Penyusunan Silabus Dan Pengembangan Penilaian Dalam Mata Pelajaran Seni .

1y ago
5 Views
2 Downloads
716.17 KB
13 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nadine Tse
Transcription

PENYUSUNAN SILABUS DAN PENGEMBANGAN PENILAIANDALAM MATA PELAJARAN SENI RUPA PADA KURIKULUM 2006(KTSP)MISTARAMJurusan Seni dan Desain Fak. Sastra Universitas Negeri MalangAbstract: Syllabus can be developed by visual art teachers to accomplish the setcompetences. In order to accomplish the goal, a learning model which allows thestudents to undergo real experience is developed. The development of the model isalso meant to lead the students to serious discussion which allows them to attainmeaningful and useful learning experience. To evaluate the model, observations,identification, and analysis of the variety of decorating activities in the field and ofthe results of teaching-learning process are conducted.Keywords: syllabus, evaluation, visual art teaching and learningPendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Untukmengemban fungsi tersebut, pemerintahmenyelenggarakan suatu sistem pendidikannasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006: 1).Untuk mengimplementasikan konseppendidikan nasional pada satuan pendidikan, terutama pada satuan pendidikan dasar,perlu ditanamkan nilai-nilai kehidupan dankesenian agar kehidupannya kelak lebihbermakna. Sumardjo (2000: 142) menjelaskan bahwa pendidikan nilai yang ada dimasyarakat, dilakukan secara tidak langsung, dan pendidikan itu dilakukan melaluimitos, simbol, dan makna dari kegiatau ritual, dengan bungkus kebudayaan tradisi.Komponen esensial kepribadian manusiaadalah nilai (value) dan kebijakan (virtues).Nilai dan kebijakan itu harus menjadi dasarpengembangan kehidupan manusia yangmemiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individu maupun sosial. Nilaiadalah masalah mendasar yang bisa ditemukan dalam bidang etika (kebaikan), kebenaran (logika), dan estetika (keindahan), disamping keadilan, kebahagiaan, kegembiraan. Semua hal itu menyangkut subjektivitas dan objektivitas sekaligus, menyangkuthal-hal khusus dan universal, budaya kon88

Mistaram, Penyusunan Silabus dan Pengembangan Penilaian 89tekstual dan esensi universal. Nilai dapatdiartikan esensi, pokok yang mendasar,yang akhirnya dapat menjadi dasar-dasarnormatif. Hal itu diperoleh lewat pemikiranmurni secara spekulatif atau lewat pendidikan nilai. Nilai sebagai esensi dalam seni,dapat masuk ke dalam aspek intrinsik seni,yaitu struktur bentuk seni.Peran seni yang penting dalam pendidikan adalah sebagai media atau wahanabelajar. Di segala jenjang pendidikan, senidapat berperan tidak hanya membentukpembelajar memiliki sensitivitas, kreativitasestetis, intuitif, dan kritis terhadap lingkungannya, tetapi juga dapat mengembangkan berbagai potensi dasar dalam belajaruntuk mencapai hasil yang optimal. Melaluikegiatan estetik dan artistik, pembelajar dapat meningkatkan motivasi belajar sertamendapat kesempatan untuk memecahkanpermasalahan dengan cara yang menyenangkan (Kamaril, 2006 ; 16).Seni rupa di sekolah dasar merupakansuatu mata pelajaran yang mudah dilakukan. Barangkali, setiap guru yang berminatmengajar menggambar bisa melakukanpembelajaran seni rupa di sekolah dasar.Namun, perlu diketahui bahwa pendidikanseni rupa di sekolah dasar adalah suatu fondasi pada kegiatan seni, suatu pendidikannilai, yang akan menanamkan rasa indahpada setiap siswa. Setiap anak pada masaanak-anak mempunyai tahapan perkembangan yang perlu diperhatikan bagi guruseni rupa. Viktor Lowenfeld dan Britain dalam bukunya Creative and Mental Growthmenjelaskan bahwa tahap-tahap perkembangan anak dapat dikelompokkan menjadienam tahapan, yaitu: (1) Masa Mencoreng(scribbling) usia 2 4 tahun; (2) Masa Prabagan (preschematic) usia 4 7 tahun; (3)Masa Bagan (schematic) usia 7-9 tahun; (4)Masa Realisme awal (drawing realism) usia9-12 tahun; (5) Masa Naturalisme Semu(pseudo naturalism) usia 12-14 tahun; (6)Masa Penentuan (period of decicion) usia14-17 tahun (dalam Prawira, 2004:140).Berdasarkan temuan Lowenfeld tersebut, siswa SD kelas 1 berada pada tahapanprabagan, yaitu tahapan di mana ia telahmelalui masa mencoreng sebab pada masamencoreng tersebut dilaksanakan siswa sewaktu ia berada di tingkat playgroup dantaman kanak-kanak. Pada tahapan itu, anaksudah mengenali bentuk-bentuk alam, sesuai dengan kapasitas rekaman pada otaknya, dan dengan kemampuan skill untukmenggambar anak akan mengekspresikanrekaman idea tersebut disesuaikan dengankemampuan menggambarnya. Kemampuanmerekam apa yang dihayati dari alam tersebut merupakan kemampuan meresepsi padasuatu stimulus (tanggapan terhadap objek),yang melibatkan pengetahuan, si-kap, danketerampilan yang dapat dijabarkan menjaditiga permasalahan, yaitu ilmu pengetahuan,estetika, dan etika. Berkaitan dengan haltersebut, bahasannya di mulai dari: estetika,ilmu pengetahuan, dan etika (nilai).Berdasarkan uraian tersebut, perlu dipikirkan bagaimana menyusun silabus pembelajaran bersama perangkat penilaiannyaagar pembelajaran seni rupa di sekolah dasar yang merupakan pendidikan nilai dapatdilakukan secara proporsional dan profesional.Kurikulum Seni Rupa di Sekolah DasarKurikulum adalah segala aktivitas danpengalaman belajar yang diprogramkan dandiselenggarakan sekolah untuk peserta didiknya untuk mencapai tujuan tertentu (Hudoyo, 2006). Pada hakikatnya, kuriku-lumpada tingkat satuan pendidikan, pada MBS,bisa disusun berdasarkan kemampuan sekolah dengan selalu memperhatikan petunjukkompetensi dasar pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Berdasarkan pengelompokan mata pelajaran di SD/MI sampai di tingkat SLTA,prinsip pengembangan kurikulum, didasarkan pada tujuh prinsip, yaitu: (1) berpusatpotensi, perkembangan, kebutuhan, dan ke-

