Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Ekskresi

2y ago
38 Views
2 Downloads
230.54 KB
11 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jacoby Zeller
Transcription

Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Ekskresi padaManusia dengan Model Argument Driven Inquiry (ADI)Yesi Yosinta *, Neni Hasnunidah, Berti YolidaPendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. SoemantriBrojonegoro No. 1 Bandar Lampunge-mail: yosintayesi@gmail.com, Telp. 082311601527Received:Accepted:Online published:Abstract: Development of Practical Guidebook of Human Excretion System using withArgument Driven Inquiry (ADI) Model. Laboratory efficacy was supported by apractical guide book. This study aims to describe the validity and practicality of themanual excommunication manual of excretory systems in humans with an ArgumentDriven Inquiry (ADI) model that has been developed. This development research refers tothe 4-D model proposed by Thiagaradjan covering define, design, develop, anddisseminate stages. However disseminate was not done. The developed product was madewith attractive cover, Baskerville Old Face letter with size 12, and EYD is good andcorrect. Expert and practitioner validation results showed 84% and 98% ideality scoreswith "excellent" category. The results of legibility test by learners obtained 96% idealizedscore with the category "very good". The practicum implementation test result of allexperiments was 98% score with the criteria "almost all activities were performed". Thus,it can be concluded that the developed product was valid and practical.Keywords: Argument Driven Inquiry (ADI), development, human excretion systempractical guidebookAbstrak: Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Sistem Ekskresi pada Manusiadengan Model Argument Driven Inquiry (ADI). Keefektifan kegiatan laboratoriumditunjang dengan adanya buku penuntun praktikum. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan validitas dan praktikalitas buku penuntun praktikum sistem ekskresipada manusia dengan model Argument Driven Inquiry (ADI)yang telah dikembangkan.Penelitian pengembangan ini mengacu pada model 4-D yang dikemukakan olehThiagaradjan meliputi tahap define, design, develop, dan disseminate. Akantetapi,disseminate tidak dilakukan. Produk yang dikembangkan dibuat dengan sampulyang menarik, huruf Baskerville Old Face dengan ukuran 12, serta EYD yang baik danbenar. Hasil validasi ahli dan praktisimenunjukkan skor keidealan 84% dan 98% dengankategori “baik sekali”. Hasil uji keterbacaan oleh peserta didik memperoleh skorkeidealan 96% dengan kategori “baik sekali”. Uji keterlaksanaan praktikum dari semuapercobaan menghasilkan skor 98% dengan kriteria “ hampir seluruh kegiatan terlaksana”.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan valid danpraktis.Kata kunci: Argument Driven Inquiry (ADI), buku penuntun praktikum, pengembangan,sistem ekskresi pada manusia

