Penerapan Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Albisindo .

1y ago
6 Views
2 Downloads
1.24 MB
126 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerjapada PT. Albisindo TimberSKRIPSIDitulis oleh :Nama:Selsanov NivandaNomor Mahasiswa:13311142Jurusan:ManajemenBidang Konsentrasi:OperasiUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS EKONOMIYOGYAKARTA2018

Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerjapada PT. Albisindo TimberSKRIPSIDitulis oleh :Nama:Selsanov NivandaNomor Mahasiswa:13311142Jurusan:ManajemenBidang Konsentrasi:OperasiUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS EKONOMIYOGYAKARTA2018i

Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerjapada PT. Albisindo TimberSKRIPSIditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir gunamemperoleh gelar sarjana strata-1 di Jurusan Manajemen,Fakultas Ekonomi, Universitas Islam IndonesiaOleh :Nama:Selsanov NivandaNomor Mahasiswa:13311142Jurusan:ManajemenBidang Konsentrasi:OperasiUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS EKONOMIYOGYAKARTA2018ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karyayang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatuperguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya ataupendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secaratertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudianhari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerimahukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”Yogyakarta, 27 Februari 2018Penulis,Materai 6000Selsanov Nivandaiii

Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerjapada PT. Albisindo TimberNama:Selsanov NivandaNomor Mahasiswa:13311142Jurusan:ManajemenBidang Konsentrasi:OperasiYogyakarta, 27 Februari 2018Telah disetujui dan disahkan olehDosen Pembimbing,Zainal Mustafa El-Qadri,Dr.,M.Miv

Telah dipertahankan/diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat gunamemperoleh gelar sarjana strata -1 di Jurusan Manajemen,Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.Nama:Selsanov NivandaNomor Mahasiswa:13311142Jurusan:ManajemenBidang Konsentrasi:OperasiYogyakarta, 11 April 2018Disahkan oleh :Penguji/Pembimbing Skripsi : Zainal Mustafa El-Qadri,Dr.,M.MPenguji: Zulian Yamit,Drs.,M.SiMengetahuiDekan Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia( Dr. D. Agus Harjito, M.Si.)v

AbstrakPenelitian ini berjudul Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerjapada PT. Albisindo Timber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. AlbisindoTimber dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhipenerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Albisindo Timber.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana pengumpulan datadilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada karyawan PT. AlbisindoTimber. Objek penelitian ini adalah karyawan yangsudah bekerja lebih dari 1tahun. Hasil penelitian ini adalah Penerapan Program Kesehatan dan KeselamatanKerja di PT. Albisindo Timber belum dilaksanakan dengan baik, karena adafaktor-faktor yang mempengaruhi Penerapan Program Kesehatan danKeselamatan Kerja pada PT. Albisindo Timber, yaitu penggunaan APD,penggunaan rambu-rambu K3, SDM, dan teknologi.Kata Kunci : Kesehatan dan Keselamatan Kerja, SOP, Diagram IshikawaAbstractThis research entitled is Implementation of Health and Safety at PT.Albisindo Timber. This study aims to determine the extent to which theapplication of Health and Safety Program at PT. Albisindo Timber and to find outwhat factors affect the application of Health and Safety Program at PT. AlbisindoTimber. This study uses qualitative methods, where data collection is done bydistributing questionnaires to employees of PT. Albisindo Timber. The object ofthis research is employees who have worked more than 1 year. The results of thisstudy is the Application of Health and Safety Program at PT. Albisindo Timberhas not been implemented properly, because there are factors that affect theApplication of Health and Safety Program at PT. Albisindo Timber, namely theuse of PPE, the use of K3 signs, human resources, and technology.Keywords: Health and Safety, SOP, Ishikawa Diagramvi

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.WbSegala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat danhidayah-Nya sehinga skripsi yang berjudul “Penerapan Program Kesehatan danKeselamatan Kerja pada PT. Albisindo Timber” sebagai syarat untukmenyelesasikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas EkonomiJurusan Manajemen Universitas Islam Indonesia.Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat berbagai dukungan morilmaupun materiil serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu, ucapan terima kasihkami sampaikan sebesar-besarnya kepada :1. Bapak D. Agus Harjito,Dr.,M.Si. selaku Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia.2. Bapak Zainal Mustafa El Qadri,Dr.,M.M selaku dosen pembimbing skripsiyang selalu memberi pengarahan, nasehat serta waktu selama penelitiandan penulisan skripsi ini sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.3. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesiayang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masaperkuliahan.4. Ibuk, Ibu Eny Khoiryah, dan Bapak, Bapak Irfan atas segala dukungan dandoa yang tak pernah henti dipanjatkan.vii

