Perencanaan Sistem Drainase Di Kecamatan Bekasi Timur

1y ago
8 Views
2 Downloads
2.74 MB
122 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

TA/TL/2021/1328TUGAS AKHIRPERENCANAAN SISTEM DRAINASEDI KECAMATAN BEKASI TIMURDiajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik LingkunganDIFFA SHAHIRA17513035PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2021*Apabila sudah pendadaran

TUGAS AKHIRPERENCANAAN SISTEM DRAINASEDI KECAMATAN BEKASI TIMURDiajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik LingkunganDIFFA SHAHIRA17513035Disetujui,Dosen Pembimbing:Dr. Andik Yulianto, S.T., M.T.NIK. 025100407Tanggal: 19 Agustus 2021Noviani Ima Wantoputri, S.T., M.T.NIK. 195130102Tanggal: 19 Agustus 2021Mengetahui,*Ketua Prodi Teknik Lingkungan FTSP UIIEko Siswoyo, S.T., M.Sc., ES., Ph.D.NIK. 025100406Tanggal: 19 Agustus 2021

HALAMAN PENGESAHAN*PERENCANAAN SISTEM DRAINASEDI KECAMATAN BEKASI TIMURTelah diterima dan disahkan oleh Tim PengujiHari : KamisTangggal : 19 Agustus 2021Disusun Oleh:DIFFA SHAHIRA17513035Tim Penguji :Dr. Andik Yulianto, S.T., M.T.()Noviani Ima Wantoputri, S.T., M.T.()Eko Siswoyo, S.T., M.Sc., ES., Ph.D.()

PERNYATAANDengan ini saya menyatakan bahwa:1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkangelar akademik apapun, baik di Universitas Islam Indonesia maupun diperguruan tinggi lainnya.2. Karya tulis ini adalah merupakan gagasan, rumusan dan penelitian sayasendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan Dosen Pembimbing.3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain, kecualisecara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengandisebutkan nama penulis dan dicantumkan dalam daftar pustaka.4. Program software komputer yang digunakan dalam penelitian ini sepenuhnyamenjadi tanggungjawab saya, bukan tanggungjawab Universitas IslamIndonesia.5. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hariterdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka sayabersedia menerima sangsi akademik dengan pencabutan gelar yang sudahdiperoleh, serta sangsi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan tinggi.Yogyakarta, 15 Mei 2020Yang membuat pernyataan,Diffa ShahiraNIM: 17513035

PRAKATAPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segalakarunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalampenelitian yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2020 ini ialah “PerencanaanSistem Drainase di Kecamatan Bekasi Timur”.Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Andik Yulianto selaku pembimbingsatu, serta Ibu Noviani Ima Wantoputri selaku pembimbing yang telah banyak memberisaran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu dari pihakBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah membantu selamapengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, adik,Atika, Tasya, serta teman-teman lainnya, atas segala doa, dukungan dan kasihsayangnya.Semoga tugas akhir ini bermanfaat.Yogyakarta, 15 Mei 2020Diffa Shahirai

“Halaman ini sengaja dikosongkan”ii

ABSTRAKDiffa Shahira. Perencanaan Sistem Drainase di Kecamatan Bekasi Timur. Dibimbingoleh Dr. Andik Yulianto S.T., M.T. dan Novianti Ima Wantoputri S.T., M.T.Berdasarkan data dampak banjir Kota Bekasi yang dikeluarkan oleh BadanNasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Januari 2020, Kecamatan BekasiTimur merupakan salah satu kecamatan dimana tiga kelurahannya seperti Duren Jaya,Margahayu, dan Bekasi Jaya terendam banjir dengan ketinggian air yang menggenangimulai dari 0,5 cm hingga 3 meter. Menggunakan analisis hidrologi berbasis data curahhujan, dan analisis hidrolika untuk merencanakan sebuah saluran drainase, maka dapatdirencanakan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (eko-drainase) padaKecamatan Bekasi Timur dalam mengatasi masalah tersebut. Adapun eko-drainaseyang akan diterapkan ialah berupa kolam detensi, dengan panjang 217 m, lebar 118,5m, dan kedalaman 6 m, dimana mampu menampung air sebanyak 174036,85 m3.Kata kunci: Eko drainase, Genangan, Kolam detensi.iii

