Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat Pembuangan Sampah Di Aliran . - Uinsby

1y ago
9 Views
2 Downloads
1.91 MB
85 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBATPEMBUANGAN SAMPAH DI ALIRAN SUNGAI DI DESAKEDUNGBANTENG TANGGULANGIN SIDOARJOPERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 DANFATWA MUI NO. 47 TAHUN 2014SKRIPSIOlehAsthilia AyuningtiasNIM. C86215010Universitas Islam Negeri Sunan AmpelFakultas Syariah Dan HukumJurusan Hukum Publik IslamProgram Studi Perbandingan MazhabSURABAYA2019

PERNYATAAN KEASLIANYang bertanda tangan di bawah ini:Nama: Asthilia AyuningtiasNIM: C86215010Fakultas/Jurusan/Prodi: SyariahdanHukum/HukumPublikIslam/Perbandingan MazhabJudul Skripsi: PencemaranLingkunganHidupAkibatPembuangan Sampah di Aliran Sungai di DesaKedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo PerspektifUndang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan FatwaMUI No. 47 Tahun 2014Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karyasaya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.Surabaya, 19 Maret 2019Saya yang menyatakan,Asthilia AyuningtiasNIM. C86215010ii

iii

iv

v

ABSTRAKSkripsi ini berjudul “Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat PembuanganSampah di Aliran Sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin SidoarjoPerspektif Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan Fatwa MUI No. 47 Tahun2014”. Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana pencemaranlingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliran sungai di DesaKedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjau dengan Undang-Undang No. 32Tahun 2009? dan bagaimana pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangansampah di aliran sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjaudengan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014?.Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakanteknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknikpengolahan data melalui editing, organizing, dan analizing. Teknik analisis datadalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pola pikirinduktif yang disusun secara sistematis, sehingga menjadi data yang konkritmengenai pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo. Selanjutnya data yangdihasilkan, diolah dan dianalisis menggunakan Undang-Undang No. 32 Tahun2009 dan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, pencemaran lingkungan hidupakibat pembuangan sampah di aliran sungai di Desa Kedungbanteng TanggulanginSidoarjo memenuhi unsur-unsur pencemaran dan tindakan tersebut bertentangandengan ketentuan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup. Hal tersebut disebabkan karena rendahnyakesadaran masyarakat serta tidak adanya penegakan hukum yang berlaku. Selainitu dalam ketentuan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan SampahUntuk Mencegah Kerusakan Lingkungan, membuang sampah secara sembaranganyang dapat menyebabkan pencemaran dan merusak lingkungan hidup dilarangdalam Islam dan hukumnya haram. Dengan demikian tindakan pencemaranlingkungan di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo secara normatifyuridis bertentangan dengan Undang-Undang dan hukum Islam.Berdasarkan dari kesimpulan di atas, sebagai setiap pejabat desa diharapkandapat meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat serta perlu adanya aturandesa dan sanksi yang diterapkan yang mengatur terkait larangan pembuangansampah sembarangan agar tidak terjadi peningkatan pencemaran lingkunganhidup, bahkan perlu adanya kerjasama dengan LPM (Lembaga PemberdayaanMasyarakat) dalam melaksanakan pelestarian lingkungan hidup. Serta sebagaimasyarakat yang beriman perlu meningkatkan kesadaran dalam penanggulanganpencemaran lingkungan hidup dan pengelolaan sampah.vdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISIHalamanSAMPUL . iPERNYATAAN KEASLIAN . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING . iiiPENGESAHAN . ivABSTRAK .vKATA PENGANTAR . viDAFTAR ISI . viiiDAFTAR TABEL . xiDAFTAR GAMBAR . xiiDAFTAR TRANSLITERASI . xiiiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .7C. Rumusan Masalah .8D. Kajian Pustaka .9E. Tujuan Penelitian .12F. Kegunaan Hasil Penelitian .12G. Definisi Operasional .13H. Metode Penelitian .15I. Sistematika Pembahasan .20viiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IIPENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT SAMPAHPERSPEKTIF UNDANG-UNDANG DAN FATWA MUIA. Pencemaran Lingkungan Hidup .221. Pengertian Pencemaran Lingkungan Hidup .222. Bentuk-Bentuk Pencemaran Lingkungan Hidup .243. Unsur-Unsur Pencemaran Lingkungan Hidup .30B. Pengelolaan Sampah .311. Pengertian Sampah .312. Jenis-Jenis Sampah .32C. Pencemaran Lingkungan Hidup Menurut Perundang-Undangan .33D. Pencemaran Lingkungan Hidup Menurut Fatwa MUI .39BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI PENCEMARAN LINGKUNGANHIDUP DI DESA KEDUNGBANTENG TANGGULANGINSIDOARJOA. Gambaran