5. Seseorang yang selalu menyemangati Novia Ayu Khikmatun Khasanahagar selalu mengerjakan skripsi dengan cepat.6. Sahabat-sahabat “Cingkiminnnn” Zelvin, Debby Dan Taufik yang selalumemberi semangat.7. Seluruh teman-teman seangkatan, terutama Manajemen Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia angkatan 2013 yang selalu mengisi hari-harisangat menyenangkan.Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat kepada semuanya. Penulismenyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnyapengalaman dan pengetahuan. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yangpernah dilakukan.Wassalamu’alaikum Wr.WbYogyakarta, 27 Februari 2018Selsanov Nivandaviii

DAFTAR ISI. HalamanHalaman Sampul Depan Skripsi .iHalaman Judul Skripsi .iiHalaman Pernyataan Bebas Plagiarisme . iiiHalaman Pengesahan Skripsi . ivHalaman Pengesahan Ujian Skripsi .vAbstrak . viKata Pengantar . viiDaftar Isi . ixDaftar Tabel . xiiDaftar Gambar . xivDaftar Lampiran . xvBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang Masalah .11.2 Rumusan Masalah .51.3 Tujuan Penelitian .61.4 Manfaat Penelitian .6BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .72.1 Kajian Pustaka .72.2 Landasan Teori . 122.2.1 Manajemen Operasional . 122.2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) . 152.2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) . 182.2.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri Manufaktur . 41ix

2.2.5 Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja . 432.2.6 Dampak Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Perusahaan . 462.2.7 Pengukuran Kesehatan dan Keselamatan Kerja . 48BAB III METODE PENELITIAN . 523.1 Lokasi Penelitian . 523.2 Populasi dan Sampel . 523.2.1 Populasi . 523.3 Devinisi Operasional Variabel . 523.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data . 543.4.1 Data Primer . 543.4.2 Data Sekunder . 553.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian . 553.5.1 Uji Validitas . 553.5.2 Uji Reliabilitas . 563.6 Metode Analisis Data . 573.6.1 Analisis Deskriptif . 57BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN . 594.1 Uji Kualitas Data . 594.1.1 Hasil Uji Validitas . 594.1.2 Hasil Uji Reliabilitas . 604.2 Analisis Deskriptif . 614.2.1 Deskripsi Responden Penelitian . 614.2.2 Penilaian SOP Perusahaan . 664.2.3 Analisis Deskriptif Pelaksanaan K3 . 664.5 Diagram Ishikawa . 864.6 Pembahasan . 91BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 93x

5.1 Kesimpulan . 935.2 Saran . 94DAFTAR PUSTAKA . 95LAMPIRAN . 99xi

DAFTAR TABELTabel . Halaman1.1 Kecelakaan Kerja di PT. Albisindo Timber Tahun 2017 .42.1 Penelitian Terdahulu . 104.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian . 594.2 Hasil Uji Reliabilitas . 604.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 614.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia . 624.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja . 634.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 654.7 Penilaian Skor SOP . 664.8 APD yang Cukup Dengan Jumlah Karyawan . 674.9 Kelengkapan APD Perusahaan . 684.10 Berfungsinya APD Perusahaan . 694.11 Peraturan Pemakaian APD Perusahaan . 704.12 Pelindung dan Pengaman . 714.13 Kelengkapan Pelindung dan Pengaman . 724.14 Berfungsinya Pelindung/Pengaman Mesin Perusahaan . 744.15 Tersedianya Pelindung/Pengaman Mesin dan Peralatan . 754.16 Pemasangan Rambu-rambu . 764.17 Kemudahan Menemukan Rambu-Rambu . 784.18 Kejelasan Rambu-Rambu . 794.19 Pemahaman Isi Rambu-Rambu . 814.20 Pemahaman Tentang Kesehatan Kerja . 82xii

