Skripsi Analisa Masalah Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (Blt) Pada .

1y ago
9 Views
2 Downloads
2.58 MB
68 Pages
Last View : 24d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

SKRIPSIANALISA MASALAH PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PADAMASYARAKAT MISKIN DI DESA KOTARAJA KECAMATAN SIKUR KABUPATENLOMBOK TIMUR TAHUN 2020Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu PemerintahanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah MataramOleh :SONIA DWI PRASTITINIM.217130118PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM2021i

ii

iii

iv

v

vi

MOTTOْ َد َرجتِ ت ه ْو ِ للاه يَ ْرفَع ِ ِ ن الَّذ َِ االع ْل َِم أ ه ِْو َوالَّذيْنَِ م ْن هك ِْم آ َمنه ْوا ْي “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orangyang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”(Depag RI, 1989 : 421)vii

KATA PENGANTAR الر ِحيم ِ س ِم ه ْ ِب الرحْ َم ِن ه َّللا ه Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nyasehingga penulis bisa menyelesaikan tanggung jawab skripsi yang berjudul “Analisa MasalahPenyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pada Masyarakat Miskin Di Desa KotarajaKecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2020”. Penulis membuat skripsi iniuntuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu pemerintahan (S.IP) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram.Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penulis,termasuk dalam penulisan skripsi ini baik secara bahasa, penulisan dan materinya. Apabila adakesalahan dalam penulisan kata-katanya yang kurang dalam penulisan skripsi ini penulis mohonmaaf dan kritik serta saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagipenulis serta pembaca untuk menambah pengetahuan dan referensi.Mataram, 14 Agustus 2021SONIA DWI PRASTITINIM. 217130118viii

ANALISA MASALAH PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PADAMASYARAKAT MISKIN DI DESA KOTARAJA KECAMATAN SIKUR KABUPATENLOMBOK TIMUR TAHUN 2020Sonia Dwi Prastiti 1, Dedy Iswanto 2, Inka Nusamuda Pratama 3Mahasiswa 1, Pembimbing Utama 2, Pembimbing 3Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Muhammadiyah MataramABSTRAKBantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh pemerintahkita untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia. Tingkatkesejahteraan di negara kita dianggap masih sangat kurang dikarenakan masih begitu banyakmasyarakat yang memiliki kehidupan yang kurang layak yang diakibat oleh beberapa faktorseperti pengangguran, kelaparan, kemiskinan, dan lain-lain. Tujuan dalam penelitia ini yaituuntuk mengetahui Masalah Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan PenangananKemiskinan di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Pembahasan dalamskripsi ini menggunakan teknikdeskriptif kualitatif yang mana penelitian ini bermaksud untukmemahami fenomena tentang hal-hal yang dialami oleh subyek penelitian secara holistic dandengan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dandengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah untuk mendapatkan komunikasi, sumber daya,disposisi, struktur birokrasi. Adapun yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini yaitukepala desa, kepala urusan pemerintahan desa, tokoh-tokoh masyarakat, 4 kepala dusun, ketuakarang taruna dan masyarakat. Setelah data terkumpul maka data dalam penelitian ini dianalisisdengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Dari hasil peneltian maka dapat ditemukanbahwa Masalah Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Di Desa Kotaraja kecamatan SikurKabupaten Lombok Timur berjalan kurang baik secara umum hal ini dapat dilihat dari sosialisasiyang diberikan belum merata masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang prosedursyarat serta kriteria masyarakat yang mendapatkan BLT tersebut. Dalam hal pengawasanprogram ini belum berjalan dengan baik, kemudian belum adanya kerjasama antara berbagaipihak sehingga data yang didapatkan kadang berbeda dengan yang ada di lapangan. Hal inimembuat program ini berjalan tidak tepat sasaran.Kata Kunci : Masalah, Penyaluran, Bantuan Langsung Tunai.ix

x

DAFTAR ISICOVER .iHALAMAN PERSETUJUAN .iiLEMBAR PENGESAHAN .iiiPERNYATAAN ORISINALITAS .ivMOTTO .vSERTIFIKAT PLAGIASI.viHALAMAN PERSEMBAHAN .viiUCAPAN TERIMAKASIH .viiiABSTRAK .ixABSTRACT .xKATA PENGANTAR .xiDAFTAR ISI.xiiDAFTAR TABEL .xivDAFTAR GAMBAR .xvDAFTAR LAMPIRAN .xviBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumusan Masalah .71.3 Tujuan penelitian .71.4 Manfaat Penelitian .8BAB II TINJAUAN PUSTAKA .102.1 Penelitian Terdahulu .102.2 Landasan teori .142.2.1 Teori Prosedur.142.2.2 Karakteristik Prosedur .152.2.3 Manfaat Prosedur .152.2.4 Prosedur Pencatatan .162.3 Definisi Masalah .16xi

