BAB II AKHLAK, TASAWUF DAN PENDIDIKAN ISLAM A. Akhlak

2y ago
205 Views
4 Downloads
577.77 KB
29 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nora Drum
Transcription

BAB IIAKHLAK, TASAWUF DAN PENDIDIKAN ISLAMA. Akhlak1. Pengertian AkhlakMenurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialahbentuk jamak dari khuluq (khuluqun) yang berarti budipekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. 1 Yang semua ituberasal dari hati. Dan hati menurut Amin Syukur adalahpokok dari segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia. 2Akhlak adalah suatu yang telah tercipta atau nkesusilaan, sopan santun.Akhlak menurut hukum tata bahasa adalah nama benda,tetapi ia mempunyai makna kata sifat yang selalu bersandardengan (suatu) perbuatan (menurut tat hukum ilmu nahwuyang disebut ism jamak taksir). Kata kerjanya kholaqa: alkholiqu yakhluqul makhluq bimakarimil akhlaqi, artinya(Tuhan) pencipta menciptakan ciptaanya (makhluk) dengansegala dasar kemuliaan akhlak. Kata akhlak pada hakikatnyaberbentuk jamak,tetapi mempunyai ciri khasyaitu1Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, hlm. 2.2Amin Syukur dan Fatimah, Terapi Hati, (Jakarta: Erlangga, 2012),3Nasirudin, Pendidikan Tasawuf, (Semarang: Rasail, 2010), hlm. 31.hlm. 3.20

mengandung arti mufrod. Rangkaian kata tersebut yangdalam bentuk aktif memperlihatkan dengan amat jelasnyaakan keketatan dalam pertautannya antara kata akhlak, kholiqdan makhluk, yakni: pencipta ciptaan-Nya.4Dalam kamus Al-Munjahid, khuluq berarti budi pekerti,perangai tingkah laku atau tabiat. Akhlak diartikan sebagaiilmu tata krama, ilmu yang berusaha mengenal tingkah lakumanusia, kemudian memberi nilai pada perbuatan baik atauburuk sesuai dengan norma-norma dan tata susila. 5Dilihat dari sudut istilah (terminologi), para ahliberbeda pendapat, namun sama yaitu tentang perilakumanusia. Pendapat ahli-ahli tersebut dihimpun sebagaiberikut.a. Abdul Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu utinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan,dan tentang keburukan yang harus dihindarinya sehinggajiwanya kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan.6b. Ahmad Amin mengatakan kehendak ialah ketentuan daribeberapa keinginan manusia setelah bimbang, sedang4Sa’id Hawwa, Pendidikan Spiritualitas, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,2006), hlm. 114.5Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.”,6Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.”, hlm.hlm. 33.21

kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulangsehingga mudah melakukannya. Masing-masing darikehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dangabungan dari kedua kekuatan itu menimbulkan kekuatanyang lebih besar. Kekuatan yang lebih besar inilah yangdinamakan akhlak. 7c. Imam Al-Gazali mengatakan akhlak ialah sifat yangtertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacammacam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpamemerlukan pemikiran dan pertimbangan. 8d. Farid Ma’ruf mendefinisikan akhlak sebagai kehendakjiwa manusia yang menimbulkan perbuatan ngan pemikiran terlebih dahulu. 9e. M. Abdullah Daraz mendefinisikan akhlak sebagai suatukekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatanberkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihanpihak yang benar (akhlak baik) atau pihak yang jahat(akhlak buruk). 107Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak,(jakarta: Grafindo Persada, 2004), hlm. 5.8Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.”,hlm. 3.9Farid Makruf, Analisa Akhlak Dalam PerkembanganMuhammadiyah, (Yogyakarta: PP Muhammadiyah, 1964), hlm. 10.10Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak.”,hlm. 7.22