PENDAHULUANSalah satu kegiatan laboratorium disebutdengan istilahpraktikum. Menurut Suharso (2011:389) praktikum bertujuan memberikan kesempatan kepada pesertadidik melakukan kegiatan praktikberdasarkanteori yang telahdidapatkan. Keberhasilan dan keefektifankegiatanpraktikumditunjang oleh beberapa faktor, salahsatunya yaitu dengan adanya bukupenuntunpraktikum.MenurutMuhajir (2015: 126) penuntun praktikum bertujuan untuk menuntunsiswa dalam melakukan praktikumdan membantu guru dalam mencapaitujuan pembelajaran.Kurikulum 2013 yang saat iniditerapkan menuntut adanya prosespembelajaran yang dipandu dengankaidah-kaidah pendekatan saintifikatau pendekatan ilmiah. Salah satumodel pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah adalahInquiry Learning atau pembelajaraninkuiri. Model pembelajaran inkuiriadalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan padaproses berpikir secara kritis dananalitisuntukmencaridanmenemukan sendiri jawaban darisuatu masalah yang dipertanyakan(Sanjaya, 2006: 196). Masalah yangdipertanyakanmerupakanpermasalahan nyata di alam, sehinggadapat melatih keterampilan ilmiahsiswa untuk mendapatkan temuantemuan di dalam masalah itu melaluiproses penelitian (Kemendikbud,2014: 37).ArgumentDriven Inquiry(ADI) merupakan salah satu modelberbasis inkuiri yang tepat dalamupaya peningkatan keterampilanproses sains melalui kegiatanpraktikum. Model pembelajaran ADImerupakansebuahmodelpembelajaran yang dapat membantusiswa belajar untuk berpartisipasidalam argumentasi ilmiah danmenggunakan ide-ide dan konsepuntuk memahami fenomena alam(Ginanjar, 2015: 33). Dengan modelADI, siswa dapat mengalami danmenemukan sendiri tentang konsepmekanisme dan anatomi organpenyusun sistem ekskresi melaluikegiatan laboratorium. Dan yangpaling penting dari model ADI adalahsiswaharusmengomunikasikanargumennya. Sehingga siswa dapatmelatih kemampuan argumentasinya.Dengan kata lain, tahapan-tahapandalam model ADI yaitu 1) identifikasitugas, 2) pengumpulan data, 3)produksi argumen tentatif, 4) sesiinteraktifargumen,dan5)penyusunan laporan penyelidikansengaja dirancang untuk menumbuhkan pengalaman peserta didikmenjadi lebih ilmiah terutama dalamkegiatan di laboratorium (Sampson &Gleim, 2009: 465).Materi sistem ekskresi padamanusia kelas VIII Kurikulum 2013membahas tentang pengertian sistemekskresi yaitu proses pengeluaran zatsisa dalam tubuh, struktur dan fungsiorgan penyusun ekskresi yaitu ginjalyang terletak di kanan dan kiri tulangpinggang dan berfungsi dalampenbentukan serta pengeluaran zatsisa berupa urin. Kulit terdiri atas dualapisan jaringan yaitu epidermis (kulitari) dan dermis. Pada lapisan dermisterdapat kelenjar keringat yangberfungsi menghasilkan keringat dankemudianmengeluarkannyamelaluipori-pori kulit sebagai sisametabo- lisme. Organ paru-paruterdapat alveolus, alveolus merupakantempat utama bagi pertukaran gasO2dan CO2 antara udara yang dihirupdan darah. Dalam jaringan, darah

mengikat karbondioksida (CO2) untukdikeluarkan bersama H2O yangdikeluarkan dalam bentuk uap air(Junqueira & Jose 2011: 292). Hatidalam proses ekskresi berfungsimeng-hasilkan cairan empedu. Cairanempedu mengandung beberapa bahan,seperti garam-garam empedu, pigmenempedu(bilirubin),kolesterol,mineral, dan air.Selanjutnya gangguan pada sistem ekskresi seperti batuginjal, nefritis, diabetes insipidus,biang keringat, dan penyakit kuning(Kemendikbud, 2014: 41-45).Pembelajaran materi sistemekskresi diarahkan untuk mencapaiKD 3.10 Menganalisis sistemekskresipadamanusiadanmemahami gangguan pada sistemekskresi serta upaya menjagakesehatan sistem ekskresi dan 4.10Membuat karya tentang sistemekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga sanaanpembelajaran harus dilakukan denganbaik,salahsatunyadenganmenyediakan bahan ajar yang sesuaidengan kebutuhan siswa yaitu bukupenuntun praktikum.Akan tetapi,selama ini kebanyakan guru hanyamenggunakanbuku pegangan IPAsebagai penuntun praktikum.Hasil wawancara terhadap 12guru yang mengajar kelas VIII dari 25SMP/MTs Negeri dan Swasta di KotaBandar Lampung diketahui bahwapenuntun praktikum sistem ekskresiyang digunakan oleh guru yaitu daribuku siswa sebanyak 92% dan 8%merupakan LKS yang disusun olehguru. Selain itu, belum pernah adayang menggunakan model pembelajaran ADI, dan belum adapembuatan penuntun praktikum yangdengan model ADI. Pembelajarankhususnya kegiatan praktikum perludiperkuat dengan menerapkan modelpembelajaran berbasis penelitian(penemuan), karena memberikankesempatan kepada peserta didikuntuk mengembangkan ide dangagasandalamusahauntukmemecahkan masalah sehingga dapatmeningkatkan keterampilan prosessains (Purba, 2015: 22). Oleh sebabitu, penuntun praktikum sebaiknyadisusun dengan berbasis modelpembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains.Berdasarkan latar belakangyang telah dikemukakan, penuntunpraktikum sangat penting gunameningkatkan keberhasilan dalamkegiatan praktikum, maka penelititertarik untuk melakukan penelitianyang berjudul “Pengembangan BukuPenuntun Praktikum Sistem EkskresipadaManusiadenganModelArgument Driven Inquiry (ADI)”.Rumusan masalah dalam penelitianini adalah bagaimana validitas danpraktikalitasbukupenuntunpraktikum sistem ekskresi padamanusia dengan model ADIyangdikembangkan.Penelitianinibertujuan untuk mendeskripsikanvaliditas dan praktikalitas bukupenuntun praktikum sistem ekskresipada manusia dengan model ADIyang dikembangkan.METODEPenelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei–Agustus 2017.Penelitian ini dilaksanakan diLaboratorium Pembelajaran BiologiFKIP Universitas Lampung dan ujiketerbacaan kepada siswa kelas VIIIMTs Negeri 1 Bandar Lampung. Ujiketerbacaandilakukanuntukmengetahui keterbacaan penuntunpraktikum yang telah dikembangkan.

