Skripsi Efektivitas Program Keluarga Harapan (Pkh) Dalam Pengentasan .

1y ago
14 Views
2 Downloads
5.70 MB
106 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

SKRIPSIEFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DITINJAUDARI EKONOMI ISLAM(Studi Pada Peserta PKH Desa Kedaton IKec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timur)Oleh:DESI PRATIWINPM. 1502040021JURUSAN : EKONOMI SYARIAHFAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO1441 H/2020 M

EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DITINJAUDARI EKONOMI ISLAM(Studi Pada Peserta PKH Desa Kedaton IKec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timur)SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana EkonomiDalam Bidang Ilmu Ekonomi SyariahPembimbing I: Drs. H. M. Saleh, MAPembimbing II: Zumaroh, S.E.I, M.E.Sy.JURUSAN : EKONOMI SYARIAHFAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO1441 H/2020 Mii

iii

iv

v

EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAMPENGENTASAN KEMISKINAN DITINJAU DARI EKONOMI ISLAMABSTRAKOlehDESI PRATIWIKemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang dialami olehNegara berkembang, tidak terkecuali Negara Indonesia. Upaya pengentasankemiskinan di Indonesia telah dilakukan pemerintah disetiap era pemerintahandengan berbagai program pengentasan kemiskinan yang bertujuan untuk memutusrantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2007pemerintah telah mengeluarkan program bantuan tunai bersyarat yang ditujukankepada masyarakat miskin yang dikenal dengan Pogram Keluarga Harapan(PKH). PKH bertujuan untuk membangun sistem perlindungan sosial dalamrangka memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,dan meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana teknik yangdigunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasidan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10orang penerima manfaat PKH, 1 orang pendamping PKH, dan 3 orang pejabatDesa Kedaton I. Pemilihan sumber data pada penelitian ini menggunakanpurposive sampling. Kriteria sumber data yaitu penerima PKH dari tahun 20142016, Ibu hamil/memiliki anak usia dini, dan memliki anak yang masih sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) diDesa Kedaton I belum mensejahterakan RTM. Namun Program Keluarga Harapan(PKH) telah membantu Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam mengurangi bebanrumah tangga miskin dalam pemenuhan pendidikan, kesehatan, pemenuhankebutuhan bagi lansia diatas 70 tahun dan disabilitas berat. Program KeluargaHarapan (PKH) di Desa Kedaton I masih belum tepat sasaran hal ini terjadi karenapada saat pengusulan calon penerima manfaat PKH tersebut masih tergolongmiskin, rentang waktu penerimaan bantuan yang relatif lama sehingga masyarakattelah mengalami perkembangan pada sisi ekonomi.Kata Kunci: PKH, Pengentasan Kemiskinan, dan Ekonomi Islamvi

vii

MOTTO Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatukaum, hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri merekasendiri (QS. Ar. Rad 11)viii

PERSEMBAHANTiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWTyang telah memberikan ilmu kepada peneliti, peneliti mempersembahkan skripsiini sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasih yang tulus kepada:1. Kedua Orangtuaku (Ibu Sipon dan Bapak Imam Safe’i) yang senantiasamemberikan dukungan penuh baik dukungan moril berupa doa danmotivasi maupun dukungan materil untuk terus melanjutkan pendidikandan menggapai impian.2. Adik laki-lakiku terkasih, Vitran Ramadhani dan saudara-saudaraku yangsaya sayangi.3. Sahabat-sahabatku Eni Rusmiatun, Rida Melani, Indah Puspa Rini, ImatriDwi Jayanti, Sarwinda, Erviani Muslimah yang selalu menemaniku danmembersamaiku.4. Seluruh teman-teman jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2015, terkhususKelas C yang telah sama-sama saling menguatkan untuk tetap berjuangmenyelesaikan pendidikan ini.5. Almamaterku, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.ix