ABSTRAKDiffa Shahira. Perencanaan Sistem Drainase di Kecamatan Bekasi Timur. Dibimbingoleh Dr. Andik Yulianto S.T., M.T. dan Novianti Ima Wantoputri S.T., M.T.Based on data from the Bekasi City flood impact released by the NationalDisaster Management Agency (BNPB) as of January 3, 2020, East Bekasi District isone of the sub-districts where three sub-districts such as Duren Jaya, Margahayu, andBekasi Jaya are flooded with water levels that inundate starting from 0 ,5 cm to 3meters. Using hydrological analysis based on rainfall data, and hydraulics analysis toplan a drainage channel, it is possible to plan an environmentally sound drainagesystem (eco-drainage) in East Bekasi District in overcoming this problem. The ecodrainage that will be applied is in the form of a pond. detention center, with a length of217 m, a width of 118.5 m, and a depth of 6 m, which can accommodate 174036.85 m3of water.Kata kunci: Eco drainage, Detention pond, Flood.iv

“Halaman ini sengaja dikosongkan”v

DAFTAR ISIDAFTAR ISIviDAFTAR TABELixDAFTAR GAMBARxiiDAFTAR LAMPIRANxivBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Perumusan Masalah21.3Tujuan Penelitian21.4Manfaat Penelitian31.5Ruang Lingkup3BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN52.1Lokasi Perencanaan52.2Kondisi Topografi52.3Kondisi Eksisting Sistem Drainase6BAB III METODE DAN KRITERIA DESAIN93.1Diagram Alir Perencanaan93.2Metode Pengumpulan Data113.3Metode Analisis Data113.4Bangunan Pelengkap133.5Drainase Ramah Lingkungan (Eko-Drainase)163.6Software Pendukung173.7Kriteria Desain183.8Penelitian Terdahulu22BAB IV PERENCANAAN DRAINASE254. 1Rencana Penanganan Drainase254. 2Daerah Pelayanan Drainase264. 3Analisis Hidrologi264. 4Analisis Hidrolika454. 5Eko-Drainase494. 6Bangunan Pelengkap554. 7Profil Hidrolis53vi

4. 8Penggambaran Hasil Perhitungan574. 9Bill of Quantity (BOQ) & Rencana Anggaran Biaya (RAB)57BAB V SIMPULAN DAN SARAN675. 1. Simpulan675. 2. Saran67DAFTAR PUSTAKA70LAMPIRAN74RIWAYAT HIDUP96vii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”viii

DAFTAR TABELTabel 4. 1 Curah Hujan Harian Maksimum . 27Tabel 4. 2 Perhitungan Periode Ulang . 28Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Periode Ulang. 30Tabel 4. 4 Perhitungan Periode Ulang . 31Tabel 4. 5 Perbandingan Tiga Metode . 33Tabel 4. 6 Intensitas Hujan untuk Periode Ulang . 33Tabel 4. 7 Koefisien Limpasan pada Saluran Primer . 36Tabel 4. 8 Koefisien Limpasan pada Saluran Sekunder . 36Tabel 4. 9 Kemiringan (S) pada Saluran Primer . 42Tabel 4. 10 Kemiringan (S) pada Saluran Sekunder . 42Tabel 4. 11 Waktu Konsentrasi (tc) pada Saluran Primer . 44Tabel 4. 12 Waktu Konsentrasi (tc) pada Saluran Sekunder . 44Tabel 4. 13 Debit Rencana pada Saluran Sekunder . 44Tabel 4. 14 Debit Rencana pada Saluran Primer . 45Tabel 4. 15 Dimensi pada Saluran Sekunder . 46Tabel 4. 16 Dimensi pada Saluran Primer . 46Tabel 4. 17 Tinggi jagaan pada Saluran Sekunder . 47Tabel 4. 18 Tinggi jagaan pada Saluran Primer. 47Tabel 4. 19 Kecepatan Saluran Rata-Rata pada Saluran Sekunder . 48Tabel 4. 20 Kecepatan Saluran Rata-Rata pada Saluran Primer . 48Tabel 4. 21 Data Analisis Hidrologi . 50Tabel 4. 22 Data Kolam Detensi . 50Tabel 4. 23 Data Spillway . 52Tabel 4. 24 Data Pompa . 52Tabel 4. 25 Perhitungan Gorong-gorong . 51Tabel 4. 26 Perhitungan Street Inlet Saluran Sekunder . 52Tabel 4. 27 Perhitungan Street Inlet Saluran Primer . 52Tabel 4. 28 Profil Hidrolis Saluran Primer . 53Tabel 4. 29 Profil Hidrolis Saluran Sekunder . 54Tabel 4. 30 Galian Tanah Saluran Sekunder . 57Tabel 4. 31 Galian Tanah Saluran Primer . 57Tabel 4. 32 Lantai Kerja Saluran Sekunder . 58ix

