ETIKA PERGAULAN REMAJA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN - Raden Intan

1y ago
20 Views
2 Downloads
3.13 MB
139 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gannon Casey
Transcription

ETIKA PERGAULAN REMAJA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN(Kajian Tafsir Al-Misbah)SkripsiDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat GunaMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) D alam Ilmu Tarbiyah danKeguruanOleh:ShofiMushthofiyahNPM : 1511010366Jurusan: Pendidikan Agama IslamPembimbing 1: Drs. H. Ahmad, M.APembimbing II: Drs. Sai’dy, M.AgFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERIRADEN INTAN LAMPUNG2019

ABSTRAKPergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individudengan individu, individu dengan kelompok dan individu dengan masyarakat.pergaulan remaja berarti interaksi yang dilakukan oleh remaja dalamlingkungan kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi kepribadiannya.Dalam proses pergaulan remaja sering terjadi banyak penyimpangan dankenakalan-kenakalan. Maka dalam pergaulan remaja diperlukan etika. etikaadalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yangseharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukjalan untuk melakuakan apa yang seharusnya diperbuat. Etika dalam bergaulyang baik adalah yang sesuai dengan pedoman kehidupan manusia yakni alQur’an dan hadits. Oleh sebab itu, penulis mengajukan rumusan masalah“Bagaimanakah etika pergaulan remaja dalam perspektif Al-Qur’an dalamkajian tafsir al-Misbah?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etikapergaulan remaja yang sesuai dengan al-Qur’an dalam kajian tafsir al-Misbah.Penelitian ini adalah penelitian library research atau penelitiankepustakaan yang khusus mengkaji suatu masalah untuk memperoleh datayang diperlukan, penelitian ini menggunakan metode metode studi pustaka(library research) yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukanpada subyek penelitian, dan data yang telah terkumpul, kemudian di analisimenggunakan metode content analisis. Content Analisis atau analisis isi adalahmetode yang digunakan untuk menganalisis semua bentuk isi yangdisampaikan, baik berbentuk buku, tafsir, jurnal, surat kabar, pidato, peraturan,undang-undang dan sebagainya.Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa dalam pergaulan remajaterdapat beberapa etika yang digunakan agar dalam pergaulannya tidakmenyalahi pedoman kehidupan yakni al-Qur’an dan hadits. Di dalam al-Qur’anyang penjabaran maknanya menggunakan tafsir al-Misbah etika pergaulanremaja yang baik yakni: Tidak membeberkan/menyebarkan aib orang lain,Menghormati yang lebih tua, Bersikap sopan santun, Saling menasehati, Tidaksombong (ujub/takabur), Tidak saling membenci dan dendam, Memilikikeberanian, Memiliki sikap toleransi, Saling Memaafkan, Menyayangi yanglebih mudaKata kunci: Etika Pergaulan remaja dalam Al-Qur’anii

MOTTOِِ ِ ُِ َح ُد ُك ُْمُ َم ُْنُيُ َخالِ ُل ََّ الر ُج ُُلُ َعلَىُدي ُِنُ َخليل ُهُفَ لْيَ ْنظُُْرُأ Artinya: Seorang laki-laki di atas agama sahabat dekatnya, maka hendaknyaseseorang di antara kalian melihat kepada siapa dia bersahabat.11Sunan Ibnu Abu Daud, No. 4833

PERSEMBAHANSkripsi ini ku persembahkan kepada:1. Ayahku M. Wahid dan Ibunda tercinta Siti Juariyah yang telah bersusahpayah memperjuangkan dan memberikan dukungan akan keberhasilan danmendidik serta mendo’akan dalam setiap langkahku dalam mencapaikesuksesan.2. Kakak-kakakku Lutfiyah, Nurul Huda, M. Haris, Annisa Fardani dankeluargaku yang telah senantiasa membantu, mendo’akan dan memberisemangat akan keberhasilanku.3. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampungkhususnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan banyakpengalaman yang akan selalu ku kenang.v

