PEMBINAAN AKHLAK REMAJA (Studi Kasus Pada Organisasi . - IAIN PURWOKERTO

1y ago
1 Views
1 Downloads
590.39 KB
26 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ciara Libby
Transcription

PEMBINAAN AKHLAK REMAJA(Studi Kasus Pada Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul UlamaDan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Pimpinan AnakCabang Bukateja Kabupaten Purbalingga )SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN PurwokertoUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana dalam Pendidikan Islam (S.Pd.I)Oleh:ASYIFAH NUR HIDAYANTINIM. 1223301192PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPURWOKERTO2016i

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN .iiiNOTA DINAS PEMBIMBING .ivABSTRAK .vHALAMAN MOTTO .viHALAMAN PERSEMBAHAN. viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiiDAFTAR LAMPIRAN . xviDAFTAR TABEL. xviiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Definisi Operasional.6C. Rumusan Masalah .10D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.10E. Kajian Pustaka .11F. Sistematika Pembahasan .14BAB II PEMBINAAN AKHLAK REMAJAA. Akhlak1. Pengertian Pembinaan Akhlak .ii17

2. Metode Pembinaan Akhlak .203. Sumber-sumber Akhlak .244. Ciri-ciri Akhlak dalam Islam .275. Tujuan Pembinaan Akhlak.306. Jenis-jenis Akhlak .33B. Remaja1. Pengertian Remaja .642. Proses Perkembangan Pada Masa Remaja.663. Perkembangan Moral Remaja .694. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerkembanganMoral Remaja .745. Upaya-upaya Pengembangan Moral serta ImplikasiBagi Pendidikan .75C. Pembinaan Akhlak Terhadap Remaja1. Akhlak Remaja .832. Tujuan Pembinaan Akhlak Remaja .863. Pembinaan Akhlak Remaja .87BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .91B. Lokasi Penelitian .92C. Sumber Data .93D. Teknik Pengumpulan Data .94E. Teknik Analisis Data . 101iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja1.Sejarah Berdirinya IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja . 1042.Visi dan Misi IPNUIPPNU Pimpinan Anak CabangBukateja . 1063.Susunan Pengurus IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja . 107B. Hasil Penelitian1.Pembinaan Akhlak Remaja dalam Organisasi IPNUIPPNU Pimpinan Anak Cabang bukateja . 1102.Materi Pembinaan akhalak di Organisasi IPNU-IPNUPimpnan Anak Cabang Bukateja . 1253.Metode Pembinaan Akhlak di Organisasi IPNU-IPPNUPimpinan Anak Cabang Bukateja . 129C. Pembahasan Hasil PenelitianBAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 156B. Saran-saran . 157DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahIslam menempatkan al-akhlaq al karimah, budi pekerti yang mulia padatempat yang sangat tinggi, sebagaimana Rasulullah SAW diutus hanya untukmembina akhlak yang mulia. Sesuai dengan hadits:) إمنا بعثت أل متم مكارم األخالق (رواه أمحد والبيهقي “Saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.(HR. Ahmad danBaihaqi)Hadis ini dimulai dengan kata “Innamaa” yang dalam tata bahasa Arabdisebut “adaatu hashrin” kata untuk membatasi pengertian. Dalam bahasaIndonesia diterjemahkan menjadi “hanya”, tidak ada yang lain. Sekurangkurangnya hadis ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak di dalamrangkaian ajaran Islam, di samping aqidah, syariah dan lain-lainKedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yangpenting sekali, baik sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa. Sebabjatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera, rusaknya suatu bangsa danmasyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya. 1 Apabila akhlaknyabaik, maka sejahtera lahir batinnya, apabila akhlaknya rusak maka rusaklahlahir batinnya.1Rachmat Djatmika, Sistem Etika Islam , (Jakarta: Panjimas, 1992), hlm. 11.1

