PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I - Akademi Farmasi Samarinda

1y ago
21 Views
2 Downloads
1.60 MB
38 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IPERSONALIA LABORATORIUM TERPADU IIIPRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IDOSEN PEMBIMBINGRisa Supriningrum, S.Si.Anita Apriliana, S.Si., Apt.Sapri, S.Si.LABORANSanti Pratiwi, Amd. Far.Akademi Farmasi Samarindaii

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IKATA PENGANTARAlhamdulillah, buku petunjuk praktikum Farmakognosi I ini berhasil disusun.Petunjuk ini disusun sebagai sarana untuk memudahkan mahasiswa AkademiFarmasi Samarinda dalam pelaksanaan praktikum Farmakognosi I.Buku petunjuk ini disusun berdasarkan pada materi kuliah Farmakognosi Idengan mengacu pada buku-buku standar dan perkembangan obat alam.Akhir kata, buku petunjuk ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritikdan saran sangat dibutuhkan untuk membantu penyernpurnaan praktikum ini agarsesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Farmakognosi I.Samarinda, Maret 2016Tim PenyusunAkademi Farmasi Samarindaiii

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IJADWAL PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IT.A. 2015/2016No.TglKelKegiatan Praktikum121 & 22 MaretII/IPendahuluan (Pembuatan Simplisia)228 & 29 MaretII/IPemeriksaanHakselSecaraMakroskopi34 & 5 AprilII/IUJIAN I411 & 12 AprilII/IPemeriksaan Mikroskopi dan KimiaAmilum518 & 19 AprilII/IUJIAN II625 & 26 rbuksimplisia daun72 & 3 MeiII/IUjian III89 & 10 MeiII/IPemeriksaanSimplisia Rimpang916 & 17MeiII/IUjian IV1023 & 24 MeiII/IIdentifikasi Golongan Senyawa kimia1130 & 31 MeiII/IUjian AkhirAkademi Farmasi Samarindaiv

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI ITATA TERTIB PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IAKADEMI FARMASI SAMARINDA1.Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempersiapkan diri untukmemahami tentang praktikum yang akan dikerjakan.2.Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai.3.Pada dasarnya tidak diadakan praktikum perorangan dan praktikan yang tidakdapat mengikuti praktikum harus ada surat keterangan dari dokter dan atausurat keterangan dari orang tua/wali.4.Sebelum memasuki laboratorium, praktikan harus memakai jas praktikum,lengkap dengan badge name, masker pengaman (bila perlu), sepatu serta alatalat atau bahan-bahan yang dianjurkan oleh pembimbing.5.Tidak boleh menyimpan barang di atas meja kerja kecuali perlengkapanpraktikum.6.Selama praktikan menjalankan praktikum, tidak diperbolehkan melakukankegiatan lain atau meninggalkan laboratorium kecuali seizin pembimbing.7.Demi terpeliharanya alat-alat laboratorium, dilarang menggunakan alatsebelum mendapat penjelasan dari idanmembersihkanperalatan/ruangan, alat-alat listrik dan kran air dimatikan.9.Peralatan praktikum yang rusak/hilang/pecah selama menjadi tanggungjawabnya, wajib diusahakan penggantiannya sesuai dengan spesifikasi alattersebut secepat mungkin.10. Tiga kali melanggar (mendapat teguran) dari peraturan tersebut di atas akandinilai fatal.11. Hal-hal yang belum diatur, akan diatur kemudian.Akademi Farmasi Samarindav

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IDAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTARJADWAL PRAKTIKUMTATA TERTIB PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN.1BAB II KEGIATAN PRAKTIKUM I PEMBUATAN SIMPLISIA.3BAB III KEGIATAN PRAKTIKUM II PEMERIKSAAN HAKSEL SECARAMAKROSKOPIK.9BAB IV KEGIATAN PRAKTIKUM III IDENTIFIKASI AMILUM SECARAKIMIAWI DAN MIKROSKOPIK .12BAB V KEGIATAN PRAKTIKUM IV PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARAMIKROSKOPIK .16BAB VI KEGIATAN PRAKTIKUM V UJI HISTOKIMIA DANIDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER .26DAFTAR PUSTAKA .33Akademi Farmasi Samarindavi