4.21 Kemauan Mematuhi Aturan . 834.22 Kehati-hatian dalam Bekerja . 844.23 Kepedulian Kesehatan Kerja . 85xiii

DAFTAR GAMBARGambar . Halaman2.1Contoh Diagram Ishikawa . 332.2Diagram Sebab Akibat . 343.1Contoh Diagram Ishikawa . 584.1Diagram Sebab Akibat . 87xiv

DAFTAR LAMPIRANLampiran . Halaman1. Kuesioner Penelitian . 992. Tabulasi Data Responden . 1023. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas . 104xv

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang MasalahKegiatan proses produksi dan operasional tidak dapat dipisahkan daripenggunaan mesin. Hal ini menempatkan beban pada karyawan untuk dapatmenggunakan mesin dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya kesalahan dalammenjalankan mesin yang dapat menyebabkan kecelakaan. Walaupun demikian,tidak hanya kelayakan dari mesin yang harus diperhatikan, tetapi juga lingkungansekitar lokasi di mana proses produksi dilakukan. Ketika hal-hal ini tidakditangani, maka tidak menutup kemungkinan bahwa karyawan akan mengalamikecelakaan selama proses produksi. Fakta tersebut mengharuskan esehatankerja(K3)/occupational safety and health (OSH) untuk menjadi perhatian utama bagiperusahaan (Yusuf, et. al, 2012:1).Di Indonesia peraturan K3 secara khusus di atur dalam Undang-undang No.03 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-undang tersebut menyebutkanbahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen K3 yangterintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Pelaksanaan program K3 bagikaryawan sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem K3dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerjayang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan. Tingkat kecelakaan kerjadi Indonesia dari tahun 2007 sampai 2011 mengalami peningkatan yangsignifikan. Pada 2011 terdapat 99.491 kasus atau rata-rata 414 kasus kecelakaan1

kerja per hari, sedangkan tahun sebelumnya tahun 2010 hanya 98.711 kasuskecelakaan kerja, 2009 terdapat 96.314 kasus, 2008 terdapat 94.736 kasus, dan2007 terdapat 83.714 kasus (Pos Kota,1 Juni 2012).Berikut ini adalah kasus-kasus kecelakaan kerja yang terjadi padaperusahaan kayu lapis yang sudah penulis himpun dari pekerja maupun media :a) Pegawai pabrik PT. PMA mengatakan bahwa pernah terjadi kecelakaan kerjakepada rekannya pada saat bekerja yang mengakibatkan jari tangan hilang yangdiakibatkan terkena gergaji pada saat memasukan kayu, tetapi perusahaan tidakmau tanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Lalu atas inisiatif dari rekankorban, para karyawan melakukan demo untuk menuntut tanggung jawab dariperusahaan. Berikut keterangan dari narasumber :“yo mesake to mas, lha wong kene ki kerjo nggo pabrik ben entukbathi perusahaane kok karyawane sek ngasilke kecelakaan malahora ditulungi. Jal mas, dewe-dewe ki lhak wong cilik, paling orapabrik gelem ngenei ganti rugi. Kae lho koncoku drijine nganti ilangmergo kerjo nang kene.Opo ora mesake anak bojone mas. Ha saikinek konco-konco ra demo ra dinei ganti rugi”. (Umar Fauzy, 20November 2017)b) Kecelakaan kerja menimpa Adis Wiryanto (22), warga Dsun Jatian, RT/RW10/3 Desa Jatisari, Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur,Sabtu (29/7/2017) sore. Korban yang bekerja di PT Bondowoso Indah Plywoodpada bagian mesin, tersangkut mesin penggilas saat sedang membersihkan lemmesin. “Setelah kita melakukan olah TKP di Perusahaan Bondowoso Indah2

