PERSEPSI GURU SD TERHADAP PENILAIAN KINERJA GURU

2y ago
41 Views
2 Downloads
1.44 MB
98 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sabrina Baez
Transcription

PERSEPSI GURU SD TERHADAPPENILAIAN KINERJA GURU (PKG)Harli TrisdionoLembaga Penjaminan Mutu Pendidikan D.I. YogyakartaE-mail: harli tris@yahoo.co.idAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadappenilaian kinerja guru (PKG). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifdengan jumlah responden sebanyak 141 orang guru calon asesor dari jenjangsekolah dasarse-Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan pada bulanFebruari sampai dengan Maret 2017. Pengambilan sampel dengan menggunakanmetode non-probabailitas pada peserta diklat calon asesor PKG. Data diambildengan menggunakan kuesioner Skala Likert dengan skala 4. Instrumen terdiri daritujuh aspek dan mengambil sikap guru terhadap ketujuh aspek pada sikap sangatsetuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor1). Rentang skala sebesar 105,75 dan menghasilkan empat kategori persepsi yaitusangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Hasil penelitian menunjukkanpersepsi guru terhadap PKG baik.Kata Kunci: persepsi, calon asesor, penilaian kinerja guruAbstract: This study aims to determine the perception of teachers on teacherperformance appraisal (PKG). This research is descriptive research with thenumber of respondents as many as 141 candidates from the elementary schoolteachers in Sleman regency. The research was conducted in February - March2017. Non-probability method in PKG assessor training participants used insampling. The data were collected using a Likert scale questionnaire with scale 4.The instrument consisted of seven aspects and took the teacher’s attitude toward theseven aspects in the strongly agree attitude (score 4), agreed (score 3), disagreed(score 2), and strongly disagreed Score 1). The scale range is 105.75 and producesfour categories of perception that is very good, good, not good, and very bad. Theresult of the research shows the teacher perception toward PKG good.Keywords: Perception, Prospective Assessor, Teacher Performance AssessmentPendahuluanAde Sobandi, 2010). Sebagai salah satu faktoryang mempengaruhi kinerja, persepsi guruterhadap penilaian kinerja guru (PKG) perludikelola. Hal ini disebabkan penilaian kinerjadilakukan untuk memotret kinerja guru padaempat kompetensi guru yaitu pedagogik,kepribadian, sosial, dan profesional. Ketikapersepsi guru terhadap PKG tidak baik ataunegatif, maka upaya peningkatan kinerjaKinerjagurumerepresentasikaninternalisasi kompetensi guru dalamdirinya sehingga membentuk pribadi utuhsebagai pendidik dan pengajar. Kinerja gurudipengaruhi oleh motivasi, kompetensi,iklim sekolah, dan persepsi (Suryani DewiPratiwi, 2013; Yusra Abbas, 2013; Pujiyanti& Isroah, 2012; Dewi Urip Wahyuni, 2011;1