f.Ibnu Miskawaih (w.1030 M) mendefinisikan akhlaksebagai suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,yang berbuat dengan mudah, tanpa melalui prosespemikiran atau pertimbangan (kebiasaan sehari-hari).11Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akhlakadalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga diaakan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpamemerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu,serta tidak memerlukan dorongan dari luar.Dalam pengertian-pengertian tersebut penulis lebihcondong kepada pendapat Imam Al-Gazali mengatakanbahwa akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yangmenimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampangdan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Jadi, pada hakikatnya khuluq (budi pekerti) atauakhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresapdalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sini timbullahberbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpadibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.Dapat dirumuskan bahwa akhlak ialah ilmu yangmengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan11hlm. 4.23Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.”,

jahat dalam pergaulannya dengan Tuhan, manusia, danmakhluk sekelilingnya. 12Makna akhlak yang baik yaitu berupa batin yang baik.Sesuatu yang pada asal fitrahnya tidak ada, misalnyakedermawanan, maka hendaklah membiasakan hal tersebutwalaupun dengan memaksakan diri, karena akhlak itu dapatdirubah dengan tindakan.13Akhlak juga dikenal dengan istilah etika dan moral.Dalam prakteknya ketiga hal tersebut hampir sama. Yangmembedakan adalah dasar yang digunakannya. Akhlak dasaryang digunakannya adalah al-Qur’an, dan etika dasar yangdigunakan adalah akal pikiran, sedangkan moral dasar yangdigunakan adalah adat kebiasaan yang umum berlakudimasyarakat.14Watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenappikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimilikimanusia atau makhluk hidup lainnya.15Akhlak bukanlah sifat bawaan (watak) manusia.Dalam pengertian-pengertian akhlak di atas dapat dipahami12Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.”,hlm. 4.13Imam al-Ghazali, Mukhtashar Ihya’ ‘Ulumuddin,Terj. MutiaraIhya’ Ulumuddin: Ringkasan yang ditulis Sendiri Oleh Sang Hujjatul Islam,(Bandung: Mizan, 2008), hlm. 223.14Yunahar Ilyas, Kuliah Akllak, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999),15https://id.wikipedia.org/wiki/Karakter, diakses pada 6 April 2016.hlm. 3.24

bahwa akhlak bukan merupakan watak manusia yang tidakdapat dirubah. Karena akhlak terbentuk dari beberapa faktoryang menyebabkan akhlak tertanam dalam diri manusia.Sehingga seseorang menjadi terbiasa dalam melakukan suatuperbuatan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiranterlebih dahulu dalam melakukannya.Akhlak dapat dirubah melalui pendidikan. Sesuaidengan pengertian pendidikan dalam Sisdiknas yaitudiharapkan melalui pendidikan dapat mengembangkanpotensi dirinya peserta didik untuk memiliki adian,kecerdasan, akhlak mulia.2. Pentingnya n salah satu hal penting dalam rangka membangunpribadi-pribadi, masyarakat dan budaya.16Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempatikedudukan yang istimewa dan penting. 17 Akhlak mencakupsemua ajaran dalam Islam. Diantaranya yaitu perilaku dalamberibadah dan juga dalam bermasyarakat. Karena gurkan kewajiban, tetapi juga ada akhlak-akhlak16Muhammad AR., Bunga Rampai Budaya, Sosial&Keislama.”,hlm. 255.1725Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak., hlm. 6.

dalam beribadah yang harus dilakukan. Begitu juga dalambersosial, banyak orang yang bermasyarakat lebih memilihmemikirkan dirinya sendiri tanpa dilandasi dengan akhlak.Akhlak yang baik dapat mencegah dekadansi moral,degradasi nilai, serta kemerosotan hati dan pikiran. 18 kedamaian serta saling menghargai satu sama lain.Kehidupan muslim yang baik adalah yang dapatmenyempurnakan akhlaknya sesuai dengan apa yangdicontohkan Nabi Muhammad SAW. sebagai sumber suritauladan kehidupan. 19Akhlak sangatlah penting bagi manusia. Akhlak tidakhanya dirasakan manusia dalam kehidupan perseorangan,tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga dan masyarakat. 20Akhlak merupakan mustika hidup bagi manusia, yangmenjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lain. Jikamanusia sudah tidak memiliki akhlak maka kehidupan akanmenjadi berantakan. Manusia sudah tidak lagi merasa pedulitentang halal atau haram, benar atau salah, baik atau buruk.18Muhammad AR., Bunga Rampai Budaya, Sosial&Keislama.”,hlm. 209.19Amin Syukur Studi Akhlak, (Semarang: WalisongoPers, 2010), hlm.155.20Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja GrafindoPersda, 2004), hlm. 14.26