90 BAHASA DAN SENI, Tahun 36, Nomor 1, Februari 2008pentingan peserta didik dan lingkungannya,(2) beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6) belajar sepanjanghayat, dan (7) seimbang antara kepentingannasional dan kepentingan daerah.Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut,pelaksanaan kurikulum didasarkan potensi,perkembangan dan kondisi peserta didikuntuk menguasai kompetensi yang bergunabagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didikharus mendapatkan pelayanan pendidikanyang bermutu serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secarabebas, dinamis, dan menyenangkan.Kurikulum dilaksanakan dalam suasanahubungan peserta didik dan pendidik yangsaling menerima dan menghargai, akrab,terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wurihandayani, ing madya mangun karsa, ingngarsa sung tulada. Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan multistrategi danmultimedia, sumber belajar dan teknologiyang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam terkambang jadi guru(semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitarserta lingkungan alam semesta dijadikansumber belajar, contoh, dan teladan). Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya sertakekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajiansecara optimal. Dengan mencakup seluruhkomponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan perkembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dankesinambungan yang cocok dan menandaiantarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.Pendidikan seni rupa memiliki sifatmulti lingual, multidemensional, dan multikultural. Multilingual bermakna mengembangkan kemampuan mengekspresikan dirisecara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak. Perandan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragamkompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, dan evaluasi),apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika,kinestetika, dan etika. Sifat multi-kulturalmengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal itumerupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan hidup secaraberadab serta toleran dalam masyarakat dalam budaya yang majemuk.Seni rupa merupakan ekspresi estetik,yang bersifat kelompok atau perorangan,yang merupakan salah satu kebutuhan integratif manusia, yang muncul dari dorongandalam diri manusia secara hakiki. Seni rupajuga berwujud tindakan-tindakan interaksiberpola, antara seniman (pencipta seni),karya seni, dan masyarakat penikmat sertapendukungnya. Seni yang bersifat tradisi,maupun yang sudah dikembangkannya merupakan strategi adaptif dalam mempertahankan, dan mengembangkan kesenian danlingkungan serta sumber daya yang ada disekelilingnya.Seni rupa tidak terlepas dengan masalahpengalaman estetis yang terjadi pada masing-masing individu karena pengalaman estetis merupakan salah satu cara untuk membentuk kepekaan seseorang terhadap keindahan seni, maupun keindahan alam. Tahapawal dalam penemuan pengalaman estetis,seseorang dapat melakukan pencerapan estetis, dengan cara menikmati sesuatu halyang menyenangkan, misal dengan melihatsuatu pemandangan alam, mendengarkanlagu, membaca novel, melihat teater, mengunjungi museum, atau merasakan kelembutan embusan angin pegunungan. Kegiatantersebut dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja (Iswidayati, 2005 :195).