RIWAYAT HIDUPShofi Mushthofiyah, dilahirkan di desa Karangrejo Kecamatan NegeriKaton Kabupaten Pesawaran pada tanggal 24 November 1995. Penulis merupakananak ke tiga dari tiga bersaudara dari pasangan bapak M. Wahid dan ibu SitiJuariyah.Penulis pertama kali menempuh Pendidikan formal di Sekolah Dasar diSDN 3 Pujorahayu lulus pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama penulistempuh di SMP N 2 Negerikaton tamat pada tahun 2011, selanjutnya penulismelanjutkan di Ponpes Roudhotussholihin, Padang Ratu, Lampung Tengah yaknidi MA Roudhotul Huda Purwosari Lampung Tengah tamat pada tahun 2014. LaluPendidikan tinggi penulis tempuh di Fakultas Tarbiyah UIN Raden IntanLampung angkatan 2015 sampai sekarang.Penulis selama menuntut ilmu di UIN Raden Intan Lampung, KKN diDesa Gedung Harta Kec. Penengahan, Lampung Selatan dan PPL di SMKN 7Bandar Lampung. Selama ini penulis aktif dalam kegiatan Karang Taruna danRisma yang ada di desa Karang rejo dan aktif sebagai pengurus cabang IkatanPelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di kabupaten Pesawaran.vi

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrohiimSegala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahNya karena hanya dengan limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya juga penulisdapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat dan salam semoga senantiasadilimpahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya para sahabat dantabi’in serta para pengikutnya hingga hari ini.Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu baik saranmaupun dorongan, sehingga kesulitan-kesulitan dapat teratasi. Sehubungandengan bantuan berbagai pihak tersebut, maka melalui skripsi ini penulismengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:1. Bapak Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN Raden Intan Lampung.2. Drs. Sa’idy, M. Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.3. Drs. H. Ahmad, M.A, selaku pembimbing I dan Drs. Sai’dy, M.Ag, sebagaipembimbing II dalam penyusunan skripsi yang telah memberikan bimbingandan pengarahannya.4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidikdan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu diFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.5. Kepada Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung serta seluruh staf yang telahmeminjamkan buku guna keperluan penelitian ini.vii

6. Semua pihak yang telah memberikan dorongan kepada penulis selamapenulisan skripsi ini.Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari katasempurna, kendati demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Olehkarena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah yang lebih baiksenantiasa penulis harapkan.Seiring dengan ucapan terimakasih, penulis berdo’a kehadirat Allah SWT,semoga segala bantuan semua pihak yang telah diberikan bagi penulisan skripsiini. Dan semoga Allah SWT, dapat memberikan balasan pahala yang berlipatganda. AamiinBandar Lampung, Juli 2019Shofi Mushthofiyahviii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iABSTRAK . iiHALAMAN PERSETUJUAN. iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viRIWAYAT HIDUP . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xBAB I PENDAHULUANA.B.C.D.Latar Belakang Masalah . . .1Rumusan Masalah . . .9Tujuan dan Kegunaan Penelitian . . .9Studi Pendahuluan.10BAB II LANDASAN TEORIA. Etika . .121. Pengertian Etika . .122. Aliran-Aliran Etika. . .153. Ruang Lingkup Etika . . .24B. Remaja. . .241. Pengertian Remaja . 242. Fase Pertumbuhan Remaja . 263. Cirri-ciri Masa Remaja . 294. Perkembangan Fisik dan Psikologis Remaja . 325. Tugas Perkembangan Remaja . . 41C. Pergaulan Remaja. . .421. Pengertian Pergaulan Remaja .432. Lingkungan-lingkungan yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja .44x

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja . .464. Nilai-nilai dalam Pergaulan. . .495. Etika Pergaulan yang baik . . .56BAB III METODE PENELITIANA.B.C.D.Jenis dan Sifat Penelitian . . .61Sumber Data . . .62Metode Pengumpulan Data . . .63Metode Analisis Data . . .64BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASANA. Profil Tafsir Al-Misbah .651. Latar Belakang Penulisan Tafsir Al-Misbah .652. Sistematika Penulisan Tafsir Al-Misbah .663. Metode dan Corak Penafsirannya .694. Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Al-Misbah .70B. Ayat-ayat tentang Remaja Di dalam Al-Qur’an.72C. Analisis Ayat-ayat Etika Pergaulan Remaja Perspektif Al-Qur’andalam Kajian Tafsir Al-Misbah .741. Ayat-ayat Etika Pergaulan Remaja Perspektif Al-Qur’an dalam TafsirAl-Misbah .742. Klasifikasi Etika Pergaulan Remaja 1113. Etika Pergaulan Remaja dalam Tafsir Al-Misbah .116BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan 130B. Saran .131DAFTAR PUSTAKAxi

