BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI

2y ago
69 Views
2 Downloads
1.57 MB
64 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jayda Dunning
Transcription

BUKU PEDOMAN AKADEMIKPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI S-1FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PADJADJARAN2017i

KATA PENGANTARBerbagai perubahan yang terjadi terkait kebijakan Kurikulum Pendidikan PerguruanTinggi, menyebabkan perlunya adaptasi dalam penyelenggaran proses pembelajaran pada programstudi pendidikan dokter gigi jenjang S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (ProdiS1 FKG UNPAD). Oleh karena itu diperlukan suatu buku pedoman yang dapat menjadi acuan bagitim prodi, koordinator blok, pengampu, tenaga kependidikan dalam menyelenggarakan prosespembelajaran.Buku pedoman penyelenggaraan proses pembelajaran ini disusun dengan merujuk kepadaStandar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT), CapaianPembelajaran Kurikulum Pendidikan Tinggi (CP KPT) berdasarkan hasil Lokakarya AFDOKGI(2016) yang berorientasi kepada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) sertakebijakan Universitas Padjadjaran mengenaipenyusunan buku pedoman akademik danTransformative Learning. Buku ini juga disusun berdasarkan hasil – hasil lokakarya evaluasi danperencanaan kurikulum pada Prodi S1 FKG UNPAD pada tahun 2016.Akhir kata, semoga buku pedoman ini bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatankualitas penyelenggaraan proses pembelajaran. Masukan, kritik dan saran sangat diperlukan gunamenyempurnakan buku pedoman ini.Bandung, 29 Juni 2017Tim Penyusunii

DAFTAR ISIContentsKATA PENGANTAR . iiDAFTAR ISI . iiiBAB I SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARANLULUSAN. 11.1 Sejarah. 11.2 Visi . 11.3 Misi . 21.4 Tujuan. 21.5 Kompetensi Lulusan . 2BAB II PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI . 32.1 Profil Lulusan . 32.2 Capaian Pembelajaran Pendidikan Dokter Gigi Jenjang Sarjana. 32.2.1Sikap . 52.2.2Keterampilan Umum . 52.2.3Keterampilan Khusus . 62.2.4Pengetahuan . 72.3 Bahan Kajian Pemilihan Bahan Kajian dan Materi Pembelajaran . 82.4 Struktur Blok/Mata Kuliah. 152.5 Prinsip dan Metode Pembelajaran. 212.6 Bentuk Pembelajaran . 232.6.1The Seven Jumps Methods of Tutorial . 242.6.2Proses Tutorial . 262.6.3Metode pembelajaran keterampilan klinis (Skills Lab) . 292.7 Program Pembelajaran. 302.8 Dosen. 38BAB III SISTEM PENILAIAN DAN LAPORAN PENILAIAN . 403.1 Teknik dan Instrumen Penilaian . 403.2 Nilai Kelulusan . 423.3 Ujian Perbaikan (Remedial Examination) . 423.4 Ketentuan Penilaian Akhir Mata Ajar (Subject) . 423.5 Pengumuman Hasil Ujian . 433.6 Evaluasi Keberhasilan Mahasiswa . 43iii

3.7 Yudisium . 433.8 Penghentian studi sementara (cuti akademik) . 443.9 Syarat Kelulusan Sarjana Kedokteran Gigi . 44BAB IV SANKSI AKADEMIK . 454.1 Pelanggaran. 454.2. Sanksi. 45BAB V SARANA DAN PRASARANA . 47BAB VI RISET, PPM DAN KERJASAMA . 49BAB VII KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI . 59iv