Mistaram, Penyusunan Silabus dan Pengembangan Penilaian 91Seni merupakan bentuk tertinggi dariaktivitas yang komunikatif (A Richards,1929, dalam Sayuti, 2004). Pandangan itumengimplikasikan bahwa studi seni dapatdiperikan, teks seni terdiri atas seperangkattanda yang merupakan bagian dari proseskomunikasi antara teks dan audiens apabilateks dinikmati oleh audiens. Teks seni dilihat sebagai suatu pesan yang dicerna olehaudiens dan dikirim oleh pengirim. Alasanitu merupakan starting point bagi kebanyakan teori dalam seni. Lotman (1977)memandang seni sebagai suatu cara komunikasi yang spesifik, sebagai suatu bahasayangdisusundengancarayanganeh (tidak biasa). Ia memberi istilah bahasa dalam suatu arti yang sangat luas,yang umumnya dalam semiotik disebut suatu sistem yang diatur, yang ber-peran sebagai sarana komunikasi, dan yang memakaitanda-tanda. Oleh karena itu, seni rupa dengan suatu generator bahasa yang terorganisasi dengan apik. Artinya, memang terdapatbahasa seni di samping terdapat pula hu-Kelas dan Topik PebelajaranKelas 1(satu) Semester 1Kelas 1(satu) Semester 2Kelas 2(dua)Semester 1Kelas 2(dua)Semester 2Kelas 3(tiga) Semester 1Kelas 3(tiga) Semester 2bungan antara bahasa dan teks-teks artistiktertentu (Sayuti, 2004: 1).Pendidikan seni rupa yang diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan,dan kebermanfaatan terhadap kebutuhanperkembangan peserta didik, yang terletakpada pemberian pengalaman estetik dalambentuk kegiatan berekspresi/berkreasi danberapresiasi melalui pendekatan belajardengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni .Pendidikan seni rupa memiliki peranandalam pembentukan pribadi peserta didikyang harmonis dengan memerhatikan pembentukan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpesonal, visualspasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas,kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritualdan moral, dan kecerdasan emosional.Untuk mewadahi konsepsi-konsepsitentang seni rupa tersebut, dalam kurikulum2006, pendidikan seni rupa telah dirancangkegiatannya adalah sebagai berikut.Kegiatan PembelajaranApresiatifProduksiMengidentifikasi unsur seni rupaMengekspresikan diri melalui gambarpada benda di alam sekitar, danekspresif, dan dalam teknik mengguntmenunjukkan sikap apresiatif padaing/menyobekbenda di alam sekitar.Mengidentifikasi unsur seni rupaMengekspresikan diri melalui gambarpada benda di alam sekitar, danekspresif melalui karya dua dimensimenunjukkan sikap apresiatif padadengan teknik menempelbenda di alam sekitar.Mengenal unsur seni rupa padaMengekspresikan diri melalui gambarkarya seni rupa, dan menunjukkanekspresif melalui teknik cetak tunggal.sikap apresiatif pada karya senirupa.Mengidentifikasi unsur seni rupaMengekspresikan diri melalui gambarpada karya seni rupa, dan menunekspresif, melalui teknik cetak timbuljukkan sikap apresiatif pada karyaseni rupa tiga dimensiMenjelaskan simbol dalam karyaMengekspresikan diri melalui gambarseni rupa dua dimensi, dan menun- imajinatif mengenai diri sendiri melaluijukkan sikap apresiatif terhadapgambar dekoratif dan motif hias daerahsimbol dalam karya seni rupa duasetempat.dimensi.Menjelaskan simbol dalam karyaMengekspresikan diri melalui gambar