Jurnal Pendidikan, Volume VIII No: 01, April 2017guru sebagai tindak lanjut penilaian tidakdapat maksimal. Dengan demikian, persepsiguru terhadap PKG perlu diarahkan agardapat meningkatkan kinerjanya.lanjut untuk meningkatkan kemampuan/kinerja dalam kegiatan belajar mengajar.Pelaksanaan PKG akan efektifkalau persepsi guru atas mekanismepenilaian tersebut benar. Persepsi yangbenar berdampak pada pembiasaan guruterkait dengan empat kompetensinya dalammenjalankan tugas. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui bagaimana persepsi guru,yang akan bertindak sebagai asesor, terhadappenilaian kinerja guru.KementerianPendidikandanKebudayaan (Kemdikbud) sebagai instansipembina jabatan fungsional guru merancangPenilaian Kinerja Guru (PKG) denganmengacu pada empat kompetensi guru.Salah satu fungsi PKG yaitu memonitorkinerja guru. Instrumen PKG dirancangdengan mengkristalisasi dan menemukangejala-gejala utama yang nampak dalamperilaku guru. Instrumen dirancang agardapat memotret secara objektif kinerja guru.Penilaian Kinerja GuruGuru sebagai aparatur (ASN AparaturSipil Negara, maupun aparatur pendidikan)dan sebagai tenaga profesional memilikikewajiban profesional untuk dinilaikinerjanya. Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 35 Tahun 2010 tentangPetunjuk Teknis Pelaksanaan JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnyamenjadi acuan dalam melaksanakan PKG.Sistem PKG dirancang dengan memenuhisyarat valid, reliabel, dan praktis (Kemdiknas,2010). Pengertian valid, reliabel, dan praktismenurut Kemdinas (2010) sebagai berikut:Valid berarti aspek PKG benar-benarmengukur komponen-komponen tugas guruutama dan kompetensi guru. Reliabel berartiinstrumen PKG pada waktu digunakanuntuk menilai guru mempunyai tingkatkepercayaan dan hasil yang tinggi pada saatdigunakan untuk menilai guru oleh siapapunpenilainya. Praktis berarti instrumen PKGmudah digunakan dan dalam tingkatvaliditas dan reliabilitas relatif sama dalamsemua kondisi tanpa memerlukan prasyaratMartinis Yamin dan Maisah (2010:87)mengatakan bahwa “Kinerja seorang gurudikatakan baik jika guru telah melakukanseluruh aktivitas yang ditunjukkan dalamtanggung jawabnya untuk mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,dan memandu peserta didik dalam rangkamenggiring perkembangan peserta didik kearah kedewasaan mental-spiritual maupunfisik-biologis”. Aktivitas guru si dari hasil penelitian Triyono(2014) yaitu bahwa guru harus terusmeningkatkan kinerjanya dalam beberapaaspek kompetensi, terutama kompetensipedagogiknya.Cara meningkatkankompetensi guru salah satunya dibuktikandari hasil penelitian Shohibut Tauhid danBambang Ferianto T. K. (2014) yangmenunjukkan bahwa hasil penilaian kinerjaharus ditindaklanjuti dengan supervisi lebih2

Harli Trisdiono - PERSEPSI GURU SDtambahan selama aturan dan pedomandiikuti dengan benar.Penilaian kinerja guru mengacupada tugas utama dan standar kompetensiguru. Tugas utama guru adalah mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasipeserta didik (Permenegpan RB Nomor16 Tahun 2009). Kompetensi guru terdiridari kompetensi pedagogik, kompetensikepribadian, kompetensi sosial, dankompetensi profesional (UU RI Nomor 14Tahun 2005). Instrumen penilian kinerjaguru (PKG) dikembangkan dengan mengacupada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007tentang Standar Kualifikasi Akademik danKompetensi Guru. Instrumen untuk gurukelas/mata pelajaran terbagi sebagaimanapada Tabel 1.Pelaksanaan PKG dilakukan satutahun sekali. PKG dilaksanakan olehasesor (penilai) yang mempunyai sertifikatpelatihan calon asesor. Kepala sekolahbertindak sebagai penilai. Satu penilaibertugas menilai antara 5 sampai dengan10 guru. Apabila jumlah guru di sekolahcukup banyak sehingga kepala sekolah tidakdapat melaksanakan sendiri, maka kepalasekolah dapat menunjuk guru pembina ataukoordinator Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan (PKB) sebagai asesor. Penilaiharus memiliki kriteria sebagai berikut: 1)Menduduki jabatan/pangkat paling rendahsama dengan jabatan/pangkat guru/kepalasekolah yang dinilai; 2) Memiliki SertifikatPendidik; 3) Memiliki latar belakangpendidikan yang sesuai dan menguasaibidang kajian guru/kepala sekolah yangakan dinilai; 4) Memiliki komitmen yangtinggi untuk berpartisipasi aktif dalammeningkatkankualitaspembelajaran;5) Memiliki integritas diri, jujur, adil,dan terbuka; 6) Memahami PKG dandinyatakan memiliki keahlian serta mampuuntuk menilai kinerja guru/kepala sekolah(Kemdikbud, 2010).Secara umum, PKG memiliki 2 fungsiutama yaitu untuk menilai kemampuan gurudan menghitung angka kredit (Kemdikbud,2010:3). Fungsi menilai kemampuanguru dikaitkan dengan tugas utama guru.Dalam pelaksanaan pembelajaran adapembimbingan,pendampingan,danpemberian tugas kepada siswa. Sebagai alatpemantauan, hasil PKG yang menunjukkankekuatan dan kelemahan guru menjadibahan analisis terhadap peningkatan danpengembangan kompetensinya.Angka kredit kumulatif guru dalamsatu tahun diperoleh dari pembelajaran,pengembangan keprofesian berkelanjutan,dan pelaksanaan tugas penunjang. Angka3

