PERBANDINGAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI DAUN RUKU-RUKU Ocimum Tenuiflorum L .

1y ago
18 Views
3 Downloads
914.74 KB
8 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

PERBANDINGAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI DAUN RUKU-RUKU(Ocimum tenuiflorum L) YANG DIDISTILASI MENGGUNAKANCLEVENGER-HYDRODISLLATION DAN MICROWAVEASSISTED HYDRODISTILLATION SERTA UJIAKTIVITAS ANTIBAKTERIDAN ANTIOKSIDANRismansyah 1, Yuharmen 2, Hilwan Yuda Teruna 21Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau2Dosen Jurusan Kimia FMIPA-Universitas RiauFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas RiauKampus Binawidya, Pekanbaru, 28293, rowave-assisted hydrodistillation was developed based on Clevengerhydrodistillation technique which used microwave as a source of energy in its refiningprocess of essential oil. The purpose of this research was to compare these twodistillation methods for isolating the oil from the leaves of Ocimum tenuiflorum L. Theresults showed that microwave method gave better results compare to those ofClevenger in terms of duration of process as well as product. Microwave-assistedhydrodistillation method took shorter time, 1.5 hours, whereas Clevengerhydrodistillation took much longer, 6 hours. The essential oil composition wasdetermined by GC-MS. The main compound of essential oil of Ocimum tenuiflorum Lleaves was eugenol, 25.71% and 41.75% with Clevenger-hydrodistillation andmicrowave-assisted hydrodistillation techniques respectively. Antimicrobial test againstEscherichia coli showed that essential oil of Clevenger-hydrodistillation was moreactive than those of microwave-assisted hydrodistillation. Antioxidant activity usingDPPH assay of the essential oil of microwave-assisted hydrodistillation was moreactive, with IC50 39.52than those of Clevenger-hydrodistillation, with IC5051.06. Therefore, the microwave-assisted hydrodistillation method wasconsidered to be environmentally friendly technology.Keywords : Ocimum tenuiflorum, Antibacterial, AntioxidantABSTRAKPenggunaan microwave-assisted hydrodistillation merupakan pengembangan dariteknik Clevenger-hydrodistillation, yang melibatkan suatu energi gelombang pendeksebagai sumber energi dalam proses penyulingan. Penelitian ini dilakukan untukmenentukan metode terbaik dari dua metode ekstraksi minyak atsiri daun ruku-ruku(Ocimum tenuiflorum L). Metode microwave dan Clevenger telah dievaluasiefektivitasnya untuk mengisolasi minyak atsiri dari daun ruku-ruku (OcimumRepository FMIPA1