92 BAHASA DAN SENI, Tahun 36, Nomor 1, Februari 2008Kelas dan Topik PebelajaranKelas 4(empat)Semester 1Kelas 4(empat)Semester 2Kelas 5(lima Semester 1Kelas 5(lima Semester 2Kelas 6(enam) Semester1Kelas 6(enam) Semester2Kegiatan PembelajaranApresiatifProduksiseni rupa tiga dimensi, dan menun- imajinatif mengenai alam sekitar, danjukkan sikap apresiatif dalam karya memberi hiasan/warna pada benda tigaseni rupa tiga dimensidimensi.Menjelaskan makna seni rupa tera- Mengekspresikan diri melalui gambarpan, mengidentifikasi jenis karyailustrasi dengan tema benda alam : buahseni rupa terapan yang ada di daebuahan, tangkai, kerang, dsb. Memamerrah setempat. Menunjukkan sikapkan hasil gambar ilustrasi dengan temaapresiatif terhadap kesesuaianbenda alam : buah-buahan, tangkai, kefungsi karya seni rupa terapan, dan rang, dsb.menunjukkan sikap apresiatif terhadap keartistikan terhadap karyaseni rupa terapan.Menjelaskan kakna Seni rupa mur- Mengekspresikan diri melalui karya senini, dan mengidentifikasi jenis karya rupa dalam bentuk relief plastisin/tanahseni rupa murni yang ada di daerah liat dengan pola seni hias, menyiapkansetempat. Menampilkan sikap apre- karya seni rupa untuk pameran, sertasiatif terhadap karya seni rupamenata pameran karya seni rupa dalammurni.bentuk pameran kelas.Menjelaskan makna motif hias,Mengekspresikan diri melalui gambarmengidentifikasi jenis motif hiasdekoratif dengan motif hias Nusantara,pada karya seni Nusantara daerahgambar ilustrasi dengan tema hewan dansetempat.kehidupannya, serta membuat motif hiasjumputan.Mengidentifikasi jenis motif hiasMembuat topeng secara kreatif dalampada karya seni Nusantara, danhal teknik dan bahan, mengekspresikanmenampilkan sikap apresiatif terdiri melalui gambar ilustrasi manusiahadap keunikan motif hias karyadan kehidupannya, menyiapkan karyaseni nusantara.seni rupa yang diciptakan untuk pamerankelas, dan menata pameran seni rupadalam bentuk pameran kelas.Mengidentifikasi jenis motif hiasMembatik dengan teknik sederhana,pada karya seni Nusantara, menjemengekspresikan diri melalui gambarlaskan cara membatik, menampakilustrasi dengan tema seusai dengan suakan sikap apresiatif terhadap motifsana sekitar sekolah, merancang boneka,hias karya seni Nusantara daerahmembuat boneka berdasarkan rancangan.lain.Mengidentifikasi jenis motif hiasMenggambar ilustrasi suasana alam sekipada karya seni Nusantara, menjetar, menyiapkan karya seni untuk pamelaskan cara membatik, menampakran, dan menata karya seni rupa untukkan sikap apresiatif terhadap motifpameran kelas.hias karya seni Nusantara daerahlain.PENGEMBANGAN SILABUSIstilah silabus dapat didefinisikan garisbesar, ringkasan, iktisar, atau pokok-pokokisi atau materi pelajaran (Salim, dalamZamroni, 2003: 28-33). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaranlebih lanjut dari standar kompetensi dankompetensi dasar yang ingin dicapai danpokok-pokok serta uraian materi yang perludipelajari siswa dalam rangka mencapaistandar kompetensi dan kemampuan dasar.Seperti diketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahuluperlu ditentukan standar kompetensi yang