Tabel 4. 33 Lantai Kerja Saluran Primer. 58Tabel 4. 34 Pemasangan U ditch Saluran Sekunder. 58Tabel 4. 35 Pemasangan U ditch Saluran Primer . 59Tabel 4. 36 Urugan Kembali Saluran Sekunder . 59Tabel 4. 37 Urugan Kembali Saluran Primer . 59Tabel 4. 38 Galian Tanah Gorong-Gorong . 60Tabel 4. 39 Lantai Kerja Gorong-Gorong . 60Tabel 4. 40 Pemasangan Gorong-Gorong . 60Tabel 4. 41 Urugan Kembali Gorong-Gorong . 61Tabel 4. 42 Galian Tanah Kolam Detensi . 61Tabel 4. 43 Lantai Kerja Kolam Detensi. 61Tabel 4. 44 Badan Kolam Detensi . 62Tabel 4. 45 Tanggul Kolam Detensi . 62Tabel 4. 46 Rekapitulasi AHSP. 63Tabel 4. 47 RAB Rekapitulasi . 64Tabel 4. 48 Tabel Nilai Sn. 77Tabel 4. 49 Tabel Nilai Yn . 77Tabel 4. 50 Tabel Nilai Yt . 77Tabel 4. 51 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Gumbel. 78Tabel 4. 52 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Log Pearson III . 79Tabel 4. 53 Hasil Perhitungan untuk Nilai b . 80Tabel 4. 54 Hasil Perhitungan untuk Nilai bi . 80Tabel 4. 55 Hasil Perhitungan untuk Nilai 1/c . 81Tabel 4. 56 AHSP Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan 1 m2 Bowplank . 88Tabel 4. 57 AHSP Pekerjaan Galian Tanah . 88Tabel 4. 58 AHSP Pekerjaan Lantai Kerja . 89Tabel 4. 59 AHSP Pemasangan U ditch. 90Tabel 4. 60 AHSP Pemasangan Gorong-Gorong . 91Tabel 4. 61 AHSP Pekerjaan Urugan Tanah . 92Tabel 4. 62 AHSP Badan Kolam Detensi . 92Tabel 4. 63 AHSP Tanggul Kolam Detensi . 93x

“Halaman ini sengaja dikosongkan”xi

DAFTAR GAMBARGambar 3. 1 Diagram Alir Perencanaan . 10Gambar 3. 2 Diagram Alir Perhitungan Hujan Rencana. 12Gambar 3. 3 Diagram Alir Perhitungan Debit Banjir Rencana . 12Gambar 3. 4 Diagram Alir Analisis Hidrolika . 13Gambar 3. 5 Gorong-gorong . 13Gambar 3. 6 Street Inlet . 14Gambar 3. 7 Screw Pump . 15Gambar 3. 8 Pintu Sorong . 16Gambar 3. 9 Koefisien Kekasaran Manning . 21Gambar 4. 1 Lengkung Intensitas Hujan . 35Gambar 4. 2 Sketsa Saluran Sekunder . 49Gambar 4. 3 Sketsa Pompa Sentrifugal . 55Gambar 4. 5 Sketsa Street Inlet. 53Gambar 4. 6 Profil Hidrolis Saluran Primer . 54Gambar 4. 7 Profil Hidrolis Saluran Sekunder Blok 1. 55Gambar 4. 8 Profil Hidrolis Saluran Sekunder Blok 2. 55Gambar 4. 9 Profil Hidrolis Saluran Sekunder Blok 3. 56Gambar 4. 10 Profil Hidrolis Saluran Sekunder Blok 4 . 56xii