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSejak memasuki era eformasi, bangsa Indonesia memasuki proseskehidupan dengan sistem demokrasi dengan kelebihan dan kekurangannya. Salahsatu permasalahan mendasar yang dialami kehidupan berbangsa di era demokrasiini adalah kecenderungan terjadinya proses degradasi etika sosial atau terjadikecenderungan penurunan kualitas akhlak di tengah masyarakat, sehingga telahmemunculkan terjadinya beragam bentuk penyimpangan sosial di masyarakat. 1Secara umum penyimpangan dapat diartikan sebagai tingkah laku yangmelanggar dan bertentangan dengan aturan-aturan normatif yang diharapkandalam lingkungan sosial yang bersangkutan.Penyimpangan dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpanganprimer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentukperilaku menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerussehingga masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar lalu lintas,membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Sedangkan penyimpangansekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat toleransi darimasyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampok,menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, tawuran dan lain-lain. Secarakeseluruhan semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku1Abdullah, Safarina, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), h. 1

2dalam masyarakat seperti norma agama dan etika dapat disebut sebagai perilakumenyimpang.2Penyimpangan-penyimpangan ini lebih di dominasi oleh para remaja.Membahas mengenai remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam.Saat ini, kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakannegatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan,tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain,pemakaian dan pengedaran obat-obat terlarang dan dampak dari pergaulan bebasyang semakin menghawatirkan.3 Data penyimpangan sosial yang dilakukan olehremaja yang terjadi akhir-akhir ini antara lain: Komisi Perlindungan AnakIndonesia (KPAI) mencatat kasus tawuran di Indonesia paada tahun 2017terdapat 12,9 persen, tahun 2018 meningkat menjadi 14 persen,4 hasil surveiBadan Narkotika Nasional (BNN) 24 persen pengguna narkoba merupakan darikalangan remaja,5 lalu disusul dengan fenomena meminum rebusan air pembalut,kasus pencurian yang melibatkan remaja yang terjadi diberbagai daerah, berbagaikasus pelecehan seksual, kasus pemukulan pelajar terhadap guru danpembunuhan yang melibatkan remaja yang tersiar dimedia elektronik maupunmedia massa.6 Dari gambaran data tersebut remaja ikut andil dalam kesenjangan2Sudarmi Suud, Remaja dan Perilaku Menyimpang, Vol. 1 No. 34, Desember 2011, h. 35Andi Anirah dan Siti Hasnah, Pendidikan Islam dan Etika Pergaulan Usia Remaja(Studi Pada Peserta Didik MAN 2 Model Palu), Vol. 1 No. 2, Juli-Desember 2013, h. 2854Tawuran Remaja (On-Line), tersedia -pelajar-2018-lebih-tinggi-dibanding-tahun-lalu, (22 Maret 2019)5PenggunaNarkoba (On-Line), tersedia di: an-pelajar/6Kenakalan Remaja (On-Line), tersedia di: https://www.detik.com/tag/kenakalan-remaja,(23 Maret 2019)3

3sosial yang terjadi akibat adanya penyimpangan perilaku sosial. Masa remajaadalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa.Menurut Zakiah Darajat masa remaja adalah masa peralihan diantara masakanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhandan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Merekabukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapibukan pula orang dewasa yang telah matang. 7 Menurut WHO (badan PBB untukkesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan darisegi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh DepartemenKesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan HakReproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 19 tahun.8Batasan umur ini, menjadikan remaja bukan lagi anak-anak ataupun orangdewasa yang sudah matang, maka dari definisi tersebut dapat tergambar, apabilapenyimpangan sosial atau pergaulan bebas lebih banyak didominasi oleh remaja,karena pada masa peralihan ini mereka mencari jadi dirinya. Pencarian jati diri inimereka lakukan dengan cara berteman dan bergaul dengan sesamanya, dalampergaulan ini mereka menyelaraskan fungsi-fungsi sosialnya.Penyelarasan fungsi-fungsi sosial dan berbagai kebutuhan remaja diawalidengan melakukan interaksi sosial atau tindakan komunikasi satu dengan yanglainnya. Aktivitas interaksi sosial dan tindakan komunikasi itu dilakukan baiksecara verbal, non-verbal maupun simbolis. Kebutuhan dengan adanya sebuahsinergi fungsional dan akselerasi positif dalam melakukan pemenuhan kebutuhansatu dengan lainnya ini kemudian melahirkan kebutuhan tentang adanya normanorma dan nilai-nilai sosial yang mampu mengatur tindakan manusia dalam7Pngertian Remaja (On-Line), tersedia di: https:/belajarpsikologi.com/pengertianremajaa/ (22 Maret 2019)8Itsna Fitria Rahmah, Etika Pergaulan Muslim yang Ramah Ditinjau dari Konsep PeaceEducation: Studi di SMA Islam Al-Azhar 14 Semarang. (Jurnal Pendidikan Madrasah), Vol. 1, No.2, November 2016, h. 247