2.3.1 Bentuk dan Jenis Masalah .172.4 Definisi Bantuan Langsung Tunai .182.4.1 Bantuan Langsung Tunai Dana Desa .222.4.2 Jenis dan Bentuk BLT .222.5 Definisi Masyarakat Miskin.242.5.1 Skema Terbentuknya Kemiskinan.272.5.2 Bentuk dan Jenis Kemiskinan .302.5.3 Indikator-indikator Mengenai Kemiskinan .342.5.4 Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Ekonomi .352.5.5 Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Peran Pemerintah .362.5.6 Indikator Kemiskinan Berdasarkan Dimensi Kesehatan .382.5.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin .392.5.8 Mengenai Pemekaran Wilayah .432.6 Kerangka Berpikir .442.7 Kerangka Teoritik Penelitian .45BAB III METODE PENELITIAN .503.1 Jenis Penelitian.503.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .513.3 Sumber Data.513.4 Pemilihan Narasumber .543.5 Teknik Pengumpulan Data .543.6 Teknik Analisi Data .553.7 Subjek dan Objek Penelitian .583.8 Populasi dan Sampel .583.9 Teknik Pengambilan Sampel .583.10 Variebel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran .59BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .66xii

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Kotaraja .664.1.2 Visi dan Misi .654.1.3 Gambaran Umum Demografis .714.1.4 Data Tingkat Perkembangan .724.1.5 Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Kotaraja .744.1.6 Peta Desa Kotaraja .744.2 Hasil dan Pembahasan .754.2.1 Proses Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Di Desa KotarajaKecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur .754.2.2 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat miskin pasca menerima programBantuan Langsung Tunai.80BAB V PENUTUP.855.1 Kesimpulan .855.2 Saran .86DAFTAR PUSTAKA .LAMPIRAN.xiii

DAFTAR TABEL2.1 Penelitian Terdahulu .104.1 Batas Wilayah Desa .674.2 Luas Wilayah .704.3 Jumlah Penduduk Tiap Dusun .734.4 Tingkat Pendidikan .754.5 Tingkat Kesehatan Masyarakat .774.6 Hasil Wawancara Narasumber .814.7 Prosedur Pengawasan Dana Desa .884.8 Data Penerima BLT .94xiv

DAFTAR GAMBAR2.6 Kerangka Berfikir .443.6 Teknik Analisis Data .564.1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa .664.2 Peta Desa Kotaraja .694.3 Proses Penyaluran BLT.794.4 Mekanisme Pendataan dan Penetapan Calon Penerima BLT .83xv

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang MasalahPemerintah Indonesia resmi memberikan subsidi gaji kepada para pekerja secara nasionalserta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan tunai ini merupakan langkahprogram Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu publik menghadapi tekananekonomi akibat pandemi Covid-19. Subsidi gaji tersebut hampir serupa dengan program yangdigulirkan pemerintah pada 2005 lalu yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT). Program yangdikeluarkan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merupakanrespons kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia pada saat itu. Pemerintah Indonesiakemudian memutuskan memotong subsidi minyak yang berdampak pada peningkatan hargabarang dan jasa saat itu. Kedua program serupa tersebut memiliki tujuan utama yang sama, yaknimembantu masyarakat agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hariannya.Program BLT merupakan ide yang lahir dari Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla usaimemenangkan Pemilu 2004 bersama Presiden SBY. Eksekutif, mengacu pada perintah presidennomor 12 tahun 2005 menggerakan program BLT tanpa tsyarat pada Oktober 2005 sampaiDesember 2006 dengan target 19,2 juta keluarga miskin. Target utama dari program pemerintahitu adalah keluarga miskin dengan anak berusia antara 0 sampai 15 tahun, atau ibu yang sedanghamil saat ini. Dana tunai akan diberikan kepada keluarga pendaftar selama enam tahun.Program ini telah diberikan ke 20 provinsi, 86 daerah dan 739 sub daerah dengan jumlah yangtelah berhasil 816.000 keluarga miskin.Saat itu, target penerima BLT mendapatkan transfer tunai Rp 300 ribu yang dikirimmelalui kantor pos. Pembayaran dilakukan secara tiga tahap dimulai pada bulan Oktober dan1

