Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada . - Core

1y ago
23 Views
2 Downloads
540.01 KB
16 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Joanna Keil
Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by Universitas Sriwijaya (UNSRI): E-JournalPENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABAPADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIAIma Andriyani 1ABSTRACTThis study aims to examine the Financial Ratio Effect on Growth Profit On Mining CompaniesListed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The sample selection using purposive samplingof 17 companies listed company only 9 samples taken. The independent variables studied werethe financial ratio that consists of the Current Ratio (CR), debt to asset ratio (DAR), the totalasset turnover (TATO) and return on assets (ROA), while the dependent variable is the growthin earnings (PL). The results of this study showed that simultaneous Currents Ratio, Debt ToAsset Ratio, Total Asset Turnover and Return On Asset significantly affect earnings growth inthe mining company listed on the Stock Exchange. Partially, only the variable return on assetswhich have a significant effect on earnings growth. While Currents variable Ratio, Debt ToAsset Ratio, Total Asset Turnover no significant effect on earnings growth in mining companieslisted on the Stock Exchange.Keywords: Current Ratio (CR), Debt to asset ratio (DAR), the total asset turnover (TATO) andreturn on assets (ROA), and Earnings Growth (PL).PendahuluanBidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatuperusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan mempunyaiperhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yangsemakin maju, persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang semakinketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknyaperusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, agar perusahaandapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang harus mencermati kondisi dankinerja perusahaan.Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas darikebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan dalam bentuk laporan keuangan.Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatuperiode tertentu yang digunakan untuk mengambarkan kinerja suatu perusahaan.Kinerja perusahaan merupakan hal yang sangat penting dapat digunakan sebagai alatuntuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Untukmemperoleh informasi keuangan yang relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakai,maka informasi keuangan yang disajikan harus terlebih dahulu dianalisis sehinggadihasilkan keputusan bisnis yang tepat. Rasio keuangan merupakan alat analisiskeuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandinganyang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas).Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor dalammembuat suatu keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan pada masayang akan datang. Analisis laporan keuangan menggunakan data laporan keuangan yang1Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang email :ima andriyani@yahoo.co.id

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesiatelah ada sebagai dasar penilaian. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos yanglain pada laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikankesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan laporan keuangan suatauperusahaan.Indikator yang baik untuk melihat pertumbuhan suatu perusahaan adalah laba,yang merupakan tujuan utama pada suatu perusahaan. Akan tetapi laba yang besarbelum tentu menunjukan perusahaan telah bekerja secara efisien. Kemampuanperusahaan dalam memperoleh laba yang maksimal sangatlah penting, karena padadasarnya pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya investor dan kreditor mengukurkeberhasilan perusahaan bedasarkan kinerja manjemen dalam menghasilkan labadimasa mendatang (Suprihatmi, 2005). Penting bagi pemakai laporan keuangan untukmengetahui tingkat pertumbuhan laba, karena akan menentukan besarnyan tingkatpengembalian kepada pemegang saham atau bagi calon investor untuk mengambilkeputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak.Financial Acoounting Standards Boards (FASB) (dalam Sofyan, 2004),Statement of Finacial Acoounting Concepts No. 1, menyatakan bahwa fokus utamadalam laporan keuangan adalah laba dan komponennya, jadi informasi laporankeuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba di masa depan.Laba suatu perusahaan di setiap periode diharapkan akan mengalami pe ningakatan,sehingga dibutuhkan estimasi laba yang akan dicapai perusahaan untuk periodeselanjutnya. Estimasi terhadap laba dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporankeuangan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dapat berupa perhitungan daninterpretasi melalui rasio keuangan.Rasio keuangan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahankeuangan suatu perusahaan dan memungkinkan investor menilai kondisi keuangan danhasil operasi perusahaan saat ini dan masa lalu, serta sebagai pedoman bagi investormengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang yang dapat dimanfaatkan dalampengambilan keputusan investasinya. Adapun rasio keuangan yang dapat digunakanuntuk mengukur keefektivan dan keefisienan dari aktivitas perusahaan sehingga dapatmemprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang, rasio yang digunakan adalahCurrent Ratio, Debt To Asset Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Asset.Curret Ratio (rasio lancar) merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukurkemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya denganmenggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Jika perbandingan utang lancar melebihiaktiva lancarnya (rasio lancar menunjukan angka di bawah 1), maka perusahaandikatakan mengalami kesulitan melunasi utang jangka pendeknya. Jika rasio lancarnyaterlalu tinggi, maka sebuah perusahaan dikatakan kurang efesien dalam mengurus aktivalancarnya. Debt to Asset Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlahaktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakinbesar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva gunamenghasilkan keuntungan bagi perusahaan.Total Asset Turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakandengan jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini jugamerupakan ukuran sampai seberapa jauh mana aktiva telah dipergunakan dalamkegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periodetertentu. Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapatmengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang344 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015

