METODE PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DAN

2y ago
39 Views
2 Downloads
616.66 KB
75 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

METODE PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DANPROBLEMATIKANYA PADA SISWA MTS DARULHIKMAH LENGGO-LENGGO KECAMATANSINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAISkripsiSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar SarjanaPendidikan Islam(S.Pd.i) PadaJurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Alauddin MakassarOlehMARHAYA20100109031JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUIN ALAUDDIN MAKASSAR2013

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . .iPERSETUJUAN PEMBIMBING . .iiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .iiiPENGESAHAN SKRIPSI.ivKATA PENGANTAR .vDAFTAR ISI .viiiDAFTAR TABEL xABSTRAK . xiBABBABI PENDAHULUAN . . 1- 7IIA. Latar Belakang Masalah. .1B. Rumusan Masalah . .4C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian . .4D. Pengertian Judul dan Definisi Operasional . .5E. Garis Besar Isi Skripsi. .6TINJAUAN PUSTAKA. 8-38A. Pengertian Metode Pembelajaran dan PelaksanaannyaBABdiSekolah .8B. Mata Pelajaran Qur’an Hadis.10C. Konsep Metode Pembelajaran Qur’an Hadis.14D. Problematika Metode Pembelajaran Al-Qur’an Hadis.38III METODE PENELITIAN . 40-45viii

BABA. Jenis dan LokasiPenelitian .40B. Sumber Data .40C. Fokus Penelitian . .41D. Instrumen Pengumpulan Data .42E. Prosedur Pengumpulan Data.43F. Teknik Analisis Data.44IV HASIL PENELITIAN . 46-65A. Selayang Pandang Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Lenggolenggo Kec. Sinjai Timur., Kab. Sinjai.46B. Analisis Metode Pebelajaran Qur’an Hadis Pada Siswa MTs DarulHikmah Lenggo-lenggo Kabupaten Sinjai. 53C. Problematika Yang dihadapi Guru Qur’an Hadis Dalam MenerapkanMetode Pembelajaran Qur’an Hadis pada Siswa MTs Darul HikmahLenggo-lenggo Kabupaten Sinjai. 61D. Solusi Bagi Problematika Yang Dihadapi Guru Qur’an Hadis DalamMenerapkan Metode Pembelajaran Qur’an Hadis Pada Siswa MTsDarul Hikmah Lenggo-lenggo Kabupaten Sinjai. 63BABV PENUTUP. . 66-67A. Kesimpulan . . 66B. Implikasi Penelitian. .DAFTAR PUSTAKA .LAMPIRAN - LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPix6768-69

ABSTRAKNama: MarhayaNim:20100109031Jurusan: Pendidikan Agama IslamJudul Skripsi : Metode Pembelajaran al-Qur’an Hadis dan Problematikanyapada Siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Lenggo-lenggoKec. Sinjai Timur., Kab. SinjaiSkripsi ini membahas tentang Metode Pembelajaran AL-Qur’an Hadis danProblematikanya Pada Siswa MTs Darul Hikmah Lenggo-lenggo Kec. Sinjai TimurKab. Sinjai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau penelitian lapanganyang bersifat deskriptif (menggambarkan dengan kata-kata). Masalah yang ditelitimencakup: (1) metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran qur’an hadistpada siswa MTs Darul Hikmah Lenggo-lenggo Kabn Sinjai (2) Problematika apakahyang dihadapi guru qur’an hadist dalam pembelajaran qur’an hadist pada siswa MTsDarul Hikmah Lenggo-lenggo Kab. Sinjai . Permasalahan tersebut dibahas melaluistudi lapangan (diskriptif kualitatif) yang di laksanakan di MTs Darul Hikmah sertadijadikan sumber data untuk mendapatkan potret metode pembelajaran serta hal-halyang terkait yang sudah penulis sampaikan. Datanya diperoleh dengan carawawancara, observasi, dan Dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yangdigunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) metode belajar yang digunakandi MTs Darul Hikmah adalah: Metode Ceramah, MetodeMembaca, Metode TanyaJawab, Metode Drill menurut penulis adalah drill atau latihan menulis, dan MetodeHafalan. (2) problematika terhadap penggunaan metode metode yang digunakan guruqur’an hadist pada Siswa MTs Darul Hikmah sebagai berikut : Faktor asal sekolahanak dan juga pendidikan non formal keagamaan , Faktor kemampuan anak yangberbeda-beda . Disinilah guru sangat penting untuk menentukan metode yang tepat.Ceramah adalah metode yang sangat sering digunakan di MTs Darul Hikmah,menurut penulis memang mengharuskan menggunakan ceramah mata pelajaran iniselain itu juga dengan pertimbangan faktor siswa yang lebih banyak lulusan dari SD,Faktor dari guru yang bersangkutan juga menjadi problematika dalam metodepembelajaran, serta sarana dan prasarana yang masih terbatas.Implikasi dari penelitian ini di antaranya: Sekolah menyediakan fasilitas yangmendukung pembelajaran qur’an hadist seperti penambahan media pembelajaranyang berupa audia visual dan buku-buku penunjang, Sekolah mempunyai catatankhusus terkait dengan kemampuan anak didik pada awal-awal di MTs agar dapatprioritas pembelajaran dari guru mata pelajaran qur’an hadis dan menentukan langkahselanjutnya, Hendaknya guru maupun orang tua mewajibkan dan memberi motivasikepada siswanya yang masih kurang pengetahuan tentang ilmu tajwid dan membacaal qur’an untuk belajar di TPQ atau kegiatan mengaji di rumah.xi