tambahan pembayaran sebesar Rp 300 ribu sisannya diberikan pada tahun berikutnya dengantotal insentif Rp 1,2 juta per rumah tangga. Program serupa kemudian kembali digerakan tigatahun berselang berdasarkan Perintah Presiden Indonesia nomor 3 tahun 2008. Namun, totalnomimal yang diberikan kepada masyarakat dipangkas menjadi Rp 900 ribu dan ditutup setelahsembilan bulan. Program BLT dilaksanakan berdasarkan koordinasi lintas sektoral yang bekerjasama berdasarkan fungsi dan tugas pokok masing-masing lembaga. Penanggung jawabpenyaluran dana BLT adalah Departemen sosial yang bekerja sama dengan berbagai instansipemerintah terkait.Depsos memiliki kewajiban untuk menyiapkan dana berdasarkan daftar nominatif danmenyampaikan surat perintah kepada PT. Pos Indonesia untuk membayarkan dana BLT. MelaluiKepmensos No. 28/HUK/2008, Menteri Sosial menunjuk PT. Pos Indonesia dan Bank RepublikIndonesia sebagai pelaksana penyaluran dana BLT 2008 kepada masyarakat. Mekanisme datapenerima BLT saat itu berada ditangan Badan Pusat Statustik (BPS) pusat. Daftar nama danalamat penerima saat itu disimpan dalam sistem database BPS, Depsos dan PT. Pos Indonesia.Pengiriman data berdasarkan nama dan alamat rumah tangga sasaran dari BPS ke PT. PosIndonesia secara nasional. Selanjutnya, pengecekan kelayakan daftar rimah tangga sasaranditingkat desa/kelurahan. Program BLT selanjutnya tidak pernah digulirkan lagi olehpemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di tengah pandemi Covid-19, Jokowi memilihmemberikan bantuan bantuan kombinasi uang tunai plus sembako untuk warga dan subsidi gajikhusus bagi pekerja. (Republika.co.id:2021)Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Untuk menjaga daya belimasyarakat miskin di perdesaan yang terdampak situasi Virus Korona (Covid-19). Syaratpenerimanya adalah keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan2

(PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako dan Kartu Prakerja. Pendataan calon penerima BLTDesa nempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.Ketentuan mengenai mekanisme pendataan, penetapan data penerima manfaat, dan pelaksanaanpemberian BLT Desa dilakukan sesuai ketentuan Menteri Desa PDTT. Besaran BLT adalahRp600.000/bulan/ Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diberikan selama 3 bulan, yaituApril hingga Juni 2020. BLT dianggarkan dalam APBDesa maksimal sebesar 35% dari DanaDesa atau lebih dengan persetujuan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya. Penyaluran Dana Desajuga dipermudah melalui penyederhanaan dokumen dan penyaluran yang diupayakan agar lebihcepat.Kepala Desa merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan, penyaluranhingga pertanggungjawaban BLT Desa. BLT Dana Desa merupakan program prioritas yangharus dianggarkan oleh Pemerintah Desa. Jika Pemerintah Desa tidak menganggarkan BLT DanaDesa, Pemerintah Desa akan dikenakan sanksi mulai dari pemotongan sebesar 50% untukpenyaluran Dana Desa tahap berikutnya hingga penghentian penyaluran Dana Desa Tahap III.Pendampingan dan pengawasan terhadap pemanfaatan BLT Dana Desa dapat dilakukan olehPemerintah Pusat dan Daerah. (Humas Kemenkeu/EN:2020)Penyaluran jaring pengaman sosial yang tidak tepat sasaran ditengarai karena lemahnyapembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di tingkat Kabupaten/Kota. KasubditValidasi dan Terminasi Kementerian Sosial (Kemensos) Slamet Santoso mengatakan bahwapembaruan data kemiskinan disepakati dua tahun sekali yang kemudian diubah Kemensosmenjadi tiga bulan sekali. Walhasil, pada masa pandemi Covid-19, ada banyak pergerakan datayakni pertambahan atau perkurangan orang miskin yang kemudian berimbas pada carutmarutnya penyaluran jaring pengaman sosial. Menurutnya, ini menjadi tantangan semua pihak3