Ima Andriyanidigunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga danpajak dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan.Indah Widya Ningsih (2010), menguji pengaruh rasio lancar (current ratio), debtto asset ratio, debt to equity ratio, perputaran total aktiva (total assets turnover), tingkatpengembalian dari aktiva (return on assets / ROA), gross profit margin (GPM), tingkatpengembalian dari modal (return on eqiity / ROE), dan perputaran persediaan (inventoryturnover) terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur industri makanan danminuman periode 2006-2009. Hasil penelitian menunjukkan current ratio , debt toequity ratio, debt to asset ratio, total asset turn over, return on asset , return on equity ,gross profit margin dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadappertumbuhan laba secara simultan dan secara parsial hanya current ratio, total assetturn over dan inventory turnover yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.Melalui penelitian Evy Melinda S (2010) meneliti pengaruh rasio keuanganterhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio yang digunakan adalah Debt Ratio, Net ProfitMargin, Inventory Turnover, dan Return On Equity. Populasi dalam penelitian iniberjumlah 35 perusahaan, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metodepurposive sampling dan diperoleh 33 perusahaan sebagai sampel. Hasil penelitianmenunjukkan Debt Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return On Equityberpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba dan secara parsial hanya DebtRatio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalampenelitian ini adalah bagaimana pengaruh rasio keuangan ( Current Ratio, Debt ToAsset Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Asset ) terhadap pertumbuhan laba,secara parsial maupun simultan pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia ?Tujuan PenelitianTujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis,menemukan pengaruh Current Ratio, Debt To Asset Ratio, Total Asset Turnover, danReturn On Asset terhadap pertumbuhan laba baik secara simultan maupun secara parsialpada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian iniuntuk rentang waktu empat tahun yaitu 2010 sampai 2013.TINJAUAN PUSTAKAKonsep LabaLaba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secaraoperasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi selama satuperiode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Menurut Harahap(2001:267) yang dimaksud dengan laba adalah “perbedaan antara realisiai penghasilanyang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biayayang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Sedangkan pengertian labamenurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaanmenghasilakan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatasbiaya ( biaya total yang melekat kegiatan produksi dan penyerahan barang dan jasa).Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015 345

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaJenis – Jenis LabaLaba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, labaterdiri dari atas beberapa jenis yaitu :1. Laba kotor, yaitu selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok penjualan.2. Laba opersional, merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencanaperusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dalam perekonomiannya.3. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax), adalah labaoperasional ditambah hasil dan biaya di luar operasi biasa perusahaan.4. Laba setelah pajak atau laba bersih, yaitu laba yang telah dikurangi seluruhpajak yang ada.Pengertian Pertumbuhan LabaSuatu perusahaan, pertumbuhan laba dapat dipakai sebagai alat penilaianbagaimana kinerja pada perusahan tersebut. Menurut Stice, et al (2004 : 225-226) ”Risetmendukung pernyataan FASB bahwa indikator terbaik atas kinerja adalah laba. Jadimemahami laba, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalahpenting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan suatuperusahaan”. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007) ”penghasilan bersih (laba)seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lainseperti imbalan investasi (return on investmen) atau penghasilan per saham (earnig pershare)”.Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba per tahun.Indikator perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelumpajak, tidak termasuk item extra ordinary dan discontinued operation. Alasanmengeluarkan item extra ordinary dan discontinued operation dari laba sebelum pajakadalah untuk menghilangkan elemen yang mungkin meningkatkan perubahan laba yangmungkin tidak akan timbul dalam periode yang lainnya.Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarangdengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periodesebelumnya. Maka rumus yang digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba ialah:Keterangan :Laba bersih tahunt laba bersih tahun berjalanLaba bersih tahunt-1 laba bersih tahun sebelumnyaPengertian Rasio KeuanganRasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang pentingdalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebutdapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telahdicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Hasil perhitungan rasio ini dapatdigunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu, dandapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan selama periodekeuangan tersebut.Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandinganantara perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat346 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015