2Zaman yang semakin maju dan serba modern ini memicu terjadinyakrisis akhlakul karimah. Salah satu penyebab timbulnyakrisis akhlakulkariamah yang terjadi saat ini dikarenakan orang sudah mulai lengah dankurang mengindahkan agama, khususnya dikalangan remaja yang identikdengan kehidupan gaya bebas. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnyapola kehidupan barat di Indonesia. Sikap mementingkan diri sendiri, egois,serta semakin pudarnya nialai sopan santun yang semakin menghinggapidalam diri manusia, dan remaja pada khususnya.Masalah akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yangbegitu besar. Berbicara mengenai akhlak, akhlak terbagi menjadi dua yaituakhlak baik dan akhlak buruk. Menurut ajaran Islam penentuan baik danburuk harus didasarkan pada petunjuk al-Qur’an dan al-hadis. Jika diperhatikan al-Qur’an maupun hadis dapat dijumpai berbagai istilah yangmengacu kepada baik, dan ada pula istilah yang mengacu kepada yangburuk.2 Begitu pula dalam konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai baik atauburuk, terpuji atau tercela, semata-mata karena Syara’ (Al-Qur’an danSunnah) menilainya demikian.3Jika berbicara mengenai akhlak pelaku terdekat dengan ini adalahremaja, meskipun akhlak menempel pada semua manusia baik itu anak-anak,remaja maupun dewasa akan tetapi yang banyak diperbincangkan dalam halini adalah remaja. Ada hal yang penting sekali untuk diperhatikan siapa sajayang berhubungan dengan anak remaja. Yaitu mengetahui dengan baik akan23Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), hlm. 119-120.Yanuhar Ilyas, Kuliah Akhlak (Yogyakarta: LPPI, 2012), hlm. 04.

3pentingnya masa ini bagi anak remaja, dan jangan lupa masa remaja adalahmasa yang sangat sensitif.4Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjangmenjelang dewasa, pada jenjang ini kebutuhan remajasudah cukupkompleks, cakrawala dan interaksi sosial telah cukup luas. Dalampenyesuaian diri terhadap lingkungan, remaja telah mulai memperlihatkandan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yangberlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagailingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur.5Dalam psikologi islammasa remaja disebutamrad yaitu fasepersiapan bagi manusia untuk melakukan peran sebagai khalifah Allah dibumi adanya kesadaran akan tanggungjawab terhadap sesama makhluk,meneguhkan pengabdiannya kepada Allah melalui aktivitas amar ma’ruf nahimunkar pubertas.6Menurut Sari Yunita, bahwa masa remaja terjadi masa kritis, masapencarian jati diri.7 Salah satu faktor yang menggangu perkembanan anakremaja adalah tidak dimanfaatkannya waktu luang secara tepat. Jadi masaremaja merupakan masa yang susah dikendalikan dan diatur oleh siapapuntermasuk orang tua, sehingga harus ada suatu wadah untuk mengisi waktu4Muhammad Syarif ash-Shawwaf, ABG Islami kiat-kiat efektif mendidik anak danremaja (Bandung: Pustaka Hidayah, 2003), hlm. 228.5Sari Yunita, Fenomena dan tantangan remaja menjelang dewasa (Yogyakarta: BrilliantBook, 2011), hlm. 30.6Wiji Hidayati, Sri Purnami, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Teras, 2008), hlm.142.7Sari Yunita, Fenomena dan tantangan remaja., hlm. 31