KATA PENGANTARPuji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas taufik hidayahNya dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.Penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian persyaratan untukmenyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi danBisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelarSarjana Ekonomi.Dalam upaya penyelesaian Skripsi ini, peneliti telah menerima banyakbantuan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peneliti mengucapkanterimakasih kepada :1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar,M.Ag selaku Rektor IAIN Metro.2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomidan Bisnis Islam.3. Bapak Dharma Setyawan, M.A selaku Ketua Jurusan EkonomiSyariah.4. Bapak Drs. H. M. Saleh, MAselaku pembimbing I yang telah memberibimbingan, masukan, dan arahan sehingga proposal ini dapatterselesaikan.5. Ibu Zumaroh, S.E.I, M.E.Sy.selaku pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan, mengarahkan dan memberikan masukanuntuk proposal ini.6. Seluruh dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Ekonomi danBisnis Islam.Kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akanditerima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yangtelah dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuanagama Islam.Kedaton I,Juni 2020PenelitiDESI PRATIWINPM. 1502040021x

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL DEPAN . iHALAMAN JUDUL . iiHALAMAN PERSETUJUAN. iiiHALAMAN NOTA DINAS . ivHALAMAN PENGESAHAN . vABSTRAK . viHALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN . viiHALAMAN MOTO . viiiHALAMAN PERSEMBAHAN . ixKATA PENGANTAR . xDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xiiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Pertanyaan Penelitian . 10C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 11D. Penelitian Relevan . 12BAB II LANDASAN TEORIA. Efektivitas. 161. Pengertian Efektivitas . 16xi

2. Pengkuran Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) . 173. Indikator Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH). 18B. Program Keluarga Harapan . 191. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH) . 182. Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) . 223. Hak Dan Kewajiban Peserta PKH . 224. Besaran Bantuan . 26C. Pengentasan Kemiskinan . 281. Pengertian Kemiskinan Secara Umum . 282. Program Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia . 303. Pengentasan Kemiskinan Dalam Ekonomi Islam . 32BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Sifat Penelitian. 351. Jenis Penelitian . 352. Sifat Penelitian. 35B. Sumber Data . 361. Sumber Data Primer . 362. Sumber Data Sekunder . 37C. Teknik Pengumpulan Data . 381. Wawancara . 382. Observasi . 393. Dokumentasi . 40D. Teknik Analisis Data . 41xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . 421. Profil Desa Kedaton I Kec. Batanghari NubanKab. Lampung Timur . 422. Profil Masyarakat Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban Kab.Lampung Timur . 433. Profil Penerima PKH Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban Kab.Lampung Timur . 45B. Efektivitas PKH Di Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban Kab.Lampung Timur. 49C. Analisis Efektivitas PKH Di Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban Kab.Lampung Timur. 58BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 66B. Saran. 66DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxiii

DAFTAR TABEL1. Tabel 1.1 Variabel Mengukur Tingkat Kemiskinan. 52. Tabel 1.2 Kriteria Komponen PKH . 73. Tabel 1.3 Peserta PKH Desa Kedaton I . 84. Tabel 1.4 Besaran Bantuan Komponen PKH . 275. Tabel 1.5 Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 436. Tabel 1.6 Mata Pencaharian . 447. Tabel 1.7 Kesejahteraan Keluarga. 458. Tabel 1.8 Peserta PKH Desa Kedaton I . 469. Tabel 1.9 Usia Peserta PKH . 4710. Tabel 2.0 Jenis Pekerjaan . 4811. Tabel 2.1 Tingkat Pendidikan . 49xiv

DAFTAR LAMPIRAN1. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi2. Surat Izin Pra Survey3. Surat Tugas4. Surat Izin Research5. Out Line6. Alat Pengumpul Data7. Surat Keterangan Bebas Pustaka8. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi9. Foto Wawancara10. Riwayat Hidupxv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatanantara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakatberpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yangberada di bawah garis kemiskinan merupakan dua masalah besar dibanyakNegara berkembang.1Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomidalam memenuhi standar kebutuhan dasar rata-rata pada suatu daerah. Kondisiketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatanuntuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupunpapan. Kemampuan pendapatan yang rendah bukan saja berakibat pada tidaktercukupinya kebutuhan dasar, akan tetapi berdampak pada ketidakmampuanmemenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat danstandar pendidikan.2Islam memandang kemiskinan bukan hanya sekedar ketidakmampuandalam memenuhi kebutuhan dasar akan tetapi kemiskinan merupakan salah1Hermanita, Perekonomian Indonesia, (Yogyakarta : Idea Press,2013),105.Mudjarat Kuncoro,” Ekonomika Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan”,Kartiawati, “Analisis Efektivitas Program Keluarga Harapan Ditinjau Dari Perspektif EkonomiIslam”, Skripsi, (Universitas Islam Negeri Raden Inten, 2017), 28.2