BAB ISEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DANCAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN1.1SejarahTerdorong oleh kebutuhan akan tenaga dokter gigi, FKG Unpad didirikan berdasarkanSurat Keputusan Menteri Muda P&K No 85633/S tertanggal 1 September 1959, dengan kantorhanya sebuah garasi rumah jalan Cisangkuy 4 Bandung. FKG Unpad terbentuk berkat upayaPanitia Pembentukan FKG Unpad yang terdiri dari Prof. Dr. R. Moestopo, Prof. Soeria Soemantri,MPH., R. Soeriadiredja, dr. Chasan Boesoeri, dan Prof. Dr. Naubaeuer.Pada saat pendirian tersebut, FKG Unpad tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yangmemadai. Ruang Kuliah dan Laboratorium untuk praktikum mahasiswa tersebar di beberapa lokasidi Bandung misalnya :menggunakan ruang kuliah di Kampus Pusat Unpad, Fakultas KedokteranUnpad, Fakultas MIPA Unpad, Jurusan Fisikadan Biologi ITB, Museum MandalawangsitSiliwangi, Dinas Kesehatan Gigi.Berkat perjuangan para perintisnya, maka wajah FKG Unpad berubah dari tahun ketahun.Sejak tahun 1963 FKG Unpad pindah ke Jl. Maulana Yusup 12 dan tahun 1978 menempati kampusyang lebih baik, sehingga ruang kuliah, laboratorium praktikum mahasiswa dan klinik gigi yangsebelumnya terpencar di beberapa lokasi dapat bersatu di kampus Sekeloa.Dalam perkembangannya pada tahun 1994, kampus baru selesai dibangun di Jatinangoryang digunakan untuk kegiatan administrasi dan pendidikan program SKG, sedangkan kegiatanprogram profesi dan spesialis dilaksanakan di kampus Sekeloa, Rumah Sakit Gigi dan Mulut(RSGM), Cleft Centre dan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin.Kampus FKG Unpad di Jatinangor terdiri dari beberapa gedung utama yang digunakansebagai ruang perkuliahan, tutorial, laboratorium, skills lab, ruang laboratorium IT, perpustakaan,mushola, dan kantin.Berdasarkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)Departemen Pendidikan & Kebudayaan RI No 017/BAN-PT/Ak-XV/S1/VI/2012, FKG Unpadmempunyai peringkat akreditasi A untuk jenjang pendidikan sarjana kedokteran gigi (SKG) yangberlaku hingga tahun 2017. Pada tahun 2017, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (S1)mendapat peringkat akreditasi A dari Badan Akreditasi Mandiri yaitu LamPTKes yang berlakuhingga tahun 2019.1.2VisiMewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menjadi lembaga pendidikantinggi yang unggul, mempunyai daya saing dalam pendidikan, penelitian, pelayanan dan ikut sertadalam pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik yang bertaraf internasional padatahun 2026.1

1.3Misi1. Menyelenggarakan proses pembelajaran ilmu kedokteran gigi yang berkualitas untukmenghasilkan lulusan yang professional dan beretika, memiliki komitmen terhadappengembangan bina mulia hukum dan lingkungan.2. Melaksanakan program penelitian, pengabdian masyarakat, untuk mengembangkankompetensi lulusan dalam pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.1.4Tujuan1. Menghasilkan lulusan yang unggul, mempunyai kemampuan akademik yang tinggi, kritisdan inovatif untuk memecahkan masalah penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.2. Menghasilkan lulusan pendidikan kedokteran gigi yang unggul dalam penelitian dasar danterapan, untuk pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.3. Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan program pelayanan kesehatan gunamemperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.1.5Kompetensi LulusanKompetensi lulusan merujuk kepada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 40Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI). Kompetensi dokter gigiterdiri dari 6 Domain dan 16 kompetensi utama (SKDGI terlampir).2

BAB IIPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI2.1Profil LulusanProfil lulusan yang mendasari perumusan Capaian pembelajaran (CP) berdasarkan hasilLokakarya AFDOKGI (2016) dapat dilihat pada tabel 2.1Tabel 2.1 Profil Lulusan Dokter GigiNo1ProfilLulusanCare pr oviderKemampuan yang dimiliki lulusanMampu menangani pasien secara holistik, sebagai individu dan sebagaibagian dari keluarga dan masyarakat, dan yang menyediakan perawatanberkelanjutan yang berkualitas dalam lingkup hubungan dokter-pasien yangberdasarkan kepercayaan dan saling menguntungkan2DecisionMampu memilih teknologi tepat guna untuk digunakan dalammakermempertinggi pelayanan kesehatan yang layak dan berbiaya murah3Communicator Seseorang yang mampu meningkatkan gaya hidup yang sehat denganpenyuluhan yang efektif dan nasehat yang tepat dalam konteks budaya danekonomi, dengan demikian kesehatan pada perorangan maupun kelompokakan meningkat dan terjaga4CommunitySeseorang yang karena kehormatan dan kepercayaan masyarakat setempat,leadermampu mengetahui kebutuhan kesehatan perorangan maupun kelompoksehingga dapat berperan dalam memotivasi masyarakat untuk turutberpartisipasi meningkatkan kesehatan umum serta khususnya5ManagerSeseorang yang dapat bekerja secara efektif dan harmonis dengan oranglain baik di dalam maupun di luar organisasi sistem pelayanan kesehatanuntuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasien dan masyarakat6Lecturer and Seseorang yang mampu bertindak sebagai pendidik profesional danresearcherilmuwan, yang senantiasa mampu mengembangkan diri sesuai kemajuaniptek secara tepat guna melalui penambahan ilmu dan penelitian7Creator dan Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan kesehatan di lingkungannya sertainovatormemikili kreativitas dan inovasi untuk membuat perubahan dan solusi untukmeningkatkan derajad kesehatan masyarakatSumber : Hasil Lokakarya AFDOKGI mengenai Profil lulusan dan Capaian Pembelajaran (2016)2.2Capaian Pembelajaran Pendidikan Dokter Gigi Jenjang SarjanaRumusan capaian pembelajaran merujuk pada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yangberkaitan dengan unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaan pengetahuan,sedangkan yang mencakup sikap dan keterampilan umum dapat mengacu pada rumusan yangtelah ditetapkan dalam SN-Dikti sebagai standar minimal seperti yang terlihat pada gambar 2.13