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IPENDAHULUANTujuan dilaksanakannya kegiatan Praktikum Farmakognosi I ini adalah untukmenambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai Mata KuliahFarmakognosi I yang telah mereka peroleh di kelas. Praktikum ini disusunsedemikian rupa berdasarkan materi Mata Kuliah Farmakognosi I agar terjadikesinambungan antara kegiatan praktikum dan perkuliahan sehingga mampumeningkatkan pemahaman embuatsimplisiatanaman/tumbuhan (haksel/rajangan dan serbuk), karakterisasi simplisia secaramakroskopik, mikroskopik dan mengidentifikasi simplisia nabati. Identifikasidiantaranya dapat dilakukan terhadap simplisia baik dalam keadaan tunggalmaupun campuran dari bahan utuh / rajangan ataupun serbuk.Pemeriksaan mutu simplisia umumnya diawali begitu sampai pada tahapakhir proses penyimpanan simplisia, yaitu setelah dilakukan sortasi kering. Untukmemeriksa mutu simplisia sudah ada pedoman resmi dari Departemen KesehatanRI yaitu monografi-monografi yang tertera dalam Farmakope Indonesia (FI),Ekstra Farmakope Indonesia (EFI), dan Materia Medika Indonesia(MMI).Pengujian mutu simplisia meliputi pemeriksaanA. OrganoleptisB. Kebenaran jenis simplisia, yang dapat ditentukan secara1. Makroskopik dan mikroskopik2. Kimia, identifikasi komponen kimiawi dominan dalam simplisia secarakualitatif dan kuantitatifC. Kadar air dan susut pengeringan dengan metode resmi yang berlaku ataumetode lain yang sesuaiD. Kemurnian sari yang terlarut dalam etanol, batas bahan organik asing dankadar abuE. Pemeriksaan aktivitas farmakologiF. Untuk simplisia asal kultur jaringan dilakukan pemeriksaan cemaran pestisida(apabila diperlukan)Akademi Farmasi Samarinda1

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IMetode mikroskopik merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untukmengetahui ada tidaknya pemalsuan simplisia, namun terbatas pada segi kualitatifsaja. Untuk maksud ini, penganalisis harus memahami betul ciri khas dari setiapsimplisia secara mikroskopi.Pertelaan atau deskripsi yang diperlukan dalarn mendeskripsikan suatusimplisia meliputi tumbuhan atau tanaman asal, suku atau familia, bentuk sediaandan pertelaan secara organoleptis, ciri khas (bila ada), ukuran bila perlu, sertagambar dari contoh simplisia yang dideskripsikan.Akademi Farmasi Samarinda2

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IKEGIATAN PRAKTIKUM IPEMBUATAN SIMPLISIAA. TUJUAN PRAKTIKUMMahasiswa diharapkan memahami pengertian simplisia dan tahapan prosespembuatan simplisiaB. PROSES PEMBUATAN SIMPLISIASimplisiaSimplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belummengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisiamerupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati,simplisia hewani dan simplisia if,keamananmaupunkegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Dan untukdapat memenuhi persyaratan minimal tersebut, ada beberapa faktor yangberpengaruh, antara lain adalah:1. Bahan baku simplisia2. Proses pembuatan simplisia3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisiaTahap Pembuatan SimplisiaPada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan seperti berikut:1. Pengumpulan Bahan BakuTahap pengumpulan atau tahap pemanenan terkadang dianggap sebagai suatuhal yang sepele. Padahal, tahap ini merupakan tahap yang sangat menentukanuntuk mendapatkan simplisia dengan kualitas yang memenuhi standar. Terdapatbeberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemanenan suatu simplisia nabati:a) Bagian tanaman yang dipanenb) Waktu pemanenanc) Cara pemanenanAkademi Farmasi Samarinda3

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IBagianTanamanCara pengumpulanKulitBatangBatang utama dan cabangdikelupas dengan ukuran panjangdan lebar tertentu; untuk kulitbatang yang mengandung minyakatsiri atau golongan senyawa fenoldigunakan alat pengupas bukandari logamCabang dengan diameter tertentudipotong-potong dengan panjangtertentuBatang atau cabang, dipotongkecil setelah kulit dikelupasPucuk yang sudah tua atau mudadipetik dengan menggunakantangan satu per satuKuncup atau bunga mekar,mahkota bunga atau daun bungadipetik dengan tanganPucuk berbunga dipetik dengantangan (mengandung daun mudadan bunga)Dari bawah permukaan tanah,dipotong dengan ukuran tertentuDicabut, dibersihkan dari akar,dipotong melintang denganketebalan tertentuMasak, hampir masak, dipetikdengan tanganBuah dipetik, dikupas kulitbuahnya menggunakan tangan,pisau atau digilasi, bijidikumpulkan dan dicuciSeperti biji, kulit buahdikumpulkan dan dicuciTanaman dicabut, bulbusdipisahkan dari daun dan akardengan memotongnya, uahBijiKulit buahBulbusKadarAirSimplisia 10% 10% 10% 5% 5% 8% 10% 8% 8% 10% 8% 8%2. Sortasi BasahSortasi basah dilakukan unuk memisahkan cemaran dan kotoran dari simplisiayang baru dipanen. Sortasi ini dapat mengurangi jumlah kontaminasi mikroba.Akademi Farmasi Samarinda4