2satu masalah kultural dimana seseorang menjadi miskin karena perilakuburuknya seperti malas untuk bekerja dan berusaha.3Masalah kemiskinan merupakan fenomena sosial kemasyarakatan yangterdapat di berbagai daerah Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia.Olehkarena itu berbagai upaya penanggulangannya telah dilakukan pemerintahmelaluipelaksanaan berbagai kebijakan pemberdayaan masyarakat yanglangsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat miskin. Pemberdayaanmasyarakat merupakan upaya pengentasan masyarakat miskin utuk mandiri,baik secara ekonomi, sosial maupun aspek kehidupan yang lain, sehinggamemerlukan kebijakan yang komprehensif dan sinergis antara pemerintahpusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam memberdayakanmasyarakat miskin tersebut.4Berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan telah dilakukan olehpemerintah yang diaplikasikan dalam wujud kebijakan dan program-programbaik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Kebijakan bersifatlangsung yaitu berupa program yang langsung diberikan kepada pendudukmiskin, contoh; bantuan langsung tunai (BLT), raskin, sedangkan kebijakantidak langsung, contoh; program jamkesmas, program IDT, BOS. Walaupuntelah dilakukan berbagai upaya namun kemiskinan tidak dapat dihilangkanseluruhnya, artinya fenomena kemiskinan dengan mudah dapat dijumpai dihampir seluruh wilayah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Program3Aain Mahaeni, “Evaluasi Program-Program Pengentasan Kemiskinan Di ProvinsiBali”, (Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Vol. X No.1, Juli 2014),8.4Munawar Noor, “Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia”, (Jurnal Ilmiah, UNTAGSemarang),130.

3kemiskinan yang saat ini dilakukan baik yang berasal dari pemerintah maupunnon pemerintah umumnya hanya sementara, artinya program tersebut akanberjalan selama masih ada anggaran (dana), setelah dana habis maka selesaipula kegiatan program. Dengan kata lain bahwa program-program kemiskinanyang selama ini dilaksanakan berdasarkan pendekatan projek dan bukanpendekatan program. Tidak heran jika program pengentasan kemiskinan tidakberkelanjutan, akhirnya angka kemiskinan secara absolut di Indonesia tetapsaja tinggi.5Pemerintah dalam upaya menurunkan tingginya angka kemiskinanyaitu dengan peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, melaluiprogram pengentasan kemiskinan seperti diberlakukannya program H)mulaidiperkenalkan pada tahun 2007 dan ditujukan bagi masyarakat miskin dantidak mampu, program berbasis pemberdayaan masyarakat (PNPM),pemberdayaan usaha mikro (KUR), program-program ini berdasarkan pasal 1ayat (9) UU No.11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial menentukanbahwa: “perlindungan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untukmencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial”.6Dalam UU No. 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan(PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluargadan/atau seseorang miskin dan rentan, yang terdaftar dalam data terpadu5Nunung Nurwati, “Kemiskinan: Model Pengukuran, Permasalahan dan AlternatifKebijakan”,(Jurnal Kependudukan Padjadjaran,Vol. 10, No. 1, Januari 2008),8.6Kementrian Sosial, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang KesejahteraanSosial,(On-line)di esejahteraanSosial.pdf ,diunduh, 14 Juli 2019.