“Halaman ini sengaja dikosongkan”xiii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Peta Daerah Pelayanan Drainase . 74Lampiran 2 Peta Arah Aliran . 75Lampiran 3 Skema Sistem Drainase . 76Lampiran 4 Tabel Nilai Sn, Yn, dan Yt . 77Lampiran 5 Tabel Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Gumbel . 78Lampiran 6 Tabel Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Log Pearson III . 79Lampiran 7 Tabel Hasil Perhitungan Standar Deviasi Metode Iwai Kadoya . 80Lampiran 8 Penggambaran U Ditch Saluran Sekunder82Lampiran 9 Penggambaran U Ditch Saluran Primer. 83Lampiran 10 Penggambaran Gorong-gorong . 84Lampiran 11 Penggambaran Street Inlet . 85Lampiran 12 Penggambaran Kolam Detensi . 86Lampiran 13 Penggambaran Pintu Air . 87Lampiran 14 Tabel Perhitungan AHSP . 88xiv

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang pesatpada wilayah Kota Bekasi, terutama pada Kecamatan Bekasi Timur,memang banyak memberikan dampak positif, salah satunya ialah padasektor perekonomian. Pembukaan lahan baru, dan alih fungsi hutan menjadikawasan permukiman penduduk, kawasan industri, kawasan perdagangandilakukan guna menunjang seluruh aspek kegiatan dan kebutuhan hidupmasyarakat. Perubahan tata guna lahan yang pada mulanya berfungsisebagai daerah resapan air hujan yang dialih fungsikan menjadi pemukimanpenduduk atau pusat perekonomian dapat mengakibatkan terganggunyatanah sebagai tempat menyimpan cadangan air alami dan terganggunyaaliran air alami (Kadri dkk, 2011).Sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah setempat dalammenanggulangi masalah banjir ini. Akan tetapi, bila dilihat secara nyata,penanggulangan tersebut belum cukup dan belum optimal. Berdasarkan dataBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Januari 2020terkait dampak banjir di Kota Bekasi, dimana tiga kelurahan yang berada diKecamatan Bekasi Timur, seperti Duren Jaya, Margahayu, dan Bekasi Jayaterendam banjir dengan kedalaman 50 sentimeter hingga 3 meter (BNPB,2020).Hal ini dikarenakan konsep penanggulangan banjir yang diterapkanmasih konvensional atau bisa disebut masih menganut paradigma lama,yaitu dengan mengalirkan air sesegera mungkin ke dalam badan air terdekatmelalui jaringan-jaringan drainase yang ada. Serta buruknya sistem drainaseyang ada, dan tidak adanya turun tangan dari pemerintah setempat untukmemperbaiki kondisi ini.1

Oleh sebab itu, pencegahan dan pengendalian banjir pada wilayahperkotaan dengan tingkat penduduknya yang padat, seperti Kota Bekasi,perlu dilakukan sedini mungkin. Hal ini diupayakan untuk menghindaridampak-dampak yang dirasakan masyarakat baik di masa kini, maupun dimasa mendatang. Salah satu penyelesaian yang dapat diberikan adalahdengan penerapan eko-drainase. Eko-drainase atau drainase ramahlingkungan adalah sebuah upaya untuk mengelola kelebihan air dengan caramenampung melalui bak tendon air atau dalam kolam tampungan,meresapkannya ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkannya kesungai tanpa melampaui kapasitas sungai yang ada. Sehingga, kelebihan airhujan yang ditampung dapat digunakan sebagai sumber air bersih, menjagalengas tanah, meningkatkan kualitas ekologi, meningkatkan cadangan airtanah, serta dapat berdaya guna secara berkelanjutan. Dengan menerapkankonsep ini, maka permasalahan seperti banjir, tanah longsor, bahkankekeringan pada musim kemarau dapat teratasi (PerMen PU, 2014).Bergerak dari permasalahan di atas, penulis ingin memberikan sebuahsolusi yang solutif dalam menanggulangi bencana banjir denganmenggunakan sistem drainase ramah lingkungan atau eko-drainase dengankolam detensi, khususnya bagi Kecamatan Bekasi Timur.1.2 Perumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam perencanaan ini adalah masihterjadinya luapan air dari saluran drainase pada beberapa wilayah diKecamatan Bekasi Timur, sehingga perlu direncanakan ulang sistemdrainase di wilayah tersebut.1.3 Tujuan PerencanaanTujuan dari tugas akhir ini adalah merencanakan sistem drainase yangberwawasan lingkungan pada Kecamatan Bekasi Timur.2