Ima Andriyanidiinterpretasikan, perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubunganekonomis yang penting.Menurut Simamora (2000 : 822), “rasio merupakan pedoman yang berfaedah dalammengevaluasi posisi dan operasi keuangan perusahaan dan mengadakan perbandingandengan hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaaan-perusahaan lain”.Sedangkan menurut Munawir (2001:37), Rasio keuangan adalah suatu ukuranperbandingan dari dua pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secaraindividu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.Pengertian Analisis Rasio KeuanganAnalisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporankeuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaaan.Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “analisis rasio (ratio analysis) dapatmengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukankondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponenyang membentuk rasio”.Definisi diatas, rasio dapat dipakai untuk mengetahui apakah terdapatpenyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengantahun-tahun sebelumnya. Rasio keuangan dapat menjelaskan kepada penganalisamengenai baik buruknya keadaan keuangan pada suatu perusahaan.Kegunaan Analisis Rasio KeuanganAnalisis rasio keuangan bermanfaat baik bagi pihak internal perusahaanmaupun pihak eksternal. Bagi pihak internal, analisis rasio keuangan bermanfaatsebagai proses perencanaan dan pengevaluasian prestasi dan kinerja perusahaan.Sedangkan bagi pihak eksternal, rasio keuangan bermanfaat untuk memperkirakanpotensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsunganpembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.Ada tiga kelompok utama pengguna laporan keuangan, yaitu :1. Bagi pihak intern (perusahaan), analisis rasio keuangan akan memberikansebuah informasi bermanfaat tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang financial, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan danmemaksimalkan kekuatan.2. Bagi calon investor, dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusantentang melakukan investasi secara tepat (layak atau tidak untuk membelisaham)3. Bagi calon kreditor, akan membantu pengambilan keputusan kredit secara tepat(layak atau tidak menberikan kredit kepada perusahaan).Keterbatasan Rasio KeuanganRasio keuangn memang memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak bagiperusahaan, tetapi tidak menjamin penuh kondisi dan posisi keuangan sebenarnya.Maksudnya, kondisi sesungguhnya belum tentu terjadi seperti hasil perhitungan yangtelah dibuat.Sebagai alat analisis keuangan, rasio juga memiliki keterbatasan atau kelemahan.Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan pada analisis rasiokeuangan.Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015 347

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yangdianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda,misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasilmanipulasi.Klasifikasi Rasio KeuanganPada dasarnya jumlah angka-angka yamg terdapat pada rasio sangatlah banyak,karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisis, namun demikian angka-angkarasio yang ada dapat digolongkan menjadi dua. Golongan yang pertama adalahberdasarkan sumber data keuangan yang merupakan unsur atau elemen dari angka rasiotersebut dan penggolongan yang kedua adalah berdasarkan pada tujuannya (Munawir,2001:68).Rasio keuangan berdasarkan sumber data yang digunakan dibedakan menjadirasio-rasio neraca, rasio-rasio laporan rugi laba, dan rasio-rasio antara laporankeuangan. Sedangkan berdasarkan tujuannya rasio keuangan dibedakan menjadi rasiolikuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Rasio-rasio tersebutyang berkaitan langsung dengan kepentingan analisis kinerja dalam penelitian inimeliputi:1. Rasio LikuiditasRasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaanuntuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukurkemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, baikkewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan.Rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio lancar(current ratio), yaitu membandingkan komponen yang ada pada aktiva lancardengan pasiva lancar.Tidak ada ketentuan yang mutlak tentang berapa tingkatCR yang dianggap baik atau yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaankarena biasanya tingkat CR ini juga sangat tergantung kepada jenis usaha darimasing-masing perusahaan.Current Ratio 2. Rasio LeverageRasio ini juga disebut sebagai rasio yang mengukur perbandingan antaradana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam dari krediturperusahaan tersebut. Menurut Darsono dan Ashari (2005:54) rasio leverageadalah “rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi.Leverage menjadi indikasi efisiensi kegiatan bisnis perusahaan sertapembagian resiko usaha antara pemilik perusahaan dan para pemberi pinjamanatau kreditur, sebagian pos utang jangka pendek, menengah dan panjangmenaggung biaya bunga. Contoh utang dengan beban bunga adalah kredit dari348 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015