Jurnal Pendidikan, Volume VIII No: 01, April 2017kredit pembelajaran diperoleh melaluimekanisne PKG. Guru mendapat angkakredit dari unsur pembelajaran denganmengikuti mekanisme PKG. PKG yangdilaksanakan satu tahun sekali berfungsisebagai dasar penghitungan angka kredittahunan unsur pembelajaran.sesuatu atas kenal atau tidaknya yangditeruskan dengan keaktifan menerima danmendukung. Persepsi negatif sebaliknya,yang dapat berdampak pada penolakan dansikap tidak mendukung (Robbins, 2002).Persepsi positif maupun negatif dipengaruhioleh berbagai faktor. Faktor-faktor yangmempengaruhi dapat berupa faktor internaldan eksternal (Miftah Toha, 2003:154;Bimo Walgito, 2004:70; Jalaludin Rakhmat,2004; Sarlito Wirawan Sarwono, 2000).Faktor internal adalah faktor yang ada padadiri sendiri, dipengaruhi oleh faktor psikisdan fisik. Ketika guru mempersepsikanPKG tidak dapat dilepaskan dari perasaan,kepribadian, keinginan, motivasi, danharapannya. Perasaan (feeling) guru terhadapPKG tidak dapat dilepaskan dari pengalamanyang diperoleh selama ini. Pengalamanyang dialami ketika penilaian guru masihmenggunakan sistem lama (DP3), maupunketika berubah dengan sistem PKG.Persepsi GuruPersepsi seseorang mempengaruhisikap seseorang terhadap sesuatu. Melaluipersepsinya individu mengamati dunialuarnya dengan menggunakan alat indranya(Bimo Walgito, 2004:87). JalaluddinRahmat (2004:51) mendefinisikan persepsisebagai “suatu pengalaman tentang objekperistiwa atau hubungan yang diperolehdengan mengumpulkan informasi danmenafsirkanpesan”,dalambahasaNotoatmodjo (2010) mengenal dan memilihberbagai objek. Pengenalan dan pemilihanobjek erat kaitannya dengan tindakan yangakan diambil sebagai respon atas pengenalanobjek tersebut.Persepsi positif atau negatif dipengaruhibeberapa sebab antara lain: perhatian, set,kebutuhan, sistem nilai, dan kepribadian(Sarlito Wirawan Sarwono, 2000). Ketikaseseorang dihadapkan dengan suatuobjek, orang tidak dapat memperhatikankeseluruhan atribut objek. Perhatian terhadapatribut dipengaruhi oleh ketertarikanseseorang atas atribut tersebut. Ketika gurudiperhadapkan pada PKG, perhatian gurupada atribut yang menarik dirinya sangatberpengaruh terhadap persepsinya. Beberapaatribut menonjol pada PKG yaitu penilai,instrumen, dan proses pengambilan data/penilaiannya. Fokus guru pada salah satuSikap guru terhadap penilaian kinerjaguru dipengaruhi oleh pesan atau informasiyang diterima. Karena melalui persepsiguru terus menerus mengadakan hubungandengan lingkungannya (Slameto, 2010:102),membeda-bedakan, mengelompokkan, danmemfokuskan (Sarlito Wirawan Sarwono,2000:39) informasi tentang PKG yangberdampak pada kinerjanya.Persepsi seseorang terhadap sesuatubisa positif bisa negatif (Irwanto, 2002:71).Persepsi positif adalah tanggapan terhadap4