terkait agar masalah ini terselesaikan. Berbagai upaya telah dilakukan Kemensos gunamenyalurkan jaring pengaman sosial tepat sasaran kepada yang baharuiSistemPerencanaan,Penganggaran, Pemantauan, Evaluasi dan Analisis Kemiskinan Terpadu (SEPAKAT) denganmelakukan updating Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hal ini nantinya juga akanberdampak pada penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tepat sasaran. Untuk itu,Wakil Direktur Analisis Data dan Pemetaan Kemiskinan, Badan Perencanaan PembangunanNasional (Bappenas), Widaryatmo menyebutkan partisipasi Pemerintah sangat dibutuhkan dalampembaharuan ini. (Bappenas:2020).Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara danStabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasionaldan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang. Selain itu dalam rangkamelindungi masyarakat miskin, pemerintah memperluas Jaring Pengaman Sosial (JPS) termasukyang tertuang dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang PerubahanPeraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desayang diantaranya terkait penyediaan Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa(BLT Dana Desa). Dalam rangka melancarkan pelaksanaan BLT-Dana Desa ini berbagaikebijakan lain telah diterbitkan diantaranya adalah Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3Tahun 2020 tentang Penanggulangan COVID-19 Di Desa Melalui Anggaran Pendapatan danBelanja Desa dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40 Tahun 2020 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 205 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.4

Data Demografi di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok timurberdasarkan BLT masyarakat miskin yang tercatat yang menerima BLT pada tahun 2020 hanya1302 jiwa per KK atau 98,79%, sedangkan yang tidak tercatat ada 16 jiwa per KK atau 1,21%jadi total yang seharusnya dapat menerima penyaluran BLT tahun 2020 yaitu 1318 jiwa per KKatau 100,00%. Banyaknya kecurangan yang terjadi ditengah maraknya bantuan BLT inimembuat mereka yang seharusnya mendapatkan penyaluran BLT tapi tidak mendapatkan apaapa atau kecurangan dalam bentuk sistem monarki yang terjadi ditengah masyarakat (data diolahdari desa Kotaraja).Proses assessment (pendataan) BLT Dana Desa yang dilakukan yaitu melalui mekanismependataan BLT yang pertama akan dilakukan oleh Relawan Desa. Setelah data terkumpul,selanjutnya pendataan akan fokus pada lingkup RT, RW, dan Desa. Kemudian, hasil pendataansasaran masyarakat miskin akan dilakukan musyawarah Desa Khusu, atau musyawarahinsidentil. Dalam musyawarah ini akan membahas agenda tunggal, yaitu validasi dan finalisasidata. Setelah, dilakukan validasi dan finalisasi, mekanisme pendataan BLT DD selanjutnya akandilakukan penandatanganan dokumen hasil pendataan oleh Kepala Desa. Hasil verifikasidokumen tersebut, selanjutnya akan dilaporkan kepada tingkat yang lebih tinggi yaitu Bupatiatau Walikota melalui Camat. Terakhir, program BLT DD segera dilaksanakan dalam waktuselambat-lambatnya 5 hari kerja per tanggal terima di Kecamatan.Pendataan BLT Dana Desa di Desa Kotaraja sudah mengikuti proses assessment sesuaidengan mekanisme pendataan BLT. Namun, masalah yang terjadi pertama yaitu masihbanyaknya masyarakat yang belum terupdate atau masih awam dalam hal seperti ini karnakebanyakan di desa lebih tau informasi dari mulut ke mulut dan proses mensosialisasikannya pun5

masih setengah-setengah. Akibat kondisi tersebut, beberapa dusun di Desa Kotaraja hingga saatini masih belum menerima BLT-DD.Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi terkait dengan kasusproblematika penyaluran dana BLT-DD yang terjadi di Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur,Kabupaten Lombok Timur. Dari alasan tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian yang berjudul: “Analisis Masalah Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT)Pada Masyarakat Miskin di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok TimurTahun 2020”1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahandalam penalitian ini adalah :a. Bagaimana proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada masyarakat miskin di DesaKotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur?b. Sejauhmana tingkat kesejahteraan masyarakat miskin pasca menerima program BantuanLangsung Tunai di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur?1.3Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang penulis harapkan dapat dicapai melalui penelitian proposal skripsiini adalah :1. Untuk mengetahui proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada masyarakat miskindi Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.2. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat miskin dalam program BLT Desa KotarajaKecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.6