Desain yang digunakan padapenelitian ini adalah Research andDevelopment (R & D). Sedangkanmodel yang digunakan yaitu 4-DyangdirekomendasikanolehThiagarajan (1974: 5). Adapuntahapan 4-D meliputi ngan(develop),danpenyebarluasan (disseminate). ertamayangdilakukanyaitupendefinisian(define). Pada tahap ini dilakukananalisis kebutuhan yang terditi dari:1) analisis ujung depan; 2) analisissiswa; 3) analisis konsep; 4) analisistugas; 5) analisis perumusan tujuanpembelajaran.Daritahapinidiperoleh konsep penting yangdigunakan untuk rancangan awalbuku penuntun dengan model ADI.Tahapankeduayaituperancangan (design), pada tahap inidilakukan perancangan komponenkomponen penuntun praktikum yangberupa teks dan gambar terkaitkegiatan untuk melatih kemampuanargumentasi siswa. Selain itu,terdapatpertanyaan-pertanyaandiskusi yang harus dikerjakan olehsiswa untuk mengarahkan merekamenemukan konsep terkait materisistem ekskresi. Hasil dari tahap iniadalah penuntun praktikum yangdilengkapi dengan kunci atau draft 1.Tahapanterakhiryaitupengembangan (develop). Pada tahapini dilakukan telaah dan validasi draft1 buku penuntun praktikum yangdisertai kunci. Ada 5 penelaah yaitu 2orang dosen sebagai validasi ahli dan3 orang guru biologi SMP sebagaipraktisi untuk mendapatkan saran danmasukan guna perbaikan untuk draft1.Dua orang validasi ahli melakukanvalidasi pedagogik, content/isi, dandesain. Hasil dari ketiga validasi inimenghasilkanmasukanuntukdijadikan bahan pertimbangan untukmenyempurnakan draft 1 menjadidraft 2 buku penuntun praktikumsistem ekskresi pada manusia denganmodel ADI yang siap diuji coba padasiswagunamengetahuiketerbacaannya. Hasil data responsiswa terhadap keterbacaan penuntunpraktikum digunakan sebagai bahanpertimbangan untuk menyempurnakan draft 2 menjadi draft 3 bukupenuntun praktikum sistem ekskresidengan model ADI.Instrumen yang digunakanpada penelitian ini yaitu, angketvalidasi penuntun praktikum, angketrespon siswa dan lembar observasiketerlaksanaan praktikum. Angketvalidasi buku penuntun praktikummengadaptasi angket oleh Ni’mah(2013: 85-91) berupa daftar cek edagogik,validitas content/isi, dan validasidesain. Angket validasi ini diberikankepada 2 orang ahli dan 3 orang gurubiologi SMP. Validator diminta untukmenanggapipernyataandenganmemberikan skor penilaian denganketentuan: 1 tidak baik/tidak sesuai;2 kurang baik/kurang sesuai; 3 baik/sesuai; 4 sangat baik/sangatsesuai.Angket respon siswa diberikan kepada 30 siswa yang telahmelakukan praktikum. Berdasarkanhasil analisis angket ini akandiketahui respon siswa tentang bukupenuntun praktikum sistem ekskresipada manusiadengan model ADI.Angket ini mengadaptasi angket olehNi’mah (2013: 94-96) berupa daftarcek dan disajikan dalam bentukpernyataan positif. Siswa dimintauntuk menanggapi pernyataan denganjawaban “Ya” atau “Tidak”. Setiap