Umum Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo 451. Profil dan Kondisi Geografis Desa Kedungbanteng .452. Kondisi Demografis Desa Kedungbanteng .473. Agama dan Pendidikan .474. Prasarana dan Sarana .495. Perekonomian .50B. Kondisi Pencemaran Lingkungan Hidup di Desa KedungbantengTanggulangin Sidoarjo .51C. Penyebab Pencemaran Lingkungan Hidup di Desa KedungbantengTanggulangin Sidoarjo .54ixdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Dampak Pembuangan Sampah di Aliran Sungai di DesaKedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo .59BAB IVANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBATPEMBUANGAN SAMPAH DI ALIRAN SUNGAI DI DESAKEDUNGBANTENG TANGGULANGIN SIDOARJOA. Analisis Pencemaran Lingkungan Hidup Perspektif UndangUndang .61B. Analisis Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat PembuanganSampah Perspektif Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014 .64C. Persamaan dan Perbedaan Pencemaran Lingkungan HidupPerspektif Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan Fatwa MUI No.47 Tahun 2014 .68BAB VPENUTUPA. Kesimpulan .70B. Saran .71DAFTAR PUSTAKA . 72LAMPIRAN . 75xdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABELHalamanTabel 3.1 Tingkatan Jumlah Pendidikan Berdasarkan Usia . 48xidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 3.2 Tumpukan Sampah Yang Dibuang ke Sungai . 55Gambar 3.3 Tumpukan Sampah di Sekitar Sungai . 55Gambar 3.4 Tempat Pembuangan Sampah/Bak Sampah . 57xiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMenegakkan hidup dalam keseimbangan kepentingan duniawi danakhirat, mengharuskan manusia menempatkan dirinya sebagai bagian darilingkungan alam. Hidup berimbang merupakan salah satu perwujudan daripada pertumbuhan iman yang kuat dan sikap orientasi hidup untuk beramalsaleh. Semakin seimbang peri kehidupan manusia semakin terbukakemungkinan berkembang menjadi insan yang ka mil.1Dalam kerangka pikiran inilah perlu di kembangkan hubungan manusiadengan lingkungan hidup. Sehingga dalam mewujudkan kehidupan yangsejahtera sudah sepantasnya manusia sebagai makhluk yang mempunyaiderajat yang lebih tinggi dari makhluk lainnya wajib melestarikan lingkungan.Manusia merupakan bagian dari sistem lingkungan hidup yangmelingkupinya. Secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segalabenda, kondisi keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kitatempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup, termasuk kehidupan manusia.2Salah satu kelebihan manusia adalah akal yang diberi Allah SWT. danbergantung pada manusia untuk pandai menggunakan akal pikirannya danmenanggapi lingkungan hidup.3 Akal pikiran manusia telah tumbuh bagaikanEmil Salim, Linkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Mutiara, 1985), 84.Ibid., 16.3Ibid., 77.121digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2anak yang menjadi dewasa, dan kini telah mempunyai kemauan dan kehidupansendiri. Berhasilnya manusia mengendalikan dan menundukkan alam yangmenimbulkan cara penglihatan untuk melihat kedudukan manusia terlepasdari hubungan timbal balik dengan alam.Oleh karena itu sumber-sumber alam diolah dan ditundukkan untukmemenuhi kebutuhan materiil manusia. Sebaliknya kebutuhan manusiasemakin meningkat dan terdorong oleh kemungkinan-kemungkinan barudalam mengolah dan menguras sumber-sumber alam.4Kemampuan manusia dalam menggunakan alam dan membuat hal-halyang baru turut mempengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Apabilalingkungan hidup terganggu keseimbangannya maka timbul reaksi danbangkitlah kekuatan-kekuatan balasan, baik dari alam maupun dari manusiayang bisa melahirkan bencana.5Saat ini lingkungan mulai terancam dengan adanya kerusakan alam yangsemakin hari semakin meningkat. Mengingat kesadaran masyarakat terhadaplingkungan bisa dikatakan masih rendah. Lingkungan belum dianggap sebagaipersoalan, sementara krisis lingkungan terjadi dimana-mana yang kemudiandisusul bencana lingkungan yang sering merenggut banyak nyawa manusia.6Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Ar-Rum ayat 41:َ ۡ َ َ َ َ ۡ ۡ َ َۡر َّ َ ۡ َ ُ ََُ َ َۡ ََ َۡ َ ۡ ُ َّ َ َ ْ ُ َ ت أيۡديي ٱنلَّ ي )٤١( ج ُعون ب وٱۡلَح ير بيما كسب اس يِلُذييقهم بعض ٱَّليي ع يملوا لعلهم ير ي ظهر ٱلفساد يِف ٱل ي 4Ibid., 80-81.Ibid., 61.6Rachmad K. Dwi Susilo, Sosiologi Lingkungan & Sumber Daya Alam: Perspektif Teori & IsuIsu Mutakhir, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 231.5digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3Artinya:Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karenaperbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepadamereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar merekakembali (ke jalan yang benar).7Dalam ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa manusia sebagaimakhluk Allah Swt. agar menyadari bahwa lingkungan yang telah diciptakanuntuk kehidupan yang baik telah mengalami kerusakan yang disebabkan