4program penangananfakir miskin, diolah oleh pusat data dan informasikesejahteraan sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. 7Program Keluarga Harapan ada sejak tahun 2007 yaitu denganmemberikan Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) yang dikenal dengan namaProgram Keluarga Harapan (PKH) sebagai salah satu tahapan menuju sistemperlindungan sosial. Program Keluarga Harapan (PKH) tidak sama denganbantuan langsung tunai sebelumnya dan bukan merupakan program lanjutandari program-program sebelumnya yang membantu mempertahankan dayabeli rumah tangga miskin pada saat pemerintah melakukan penyesuaian hargabahan bakar minyak. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangunsistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangkameningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin sekaligus sebagai upayamemutus rantai kemiskinan yang terjadi selama ini.PKH merupakan programbantuan dan perlindungan sosial yang termasuk dalam klaster 1 strategipenanggulangan kemiskinan di Indonesia.Program ini merupakan bantuantunai bersyarat yang berkaitan dengan persyaratan pendidikan dan kesehatan.8Sasaran penerima bantuan PKH adalah keluarga miskin (yaitu orangtua-ayah, ibu-dan anak) adalah satu orang tua memiliki tanggung jawabterhadap pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan anak. Karenaitu keluarga adalah unit yang sangat relevan dengan peningkatan kualitassumber daya manusia dalam upaya memutus rantai kemiskinan antar generasi.7Peraturan Menteri Sosial RI, NO. 1 Tahun 2018 Tentang Keluarga Harapan.TNP2K, Panduan Pemantauan Program Penanggulangan Kemiskinan, ilas/, di akses Agustus 2019.8

5Beberapa keluarga dapat berkumpul dalam satu rumah tangga yangmencerminkan satu kesatuan pengeluaran konsumsi (yang dioperasionalkandalam bentuk satu dapur). Bantuan dana tunai PKH diberikan kepada ibu atauperempuan dewasa (nenek, bibi, atau kakak perempuan) dan selanjutnyadisebut pengurus keluarga. Pengecualian dari ketentuan di atas dapatdilakukan pada kondisi tertentu, misalnya bila tidak ada perempuan dewasadalam keluarga, maka dapat digantikan oleh kepala keluarga. 9Berdasarkan hasil wawancara kepada sekretaris Desa Kedaton I,diketahui mengenai data terbaru jumlah masyarakat yang tergolong miskinadalah 243 keluarga. 10 Data keluarga miskin tersebut tidak seluruhnyamendapatkan bantuan atau menjadi penerima manfaat Program KeluargaHarapan (PKH), calon penerima bantuan dipilih dan diseleksi oleh pusat.Kriteria pengukuran kemiskinan berdasarkan pada Badan PusatStatistik (BPS). Sistem pendataan ini disebut Pendataan Sosial-Ekonomi. BPSmenggunakan 14 variabel untuk menentukan apakah suatu rumah tangga layakdikategorikan miskin. Berikut 14 variabel tersebut adalah :Tabel 1.1Variabel Mengukur Tingkat KemiskinanNo.Variabel Kemiskinan1.Luas bangunan2.Jenis lantai3.Jenis dinding4.Fasilitas buang air besar9KeteranganKurang dari 8 m²Tanah, bambu, kayuBambu,kayukualitasrendahTidak memiliki fasilitasbuang air besarKajian Program Keluarga Harapan , Direktorat Jenderal AnggaranKementrianKeuangan, 2015, h, 6-7.10Wawancara kepada Bapak Ngateno selaku sekretaris Desa Kedaton I,pada 09September 2019.

65.Sumber air minumBerasal dari sungai, airhujanSumber peneranganTidak menggunakan listrikJenis bahan bakar untuk memasakKayu, arangFrekuensi membeli daging, ayam Hanya mengonsumsi satudan susu selama satu minggukali dalam satu mingguFrekuensi makan dalam sehariHanya makan satu/dua kalidalam sehariJumlah stel pakaian baru yang Hanya mampu membeli satudibeli dalam setahunstel baju dalam setahunAkses ke puskesmas/poliklinikTidak sanggup dikanterakhirkepala Tidak sekolah, tidak tamatkeluargasekolah dasar, hanya tamatSDAkses ke lapangan pekerjaanBuruh perkebunan, buruhtani, nelayan atau pekerjaanlainnya dengan pendapatandi bawah Rp 600.000/bulanKepemilikan beberapa asetTidakmemilikitabungan/barangyangmudah dijual dengan nilaiminimal Rp 500.000, sepertisepeda motor (kredit/nonkredit), emas, hewan ternak,dll.6.7.8.9.10.11.12.13.14Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)Dengan menggunakan kriteria tersebut BPS dapat melakukanpendataan untuk memperoleh rumah tangga yang tergolong miskin melaluiinformasi dari ketua satuan lingkungan setempat, seperti ketua RT ataupunkepala dusun. Berdasarkan informasi itu, BPS mendatangi dan mewawancaraikepala atau anggota rumah tangga tersebut secara lebih terperinci.1111Widjajanti Isdijoso, Asep Suryahadi dan Akhmadi, “Penetapan Kriteria dan VariabelPendataan Penduduk Miskin yang Komprehensif dalam Perlindungan Penduduk Miskin diKabupaten/Kota”, (The SMERU Research Institute, 2016), 7.