tenuiflorum L) segar. Metode microwave-assisted hydrodistillation lebihmenguntungkan dibandingkan dengan Clevenger-hydrodistillation dalam halpenyimpanan energi dan waktu isolasi. Metode microwave-assisted hydrodistillationmembutuhkan waktu penyulingan selama 1,5 jam, sedangkan metode Clevengerhydrodistillation selama 6 jam. Komponen minyak atsiri hasil ekstraksi ditentukanmenggunakan GC-MS. Komponen utama minyak atsiri daun ruku-ruku adalah eugenoldengan kadar 25,71% untuk metode Clevenger dan 41,75% untuk metode microwave.Uji antibakteri menunjukkan keefektifan minyak atsiri daun ruku-ruku diperolehmenggunakan Clevenger lebih baik dibandingkan dengan microwave dan paling efektifpada bakteri Escherichia coli. Uji aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH minyakatsiri dari microwave-assisted hydrodistillation dengan IC50 adalah 39,52 /mL dan/mL. Sedangkan metodeClevenger-hydrodistillation dengan IC50 adalah 51,06microwave-assisted hydrodistillation dinilai sebagai teknologi yang ramah lingkungan.Kata kunci: Ocimum tenuiflorum, Antibakteri, Antioksidan.PENDAHULUANMinyak atsiri selain digunakansebagai bahan parfum, juga jugadigunakan sebagai salah satu bahanuntuk terapi berbagai jenis penyakitseperti asma, sakit kepala, dan batukkhusus yang memiliki esdragol sebagaikomponen utamanya. Minyak atsiri danekstrak air dari rempah-rempah bersifatantioksidan (Agusta, 2000). Sifatantioksidan suatu senyawa mampumenghambat atau menunda terjadireaksi radikal bebas akibat adanyaoksigen rektif sehingga sifat tersebutmenjadi penting dalam mencegahberbagai penyakit, seperti kanker danjantung kroner (Leong et al., 2002).Penggunaan distilasi uap untukmendapatkanminyakatsirimembutuhkan waktu yang lama (4-5jam), perolehan rendemen kecil (1-2%), dan terjadi pula dekomposisibeberapa komponen senyawa penyusunminyak atsiri tersebut akibat dari uap airyang panas (Lucchesi et al., 2004).Ekstraksiminyakatsiridenganmicrowave dapat dilakukan denganbebas pelarut atau air dalam jangkaRepository FMIPAwaktu yang lebih pendek (Hassanein, etal., 2011). Metode modern yang dapatmeningkatkan hasil isolasi adalahmengekstrak sampel dengan bantuangelombang ultrasonik (Ultrasonicassisted extraction/UAE) (Kwun et al.,2009)dangelombangmikro(Microwave-assisted extraction/MAE)(Ashgari et al., 2011).METODE PENELITIANa. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah seperangkat alatdistilasi air skala laboratorium tipeClevenger, seperangkat MicrowaveMASS II merek (Sineo MicrowaveChemistry Technology Co.,Ltd 2450Mhz) dilengkapi Clevenger modifikasi,GCMS-QP2010SSHIMADZUdiLaboratorium Kimia Organik FMIPAUniversitas Gajah Madah (UGM),Yogyakarta, Spektrofotometer UV-VIS(Genesys10SUV-VISv4.0022L9N175013), Microplate reader 962

well (Berthold LB-941), Benchmark spectrophotometer microplate (Bio-Rad,USA) dan Autoclave (All AmericanModel No. 2X).Bahan-bahan yang digunakandalam penelitian ini adalah daun rukuruku (Ocimum tenuiflorum L) yangdiperoleh dari daerah Panam, KotaPekanbaru, Provinsi Riau. Akuades,etanol absolut, natrium sulfat (Na2SO4)anhidrat, antibiotikAmoxsan ,Nutrient Agar (Merck, VM264950 115),Nutrient Broth (Merck, VM086143930),1,1-difenil-1-fikrilhidrazil(DPPH) dan asam askorbat.b. Bakteri ujiBakteri uji digunakan dalampenelitian ini adalah bakteri Grampositif(BacillussubtilisdanStaphylococcus aureus) dan bakteriGram negatif (Escherichia coli danPseudomonas aeruginosa). Bakteridiperoleh dari koleksi . Isolasi minyak atsiriSebanyak 100 gram daun rukuruku (Ocimum tenuiflorum L) kondisisegar dipotong dengan ukuran 1 cmdan dimasukkan ke dalam labu didihvolume2000mL,kemudianditambahkan 1000 mL akuades hinggadaun ruku-ruku terendam. Daun rukuruku didistilasi selama 5-7 jammeggunakan pemanas heating mantlepada suhu 100 C hingga diperolehdistilat campuran minyak dan airdidalam alat Clevenger. Pemanasanmenggunakanmicrowaveyangdimodifikasi dilakukan dengan caramemasukkan 100 gram daun ruku-rukuke dalam dalam labu didih volume 1000Repository FMIPAmL dan ditambahkan 500 mL akuades.Didistilasi dilakukan selama 90 menit,temperatur 100 C, daya 500 Watt.Minyak atsiri diperoleh ditambahkanNa2SO4 anhidrat kemudian dipisahkan,dan disimpan di dalam lemari es.Minyak atsiri diperoleh dianalisisdenganmenggunakanGC-MSkemudian dilakukan uji antibakteri danuji antioksidan.d. Uji aktivitas antibakteriLarutan Nutrient Broth (NB)berisi biakan bakteri diukur OpticalDensity (OD600 nm 0,1) menggunakanspektofotometer UV-VIS. PengencerandilakukanmenggunakanNaClpisiologis 0,85 %. Sebanyak 1 mL airsalin (NaCl) 0,85 % steril yang berisibiakan bakteri dari larutan NutrientBroth (NB) dimasukkan ke dalam 15mL Nutrient Agar (NA) steril laluvortex sehingga bakteri tersuspensimerata. Campuran tersebut dimasukkanke dalam cawan petri yang telahdistrerilisasi dan dibiarkan memadat.Minyak atsiri daun ruku-ruku (Ocimumtenuiflorum L) dilarutkan denganDMSO pada konsentrasi 100 g/disk,200 g/disk, 500 g/disk, 800 g/disk,dankontrolpositifdigunakan Amoxsandengan konsentrasi 30, larutan DMSO digunakansebagai kontrol negatif. Sebanyak 10µL sampel, kontrol positif dan kontrolnegatif diinjeksikan pada kertas cakram.Kertas cakram diletakkan di ataspermukaan media NA padat, kemudiandiinkubasi pada suhu 37 C. Diameterdaerah bening di sekitar kertas cakramdiukur setelah inkubasi bakteri selama24 jam.3