4memenuhi berbagai kebutuhannya, sehingga tercipta keseimbangan sosial (sosialequilibrium) antara hak dan kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan, terutamajuga kondisi keseimbangan itu akan menciptakan tatanan sosial dalam proseskehidupan masyarakat saat ini dan diwaktu yang akan datang. 9Pemahaman agama dan nilai-nilai sosial ini perlu ditumbuhkan dandiajarkan sejak dini. Pemahaman agama yang baik akan menumbuhkan perilakuyang baik. Pemahaman agama yang baik membantu remaja memilah pergaulanyang sesuai dengan norma-norma dan mampu memecahkan permasalahan laisosialakanmemudahkan remaja bergaul dengan baik pada lingkungannya dan memahamisetiap baik buruknya perbuatan yang dilakukan.Etika atau ethos merupakan teori tentang perbuatan manusia dilihat daribaik buruknya perbuatan.10 Etika merupakan prinsip atau aturan hidup manusiauntuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi kualitasetika seseorang atau sekelompok maka semakin tinggi kualitas kemanusiaannya.Sebaliknya semakin rendah etika seseorang atau sekelompok maka semakinrendah kualitas kemanusiaannya. 11Adapun diperlukannya etika sebagai panduan berperilaku dalampergaulan, sebagai hasil kesepakatan bersama yang pematuhannya dipercayakankepada setiap pribadi manusia, sebagai anggota dari suatu kehidupan bersama,9Buhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 26.Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung : Pustaka Setia, 2010, h. 1511Ibid, h. 1910

5diantaranya: “Pertama, diyakini bersama, pada hakikatnya manusia membutuhkandan berkeinginan untuk menjalani kehidupan secara baik, karena itu pada diri tiaporang ada potensi internal yang mendorongnya untuk berperilaku yang baik atauditerima ditengah-tengah orang lain. Meski diakui kenyataannya bahwa cukupbanyak pula manusia yang berperilaku menyimpang dalam arti tidak peduli padaorang lain di sekitar mereka. Mereka itu dipandang sebagai pelanggar darikebutuhan dan keinginan bersama untuk hidup yang guyub dan saling irinyadidalammasyarakatsebagai konsekuensinyaterus berbuat baik, maka sudah sepantasnyajikapenegakan aturan berperilaku dipercayakan kepada setiap pribadi manusia itusendiri, dan sanksi bagi yang tidak menaatinya juga diserahkan kepadamasyarakat sendiri yang dikenal sebagai sanksi sosial.13Perkembangan ilmu dan tekn ologi masa depan yang semakin canggih danrealitas keadaan masyarakat menjadi pertimbangan menumbuhkan kembali etikasosial yang ada di Indonesia. Masalah etika sosial yang terwujud dalamkepercayaan, kejujuran, nilai-nilai sosialisasi, nilai-nilai keluarga dan nilai-nilaimoralitas semakin mengikis mengikuti perkembangan zaman. Terdapat tiga alasanyang menjadikan peran etika sangat penting dalam realitas kehidupan masyarakat,diantaranya :1.Kehidupan masyarakat semakin pluralistic sehingga menyebabkan nilai-nilaimoral pun semakin heterogen. Tatanan normatif dan pandangan moral salingbertentangan dan mengajukan klaimnya, sehingga membingungkan moralitas12Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme: Prinsip-prinsip Dasar, (Jakarta : RajawaliPress, 2015), h. 2013Ibid, h. 21