4luang remaja. Karena remaja adalah orang yang kelebihan energi, bila tidakdisalurkan dengan tepat, itu akan sangat berbahaya. 8Kenakalan remaja merupakan persoalan yang banyak mendapat sorotanmulai dari penegak hukum, pendidik dan para orang tua sendiri. Kenakalanremaja dapat berupa penyalahgunaan narkotika, keterlibatan dalam kejahatan,perilaku seksual yang menyimpang, tawuran antar kelompok remaja,pelanggaran norma-norma sosial berwujud kebut-kebutan di jalan raya,pemerasan, dan lain sebagainya.Faktor-faktor luar yang mempengaruhinya biasanya berasal darikeluarga, lingkungan, sekolah, masyarakat maupun pengaruh luar yangsepintas lalu kelihatan tidak berkaitan dengannya. 9 Sehingga dalam hal iniperlu adanya lembaga masyarakat yang membantu orang tua dan sekolahdalam membina kepribadian akhlak remaja.Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukateja adalahorganisasi masyarakat yang sangat berperan terhadap perubahan moral remajadi wilayah Bukateja, bahkan salah satu tokoh masyarakat ada yangmengatakan bahwa dengan adanya organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja ini telah menurunkan tingkat kenakalan remaja di wilayahtersebut, kelakuan remaja di wilayah bukateja yang mana mereka banyakmengisi waktu luangnya dengan hanya bermain motor, kebut-kebutan dijalan, nongkrong di pinggir jalan, bahkan lebih parahnya sudah ada yang183.49.8Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.9Zakiah Daradjat, Remaja Harapan dan Tantangan, (Jakarta: CV Ruhama, 1995), hlm.

5berani meminum minuman keras, dan sering terjadi tawuran remaja antardesa.Karena fenomena di atas Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja memiliki inisiatif untuk melakukan upaya-upaya pembinaandengan mengadakan kegiatan yang bersifat positif yang di dalamnya akanmelibatkan remaja-remaja tersebut, dan kegiatan tersebut di laksanakan diwaktu luang mereka atau di luar jam sekolah karena mereka yang rata-ratamasih duduk di bangku SLTP dan SLTA, sehingga mereka tidak akanmemiliki waktu luang untuk melakukan hal-hal yang negatif.10 Dalam upayamembimbing akhlak remaja, IPNU-IPPNU Pimpinan Anaka Cabang bukatejajuga menggandeng beberapa instansi dan lembaga seperti Pemerintahan,Polsek, Pesantren, BKKBN, dan juga sekolah-sekolah diwilayah Bukatejadengan tujuan untuk mempermudah mereka dalam upaya pembinaan akhlakterhadap remaja.Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan PelajarPutri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah organisasi yang berazaskan pancasila,beraqidah Islam Ahlissunah Wal Jamaah yang bersifat keterpelajaran,kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan. Meskipun bukanmerupakan sebuah lembaga namun organisasi ini sangat berperandimasyarakat terutama dalam hal pendidikan pada remaja-remajanya.Organisasi IPNU-IPPNU, Organisasi ini terlahir dan dilahirkan untuk menjadiwadah bagi pendidikan anak remaja yang ada dalam lingkungan NU, yang10Hasil Wawancara dengan M. Ma’ruf selaku Ketua Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama(IPNU) Pengurus Anak Cabang Bukateja pada tanggal 03 Juli 2015.

6tentunya merupakan wahana untuk menjadikan generasi muda atau remajayang berkualitas sekaligus memiliki akhlak yang baik.Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan banyaknya tanggapanpositif dari warga dan tokoh masyarakat mengenai organisai IPNU-IPPNUPimpinan Anak Cabang Bukateja dan prestasi/keberhasilan yang di raihdalam menangani kenakalan remaja penulis tertarik untuk mengadakanpenelitian tentang “Pembinaan Akhlak Remaja (Study Kasus Pada OrganisasiIkatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul UlamaPengurus Anak Cabang Bukateja Kabupaten Purbalingga)”. Ini perludiungkap agar dapat diketahui secara rinci mengenai sejauh mana pembinaanakhlak melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan bagi remaja NU anak cabangBukateja, sehingga dapat dimanfaatkan serta dijadikan contoh bagi daerahlain yang memerlukan.B. Definisi OprasionalDefinisi Oprasional dari judul yang peneliti konsep, bertujuan untukmempermudah pemahaman judul di atas, dan untuk menghindari didefinisikansecaraoperasional dari judul di atas sebagai berikut:1.Pembinaan Akhlak Remajaa. Pengertian PembinaanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan memilikiarti yaitu:

71) Pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina (negara dsb).2) Pembinaan adalah pembaharuan, penyempurnaan.3) Pembinaan adalah Usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukansecara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebihbaik.11Dari arti diatas penulis menyimpulkan bahwa pembinaan adalahsebuah proses untuk pembaharuan atau penyempurnaan yangdilakukan dengan berupa kegiatan yang efisien dan efektif untukmemperoleh hasil yang lebih baik, dalam hal ini adalah membinasesuatu yang awalnya tidak baik atau kurang baik menjadi sesuatuyang lebih baik.b. Pengertian AkhlakAkhlak merupakan perbuatan yang berpangkal pada hati ataukesadaran jiwanya tanpa memerlukan pertimbangan dan tanpa adaunsur pemaksaan, kemudian diwujudkan dalam perbuatan yangberulang-ulang sehingga menjadi adat yang akhirnya menjadi sifat.12Menurut penulis akhlak adalah suatu perbuatan yang terbentukkarena adanya suatu perbuatan yang dilakukan secara terus-menerusdan dilakukan tanpa adanya proses pemikiran terlebih dahulu yakkniterjadi secara spontan, karena sifat tersebuat merupakan sifat bawaandari manusia itu sendiri.11Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar, hlm.104.12Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran akhlakul Karimah Mahasiswa (Jakarta: UINPress dan LPJM, 2009), hlm. 7.

8c. Pengertian RemajaRemaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanakkanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhancepat yang terjadi pada tubuh remaja, luar dan dalam itu, membawaakibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, sertakepribadian remaja.13d. Pengertian Pembinaan AkhlakPembinaan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguhsungguh dalam rangka membina akhlak, dengan menggunakan saranapendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dandilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Pembinaanakhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasilusaha pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya. Potensi rohaniahyang ada dalam diri manusia, termasuk didalamnya akal, nafsuamarah, nafsu syahwat, fitrah, kata hati, hati nurani dan instuisi dibinasecara optimal dengan cara dan pendekatan yang tepat.14Jadi “Pembinaan akhlak remaja” yang dimaksud disini yaitupembinaan akhlak terhadap remaja dengan cara melalui adanyaorganisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukateja denganmengadakan kegiatan-kegiatan yang bernilai positif untuk para remajadi yang tergabung dalam Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan AnakCabang Bukateja, dengan tujuan agar dalam diri remaja tersebut1314Zakiah Daradjat, Remaja Harapan dan Tantangan., hlm. 08.Abdul Nata, Akhlak Tasawuf ( Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), hlm. 158.

9teerbentuk akhlak yang baik, dan dapat dijadikan suri tauladan bagiremaja-remaja lainnnya.2.Organisasi IPNU-IPPNUOrganisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan IkatanPelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah organisasi yangberazaskan pancasila, beraqidah Islam Ahlissunah Wal Jamaah yangbersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dankeagamaan.IPNU lahir pada tanggal 24 Februari 1954/ 20 Jumadil Akhir 1373H di Semarang. Kelahirannya dilatarbelaangi keinginan dari kalanganpendidik yang ada dalam NU (Ma’arif NU) untuk memberukan wadahbagi pelajar-pelajar NU. Pendirinya antara lain M. Sufyan Cholil(Mahasiswa UGM), H. Musthofa (Solo) dan Abdul Ghony Farida(Semarang), sdangkan M. Tholchah Mansoer sebagai ketua umum yangpertama. Disamping itu, untuk mengakomodasi remaja putri akhirnyajuga lahir Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Malang padatanggal 2 Maret 1955/ 08 rajab 1373 H. IPPNU lahir sebagai bentukakomodasi terhadap keinginan pelajar putri dikalangan nahdliyin yangmemerlukan wadah tersendiri yang terpisah dari IPNU, ketua umumnyayang pertama adalah Umroh Mahfudloh Wahib.IPNU dan IPPNU yang ada di kecamatan Bukateja adalahPengurus Anak Cabang (Pengurus tingkat Kecamatan) yang membawahiranting-ranting (desa).