1.4 Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Manfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya agar lebihmemantapkan bukti dan juga diharapkan dapat memberi informasi tentang faktor-faktor yangmenyebabkan adanya problematika yang terjadi didalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai(BLT).2. Manfaat PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penelititentang faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi terjadinya problematika di dalam prosespenyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti.Menjadi sumber informasi bagi masyarakat terkait dengan faktor-faktor yang dominansebagai penyebab adanya masalah didalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), selainitu masyarakat juga bisa menjadikan peneliti ini sebagai sumber informasi tentang masalahmasalah yang ada didalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini, sehingga masyarakatdapat membantu pemerintah dalam meminimalisir terjadinya kecurangan.3. Manfaat Akademisa. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak kampus terkaitdengan probelamatika penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pada Masyarakat Miskin diDesa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2020.b. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mahasiswa penelitian selanjutnya.7

c. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini sebagai pengetahuan untuk pihak kampus dan sekaligusrefrensi dalam memperkaya bahan kajian bagi peneliti selanjutnya.8

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan danselanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya disamping itu kajianterdahulu membantu penelitian serta menunjukan orsinalitas dari penelitian. Selain menggunakandasar-dasar teori sebagai konsep atau dasar berfikir dan memecahkan permasalahan yang akandikaji oleh peneliti, juga mengacu pada penelitian terdahulu. Berikut adalah daftar penelitianterdahulu yang dijadikan bahan penelitian dalam menyusun proposal skripsi :NoJudulTahunPenelitiMetodeCritical ngTunai (BLT)DiDesaLalangKecamatanSunggalKabupatenDeli SerdangElisFadillah aluranBantuanLangsungTunai (BLT)terhadapmasyarakatMiskinDiDianMarini Kuantitatif 75respondenyang(UniversitasInferensial mendapatkanBLTNegri Riau)tersebut ternyata hanya 21responden yang benarbenarpantasuntukmendapatkan BLT dan 54respondenyanglainadalah responden yang9Hasil perhitungan melaluiujiMann-Whiteneydenganalpha95%(1,6449) diperoleh bahwadiantara enam aspek yangdiuji ternyata 4 aspek H0ditolak, ini berarti bahwarumusan hipotesis arakeluarga miskin penerimaBLT dengan keluargamiskinyangtidakmenerima bantuan.

kpantasuntukmendapatkan BLT inisemua di sebabkan karena54 responden tersebutmemilikijumlahpenghasilan yang lebihbanyak dari 21 responden.3.Implementasi2012BantuanLangsungTunai (BLT)Di KecamatanTanjungpinangBaratKelurahanBukit CerminKotaTanjungpinangTahunNurDhillah DeskriptifHaryatiKualitatif(UniversitasMaritim c.Tanjungpinang Barat Kel.BukitCerminKotaTanjungpinangbelumberjalan dengan baik halini dapat dilihat darisosialisasi yang diberikanbelummeratamasihbanyak masyarakat yangtidak mengetahui tentangprosedursyaratsertakriteria masyarakat Intan Zubaidah, d enyaluranPenyaluranBLT yang diharapkanmampumemberikanstimulus ekonomi encaharian,danmasyarakat yang rentanpenyakit selama masapandemi.5.PolaPengawasanPemerintahDalamYusuf Kamis Deskriptif(UniversitasKualitatifNuku Tidore)Pola pengawasan yangdilakukan oleh pemerintahdalampelaksanaanpenyaluran Bantuan BLT201810

PenyaluranBLT anTidore SelatanKotaTidoreSelatandi Kel. Gurabati dapatdinilai sudah sangat baik,walaupumdalampendataannyamasihmenggunakan data lama.Namun pemerintah wabatasprogram tersebut.Penelitian ini memiliki perbedaan dengan peneliti yang dilakukan oleh Elish Fadillah,Dian Marini, Nur Dhillah Hayati, Intan Zubaidah, Maya Nofitasari dan Yusuf Kamis Penelitianini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu terlihat dariLalu penelitian ini memang menggunakan data terbaru yaitu tahun 2020 tapi masih belumbisa berjalan dengan baik proses penyeluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini. Sedangkan,penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu menggunakan data lama tapi pemerintah dapatmenjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab atas program tersebut.Implementasi kebijakan berkaitan dengan persoalan sekitar usaha melaksanakan programatau kebijakan, mengadministrasikannya, maupun usaha untuk memberikan dampak tertentu dariprogram atau kebijakan tersebut kepada masyarakat (Suwitri, 2020 : 80). Apakah pelaksanaanprogram BLT telah sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), karena pada dasarnyaSOP merupakan panduan atau petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis bagi unit organisasipelaksana kegiatan implementasi kebijakan. Sebagai produk hukum, SOP tersebut harusdipatuhi, karena telah menjadi ketentuan formal yang berlaku (yang dianggap sebagai solusiterbaik), sehingga setiap penyimpangannya diberlakukan sebagai pelanggaran. Tahapanpelaksanaan program BLT di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur11