e.Uji aktivitas antioksidanSebanyak 2 mg minyak atsiridaun ruku-ruku (Ocimum tenuiflorumL) dilarutkan dalam 2 mL metanolsehingga diperoleh larutan indukdengan konsentrasi 1000 µg/mL (ppm).Microplate terdiri dari 8 sumur baris(A-H) dan 12 kolom (1-12). Sumurbaris A dimasukkan sampel sebanyak50 µL. Sebanyak 50 µL metanoldimasukkan pada masing-masing sumurbaris B-F. Sumur baris A dipipetsebanyak 50 µL kemudian dimasukkanke baris B, sumur baris B dipipetsebanyak 50 µL, dimasukkan ke sumurbaris C, selanjutnya hingga sumur barisF. Sumur baris F dipipet sebanyak 50µL dan dibuang. Sehingga diperolehkonsentrasi (1000, 500, 250, 125, 62.5dan 31.25 µg/mL). Sedangkan sumurbaris G-H diisi dengan metanolsebanyak 50 µL, sumur baris A-Gditambah DPPH sebanyak 80 µLdengankonsentrasi40µg/mL.Kemudian diinkubasi selama 30 menit,selanjutnyarunsampeldenganmicroplate reader.Data absorbansi yang diperolehmaka dapat dihitung nilai % inhibisidengan menggunakan rumus :nhkon roampekon roHASIL DAN PEMBAHASANa. Rendemen minyak atsiriDistilasi minyak atsiri enghasilkan rendemen yang berbeda.Berdasarkan pengamatan, secara garisbesar tidak ada perbedaan yang besarterhadap hasil minyak atsiri. Perbedaanmendasar terletak pada sumber energiRepository FMIPAyang digunakan untuk pemanasansampel dan lama waktu proses distilasi.Penggunaan alat Clevenger dilakukanselama 6 jam, sedangkan penggunaanoven microwave memerlukan waktu 90menit. Hasil isolasi minyak atsiri daunruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L)menggunakan Clevenger diperoleh %rendemen (w/w) 0,2333 % denganwarna minyak kuning pekat. Isolasimenggunakan microwave diperoleh %rendemen (w/w) 0,1983 % denganwarna minyak kuning.Berdasarkan pengamatan, secaragaris besar tidak ada perbedaan yangbesar terhadap hasil minyak atsiri.Perbedaan mendasar terletak padasumber energi yang digunakan untukpemanasan sampel dan lama waktuproses distilasi. Penggunaan alatClevenger dilakukan selama 6 jam,sedangkan penggunaan oven microwavememerlukan waktu 90 menit.b. Komposisi minyak atsiriHasil analisis GC-MS totalkandungan senyawa minyak atsiri daunruku-ruku menggunakan Clevenger danmicrowave masing-masing terdapat 26dan 11 komponen senyawa, merupakankelompoksenyawaterpenoid(monoterpen dan seskuiterpen). Minyakatsiri menggunakan Clevenger terdapatmonoterpen hidrokarbon ( 2,06 %),monoterpen teroksigenasi ( 27,71 %),seskuiterpen hidrokarbon ( 67,29 %),dan sesquiterpen teroksigenasi ( 2,96%). Minyak atsiri menggunakanmicrowaveterdapatmonoterpenhidrokarbon ( 0,0 %), monoterpenteroksigenasi ( 43,21 %), seskuiterpenhidrokarbon ( 55,16 %), dansesquiterpen teroksigenasi ( 1,65 %).Minyak atsiri daun ruku-ruku padapenelitianiniyangdidistilasi4