62.mana yang akan diikuti. Budaya munafik dan terpisahnya ucapan denganperbuatan kelompok tertentu, menyebabkan semakin bingungnya normasosial.Terjadinya transformasi kehidupan masyarakat menyebabkan terjadiperubahan berpikir yang radikal, rasionalisme, individualisme, nasionalisme,sekularisme, kepercayaan akan kemajuan, konsumerisme, pluralisme,religious serta sistem pendidikan yang merubah lingkungan.3.Proses pembangunan dan teknologi yang terkadang tidak sesuai dengan nilainilai budaya lokal dan tradisoanal menyebabkan terjadinya perubahan sosialbudaya dan moral, maka nilai-nilai dari etika diperlukan untuk mengukuhkannilai-nilai dan pedoman hidup yang bersumber dari agama.14Alasan-alasan tersebutlah yang menjadikan etika diperlukan dalamkehidupan pergaulan remaja saat ini. Dari adanya etika yang mengatur panduanberperilaku remaja dilingkungan sekitarnya adalah untuk mengambil sikap dantindakan bagaimana mereka berhadapan dengan tanggung jawab yang dimilikisebagai bagian dari masyarakat.Diperlukan kembali memahami etika yang sesuai dengan ajaran AlQur‟an. Etika yang berpedoman dalam Al-Quran disebut sebagai etika Islam. AlQur‟an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagisetiap muslim, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Isra ayat 9:14Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial),(Bandung:Refika Aditama, 2006), h.101

7 Artinya: “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan)yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu minyang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” 15(QS. Al-Isra: 9)Ayat diatas menjelaskan bahwa Al-Qur‟an memberikan petunjuk untuksemua orang. Al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubunganmanusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengansesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), bahkan hubungan manusiadengan alam sekitarnya.16 Didalam Al-Qur‟an memuat banyak aspek kehidupanmanusia tidak ada rujukan yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan Al-Qur‟anyang hikmahnya meliputi seluruh alam dan isinya, baik yang tersirat maupun yangtersurat tidak akan pernah habis utuk digali dan dipelajari. Ketentuan-ketentuanhukum yang dinyatakan dalam al-Qur‟an dan al-Sunah berlaku secara universaluntuk semua waktu dan tempat.Al-Qur‟an sebagai ajaran suci umat Islam didalamnya berisi petunjukmenuju arah kehidupanyanglebih baik tinggalbagaimanamanusiamemanfaatkannya. Meninggalkan nilai-nilai yang ada di dalamnya berarti al-Qur‟anberartimendambakan ketenangan lahir dan batin, karena ajaran yang terdapat didalam alQur‟an berisi kedamaian. Ketika manusia menjauhi al-Qur‟an atau sekedar15Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 283Said Agil, Al-Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta : Ciputat Pers,2002), h. 316

8menjadikan al-Qur‟an hanya sebagai bacaan keagamaan saja maka sudah pasti alQur‟an akan hilang relevansinya terhadap relitas-realitas alam semesta. Dalam halmemahami al-Qur‟an diperlukan pemahaman mengenai makna setiap kata, tidakdengan cara di telan secara mentah dalam memahami artinya, maka dalamkonteks memaknai al-Qur‟an diperlukan penjelasan atau terjemahan. Terdapatbeberapa macam tafsir yang menerjemahkan al-Qur‟an, salah satunya yaitu tafsiral-Misbah. Tafsir al-Misbah merupakan tafsir al-Qur‟an lengkap tiga puluh juzyang terdiri dari lima belas volume yang penjelasannya menggunakan bahasaIndonesia. Tafsir al-Misbah merupakan karya Quraish Shihab yang metodepenafsirannya menggunakan metode tafsir tahlili. Metode tafsir tahlili merupakancara menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan mendeskripsikan uraian-uraianmakna yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur‟an dengan mengikuti tertibsusunan surat-surat dan ayat-ayat sebagaimana urutan mushaf Alquran, dansedikit banyak melakukan analisis di dalamnya: dari segi kebahasaan, sebab turun,hadis atau komentar sahabat yang berkaitan, korerasi ayat dan surat. Tafsir alMisbah ini bercorak tafsir al-Adabi al-Ijtima i. Corak tafsir ini terkonsentrasi padapengungkapan balaghah dan kemukjizatan Alquran, menjelaskan makna dankandungan sesuai hukum alam, memperbaiki tatanan kemasyarakatan umat.17Dalam kandungan inilah al-Qur‟an diperlukan untuk menjelaskan secara rincitujuan diciptakannya manusia. karena manusia diciptakan Allah swt dengantujuan yang mulia, dan sama sekali bukan untuk main-main. Tujuan Allahmenciptakan manusia, tidak lain adalah agar manusia mengabdikan hidup kepada17Tafsir al-Misbah (On-Line): ihabdan-tafsir-al-mishbah.html (9 April 2019)

