COVER KONSEP ETIKA PELAJAR MENURUT KH. HASYIM

2y ago
14 Views
2 Downloads
775.85 KB
24 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cade Thielen
Transcription

COVERKONSEP ETIKA PELAJAR MENURUT KH. HASYIM ASY’ARIDALAM KITAB ADAB AL ‘ALIM WA AL MUTA’ALLIM DANIMPLIKASINYA DENGAN PENDIDIKAN DI PESANTRENMAHASISWA AN NAJAH PURWOKERTOSKRIPSIDiajukan kepada Jurusan Pendidikan Agama IslamInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) PurwokertoUntuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelarSarjana Pendidikan (S.Pd)Oleh:MULIANA ZAHROHNIM. 1423301281FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPURWOKERTO2018

KONSEP ETIKA PELAJAR MENURUT KH. HASYIM ASY’ARI DALAMKITAB ADAB AL „ALIM WA AL MUTA‟ALLIM DAN IMPLIKASINYA DENGANPENDIDIKAN DI PESANTREN MAHASISWA AN NAJAH PURWOKERTOMuliana ZahrohJurusan Pendidikan Agama IslamInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) PurwokertoABSTRAKSeorang pelajar, mereka memiliki tugas dan kewajiban untukmenuntut ilmu sebaik-baiknya dengan mendayagunakan seluruh kemampuanyang dimilikinya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pelajardalam upaya keberhasilan belajarnya adalah memiliki etika atau perilakuyang baik. Di Pesantren Mahasiswa An Najah mengkaji kitab adab al „alimwa al muta‟allim karya KH. Hasyim Asy’ari yang di dalamnya terdapat etikaetika yang harus dimiliki oleh pelajar dan guru, sehingga dapat diketahuibagaimana keseharian pelajar berkaitan dengan etika yang merupakanimplikasi dari pembelajaran kitab tersebut.Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimanakonsep etika menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al „Alim wa alMuta‟allim?; (2) Bagaimana implikasi pembelajaran konsep etika pelajardalam kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim dengan Pendidikan di PesantrenMahasiswa An Najah?Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research semi fieldresearch (kajian pustaka semi kualitatif) dengan menggunakan metodedeskriptif dan triangulasi. Dengan data primer sebagai sumber utama yaitukitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim dan data sekunder adalah literaturliteratur yang relevan dengan penelitian sebagai sumber data pendukung.Adapun dalam menganalisis data dokumentasi menggunakan metode analisisisi (content analysis) dan analisis data lapangan menggunakan tiga alurkegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atauverifikasi.Konsep Etika pelajar menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabal „Alim wa al Muta‟allim adalah: (1) Seorang pelajar harus memilikikontinuitas dan konsentrasi penuh, serta memiliki moralitas dan motivas yangtinggi; (2) Memberi penghormatan yang tinggi kepada guru; (3) Bersungguhsungguh dalam mencari ilmu dan berusaha mengamalkannya. Implikasi daripembelajaran kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim di Pesantren MahasiswaAn Najah menjadikan santri memiliki rasa khidmat, semangat belajar untukmemadukan dzohir bathin, dunia akherat, dan paling utama akhlaqul karimahkepada kyai, ustadz, dan orangtua.Kata kunci: Adab al „Alim wa al Muta‟allim, KH. Hasyim Asy’ari, PesantrenMahasiswa An Najah

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iPERNYATAAN KEASLIAN . iiPENGESAHAN . iiiNOTA DINAS PEMBIMBING . ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viPEDOMAN TRANSLITERASI . viiKATA PENGANTAR . viiiABSTRAK . xiDAFTAR ISI . xiiBAB I: PENDAHULUAN. 1Latar Belakang Masalah. 1Definisi Operasional. 4Rumusan Masalah. 8Tujuan dan Manfaat Penelitian. 9Kajian Pustaka. 10Sistematika Pembahasan. 13BAB II: LANDASAN TEORI. 14Etika Pelajar. 14Pendidikan di Pesantren. 19Pengertian dan Sejarah Pesantren di Indonesia. 19Unsur-Unsur Pesantren. 21Pendidikan di Pesantren. 25Etika Pelajar di Pesantren. 28BAB III: METODE PENELITIAN. 30Jenis Penelitian. 30Sumber Data. 31Teknik Pengumpulan Data. 32Teknik Analisis Data. 34