menggunakanClevenger mengandungbeberapa senyawa aromatik dan terpenyaitu eugenol (25,71 %), -elemene(24,04 %), germacrene-d (16,28 %),caryophyllene (12,49 %), -copaene(5,78 %) dan komponen lain sebanyak(15,70%). Sedangkan minyak atsiriyang distilasi menggunakan microwaveasissted hydrodistillation mengandungsenyawa eugenol (41,75 %), -elemene(22,72 %), germacrene-d (14,71 %),caryophyllene (10,40 %), -copaene(3,67 %) dan komponen lain sebanyak(6,75%).Komponen kandungan utamaminyak atsiri daun ruku-ruku padaumumnya dari senyawa aromatik gugusfenol (eugenol 0,9-84 %), monoterpen(ocimen 29,97 %), seskuiterpen(elemene 7,5 %), keton (germacren10,36 %) , alkohol caryophyllen (5,56.9 %) (Sastry et al., 2012; Zafarhaider,2011; Bakkali et al., 2008). Kandunganminyak atsiri daun ruku-ruku senyawamonoterpen dan seskuiterpen juga telahdilaporkan oleh Sartoratto et al., (2004)Politeo et al., (2006), Moghaddam etal., (2011), Khelifa et al., (2012),Unnithan et al., (2013).c.Aktivitas antibakteriHasil uji aktivitas antibakteriminyak atsiri daun ruku-ruku illationdanmicrowave-assistedhydrodistillationyang telah dilakukan menghasilkan dataaktif pada bakteri E.coli.Eugenol pada minyak atsiri daunruku-ruku dapat berperan sebagaiantibakteri patogen. Sehingga dapatmenghambat pertumbuhan organismeuji sesuai telah dilaporkan oleh Sastryet al., (2012). Komponen utamasenyawa eugenol yang tinggi dalamRepository FMIPAminyak atsiri pada penelitian ini didugaberperanuntukmanghambatpertumbuhan bakteri. Adanya gugusfenol pada senyawa eugenol yang dapatmenyebabkan kerusakan pada dindingsel bakteri. Menurut Jawetz et al.,(2001)mekanismekerjaagenantimikroba adalah dengan caramerusak lapisan fosfolipid membran selmikroorganismetersebutyangmenyebabkan adanya peningkatanpermeabilitas dan kerusakan membransel diikuti dengan pecahnya sel,sehinggamenyebabkanhilangnyasejumlah konstituen.Senyawa utama eugenol dalamminyak atsiri pada penelitian inimempunyai cincin benzen aromatis.Belletti et al. (2004) mempublikasikanaktivitas antimikroba minyak atsiri yangmengandung terpen, umumnya sebagianbesar kelompok senyawa terpen dengancincin aromatis memiliki sisi aktif yangmampu membentuk ikatan hidrogendengan sisi aktif enzim mikroba. Begitujuga dengan alkohol, aldehid dan esteryang memberikan pengaruh padaminyak atsiri sebagai agen antimikroba.Dorman et al., (2000) menyebutkansenyawa terpen dengan gugus alkoholdalam minyak atsiri dinilai sangatefektifuntukmenghambatdanmembunuh mikroba. Hal ini disebabkankarna terjadinya denaturasi protein padaselmikroba.Sehinggadidugacaryophyllene yang terkandung dalamminyak atsiri daun ruku-ruku iniberpotensi sebagai agen antibakteri.d. Aktivitas antioksidanUjiaktivitasantioksidandilakukan pada masing-masing minyakatsiri terhadap radikal DPPH denganmenggunakan microplate reader 96well pada panjang gelombang 520 nm.5