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I3. PencucianDilakukan dengan menggunakan air yang bersih (air sumur, PDAM, air darimata air). Pencucian secara signifikan mampu mengurangi mikroba yang terdapatdalam simplisia. Penggunaan air harus diperhatikan . Beberapa mikroba occus,Bacillus,Streptococcus, Enterobacter, serta E.coli pada simplisia akar, batang, atau buah.Untuk mengurangi jumlah mikroba awal dapat dilakukan pengupasan kulit luarterlebih dahulu.4. PerajanganDilakukan untuk mempermudah dalam proses pengeringan, pengepakan, danpenggilingan. Perajangan harus memperhatikan senyawa yang terkandung dalamsimplisia. Untuk lebih amannya, gunakan pisau atau pemotong yang terbuat daristainless steel.5. PengeringanTujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudahrusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangkadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atauperusakan simplisia.6. Sortasi KeringMerupakan tahap sebelum simplisia dikemas. Dilakukan untuk memisahkanbagian yang tidak diinginkan atau ada cemaran. Proses ini juga dilakukan untukmemisahkan simplisia-simplisa tergantung pada mutu.7. Pengepakan dan PenyimpananPengepakan dilakukan dengan sebaik mungkin untuk menghindarkan simplisiadari beberapa faktor yang dapat menurunkan kualitas simplisia antara lain: Cahaya matahari Oksigen/ udara Dehidrasi Absorbsi air Pengotoran Serangga KapangAkademi Farmasi Samarinda5

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IHal yang harus diperhatikan saat pengepakan dan penyimpanan adalah suhudan kelembapan udara. Suhu yang baik untuk simplisia umumnya adalah suhukamar (15 - 30 C). Untuk simplisia yang membutuhkan suhu sejuk dapatdisimpan pada suhu (5 - 15 C) atau simplisia yang perlu disimpan pada suhudingin (0 - 5 C).8. Pemeriksaan MutuPemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau pembeliandari pengumpul atau pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupasimplisia murni dan memenuhi persyaratan umum untuk simplisia seperti yangdisebutkan dalam Buku Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesiaataupum Materia Medika Indonesia Edisi terakhir.Pembuatan Simplisia Secara Khusus1. Simplisia dari jamur, lumut kerak, dan spora paku-pakuanSimplisia dijemur di bawah sinar matahari sebab materialnya halus danberbentuk lapisan tipis. Dikemas dalam kemasan plastik atau kaleng, bila perludiberi bahan pengering2. AkarDicuci bersih, diiris tipis, atau dipotong pendek sesuai dengan ukuran akar,kemudian dijemur. Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari atau lemaripengering3. BuahBuah berbentuk kecil atau sudah agak kering, sewaktu dipanen seperti lada danadas langsung dikeringkan. Buah yang agak besar, seperti cabe merah,sebaiknya dibelah menjadi dua atau menjadi beberapa bagian kemudiandijemur.4. BungaPengeringan bunga sebaiknya tidak menggunakan matahari secara langsungkarena akan mengakibatkan warna menjadi lebih gelap. Namun perludiperhatikan kelembapan bunga harus serendah mungkin karena jika masihtinggi, saat penyimpanan akan berubah warna.Akademi Farmasi Samarinda6