BAB IV: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 37Biografi KH. Hasyim Asy’ari. 37Latar Belakang Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari. 37Karya-Karya KH. Hasyim Asy’ari. 40Konsep Pendidikan KH. Hasyim Asy’ari. 43Konsep Etika Pelajar menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al „Alim wa alMuta‟allim. 45Etika yang harus dimiliki Pelajar. 45Etika Pelajar kepada Guru. 48Etika pelajar dalam Belajar. 52Etika pelajar terhadap Buku Pelajaran (Kitab). 56Implikasi Konsep Etika Pelajar dalam kitab Adab al „Alimwa al Muta‟allim diPesantren Mahasiswa An NajahPurwokerto. 58Sejarah Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto. 58Visi, Misi, dan Tujuan Pesantren Mahasiswa An Najah. 60Profil Pengasuh Pesantren Mahasiswa An NajahPurwokerto. 61Keadaan Geografi dan Santri Pesantren Mahasiswa An NajahPurwokerto. 63Susunan Pengurus Pesantren Mahasiswa An NajahPurwokerto. 65Implikasi Pembelajaran Kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim dengan Pendidikan diPesantren Mahasiswa An Najah. 68BAB V: PENUTUP. 83Kesimpulan. 83Saran. 84Kata Penutup. 84

DAFTAR PUSTAKADAFTAR TABELLAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan dalam Bahasa Arab biasa disebut dengan istilah tarbiyah yangberasal dari kata rabba.1 Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur danmengemban misi yang luas, di dalamnya mencakup segala sesuatu yangberkaitan dengan perkembangan fisik, kesehatan, pikiran, perasaan, kemauansosial, hingga masalah kepercayaan atau keimanan.Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas pesertadidik sedemikian rupa sehingga dalam sikap dan perilaku mereka harusdidasarkan pada nilai-nilai Islam. Ini berarti dalam pendidikan Islam diperlukanmoral yang positif yang bersumber pada agama Islam disamping terkait jugadengan aturan-aturan yang lain.Agama Islam mempunyai tiga cabang yang berkaitan, yaitu akidah,syariat, dan akhlak. Akhlak hendaknya menciptakan manusia sebagai makhlukyang tinggi dan sempurna. Islam mengajarkan bahwa akhlak merupakancerminan derajat keimanan seorang manusia kepada Allah SWT.Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu akhlaqayukhliqu-ikhlâqan yang berarti al-sajîyah (perangai), at-thabî‟ah (kelakuan,tabiat, watak dasar), al-âdat (kebiasaan, kelaziman), al-murû‟ah (peradaban yangbaik) dan al-dîn (agama). Manusia sebagai makhluk yang berakal, dituntut untuk1Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,Keluarga dan Masyarakat (Jogjakarta: Lkis Jogjakarta, 2009), hlm. 14.

memiliki etika atau akhlak yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adatkebiasaan manusia dalam pergaulan antarsesamanya dan menegaskan mana yangbaik dan mana yang buruk.2Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia ini,maka misi (risalah) Rasulullah SAW. itu sendiri keseluruhannya adalah untukmemperbaiki akhlak, sebagaimana sabdanya:) َار َم اِْلَ ْخالَق (رواه احمد ِ اِنّما َ بُ ِعثْتُ ِِلُت َ ِ ّمما َ َمك “Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakanakhlak yang mulia”. (HR. Ahmad)3Kedudukan pelajar dalam proses pendidikan sangat penting. Pelajarsebagai makhluk yang belum dewasa merasa tergantung terhadap pendidikannya,ia merasa memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwakemampuannya masih sangat terbatas dibandingkan dengan kemampuanpendidiknya. Kekurangan ini membawanya untuk mengadakan interaksi denganpendidik dalam situasi pendidikan. Dalam situasi pendidikan itu terjadi interaksikedewasaan dan kebelumdewasaan.4Sebagai seorang pelajar, mereka memiliki tugas dan kewajiban untukmenuntut ilmu sebaik-baiknya dengan mendayagunakan seluruh kemampuanyang dimilikinya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pelajardalam upaya keberhasilan belajarnya adalah memiliki etika atau perilaku yangbaik dalam belajar, baik antar sesama pelajar, guru, maupun terhadap alat atau2K. Bertens, Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 103.HR. Ahmad dalam musnadnya no. 8952, al bukhori dalam al-Adab al-Mufrad no. 273, alBaihaqi dalam Syu‟ab al-îmân no. 7609, al-Kharaith dalam Makârim al-Akhlâq no. 1.4Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), Cet. II,hlm. 24.3