Harli Trisdiono - PERSEPSI GURU SDatribut berimbas pada perspesinya terhadapPKG.Masing-masing nilai saling melengkapisehingga terbentuk persepsi utuh masingmasing individu.Set adalah harapan seseorang akanrangsangan yang timbul. Rangsangan ataustimulus yang timbul dari pelaksanaan PKGmenimbulkan harapan pada masing-masingguru. Harapan guru terhadap instrumen PKGyang dapat memotret kinerja guru secaraobjektif. Seberapa besar harapan itu timbul,dan seberapa besar kepercayaan terhadapPKG dapat mempengaruhi persepsi guru.Stimulus dari penilai terkait dengan atributpenilai. Atribut penilai yang cukup dominandalam mempengaruhi atribut antara lainkinerja guru yang sehari-hari ditunjukkandalam melaksanakan pekerjaan, senioritasatau masa kerja.Kepribadian merupakan salah satufaktor yang mempengaruhi persepsi.Kepribadian didefinisikan sebagai polakhas seseorang dalam berpikir, merasakandan berperilaku yang dapat mempengaruhisikapnya dalam kehidupan (Dorland, 2002;Weller, 2005). Galenus menggolongkanmanusia menjadi empat tipe kepribadianberdasarkan temperamennya, yaitu koleris,melankolis, phlegmatis, dan sanguinis(Sumadi Suryabrata, 2007). Masing-masingtipe akan berbeda dalam mempersepsikanpelaksanaan PKG. Kepribadian guru bisaterbuka bisa tertutup. Sebagai pribaditerbuka guru mempersepsikan PKG sebagaibentuk masukan untuk memperbaiki dirinya.Sebagai pribadi tertutup, dapat saja gurumenolak PKG dan kurang percaya denganproses dan hasilnya.Kebutuhan-kebutuhansesaatatauyang menetap pada diri seseorang akanmempengaruhi persepsi orang tersebut.PKG merupakan salah satu komponendalam penilaian angka kredit (PAK) tahunanguru. Kebutuhan yang timbul yaitu nilaiPKG baik, dan menghasilkan PAK tahunanyang baik pula. Kebutuhan akhir dari prosesini yaitu kenaikan pangkat. Seberapa yakinguru terhadap kebutuhan tersebut terpenuhi,berperan terhadap persepsi guru.Faktor eksternal yang mempengaruhipersepsi guru atas PKG antara lain perbedaanatau persamaan hasil dengan teman sejawat,asesor, proses PKG, dukungan sekolah.Pengalaman masa lalu menjadi faktoreksternal yang mempengaruhi persepsi guruterhadap PKG. Pengalaman bagaimana PKGdilakukan dan ditindaklanjuti. Pengalamanterhadap instrumen PKG yang dipakai.Bagaimana asesor melaksanakan penilaian.Sistem nilai yang berlaku di suatumasyarakat berpengaruh terhadap persepsi.Nilai-nilaiutamadalampenguatanpendidikan karakter menjadi salah satuacuan sistem nilai masyarakat guru. Religius,nasionalis, gotong-royong, mandiri, danintegritas dapat berpengaruh terhadappersepsi guru atas pelaksanaan PKG.Proses Terbentuknya PersepsiProses terjadinya persepsi adalah adanyastimulus atau rangsangan, rangsangan yang5

Jurnal Pendidikan, Volume VIII No: 01, April 2017diterima mengalami registrasi, dan diakhiridengan proses interpretasi (Miftah Toha,2003:145); Alex Sobur (2011); Mulyana, D.(2002); Wood, J. T. (2007). Proses terjadinyapersepsi karena adanya stimulasi alat indra.Stimulasi yang diterima alat indra diaturuntuk mengelompokkan, dan ditafsirkansebagai bentuk evaluasi.pelaksanaan PKG. Bagaimana denganproses persiapan yang dilakukan sekolah,penilai, dan guru yang dinilai; Hasil yangditerima antara dirinya dan teman sejawat;Menghubungkan jika nilainya sama atauberbeda dengan pelaksanaan tugas seharihari. Guru akan mulai membandingbandingkan. Pada akhirnya guru mulaimemberikan sikap sebagai tanggapan ataspelaksanaan PKG. Tanggapan bisa positif,netral, atau negatif. Semuanya tergantungpada pribadi guru sendiri yang dipengaruhioleh berbagai faktor. Tanggapan positifdapat berdampak pada pengembangankompetensinya. Pengembangan kompetensidilakukan melalui program pengembangankeprofesianberkelanjutan. Tanggapannetral dapat berakibat tidak adanya responterhadap tuntutan perkembangan pekerjaan.Pelaksanaan tugas guru monoton. Tanggapannegatif dapat berdampak pada perilaku yangcenderung apatis terhadap pelaksanaanPKG, dengan demikian dapat berdampakpada menurunnya motivasi bekerja.Dalam penelitian ini yang dimaksudkanproses persepsi yaitu 1) adanya rangsangan;2) pengolahan; 3) sikap; dan 4) tanggapan.Proses persepsi guru terhadap PKG, diawalidengan adanya rangsangan aturan pemerintahyang mengatur tentang PKG, hasil PKG, danpengaruh PKG terhadap karier. Ketika gurumengetahui adanya PKG, berbagai macaminformasi masuk dari berbagai sumber.Informasi yang masuk tentang bagaimanaproses PKG, instrumen yang digunakan, danpenilainya. Ketika PKG sudah dilaksanakan,informasi yang masuk antara lain berapanilai PKG yang diperoleh. Berapa nilaiPKG temannya. Bagaimana perilaku danpelaksanaan kerja temannya sehari-hari.Informasi yang menjadi rangsangan bagiguru terkait dengan PKG juga mengenaipengaruh PKG terhadap karier. Apakah PKGberpengaruh signifikan terhadap karier?;Bagaimana dengan guru lain yang memilikinilai PKG berbeda?; dan berbagai macampertanyaan lain yang timbul sebagai responterhadap PKG.Metode PenelitianPenelitian dilakukan di LPMP D.I.Yogyakarta dengan responden peserta diklatcalon asesor PKG yang diselenggarakan olehDinas Pendidikan, Pemuda, dan OlahragaKabupaten Sleman bekerjasama denganLPMP D.I. Yogyakarta. Pengambilan datadilakukan pada tanggal 4 sampai dengan 6Maret 2017. Responden berjumlah 141 orangguru sekolah dasar se-Kabupaten Sleman.Setelah menerima berbagai informasisebagai rangsangan, guru mulai melakukanpengolahaninformasi.Pengolahaninformasi lebih banyak terkait denganPenelitian yang dilakukan merupakanpenelitian deskriptif. Penelitian diskriptif6