ngungkapkan tentang maksud dari judul “Pembinaan Akhlak RemajaDalam Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Dan Ikatan PelajarPutri Nahdlatul Ulama Pengurus Anak Cabang Bukateja KabupatenPurbalingga” adalah bentuk penelitian lapangan untuk mengetahui secaradeskriptif mengenai apa saja bentuk pembinaan akhlak yang dilakukandalam organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukateja sertamengetahui apa saja kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan akhlakremaja yang membawa perubahan pada remaja sebelum dan sesudahadanya organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang BukatejaKabupaten Purbalingga ini.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan definisi oprasional di atas, maka dapatpenulis rumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana pembinaan akhlakremaja dalam organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukatejakabupaten Purbalingga?”D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1.Tujuan PenelitianUntuk mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana prosespembinaan akhlak pada remaja dalam organisasi IPNU-IPPNU PimpinanAnak Cabang Bukateja kabupaten Purbalingga.

112.Manfaat Penelitiana.Memberikan gambaran tentang proses pembinaan akhlak padaremaja melalui organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak CabangBukateja kabupaten Purbalingga.b.Sebagai bahan masukan bagi organisasi khususnya organisasiremaja, bahwa di tengah maraknya dekadensi moral remaja di negeriini, sudah saatnya organisasi remaja lebih berperan aktif, karenamereka bisa juga melakukan upaya-upaya positif tersebut.c.Sebagai bahan tambahan pustaka skripsi di IAIN Purwokerto.d.Menambah wawasan, pengalaman dan pelajaran berharga bagipeneliti.E. Kajian PustakaBerkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, ada beberapapenelitian yang hampir sama yaitu mengangkat tema yang berkaitan denganakhlak. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ari Wibowo pada tahun 2012.Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan AgamaIslam UIN sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut melakukan penelitian denganjudul; “ Pembinaan Akhlak Melalui Metode Pembiasaan Bagi Siswa MtsNegeri Pakem Sleman Yogyakarta”. Skripsi tersebut mengkaji pembinaanakhlak dengan menggunakan metode pembiasaan dan peneliti melaksanakanpenelitian dengan melaksanakan observasi langsung ke sekolah MTs NegeriPakem Sleman, hasil penelitian yang peneliti lakukan yaitu dengan metode

12pembiasaan mampu menjadikan akhlak siswa lebih baik. Skripsi tersebutmemiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu sama-samameneliti tentang pembinaan akhlak dan sama-sama menggunakan metodepembiasaan. Perbedaannya terletak pada objek penelitiannya yaitu di MTsNegeri Pakem sleman Yogyakarta, sedangkan objek penelitian yang penulislakukan yaitu di organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukatejakabupaten purbalingga dan terdapat perbedaan menonjol yaitu penulis beradapada pendidikan non-formal sedangkan penelitian ini di dalam pendidikanformal yaitu MTs.Penelitian kedua yaitu oleh Wilujeng Yuni Kurniati pada tahun 2015.Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Purwokerto tersebut mengangkat skripsidengan judul; “ Peran Majelis Ta’lim Ukhuwah Insaniyah dalam MembentukKepribadian Akhlak Remaja Di Desa Mernek Kecamatan Maos KabupatenCilacap”. Skripsi wilujeng Yuni Kurniati memiliki fokus penelitian padakegiatan-kegitan yang dilakukan oleh majlis ta’lim Ukhuwah Insaniyah, yangmana majlis ini melalui kegiatan-kegiatannya telah mampu membina akhlakremaja desa mermek. Kesamaan Skripsi ini dengang Penelitian yang Penulislakukan yaitu sama-sama meneliti tentang akhlak remaja dan sama-sama daobjekpenelitiannya yaitu di Majelis Ta’lim Ukhuwah Insaniyah, sedangkan objekpenelitian yang penulis lakukan yaitu di organisasi IPNU-IPPNU PimpinanAnak Cabang Bukateja kabupaten purbalingga.