olehperbuatan-perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Maka sudahseharusnya sebagai makhluk Allah Swt. yang memiliki akal dan pikiran dapatmelestarikan lingkungan sebagai tempat yang baik bagi kehidupan.Namun, realitanya krisis lingkungan disebabkan oleh penolakan manusiauntuk melihat Tuhan sebagai lingkungan yang nyata, yang mengelilingimanusia dan memelihara kehidupannya. Kerusakan lingkungan merupakanakibat dari upaya manusia modern untuk memandang lingkungan alamsebagai tatanan realitas yang secara ontologis berdiri sendiri, terpisah darilingkungan ilahiah tanpa berkah. Pembebasan-Nya pada lingkungan menjadisekarat dan akanyangmenimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifatfisik dan atau hayati lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan itu kurangAl- Ka mil, Al-Qur’an Terjemah: Dilengkapi Tema Penjelas Kandungan Ayat, (Jakarta: CVDarus Sunnah, 2012), 409.8Ibid., 53.7digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ngberkesinambungan.9Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah lama terjadi, bahkan tanpacampur tangan manusia. Kerusakan dan pencemaran lingkungan makindipercepat karena meningkatnya aktivitas manusia dan sifat manusia yangserakah.10Di Indonesia kerusakan lingkungan tentu karena berbagai sebab danmuncul dalam berbagai bentuk. Kerusakan lingkungan terjadi juga karenaledakan pertumbuhan penduduk. Tetapi persoalan ini pertama-tama harusdikembalikan kepada pendekatan pembangunan nasional yang kita pilih, yangberorientasi pada pertumbuhan ekonomi tanpa batas. Pendekatan ini,sebagaimana yang terjadi pada masa lalu, selain tidak memberikanperlindungan kepada rakyat secara maksimal juga tidak memberiperlindungan kepada alam. Pemerintah memang telah menunjukkan adanyakehendak ke arah itu, dengan merumuskan kebijaksanaan pembangunan yangberwawasan lingkungan. Berbagai undang-undang yang berkaitan denganusaha pelestarian lingkungan hidup sudah dirumuskan pula. Tetapi itu semuaternyata belum memadai, sebab ternyata berbagai kebijaksanaan tersebutbelum mampu menghadapi kepentingan-kepentingan kapitalisme global.11Oleh sebab itu, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan perkembanganpenduduk yang tidak terkendali menimbulkan masalah dalam penyediaanKarden Eddy Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Djambatan, 2003), 31.Ibid., 54.11Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, (Jakarta Selatan: Ufuk Press, 2006), 116.910digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5lahan untuk pemukiman maupun untuk usaha, serta fasilitas pelayanan sosial.Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup mendorong kegiatan atauperbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhanteknologinya sehingga banyak menimbulkan pencemaran.Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidupmengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupunfungsinya terganggu. Ketidakseimbangan dalam hal struktur dan fungsi daurmateri terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.12Dalam peningkatan kebutuhan manusia sangat berpengaruh padabesarnya timbulan sampah, baik itu di perkotaan maupun di pedesaan.Timbulan sampah dari hari ke hari cenderung meningkat dan bervariasi,sehingga seringkali sampah menjadi masalah yang dapat menimbulkanpencemaran lingkungan karena pengelolaannya belum baik, serta semakinterbatasnya tempat pembuangan akhir.13Di salah satu daerah di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjoterdapat banyak tumpukan sampah dari sisa barang buangan rumah tangga.Tidak sedikit sampah tersebut nampak menggenangi aliran sungai yang ada diDesa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo. Sehingga aliran air menjaditersumbat dan menimbulkan bau yang tidak sedap.12Suciati Alfi Rokhani, “Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah IndustriPengelolahan Mie Soun di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten”, Jurnal, e-journal.uajy.ac.id,UAJY, (2015).13Dwi Idrawati, “Upaya Pengendalian Pencemaran Sungai yang diakibatkan oleh Sampah”,trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id, TJL. Vol 5 , No. 6 (Desember, 2011), 186.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6Selain mencemari lingkungan, dengan adanya tumpukan sampah dapatmengakibatkan kehidupan tumbuhan maupun yang terdapat dalam ekosistemtersebut menjadi berkurang.Namun permasalahan ini sering kali diabaikan oleh sebagian daribeberapa manusia. Problematika seperti ini harus diperhatikan sesuai denganlandasan hukum yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam pasal 1 ayat(2) yang dimaksud perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalahupaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsilingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.14Dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa penting adanya usahadalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Selain itu dalam Fatwa MUI No.47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah KerusakanLingkungan, disebutkan bahwa pengelolaan sampah adalah kegiatan yangsistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan,pemanfaatan serta penanganan sampah.15Berbagai permasalahan yang dirumuskan dalam latar belakang tersebut,maka penulis merasa untuk mengkaji secara ilmiah masalah ini dalam skripsi.14Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup.15Fatwa Manjelis Ulama Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untukMencegah Kerusakan Lingkungan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7Penulis disini bermaksud mengangkat masalah ini dengan judul “PencemaranLingkungan Hidup Akibat Pembuangan Sampah di Aliran Sungai di DesaKedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo Perspektif Undang-Undang No. 32Tahun 2009 Dan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014”.B. Identifikasi Masalah dan Batasan MasalahPermasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas, identifikasibeberapa masalah sebagai berikut:1.Pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah.2.Pencemaran lingkungan hidup di Desa Kedungbanteng TanggulanginSidoarjo.3.Membuang sampah sembarangan di aliran sungai di Desa KedungbantengTanggulangin Sidoarjo.4.Akibat Pencemaran lingkungan hidup terhadap kehidupan sungai5.Dampak Pencemaran lingkungan hidup bagi manusia6.Pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjau denganUndang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup.7.Pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjau denganFatwa MUI No. 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untukMencegah Kerusakan Lingkungan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan juga bertujuan agarpermasalahan ini dikaji dengan baik, maka penulis membatasi penulisan karyailmiah dengan batasan-batasan masalah sebagai berikut:1.Pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjau denganUndang-Undang No. 32 Tahun 2009.2.Pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjau denganFatwa MUI No. 47 Tahun 2014.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang serta identifikasi dan batasan masalah yangtelah diuraikan di atas, maka penulis mengemukakan rumusan masalahsebagai berikut:1.Bagaimana pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah dialiran sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjaudengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009?2.Bagaimana pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah dialiran sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ditinjaudengan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014?digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9D. Kajian PustakaKajian pustaka adalah ringkasan tertulis dari artikel jurnal, buku dandokumen lain yang menggambarkan keadaan masa lalu dan informasi saat ini,mengatur literatur menjadi topik, dan mendokumentasikan kebutuhan untukpeneliti yang diusulkan. Kemudian sebagai upaya yang dilakukan oleh penelitiuntuk memperoleh dan menghimpun segala informasi yang relevan denganmasalah yang diteliti.16Dalam kajian pustaka ini, dari penelusuran awal sampai saat ini penelitimenemukan penelitian atau tulisan yang sedikit kemiripan dalam penelitianyang dilakukan penulis, di antaranya yaitu penelitian:1.Skripsi Ahmad Faqih Syarafaddin tahun 2011, Mahasiswa UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah Dan HukumProgram Studi Perbandingan Mazhab Dan Hukum yang berjudul: “SanksiPidana Terhadap Pelaku Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan HidupMenurut Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009”.Dalam skripsi ini membahas mengenai pemberian sanksi yang diterapkankepada pelaku perusakan lingkungan. Dalam penelitian ini ada beberapamacam hukuman yang dapat diberikan baik menurut hukum islammaupun menurut hukum pidana positif.17 Persamaan skripsi ini denganyang penulis teliti adalah tinjauan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009.Fitrah dan Lythfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & StudiKasus (Sukabumi: CV Jejak, 2017), 138.1617Ahmad Faqih Syarafaddin, “Sanksi Pidana Terhadap Pencemaran dan Perusakan LingkunganHidup Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009” (Skripsi—UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10Adapun perbedaannya dalam penelitian ini lebih spesifik membahastentang sanksi pidana yang diberikan tehadap pelaku pencemaran danperusakan lingkungan hidup sedangkan penulis membahas tentangpencemaran lingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliransungai yang di analisis menggunakan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009dan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014.2.Skripsi Juanda tahun 2013, Mahasiswa Universitas Islam Negeri SultanSyarif Kasim Riau Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum Jurusan JinayahSiyasah yang berjudul: “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi DalamKasus Pencemaran Lingkungan Hidup (Tinjauan Hukum Islam DanHukum Pidana Indonesia)”. Dalam skripsi ini membahas tentangpelanggaran yang telah dilakukan oleh perorangan ataupun badan hukumdalam tindak pidana lingkungan hidup. Serta pertanggungjawaban atassanksi yang diberikan kepada pelaku pidana korporasi terhadappencemaran lingkungan.18 Dalam skripsi ini persamaan penelitiantersebut dengan penelitian yang penulis bahas adalah tentang pencemaranlingkungan hidup. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian inimenggunakan tinjauan Hukum Islam dan Hukum Pidana danpenulismenggunakan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan Fatwa MUI No.18Juanda, “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Kasus Pencemaran Lingkungan Hidup(Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Pidana Indonesia)” (Skripsi—Universitas Islam Negeri SultanSyarif Kasim, Riau, 2013).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1147 Tahun 2014 terhadap pencemaran lingkungan hidup akibatpembuangan sampah di aliran sungai.3.Skripsi Andi Fitriani Tahun 2017, Mahasiwi Universitas AlaudinMakasar Fakultas Syariah Dan Hukum Jurusan Ilmu Hukum yangberjudul: “Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran izin kegiatan UsahaMenurut Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2011 tentangPengelolaan Sampah”. Dalam skripsi ini menguraikan bahwa terdapatbeberapa faktor penghambat pelaksanaan sanksi kegiatan usahapengelolaan sampah terkait perizinan kegiatan usaha pengelolaan sampahyaitu faktor substansi dari peraturan perundangang-undangan itu sendiri.Dan dalam skripsi ini lebih menekankan pada pelaksanaan sanksi terhadapkegiatan usaha menurut Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun2011 tentang Pengelolaan Sampah.19 Persamaan penelitian ini adalahtentang permasalahan sampah. Tetapi penelitian yang penulis teliti lebihspesifik terhadap pencemaran lingkungan hidup yang di akibatkan olehpembuangan sampah di aliran sungai.Dari beberapa kajian penelitian terdahulu penulis dapat menemukanperbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Sejauh ini penulisbelum menemukan judul yang sama dengan penelitian ini, yakni: “Pencemaranlingkungan hidup akibat pembuangan sampah di aliran sungai di Desa19Andi Fitriani, “Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran izin kegiatan Usaha Menurut PeraturanDaerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah” (Skripsi—UniversitasIslam Negeri Alauddin, Makasar, 2017).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo perspektif Undang-Undang No. 32Tahun 2009 dan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014”.E. Tujuan PenelitianTujuan penelitian adalah titik akhir yang akan dicapai dalam sebuahpenelitian dan juga arah penelitian agar tetap dalam koridor yang benar hinggatercapai sesuatu yang dituju.20Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalampenulisan skripsi ini sebagai berikut:1.Untuk mengetahui pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangansampah di aliran sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjoditinjau dengan Undang-Undang No 32 Tahun 2009.2.Untuk mengetahui pencemaran lingkungan hidup akibat pembuangansampah di aliran sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjoditinjau dengan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014.F. Kegunaan Hasil Peneliian1.Aspek Keilmuan (teoretis)Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahaninformasi dan pengetahuan dalam penanganan terhadap pencemaranlingkungan hidup khususnya yang diakibatkan oleh pembuangan sampahHaris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta Selatan: Salemba Humanika, 2010),89.20digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13di sungai yang di dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan FatwaMUI No. 47 Tahun 2014 dijelaskan mengenai pengelolaan pencemaranlingkungan hidup dan sampah.2.Aspek PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan ataurujukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lanjutan sertasangat berharap dapat dijadikan landasan atau acuan bagi masyarakatuntuk tidak membuang sampah di aliran sungai yang mengakibatkanpencemaran lingkungan hidup dan mematuhi setiap aturan yang sudahditetapkan baik dalam Undang-Undang maupun Fatwa MUI.G. Definisi OperasionalDefinisi operasional ini memuat penjelasan tentang pengertian yangbersifat operasional dari konsep atau variabel penelitian sehingga bisadijadikan acuan dalam menelusuri, menguji, atau mengukur variabel tersebutmelalui penelitian. Pemberian definisi operasional hanya terhadap sesuatukonsep atau variabel yang dipandang masih belum operasional dan bukan kataperkata.21Untuk mempermudah memahami judul skripsi yang akan penulis bahas,maka di rasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah berikut ini:Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Petunjuk Penulisan Skripsi, (Surabaya: UINSunan Ampel Surabaya, 2014), 9.21digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