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I5. BijiBila biji hanya tercemar oleh bahan organik asing, langsung dijemur. Selamaproses pengeringa, jika ada biji yang pecah langsung dibuang untukmenghindarkan dari kapang.6. DaunPerlakuan seperti bunga, atau untuk beberapa yang masih tahan dengan sinarmatahari dapat menggunakan pengeringan dengan sinar matahari kemudiansetelah lebih kering diangin-anginkan.7. KayuDiserut tipis, pengeringan dilakukan di dalam lemari pengering8. RimpangRimpang dicuci bersih, yang berukuran kecil dibiarkan utuh, sedangkanrimpang yang besar diiris tipis memanjang atau melintang bergantung padapermintaan pasar.9. UmbiUmbi dicuci bersih, diiris tipis, jika perlu irisan tipis bagian tengah yang besardipotong menjadi dua atau beberapa bagian. Perlakuan selanjutnya seperti padakayu. Bila dalam keadaan utuh seperti bawang merah, setelah dicuci laludijemur.C. ALAT DAN BAHANAlatAlat yang digunakan antara lain: Pisau stainless steel, kertas koran, kantongplastik, gunting dan tampah.Bahan1.Kentang9.Daun Keji Beling2.Gandum10. Daun Kumis Kucing3.Jagung11. Daun Sembung4.Singkong12. Daun Sirih5.Biji Cempedak13. Daun Ungu6.Ubi Ungu14. Daun Sirsak7.Bengkuang15. Daun Tapak Dara8.Daun Jambu Biji16. Rimpang jaheAkademi Farmasi Samarinda7

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I17. Rimpang kunyit21. Rimpang Bengle18. Rimpang Kencur22. Rimpang Temu Giring19. Rimpang Temulawak23. Umbi bawang tiwai20. Rimpang LengkuasD. KEGIATAN PRAKTIKUMMahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok akanditentukan bahan baku simplisia. Dibuat simplisia dalam bentuk haksel danserbuk.Tetapkan kadar air (susut pengeringan) serbuk simplisia secara gravimetri.Susut pngeringan adalah kadar bagian yang menguap suatu zat.kecualidinyatakan lain , suhu peetapan adalah 105oC , keringkan pada suhu penetapanhingga bobot tetap. Susut pengeringan (bobot awal – bobot akhir) / bobotawal x 100% Untuk simplisia yang tidak mengandung minyak atsiridan sisapelarut organik menguap, susut pengeringan diidentikkan dengan kadar airE. EVALUASIMahasiswa harus mendokumentasikan dan mencatat seluruh tahapanpembuatan simplisia, seperti: menggambar bagian tanaman, mencatatkarakteristik bagian tanaman, berapa berat basah bahan baku simplisia, berapaukuran perajangan, berapa berat kering simplisia, berapa kadar air simplisia.Mahasiswa juga harus dapat menyebutkan nama Indonesia tanaman, namalatin, nama simplisia dari masin-masing bahan baku yang digunakan padapraktikum ini. Dan buatlah laporan praktikum.Akademi Farmasi Samarinda8

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IKEGIATAN PRAKTIKUM IIPEMERIKSAAN HAKSEL SECARA MAKROSKOPIKA. TUJUAN PRAKTIKUMSesudah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukanidentifikasi beberapa haksel yang biasa digunakan dalam ramuan untukpengobatan.B. TEORI SINGKATProses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang dapatmenentukanmutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawakandungan, kontaminasi dan stabilitas bahan. Standarisasi suatu simplisiamerupakan pemenuhan terhadap persyaratan sebagai bahan dan penetapan nilaiberbagai parameter dari produk. Standarisasi simplisia mempunyai pengertianbahwa simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan baku harusmemenuhi persyaratan yang tercantum dalam monografi Materia MedikaIndonesia (MMI).Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk simplisia,maka dilakukan identifikasi dan analisis yang meliputi analisis kuantitatif dankualitatif. Analisis kuantitatif terdiri atas pengujian organoleptik, pengujianmakroskopik, pengujian mikroskopik, dan pengujian histokimia.1.IdentifikasiIdentifikasi bertujuan untuk mengetahui kebenaran jenis tumbuhan obat yangakan diolah lebih lanjut. Jenis tumbuhan dari sudut keragaman hayati dapatdikonfirmasi sampai informasi genetik sebagai faktor internal untuk validasijenis (spesies).2.Uji OrganoleptikUji organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui khususnya baudan rasa simplisia yang diuji.3.Uji MakroskopikUji makroskopik dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau tanpamenggunakan alat. Cara ini dilakukan untuk mencari khususnya morfologi,ukuran, dan warna simplisia yang diuji.Akademi Farmasi Samarinda9