xii

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangIslam adalah agama yang sangat memperhatikanpendidikan. Beberapapetunjuk al-Qur’an maupun sunnah Nabi saw. dengan jelas menganjurkan parapemeluk Islam untuk meningkatkan kecakapan dan akhlak generasi muda, budipekerti yang luhur dan kecakapan yang tinggi. Al-Qur’an memerintahkan pada kaummuslimin agar meningkatkan kualitas dan untuk tidak meninggalkan keturunan yanglemah, yang akan menimbulkan kekhawatiran.Allah swt. Berfirman dalam Q.S. al-Nisa (4): 9: Terjemahnya:Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya merekameninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang merekakhawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah merekabertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur katayang benar.1Dari penjelasan ayat tersebut, menunjukkan bahwa pendidikan sebagai prosespembentukan kepribadian adalah hal yang esensial dalam kehidupan manusia, yanglazimnya dimiliki dan tertanam dalam diri setiap muslim. Pendidikan pada dasarnyabertujuan untuk mencetak manusia yang berkualitas. Kompetensi lulusan diharapkanDepartemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,2012), h. 10111

2dapat memiliki daya saing yang tinggi. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dirumuskan pengertian pendidikan sebagaiberikut:Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2Madrasah merupakan wadah utama pendidikan dan pembinaan umat Islam,sekaligus sebagai lembaga formal bagi umat Islam terutama bagi masyarakatpedesaan yang jauh dari pusat pemerintahan. Sejak zaman penjajahan Madrasahsudah ada yang diselenggarakan oleh umat Islam. Sejalan dengan proses pendidikandi Madrasah, penyelenggaraan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis belum dapatmenunjukkan hasil yang diharapkan. Hal tersebut nampak dengan adanya sikappeserta didik atau luaran Madrasah yang masih kurang mendapat simpatik darimasyarakat.Sebagai pengajar atau pendidik, guru memiliki peran yang penting dalammenentukan kuantitas dan kualitas pengajaran di Sekolah. Oleh sebab itu, guru harusmemikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkankesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal inimenuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode2Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Cet.I; t.tp: Wacana Intelektual Press,2006), h. 85

3mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalammengelola proses belajar mengajar.Sehubungan dengan hal tersebut, Madrasah Tsanawiyah Darul HikmahLenggo-lenggo sebagai lembaga pendidikan yang lebih dikenal sebagai lembagapendidikan keagamaan Islam menghadapi tantangan yang berat seiring dengantuntunan perubahan zaman. Oleh karena itu, Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmahharus memperhatikan metode pembelajaran yang diterapkan. Hal ini penting karenametode pembelajaran dipandang sebagai aspek yang sangat korelatif dengan prestasibelajar peserta didik.Pada konteks tersebut, pelajaran Qur’an Hadis pada MTs Darul Hikmahmerupakan mata pelajaran pokok yang harus diberikan kepada peserta didik. Olehkarena itu, pembelajaran Qur’an Hadis harus dilakukan secara maksimal agar pesertadidik harus benar-benar memahami dan menghayatinya.Perlu kita ketahui bahwa mengajar bukan suatu pekerjaan (tugas) yangmudah. Keberhasilan suatu proses pengajaran, banyak ditentukan oleh strategi danmetode mengajar yang digunakan.Allah Swt. Yang memberi tugas Rasul untuk mengajar mausia, tentu tidakdilepas begitu saja melaksanakan tugas mengajar, tetapi dapat dipastikan bahwa AllahSwt memberi bimbingan dan petunjuk tentang strategi dan metode yang digunakandalam menjalankan tugas-tugasnya. 33Chaeruddin B, Metodologi Pengajaran Agama Islam Luar Sekolah ( Yogyakarta: Lanarka,2009), h.35