7Tabel 1.2Kriteria Komponen riteriaa. Ibu hamil/menyusuib. Anak usia dini (0-6 tahun)a. Siswa Sekolah Dasar (SD/MadrasahIbtidaiyah (MI), atau sederajat,b. Siswa Sekolah Menengah Pertama(SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs), atausederajat),c. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA/Madrasah Aliyah (MA), atau sederajat,d. Anak berusia 6-21 tahun yang belummenyelesaikan wajib belajar 12 tahun.a. Lanjut usia (lansia) mulai dari 60 tahunb. Penyandangdisabilitas,terutamadisabilitas berat.Sumber : Kemensos RIBerdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa calon peserta PKHharus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Kementrian Sosial.Dengan menggunakan data masyarakat miskin dari hasil pendataan rumahtangga miskin yang dilakukan oleh BPS, kemudian data tersebut di olah dandiseleksi oleh pusat guna memperoleh calon peserta PKH. 12Sebelum mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)masyarakat yang tergolong miskin sangat sulit untuk mengakses kesehatandan pendidikan karena keterbatasan biaya. Rata-rata masyarakat yangtergolong miskin hanya bekerja sebagi buruh tani yang pendapatannya hanyacukup untuk pemenuhan kebutuhan. Dengan adanya PKH ini masyarakat yangtergolong miskin dan menjadi peserta PKH merasa terbantu dalam pemenuhan12,3.TNP2K, “Rangkuman Informasi Program Keluarga Harapan (PKH)”, Edisi Juli 2019

8kebutuhan, selain itu untuk akses kesehatan dan pendidikan menjadi lebihmudah. Di Desa Kedaton I, penerima bantuan PKH tergambar dalam tabelsebagai berikut:Tabel 1.3Peserta PKH Desa Kedaton ITahun2014Jumlah Peserta PKH37 Peserta PKH201624 Peserta PKH2018-2019126 Peserta PKHTotal187 Peserta PKHSumber : Pendamping PKH Desa Kedaton IDari tabel diatas dapat diketahui bahwa Program Keluarga Harapan(PKH) mulai dilaksanakan di Desa Kedaton I pada tahun 2014 denganjumlah peserta 37 penerima manfaat. Pada awalnya peserta PKH tidakmengetahui tentang PKH dan tujuan dari PKH tersebut. Sehingga penyaluranbantuan ini hanya berjalan selama satu tahun dan di tahun berikutnya tidak adakonfirmasi lebih lanjut oleh pendamping PKH. Pada tahun 2015 PKH tidakberjalan dan kemudian pada tahun 2016 terdapat penambahan jumlahpenerima bantuan sebanyak 24 penerima manfaat dengan pendamping PKHyang berbeda. Penerima bantuan PKH mendapatkan pendampingan danpelatihan yang cukup baik dari pendamping PKH.Pada tahun 2018-2019terjadi penambahan peserta PKH yaitu sebanyak 126 orang.Untukmemudahkan dalam pendampingan dan pengarahan, pendamping PKHmengelompokkan peserta PKH menjadi 6 kelompok dengan jumlah kelompok

