Boarding School Berbasis Keungulan Lokal - Web UPI Official

2y ago
29 Views
2 Downloads
268.60 KB
30 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Boarding School Berbasis Keungulan LokalDr. Johar Maknun, M.Si (JPTA FPTK UPI)A. PendahuluanDalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah ditegaskan negaraberkewajiban mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang dalam halini salah satunya dapat dilaksanakan melalui pendidikan. Selanjutnya dalamUndang-Undang Sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untukmencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengembangan kemampuan sertapembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat di tengah persainganzaman.Pendidikan nasional memiliki tujuan mengembangkan potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadiwarga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa.Konsep Pendidikan hakikatnya merupakan proses pembentukan umnya.Sasaranpembentukannya menyangkut seluruh aspek, intelektual, sikap, dan keterampilan.Pendidikan memiliki peran penting dalam aktivitas jaran,pendidikanmempunyai arti yang lebih luas lagi. Pendidikan dapat berlangsung di masyarakat,di keluarga, di tempat bekerja dan tempat lainnya sementara pengajaran dalamprosesnya harus berlangsung secara terorganisir melalui institusi (formal)persekolahan termasuk di perguruan tinggi dengan menumbuhkan nilai-nilaipositif yang bermanfaat di kemudian hari. Siswa perlu diajarkan dan dikenalkansecara dini dalam sistem pendidikan (nasional) agar pada saat dibutuhkan merekatelah memiliki kapasitas dan akseptabilitas yang memadai untuk bekerja padabidang tertentu. Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting dan telahmenjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi dalam upayamemberdayakan masyarakat agar dari masyarakat yang sudah terbedayakan iniakan lahir generasi yang mumpunyi secara intelektual, sikap, dan keterampilan.1

Dari permasalahan dan tuntutan yang sedemikian penting, maka untukmencetak generasi masa depan diperlukan intuisi-intuisi pendidikan yang dapatmemberikan jawaban atas permasalahan dari konsekuensi-konsekuensi diatas.Faktor penentu keberhasilan pendidikan tidak bisa lepas dari empat unsur berikutyaitu potensi atau kemampuan siswa, guru yang profesional, fasilitas sekolah, dansentuhan-sentuhan manajemen, khususnya pada aspek model penyelenggaraanpendidikan ataupun dengan sentuhan manajemen dengan membuat modelpenyelenggaraan pendidikan yang inovatif seperti pembelajaran full day, boardingschool, kelas Internasional, program akselerasi, dan berbagai model pembelajaranyang berorientasi pada peningkatan kualitas peserta didik.Makalah ini akan menguraikan mengenai pengembangan SekolahMenengah Kejuruan (SMK) boarding school berbasis keunggulan lokal. Secararinci akan diuraikan mengenai tujuan penulisan, landasan teoritis, studi banding,konsep SMK boarding school berbasis keunggulan lokal, dan penutup.B. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menemukan konsep SekolahMenengah Kejuruan (SMK) boarding school berbasis keunggulan lokal.C. Landasan Teoritis1. Sistem Manajemen Sekolah BermutuManajemen adalah ilmu dan seni mengatur atau mengelola prosespemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber-sumber lainnya secaraefektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen pendidikanadalah pengorganisasian unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.Sedangkan manajemen sekolah adalah pengorganisasian unsur-unsur pendidikandi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsi manajemen antara lainadalah planning, organizing, actuating, controlling.Sebagai dasar pengembangan sistem manajemen pendidikan nasionalmelalui penyelenggaraan sekolah yang beorientasi kepada mutu dan ciri khastelah ditegaskan dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dalam pasal5 ayat (1) dan ayat (4) sebagai berikut: Ayat (1) Setiap warga negara mempunyai2

hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Ayat (4) Warganegara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperolehpendidikan khusus.Ruang lingkup manajemen sekolah: 1) Manajemen kurikulum/pengajaran;2) Manajemen peserta didik; 3) Manajemen ketenagaan/kepegawaian; najemenperpustakaan6)danlaboratorium; 8) Manajemen asrama; 9) Manajemen hubungan sekolah denganmasyarakat.a. Manajemen kurikulum/pengajaranPada prinsipnya kurikulum sekolah berorientasi kepada mutu dan ciri khasadalah mengikuti kurikulum nasional (sekarang kurikulum tingkat satuanpendidikan, KTSP), namun di tambah dan diperkaya dengan kekhasan yangefektif dan fungsional membawa visi dan misi sekolah.Ward (1994) menyatakan bahwa untuk melayani kebutuhan pendidikan anakyang berorientasi mutu, perlu diusahakan suatu pendidikan yang berdiferensiasi,yaitu yang memberi pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dankemampuan peserta didik. Dalam kaitan ini bahwa kurikulum berdiferensiasimerupakan kerangka berpikir konsepsional dalam memberikan pelayanan secarakhusus kepada anak.Pengembangan dan inovasi kurikulum berdiferensiasi adalah bagian integraldari lingkungan belajar peserta didik, yang memberikan layanan unggul kepadasemua peserta didik. Sehingga peserta didik dapat diberikan layanan pendidikanyang optimal dan setelah melalui proses yang diharapkan dapat melahirkanlulusan yang mampumengembangkan kreativitas yang mencakup integrasi dari kondisi empat ranah,kognitif, afektif, psikomotorik dan intuitif. Keunggulan adalah merupakanperkembangan optimal dari kreativitas.Isi kurikulum memusatkan dan mengkoordinasikan ide dan masalah sertatema yang lebih luas, rumit dan mendalam. Selain itu, juga mengintegrasikan ilmu3

pengetahuan secara melintang dengan sistem pemikiran, namun tidak terlepas darikurikulum yang berlaku (KTSP) serta harus tetap memiliki kesesuaian dankesepadanan. Hal ini berarti, materi harus digali dari berbagai sumber untukmemberikan kedalaman dan keasyikan dalam penelaahannya. Sehinga, dapatmemberikan gairah untuk menjelajahi ilmu pengetahuan dan kemungkinan untukmengahayati getaran penemuan dalam pengalaman belajar, memacu kepada citacita yang lebih tinggi.b. Manajemen peserta didikManajemen peserta didik termasuk salah satu bagian dari manajemensekolah secara keseluruhan, dan menduduki tempat yang sangat penting.Dikatakan demikian oleh karena, sentral layanan pendidikan di sekolah ada padapeserta didik. Semua kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkeanaan denganmanajemen pengajaran, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, keuangan,hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan khusus pendidikan,diarahkan agar peserta didik mendapat layanan pendidikan yang andal.Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturanterhadap peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulussekolah. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan denganpeserta didik secara langsung dan segi-segi lain yang berkaitan dengan pesertadidik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain pesertadidik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang baik kepada peserta didik.Ruang lingkup manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:1) Perencanaan peserta didik, termasuk di dalamnya adalah: sensus sekolah,ukuran sekolah, ukuran kelas dan kelas efektif.2) Rekrutmen (penerimaan peserta didik), meliputi penentuan: kebijakan, sistem,kriteria, prosedur, dan perencanaan penerimaan peserta didik.3) Orientasi peserta didik baru, meliputi pengaturan-pengaturan: hari-haripertama peserta didik di sekolah, pendekatan yang dipergunakan dalamorientasi peserta didik dan teknik-teknik orientasi peserta didik.4

4) Mengatur kehadiran, ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Termasuk didalamnya adalah : peserta didik yang membolos, terlambat datang danmeninggalkan sekolah sebelum waktunya.5) Mengatur pengelompokan peserta didik baik yang berdasarkan fungsipersamaan maupun yang berdasarkan fungsi perbedaan.6) Mengatur evaluasai peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki prosesbelajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentinganpromosi peserta didik.7) Mengatur kenaikan tingkat peserta didik.8) Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out.9) Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.10) Mengatur layanan peserta didikc. Manajemen tenaga kependidikanMoeljadi (1993) mengemukakan tugas guru adalah mendidik dalam artimengajar untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kecerdasan, melatihdalam arti membekali ketrampilan, dan mendidik dalam arti memasyarakatkansikap Taqwaterhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,mempertebal kebangsaan dan cinta tanah air. Tenaga kependidikan tersebuttermasuk SDM kependidikan sekolah pada umumnya. Pendayagunaan SDMkependidikan berorientasi kepada mutu dan ciri khas. Masalah kualitas akademiktermasuk kemampauan mengajar, aqidah dan akhlaq menjadi indikator yangdiprioritaskan.Komponen SDM tenaga kependidikan mencakup sebagai berikut: Kepala sekolah, dibantu oleh wakil kepala sekolah. Guru, tenaga Bimbingan Konseling. Pengembang kurikulum Pustakawan Psikolog Dokter atau petugas kesehatan Laboran dan teknisi sumber belajar Peneliti dan pengembang5