9Nya.18 Cara pengabdian hamba kepada Tuhannya yaitu dengan beribadah kepadaAllah dan mejaga hubungan dengan manusia lainnya.Berangkat dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkatnyadalam sebuah penelitian yang berjudul Etika Pergaulan Remaja Dalam PerspektifAl-Qur‟an (Kajian Tafsir Al-Misbah).B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas makapeneliti merumuskan permasalah yang akan dibahas yaitu: Bagaimanakah etikapergaulan remaja dalam perspektif Al-Qur‟an ?C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui penjelasan Al-Qur‟an mengenai etika pergaulan yangbaik bagi remaja.2. Kegunaan PenelitianAdapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Secara teoritis, penelitian tentang etika pergaulan remaja dalamperspektif Al-Qur‟an di harapkan dapat memberikan kontribusiakademis khususnya pada pembelajaran PAI sebagai pengembanganpenerapan etika yang baik dalam pergaulan remaja.18Fuad Nashori, Potensi-Potensi Manusia, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), h. 30

10b. Secara praktis, sebagai sarana informasi atau bahan kajian untukmahasiswa atau instansi terkait untuk pengembangan pendidikan. Dandiharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan referensi dalam etikapergaulan remaja.D. Studi Pendahuluan1.”Etika Bergaul Santri di Tengah Masyarakat dalam Novel Tasawuf CintaKarya M. Hilmi As‟ad”. Skripsi ini ditulis pada tahun 2017 oleh ErwinRahmawati, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Institut AgamaIslam Negeri Ponorogo. Penelitian ini mengkaji mengenai etika bergaul didalam novel Tasawuf Cinta karya M. Hilmi As‟ad. Adapun kesamaanpenelitian ini dengan penulis yakni mengkaji mengenai etika bergaul, yangperbedaannya terdapat pada pengkajian sumbernya, pada penelitian ErwinRahmawati novel dan pada penelitian penulis mengkaji etika pergaulandalam Al-Qur‟an.193. “Konsep Etika Pergaulan yang Baik Menurut Sayyid Muhammad (StudiAnalisis Kitab At-Tahliyah wat-Taghrib fii At-Tarbiyah wat-Tahdziib)”.Skripsi ini ditulis pada tahun 2013 oleh Nurul Aini, mahasiswa jurusanPendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Kudus. Penelitianini mengkaji mengenai etika menurut Sayyid Muhammad yang terdapatdalam kitab At-Tahliyahwat-Taghrib fii At-Tarbiyah wat-Tahdziib. Adapunkesamaan penelitian ini dengan penulis yakni mengkaji mengenai etika19Erwin Rahmawati, “Etika Bergaul Santri di Tengah Masyarakat dalam Novel TasawufCinta Karya M. Hilmi As‟ad,” (Skripsi Strata I IAIN Ponorogo, 2017)

11pergaulan, yang perbedaannya terdapat pada pengkajian sumbernya, padapenelitian Nurul aini mengkaji kitab dan pada penelitian penulis mengkajietika pergaulan dalam Al-Qur‟an.2020Nurul Aini, “Konsep Etika Pergaulan yang Baik Menurut Sayyid Muhammad (StudiAnalisis Kitab At-Tahliyahwat-Taghrib fii At-Tarbiyah wat-Tahdziib)”, (Skripsi Strata I STAINKudus, 2013).