Islam memandang bahwa akhlak sangatlah pentingdalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskanakhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullahsaw. banyak berdoa kepada Allah agar dirinya dihiasi denganakhlak dan perangai yang mulia. Beliau berdoa. اللهم حسن خلقى وخلقى “Ya Allah, perbaiki parasku dan akhlakku” 21Akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia.Karena akhlak bersumber pada al-Qur’an dan hadits yangmenjelaskan tentang baik buruknya tingkah laku manusia. 22Dengan demikian tidak ada alasan lagi bagi seseoranguntuk meninggalkan akhlak. Mengingat akhlak sangatpenting dalam kehidupan manusia. Karena akhlak mencakupsemua aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebagaimanusia haruslah berakhlak baik sesuai dengan al-Qur’an danhadits, karena akhlak seseorang tercermin pada seseorang.Baik dan buruknya seseorang dapat dilihat dari akhlaknya.3. Media Dalam BerakhlakKata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakanbentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berartiperantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima21Said Hawwa, Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin, (terj. TimKuwais), (Jakarta : Darus Salam, 2005), hlm. 46222hlm. 18.27Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an.”,

pesan.23 Menurut komisi tentang teknologi padadalamDewanGeneberbedaL.dalammendefinisikan media, yaitu definisi media pendidikandikenal secara tradisional adalah media yang lahir darirevolusi komunikasi, yang dapat digunakan untuk keperluaninstruksional bersama-sama guru, buku teks dan papan tulis. 24Menurut Santoso S. Hamijaya, dalam Ahmad rohanimenyebutkan media adalah semua bentuk perantara yangdipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itusampai pada penerima. 25 Dan menurut Ahmad Rohani mediaadalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsisebagai perantara/sarana/alat(proses belajar mengajar).untuk proseskomunikasi26Dalam pengertian diatas dapat di pahami bahwamedia dalam akhlak yang dimaksud disini yaitu mediasebagai alat bantu yang mempermudah proses pembentukanakhlak. Media berkembang seiring dengan berjalannya23Arief Sardiman dkk, Media Pendidikan:Pengertian, pengembangandan pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 6.24Gene L. Wilkinson, Media dalam Pembelajaran, terj. ZulkarimeinNasution, (Jakarta: Rajawali, 1984), hlm. 125Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: RinekaCipta, 1997), hlm. 2.26Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif.”, hlm. 3.28

waktu, yang awalnya media hanya sebatas alat bantu gurudalam mengajar. 27 Sekarang telah berkembang menjadibermacam-macam basis media.Diantara berbagai basis tersebut yang paling cocokdigunakan dalam pembentukan akhlak yaitu media mbelajarannya lebih menekankan untuk mengajak danmemberi contoh. Sehingga media berbasis manusia sangatcocok digunakan dalam pembentukan akhlak.4. Sumber dan Materi Akhlaka. Sumber AkhlakDalam Islam, Al Qur’an dan As-Sunnah selaindijadikan sebagai pegangan hidup juga dijadikan sebagaidasar atau alat pengukur baik buruknya sifat seseorang.Apa yang baik menurut Al Quran dan As-Sunnah ituberarti baik dan harus dijalankan, sedangkan apa yangburuk menurut Al Quran dan Sunnah berarti tidak baikdan harus dijauhi. 29Sebagai dasar umum dari pendidikan akhlak adalahQS. At-Tahrim ayat 6 :27Arief Sardiman dkk, Media Pendidikan:Pengertian, pengembangandan pemanfaatannya.”, hlm. 7.28Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2003), hlm. 80.29hlm. 1129M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak, (Jakarta : Bulan Bintang, 1982),