13Penelitian ketiga yaitu oleh Rakhmat Mubasir pada tahun 2011.Mahaiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAINPurwokerto tersebut mengangkat skripsi dengan judul; “ Pembinaan AkhlakAnak Dalam Keluarga Siswa Mi Ma’arif 02 Kertayasa Mandiraja BanjarNegara Tahun Pelajaran 2010/2011”. Fokus penelitian yang di teliti olehRakhmat Mubasir yaitu pada pendidikan akhlak dalam keluarga, jadibagaimana keluarga mendidik anaknya ketika sang anak tidak disekolah.Persamaan dengan penelitian yang penulis teliti adalah sam-sama membahastentang pembinaan akhlak. Sedangkan perbedaannya yaitu Skripsi tersebutmemiliki fokus penelitian terhadap pembinaan akhlak dalam keluarga, danyang diteliti adalah anak Madrasah Ibtidaiyah yaitu anak usia dini sedangkanpenelitian yang peneliti lakukan adalah pembinaan akhlak dalam organisasiIPNU-IPPNU, dan pada skripsi ini objek yang diteliti adalah anak yang masihduduk di bangku SD atau dalam kata lain masih relatif kecil dan mudah untukdiarahkan, sedangkan peneliti meneliti anak yang beranjak dewasa atauremaja, yang mana masa ini masa yang sangat sensitif.Penelitian yang keempat yaitu oleh Siti Subarkah pada tahun 2011.Mahaiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAINPurwokerto tersebut mengangkat skripsi dengan judul; ”Pembinan AkhlakBagi Remaja Di Panti Asuhan Putri Darul Hadlonah Purwokerto”. Fokuspenelitian yang dilakukan oleh Siti Subarkah yaitu pada bagaimanapembinaan akhlak terhadap anak-anak penghuni panti, dan dari penelitianyang dilakukan disimpulkan bahwa untuk membina akhlak bagi remaja di di

14panti asuhan putri darul nadlonah yaitu dengan memberikan kebebasan namutetap bertanggung jawab, selain itu juga anak-anak panti dibekali denganpendidikan akhlak di sekolah, masjid, dan panti asuhan itu sendiri.Persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu masih samamembahas bagaimana mendidik atau membina akhlak bagi remaja.Sedangkan perbedannya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah padalatar belakang objek penelitian atau remaja yang diteliti, objek yang SitiSubarkah teliti adalah Remaja yang sudah tidak memiliki orang tua danbertepat tinggal di panti yang mana harus menaati segala sesuatu yang telahmenjadi peraturan panti, sedangkan remaja yang penulis teliti adalah remajayang masih memiliki orang tua dan remaja ini tidak memiliki keterikatansebuah peraturan dan cenderung bebas.F. Sistematika PembahasanUntuk mempermudah memahami dan mencerna masalah-masalah yangakan dibahas, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan skripsisebagai berikut:Pada bagian awal skripsi berisi halaman judul, halaman nota dinaspembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman parsembahan,kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan halaman daftar lampiran. Padabagian kedua merupakan pokok-pokok permasalahan skripsi yang disajiakandalam bentuk bab I sampai V.