Harli Trisdiono - PERSEPSI GURU SDadalah penelitian yang menggambarkanfenomena dengantidak melakukanpengendalian (Furchan, 2004). Penelitiandeskriptif biasanya tanpa melakukanpengujian hipotesis tetapi hanya untuk satuvariabel (Supranto, 2003). Data diambildengan menggunakan kuesioner sikapyaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), TidakSetuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).Penentuan dengan menggunakan empatsikap dimaksudkan untuk menghindariterjadinya kecenderungan memilih di tengahjika menggunakan skala lima. Seluruhpernyataan berupa pernyataan tertutup,sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011:199-203) yang menyatakan bahwa kuisenerbisa terbuka, bisa tertutup.yang dapat diolah sebanyak 141, sehinggasampel penelitian ini sebanyak 141.Langkah pertama dalam melakukananalisis data yaitu dengan menentukanrentang kriteria. Rentang kriteria padasetiap aspek dihitung dengan menggunakanrumus yang disampaikan oleh Husein Umar(2000:225). Rumus rentang skala sebagaiberikut:Keterangan :RS Rentang skalan Jumlah sampelm alternatif jawabanKuesioner diisi oleh 141 orangresponden sebagai sampel. Sampel diambildengan metode non-probabilitas. Metodenon-probabilitas adalah metode yangdigunakan dalam menarik sampel dengantidak memberi kesempatan yang sama kepadapopulasi (Prasetyo & Jannah, 2005:135).Populasi menjadi sampel karena beradapada tempat dimana penelitian dilakukan.Penelitian dilakukan pada saat dilaksanakandiklat calon asesor. Semua peserta menjadisampel. Dari seluruh kuesioner yang disebar,Pemberiankategoripersepsiberdasarkan empat kategori yaitu sangatbaik, baik, tidak baik, sangat tidak baik.Pembagian kategori diawali dengan mencariskor masing-masing aspek. Jawaban sangatsetuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3,tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidaksetuju diberi skor 1. Pembagian kategoridihitung dari skor terendah, yaitu 141 x 1 141, sampai skor tertinggi, yaitu 141 x 4 564. Penghitungan menghasilkan rentang7