dimulai dari (1) pelaksanaan sosialisasi, (2) verifikasi data nominasi RTS, (3) pembagian kartuBLT, (4) pencairan dana BLT, dan (5) pembuatan laporan pelaksanaan.2.2 Landasan Teori2.2.1Teori ProsedurProsedur merupakan suatu proses, langkah–langkah atau tahapan–tahapan dariserangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur juga biasanyamelibatkan beberapa orang dalam suatu departmen didalam perusahaan. Menurut Mulyadi(2010: 5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orangdalam suatu departemen atau lebih, yang d

termasuk dalam penulisan skripsi ini baik secara bahasa, penulisan dan materinya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan kata-katanya yang kurang dalam penulisan skripsi ini penulis mohon maaf dan kritik serta saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca untuk menambah pengetahuan dan referensi.

Related Documents:

dalam peningkatan prestasi pendidikan serta bantuan biaya bagi anak didik putus dan atau terancam putus sekolah. Adapun bentuk program meliputi : a) Bantuan beasiswa SD/MI b) Bantuan beasiswa SMP/MTs c) Bantuan beasiswa SMA/SMK/MA d) Bantuan beasiswa Perguruan Tinggi (D3, S1, S2) e) Bantuan beasiswa Luar Daerah atau Luar Negeri

2. BESAR BEBAN GEMPA RENCANA 37 3. POLA PEMBEBANAN DALAM ANALISA PUSHOVER 45 3.1 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Beban Statik Ekivalen . 45 3.2 Gaya Statik Lateral Hasil Analisa Ragam Spektrum Respons 48 V. INPUT DATA UNTUK PROGRAM SAP2000 53 1. INPUT DATA UNTUK STRUKTUR YANG DITINJAU 53 2. INPUT DATA UNTUK ANALISA PUSHOVER PADA PROGRAM .

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN ANALISA BOW, HSPK, DAN LAPANGAN (STUDI KASUS PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA GEDUNG SERBA GUNA ATKP SURABAYA) Oleh : Mei Suci Wulan Sari 0753010049 Bahwa pada kenyataan dilapangan terjadi perbedaan dalam suatu perhitungan biaya, maka dilakukan analisa perhitungan biaya dengan menggunakan perbandingan

bantuan luar negeri adalah pengaruh pemberian bantuan yang dilakukan Turki kepada etnis Rohingya, Resolusi PBB, serta kondisi internal di Myanmar. Dalam skripsi ini, shared ideas dijelaskan sebagai terpengaruhnya Indonesia terhadap Turki yang memberikan bantuan luar negeri kepada etnis Rohingya, Myanmar.

memahami masalah dan membuat rencana strategi pemecahan masalah. Siswa camper mengalami kesulitan pada proses melaksanakan strategi penyelesaian masalah. Sedangkan siswa climber tidak mengalami kesulitan apapun dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, Adversity Quotient.

b. Perumusan masalah Perumusan masalah merupakan kalimat-kalimat ringkas yang dijabarkan menjadi lebih operasional dan memungkinkan pengukuran variabel-variabel penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah: 1. Masalah sebaiknya dirumuskan dengan ringkas. 2. Rumusan masalah dapat mempersoalkan hubungan atau perbedaan. 3.

identifikasi masalah skripsi dapat didasarkan pada informasidari surat kabar, majalah, buku, jurnal ilmiah, laporanpenelitian, hasil seminar, pengalaman peneliti, atau kenyataandi lapangan. masalah yang dikaji dalam skripsi cenderungpada masalah-masalah yang bersifat aplikasi teori, bukanpengembangan teori (untuk

Extracts from ASME A17.1, Section 2.27 Emergency Operation and Signaling Devices1163 Life Safety Code Handbook 2009 power to be removed from any elevator until the ele-vator is stopped. NOTE (2.27.2.4): The selector switch(es) should nor-mally be placed in the “AUTO” position. 2.27.2.5 When the emergency or standby power sys-tem is designed to operate only one elevator at a time, the .