15Bab pertama berisi pendahuluan yang meliputu latar belakangmasalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaatpenelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika pembahasan.Bab kedua, berisi landasan teoritis dari penelitian, pada bagian inidikemukakan teori-teori yang telah diuji kebenarannya yang berkaitan denganobyek formal penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pada bab iniberisi:Sub bab pertama meliputi pengertian Pembinaan akhlak, metodepembinaan akhlak, sumber-sumber akhlak, ciri-ciri akhlak, tujuan pembinaanakhla, jenis-jenis akhlak.Sub bab kedua berisi, anak remaja yang meliputi, pengertian remaja,proses perkembangan pada masa remaja, perkembangan moral remaja remaja,dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja.Sub bab ketiga berisi, tujuan pembinaan akhlak terhadap remaja danperan organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukateja kabupatenPurbalingga dalam pembinaan akhlak remaja.Bab ketiga berisi metode penelitian. Pada bab ini akan disajikan jenispenelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa datadalam penelitian.Bab keempat berisi paparan penelitian terhadap proses pembinaanakhlak reamaja dalam organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang

16Bukateja kabupaten Purbalingga. Pada bab ini akan dijelaskan secara rincidan sistematis mengenai proses pelaksanaan pembinaan akhlak remaja darikegiatan, metode, model, media dalam pembinaan akhlak hinnga faktorpendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembinaan akhlak dan jugameliputi profil organisasi, sejarah berdirinya, visi dan misi, strukturorganisasi, dan tenaga pendidik dan kependidikan.Bab kelima merupakan bab terahir yang berisi tentang kesimpulan,saran-saran, dan penutup.Bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayathidup.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari penelitiam yang penulis lakukan dengan judul “Pembinaan AkhlakRemaja (studi Kasus dalam Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama danIkatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Pimpinan Anak Cabang Bukatejakabupaten Purbalingga” dengan acuan berdasarkan data-data yang penelitiperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasu dapat diberikesimpulan:Pelaksanaan pembinaan akhlak yang dilakukan oleh organisasi IPNUIPPNU Pimpinan Anak Cabang Bukateja yaitu dengan mengadakan kegitankegiatan yang bernilai positif, kegiatan tersebut berupa kegiatan pelatihan,kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial atu kemanusiaan. Kegiatan pelatihantersebut berupa Malam Keakraban (Makrab) bagi Anggota IPNU-IPPNUPimpinana Anak Cabang Bukateja, Seminar Napsa, Latihan Hadroh, MajelisRubungan Pelajar (MRP). Kegiatan-kegiatan keagamaan yaitu YasinanRekan IPNU, Ngaji Bandungan Kitab Kuning Rekan IPNU, Nahdlatun Nisa,Istighosah, Pengajian FKTNU, Pembacaan Manaqib dan simakan Al-Qur’an.Dan untuk kegiatan sosial yaitu buka bersama, Wisata Religi atau TadaburAlam, Kerja Bakti, Bakti Sosial.Karena tujuan utama organisasi IPNU-IPPNU Bukateja adalah untukmengawal moral pelajar NU yang pada saat itu sudah sangat melewati batas,maka terdapat banyak kajian-kajian yang diharapkan dapat membina akhlak156

157remaja, kajian mengenai akhlak yang dikaji dalam organisasi IPNU-IPPNUPimpinan Anak Cabang Bukateja yaitu meliputi akhlak terhadap Allah,akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama manusia, akhlakterhadap lingkungan, dan akhlak berbangsa dan mencapaipelaksanaan pembinaan akhlak remaja tersebut, diantaranya yaitu: metodeceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen, danmetode karyawisata.B. Saran-saranBerdasarkan pada hasil penelitian tentang “Pembinaan Akhlak Remaja (StudiKasus dalam Organisasi Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan PelajarPutri Nahdlatul Ulama Pimpinan Anak Cabang Bukateja kabupatenPurbalingga), dan diambil dari kesimpulan tersebut di atas, ada beberapasaran yang dapat diajukan dalam penelitian ini, antara lain:1. Kepada Pengurus Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak CabangBukatejaa. Tingkatkan Kajian kitab kuningnya yang berkaitan dengan akhlakremaja.b. Tingkatkan kordinasi antar pengurus agar dalam kegiatan pembinaanakhlak remaja dapat berjalan lebih intensif.c. Tingkatkan kreatifitas dan efektifitas dalam meningkatkan kegiatanpembinaan akhlak remaja.