Gambar 2.1 Capaian PembelajaranUnsur pengetahuan dari Capaian Pembelajaran akan menggambarkan batas dan lingkupbidang keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian minimal yang harusdikuasai. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atausekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudahdisepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Dari bahan kajianminimal tersebut, prodi dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dankedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaran yangmemiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada Capaian Pembelajaran. Tingkatkedalaman dan keluasan bahan kajian untuk program studi pendidikan dokter gigi jenjang Sarjana(S1) sudah dirumuskan dalam lokakarya AFDOKGI (2016) yang mengacu kepada StrukturDimensi Pengetahuan dari Anderson (2011) sebagai revisi Taksonomi Bloom.Struktur Dimensi Pengetahuan dari Anderson (2011) sebagai revisi Taksonomi Bloomadalah sebagai berikut :A. Pengetahuan Faktual (Factual Knowledge) : elemen dasar yang harus diketahui mahasiswauntuk mengenal atau memecahkan masalah dalam disiplin ilmunya.B. Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge): Hubungan timbal balik di antara unsurunsur dasar di dalam suatu struktur yang lebih besar yang memungkinkannya berfungsi secarabersama-samaC. Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge): Bagaimana melakukan suatu hal, penelitian,kriteria penggunaan ketrampilan, algoritma, teknik-teknik, dan metodemetode.D. Pengetahuan Metakognitif (Metacognitive Knowledge): Pengetahuan tentang kognitif secaraumum serta kesadaran dan pengetahuan tentang kognitif seseorang.Rumusan Capaian Pembelajaran (CP)Pendidikan Dokter Gigi pada jenjang Sarjana (S1)berdasarkan hasil lokakarya AFDOKGI (2016) yang terdiri dari unsur sikap, keterampilan umum,keterampilan khusus dan pengetahuan dapat dilihat uraian berikut :4

2.2.1 Sikap1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral danetika;3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, danperadaban berdasarkan Pancasila;4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme sertarasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atautemuan orisinal orang lain;6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat danlingkungan;7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan11. Mengembangakan sikap dan kemampuan, seperti kejujuran, kolaboratif, kooperatif danintegritas.12. Memiliki sikap melayani (caring) dan empati kepada pasien dan keluarganya.13. Menjaga kerahasiaan profesi terhadap teman sejawat, tenaga kesehatan, dan pasien14. Menunjukkan sikap menghormati hak otonomi pasien, berbuat yang terbaik (beneficence),tidak merugikan (non-maleficence), tanpa diskriminasi, kejujuran (veracity) dan adil (justice).2.2.2 Keterampilan Umum1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam kontekspengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan danmenerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologiyang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkankaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain ataukritik seni; menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporantugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;4. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi ataulaporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidangkeahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;5

