat dilihat sebagai berikut.1. Nilai embentukkan karakter anak, agar anak mau mensyukurikeadaannya dalam berbagai kondisi.87

882. Nilai embentukkan karakter anak, agar anak selalu berhati-hati dalammenjalankan tanggung jawab mereka.3. Nilai embentukkan karakter anak, agar anak selalu bersikap jujur dalammelakukan segala hal, serta mau untuk mengakui kesalahan jikamemang bersalah.4. Nilai tolong-menolongNilai tolong-menolong dapat digunakan sebagai dasarpembentukkan karakter anak, agar anak mempunyai rasa pedulidengan kesejahteraan orang lain.5. Nilai mau menerima dan menghargai pendapat orang lainNilai mau menerima dan menghargai pendapat orang laindapat digunakan sebagai dasar pembentukkan karakter anak, agaranak dapat menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada orang lain,serta dapat menghindari sikap keegoisan.6. Nilai kasih sayangNilai kasih sayang dapat digunakan sebagai dasarpembentukkan karakter anak, agar anak dapat menunjukkan rasasimpati kepada orang lain tanpa memilih-milih.

897. Nilai patuh kepada orang tuaNilai patuh kepada orang tua dapat digunakan sebagai dasarpembentukkan karakter anak, agar anak dapat menunjukkan rasahormat kepada orang tua atau orang yang lebih tua darinya.B. SaranBerdasarkan hasil penelitian ini mengenai nilai kearifan lokaldalam dongeng Naga Baru Klinting untuk dasar pembentukan karakteranak, dapat dikaji lagi untuk penelitian lebih lanjut yang tidak hanyatertuju pada nilai kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai kanataudiimplementasikan untuk mengetahui keefektifan nilai-nilai kearifan lokalyang terkandung.C. ImplementasiBerdasarkan hasil penelitian dapat diambil pelajaran sebagai dasarpembentukan karakter, terutama untuk anak-anak (SD, SMP, dan SMA).Sebagai contoh:1. Nilai bersyukurNilai bersyukur dapat diambil sebagai pengajaran untukdasar pembentukan karakter, agar anakkeadaannya dalam berbagai kondisi.mau mensyukuri

902. Nilai hati-hatiNilai hati-hati dapat diambil sebagai pengajaran untuk lammenjalankan tanggung jawab mereka.3. Nilai kejujuranNilai kejujuran dapat diambil sebagai pengajaran untukdasar pembentukan karakter, agar anak selalu bersikap jujur dalammelakukan segala hal, serta mau mengakui kesalahan jika memangbenar-benar bersalah.4. Nilai tolong-menolongNilai tolong-menolong dapat diambil sebagai pengajaranuntuk dasar pembentukan karakter, agar anak mempunyai rasapeduli dengan kesejahteraan orang lain.5. Nilai mau menerima dan menghargai pendapat orang lainNilai mau menerima dan menghargai pendapat orang laindapat diambil sebagai pengajaran untuk dasar pembentukankarakter, agar anak dapat menunjukkan sikap sopan dan hormatkepada orang lain, serta dapat menghindari sikap keegoisan.

916. Nilai kasih sayangNilai Kasih sayang dapat diambil sebagai pengajaran untukdasar pembentukan karakter, agar anak dapat menunjukkan rasakasih sayang kepada orang lain. Dalam arti, seorang anak dapatselalu peduli dan memiliki rasa simpati kepada orang lain tanpamemilih-milih.7. Nilai patuh kepada orang tuaNilai patuh kepada orang tua dapat diambil sebagaipengajaran untuk dasar pembentukan karakter, agar anak dapatselalu menunjukkan rasa hormat kepada orang tua atau orang yanglebih tua darinya.

92DAFTAR PUSTAKAArdini, Pupung Puspa, 2012. “Pengaruh Dongeng dan Komunikasi TerhadapPerkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun”, Jurnal Pendidikan Anak.Volume 1. 2012Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pusaka Utama GrafitiDjojosuroto, Kinayati. 2006. Analisis Teks Sastra & Pengajarannya. Yogyakarta:PustakaDwiko R., Firzatullah. 2006. Koleksi Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: PustakaMediaEndraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaWidyatamaFananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah UniversityPressGusal, La Ode, 2015. “Nilai-nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat SulawesiTenggara Karya La Ode Sidu”, Jurnal Humanika. ISSN 1979-8296.Vol. 3. 2015Inriani, Kethy, 2017. “Nilai Kearifan Lokal Dalam Legenda Cerita RakyatMuntok: Sebuah Kajian Pendidikan Karakter”, in Seminar Bahasa danSastra, 2017, pp. 167-177.Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi,Semiotika, Hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha IlmuNurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity PressRatna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka PelajarRosyidi, M.Ikhwan, Trisna Gumilar, Heru Kurniawan dan Zurmailis. 2013.Analisis Teks Satra. Yogyakarta: Graha Ilmu

93Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT GrasindoSiswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka PelajarSudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka JayaSumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PTGramedia Pustaka UtamaSusena, Danang dan Wasana Bambang Rudito. 2017. Folklor Tambo DibalikRandai Dan Punen Dibalik Turu’ Kesenian Minangkabau DanMentawai. Klaten: HamafiraSuyad

anak dapat lebih meningkatkan konsentrasinya, menstimulus rasa keingintahuan pada diri anak, dapat mengembangkan dan menumbuhkan minat membaca anak, dan dapat merekatkan keharmonisan hubungan anak dan orang tua. Menurut Inriani (2017: 167) aturan yang diberlakukan di suatu tempat merupakan kearifan lokal.

Related Documents:

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

Majalah anak adalah majalah yang berisi bacaan yang ditujukan untuk anak-anak. Mengacu pada pandangan Huck, Hepler dan Hickman (dalam Sumardi, 2003:136) yang menyebutkan bahwa bacaan anak mempunyai ciri esensial berupa penggunaan sudut pandang anak dalam menghadirkan informasi, maka majalah anak berbahasa Jawa yang dimaksud, baik dari

ANAK MEMBACA DINI Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah .

Dengan demikian, dalam pendidikan karakter, setiap anak memiliki potensi untuk berperilaku positif atau negatif. Jika ibu-ayah membentuk karakter positif sejak anak usia dini, maka yang berkembang adalah perilaku positif tersebut. Jika tidak, tentu yang akan terjadi sebaliknya. Nah, bagaimana cara

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

1. Membuat game edukasi untuk anak usia dini. 2. Game edukasi dengan empat gameplay untuk mendukung perkembangan kognitif dan bahasa pada anak usia dini. Target Audien Target audien dari pengembangan game interaktif untuk anak usia dini “e-do game ini adalah: 1. Usia : Anak Usia Dini 2. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan 3.

terjadi kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis memberikan penegasan terhadap beberapa istilah, yaitu : 1. Pembentukan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai proses perbuatan. Pembentukan adalah proses, cara atau perbuatan membentuk sesuatu.9 2. Karakter Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan kejiwaan,

Bosco Community Playgroup is located within the grounds of Holy Trinity Church, Cookstown. Since the time of the last inspection in 2012, there is one less member of staff and the staff’s hours have been reduced owing to the decrease in numbers. The playgroup is engaged with a shared education programme with another local playgroup. Number of children: Class 1 Attending part-time 15 Funded .