Plywood, dari keterangan saksi-saksi, korban bekerja sambil bergurau,sehinggasikatyang digunakankorban untuk membersihkan mesinterjatuh.Pada saat akan mengambil sikat inilah korban terpleset dan tergilasmesin,” kata Kapolsek Grujugan, Iptu Iswahyudi, saat dikonfirmasi RRI,Minggu (30/7/2017).Setelah dievakuasi, korban dilarikan ke RSUD Koesnadi,Bondowoso, dan meninggal dunia dalam perjalanan.Sekitar pukul 20.00 WIB,setelah dilakukan visum, korban dijemput pihak keluarga di ruang jenazahRSUD Koesnadi, untuk disemayamkan di rumah duka. (www.rri.co.id, 30 juli2017)Sebuah perusahaan perlu menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3), hal ini dikarenakan perusahaan perlu memenuhi peraturan perundangundangan maupun peraturan pemerintah yang berlaku, selain itu denganmenerapkan K3 perusahaan akan mempunyai citra yang baik di mata pembeli,masyarakat dan pemerintah. Adanya K3 dalam perusahaan tidak hanya diperlukanbagi perusahaan tapi untuk karyawan juga, dengan adanya K3 karyawan yangbekerja di perusahaan tersebut akan merasa haknya terpenuhi karena pada saatbekerja mereka mendapatkan jaminan.Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan aspeklainnya dalam perusahaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber dayamanusia, keuangan dan pemasaran. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan seperti apaadanya tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untukmengelolanya. Karena itu ahli K3 sejak awal tahun 1980an berupaya meyakinkansemua pihak khususnya manajemen organisasi untuk menempatkan aspek K33

setara dengan unsur lain dalam organisasi. Hal inilah yang mendorong lahirnyaberbagai konsep mengenai manajemen K3. Menurut Kepmenaker 05 tahun 1996,Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem secara keseluruhan yangmeliputi struktur organisasi, perencanaan/desain, tanggung jawab, pelaksanaan,prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan, bagi pengembangan,penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dankesehatan kerja dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerjaguna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Kani et.al, 2013).Pada dasarnya, jaminan OSH merupakan upaya perusahaan untukmemberikan dukungan atas setiap aktivitas yang dilakukan para karyawan.Adanya jaminan OSH akan memberikan perasaan aman yang membuat karyawandapat bekerja sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang ditetapkan perusahaansehingga kepuasan kerja dapat terwujud (Yusuf et. al, 2012).PT.Albisindo Timber merupakan salah satu perusahaan dengan tingkatkecelakaan kerja yang tinggi. PT. Albisindo Timber adalah pabrik pengolahankayu yang berpusat di Kabupaten Kudus dan terletak di kaki Gunung Muria.Secara rinci, jumlah kecelakaan kerja di PT. Albisindo Timber selama tahun 2017adalah sebagai berikut :Tabel 1.1Kecelakaan Kerja di PT. Albisindo Timber Tahun 2017Jenis KecelakaanKecelakaan RinganKecelakaan sedangKecelakaan besarTotalSumber : PT Albisindo Timber, 2018Jumlah1571234

Secara garis besar kecelakaan kerja di PT. Albisindo Timber dibagi menjadidua faktor yaitu faktor manusia, faktor tempat kerja, dan faktor kecelakaan diluarkerja. Sebagian besar sebanyak 90,9% kecelakaan terjadi pada usia karyawan diatas 40 tahun, dan belum pernah mengikuti pelatihan K3. Pada kecelakaan dalamtempat kerja dapat ditarik simpulan bahwa kecelakaan terjadi karena faktor alatpelindung diri yang sudah tidak dipakai saat kecelakaan terjadi, konsentrasiterpecah dengan urusan lain, keadaan lantai licin, tidak tersedianya pengamanmesin, dengan jenis kecelakaan berupa terpeleset, kelainan/luka umumnyaterdapat pada anggota badan bagian atas dengan sifat luka terberat adalahterpotongnya 3 ruas jari. Dari kecelakaan luar tempat kerja dapat disimpulkanbahwa kecelakaan banyak terjadi saat perjalanan menuju tempat kerja di pagi haridengan jenis kecelakaan adalah tertabrak oleh kendaraan lain, kelainan berupapatah tulang dan keluhan ringan berupa memar, lecet dan pegal, kondisi jalanyang berlubang dan menikung menjadi penyebab kecelakaan.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judulskripsi “Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada PT. AlbisindoTimber”.1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :1. Sejauh mana penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT.Albisindo Timber telah dilaksanakan?5