Uji antioksidan dengan radikal DPPHterhadap minyak atsiri daun ruku-rukumenunjukkanbahwakonsentrasipenghambatan 50 % terhadap radikalDPPH pada minyak atsiri yangdiperoleh menggunakan Clevengeradalah 51,0619 µg/mL, minyak atsiriyangdiperolehmenggunakanmicrowave adalah 39,5209 µg/mL,sedangkanvitaminCsebagaipembanding positif adalah 7,544µg/mL.Aktivitas antioksidan minyakatsiri dari tanaman aromatik sangatdikaitkan dengan senyawa aktif didalamnya. Hal ini dapat disebabkanoleh tingginya persentase konstituenutama, tetapi juga kehadiran konstituenlain dalam jumlah kecil atau sinergiantaranya. Senyawa terpenoid yang adadalam minyak atsiri daun ruku-ruku inimerupakan senyawa monoterpen danseskuiterpen. Menurut Hussain et al,(2008) kemampuan pendonor proton keDPPH minyak ini dapat dikaitkandengan kehadiran linalool dalamkomponen kimianya. Linalool dalamminyak atsiri daun ruku-ruku ini yangdiperoleh menggunakan Clevenger(1,72 %) dan microwave (1,46 %).Membandingkan hasil penelitian inidenganyangdiperoleholehPripdeevech et al., (2010), melaporkanbahwa minyak atsiri dari O. basilicummengandungsenyawaeugenolmemberikan aktivitas antioksidan yangsangat penting. Bahwa kehadiransenyawa fenolik dengan linalool dalamminyak atsiri meningkatkan dayaantioksidan. Temuan yang samadilaporkan oleh Dabire et al., (2011)ketikamempelajaripengaruhpengurangan eugenol untuk aktivitasantioksidan minyak atsiri, makamenyebabkan penurunan lebih dari 87%dari daya antioksidan. Dalam penelitianRepository FMIPAini kandungan konstituen senyawautamanya adalah eugenol denganpersentase sangat tinggi yaitu Clevenger(25,71 %) dan microwave (41,75 %). Inimembuktikan peran senyawa eugenolini aktif sebagai antioksidan.KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitianyang dilakukan dapat disimpulkanbahwa komponen utama minyak atsiridaun ruku-ruku yang asing-masing sebanyak25,71 % dan 41,75 %. Minyak tif ngdiperolehmenggunakan microwave, terutamapada bakteri Escherichia coli. Minyakatsiri yang didistilasi menggunakanmicrowavememilikiaktivitasantioksidan lebih kuat dibandingkandengan minyak atsiri yang diperolehmenggunakan Clevenger.UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih untukbantuan dana penelitian dari dana PNBPLPPM Universitas Riau skim BerbasisLaboratorium PNBP Tahun anggaran2014.DAFTAR PUSTAKAAgusta, A. 2000. Minyak AtsiriTumbuhan Tropika. PenerbitITB, Bandung.Asghari, Jila., Ondruschka., Bernd.,Mazaheritehrani., and Mohsen.2011. Extraction of bioactivechemical compounds from the6