6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawatbaik di dalam maupun di luar lembaganya.7. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisiserta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya;8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawahtanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan mencegah plagiarism2.2.3 Keterampilan Khusus1. Mampu melakukan anamnesis secara mandiri dengan menggali riwayat pasien (riwayatkeluarga dan psikososial ekonomi, riwayat kepenyakitan dan pengobatan, riwayat perawatangigi mulut, perilaku) yang relevan dengan keluhan utama melalui metode komunikasi efektifterhadap pasien simulasi2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik umum dan sistem stomatognatik yang meliputipemeriksaan ekstra dan intra oral secara mandiri pada pasien simulasi dengan akurat sertamampu menetapkan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi dan kode etik3. Mampu mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medik yang komprehensif untuk keperluanidentifikasi odontologi forensik sesuai dengan Disaster Victim Identification (DVI) sebagaibahan untuk menentukan rencana perawatan gigi mulut secara kelompok4. Mampu menegakkan diagnosis awal, diagnosis banding, diagnosis akhir dan menetapkanprognosis kelainan atau penyakit gigi mulut secara teoritis berdasarkan patogenesis denganmempertimbangkan derajat resiko penyakit melalui interpretasi, analisis, dan sintesis datakasus sesuai standar klasifikasi penyakit internasional (International Classification of Diseases)secara mandiri.5. Mampu menyusun rencana perawatan gigi mulutberdasarkan analisis data kasus sesuaikonsep kedokteran gigi klinik, kedokteran gigi pencegahan, kedokteran gigi dasar, kedokteranklinik dan ilmu biomedik yang relevan dengan mempertimbangkan siklus hidup pasien dankondisi sosio-budaya secara mandiri.6. Mampu membuat keputusan dan melakukan perawatan gigi mulut pada manekin secaramandiri sesuai dengan metode dan prosedur baku dibawah bimbingan dosen.7. Mampu memilih dan mendemonstrasikan penggunaanmaterial, peralatan, dan teknologikedokteran gigi untuk perawatan gigi mulut pada panthom dan/atau pasien simulasi sesuaiindikasi secara mandiri.8. Mampu mendemonstrasikan cara mengendalikan rasa nyeri, takut dan kecemasan denganpendekatan farmakologik dan/atau non farmakologik secara mandiri6

9. Mampu membuat kajian secara mandiri permasalahan bidang kedokteran gigi pada pasien ataumasyarakat, dan mengusulkan alternatif solusi yang inovatif dengan pendekatan evidencebased dentistry yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik10. Mampu mendemonstrasikan pengelolaan praktik dan lingkungan kerja ya

BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI S-1 . Surat Keputusan Menteri Muda P&K No 85633/S tertanggal 1 September 1959, dengan kantor . sebagai ruang perkuliahan, tutorial, labor

Related Documents:

Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2007/2008 ini merupakan edisi revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2006/2007. Penyempurnaan dilakukan dalam Buku Pedoman ini dilakukan unt

Buku pedoman akademik Program Studi Teknik Informatika adalah pedoman dan ketentuan . F. Penulisan Laporan Tugas Akhir (Skripsi) 14 G. Bimbingan Akademik 15 . Departemen Kimia memiliki Program Studi Diploma III Analisis Kimia, Sarjana Kimia, Magister Ilmu Kimia, dan Doktor Ilmu Kimia; 3) .

Udayana Tahun Akademik 2019/2020 dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan Rektor ini. KEDUA : Tim Penyusun Pedoman Akademik Universitas Udayana Tahun Akademik 2019/2020 sebagaima

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH iii PRAKATA Buku pedoman penulisan karya ilmiah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sriwijaya (Unsri) tahun akademik 2020/2021 ini merupakan hasil revisi dari buku pedoman tahun 2019/2020. Dalam buku ini, beberapa bagiante

buku pedoman akademik program studi sarjana psikologi universitas indonesia kurikulum 2020

Petunjuk Penggunaan Buku Buku Proyek Profil Pelajar Pancasila adalah buku pedoman untuk guru PAUD yang merupakan bagian yang tidak teripisahkan dari kelima buku pedoman lain. Buku ini memberikan contoh penerapan pendekatan proyek yang di dalamnya mengandung muatan Profil Pelajar Pancasila. Beragam teori dan metode yang

Yogyakarta, buku ini merupakan pedoman pelakanaan proses belajar mengajar yang berlaku, yang dipahami agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Bagi mahasiswa diharapkan buku panduan ini dapat mengambarkan secara umum tentang program studi, ketentuan akademik, perku

INSTRUMENTATION ENGINEERING For mechanical, instrumentation, electrical, and concrete data, a simple trend line produced a reasonable average. Correlating hours to the total mechanical equipment count did not produce a convergence (table 2, Mechanical 1). Mechanical 2 shows improvement to the correlation when the mechanical account was correlated separately to various equipment classes, pumps .