Mistaram, Penyusunan Silabus dan Pengembangan Penilaian 93berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, danketerampilan yang ingin dicapai, materiyang harus dipelajari, pengalaman belajaryang harus dilakukan, dan sistem evaluasiuntuk mengetahui pencapaian standar kompetensi. Dengan kata lain, pengembangankurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan: (1) apa yang akan diajarkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran); (2) bagaimana caramengajarkannya (pengalaman belajar, metode, dan media); (3) bagaimana dapat diketahui bahwa standar kompetensi telah dicapai (evaluasi/sistem pengukurannya).Silabus bermanfaat sebagai pedomandalam pengembangan pembelajaran lebihlanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran,dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam menyusun rencana pembelajaran (bahan ajar),baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensidasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaankegiatan pembelajaran, misalnya kegiatanbelajar secara klasikal, kelompok kecil, ataupembelajaran secara individual. Demikianpula silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.Dalam pengembangan silabus, diperlukan prinsip-prinsip dalam pengembangankurikulum dan pembelajaran yang berisikangaris-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari pengem-bangan silabus antara lain: ilmiah, memerhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevansi, konsistensi, dankecukupan. Prinsip ilmiah berisikan materipembelajaran yang akan dipelajari siswadengan kadar keilmiahan (kebenaran ilmiah) dan melibatkan para pakar di bidangseni budaya sehingga materi pembelajarantersebut disajikan dalam silabus yang sahih(valid). Memerhatikan perkembangan dankebutuhan siswa dalam artian kecukupanbahan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, tingkatkelas, sebab setiap individu mempunyaikondisi psikologis yang berbeda sehinggakecukupan materi, kedalaman, maupun urutan penyajiannya disusun secara rinci dansistematis. Sebagai suatu sistem, silabusmerupakan satu kesatuan yang mempunyaitujuan yang terdiri atas komponenkomponen, dan adanya keterkaitan antarkomponen dalam silabus tersebut.Sesuai dengan Kurikulum 2006 padapendidikan seni rupa tersebut, silabus yangdikembangkan adalah silabus untuk SD kelas 5 semester 1 yang terdiri atas kegiatanapresiasi, yaitu kegiatan menjelaskan maknamotif hias dan mengidentifikasi jenis motifhias pada karya seni Nusantara daerah setempat serta menunjukan sikap apresiatifpada ragam hias. Pengamatan dilakukan diCandi Badut dan beberapa hasil ragam hiasdari Candi Badut yang di implemtasikanpada produk batik.

94 BAHASA DAN SENI, Tahun 36, Nomor 1, Februari 2008SekolahKelas/SmesterMata PelajaranStandar Kompetensi: SD: V/1: Seni Budaya dan Ketrampilan: Seni rupa (Menjelaskan makna motif hias, mengidentifikasi jenismotif hias pada karya seni Nusantara daerah setempat.AlokasiWaktuSumber(terlampir)4 x 45menitLapangan& BukuPendidikanSeni budaya danketerampilan SDPenilaianKompetensi DasarMateri PokokKegiatanBelajarMenjelaskan maknamotif hiasMotif Hias Candi BadutObservasilapanganMengidentifikasiRagamHias CandiBadutMengelompokkan jenis ragamhias di candiBadutMenunjukKan sikapapresiatifMengerti danmenyenangiberbagai jenisragam hias dicandi BadutMengklasifikasi berbagai jenisragam hiasdi candibadut (kerja kelompok)Mengamatiberbagijenis ragam hias diandi Baduthasil tohInstrumenMengetahui CandiBadut secara keseluruh-anMengamati ragamhias yangada diCandi BadutMenjelaskan jenis-jenisragam hiasdi CandiBadutMenjelaskan maknaragam hiasdi silakhirLaporansiswa(terlampir)2 x 45menitBuku PendidikanSeni budaya danKeterampilanan SDMenunjukkan ragam hiasyang benardan salah.Membedakan dengan ragamhias yanglainTestertulisPilihanganda(terlampir)2 x 45menitBuku PendidikanSeni budaya danKeterampilan SD

Mistaram, Penyusunan Silabus dan Pengembangan Penilaian 95MATERI POKOK DAN URAIAN MATERICandi Badut di Kota MalangCandi Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur yang didirikan pada abad 7-8. Berada di lokasi Desa Badut di Kota Malang.Ada beberapa ragam hias yang berada dicandi Badut, di antaranya ragam hias Kalayang berada di atas pintu masuk candi, ragam hias Makara, raga hias pinggir, ragamhias ceplok bunga, dan ceplok wajik sertaragam hias bunga Melati. Ragam hias terse-Ragam hias MlatiRagam hias Semanggibut diidentifikasi untuk menjadi unsur ragam hias batik. Dalam ragam hias batik Kota Malang, digubah dan digabungkan dengan berbagai ragam hias yang berada di sekitar Kota Malang, termasuk Tugu.Beberapa jenis ragam hias yang ada di Candi Badut yang digubah menjadi ragam hiasbatik Malangan seperti berikut.Ragam hias WajikRagam hias TuguRagam hias batik yang sederhana dan lengkapalat foto, dan menggambar ragam hias padaPENGALAMAN BELAJARkertas. Dalam kegiatan observasi lapanganPengalaman belajar yang dirancang di lokasi Candi Badut Malang, siswa di beadalah kegiatan lapangan (observasi) di lo- kali dengan cerita keberadaan Candi Badutkasi Candi Badut di Kota Malang, menga- yang dijelaskan oleh pegawai cagar budayamati candi, meneliti ragam hias yang ada di Kota Malang. Siswa aktif mendengarkancandi, mendokumentasikan gambar dengan ceramah oleh Dinas Cagar Budaya, guru