indikatorpadajawaban“Ya”diberikan skor 1 dan “Tidak”diberikanskor0.Kemudianmemasukkan skor yang diperoleh dariangket validasi dan angket responsiswa ke dalam kategori menurutArikunto (2006: 211) pada Tabel 1untuk mengetahui kriteria rentangskor.Tabel 1. Kriteria Rentang SkorPersentase Skor 2121 -,4041 – 7071 – 100KategoriKurangCukupBaikBaik sekaliSumber: Arikunto (2006: 211).Tabel 2. Interpretasi KeterlaksanaanBuku Penuntun PraktikumPersentaseKeterlaksanaanPenuntun (PKP)(%)PKP 00 PKP 2525 PKP 50PKP 5050 PKP 7575 PKP 100PKP 100KriteriaTak satu kegiatanpun terlaksanaSebagian kecilkegiatan terlaksanaHampir setengahkegiatan terlaksanaSetengah kegiatanterlaksanaSebagian besarkegiatan terlaksanaHampir seluruhkegiatan terlaksanaSeluruh kegiatanterlaksanaSumber: Hasnunidah (2016: kum digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keterlaksanaanbuku penuntun praktikum yangdikembangkan.Lembarinimengadaptasi dari Hasnunidah (2016:97), yaitu berupa daftar cek yangdikembangkan oleh peneliti kemudiandivalidasi oleh pembimbing. Lembarobservasi ini diberikan kepadaobserver yang mengamati kegiatansetiap kelompok saat melakukanpraktikum. Observer adalah 3 orangguru IPA MTs Negeri 1 BandarLampung. Observasi menggunakanlembar observasi inidiisi dengan caramemberi tanda checklist pada salahsatu kolom penilaian.Kolompenilaian terdiri ataskriteria:“terlaksana” diberikan skor 2,“kurang terlaksana” diberikan skor 1,dan “tidak terlaksana” diberikan skor0. Kemudian memasukkan skordiperoleh untuk mengetahui kriteriake dalam kategori keterlaksanaanpenuntun praktikum dengan kriteriamenurut Hasnunidah (2016: 98)seperti ditunjukkan pada Tabel 2.Teknik analisis data yangdigunakan yaitu statistik deskriptif.Teknik analisis ini digunakan untukmenunjukkan deskripsi atau profilkualitas penuntun praktikum yangdikembangkan. Nilai deskriptif yangdigunakan meliputi: rata-rata, reratatetinggi,rerataterendah,danpersentase.HASIL DAN PEMBAHASANProduk yang telah dihasilkanmemuat karateristik sebagai berikut:a)Sampulbukupenuntunpraktikum meliputi judul buku, namapenyusun, kelas, semester, tahunterbit, dan ilustrasi yang dapatmemberikan informasi secara tepattentangmateriisipenuntunpraktikum. b) Komponen-komponenyang terdapat dalam isi buku meliputicover, kata pengantar, daftar isi, tatatertib praktikum, tata tertib diskusiargumentatif, panduan argumentasidanlembar review laporanpenelitian, Lembar Kerja Praktikum