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yangkasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apayang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalumengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S. AtTahrim/66 : 6).Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik danburuk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhanajaran Islam, sumber akhlak adalah al-Qur’an dansunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakatsebagaimana pada konsep etika dan moral. 30b. Materi Pendidikan AkhlakPendidikan akhlak bernuansa moralitas diasaskanpada petunjuk nabi SAW. yaitu pengejawantahan setiapkonsep pendidikannya berdasarkan akhlakul karimah. 31Yanuhar Ilyas menyebutkan cakupan akhlak dukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial,makhluk penghuni dan yang memperoleh bahan dari30Yunahar Ilyas, Kuliah Akllak.”, hlm. 4.31Muhammad AR, BungaRampai Budaya, Sosial & Keislaman.”,hlm. 208.30

kehidupan dari alam serta sebagai makhluk ciptaan Allah.Adapun ruang lingkup akhlak adalah sebagai berikut:321) Akhlak Terhadap Allah SWTTitik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuandan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Diamemiliki sifat-sifat terpuji.Akhlak seorang hamba dengan sang pencipta.Manusia sebagai makhluk dan Allah SWT sebagaipencipta alam. Akhlak terhadap Allah yang dimaksudkanyaitu dengan menjalankan apa yang menjadi perintah danmenjauhi apa yang menjadi larangan.Cinta dan ridho terhadap ketetapan Allah SWT. Haltersebut merupakan wujud akhlak manusia kepada sangpencipta. Dengan mencintai sesama makhluk Allah SWT.dan ridho terhadap takdir Allah SWT.Bersyukur kepada Allah SWT. merupakan wujud dariperilaku yang harus dimiliki oleh seorang muslim.Bersyukur terhadap nikmat dan rahmat yang telah Allahlimpahkan.2) Akhlak Terhadap Rasulullah SAWMengikuti Rasulullah SAW. adalah salah satu buktikecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Allahberfirman:3231Yunahar Ilyas, Kuliah Akllak.”, hlm. 17.

“Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkanuntuk ditaati dengan seizin Allah.” (QS. An-Nisa’4:64).333) Akhlak PribadiIslam mengajarkan seorang muslim selalu berbuatbaik. Kebaikan berasal dari diri muslim itu sendiri. Satukebaikan akan mengundang kebaikan-kebaikan yanglainnya. Sikap suka memberi maaf terhadap kesalahanorang lain tanpa sedikitpun rasa benci dan keinginanuntuk membalas merupakan akhlak mulia. Dan akanmendatangkan kemuliaan-kemuliaan yang lebih banyaklagi.Akhlak terbagi menjadi dua macam yaitu:a) Akhlak yang baik (akhlak al-karimah)b) Akhlak yang buruk (akhlak al-mazmumah)Akhlak mahmudah terdiri dari: semua perbuatan yangmengandung nilai positif, membuat hati menjadi tenang,memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.Sedangkan akhlak mazmumah terdiri dari semuaperbuatan yang mengandung nilai negatif, membuatkekacauan diri sendiri maupun lingkungan sekitar danmemberi kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.33Yanuhar Ilyas, Kuliah Akllak.”, hlm. 71.32

Akhlakal-karimahadalahmenujudanmenghampiri diri seseorang dan umat kepada Allah YangMaha karim. Atau istilah akhlak menuju pribadi taqwa. 34Atau bisa diartikan bahwa menuju akhlak al-karimah yaitudengan jalan ketaqwaan. Akhlak jika ditinjau dari satu sisimemiliki hubungan erat dengan agama yaitu terciptanyasikap hilm. Taat melaksanakan ibadah secara terusmenerus.35Atau dengan definisi taqwa secara sederhanayaitu memelihara diri dari siksaan Allah denganmengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segalalarangannya. Atau lebih ringkas lagi “mengikuti segalaperintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.36Dengan proses ketaqwaan tersebut akan merubah prilakuseorang muslim menjadi perilaku yang mencerminkansebuah ketaqwaan dengan sendirinya.5. Metode dalam AkhlakMetodeberasaldari BahasaYunani methodos yangberarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan denganupaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerjauntukdapatmemahamiobjekyangmenjadi34Ashadi Falih , B A & Cahyo Yusuf, Akhlak Membentuk PribadiMuslim, (Semarang: Aneka Ilmu, 1973), hlm. 119.35Toshihiko Izutsu, Etika Beragama dalam Qur’an. Terj. EthicoReligious Concept in the Qur’an, (Jakarta:Pustaka Firdaus, 1993), hlm. 302.3633Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak.”, hlm. 17.

sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berartisebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana caramelakukan atau membuat sesuatu.37Proses terbentuknya akhlak. Pembentukan akhlak ituberlangsung secara berangsur-angsur dan bukan hal yangsekali jadi, melainkan sesuatu yang berkembang oleh karenaitu pembentukan akhlak adalah suatu proses yang akanmenghasilkan suatu hasil yang baik kalau perkembangan itudapat berlangsung dengan baik demikian juga sebaliknya.Bukan persoalan mudah menumbuhkan akhlak yangmulia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagaimetode, diantaranya yaitu:a. Metode entuknya dengan cara mendidik dengan membericontoh. Baik berupa perbuatan, maupun dalam berfikir.Keteladanan dalam pendidikan merupakan bagian darisejumlah metode yang efektif dalam mempersiapkan danmembentuk anak didik secara spiritual, moral dan sosial,sebab seorang pendidik merupakan contoh ideal dalampandangan anak.b. Metode ceramahYaitu penerangan dan penuturan secara lisan olehguru terhadap anak didik di kelas. Dengan kata lain dapat37https://id.wikipedia.org/wiki/Metode, diakses pada 4 April 2016.34

pula dikatakan bahwa metode ceramah tersebut adalahsuatu cara penyajian informasi melalui penerangan danpengarahan secara lisan oleh guru terhadap peserta didik.Makan akan memberi motivasi dan dorongan untukberbuat kebaikan.c. Metode pembiasaanMetode pembiasaan dilakukan secara bertahap.38Dalam hal ini termasuk mengubah kebiasaan-kebiasaannegatif menjadi kebiasaan atau perilaku positif. Dalamupaya menciptakan kebiasaan yang baik / positif ini dapatdilakukan dengan dua cara, antara lain ditempuh denganproses bimbingan dan latihan serta dengan cara mengkajiaturan-aturan Tuhan yang terdapat di alam raya yangbentuknya amat teratur. Pembiasaan yang baik sangatpenting bagi pembentukan watak anak atau peserta didikdan juga akan terus berpengaruh pada anak itu sampaihari tuanya. Menanamkan pembiasaan pada anak-anakterkadang sukar dan memakan waktu lama. Akan tetapisegala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan akan sukarpula diubah. Maka dari itu, lebih baik menjaga anak-anakatau peserta didik supaya mempunyai ikebiasaan-kebiasaan yang tidak baik.38Muhammad Lazim, “Konsep Materi Pendidikan Akhlak DalamPerspektif Islam”, Skripsi (Semarang: Program Strata 1 UIN Walisongo,2011), hlm. 54.35