96 BAHASA DAN SENI, Tahun 36, Nomor 1, Februari 2008mengamati tingkah laku siswa dengan melakukan ceklis pada siswa secara aktif.Pengamatan lapangan dilakukan denganmendekati Candi Badut, menaiki candi, danmencatat serta mendokumentasikan ragamhias yang ada di candi Badut dengan menggunakan alat fotografi. Siswa aktif mencatathal-hal yang berkaitan dengan ragam hias.Setelah siswa melakukan proses pengamatan, tahapan berikutnya dilakukan diskusi ditempat lokasi, yaitu membicarakan temuantemuan dari hasil pengamatan.Tahapan berikutnya adalah tugas kelompok yang dilaksanakan secara mandiri,yaitu mencetak dokumentasi foto pada kertas, dan mendiskusikan kelompok di rumah,serta membuat laporan kelompok, yangakan dijadikan materi diskusi kelas padapertemuan berikutnya.Pemaparan hasil dari kerja kelompokdengan cara menempelkan hasil kerja kelompok masing-masing pada papan tulis;guru menjadi fasilitator untuk diskusi kelas.Siswa aktif berdiskusi; guru melakukan penilaian proses diskusi dengan menggunakanlembar pengamatan yang berupa ceklis. Untuk membandingkan ragam hias yang ada diCandi Badut dengan ragam hias lain di Malang, dilakukan perbandingan ragam hiasbatik, seperti yang tertera pada materi pokok yang telah dipersiapkan.Tahapan berikutnya adalah penilaianproyek yang dilakukan oleh guru berdasarkan hasil-hasil pengamatan, penilaian diskusi, dan penilaian hasil kerja kelompok.Penilaian itu dilakukan dengan menggunakan portofolio dari sejumlah hasil-hasil daritugas-tugas siswa.IMPLEMENTASI PENILAIANSecara umum penilaian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk menilaikeberhasilan pelaksanaan program pengajaran. Berdasarkan evaluasi tersebut, efektivitas program pengajaran dapat diketahui,.baik berkaitan dengan hail belajar pesertadidik maupun yang berkaitan dengan prosedur pembelajaran.Penilaian dalam konteks pengajaranmerupakan suatu proses sistematis dalammenentukan tingkat pencapaian kompetensihasil belajar peserta didik. Penilaian sebagaisebuah proses mengandung arti bahwa penilaian terdiri atas serangkaian kegiatan yangdirencanakan, dimulai dari menetapkan tujuan penilaian, mengembangkan instrumen,mengumpulkan data, sampai dengan pengambilan keputusan. Penilaian dilakukansecara sistematis dapat diartikan bahwa kegiatan penilaian berdasarkan aturan-aturandan prinsip-prinsip tertentu yang semestinyadiperhatikan dalam pelaksanaan penilaianDalam melaksanakan penilaian, peserta didik diberi peluang seluas-luasnya untukmengaktualisasikan diri, baik dalam perspektif apresiatif maupun kreatif. Untuk itu,para Guru (pendidik) perlu menciptakansuasana yang kondusif, dan menyenangkan.Proses pelaksanaannya hendaknya selaludijaga agar tetap bersifat alamiah, artinya,jangan sampai peserta didik merasa dirinyadi bawah pengawasan guru.Penilaian portofolio, penilaian tersebutdiimplementasikan pada sekumpulan tugastugas mulai dari awal sampai dengan akhirsehingga dapat digambarkan bagaimanaperkembangan sikap apresiatif peserta didik, perkembangan, dan hasil akhirnya.Rangkuman penilaian itu akan dilaporkansecara kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan hasil menyeluruh serangkaian tugas darisatu semesternya