medicinal Asian plants bymicrowave irradiation. Journalof Medicinal Plants Research5 (4): 495-506.Sciences Research 7 (12): 24552461.Bakkali, F., Averbeck, S., Averbeck, D.,andIdaomar,M.2008.Biological effects of essentialoils-A review. Journal Food andChemical Toxicology (46): 446475.Hussain A. I., Anwar F., Sherazi S. T.H., and Przybylski. R. 2008.Chemicalcomposition,antioxidant and antimicrobialactivities of basil (Ocimumbasilicum) essential oils dependson seasonal variations. JournalFood Chem (108): 986-995.Belletti, N., M. Ndagihimana, C. Sisto,M. Guerzoni, R. Lanciotti., andGardini, F. 2004. Evaluation ofthe Antimicrobial Activity ofCitrusEssencesonSaccharomycesCerevisae.Journal Agric. Food Chem (52):6932-6938.Jawetz, E., Melnick, G. E., and Adlberg,C. A. 2001. MikrobiologiKedokteran.Ed-1.Diterjemahkan oleh PnerjemahBagianMikrobiologiKedokteran Fakultas KedokteranUniversitas Airlangga. SalembaMedika, Surabaya.Dabire, C., Nebie, R. H. C., Belanger,A., Nacro, M., and Sib, F. S.2011. Effect of drying the plantmaterial on the chemicalcomposition of the essential oiland antioxidant activity ofextracts of Ocimum basilicum L.International Journal BiologicalChemistry Sciences 5 (3).Khelifa, L. H., Brada, M., Brahmi, F.,Achour, D., Fauconnier, M. L.,and Lognay, G. 2012. ChemicalComposition and AntioxidantActivity of Essential Oil ofOcimum basilicum Leaves fromthe Northern Region of Algeria.Topclass Journal of HerbalMedicine 1 (2): 25-30.Dorman, H. J. D., and Deans, S. G.2000. Antimicrobial agents fromplant: antibacterial activity ofplant volatile oils. Journal ofApplied Microbiology (88): 308316.Kwun, K. H., Kim, G. J., and Shin, H. J.2009. Ultrasonication AssistanceIncreases the Efficiency ofIsoflavones Extraction fromKudzu (Pueraria lobata Ohwi)Roots Waste. Biotechnology andBioprocess Engineering (14):345-348.Hassanein, H. D., Nazif, N. M.,Aboutabi,E.A.,andHammouda, F. M. 2011.Solvent-Freemicrowaveextraction and hepatoprotectiveactivity of Cyperus eculentus L.andCyperusarticulatusessential oils. Journal of AppliedRepository FMIPALeong, S. G. 2002. An investigation ofantioxidant capacity of fruits inSingapore markets. JournalFood Chem (76): 69-75.Lucchesi, M. E., Chemat, F., andSmadja, J. 2004. Solvent-freemicrowaveextraction:An7

innovative tool for rapidextraction of essential oil fromaromatic herbs and spices.Journal of Microwave Power &Electromagnetic Energy. 39 (3):135-139.Moghaddam, A. M. D., Jalal Shayegh,J., Mikaili, P., and Sharaf, J. D.2011. Antimicrobial activity ofessential oil extract of Ocimumbasilicum L. leaves on a varietyof pathogenic bacteria. Journalof Medicinal Plants Research 5(15): 3453-3456.Politeo, O., Juki, M., and Milo, M.2006. Chemical Compositionand Antioxidant Activity ofEssential Oils of Twelve SpicePlants. Croatica Chemica Acta79 (4): 545-552.2012.Morpho-chemicaldescription and antimicrobialactivity of different Ocimumspecies. Journal Plant Develop(19): 53-64.Unnithan, C. R., Dagnaw, W., Undrala,S., and Subban, R. 2013.Chemicalcomposition andantibacterial activity of essentialoil of Ocimum basilicum ofNorthern Ethiopia. InternationalResearch Journal of BiologicalSciences 2 (9): 1-4.Zafarhaider. 2011. Essential oilcomposition and antimicrobialactivity of three Ocimum ofPharmacy and PharmaceuticalSciences (3): 3.Pripdeevech, P., Chumpolsri, P.,Suttiarporn,P.,andWongpornchai, S. 2010. Thechemicalcompositionandantioxydant activities of basilfrom thailand using retentionindices and comprehensive twodimensionalgaschromatography.JournalSerbian chemical Society 75(11): 1503-1513.Sartoratto, A., Machado, A. L. M.,Delarmelina, C., Figueira, G.M., Marta Cristina T. Duarte, C.T., and Rehder, V. L. G. 2004.Composition and antimicrobialactivity of essential oils fromaromatic plants used in Brazil.BrazilianJournalofMicrobiology (35): 275-280.Sastry, K. P., Kumar, R. R., Kumar, A.N., Sneha, G., and Elizabeth, M.Repository FMIPA8