158d. Tingkatkan silatirahmi dengan instansi-instansi yang ada di WilayahBukateja bahkan mungkin di luar Bukateja untuk terus bekerjasamadalam membina akhlak remaja.2. Kepada Anggota Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan Anak CabangBukatejaa. Tetap semangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakanoleh Organisasi IPNU-IPPNU Bukateja.b. Asah terus kemampuan rekan dan rekanita agar menjadi kader-kaderyang ber akhlakul karimah dan berkualitas.3. Kepada Masyarakat Wilayah Bukateja dan Instansi-instansi yang ada diBukatejaAdanyasaling kerjasama antara pihak Organisasi IPNU-IPNUBukateja dengan Masyarakat dan instansi-instansi terkait dalam membinaakhlak remaja berkesinambungan satu sama lain, adanya dukungan ntahandesa,kecamatan, BNN, dan juga dari pihak kepolisian, besama-sama salingmembantu dan saling mendukung program masing-masing.

DAFTAR PUSTAKAAbdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif AlQuran. Jakarta: Amza.Abdurrahman, Muhammad. 2016. Akhlak. Jakarta: Rajawali Pers.Ahmadi, Abu dan Noor Salimi. 2008. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Bumi Aksara.Ali, Mohammad, dan Mohammad Asrori. 2014. Psikologi Remaja. Jakarta: BumiAksara.Anwar, Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.Anwar, Syamsul. 2011. Peran Pengurus PAC. IPNU-IPPNU GedanganKabupaten Sidoarjo dalam Pengambangan Pendidikan Agama Islam.Surabaya: IAIN Sunan Ampel.Daradjat, Zaki

dengan kehidupan gaya bebas. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya pola kehidupan barat di Indonesia. Sikap mementingkan diri sendiri, egois, serta semakin pudarnya nialai sopan santun yang semakin menghinggapi dalam diri manusia, dan remaja pada khususnya. Masalah akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu besar.

Related Documents:

20 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2004), hlm. 14. 27 Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. b

Kata kunci : resiliensi, remaja, coping stress Berdasarkan data yang diperoleh dari Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), diketahui sebanyak 80% remaja dengan kasus kriminal mengalami gejala-gejala stres saat akan sidang dan wajib lapor. Remaja yang sedang menjalani pembinaan dalam proses hukum pidana membutuhkan resiliensi yang tinggi untuk mampu

Tabel 4.12 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari SMP Tabel 4.13 : Rumus Product Moment Tabel 4.14 : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y

transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa (Herlina, 2013). Sedangkan menurut Monks (2004), karakteristik masa remaja dibagi menjadi empat bagian, yaitu : a. Masa pra remaja atau pra pubertas berusia 10-12 tahun b. Masa remaja awal atau pubertas berusia 12-1

dengan p 0,564 0,05. (2) Ada perbedaan jenis kelamin remaja terhadap kenakalan remaja di Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, yang ditunjukkan dengan p 0,001 0,05. (3) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi orang tua dan jenis kelamin remaja terhadap kenakalan remaja di

Tabel 13. Statistik Deskriptif Variabel Kenakalan Remaja . 52 Tabel 14.Tanggapan Responden Remaja Awal Di SMP Muhammadiyah 8 Benjeng Tentang Kenakalan Remaja. 52 Tabel 15. Statistik Deskriptif Variabel Kenakalan Remaja . 53 Tabel 16.

pergaulan remaja berarti interaksi yang dilakukan oleh remaja dalam lingkungan kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi kepribadiannya. Dalam proses pergaulan remaja sering terjadi banyak penyimpangan dan kenakalan-kenakalan. Maka dalam pergaulan remaja diperlukan etika. etika

Because black holes have no hair, as the scientist John Wheeler put it, one can't tell from the outside what is inside a black hole, apart from its mass, electric charge, and rotation. This means that a black hole contains a lot of information that is hidden from the outside world. If the amount of hidden information inside a black hole depends on the size of the hole, one would expect from .