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I4.Uji MikroskopikUji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajatpembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapatberupa sayatan melintang, radial, paradermal maupun membujur atau berupaserbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur – unsur anatomi jaringan yangkhas. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmenpengenal yang spesifik bagi masing–masing simplisia.5.Uji HistokimiaUji histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zat kandunganyang terdapat dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi spesifik, zat–zatkandungan tersebut akan memberikan warna yang spesifik pula sehinggamudah dideteksi.Haksel adalah simplisia dalam bentuk rajangan, irisan, fragmen atau utuh yangbiasanya didapat dalam ramuan obat tradisional ( haksel tidak berbentuk serbuk).Pemerian yang perlu dideskripsikan meliputi tanaman atau tumbuhan asal,suku atau familia, bentuk sediaan dan pemerian secara organoleptis, ciri khas (bilaada), ukuran (bila perlu) secara gambar haksel tersebut.C. BAHAN DAN ALATBahan/simplisia yang diperiksa yaitu simplisia yang berasal dari daun, kulitbatang, batang, kayu, akar, rimpang, biji dan bunga:1.Daun Jambu Biji9.Rimpang jahe2.Daun Keji Beling10. Rimpang kunyit3.Daun Kumis Kucing11. Rimpang Kencur4.Daun Sembung12. Rimpang Temulawak5.Daun Sirih13. Rimpang Lengkuas6.Daun Ungu14. Rimpang Bengle7.Daun Sirsak15. Rimpang Temu Giring8.Daun Tapak Dara16. Umbi bawang tiwaiAkademi Farmasi Samarinda10

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IAlat yang digunakan adalah;1. pensil,2. penggaris,3. kertas gambar dan kamera digital/kamera handphoneD. KEGIATAN PRAKTIKUMAmbil sedikit contoh yang dapat mewakili (representatif) simplisia yang akandiperiksa. Deskripsikan wujudnya secara umum, dan sebutkan ciri-ciri khas /spesifik yang mungkin dimiliki. Lakukan uji secara organoleptis (warna, bau, danrasa), jika perlu haksel dapat dirobek, dipatahkan atau diremuk.E. EVALUASI1. Gambarlah dan fotolah contoh simplisia yang telah anda periksa sehingga andadapat mengingatnya.2. Catatlah karakteristik dari masing-masing simplisia.3. Sebutkan tanaman asal dari simplisia, nama latin dan nama simplisia yang andaperiksa, beserta kandungan kimia dan sebutkan pula kegunaan masing-masingsimplisia secara empiris di masyarakat maupun aplikasinya dalam duniafarmasi.4. Buatlah laporan.Akademi Farmasi Samarinda11

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IKEGIATAN PRAKTIKUM IIIIDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPIKA. TUJUAN PRAKTIKUMSetelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan dapatmembedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaanfarmasi.B. TEORI SINGKATPolisakarida ini paling banyak terdapat di alam, yaitu pada sebagian besartumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati terdapatpada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung patiyang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan rakyat di Maluku. Umbiyang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkongmengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapatdigunakan sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakan sebagai bahanbaku pada pabrik tapioka.Amilum terdiri atas 2 macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimerdari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. Amilosamerupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkanamilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang.Oleh karena perbedaan struktur ini maka amilosa lebih larut dalam airdibandingkan dengan amilopektin. Hal ini digunakan untuk memisahkan akukandenganmengendapkan dan membuat senyawa komplek dari amilosa dengan pereaksiyang sesuai meliputi bermacam-macam etanol atau nitroparafin. Amilosa bereaksidengan iodium membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru tua, sedangkanamilopektin memberikan warna violet kebiruan atau ungu.Akademi Farmasi Samarinda12

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I1. Pati jagung (Amylum Maydis) merupakan serbuk halus berwarna putihkusam, tak berbau, tak berasa, bila digerus bergeresek. Memiliki hilusberbentuk bintang.Gambar 1. Gambar mikroskopik pati jagung2. Pati singkong (Amylum Manihot) adalah serbuk putih, tidak berbau, tidakberasa, diperoleh dari tanaman Manihot utilisima Pohl. Bentuk bulat, ada yangromping. Hilus terletak sentries, berupa titik atau seperti huruf lamda. Kadangkadang ditemukan butir pati dengan dua pusat cincin (butir pati setengahmajemuk).Gambar 2. Gambar mikroskopik pati singkongAkademi Farmasi Samarinda13