9yang berbeda-beda dengan mengikuti tahapan penerima bantuan.Totalpenerima bantuan PKH di Desa Kedaton I yaitu sebanyak 187 RTM. 13Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ngateno selaku SekretarisDesa Kedaton I, beliau menyatakan bahwa pendataan rumah tangga miskindilakukan pada tahun 2010, pada saat pendataan status sosial masyarakatuntuk pemilihan calon peserta penerima bantuan bersetatus tidak mampu,namun pada saat pencairan bantuan status peserta termasuk dalam kategorimampu. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri karena petugas PKH tidakdapat mencabut kepesertaan tanpa adanya dukungan perubahan dari kantorpusat.14Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Eka selaku pendampingPKH di Desa Kedaton I, beliau menyatakan bahwa beberapa penerimabantuan PKH di Desa Kedaton I yang tergolong mampu/tidak miskin masihbelum memiliki kesadaran untuk melepas bantuan yang ditujukan untukmasyarakat miskin, sehingga harus dilakukan penyuluhan dan pemahamankhusus terhadap tujuan PKH dan kriteria yang pantas untuk mendapatkanbantuan tersebut”.15Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Fitri selaku peserta PKH diDesa Kedaton I, menyatakan bahwa beliau mendapatkan bantuan PKH sejaktahun 2016 yang termasuk dalam golongan bantuan peserta pendidikan setaraSMA/Sederajat dengan nominal bantuan sebesar Rp 2.000.000/tahun.Namun13Wawancara kepada Ibu Eka selaku pendamping PKH pada 11 September 2019.Wawancara kepada Bapak Ngateno selaku sekretaris Desa Kedaton I pada 12September 2019.15Wawancara kepada Ibu Eka selaku pendamping PKH pada 11 September 2019.14

10pada awal mendapatkan bantuan ia belum mengetahui tujuan dari PKH karenakurangnya sosialisasi dari pihak aparatur desa mengenai tujuan dan maksudPKH. Dengan adanya PKH ini ia dapat menyekolahkan anaknya.16Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sarmi selaku peserta PKH diDesa Kedaton I, menyatakan bahwa beliau mendapatkan bantuan PKH sejaktahun 2016 yang termasuk dalam golongan bantuan peserta pendidikan setaraSMP/Sederajat dan anak usia dini (0-6 tahun) dengan nominal bantuan sebesarRp 4.400.000/tahun.Pada awal mendapatkan bantuan ia belum mengetahuitujuan dari PKH dan hanya mengikuti arahan dari aparatur desa. Beliaumerasa terbantu dengan adanya PKH ini dan anaknya dapat bersekolah tanpamemikirkan biaya.17Jika dilihat dari latar belakang diatas dapat diketahui bahwa masihbanyak masalah dalam pelaksanaan program PKH, salah satunya mengenaiketidaktepatan sasaran dalam memilih penerima bantuan PKH. Maka atasdasar permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui efektivitasprogram keluarga harapan dalam pengentasan kemiskinan ditinjau dariperspektif ekonomi Islam.B. Pertanyaan PenelitianBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: PKH)dalammengentaskanWawancara kepada Ibu Fitri selaku peserta PKH pada 22 Agustus 2019.Wawancara kepada Ibu Sarmi selaku peserta PKH pada 23 Agustus 2019.

11kemiskinan di Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timurditinjau dari ekonomi Islam?”.C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianSesuai dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalammengentaskan kemiskinan di Desa Kedaton I Kec. Batanghari NubanKab. Lampung Timur ditinjau dari ekonomi Islam.2. Manfaat PenelitianPenelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak secaralangsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebutsebagai berikut:a. Manfaat TeoretisPenelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuandan informasi dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat menjaditambahan ilmu pengetahuan dan bahan bacaan bagi pihak yangmembutuhkan.b. Manfaat Secara Praktis1) Bagi PemerintahSebagai salah satu bahan pertimbangan dalam hal pengambilankebijakan yang terkait dengan program keluarga harapan atauprogram pengentasan kemiskinan dalam membantu mengentaskankemiskinan yang ada dimasyarakat.