1.4 Manfaat PerencanaanBerikut ini merupakan manfaat dari perencanaan.1.Menjadikan laporan ini sebagai referensi bagi Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang Kota Bekasi dalam merencanakan sistemdrainase dan pengendalian banjir di Kecamatan Bekasi Timur.2.Berkontribusi untuk meningkatkan pemahaman terkait sistem drainaseramah lingkungan atau eko-drainase.3.Sebagai bahan kajian dan memberikan informasi kepada masyarakatyang masih awam mengenai Perencanaan Sistem Drainase.4.Mengurangi dampak, serta potensi bencana alam, seperti banjir, tanahlongsor, serta kekeringan pada musim kemarau.1.5 Ruang LingkupBerikut ini merupakan ruang lingkup perencanaan dari tugas akhir iniialah sebagai berikut.1. Penentuan daerah pelayanan pada Kecamatan Bekasi Timur.2. Perencanaan sistem Drainase, meliputi perencanaan jaringan primerdan sekunder.3. Perhitungan untuk analisis hidrologi dan hidrolika mengacu padaPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 TentangPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.4. Pemilihan dimensi, bentuk, dan bahan saluran menggunakan u ditch.5. Perhitungan elevasi saluran menggunakan data yang berasal dariDEMNAS.6. Pengecekan profil hidrolis saluran menggunakan aplikasi HEC-RAS.7. Rencana bangunan pelengkap yang meliputi street inlet, goronggorong, pompa, dan rumah pompa.8. Merencanakan eko-drainase sesuai dengan kajian dan kondisi lokasi,yaitu menggunakan kolam detensi.9. Pembuatan gambar hasil perhitungan menggunakan AutoCAD.3

10. Pembuatan layout peta sesuai dengan kaidah kartografi menggunakanQuantum GIS (QGIS).11. Menghitung Bill of Quantity (BOQ) dan Rancangan Anggaran Biaya(RAB).4

BAB IIGAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN2.1Lokasi PerencanaanPerencanaan dilaksanakan pada Kota Bekasi, tepatnyapadaKecamatan Bekasi Timur. Luas daerah Kecamatan Bekasi Timur adalah13,49 km2 atau 1349 Ha, yang memiliki wilayah administrasi padakelurahan Margahayu, Bekasi Jaya, Duren Jaya, dan Aren Jaya. Adapunbatas-batas wilayah Bekasi Timur sebagai berikut.2.2Utara: Kecamatan Bekasi UtaraSelatan: Kecamatan RawalumbuBarat: Kecamatan Bekasi SelatanTimur: Kabupaten BekasiKondisi TopografiBerdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah KotaBekasi Tahun 2018-2023, kondisi topografi Kota Bekasi memilikikemiringan lereng diantara 0-2%, yakni relatif datar dan landai. Terutamapada Kecamatan Bekasi Utara dan Bekasi Timur yang berada pada 0-5 mdpl,menyebabkan kedua wilayah ini banyak didapati genangan dan menjadilangganan banjir pada musim hujan. Kota Bekasi sendiri terletak padaketinggian 11-81 mdpl, dan secara umum termasuk ke dalam kawasanresapan air pada Cekungan Air Tanah (CAT) Bekasi-Karawang. PetaAdministrasi Kecamatan Bekasi Timur dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.5