(LKP) 01, LKP 02, LKP 03, LKP 04,daftar pustaka dan kunci jawaban. c)LKP terdiri atas identitas siswa, judulpraktikum, dasar teori, tujuanpraktikum, pertanyaan penelitian, alatdanbahan,langkahkerja,argumentasi pada papan tulis, sesiargumentasi, dan laporan. d) Formatbuku penuntun menggunakan hurufBaskerville Old Face dengan ukuran12. e) Penggunaan bahasa menggunakan kalimat mudah dipahami,tidakbermaknaganda,danmenggunkan EYD yang baik danbenar.Tahapanpertamayangdilakukan uji validasi terhadap bukupenuntun yang dikembangkan. Hasiluji validasi tertera pada Tabel 3.Tabel 3. Hasil Validasi Ahli terhadapBuku Penuntun PraktikumAspek1. Kelengkapanidentitas bukupenuntunpraktikum padahalaman sampul2. KejelasanTujuanPraktikum3. PenyajianMateri4. PenggunaanBahasa5. TingkatKeterbacaan6. Tampilan Fisik7. TingkatKeterlaksanaanKegiatanPraktikum8. PengembanganDiri Sesuaidengan ModelADISkor Sekali82BaikSekaliHasil validasi buku penuntunpraktikum untuk aspek kejelasantujuan praktikum memperoleh skorkeidealan 79% dengan kategori “BaikSekali”. Hal ini menunjukkan bahwatujuan praktikum yang termuat dalambuku penuntun praktikum sudahsesuai dengan KI dan KD yang akandicapai siswa. Menurut Prastowo(2012: 17) penyusunan bahan ajaryang baik dilakukan secara sistematis,dan menampilkan sosok utuh darikompetensi yang akan dikuasai siswa.Sementara itu untuk aspekpenyajian materi memperoleh saranperbaikan,yaitu materi harusdifokuskan pada sistem ekskresi kupenuntun praktikum diperbaiki sesuaidengansaranperbaikandanmemperoleh skor keidealan 79%dengan kategori “baik sekali”. Hal inimenunjukkan bahwa materi yangdisajikan, alat dan bahan, sertaprosedur kerja sudah sesuai dengantujuanpraktikum.Selainitu,penyampaian pertanyaan penelitiandengan tujuan praktikum sudah jelas.Aspek penggunaan bahasa dantingkatketerbacaansama-samamemperoleh skor keidealan 75%dengan kategori “baik sekali”. Hal inimenunjukkan bahwa kalimat-kalimatyang terdapat pada buku penuntunmudah dipahami, penggunaan ejaandan tanda baca sudah tepat. Selain itu,tipe, ukuran (font), dan style tulisansudah jelas. Menurut Prastowo (2012:154) bahan ajar yang baik harusmemperhatikan bahasa dan gayatulisan yang indah dan menarik.Selain itu, kalimat yang digunakanhendaknyakalimatsederhana,singkat, jelas, dan hanya memilikimakna tunggal untuk setiap kalimat(Hersandi, 2015: 143).Berdasarkan perolehan skorkeidealan dari keseluruhan aspekmenunjukkan bahwa buku penuntun

praktikum sistem ekskresi padamanusia mendapat kevalididan “baiksekali”. Menurut Prasetyo (2016:15)untuk melihat tingkat kelayakan suatupembelajaran dalam aspek validitasdibutuhkan peran para ahli danpraktisi untuk memvalidasi perangkatyang dikembangkan. Perangkat dapatdigunakan apabila aspek darikeseluruhanperangkatminimalberada dalam kategori baik.Selainujikevaliditasan,dilakukan pula uji praktisi. Hasil ujipraktisi dapat dilihat pada Tabel 4.Tabel 4. Hasil Uji Praktisi terhadapBuku Penuntun PraktikumAspek1. Kelengkapanidentitas bukupenuntunpraktikum padahalaman sampul2. KejelasanTujuanPraktikum3. Penyajianmateri4. PenggunaanBahasa5. TingkatKeterbacaan6. Tampilan Fisik7. TingkatKeterlaksanaanKegiatanPraktikum8. PengembanganDiri Sesuaidengan ModelADISkor ikSekali100BaikSekaliBerdasarkan Tabel di atas,hasil uji praktisi buku penuntunpraktikumyangdikembangkanmemperoleh skor keidealan rata-rata98% dengan kategori “baik sekali”.Hal tersebut menunjukkan bahwabuku penuntun yang dikembangkandinyatakan praktis. Kepraktisan bukupenuntun praktikum apabila ditinjaudari aspek penyajian materi yangtersusun secara runut dan telahdisesuaikan dengan tujuan praktikum,sehingga membuat siswa mudahmemahami isi buku penuntunpraktikum. Selain itu, pada aspekketerlaksanaan kegiatan praktikummemperoleh skor keidealan 100%yang menandakan bahwa bukupenuntunpraktikummudahdigunakan oleh siswa. MenurutPrasetyo (2016: 18) guna menilaikualias produk dari sisi kepraktisandapat dilihat dari produk yangterlaksana nyata di lapangan, yaituseluruh kegiatan atau prosedur kerjayang tercantum di dalamnya mampuditerapkan.Padaaspekpenggunaanbahasa dan keterbacaan memperolehsaran perbaikan yaitu kata-kata“bagian kulit yang tidak diketahuiini” pada pertanyaan penelitiankurang jelas. Lalu peneliti melakukanrevisi sesuai dengan saran perbaikansehingga validator menyatakan bahwabahasa sudah baik dan mudahdipahami dengan skor keidelan 92%dan 100%.Setelahujikevaliditasan dan praktisi, selanjutnyadilakukan uji keterbacaan. Hasil ujiketerbacaan tersaji pada Tabel 5.Mengacu pada Tabel 5 hasil ujiketerbacaan menunjukkan bahwasemua aspek memperoleh kriteria“Baik Sekali”. Perolehan persentaserata-rata pada masing-masing aspekyaitu tampilan fisik buku penuntunpraktikum 97%, isi buku penuntunpraktikum91%,tingkatketerlaksanaan kegiatan praktikum94%, penggunaan bahasa 100%,pengembangan diri sesuai denganmodel ADI 100%. Melihat hasil yang