Pengawas (supervisor) Pengasuh asramaBoarding school selain berorientasi kepada mutu akademik juga padapembentukan watak dan kepribadian peserta didik, sehingga ada pengasuh asramayang bertugas menggantikan fungsi dan peran orang tua peserta didik di asramaserta psikolog yang akan memebantu peserta didik dalam memecahkan masalahyang berkaitan dengan perkembangan dirinya dan membantu membrikan arahanatau bimbingan konseling guna meraih sukses dalam belajar (hidden curriculum).Secara konseptual SDM diutamakan yang telah berpengalaman danditunjang oleh adanya keunggulan dalam kemampuan intelektual, moral,keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, keluasan wawasan kependidikan,kemampuan pengelolaan, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan professionaldalam memahami potensi, karakteristik dalam masalah perkembangan pesertadidik, mampu mengembangkan rencana studi, dan konseling peserta didik sertamemiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum.Persyaratan akademik lainnya guru berpendidikan terakhir sekurangkurangnyaS1 dengan IPK minimum 2,75 dan untuk Kepala Sekolahberpendidikan terakhir sekurang-kurangnya S1 bahkan diushakanS2, luluspsikotes dan tes kepemimpinan serta mampu menguasai Bahasa Inggris secaraaktif atau terampil dalam berkomunikasi. Dengan demikian, diharapkan merekadapat melaksanakan bidang tugasnya masing-masing sesuai dengan tuntutanpeserta didik.Untuk menjaring calon SDM kependidikan yang memiliki standar kriteria diatas, dilakukan seleksi dengan tahapan sebagai berikut:1) Achievement test, yang meliputi bidang pengetahuan umum, kemampuankeguruan termasuk ketrampilan mengajar, penguasaan bahasa Inggris,penguasaan agama dan bidang studi kejuruan.2) Psikotes, untuk mengetahu potensi dasar tenaga kependidikan yang meliputiIQ, SQ, TC dan EQ.3) Tes dinamika kelompok, untuk mengetahui kemampuan beradaptasi, kepekaandan daya sosialisasi.6

4) Tes kesehatan, untuk mengetahui apakah calon tenaga kependidikan terbebasdari penyakit menular dan tidak memiliki penyakit berat.Kendatipun telah dilakukan seleksi secara ketat, namun berdasarkanpengalaman, dalam prakteknya mungkin sering dialami kesulitan untukmendapatkan SDM kependidikan dengan standar kriteria tersebut.d. Pendekatan strategi belajar mengajarPendekatan strategi belajar mengajar, diarahkan pada terwujudnya prosesbelajar tuntas (Mastery Learning) yang memacu peserta didik dapat belajar secaraaktif dan kreatif sesuai bakat, minat dan kemampuan masing-masing, denganmemperhatikan keselarasan dan keseimbangan antara: 1) Dimensi tujuanpembelajaran; 2) Pengembangan kreativitas dan disiplin;3) Pengembanganpersaingan dan kerjasama; 4) Pengembangan kemampuan holistik dankemampuan berpikir atomistik; 5) Pelatihan induktif, deduktif dan tuntutanprakarsa.Keseimbangan inisangatdiperlukan dalamrangka pembekalanpengetahuan, sikap dan ketrampilan yang memungkinkan peserta didik berprilakufleksibel, mempunyai ketegasan, penuh keterbukaan, berorientasi ke masa depan,percaya diri sendiri, berinisiatif, penuh toleransi terhadap ketidakpastian, disiplin,berani mengambil resiko dan bertanggung jawab serta berorientasi padapenyelesaian tugas.Dipandang dari segi kegiatannya, pendekatan strategi belajar mengajar dapatdikembangkan melalui tiga kegiatan pokok yakni:1) Kegiatan melalui tatap muka yang terikat oleh struktur program kurikulumyang dilaksanakan secara kelas tetap atau moving kelas.2) Kegiatan kokurikuler (terstruktur), untuk memperdalam materi yang yangdipelajari lewat tatap muka.3) Kegiatan ekstrakurikuler (kegiatan mandiri), untuk memperkuas danmemperkaya wawasan mengenai materi yang sedang dipelajari, sertamemberikan ketrampilan kepada peserta didik baik bidang olah raga, seni danbudaya serta berorganisasi.7