Ima Andriyanibank dan lembaga keuangan yang lain. Semakin kecil jumlah pinjamanberbunga semakin kecil pula bebang bunga kredit yang ditanggung perusahaan.Dipandang dari segi beban bunga, perusahaan tersebut lebih efisien operasibisnisnya. Apabila beban biaya operasional yang lain wajar, dengan bebanbunga pinjaman kecil diharapkan profitabilaitas perusahaan meningkat (Sutojodan Kleinstueber 2004:37).Pada rasio leverage ini, rasio yang digunakan adalah Debt to Asset Ratio.Rumus untuk menghitungnya adalah :Debt to Asset Ratio 3. Rasio AktivitasRasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektifitas perusahaan dalammemanfaatkan atau menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Rasio aktivitassering juga disebut sebagai rasio efesiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasioaktivitas menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:212) adalah “rasio yangmengukur seberapa efektif perusahan mengunakan berbagai aktivitasnya”.Dengan rasio ini kita dapat mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalammemanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan. Rasio aktifitas mengganggapbahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antar penjualan dan berbagai unsuraktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap, dan aktiva lainnya.Semakin tinggi rasio TATO berarti semakin efisien penggunaankeseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan.TATO ini penting bagi parakreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi paramanajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukka efisien tidaknyapenggunaan seluruh aktiva didalam perusahaanTotal Assets Turnover 4. Rasio ProfitabilitasRasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba selama satu periode tertentu. Rasio ini digunakan untukmengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan laba yang dicapai olehperusahaan yang bersangkutan. Rasio profitabilitas menurut Van Horne danWachowicz (2005:222) adalah “rasio yang menghubungakan laba dari penjualandan investasi”. Dari rasio ini dapat diketahui bagaimana tingkat profitabilitasperusahaan.Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan biladiukur dari nilai aktiva. Rumus untuk menghitungnya adalah :Return On Assets Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015 349

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaKerangka KonseptualRasio KeuanganRasio LikuiditasCuurent Ratio (X1)Rasio LeverageDebt to Asset Ratio (X2)Pertumbuhan LabaRasio Aktivitas(Y)Total Asset Turnover (X3)Rasio ProfitabilitasReturn On Asset (X4)Keterangan :Secara parsialSecara simultanGambar 1Kerangka KonseptualHipotesisHipotesis dalampenelitian ini adalah sebagaiberikut:H0:Rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.H1:Rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.METODE PENELITIANPopulasi dan Sampel PenelitianPopulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambanganyang terdaftar di BEI dari tahun 2010-2013 dengan sampel sebanyak 17 perusahan.Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel mengunakan cara purposive sampling,yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogianto,2004:79). Kriteria pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-20132. Perusahaan memiliki laporang keuangan yang telah diaudit dan telahdipublikasikan dari tahun 2010-20133. Perusahaan tersebut memperoleh laba selama tahun yang diteliti yaitu dari tahun2010-2013.Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, maka diperoleh sampelsebanyak 9 perusahaan pertambangandengan 17 pengamatan yang memenuhi kriteriapenelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Data berupalaporan keuangan maupun catatan-catatan akuntansi yang berhubungan denganpenelitian ini. Data ini diperoleh dari situs resmi BEI (www.idx.co.id) ataupun situs lainyang terkait dengan penelitian ini.350 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015