Mistaram, Penyusunan Silabus dan Pengembangan Penilaian 97No.KegiatanKategoriBCDSkala Rentang2345A1Proses Kreasi1.1 Kecakapan menangkap informasi dari guru1.2 Kecakapan mengolah informasi1.3 Kecakapan mengambil keputusan1.4 Kecakapan untuk memecahkan masalah1.5 Kecakapan sosial untuk bekerjasama2Hasil Akhir2.1 Kecakapan variatif dalam unsur seni rupa2.2 Kecakapan untuk mengomposisikan warna2.3 Kecakapan untuk menyelesaikan hasil akhir3ApresiasiKejelian mengamati unsur seni rupaKecakapan untuk mendeskripsikan hasil pengamatanKecakapan untuk mengambil keputusan menilaiKeterangan :Bobot untuk seluruh kegiatan : 10Kegiatan 1 bobotnya: 3Kegiatan 2 bobotnya: 5Kegiatan 3 bobotnya: 2Ekivalen Skor :NoA skor 85 - 100B skor 70 84C skor 55 69D skor 10 54.Komponen11.2.3.4.Kelengkapan TugasKualitas karya yang dihimpunPerkembangan kemampuan dan kreasi siswaSikap menyeluruhEVALUASI PROGRAM PENDIDIKANSENI RUPADalam pembelajaran seni, diperlukanevaluasi untuk mengevaluasi program yangdilaksanakan, proses pembelajaran, dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi dipublikasikan melalui orang tua siswa, semua guru,dan kelembagaannya. Evaluasi pada program pembelajaran dan strategi pembelajarannya merupakan hal yang vital karena keberhasilan pembelajaran amat tergantungpada program yang dirancang beserta perangkatnya.Rancangan program pembelajaran yangdibuat oleh guru pada setiap tingkatan kelas,perlu dievaluasi. Evaluasinya dikaitkandengan tujuan yang hendak dicapainya. Didalam standar kompetensi pendidikan seni,mengapresiasi karya seni rupa adalahupaya untuk bisa menghargai karya temansejawat dan sekaligus menilai hasil. Tujuannya, membentuk sikap toleransi yangakan berdampak pada nilai sosial kemasyarakatan bagi siswa. Dalam mengapresiasihasil karya seni teman sejawat, anak diajarkan menilai karya temannya dengan menyebutkan berbagai alasan sesuai dengan

98 BAHASA DAN SENI, Tahun 36, Nomor 1, Februari 2008tingkat perkembangan kognitifnya. Anakbisa menilai baik , tentunya ia bisa menjelaskan mengapa karya temannya itu baik,begitu juga siswa bisa menilai kurangyang harus dibarengi dengan kemampuanmenjelaskan mengapa ia menilai kurang.Kemampuan mengapresiasi karya senihasil teman sejawatnya itu merupakan balikan bagi guru untuk melakukan strategipembelajaran, dan pembimbingannya. Saatsiswa dalam proses berkarya (pembelajaran), guru bisa membimbing setiap siswasecara individual, berdasarkan kemampuansiswa menganalisis hasil karya temannya.Hal tersebut digunakan guru untuk memberikan bimbingan untuk mengembangkanimajinasi anak dalam berkarya seni. Hal ituberlaku pada semua kegiatan yang berkaitandengan pembelajaran seni, yaitu seni rupa,musik, dan tari. Artinya, seni untuk pendidikan adalah memberikan kemampuan untuk menghargai karya seni taman, dan secara berkesinambungan akan meningkatkankemampuan berkarya seni sesuai dengantingkatan umur dan kemampuan.Setelah program pembelajaran bersamastrateginya di evaluasi, hal yang juga dirasaamat penting adalah mengevaluasi guru seni. Apakah guru seni mampu menjadi fasilitator dalam pembelajaran seni, apakah iamampu memotivasi setiap siswa secara individual, apakah ia mampu melakukan inovasi pembelajaran, dan apakah ia jugamencatat semua permasalahan yang ditemukan di kelas dan berupaya untuk menemukan solusinya. Bila guru seni telah melakukan semua hal tersebut, predikat pendidikseni itu kompeten untuk melaksanakan pendidikan seni.Setelah mengevaluasi program pembelajaran, strategi pembelajaran, dan pelaksana pembelajaran, yang perlu di evaluasiadalah sumber-sumber pembelajaran seniyang digunakan oleh guru seni tersebut.Berbagai sumber belajar bisa diberikan kepada siswa agar siswa mendapatkan pengalaman banyak yang berbasis pada lingkun-gannya. Pengalaman yang berbasis lingkungan sekitarnya, yang mempunyai maknamengenali lingkungannya dari dekat, mudah, dan dapat dicerna dengan mudah. Dalam arti siswa mampu menganalisis seniberbasis lingkungan.Dari uraian tersebut, evaluasi pembelajaranseni dapat dipilah sebagai berikut.1. Evaluasi kurikulum pendidikan seni,yang berkaitan dengan (a) evaluasi tujuan umum pendidikan seni, (b) evaluasi kebermaknaan pendidikan seni, dan(c) evaluasi sumber-sumber yang digunakan sebagai pendukung pembelajarandalam pendidikan seni, seperti sumbersumber ideologis, psikologis, finansial,dan fisik.2. Evaluasi pembelajaran seni yang berkaitan dengan: (a) teknik mengomunikasikan konsep-konsep tentang seni, (b)perlakuan secara individual dan sosialdalam kelas, (c) pengarahan pola-polaperilaku siswa dengan berbagai motivasinya, (d) kemampuan guru dalam bidan seni, (e) keterampilan guru dalampembelajaran seni dengan berbagai inovasi pembelajarannya, dan (f) sikapguru kepada siswa, yang berkaitan dengan keadilan, kemanusiaan, dan kesosialannya.3. Evaluasi belajar yang berkaitan dengan:(a) media pembelajaran yang digunakan, (b) bentuk-bentuk penilaian prosesdan hasil pembelajaran seni, dan (c) keterlibatan siswa dalam ikut menilai hasil karya seninya dan hasil teman sebayanya.4. Bila setiap guru memahami betul bagaimana mengelola kegiatan pembelajaran seni rupa dan menilai karya seni,yang dimulai dari persiapan, proses,dan hasilnya, dengan menggunakanberbagai pertimbangan penilaian, dans