B.Tasawuf1. Pengertian TasawufDalam memberikan pengertian tasawuf merupakansuatupekerjaan yang amat sulit, sedemikian besar danluasnya sesuatu yang disebut tasawufitu,sehinggamelakukan pekerjaan ini seperti gambaran orang buta yangmenerangkan gajah menurut bagian yang disentuhnya saja.Hal yang mungkin bisa dilakukan hanya memberi petunjukpetunjuk yang menunjukkan pada istilah tersebut, meski tidakutuh.Dalam ensiklopedi Islam diungkapkan pendapat parasufi sendiri tentang pengertian tasawuf. Diantaranya olehZakaria al-Anshari (852-925 H) mengartikan tasawuf sebagaicara untuk mengajarkan mensucikan diri, meningkatkanakhlak dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untukmencapai kehidupan abadi. Sedangkan menurut al-Junaidi alBaghdadi (w 289 H), tasawuf adalah proses membersihkanhati dari sifat-sifat basyariyah (kemanusiaan), menjauhi hawanafsu, memberi tempat bagi sifat-sifat kerohanian berpegangpada ilmu kebenaran, mengamalkan sesuatu yang lebih utamaatas dasar keabadiannya, memberikan nasihat kepada umat,benar-benar menepati janji kepada Allah SWT dan mengikutisyariat Rasulullah SAW.39 Jadi unsur utama tasawuf adalah39Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Islam Baruvan Houeve, 1994) hlm. 74.36

mensucikan diri dan tujuan akhirnya kebahagiaan dankeselamatan abadi.2. Dasar dan Tujuan Tasawufa. Dasar Tasawuf1) Al-Qur’anAgama Islam sebagaimana yang tertulis dalam kitabsuci Al-Qur’an senantiasa menganjurkan manusia untukmembersihkan diri agar jauh dari dosa dan kesalahan,dengan melakukan amalan-amalan yang digariskan Allahuntuk hamba-Nya. Disamping itu banyak ayat-ayat AlQur’an yang menganjurkan kepada manusia untukbertawakal, sabar serta taubat. Dan beribadat yang lainsebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAWsebagai seorang Insan Kamil.Al-Qur’an yang kebenarannya tidak diragukan lagi,menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa (alBaqarah/2:2). Ia sebagai al-Furqan (pembeda antara yangbenar dan yang salah) (al-Furqan/25:1) mempunyaifungsi sebagai kitab suci yang berisi ajaran dan pedomanyang dapat dipakai untuk mengarungi kehidupan ini. Iajuga sebagai al-Dzikru (peringatan) (al-Hijr/15:9) agarmanusia hidup bahagia dunia dan akhirat.Tasawuf lahir karena didorong oleh ajaran Islamsebagaimana yang terkandung dalam sumbernya alQur’an dan Hadist. Yakni mendorong untuk hidup37

sufistik. Selain itu kedua sumber itu mendorong agarumatnya berperilaku baik, tolong menolong, beribadah,berpuasa dan sebagainya. Yang semua itu merupakan intitasawuf. Al-Qur’an mendeskripsikan sifat-sifat orangyang wara’ dan taqwa dalam surat al-Ahzab ayat 35,yang artinya:“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslimlaki-laki dan perempuan yang mukmin laki-laki danperempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki danperempuan yang benar (jujur), sabar, khusyu’ maumengeluarkan sedekah, mau berpuasa, mau memeliharakehormatannya, yang banyak dzikir kepada Allah, makaAllah akan menyediakan untuk mereka ampunan danpahala yang besar (al-Ahzab:35)”.402) Al-SunnahSejalan dengan apa yang dibicarakan al-Qur’antentang ajaran tasawuf, hadistpun banyak berbicaratentang kehidupan rohaniah. Berikut ini terdapat tekshadist yang dapat dipahami dengan pendidikan tasawuf.Pandangan mengenai cinta kepada Allahberdasarkan kesadaran adanya komunikasi dandialog langsung antara manusia dengan Tuhannya.40Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Semarang: CV.Toha Putra, 1989), hlm. 673.38