4Metode pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang guru sebagai pemegangmanajemen kelas yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yangdikehendaki.Menurut Nasution bahwa dalam proses belajar, guru harus menggunakanmetode yang tepat agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif.4Dalam hal ini, penentuan metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didikadalah metode yang mampu menarik perhatian dan minat peserta didik.Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis tertarik mengadakanpenelitian tentang “ Metode Pembelajaran al-Qur’an Hadis dan Problematikanya padaSiswa Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Lenggo-lenggo Kec. Sinjai Timur., Kab.Sinjai.B. Rumusan Masalah1.Metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran Qur’an Hadis padasiswa Madrasah Tsanawiyah(MTs) Darul Hikmah Lenggo-lenggo ?2. Problematika apakah yang dihadapi Guru Qur’an Hadis dalampembelajaran Qur’an Hadis pada siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs)Darul Hikmah Lenggo-lenggo ?C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Untuk mengetahui gambaran metode pembelajaran Qur’an Hadis pada siswaMadrasah Tsanawiyah(MTs) Darul Hikmah Lenggo-lenggo.4Nasution S, Kurikulum dan pengajaran (Cet. I; Jakarta:Bumi Aksara, 1999), h.54

5b. Untuk mengetahui bentuk problematika metode pembelajaran Qur’an Hadispada siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Hikmah Lenggo-lenggo2. Kegunaan Penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan pengetahuandan pengalaman bagi pengajar atau calon guru khususnya untuk penulis dalamhal merencanakan, memilih, dan menggunakan metode mengajar sebagaikebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas maupun di luarsekolah.b. Dari penelitian ini nantinya dapat diketahui problematika yang dihadapi guruqur’an hadist dalam pembelajaran qur’an hadist di MTs Darul Hikmahsekaligus nantinya penulis dapat memberikan saran yang penulis sampaikan dibab terakhirD. Pengertian Judul dan Definisi OperasionalUntuk lebih memudahkan memahami maksud yang terkandung dalampembahasan ini, maka terlebih dahulu penulis menguraikan beberapa pengertiankonsep variabel yang ada dalam rumusan masalah, sebagai berikut:1. Metode pembelajaran Qur’an Hadis adalah upaya penyajian untuk menyajikanbahan pelajaran Qur’an Hadis kepada Siswa di dalam kelas agar dapat diserapdan dipahami dengan baik oleh siswa.2. Problematika yang dimaksud adalahmasalah(pendidik) dalam menerapkan metode pembelajaran.yang dihadapi para guru

6E. Garis Besar Isi SkripsiUntuk mendapatkan gambaran yang utuh dan sistematis, penulisan skripsiini terdiri dari lima bab dan setiap bab dirinci ke dalam beberapa sub bab yang tidakterpisahkan. Adapun rincian dari setiap bab adalah sebagai berikut:Bab I Pendahuluan mencakup penjelasan-penjelasan yang berkaitan eratdengan masalah yang dibahas dalam bab-bab selanjutnya. Oleh karena itu, bagianpendahuluan dimaksudkan untuk mengantar pembaca memasuki uraian-uraianselanjutnya. Dalam bab ini terdiri atas lima bagian besar yaitu latar belakangpermasalahan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, defenisi operasionalvariabel, dan garis besar isi. Pada latar belakang masalah yang dibahas adalah penelitimengambil masalah yang diangkat. Sedangkan pada rumusan masalah dikemukakanmasalah yang akan dipecahkan. Rumusan masalah ini diungkapkan dalam bentukpertanyaan. Selain itu diperlukan defenisi operasional variabel yang diperhatikan.Adapun dalam tujuan penulisan diungkapkan tujuan penulis menyusun skripsi ini.Tujuan ini harus diungkapkan secara jelas dan didasarkan pada rumusan masalah.Dalam kegunaan penelitian diuraikan manfaat yang akan diperoleh dari penelitianini. Baik untuk siswa, guru, sekolah maupun untuk peneliti sendiri. Adapun yangterakhir yaitu garis besar isi yang merupakan uraian penjelasan setiap bab.Bab II adalah tinjauan pustaka yang berisi kerangka konseptual mengenaipembahasan dalam skripsi ini. Pada bagian ini diawali dengan ajaran,Jenis-jenismetodepembelajarandan