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I3. Pati gandum (Amylum Tritici) adalah serbuk putih kusam, halus, tak berbau,tak berasa, bergeresek bila diremas. Pati gandum terdiri atas butir “Besar”berbentuk lensa dan butir “Kecil” berbentuk membulat. Hilus ada, letaknyasentries, berbentuk titik atau garis.Gambar 3. Gambar mikroskopik pati gandum4. Pati kentang (Amylum Solani) adalah pati yang diperoleh dari tanamanSolanum tuberosum L. Bagian dalam amylum terdapat lamella dan hilus.Gambar 4. Gambar mikroskopik pati kentang5. Pati biji cempedak6. Pati ubi ungu7. Pati bengkoangC. BAHAN UJIBahan uji yang digunakan pada praktikum ini adalah; pati jagung, patisingkong, pati gandum, pati kentang, pati biji cempedak, pati ubi ungu, patibengkuang.Akademi Farmasi Samarinda14

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI ID. PEREAKSI DAN ALATPereaksi yang digunakan adalah: Aquadest dan larutan iodiumAlat yang digunakan adalah; gelas objek, gelas penutup, mikroskop, gelas piala,pipet tetes, tabung reaksi kecil, kertas gambar, kamera digital/kamera handphonedan pensil.E. KEGIATAN PRAKTIKUM1. Pemeriksaan amilum dengan larutan iodiumMasukkan larutan amilum 1% (Ingat, apa arti %?) untuk semua jenis amilumyang diperiksa dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes larutan iodium.Catat warna yang terjadi untuk masing-masing jenis amilum yang diperiksa.2. Pemeriksaan amilum secara mikroskopiAmbil sedikit amilum (secukupnya). Letakkan di atas gelas obyek, tetesidengan sedikit air dan tutup dengan gelas penutup. Amati di bawah mikroskopdengan perbesaran lemah (10 x 10) dan perbesaran kuat (10 x 40). Amatibentuk amilum dari masing-masing spesies tanaman.F. EVALUASI1. Gambar hasil pengamatan yang anda peroleh pada kertas gambar.Tunjukkan bagian-bagian amilum hasil pengamatan anda dan jelaskanperbedaan bagian-bagian untuk setiap jenis amilum yang anda periksa.2. Pengamatan pada mikroskop harus difoto3. Sebutkan tanaman asal beserta nama latin dan nama simplisianya (namaamilumnya).4. Buatlah laporannya.Akademi Farmasi Samarinda15

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IKEGIATAN PRAKTIKUM IVPEMERIKSAAN SERBUK SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIKA. TUJUAN hasiswadapatmengidentifikasi simplisia dengan menggunakan mikroskop serta dapatmenyebutkan ciri khas simplisia yang diperiksa.B. TEORI SINGKATUji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajatpembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapat berupasayatan melintang, radial, paradermal maupun membujur atau berupa serbuk.Pada uji mikroskopik dicari unsur – unsur anatomi jaringan yang khas. Daripengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal yangspesifik bagi masing–masing simplisia.C. SERBUK SIMPLISIA DAUN (FOLIUM)1. Daun jambu biji (Psidii Folium) adalah daun Psidium guajava L.mikroskopis serbuk terdapat; epidermis atas, rambut penutup, epidermisdengan mesofil bagian atas, epidermis bawah dengan stomata, mesofil bagianbawah, hablur kalsium oksalat.Keterangan :1. Epidermis Atas2. Rambut penutup3. Epidermisdenganmesofil bagian atas4. Epidermisbawahdengan stomata5. Mesofil bagian bawah6. Hablur kalsium oksalatGambar 5. Gambar mikroskopik serbuk daun jambu biji2. Daun kumis kucing (Orthosiphonis Folium) adalah daun dan pucukOrthosiphon aristatus (Bl.) Miq. Dikumpulkan pada waktu berbunga.Akademi Farmasi Samarinda16

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI IMikroskopis serbuk terdapat; epidermis atas, epidermis bawah, rambutpenutup, mesofil, pembuluh kayu.Keterangan :1.2.3.4.5.Epidermis atasEpidermis bawahRambut penutupMesofilPembuluh kayu(diperbesar)Gambar 6. Gambar mikroskopik serbuk daun kumis kucing3. Daun tapak dara (Catharanti Folium) adalah daun Catharantus roseus (L.)G.Don., sinonim Vinca rosea L. Serbuk bewarna hijau, fragmen pengenaladalah fragmen epidermis atas bentuk polygonal, fragmen epidermis bawahdengan dinding antiklinal berkelok, stomata tipe anomositik, rambut penutup,sel getah, fragment pembuluh dengan penebalan bentuk spiral.Keterangan:1. Epidermis atas2. Stomata3. Sel getah4. Jaringan Palisade5. Jaringan bunga karang6. Urat daun7. Rambut penutup8. Epidermis bawahGambar 7. Gambar mikroskopik serbuk daun tapak daraAkademi Farmasi Samarinda17