2. Kurikulum Sekolah Menengah KejuruanSekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikankejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UUSPN, merupakanpendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerjadalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjaditujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum Sekolah Menengah Kejuruan adalah :a. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak;b. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik;c. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri danbertanggung jawab;d. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragamanbudaya bangsa Indonesia, dane. Menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidupsehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni.Tujuan khusus Sekolah Menengah Kejuruan adalah :a. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri ataumengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industrisebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan programkeahlian yang diminati;b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalamberkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidangkeahlian yang diminatinya, danc. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampumengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Kompetensi sebagai substansi/materi pendidikan dan pelatihan (Diklat)diorganisasi dan dikelompokkan menjadi berbagai mata Diklat/substansi/ materiDiklat. Jenis mata Diklat yang telah dirumuskan, dalam pelaksanaannya dipilahmenjadi program normatif, adaptif dan produktif.a. Program normatifYaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membentuk peserta didiksebagai pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma sebagai makhluk8

individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat), sebagai warga negaraIndonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar pesertadidik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan sosialnya. Programnormatif dijabarkan menjadi mata Diklat yang memuat kompetensi-kompetensitentang norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan dan dilatihkan padapeserta didik.b. Program adaptifYaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membentuk peserta didiksebagai individu agar memiliki dasar yang kuat untuk berkembang dan mampumenyesuaikan diri dengan perubahan. Program adaptif memberi kesempatankepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasarkeilmuan yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasisuatu kompetensi untuk bekerja.Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami danmenguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberijuga pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harusdilakukan. Program adaptif berupa mata Diklat yang berfungsi membentukkemampuan untuk berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembanganilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta dasar-dasar kejuruan yang berkaitandengan program keahlian yang dipelajarinya.c. Program produktifYaitu kelompok mata Diklat yang berfungsi membekali peserta didik fpadasuatupekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan permintaan pasarkerja.3. Boarding SchoolAda dua fenomena menarik dalam dunia pendidikan di Indonesia yaknimunculnya sekolah-sekolah terpadu (mulai tingkat dasar hingga menengah); danpenyelenggaraan sekolah bermutu yang sering disebut dengan boarding school.Nama lain dari istilah boarding school adalah sekolah berasrama. Para muridmengikuti pendidikan reguler dari pagi hingga siang di sekolah kemudian9

dilanjutkan dengan pendidikan agama atau pendidikan nilai-nilai khusus di malamhari. Selama 24 jam anak didik berada di bawah pendidikan dan pengawasan paraguru pembimbing.Sesungguhnya term boarding school bukan sesuatu yang baru dalam kontekspendidikan di Indonesia. Karena sudah sejak lama lembaga-lembaga pendidikandi Indonesia menghadirkan konsep pendidikan boarding school yang diberi nama“Pondok Pesantren” . Pondok Pesantren ini adalah cikal bakal boarding school diIndonesia. Dalam lembaga ini diajarkan secara intensif ilmu-ilmu keagamaandengan tingkat tertentu sehingga produknya bisa menjadi “Kiyai atau Ustadz”yang nantinya akan bergerak dalam bidang dakwah keagamaan dalam masyarakat.Di Indonesia terdapat ribuan pondok pesantren dari yang tradisional sampai yangmemberikan nama pondok pesantren modern.Di lingkungan sekolah ini mereka dipacu untuk menguasai ilmu danteknologi secara intensif sedangkan selama di lingkungan asrama mereka ditempauntuk menerapkan ajaran agama atau nilai-nilai khusus serta mengekspresikanrasa seni dan ketrampilan hidup di hari libur. Hari-hari mereka adalah hari-hariberinteraksi dengan teman sebaya dan para guru. Rutinitas kegiatantersebutberlangsung dari pagi hingga malam sampai bertemu pagi lagi. Merekamenghadapi makhluk hidup yang sama, orang yang sama, lingkungan yang sama,dinamika dan romantika yang seperti itu pula.Sistem pendidikan seperti itu secara tradisional jejaknya dapat kita selamidalam dinamika kehidupan pesantren, pendidikan gereja, bahkan di bangsalbangsal tentara. Pendidikan berasrama telah banyak melahirkan tokoh besar danmengukir sejarah kehidupan umat manusia mulai dari Filosof Plato hinggacendekiawan Nurcholish Madjid. Yang perlu menjadi catatan adalah bahwamereka memang orang-orang yang bercikal bakal menjadi the great man andindigenous people. Apakah boarding school memang bukan untuk pendidikanorang biasa? Atau sekolah ini khusus melahirkan calon-calon orang besar?Kehadiran boarding school adalah suatu keniscayaan zaman kini.Keberadaannya adalah suatu konsekuennsi logis dari perubahan lingkungan sosialdan keadaan ekonomi serta cara pandang religiusitas masyarakat. Lingkungansosial kita kini telah banyak berubah terutama di kota-kota besar. Sebagian besar10