tentang seni rupa tersebut, dalam kurikulum 2006, pendidikan seni rupa telah dirancang kegiatannya adalah sebagai berikut. Kelas dan Topik Pebe-lajaran Kegiatan Pembelajaran Apresiatif Produksi Kelas 1(satu) Semester 1 Mengidentifikasi unsur seni rupa pada benda di alam sekitar, dan menunjukkan sikap apresiatif pada benda di alam sekitar.

Related Documents:

SILABUS A. Silabus Implementasi Kurikulum 2013 B. Silabus Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Silabus Assesmen dan Penetapan Peminatan Peserta Didik D. Silabus Praktik Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam BAGIAN 3: 2.1 MATERI PELATIHAN 1. Materi Pelatihan 1 : Implementasi Kurikulum 2013 1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013

penilaian, prinsip penilaian, serta penilaian dalam Kurikulum 2013. B. Pendekatan Penilaian Penilaian selama ini cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pem

petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut menyajikan contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah penilaian autentik, dan cara pengolahan nilai. Penilaian dalam Pembelajaran Penilaian sebagai proses pengumpulan informasi tentang siswa tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan

Silabus Kompetisi Sains Nasional (KSN) SMP tahun 2020 memuat lingkup materi yang akan diujikan pada kegiatan KSN. Materi dalam silabus ini mengacu kurikulum yang berlaku dan silabus kompetisi internasional. Isi silabus ini terdiri dari tiga bidang studi yang .

d. Penilaian prestasi belajar oleh pendidik diterapkan dalam versi penilaian Autentik dan non-autentik. e. Penilaian Autentik sebagaimana yang berbunyi pada ayat (1) sebagai pendekatan pokok dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. f. Bentuk penilaian Autentik sebagaimana dimaksud dari ayat (1) meliputi

tahapan dan tatacara penyusunan rencana kerja pembangunan daerah (rkpd) a. bagan alir tahapan penyusunan rkpd b. persiapan penyusunan rkpd c. penyusunan rancangan awal rkpd d. penyusunan rancangan rkpd e. pelaksanaan musrenbang f. perumusan rancangan akhir g. penetapan rkpd -

Memiliki kemampuan mengembangkan silabus dan RPP Matematika SMP. B. Peta Bahan Ajar 1. Bahan ajar ini merupakan bahan ajar pada Diklat Guru Pemandu/Guru Inti/Pengembang Matematika SMP/MTs Tahun 2010 2. Mata diklat: a. Teknik Pengembangan Silabus dan RPP Matematika SMP (3 jam). b. Pengembangan Silabus dan RPP Matematika SMP (10 jam). 3.

1. Konsep dasar penilaian kinerja 1 jam 2. Kompetensi, peran dan kinerja guru 1 jam 3. Aspek-aspek dan instrumen penilaian kinerja guru 2 jam 4. Pelaksanaan penilaian dan analisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah 2 jam 5.