122) Bagi Pendamping PKHSebagai salah satu rujukan untuk memperbaiki atau meningkatkanpendampingankepada penerima PKH.3) Bagi MasyarakatSebagai sumber informasi bagi masyarakat bahwasanya ProgramKeluarga Harapan (PKH) dapat membantu mengurai bebanmasyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan, kesehatan danpendidikan.D. Penelitian RelevanPenelitian relevan merupakan uraian mengenai hasil penelitianterdahulu tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi ini. Terdapatbeberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yangdiangkat dalam pembahasan atau topik penelitian ini. Dalam penelitianrelevan ini, ada beberapa karya ilmiah terkait dengan pembahasan peneliti diantaranya:Penelitian yang berjudul: Implementasi Program Keluarga Harapan DiKecamatan Mambi Kabupaten Mamasa, disusun oleh Nurdiana, uddinMakassar.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pelayananProgram Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa,dapat dilihat dari proses sosialiasasi hingga distribusi dana PKH eberhasilanberpartisipasi dalamsosialisasiakanterlihatmenyukseskan kebijakan

13pemerintah, pendistribusian dana PKH kepada peserta PKH, dilakukan pula disekolah-sekolah yang letaknya strategis yang bisa terjangkau oleh penerimaPKH.18 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukanadalah penerima manfaat PKH ikut berpartisipasi dalam menyukseskanprogram PKH untuk mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakanmasyarakat. Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalahpenelitian ini lebih difokuskan pada kriteria PKH di bidang pendidikan.Penelitian yang berjudul: Kontribusi Program Keluarga HarapanDalam Menunjang Pendidikan Siswa Kurang Mampu Di Desa MarioriajaKecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, disusun oleh Syahriani,Fakultas Ilmu Sosial , Universitas Negeri Makassar. Hasil penelitiandiperoleh: 1) partisipasi orang tua RTSM dalam meningkatkan pendidikananak y

skripsi efektivitas program keluarga harapan (pkh) dalam pengentasan kemiskinan ditinjau dari ekonomi islam (studi pada peserta pkh desa kedaton i kec. batanghari nuban kab. lampung timur) oleh: desi pratiwi npm. 1502040021 jurusan : ekonomi syariah fakultas : ekonomi dan bisnis islam institut agama islam negeri (iain) metro 1441 h/2020 m

Related Documents:

yang diharapkan. Lingkungan keluarga harus melakukan upaya pembentukan mental siswa yang baik. Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah (1) Bagaimana peranan keluarga terhadap pembentukan mental siswa? (2) Strategi apa yang digunakan keluarga untuk membentuk mental siswa? (3) Faktor apa yang mendukung

Judul Skripsi : Efektivitas Program Keluarga Berencana Dalam Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kota Makassar Masalah kependudukan masih menjadi masalah yang cukup serius, masalah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pun dihadapi Kota Makassar dengan jumlah penduduk tertinggi di Sulawesi Selatan, sehingga

135 10013322 C Keluarga inti Keluarga dengan karakteristik khusus: Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan atau atau lebih anak yang resmi. 136 10018176 C Keluarga dengan orang tua tunggal Keluarga dengan karakteristik khusus: Tersusun dari ayah, ibu atau satu pengurus dan satu atau lebih atau atau tanggungan.

14 Pedoman Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri 2019 f. Tunjangan keluarga diberikan setelah semester ke‐2, dan dihitung sejak kedatangan keluarga‐inti. Tunjangan keluarga dihentikan ketika keluarga‐inti kembali ke Indonesia (maksimum hingga semester ke‐6); g. Permohonan untuk membawa keluarga‐inti harus disampaikan oleh

kantor dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja kantor salah satunya ditentukan oleh efisiensi dan efektivitas kerja pegawainya. Efisiensi berkaitan dengan beberapa masukan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran, kalau efektivitas maksudnya adalah kemampuan suatu unit untuk

bantuan pembiayaan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) guna membantu terlaksananya pemerataan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya.

petunjuk teknis keputusan direktur jenderal perlindungan dan jaminan sosial nomor : 03/3/bs.02.01/10/2020 tentang petunjuk teknis graduasi keluarga penerima manfaat (kpm) program keluarga harapan tahun 2020 direktorat jaminan sosial keluarga direktorat jenderal perlindungan dan jaminan sosial kementerian sosial ri 2020

Before you go, here is a bit of history of 한글 (Hangeul, the Korean alphabet): Korean is the official language of Korea, both North and South. There are around 78 million people who speak Korean around the world. [1] 한글 (the Korean alphabet) was invented by Sejong the Great in the 15th century. Before that time, people