penduduk tidak lagi tinggal dalam suasana masyarakat yang homogen, kebiasaanlama bertempat tinggal dengan keluarga besar satu klan atau marga telah lamabergeser kearah masyarakat yang heterogen, majemuk, dan plural. Hal iniberimbas pada pola perilaku masyarakat yang berbeda karena berada dalampengaruh nilai-nilai yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebagian besarmasyarakat yang terdidik dengan baik menganggap bahwa lingkungan sosialseperti itu sudah tidak lagi kondusif bagi pertumbuhan dan perkembanganintelektual dan moralitas anak.Dari banyak sekolah-sekolah boarding di Indonesia, terdapat 3 corak yaitubercorak agama, nasionalis-religius, dan ada yang nasionalis. Untuk yangbercorak agama terbagi dalam banyak corak ada yang fundamentalis, moderatsampai yang agak liberal. Hal ini lebih merupakan re

Menengah Kejuruan (SMK) boarding school berbasis keunggulan lokal. Secara rinci akan diuraikan mengenai tujuan penulisan, landasan teoritis, studi banding, konsep SMK boarding school berbasis keunggulan lokal, dan penutup. B. Tujuan Penulisan Tujuan pe

Related Documents:

berbasis kompetensi global juga harus mengakomodasi kearifan lokal yang berbasis kepada kebudayaan lokal yang memiliki potensi ekonomi produktip Dengan pendekatan teknologi kearifan lokal agar dapat diperhitungkan dalam percaturan dunia (Go International). Kata kunci : pendidikan

kelas, mengontrol TUKG lokal, analisis butir soal dan hasil ujian, membuat sertifikat atau surat keterangan. 3) Software server lokal Software server lokal digunakan untuk inisialiasasi system, instalasi paket soal, mendistribusikan soal ujian kepada peseta, manajemen peserta TUKG lokal, dan manajemen nilai

Implementierung und Test - auf Basis der Referenzimplementierung Offshore Systemtest Offshore Deployment Lokal Konfigurations- und Änderungsmanagement Lokal Projektmanagement Lokal Offshore Environment Lokal Abb. 2: Der Offshore-Arbeitsablauf in einer groben Übersicht. Tabelle 1: A

C. Boarding Houses Register Relevant law or resources Boarding houses that meet the definition of 'general' or 'assisted' boarding houses under the BHA must register with Fair Trading s.9(1) BHAby 30 June 2013 or within 28 days of commencing operations. The public, searchable Boarding Houses Register is available on the Fair Trading .

SWOT. Anallisis SWOT digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dari usaha produksi industri kreatif berbasis potensi pangan lokal dikecamatan Bandar sribawono kabupaten lampung timur. Hasil dari penelitian ini adalah strategi pengembangan produk pangan lokal dan

Ojai Valley School is an independent, boarding and day school for students in pre-kindergarten through 12th grade. Our students benefit from a challenging curriculum, dedicated teachers, and extracurricular programs that include athletics, arts and music, equestrian, and outdoor education. (Boarding Grades: 3-12, 116 Boarding, 286 Total)

Ilmu berbasis keterampilan praktis, seperti komputer, . MI RM Putra menerapkan sistem belajar fullday school serta semi boarding dimana semi boarding ini diberlakukan untuk siswa kelas 4, 5 dan 6. Siswa-siswa kelas . lokal sebagai ber

mampu mengemban misi memperluas akses pendidikan di bidang akuntansi. -4- Untuk meraih kepercayaan sebagai agen pemberdayaan masyarakat, melalui tridharma perguruan tinggi, Prodi S1 Akuntansi FE UUI harus menjadi program studi yang dikenal memiliki reputasi andal. Untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah ditetapkan Pihak Rektorat, Prodi S-1 Akuntansi – Fakultas Ekonomi – Universitas .