Kesadaran dan komunikasi langsung dengan Tuhannyaberakar pada ajaran Islam, yakni n dengan kesederhanaan baik perabotrumah tangga, pakaian dan makanan. Beliau tidakmemikirkan kemegahan dan kemewahan, engingat kekayaan dan finansial seluruh umat Islamberada dalam kekuasaanya, dan sangat memungkinkanbeliau mempergunakan sekehendaknya. Namun beliauhidup sederhana, bagai kehidupan orang yang fakir danmiskin.3. Pembagian TasawufSecara keseluruhan tasawuf dikelompokkan menjaditiga bagian yaitu: akhlaki, amali dan falsafi. Tasawuf akhlakiialah tasawuf yang menitik beratkan pada pembinaan akhlakal-Karimah.42 Akhlak adalah keadaan yang tertanam dalamjiwa yang menumbuhkan perbuatan, dilakukan denganmudah, tanpa dipikir dan direnungkan lebih dahulu.Dengan demikian nampak adanya perbuatan itudidorong oleh jiwa ada motivasi (niat) kuat dan tulus ikhlas,41Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 1997), hlm. 12.42Amin Syukur dan Fatimah Usman, Insan Kamil, Paket PelatihanSeni Menata Hati (SMH) LEMBKOTA, (Semarang: CV. Bima Sejati, 2006),cet.II, hlm. 5.39

dilakukan dengan gampang, tanpa dipikir dan direnungkan,sehingga perbuatan itu nampak otomatis.Tasawuf akhlaki yang ajarannya membahas tentangkesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan padasikap mental dan pendisiplinan tingkah laku guna mencapaikebahagiaan yang optimal, manusia harus lebih dahulumengidentifikasikan dirinya yang di dalam ilmu tasawufdikenali dengan takhalli (pengosongan diri dari sifat tercela)tahalli (menghiasi diri dengan sifat terpuji) dan tajalli(terungkapnya Nur Ghaib bagi hati yang bersih sehinggamampu menangkap cahaya ketuhanan).43Tasawuf amali yaitu tasawuf yang menitik beratkankepada amalan lahiriyah yang didorong oleh qolb (hati)dalam bentuk wirid, hizib dan do’a. Selanjutnya tasawuf initerkenal dengan sebutan tariqot (jalan menuju Allah) yangselanjutnya menjelma menjadi organisasi ketasawufan yangdiikat dalam sebuah organisasi dan dilengkapi aturan-aturanyang ketat dengan mengkaitkan diri kepada seorang guru(mursyid).Dalam perkembangan selanjutnya para pencari danpengikut semakin banyak dan terbentuklah komunitas yangsepaham dan dari sinilah muncul pengetahuan serta amalanyang mereka lakukan. Dalam tariqat ini mempunyai aturan,43Amin Syukur dan Masyharuddin, Intelektualisme Tasawuf, StudyIntelektualisme Tasawuf Al-Ghazali, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997),hlm. 45.40

prinsip dan sistem yang khusus yang semuanya itu ditempuhuntuk mencapai tujuan sedekat mungkin dengan Tuhan.Selanjutnya tasawuf falsafi, yakni tasawuf yangdipadukan dengan filsafat. Dari cara memperoleh ilmudengan menggunakan rasa, sedangkan menguraikannyadengan menggunakan rasio. Ia tidak bisa dikatakan tasawufsecara total dan tidak bisa pula disebut filsafat, tetapiperpaduan antara keduanya yang selanjutnya disebut an-ungkapan yang samar-samar yang dikenal denganSyathahat, yaitu suatu ungkapan yang sulit dipahami. Hal inisering mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar danmenimbulkan perbedaan pendapat.Ketiga macam tasawuf ini hanya sebatas dalamsistematika keilmuan bukan tataran praktis. Semua prosesbertasawuf akan melalui tahapan takhalli dan tahalli secarasimultan, sehingga tercapai tajalli, tersikapnya tabir antaraseorang hamba dengan Tuhan.4441Amin Syukur dan Fatimah Usman, Insan Kamil,.hlm. 5.

C. Pendidikan Islam1.Pengertian Pendidikan IslamPendidikan berasal dari kata didik, yaitu memelihara danmemberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.Pendidikan juga berarti proses membimbing manusia darikegelapan, kebodohan, dan pencerahan pengetahuan. Dalamarti luas, pendidikan baik formal maupun informal meliputisegala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentangdirinya sendiri dan tentang dunia tempat mereka hidup. 45Menurut Amin Syukur pendidikan adalah usaha sadar untukmerubah anak didik. 46Sedangkan menurut Ahmad D.Marimba Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secarasadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani danrohani si terdidik menuju terbentuknya pribadi yang utama. 47Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa Pendidikanadalah menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anakitu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakatdapatlah mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya.4845Muhammad Lazim, “Konsep Materi Pendidikan Akhlak DalamPerspektif Islam”, Skripsi (Semarang: Program Strata 1 UIN Walisongo,2011), hlm. 14.46Wawancara dengan Amin Syukur di Perumahan BPI Blok S.16pada tanggal 27 September 2016.47Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidika Islam, (Bandung: PT Al Ma‟arif,1989), hlm. 1948Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,1992), hlm. 242