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I4. Daun sirih (Piperis Folium) adalah daun Piperis betle L. serbuk warna hijaukecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen permukaan daun bagian bawah,fragmen permukaan daun bagian atas, fragmen epidermis atas dan bawah,fragmen mesofil, fragmen pembuluh kayu.Keterangan:1. Permukaan daun bagianbawah2. Permukaan daun bagianatas3. Mesofil4. Pembuluh kayu5. Epidermis bawah6. Epidermis atas7. Sel minyakGambar 8. Gambar mikroskopik serbuk daun sirih5. Daun kejibeling (Sericocalycis Folium) adalah daun Sericocalyx crispus (L.)Bremek. Serbuk daun berwarna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalahfragmen permukaan atas helai daun dengan sel litosis dan sistolit; sistolit yangterlepas atau masih dalam jaringan daun; fragmen permukaan bawah daundengan stomata tipe bidiasitik; rambut penututp; rambut kelenjar.Keterangan:1. Epidermis atas2. Epidermis bawah3. Sistolit4. Epidermisdenganmesofil5. Rambut penutup6. Berkas pembuluh7. ParenkimGambar 9. Gambar mikroskopik serbuk daun kejibelingAkademi Farmasi Samarinda18

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I6. Daun sirsak (Annonae Muricatae Folium) adalah daun Annona muricata L.Serbuk berwarna kehijauan. Fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuktidak beraturan, dinding bergelombang; epidermis bawah bentuknya tidakberaturan, dinding bergelombang dengan stomata tipe anomositik; rambutpenutup panjang, terdiri dari dua sampai tiga sel, dinding tebal, lumen lebar;fragmen pembuluh kayu dengan penebalan tangga; sel batu bundar, lumenkecil, bernoktah; fragmen mesofil dengan palisade; mesofil dengan sel sekresibentuk bundar dinding tebal; fragmen parenkim bernoktah.Keterangan:1. Epidermis atas2. Epidermisbawahdengan stomata3. Rambut penutup4. Pembuluh kayu5. Serabut6. Berkas pengangkut7. Palisade8. Sel batu9. Parenkim bernoktahGambar 10. Gambar mikroskopik serbuk daun sirsak7. Daun Sembung (Blumeae Folium) adalah daun Blumeae balsamifera (L.)DC. Serbuk daun berwarna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah rambutberdinding tipis, pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan spiral, serabutsklerenkim, fragmen mesofil, fragmen epidermis atas dan fragmen epidermisbawah.Gambar 11. Gambar mikroskopik serbuk daun sembungAkademi Farmasi Samarinda19

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I8. Daun Ungu (Graptophylli Folium) adalah daun Grapthophyllium pictum (L.)Griff. Serbbuk daun berwarna hijau tua. Fragmen pengenal adalah rambutpenutup terdiri dari 2 sel, rambut kelenjar tipe Labiatae (Lamiaceae), sistolit,fragmen epidermis atas, fragmen epidermis bawah dengan stomata tipediasitik, fragmen kolenkim, fragmen berkas pembuluh dengan penebalantangga dan spiralGambar 12. Gambar mikroskopik serbuk daun unguD. SERBUK SIMPLISIA RIMPANG (RHIZOMA)1. Rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma) adalah rimpang Zingiber officinaleRosc. Mikroskopis serbut terdapat; parenkim berisi butir pati, jaringan gabus,berkas pembuluh, butir pati, periderm, pembuluh kayu, serabut.Keterangan :1. Parenkim berisi butirpati2. Jaringan gabus dilihattangensial3. Berkas pembuluh4. Butir pati5. Periderm6. Pembuluh kayu7. Serabut8. Parenkim dengan selsekresiGambar 17. Gambar mikroskopik serbuk rimpang jaheAkademi Farmasi Samarinda20