Ima AndriyaniDefinisi Operasional dan Pengukuran Variabel PenelitianVariabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabelindependen (bebas) dan variabel dependen (terikat).Tabel 1Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel lDefinisiPengukuranSkalaKenaikan laba atau Laba Bersih tahunt – RasioPertumbuhan penurunan laba per Laba Bersih Tahunt-1LabatahunLaba Bersih Tahunt-1VariabelCurrentIndependen Ratio ( CR)Mengukurkemampuanperusahaandalammemenuhi kewajibanjangkapendeknyamenggunakan aktivalancar yang dimilikiDebtto Mengukur seberapaAsset Ratio besar jumlah aktiva(DAR)perusahaan dibiayaidengan total hutang.Total AssetTurnoverReturn onAsset (ROA)Mengukursampaiseberapa jauh aktivatelah uanperusahaandalammenghasilkanlabdari aktiva yangdipergunakanCurrent AseetsCurrent LiabilitiesRasioTotal LiabilitiesTotal AsssetRasioRasioNet SalesTota AseetsRasioNet IncomeTotal AssetsHASIL DAN PEMBAHASANStatistik DeskriptifSatatistik deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa datadengan cara mendreskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistikdeskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, nilai ratarata (mean), dan standar deviasi dari variabel yang diteliti.Tabel 2 Statistik DeskriptifJurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015 351

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaDeviationPertumbuhan d N (Listwise)NMinimumMaximumMean .447336.05772.179.899736.0059.1435.143536Sumber : data sekunder diolah oleh penelitiBerdasarkan Tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah pengamatan padaperusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013dalam penelitian ini sebanyak 36 data. Mean (rata-rata) laba perusahaan sebesar 1,22.Laba perusahaan terendah (minimum) adalah -0,92 dan laba perusahaan tertinggi(maksimum) 22,22. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan laba secararata-rata mengalami peningkatan yang baik yaitu sebesar 1,22. Hal ini menunjukanbahwa perusahaan yang menjadi sampel mengalami peningkatan laba yang cukup baik.Standar deviation pertumbuhan laba sebesar 3,93 yang lebih besar dari nilai meansebesar 1,22.Pada variabel Current Ratio (CR), nilai terbesar (maksimum) 10,05 dan nilaiterkecil (minimum) sebesar 0,64. Nilai rata-rata (mean) pada Current Ratio (CR)sebesar 2,91 dengan standar deviation sebesar 2,27. Hal ini berarti bahwa data padavariabel Cerrent Ratio (CR) memiliki sebaran yang kecil. Sehingga dapat disimpulkanbahwa data yang dipakai merupakan data yang cukup bagus.Nilai mean (rata-rata) pada variabel Debt to Asset Ratio (DAR) sebesar 0,44.Nilai terendah (minimum) adalah 0,14 dan nilai tertinggi (maksimum) 0,95. Dari datatersebut dapat diketahui bahwa data variabel ini memiliki sebaran yang kecil karenanilai standar deviation lebih kecil dibanding nilai mean, yakni sebesar 0,19. Dengandemikian data pada variabel Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan data yang baik.Variabel Total Asset Turnover (TATO) memiliki nilai terkecil (minimum)sebesar 0,05 dan terbesar (maksimum) 2,17. Rata-rata (mean) yang dimiliki sebesar0,89 dengan standar deviasi 0,52. Karena nilai standar deviation lebih kecil dari nilaimean, variabel ini memiliki sebaran yang kecil dan data yang digunakan cukup bagus.Nilai mean (rata-rata) pada variabel Return on Asset (ROA) sebesar 0,14. Nilaiterendah (minimum) adalah 0.005 dan nilai tertinggi (maksimum) 0,45. Dari datatersebut dapat diketahui bahwa data variabel ini memiliki sebaran yang kecil karenanilai standar deviation lebih kecil dibanding nilai mean, yakni sebesar 0,11. Dengandemikian data pada variabel Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan data yang cukupbaik.352 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015