lkan sebagaimana yang terkandung di dalam SistemPendidikan Nasional. Bahwa, pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. 49Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia,mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks.Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuahbatasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan artipendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yangdibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannyaberbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebutmungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan,aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yangmelandasinya. 50Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatutotalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Setiapsubsistem yang ada dalam sistem tersusun dan tidak dapat49Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, Sistem PendidikanNasional, Pasal 1, ayat (1).50Umar Tirta Rahardja, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: RinekaCipta, 2005), hlm. 33.43

dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur atau komponenkomponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatuDalam pendidikan islam pendidikan diartikan sebagaiusaha membina dan mengembangkan aspek-aspek rohaniahdan jasmaniah51. Pemahaman seperti ini sudah sangat jarangkita temukan zaman sekarang. Dengan bukti degradasi moralgenerasi bangsa semakin memprihatinkan.Pengertian pendidikan menurut pandangan Islam dapatdikemukakan sebagai berikut:a) Menurut AchmadiPendidikan Islam adalah usaha untuk mengembangkanfitrah manusiasumber daya insani, menuju terbentuknyainsan kamil. Ialah takwa yang direfleksikan dalamperilaku, baik hubungannya dengan Tuhan, sesamemanusia maupun dengan alam sekitarnya.52b) Menurut Ahmad D. MarimbaPendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohaniberdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepadaterbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukurantertentu.5351Khoiron Roshadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2009), hlm. 135.52Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta :Aditya Media, 1992), hal. 16.53Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung :al-Ma’arif, 1980), hal. 2344

c) Dr. Zakiah DaradjadPendidikan Islam adalah pembentukan kepribadianmuslim. Selanjutnya digambarkan pengertian pendidikanIslam dengan pernyataan syar

20 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2004), hlm. 14. 27 Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. b

Related Documents:

A. Makna Tasawuf, Ruang Lingkup, dan Tujuannya---57 B. Manfaat Ilmu Tasawuf dalam Kehidupan---62 C. Dasar-dasar Ilmu Tasawuf dalam Al-Qur’an---66 D. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Tasawuf---78 E. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fikih, dan Psikologi Agama---84 F. Kaitan antara Tasawuf dan Tarekat---89

Kata kunci: Pendidikan Akhlak Tasawuf dan Kitab Sullam Taufiq Akhlak yang ditunjukkan oleh para pelajar semakin lama semakin merosot. Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerhati pendidikan di Indonesia. Demi terwujudnya pela

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

penetian dengan Judul “Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep Tasawuf Modern menurut Nasaruddin Umar? 2. Bagaimana implikasi Tasawuf perspektif Nasaruddin Umar di era modern ini? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peniliti memiliki tujuan

KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M. AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYA . tujuan pendidikan Islam dan pemikiran tasawuf sosial Amin Syukur, serta mencari tahu relevansi diantara keduanya. Adapun jenis . kesempatan bagi tasawuf untuk ikut andil bersama dalam rangka membentuk manusia sebagai makhluk individu sekaligus sosial.

A. Pengertian Akhlak, Moral, Etika, dan Adab 1. Pengertian Akhlak Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama' dari "khuluqun" yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau .

(half serious, half playful) Yes – except for last summer, when you never came near me –Sheila (Act 1) Suggesting that she doesn [t fully trust him, despite the fact that theyre going to be married soon, but again shows how she is childish, and relatively light-hearted, as she is still half playful [ even in something which could be seen as quite serious. men with important work to do .