diperoleh maka penuntun praktikumyang dikembangkan mudah dipahamioleh peserta didik. Hal tersebutterlihat dari respon positif yangdiberikan siswa yaitu pada aspekketerlaksanaan kegiatan praktikum90% menyatakan praktikum mudahdilakukan, dan 90% mengemukakanpraktikummem- berikan pengalamanlangsung sehingga dapat membantumereka lebih aktif. Selain itu, padaaspek pengembangan diri sesuaidengan model ADI, 100% siswamenyatakan bahwa buku penuntundapatmenggambarkanprosespembelajaran yang membuat kelompok dan argumentasi. Hasiltersebuat sejalan dengan Sawitri(2008: 23-24) bahwa buku penuntundapat membantu siswa mengembangkan keterampilan proses melaluirincian kegiatan dalam penuntunpraktikum, siswa dapat bekerja secaramandiri baik individual maupunsecaraberkelompok.Didukungdengan hasil penelitian Demirciogludan Ucar (2015: 252) yangmenyatakan bahwa nilai argumentasiilmiah sisw

praktikalitas buku penuntun praktikum sistem ekskresi pada manusia dengan model ADIyang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas dan praktikalitas buku penuntun praktikum sistem ekskresi pada manusia dengan model ADI yang dikembangkan. METODE

Related Documents:

Buku Penuntun Praktikum Kimia Analitik I ini disusun untuk membantu dan mewadahi mahasiswa/i dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam melaksanakan praktikum biokimia di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Kami berharap dengan diterbitkannya buku penuntun praktikum ini, maka mahasiswa/i Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam semakin .

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi 4) Pendekatan pengembangan sistem akuntansi 5) Metodologi pengembangan sistem akuntansi 6) Alat dan teknik

pelaksanaan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Buku penuntun praktikum ini disusun untuk menunjang pelaksanaan praktikum mata kuliah metode pemisahan yang terintegrasi antara teori dengan praktikum. Penyusunan buku penuntun praktikum metode pemisahan ini didanai dari Dana DIPA FMIPA-Undiksha tahun 2018.

tersusunlah buku Penuntun Kimia Farmasi I ini. Penyusunan buku penuntun praktikum ini dimaksudkan untuk membantu para mahasiswa dalam melakukan praktikum secara terbatas. Untuk mengetahui analisa kuantitatif senyawa obat secara mendalam maka dianjurkan para mahasiswa untuk mempelajarinya d

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

2 AKD-217 Praktikum Kimia Analisis 4 2 16 3 AKD-218 Praktikum Kimia Organik 2 2 8 4 8AKD-219 Praktikum Kimia Anorganik 2 2 . Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum, alat tulis, alat hitung dan penunjang praktikum seperti

selesainya penuntun praktikum Kimia Organik ini. Buku penuntun ini merupakan petunjuk bagi mahasiswa untuk melakukan praktikum. Pada penuntun praktikum kimia organik ini berisi prosedur percobaan dan beberapa pertanyaan u

February 2019 State Current ASME A17.1 and A17.7 Code Versions Summary and Background Current Rule Development Status Upcoming Action Contact Agency Name Citation Regulatory ID AL ASME A17.1 (2016) ASME A17.7 (2007) Alabama auto-adopts the latest version of ASME codes six months after its publication date without the need for additional rulemaking. ASME A17.1 (2016) became effective 7/31/2017 .