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerjadi PT. Albisindo Timber?1.3. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalahsebagai berikut :1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Program Kesehatan danKeselamatan Kerja di PT. Albisindo Timber.2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapanProgram Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Albisindo Timber.1.4. Manfaat PenelitianDalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang ingin dicapai :1.Manfaat TeoritisSecara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikansebagai bahan kajian terutama dalam disiplin ilmu manajemen mengenaimanajemen K3, memperluas pengetahuan penulis dalam masalahmanajemen khususnya K3 dan juga dapat menjadi referensi untukpenelitian-penelitian selanjutnya yang lebih relevan.2.Manfaat PraktisSecara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadiatau sebagai bahan informasi dan kegunaan bagi PT. Albisindo Timber,sebagai salah satu pertimbangan bagi PT. Albisindo Timber untukmencapai efektifitas program K3.6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI2.1 Kajian PustakaMenurut Sihombing et.al (2014) mengenai “Implementasi Keselamatan DanKesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Di Kota Bitung (Studi Kasus ProyekPembangunan Pabrik Minyak Pt.Mns)”. Penelitian ini bertujuan untukmengevaluasi implementasi K3 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi padaproyek pembangunan pabrik minyak PT. MNS dengan berpatokan pada SMK3.Penelitian menggunakan questioner survei dan wawancara langsung di lapangan,dilanjutkan dengan identifikasi lokasi proyek, survei secara visual di proyek danpengambilan dokumentasi dilapangan. Pada proyek Pembangunan Pabrik MinyakPT.MNS, implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah berjalancukup baik, karena di proyek ini penyelenggara pekerjaan konstruksi (Kontraktor)telah menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para pekerja dan adanyasosialisasi tentang K3 juga sudah dilakukan oleh pihak kontraktor dan Parapekerja cukup memahaminya namun masih ada saja pekerja yang berkesan tidakpeduli dengan Keselamatan dan Kesehatan kerja tersebut, dapat dilihat dari hasilquestioner menyatakan, 100% (Ya) karena pekerjaan konstruksi (kontraktor) telahmemberikan alat pelindung diri (APD); 98% mengetahui apa yang dimaksuddengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan 100% pekerja menyatakan adanyajaminan Keselamatan dan Kesehatan KerjaPenelitian Artiyani dan Sujianto (2008) mengenai “Upaya Kesehatan DanKeselamatan Kerja Pada Industri Kecil Di Kota Malang” Upaya kesehatan kerjaadalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja agar7

setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendirimaupun lingkungan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh produktifitas kerjayang optimal. Pelayanan kesehatan kerja yang diberikan melalui penerapanergonomi diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupan kerja (quality ofworking life), sehingga meningkatkan produktifitas kerja serta menurunkanprelavensi penyakit akibat kerja, proses kerja, dan lingkungan kerja. Interaksi iniakan berjalan dengan baik apabila ketiga komponen tersebut dipersiapkan denganbaik dan saling menunjang, misalnya dengan menyesuaikan ukuran peralatankerja dengan postur tubuh pekerja dan menilai kelancaran gerakan tubuh pekerja.Perusahaan harus membuat aturan yang jelas dan tegas tentang Kesehatan rjamemilikitanggungjawab untuk menjaga diri mereka sendiri dan peralatan yang digunakandi lingkungan kerjanya serta menyediakan peralatan dan segala sesuatu yangdiperlukan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan kerjaPenelitian Sidiq (2014) meneliti mengenai Implementasi KebijakanKeselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Industri Mebel Skala Mikto Dan KecilDi Kabupaten Jepara. Industri mebel Jepara berskala mikro dan kecil sangatpenting bagi Kabupaten Jepara, karena mampu menciptakan lapangan kerja bagi280-350 ribu usia produktif. Kontribusi nyata sektor industri mebel ini padaProduk Domestik Regional Bruto Jepara mencapai lebih 22,6% pada tahun 2010.Para pekerja di industri mebel berperan penting di balik kondisi ini. Kondisitempat kerja industri mebel kayu menunjukkan kondisi yang tidak aman. Namunupaya perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para8