141.Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 adalah peraturan yang mengaturtentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup. Yangdimaksud dengan Undang-Undang yaitu ditetapkan atau diatur dalamUndang-Undang tersendiri.222.Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014 tentang pengelolaan sampah untukmencegah kerusakan lingkungan. Fatwa merupakan penjelasan tentanghukum atau ajaran Islam mengenai permasalahan yang dihadapi atauditanyakan oleh masyarakat serta merupakan suatu pedoman dalammelaksanakan ajaran

Judul Skripsi : Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat Pembuangan Sampah di Aliran Sungai di Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo Perspektif Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014 Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya . Lingkungan belum dianggap sebagai persoalan, sementara .

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA MENGENAI LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP A. Lingkungan Hidup 1. Pengertian Lingkungan Hidup Kehidupan manusia di bumi tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, begitu juga dengan kehidupan manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan.

lingkungan hidup Indonesia bukanlah konsep ekologi semata akan tetapi juga merupakan konsep hukum dan politis.28 Dikatakan pula bahwa lingkungan hidup Indonesia menurut konsep kewilayahan merupakan suatu pengetian hukum. Dalam pengertian ini, lingkungan hidup Indonesia

1Supriadi, Hukum Lingkungan Di Indonesia Sebuah Pengantar, Jakarta, Sinar Grafika, 2005, hlm. 4. 2" " hidup. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan, salah satunya adalah yang disebabkan oleh limbah dan sampah. Pencemaran lingkungan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan serta .

a. Petunjuk teknis pengawasan pencemaran perairan ini ditetapkan dengan maksud sebagai acuan bagi Pengawas Kelautan dan Perikanan/Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan pengawasan pencemaran perairan. b. Petunjuk teknis pengawasan pencemaran perairan ini ditetapkan dengan tujuan agar

Asaad, Ilyas, et.al, Teologi Lingkungan (Etika Pengelolaan Lingkungan Dalam Perspektif Islam), Deputi Komunikasi Lingkungan dan pemberdayaan Masyarakat, Kementrian Lingkungan Hidup, dan Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2011. Ashfahani, Al-Ragib, al-Mu’jam al-Mufradat li Alfazh al-Qur’an, Dar

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul "Advokasi Kesehatan Masyarakat Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Pabrik Dan Limbah Rumah Tangga Di Desa Baujeng Kecamatan Beji . Masalah kesehatan lingkungan meliputi: kualitas udara, keamanan hayati, perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap kesehatan, kesiapsiagaan dan .

peta kedudukan modul materi dan perubahan lambang unsur dan persamaan reaksi . ikatan kimia dan tatanama redoks pencemaran lingkungan konsep mol hidrokarbon dan minyak bumi senyawa karbon thermokimia elektrokimia kesetimbangan laju reaksi larutan asam basa polimer kimia lingkungan . modul kim. 03. struktur atom dan sistem periodik ix

Korean language learning demotivation among EFL instructors in South Korea 201 competing commitments to language learning necessitating a cost/benefit anal-ysis of the time and cost versus the perceived return on such an investment (Norton, 2013), particularly, as negative gatekeeping encounters may result in marginalization (Norton, 2000, 2001). Thus, while the notion that in a globalized .