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I2. Rimpang kunyit (Curcumae domestica Rhizoma) adalah rimpang Curcumadomestica Val. Mikroskopis serbuk terdapat; periderm, butir pati, rambutpenutup, parenkim berisi butir pati, pembuluh kayu dengan penebalan jala,parenkim dengan sel sekresi.Keterangan :1. Periderm2. Butir pati3. Rambut penutup4. Parenkim berisi butirpati5. Pembuluh kayu denganpenebalan tangga danjala6. Parenkim dengan selsekresiGambar 18. Gambar mikroskopik serbuk rimpang kunyit3. Rimpang temulawak (Curcumae Rhizoma) adalah rimpang Curcumaxanthorrhiza Roxb. Mikroskopis serbuk terdapat; fragmen berkas pembuluh,fragmen parenkim korteks, serabut sklerenkim, butir pati, fragmen jaringangabus bentuk polygonal, rambut penutup.Keterangan :1. Fragmenberkaspembuluh2. Fragmenparenkimkorteks3. Serabut sklerenkim4. Butir pati5. Fragmenjaringangabus bentuk polygonal6. Rambut penutupGambar 19. Gambar mikroskopik serbuk rimpang temulawakAkademi Farmasi Samarinda21

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I4. Rimpang lengkuas (Languatis Rhizoma) adalah rimpang Languas galangala(L.) Stuntz. Fragmen pengenal adalah jaringan gabus; butir pati; idioblas berisiminyak dan zat samak; fragmen parenkim; serabut sklerenkim dan pembuluhkayu. Tidak terdapat sel hablur.Keterangan:1. Epidermis dan jaringankorteks bagian luar2. Parenkim dengan selidioblas3. Butir pati4. Fragmenserabutdengan dinding seltebal5. Parenkim dengan butirpati6. JaringanberkaspembuluhGambar 20. Gambar mikroskopik serbuk rimpang lengkuas5. Rimpang kencur (Kampferiae Rhizoma) adalah rimpang Kaempferiagalangal L. Serbuk berwarna putih, putih kecokklatan sampai coklat. Fragmenpengenal adalah butir pati, yang hampir bulat dengan putting atau sisi bersudut;idioblas minyak; oleoresin berbentuk gumpalan atau tetesan kecil yang denganiodium LP warnanya menjadi coklat ke

1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempersiapkan diri untuk memahami tentang praktikum yang akan dikerjakan. 2. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. 3. Pada dasarnya tidak diadakan praktikum perorangan dan praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum harus ada surat keterangan dari dokter dan atau

Related Documents:

Buku Panduan Praktikum Kimia Farmasi Dasar Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo . kami diberikan kemudahan dalam penyusunan buku Penuntun Praktikum Kimia Farmasi Dasar. Maksud penyusunan penuntun ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam . -Timbangan Analitik -Erlenmeyer 100 mL, 250 mL, -Buret -Cawan -Pipet ukur -Labu .

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

Nya sehingga Modul Praktikum Farmasi Fisika I untuk mahasiswa/i Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. . P.W., 1996, Kimia Fisika Jilid II Edisi IV, Erlangga, Jakarta. Martin, A., Swarbick, J. dan Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, Physical Chemical

Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan ketentuanyang berlaku d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang

petunjuk dan paket materi praktikum farmakognosi tim penyusun: vilya syafriana, m.si. amelia febriani, m.si., apt. fathin hamida, m.si. subaryanti, m.si., apt.

teori Kimia Farmasi Dasar dan diharapkan dapat memberikan bekal untuk materi lanjutannya. Untuk itu dasar teori yang didapatkan saat kuliah juga akan sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Kimia Farmasi Dasar ini. Buku petunjuk ini masih dalam proses penyempurnaan. Insya Alloh perbaikan

buku panduan praktikum asuhan keperawatan keluarga penyusun: firdawsyi nuzula, s.kp.,m.kes akademi kesehatan rustida prodi d iii keperawatan semester iv tahun 2017 krikilan glenmore banyuwangi . ii buku panduan praktikum asuhan keperawatan keluarga tim fasilitator: firdawsyi nuzula, s.kp.,m.kes maulida nurfazriah, s.kep.,ns.,m.kes sayektiningsih, sst.,mm akademi kesehatan rustida prodi d iii .

Araling Panlipunan . ang ikalawang sangay ng heograpiya – ang heograpiyang pantao na tumutukoy sa pag-aaral ng wika, lahi, relihiyon, at pangkat-etnolingguwistiko sa iba’t ibang bahagi ng daigdig. Ang mga paksa na nakapaloob sa modyul na ito ay sistematikong inayos upang mas madaling maunawaan ang daloy ng iyong pag-aaral. May mga angkop na gawaing inihanda para sa iyo upang maging .