Ima AndriyaniPengujian Asumsi KlasikUji NormalitasKriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikasi 0.05 maka databerdistribusi normal, dan jika signifikasi 0.05 maka data tidak berdistribusi normal(Priyonatno,2013:59). Hasil normalitas dapat dilihat pada table berikut ini :Table 3 Uji Kolmogorov SmirnovCRDARTATOROANNormalParameters (a,b)Most ExtremeDifferences36Mean2.912Std. Deviation rov-Smirnov Z.626Asymp. Sig. .118-.055.817.828Sumber : data sekunder diolah oleh penelitiBerdasarkan hasil table di atas menunjukan bahwa hasil pegujian statistikdengan model Kolmogorov-Smirnov telah terdistribusi dengan normal, yakni dengankeluarnya nilai Asymp.Sig (2-tailed) Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,828 yang berartilebih besar dari 0,05. Karena jika nilai sig. atau signifikan atau proftabilitas 0,05 makadistribusi data adalah normal.Dengan melihat Normal Probability Plot. Menurut Ghozali (2005 : 112),pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) padasumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot, yaitu jika data (titik) menyebar di sekitargaris diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telahterdistribusi normal.Gambar 2 Normal P-Plot RegressionPada grafik Normal P-Plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonaldan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian denganmengunakan histogram bahwa data telah terdistribusi dengan normal. Karena secarakeseluruhan data telah terdistribusi normal, maka dapt dilanjutukan dengan pengujianasumsi klasik.selanjutnya.Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.3 September 2015 353

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaUji MultikolinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukanadanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidakterjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilaiTolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran inimenunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebaslainnya.Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi . Nilai yangumum dipakai untuk multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengannilai VIF 10.Tabel 4 Hasil Uji MultikolinearitasModelCollinearity 23Ln-TATO.4142.415Ln-ROA.3432.916Sumber : data sekunder diolah oleh penelitiKesimpulanTidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitasHasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independenyang memiliki nilai tolerance 0,10, dimana tolerance value CR yaitu 0,248; DARsenilai 0,216; TATO senilai 0,414; ROA senilai 0,343 yang berarti tidak ada korelasiantar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang samatidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VI

Financial Acoounting Standards Boards (FASB) (dalam Sofyan, 2004), Statement of Finacial Acoounting Concepts No. 1, menyatakan bahwa fokus utama dalam laporan keuangan adalah laba dan komponennya, jadi informasi laporan . Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Rasio.

Related Documents:

sudah ditentukan. Pada praktiknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Pada penelitian ini variabel rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas dan rasio

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI TAHUN 2011-2019 . untuk kelancaran dalam penulisan skripsi yang berjudul "Pengaruh Rasio Keuangan dan Komite Audit Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Pada . financial reports from companies listed on the IDX in 2011-2019. .

menggunakan rasio-rasio. Analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan analisis rasio rentabilitas. Menurut Wetson rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir 2010:106).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terdapat pengaruh secara simultan dan parsial terhadap peringkat sukuk. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Pefindo dan Indonesian Bond Market Directory. Metode penarikan

total penjualan. Dengan menggunakan rasio keuangan ini mampu mengurangi permasalahan yang terjadi, karena rasio keuangan tidak menggunakan ukuran. Rasio keuangan hanya menggunakan persentase, periode waktu dan juga pengganda. Secara tradisinional menurut (Ross, et al, 2015 :63), rasio keuangan dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok yaitu: 1.

2.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan Menurut Hery (2016, h. 142), jenis- jenis rasio dibedakan menjadi : 1. hutang artinya rasio total aktiva harus lebRasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio ini bertujuan untuk mengukur . Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah rasio profit margin, rasio financial leverage, Current Ratio (CR), dan rasio pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan oleh Widarjo dan Setiawan (2009) meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap kondisi financial distress. Hasil penelitian

development—year 1 (2012–13) FINAL PROJECT REPORT by Qing Shen, P.I.*; Peng Chen*; Peter Schmiedeskamp*; Alon Bassok*; Suzanne Childressy *University of Washington yPuget Sound Regional Council for Pacific Northwest Transportation Consortium (PacTrans) USDOT University Transportation Center for Federal Region 10 University of Washington More Hall 112, Box 352700 Seattle, WA 98195-2700 .