Gambar 2. 1 Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Bekasi Timur(Sumber: BPS, 2020)2.3 Kondisi Eksisting Sistem DrainaseSebanyak 43% atau kurang lebih seluas 9.035 hektar dari Kota Bekasiyang telah dilayani sistem drainase. Sistem drainase Kota Bekai sendiri terdiriatas saluran sekunder dan saluran primer. Dengan saluran sekundernya,memiliki kedalaman dan lebar yang bervariasi, meneruskan air dari pusatdaerah tangkapan air yang berada dalam daerah kota ke badan air penerima.Diantara 3 kali yang berada di Kota Bekasi, seperti Kali Cikeas, Kali Bekasi,dan Kali Sunter dikelola oleh Pemerintah Kota Bekasi, sedangkan KaliCileungsi menjadi tanggungjawab Balai Pendayagunaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Selain itu, terdapat beberapa kali yangbersumber di wilayah kota bekasi juga berfungsi sebagai saluran sekunder.Kondisi sistem drainase di Kota Bekasi sendiri banyak yang telah rusakdan tidak terpelihara, sehingga menyebabkan banjir mudah terjadi saat hujanturun dalam intensitas yang tinggi dan periode waktu yang lama. Hal ini dapatditemukan dalam data tahun 2016, dimana terdapat 85 titik lokasi banjir denganluas sekitar 2.873.380 Ha dengan pola penyebaran hampir di seluruh Kota6

Bekasi. Selain itu, didukung oleh Kali Bekasi, Kali Cikeas, dan Kali Sunteryang rutin sebagai penyumbang utama penyebab banjir tahunan.Gambar 2. 2 Wilayah Potensi Banjir Kota Bekasi(Sumber: RPJMD Kota Bekasi, 2018)Berdasarkan data terbaru yang diambil dari tabel data bencana banjirKota Bekasi per 3 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Badan NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB), khususnya pada Kecamatan BekasiTimur banjir melanda kelurahan Bojong Menteng, Duren Jaya, Margahayu,dan Bekasi Jaya. Dimana ketinggian air yang bervariasi pada masingmasing wilayah, mulai dari 50 cm hingga 3 m.7

“Halaman ini sengaja dikosongkan”8

BAB IIIMETODE DAN KRITERIA DESAIN3.1Diagram Alir PerencanaanPerencanaan sistem drainase di Kecamatan Bekasi Timur ini diawalidengan mengidentifikasi masalah drainase yang ada, lalu dilanjutkan denganpengumpulan data, seperti data curah hujan dan peta administrasiKecamatan Bekasi Timur. Data curah hujan dianalisis yang mana hasilnyaberupa intensitas hujan, sedangkan peta administrasi tadi digunakan elakukanperhitungan debit banjir rencana, dan perhitungan dimensi saluran drainase.Setelah itu, dilanjutkan dengan menghitung dimensi kolam detensi, sertabangunan pelengkap. Terakhir melakukan pengecekan profil hidrolis saluranmenggunakan HECRAS. Berikut ini adalah diagram alir perencanaan sistemdrainase ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.9

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan10

3.2 Metode Pengumpulan DataDalam perencanaan ini dibutuhkan data-data sekunder yang didapatkandari berbagai macam buku, jurnal, dan situs-situs resmi milik pemerintah,seperti tabel berikut ini.Tabel 3. 1 Metode Pengumpulan DataDataCurah hujanSumberBadan Meteorologi, Klimatologi, danGeofisika (BMKG)Badan Nasional PenanggulananDaerah banjir/genanganBencana (BNPB), dan peta RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) KotaBekasiPeta Rencana Tata Ruang WilayahTata guna lahan(RTRW) Kota Bekasi, dan RencanaPembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD)3.3SpasialIna-GeoportalElevasiDEMNASMetode Analisis DataDalam perencanaan ini metode analisis data yang digunakan mengacupada Lampiran I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Tata CaraPerencanaan Sistem Drainase Perkotaan Nomor 12 Tahun 2014 sebagai acuandalam pembuatan saluran drainase, yang mana dilakukan analisis hidrologidan hidrolika.3.3.1 Analisis HidrologiTujuan akhir dari analisis hidrologi ini adalah untuk mendapatkandebit rencana, dengan persamaan-persamaan yang digunakan dapat dilihat11