7Bab III adalah metodologi penelitian yang mencakup jenis dan lokasipenelitian, sumber data, fokus penelitian, instrumen pengumpulan data, prosedurpengumpulan data dan tekhnik analisis data.Bab IV hasil penelitian, memuat hasil-hasil penelitian yang meliputigambaran umum atau selayang pandang Madrasah Tsanawiyah Darul HikmahLenggo-lenggo Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Kemudian deskripsitentang metode pembelajaran Qur’an Hadis pada siswa MTs Darul Hikmah.Kemudian penulis mengemukakan problematika yang dihadapi Guru Qur’an Hadisdalam menerapkan metode pembelajaran Qur’an Hadispada siswa MTs DarulHimah Lenggo-lenggo Kabupaten Sinjai.Bab V penutup yang meliputi kesimpulan hasil penelitian berdasarkan denganrumusan masalah yang ada. Dan saran-saran yang dianggap perlu agar tujuanpenelitian dapat tercapai dan dapat bermanfaat sesuai dengan keinginan peneliti.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian Metode Pembelajaran dan Pelaksanaannya di SekolahMetode berasal dari bahasa yunani, yaitu metha dan hodos. Metha berartimelalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan ataucara yag harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam bahasa arab, metodedisebut “thariqah”.1Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, denganpenggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2 Pengertian lainmetode ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikanbahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas , baik secara individual atau secarakelompok/klasikan, Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkanoleh siswa dengan baik.3 Menurut Ahmad Tafsir, bahwa metode adalah cara yangpaling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu.4Sedangkan Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upayauntuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaranterdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapaihasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembanganmetode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. 51Bukhari Umar, Ilmu pendidikan Islam (Cet.I; Jakarta: Amzah, 2010), h. 180Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: PT.Refika Aditama, 2007), h.153Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Cet.II; Bandung: CV PustakaSetia, 2005), h. 524Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Cet. IX, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2007), h. 9.5Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), h. 228

9Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikanmaupun teori belajar. Pembelajaran merupakan penentu utama keberhasilanpendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajardilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh pesertadidik atau murid.6Dengan demikian pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang olehguru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yangbaru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan danevaluasi dalam kegiatan belajar mengajar.Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuaidan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuanpembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yan diharapkan.7Adapun pengertian metode pembelajaran menurut Wina Sanjaya adalah carayang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalamkegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 8sedangkan menurut Corey pembelajaran adalah proses dimana lingkunganseseorang secara langsung di sekolah untuk memungkinkan ia turut serta dalamtingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon situasitertentu.9Berdasarkan pengertian di atas, berarti penulis dapat mengambil kesimpulanbahwa metode adalah cara atau jalan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang6Saiful Sagala, op.cit., h. 61Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rosda Karya,2002), h.928Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Cet. IV: Jakarta: Kencana 2008), h. 147.9Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Cet. VIII; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 67

10telah ditetapkan. Sedangkan metode pembelajaran adalah teknik atau cara yangdigunakan dalam proses belajar mengajar oleh guru yang telah direncanakansebelumnya agar dapat diserap dan dipahami oleh peserta didik.Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuanpembelajaran. Pemilihan metode tertentu dalam suatu pemebelajaran bertujuan untukmemberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesanoperasional pembelajaran.B. Mata Pelajaran Al-Qur’an HadistPembelajaran al-Qur’an Hadis sebagai landasan yang integral dari pendidikanagama, memang bukan satu-satunya yang menentukan dalam pembentukan watakdan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran al-Qur’anHadits memili

konsep variabel yang ada dalam rumusan masalah, sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran Qur’an Hadis adalah upaya penyajian untuk menyajikan bahan pelajaran Qur’an Hadis kepada Siswa di dalam kelas agar dapat diserap . A. Pengertian Metode

Related Documents:

biasa digunakan dalam pembelajaran IPA diantaranya metode ceramah, demonstrasi, eksperimen dan diskusi. Selain itu ada metode-metode lain yang dapat dilakukan seperti metode proyek, brainstorming, bermain peran dan karyawisata. Pada pelaksanaannya setiap metode pembelajaran memiliki langkah-langkah yang berbeda.

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

7. Metode Exstended Quadratic Interior Point (EQIP) Sama dengan metode Karmakar, metode EQIP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier. Metode EQIP adalah metode deterministik yang merupakan pengembangan metode Karmakar. Metode EQIP dikembangakan oleh James A. Momoh. Metode EQIP bisa digunakan untuk

A. Hakikat Metode Inkuiri 1 Pengertian Metode Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari . Metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran inkuiri yaitu dengan menggunakan metode diskusi. Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami .

A. Metode Pembelajaran Course Review Horay. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu: “ Meta dan Hodos”. Meta berarti melalui dan Hodos berarti jalan atau cara, jadi metode mengandung pengertian suatu

A. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achivement Division) 1. Hakikat Metode Kooperatif a. Pengertian Metode Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.5

Disampaikan pada “Seminar Metode Pembelajaran” bekerjasama dengan mahasiswa KKN- PPL UNY tahun 2011 di SMP N 2 Depok 1 METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF Oleh: Nurhidayati, M. Hum FBS UNY A. Batasan Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang perlu untuk dibedakanFile Size: 371KB

Asset management is therefore about aligning the way we manage our assets with our corporate objectives. In the case of Network Rail our principle aim is the delivery of our outputs in a safe and sustainable way, balancing life cycle costing with initial affordability. Our decision making always considers whole system and lifecycle costs and is subject to continual refinement from our .