Jurnal Pendidikan, Volume VIII No: 01, April 2017Hasil Penelitian dan Pembahasanskala 105,75. Pembagian kategori sebagaiberikut:Karaktristik responden dapat dilihat padaTabel 3. Mayoritas responden berada padausia dewasa tengah, antara 40 – 60 tahun,sebanyak 100 orang (70,92%). MenurutAnderson dalam Mubin & Cahyadi (2006),seseorang yang sudah dewasa memilikiciri-ciri sebagai berikut: 1) Berorientasipada tugas, bukan pada diri atau ego; 2)Mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dankebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien; 3)Dapat mengendalikan perasaan pribadinya;4) Mempunyai sikap yang objektif; 5)Menerima kritik dan saran; 6) Bertanggungjawab; 7) Dapat menyesuaikan diri dengankeadaan-keadaan yang realistis dan yangbaru. Melihat dari karakter ini, maka calonasesor PKG yang menjadi respondenData dianalisis dengan menggunakanteknik deskriptif. Data diolah denganmencari frekuensi dan persentase masingmasing persepsi yang ditunjukkan denganpersetujuanrespoden.Karakteristikresponden berdasarkan usia, masa kerja,status, jenis kelamin, pendidikan terakhir.Penyajian data karakteristik dilakukandengan cara mencari frekuensi relatifnya(mencari persentasenya). Frekuensi relatifadalah besarnya persentase setiap frekuensiyang menunjuk pada nilai (SuharsimiArikunto, 2007:296). Data persepsi disajikansesuai dengan aspek, skor, dan kategorimasing-masing.8

Harli Trisdiono - PERSEPSI GURU SDmayoritas diyakini dapat melaksanakantugas dengan baik.kelamin perempuan. Pendidikan terakhirresponden mayoritas sarjana strata satu (S1).Berdasarkan karakteristik tersebut, dapatdisimpulkan bahwa responden memilikipenyebaran yang cukup mewakili antaraPNS dan GTY. Jenis kelamin didominasiperempuan. Pendidikan sudah sesuai dengankualifikasi minimal guru, yaitu S1. Dengandemikian, hasil penelitian dapat mewakilipopulasi asesor PKG.Pengalaman calon asesor sebagai gurusudah cukup mapan. Sebanyak 83 respondenatau 58,87% sudah memiliki masa kerja diatas 15 tahun. Masa kerja 15 tahun sudahmemberikan pengalaman yang cukup dalammelaksanakan t

Penilaian kinerja guru mengacu pada tugas utama dan standar kompetensi guru. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Permenegpan RB Nomor

Related Documents:

Guru Kelas/Mata Pelajaran, adalah untuk memasukan data hasil dari penilaian kinerja terhadap guru kelas atau guru matapelajaran. Caranya adalah pada menu PENILAIAN KINERJA klik Guru Kelas/Mata Pelajaran. Sehingga akan muncul daftar nama guru-guru yang

petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut menyajikan contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah penilaian autentik, dan cara pengolahan nilai. Penilaian dalam Pembelajaran Penilaian sebagai proses pengumpulan informasi tentang siswa tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan

Penilaian kinerja guru (PKG) merupakan suatu kegiatan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kemampuan atau kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya. Melalui penilaian kinerja guru inilah nantinya guru dapat membina 8 Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru

terhadap persepsi masyarakat. Sedangkan secara parsial . tingk. at pelayanan . pengaruhnya tidak signifikan terhadap persepsi masyarakat pada perbankan syariah, sehingga hipotesis ke-1 pada penelitian ini tidak teruji kebenarannya. Tingkat . fasilitas berpengaruh . signifikan. terhadap persepsi masyarakat pada perbankan . syari

persepsi dan sikap, ruang lingkup dari teori yang digunakan adalah berasal dari teori perbankan syariah dan ilmu sosial. Teori ini mencakup tentang persepsi-persepsi masyarakat Kelurahan Pasar Muarasipongi terhadap perbankan syariah yang berbeda-beda, dan akan dibahas sesuai dengan persepsi yang ditemukan peneliti dilapangan.

1. Konsep dasar penilaian kinerja 1 jam 2. Kompetensi, peran dan kinerja guru 1 jam 3. Aspek-aspek dan instrumen penilaian kinerja guru 2 jam 4. Pelaksanaan penilaian dan analisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah 2 jam 5.

penilaian, prinsip penilaian, serta penilaian dalam Kurikulum 2013. B. Pendekatan Penilaian Penilaian selama ini cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pem

criminal case process; the philosophies and alterna-tive methods of corrections; the nature and processes of treating the juvenile offender; the causes of crime; and the role of government and citizens in finding solutions to America’s crime problems. 2. Develop, state, and defend positions on key issues facing the criminal justice system, including the treatment of victims, police-community .