pada subbab kriteria desain. Berikut ditampilkan diagram alir analisishidrologi dapat dilihat pada diagram Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.Gambar 3.2 Diagram Alir Perhitungan Hujan RencanaGambar 3.3 Diagram Alir Perhitungan Debit Banjir Rencana3.3.2Analisis HidrolikaAnalisis hidrolika bertujuan untuk mendapatkan dimensi saluran.Persamaan-persamaan yang digunakan dalam analisis ini dapat dilihat dalam12

subbab kriteria desain. Adapun diagram alir analisis hidrolika dapat dilihatpada Gambar 3.4.Gambar 3. 4 Diagram Alir Analisis Hidrolika3.4Bangunan PelengkapPerhitungan bangunan pelengkap dilakukan setelah perhitungan salurandrainase, meliputi analisis hidrologi dan hidrolika, selesai dihitung. Dalamperencanaan ini direncanakan gorong-gorong, street inlet, pintu air, danpompa sebagai bangunan pelengkap.1.Gorong-gorongGorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliranair (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lain (saluran),bawah jalan, atau jalan kereta api (PerMen PU No 12, 2014).Gambar 3. 5 Gorong-gorong(Sumber: Asiacon.co.id)13

2. Street InletStreet inlet merupakan lubang yang berada pada sisi jalan, yangmemiliki fungsi untuk mengalirkan genangan air di jalan (Alvin, 2017).Berikut ini merupakan persamaan yang digunakan dalam mencari jarakantar street inlet.𝐷 280W 𝑆(Persamaan 3.1)Dimana:D distance atau jarak antar street inlet (m)S slope atau kemiringan, D 50 mW Lebar jalan (m)Gambar 3. 6 Street Inlet(Sumber: Suharyanto, 2013)3.PompaDalam perencanaan ini, pompa berfungsi untuk memindahkan air kebadan air penerima. Pompa memiliki beberapa tipe diantaranya, sepertipompa Ulir (Archimedian screw), pompa Turbo (Rotodynamic), pompaAliran Radial (Centrifugal), dan pompa Baling-Baling (Axial) (PerMenPU No 12, 2014). Untuk menghitung daya pompa, dapat dicari denganpersamaan berikut.𝑃 𝑄.𝐻.𝜌367 X 75%atau𝑃 𝑄.𝐻.𝜌270 X 75%14(Persamaan 3.2)

Dimana:P daya dalam W atau HPQ debit aliran (m3/jam)H total head pompa (m)Ρ berat jenis fluida (1000 kg/m3)Gambar 3. 7 Screw Pump(Sumber: PerMen PU, 2014)4.Pintu AirMenurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Tata CaraPerencanaan Sistem Drainase Perkotaan Nomor 12 Tahun 2014, yangdimaksud dengan pintu air adalah pintu/bangunan pelengkap denganfungsi untuk mengatur debit, dan dipasang pada inlet siphon, inlet danoutlet kolam detensi dan retensi, inlet stasiun pompa dan di ujungsaluran yang berhubungan dengan badan air. Pembagiannya menurutjenis dan pengoperasiannya adalah sebagai berikut:a. Pintu air menurut jenisnya terdiri atas pintu sorong, pintu klepotomatis, dan pintu katup karet.b. Pintu air menurut pengoperasiannya terdiri atas pintu air yangdiperasikan secara manual, pintu air yang berfungsi terbuka danmenutup secara otomatis, serta pintu air yang dioperasikan secaraelektro mekanik.15