Komponen minyak atsiri hasil ekstraksi ditentukan menggunakan GC-MS. Komponen utama minyak atsiri daun ruku-ruku adalah eugenol dengan kadar 25,71% untuk metode Clevenger dan 41,75% untuk metode microwave. Uji antibakteri menunjukkan keefektifan minyak atsiri daun ruku-ruku diperoleh

Related Documents:

Riyanto, Minyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya Tabel 1. Tanaman penghasil minyak atsiri yang sudah umum dibudidayakan No. Tanaman Bagian tanaman Minyak atsiri Komponen utama 1. Pohon cengkeh Bunga/daun Cengkeh Eugenol 2. Pohon lawang Kulit Lawang Eugenol dan safrol 3. Pohon pinus Kulit/batang/getah Terpentin Alfa-pinen 4.

Minyak atsiri dari bunga cengkeh mengandung 23 komponen utama, dengan kandungan terbesar adalah eugenol sekitar 90%. Cara yang akan digunnakan dalam pengambilan minyak cengkeh dengan metode ekstraksi ultrasonik.Proses pengambilan minyak atsiri dalam penelitian ini, menggunakan pelarut etanol 96% dan n-heksana. Waktu yang digunakan

viii UJI EKSTRAK MINYAK ATSIRI LADA PUTIH (Piper nigrum Linn) SEBAGAI ANTIBAKTERI Bacillus cereus Vetty Novitasari*, Hermansyah Amir, Sumpono ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak minyak atsiri

perbandingan kadar eugenol minyak atsiri bunga cengkeh (syzygium aromaticum (l.) meer. & perry) dari maluku, sumatera, sulawesi, dan jawa dengan metode gc-ms skripsi oleh: elsari dwi harnani k 100060025 fakultas farmasi universitas muhammadiyah surakarta surakarta 2010

Perdagangan terhadap Keragaan Industri Kelapa Sawit Indonesia dan Perdagangan Minyak Sawit Dunia menggunakan tiga jenis minyak nabati (minyak kelapa sawit kasar (CPO), minyak inti kelapa sawit dan minyak kedelai). Hasil peneliti

3.41, -4.37, 2.52, -0.55. Penerapan rangkaian filter memerlukan 8 komponen D Flip-Flop, 6 komponen multiplier, 6 komponen adder, dan 2 komponen divider.Komponen-komponen penyusun rangkaian filter diprogram menggunakan Xilinx-Ise 8.1i. Sinyal masukan dan keluaran rangkaian filter disimulasikan menggunakan perangkat lunak ModelSim 6.1b.

sawit seperti produk makanan, kosmetik dan biodisel. Secara rinci peningkatan ekspor impor minyak sawit (CPO) Indonesia tahun 2011-2016, disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit (CPO) Tahun 2011-2015 Tahun/ Year V Minyak Sawit / Crude Palm Oil Minyak Sawit

Automotive Women Awards 2020 “At Jardine Motors Group, we are extremely passionate about creating an inclusive environment that is accessible to all talent, regardless of their gender, background or ability. This is why we are incredibly proud to continue to support the Automotive 30% Club Inspiring Automotive Women Awards, an amazing initiative that recognises and champions female talent in .