12BAB IILANDASAN TEORIA. Etika1. Pengertian EtikaEtika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dannorma yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. 21Dari segietimologi (ilmu asal-usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethosyang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (perbuatan), tetapi bukanmenurut arti tata-adat melainkan tata-adab, yaitu berdasarkan intisari atausifat dasar manusia; baik buruk.22 Dalam kamus umum bahasa Indonesia,etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Dari pengertiankebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan penentukan tingkahlaku manusia.Adapun arti etika dari segi istilah telah dikemukakan para ahli denganungkapan yang berbeda beda sesuai dengan pandangannya, “Ahmad Aminmengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalamperbuatan mereka dan menunjuk jalan untuk melakuakan apa yangseharusnya diperbuat”.23Menurut Ki Hajar Dewantara etika adalah ilmu yang mempelajari soalkebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya teristimewa yangmengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.24Dalam hal ini, selain istilah etika lazim juga dipergunakan istilahakhlak dan moral. Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab yakni21Burhanuddin Salam, Etika Sosial, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), h. 1Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung : Pustaka Setia, 2010, h. 1523Ibid, h. 1624Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2013),22h. 76

13khuluq (khuluqun), yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atautabi‟at. Sedangkan secara istilah akhlak berarti ilmu yang menentukan batasantara yang baik dan yang buruk, antara yang terbaik dan yang tercela,tentang perbuatan manusia lahir dan batin. Dan moral berasal dari bahasaLatin mos yang berarti adat istiadat, tabiat, watak, akhlak, cara hidup ataukebiasaan. Secara istilah moral bisa diartikan perilaku yang sesuai denganukuran-ukuran tindakan yang oleh umum diterima meliputi kesatuan sosialatau lingkungan tertentu.Akhlak disebut juga dengan etika Islam. Dari bahasa Yunani dari kataethos yang berarti padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dari akar kata ini etika dapat dilihat daritiga arti, pertama, etika diartikan nilai-nilai dan norma-norma moral yangmenjadi pedoman bagi seseoran

pergaulan remaja berarti interaksi yang dilakukan oleh remaja dalam lingkungan kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi kepribadiannya. Dalam proses pergaulan remaja sering terjadi banyak penyimpangan dan kenakalan-kenakalan. Maka dalam pergaulan remaja diperlukan etika. etika

Related Documents:

Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi . Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius 2. Muslich. 1998. Etika Bisnis, Pendeka

Jadi, filsafat etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia yang baik dan buruk. Dasar filsafat etika yaitu etika individual sendiri. Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu : a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam hati atau niat. b.

etika politik, Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara Re-publik Indonesia, nilai-nilai Pancasila seba-gai sumber etika, dan tulisan akan diakhiri dengan pelaksanaan etika politik Pancasila. Pengertian Etika, Nilai, Moral, dan N. orma 1. Etika. Etika secara etimologi berasal dari kata Yu-nani . ethos. yang berarti watak .

BAB VI. PEMBELAJARAN ETIKA LINGKUNGAN 111 A. Rambu-Rambu Membelajarkan Etika Lingkungan 111 B. Pembelajaran Etika Lingkungan Melalui Model Pembelajaran OIDDE 121 C. Pengambilan Keputusan Etik dalam Kasus Etika Lingkungan 131 D. Pembelajaran Etika Lingkungan (Pengalaman di Beberapa Negara) 133 DAFTAR FUSTAKA 145 GLOSARIUM 159

Etika secara umum dibagi menjadi sebagai berikut: a. Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar cara manusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moraldasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika

Beberapa Pengertian Dasar 1 . etika dan tujuannya, etiket, moral, perbedaan dan persamaan etika dan etiket, dan etika dalam perkembangan IPTEK. B. Pengertian Etika Dalam setiap aspek kehidupan manusia, manusia berkeinginan untuk hidup pantas dan teratur, oleh karena itu maka timbul peraturan-peraturan yang

I.3. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA Merupakan prinsip-prinsip dasar yang dianut sebagai acuan bagi: (i) Perusahaan, dalam melaksanakan kegiatan usahanya, termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan; dan (ii) Perorangan, yang termasuk etika hubungan antar Individu Perusahaan secara umum.

Cambridge University Press. Whittaker, J.C. 1994. Flintknapping: Making and Understanding Stone tools. Austin University of Texas Press. The following articles give a good overview of, and references about the topic: Andrefsky, W. Jr. 2009. The analysis of stone tool procurement, production and maintenance. Journal of Archaeological Research 17 .