Gambar 3. 8 Pintu Sorong(Sumber: PerMen PU No 12, 2014)3.5Drainase Ramah Lingkungan (Eko-Drainase)Jenis eko-drainase yang diterapkan dalam menangani permasalahandrainase di Kecamatan Bekasi Timur adalah kolam detensi. Berbeda dengankolam retensi, konsep kolam detensi ini hanya menampung sementara airhujan pada suatu wilayah. Dengan kolam detensi, kelebihan debit air padasaluran bagian hulu yang tidak tertampung dapat ditampung, sehinggakerusakan saluran pada bagian hilir dapat dicegah. Selain itu, bila debit airsungai meningkat, maka air tidak langsung memenuhi saluran drainase, tetapidapat dialirakan sebagaian ke kolam detensi. Menurut Peraturan MenteriPekerjaan Umum Tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Drainase PerkotaanNomor 12 Tahun 2014, terdapat empat tipe lokasi kolam detensi, yaitu:1) Kolam detensi terletak di samping badan saluran/sungai.2) Kolam detensi terletak pada badan saluran.3) Kolan detensi terletak pada saluran/sungai tersebut yang disebutchannel storage atau long storage.4) Kolam tandon dapat diletakkan di luar alur sungai.Data-data yang digunakan dalam menghitung kolam detensi meliputiintensitas hujan, peta pelayanan sistem drainase, dan ketinggian genang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN BEKASI TIMUR Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana (S1) Teknik Lingkungan DIFFA SHAHIRA 17513035 Disetujui, Dosen Pembimbing: Dr. Andik Yulianto, S.T., M.T. Noviani Ima Wantoputri, S.T., M.T. NIK. 025100407 Tanggal: 19 Agustus 2021

Related Documents:

drainase jalan spesifikasi divisi 2 - drainase seksi 2.1 : selokan dan saluran air. seksi 2.2 : pasangan batu dengan mortar untuk selokan dan saluran air. seksi 2.3 : gorong-gorong. seksi 2.4 : drainase porous. perencanaan drainase jalan 1. perencanaan drainase permukaan ( seksi 2.1 s/d 2.3) 2. perencanaan drainase bawah permukaan ( seksi 2.4)

3. Sistem Drainase Perkotaan Berdasarkan fungsi layanannya, sistem drainse terdiri atas a. Sistem drainase lokal Sistem drainase lokal adalah merupakan sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian kecil warga masyarakat kota (Hasmar, 2002). Draianse lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota

1. Drainase alamiah (Natural Drainage) adalah sistem drainase yang terbentuk secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia. 2. Drainase buatan (Artificial Drainage) adalah sistem drainase yang dibentuk berdasarkan analisis ilmu drainase, untuk menentukan debit akibat hujan, dan dimensi saluran. 2.3.2 Menurut letak saluran 1.

Drainase di kelurahan Lumpue yaitu buruk disebabkan oleh sedimentasi dan buangan air limbah yang sangat tinggi sehingga menyebabkan drainase mengalami kedangkalan dan juga sistem drainase yang tidak memadai. Klasifikasi drainase terdiri dari tiga yaitu drainase pr

TINJAUAN PERENCANAAN KAPASITAS DRAINASE SYECH YUSUF KELURAHAN GUNUNG SARI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA . memelihara dengan tidak membuang sampah ke saluran drainase dan membersihkan saluran dari sampah, sedimentasi dan tumbuhan liar yang menghambat aliran air dan menurunkan kapasitas sistem drainase. No.Stasiun : 12/RB/EP/DPU/77 Koordinat : 5o11 .

Kajian sistem drainase ini menggunakan metode survei perencanaan sistem drainase berwawasan lingkungan yang disesuaikan dengan eksisting di Kota Bulukumba. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaiamana perencanaan drainase sumur resapan untuk pengendalian banjir di

m, drainase A6 lebar 0.25 m dan tinggi 0.25 m, drainase A7 lebar 0.25 m dan tinggi 0.25 m, drainase A8 lebar 0.25 m dan tinggi 0.25 m, drainae A9 lebar 0.20 m dan tinggi 0.20 m, dimensi drainase A10 lebar 0.25 m dan tinggi 0.25 m. Kata kunci : P

“Am I my Brother’s Keeper?” You Bet You Are! James 5:19-20 If every Christian isn’t familiar with 2 Timothy 3:16-17, every Christian should be. There the Apostle Paul made what most believe is the most important statement in the Bible about the Bible. He said: “All Scripture is breathed out by God and profitable for teaching, for reproof, for correction, and for training in .