pekerja belum tampak. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini menguraikanimplementasi kebijakan K3 di industri mebel kayu di Jepara, mengidentifikasiaktor yang terlibat dalam kebijakan K3 dan menemukan alternatif strategipengembangan K3. Informan dalam penelitian ini adalah para pekerja di industrimebel, pemilik/pengurus usaha mebel, lembaga legilatif, dinas tenaga kerja, dinaskesehatan, puskesmas, perguruan tinggi dan LSM. Hasil penelitian menunjukkanbahwa perlindungan K3 belum diterapkan pada industri mebel skala mikro dankecil. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain terkait dengan masalahyang tidak mudah dikendalikan menyangkut perilaku, kebijakan yang ada saat inibelum dapat menstrukturkan implementasi dan faktor di luar kebijakan sepertikondisi sosial ekonomi pekerja.Silva dan Wimaratne (2012) meneliti mengenai “OSH managementframework for workers at construction sites in Sri Lanka”. Hasil penelitian iniadalah Total 35 strategi manajemen K3 yang signifikan, faktor yang tidak amandan tidak sehat faktor risiko untuk situasi fatal dan non-fatal diidentifikasi.Selanjutnya, sepuluh mekanisme pengelolaan K3 ditetapkan sebagai pengawasankeamanan yang memadai, lingkungan tempat, pengendalian perilaku pekerja yangaman dan sehat, unit manajemen K3 yang tersentralisasi, sumber daya dankebijakan asuransi, komitmen manajemen, perangkat pendukung, dokumentasiK3, pendidikan dan kesadaran K3, dan Komite k3 Selanjutnya, sepuluhmekanisme ini digunakan untuk membangun kerangka kerja K3 yang akandiimplementasikan di lokasi konstruksi Sri Lanka9

Gravel et.al, 2012 meneliti mengenai “Strategies to develop and maintainoccupational health and safety measures in small businesses employing immigrantworkers in metropolitan Montreal”. Temuan menunjukkan bahwa UKM yangmempekerjakan imigran secara keseluruhan atau sebagian gagal menerapkanmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja di bidang kesehatan dan keselamatankerja.Tabel. 2.1Penelitian terdahuluNo1.2.NamaPenelitiSihombinget.al asilImplementasiKeselamatanDanKesehatanKerja (K3)Pada ProyekDi KotaBitung (StudiKasus DanKeselamatanKerja PadaIndustri KecilDi KotaMalang.KeselamatanDan KesehatanKerja (K3)Teori dua FaktorUtama (Hezberg,1923)KeselamatanDan KesehatanKerja (K3)Teori Tiga FaktorUtama(Murphy,DuBois,& Hurrell, telah memberikan alatpelindung diri (APD);98% mengetahui apayang dimaksuddenganKeselamatandanKesehatan Kerja; n Kesehatan KerjaPerusahaanharusmembuat aturan yangjelas dan tegas embuat setiap pekerjamemilikitanggungjawab untukmenjaga diri merekasendiri dan peralatanyang digunakan dilingkunga

hidayah-Nya sehinga skripsi yang berjudul "Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Albisindo Timber" sebagai syarat untuk menyelesasikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Indonesia. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat berbagai dukungan moril

Related Documents:

dengan memperhatikan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang di gunakan dalam proyek konstruksi,maka penulisan tugas akhir ini,penulis membatasi masalah pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan Standart Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1980).

n Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium adalah semua upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium. n Keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium sangat penting untuk dipahami mengingat banyaknya Laboratorium

BAB 3. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PT NAMA PERUSAHAAN 3.1. Tujuan Penerapan SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara kese

Penyelesaian masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada PT. Atoz Nusantara Mining adalah: 1. Melakukan perbaikan pada kondisi tidak aman dan tindakan kerja tidak aman agar resiko keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalkan. 2. Melakukan pembinaan atau pelatihan keterampilan kepada karyawan sesuai dengan bidang kerjanya. 3.

Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017 Universitas Gunadarma Page 52 MENERAPKAN PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA KODE: M.692000.002.02 Objektif: Unit ini mencakup kompetensi yang berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja (K3).

tentang keselamatan kesehatan kerja serta penerapan sikap terhadap keselamatan kerja pada karyawan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya kecelakaan. Dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja yang tinggi, dan pengalaman kerja bahaya-bahaya kecelakaan mendapat perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan.

laboratorium kesehatan dan bahaya potensial di laboratorium kesehatan. t,jentrfikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilakukan dengan mengadakan irrspeksi tempat i erja dan m:ngadakan penguktran lingkungan kerja. Dari kegiatan ini kita dapat menemukan masalah-

changed to Flex Automotive EMC Laboratory. In July 2010 Flextronics Automotive Inc was re-located from Scarborough to Newmarket Ontario. Flextronics Automotive Inc recognizes its responsibility as provider of quality services. To this end, Flextronics Automotive Inc has developed and documented a quality management system to better satisfy the needs of its customers and to improve management .