bahan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tersebut dalam hal ini adalah bukupelajaran maupun cara berpakaian.Pesantren adalah salah satu tempat dimana seorang pelajar memperolehpendidikan. Dimana didalamnya terdapat berbagai kajian, mulai dari ilmu umumhingga ilmu agama. Di pesantren, pelajar tidak hanya mendapat pendidikanselama beberapa jam saja namun sehari semalam atau 24 jam. Mulai dari merekabangun tidur hingga tidur lagi berada dalam pengawasan pihak pesantren.Pesantren yang difokuskan sebagai contoh oleh penulis adalah PesantrenMahasiswa An Najah yang beralamat di Kutasari Purwokerto.Berkaitan dengan pendidikan akhlak, seperti pada umumnya pelajar akanmendapatkan pelajaran atau materi terkait akhlak baik dari buku umum ataupunkitab kuning, salah satu kitab yang mengajarkan tentang akhlak adalah kitabAdab al „Alim wa al Muta‟allim karya KH. Hasyim Asy’ari yang diajarkanlangsung oleh pengasuh Pesantren, yaitu Dr. KH. Mohammad Roqib, M.Ag.KH. Hasyim Asy’ari merupakan salah satu ulama yang memberikansumbangan pemikiran yang mengarahkan pelajar dalam melaksanakan aktivitasbelajarnya agar dapat mencapai tujuan pendidikan Islam yang mencetak generasimuslim yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang dilandasi oleh nilai-nilaietika Islam. Pemikiran beliau berkaitan dengan etika pendidikan Islam dapatdipahami melalui karya tulisnya yaitu kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim.Dari penjelasan di atas, penulis menjadikan kitab Adab al „Alim wa alMuta‟allim karya KH. Hasyim Asy’ari sebagai objek kajian dalam penelitian inidengan memfokuskan pada etika yang harus diterapkan seorang pelajar dalam

pendidikan dan implikasi pembelajaran kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allimdengan pendidikan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.B. Definisi OperasionalAgar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi“Konsep Etika Pelajar menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adab al „Alimwa al Muta‟allim dan Implikasinya dengan Pendidikan di Pesantren MahasiswaAn Najah Purwokerto” perlu ditegaskan pengertian dari istilah-istilah dalamjudul skripsi sebagai berikut :1. Konsep Etika PelajarKonsep secara bahasa berarti ide umum, pengertian, pemikiran,rancangan, rencana dasar.5 Secara umum, konsep adalah suatu abstraksi yangmenggambarkan ciri-ciri umum suatu objek, peristiwa atau fenomenalainnya. Sedangkan kata etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berartikarakter, watak kesusilaan, atau adat.6 Kata ethos dalam bentuk tunggalmemiliki banyak arti, yaitu: adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, caraberpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya, adat kebiasaan.7 Jadi, jika kitamembatasi pada asal usul kata, maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasadilakukan atau ilmu yang berkaitan dengan adat istiadat.Menurut istilah, akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baikdan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia5M. Dahlan Al Barry dan Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994),hlm. 262.6Tedi Priatna, Etika Pendidikan Panduan bagi Guru Profesional (Bandung: CV PustakaSetia, 2012), hlm. 103.7K. Bertens, Etika., hlm. 4.

kepada manusia yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju olehmanusia didalam perbuatan mereka, dan menunjukan jalan untuk melakukanapa yang harus diperbuat.8Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral, yaitu:Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu pada gambaran tentangperbuatan, tingkah laku, sifat dan perangai yang baik; Kedua, akhlak, etika,dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukurmartabat dan harkat kemanusiaannya, semakin tinggi kualitas akhlak, etikadan moral seseorang atau sekelompok orang maka semakin tinggi kualitaskemanusiaannya. Begitupun sebaliknya.9Selain memiliki persamaan, akhlak, etika dan moral juga memilikiperbedaan dari beberapa segi yang menjadi ciri khas masing-masing, yaitu:akhlak tolak ukurnya adalah al Qur’an dan as Sunnah, etika tolak ukurnyaadalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolak ukurnya adalah norma yanghidup dalam masyarakat.10Adapun pelajar dalam dunia pendidikan sangat berperan pentingdalam menunjang keberhasilan proses pendidikan demi tercapainya tujuanpendidikan. Pelajar memiliki fungsi sebagai objek sekaligus subjekpendidikan. Sebagai objek, pelajar menerima perlakuan-perlakuan tertentu.Tetapi dalam pandangan pendidikan modern, pelajar lebih disebut sebagaisubjek atau pelaksana pendidikan.118Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak) (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), Cet. VII, hlm. 3.Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 19.10Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf., hlm. 20.11Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan., hlm. 123.9

Yang dimaksud dengan konsep etika pelajar disini adalah sebuahpemikiran tenntang aturan tingkah laku atau kewajiban-kewajiban yang harusdilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh pelajar dalam belajar denganbimbingan maupun arahan dari seseorang atau sekelompok orang yangmenjalankan kegiatan pendidikan dalam proses pembelajaran sebagai upayauntuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik.2. Konsep Etika Pelajar menurut KH. Hasyim Asy’ariKH. Hasyim Asy’ari adalah seorang ulama sekaligus menjadi salahseorang penggagas lembaga pendidikan di Indonesia yang berbasis pesantren.Beliau lahir di desa Gedang Jombang, Jawa Timur pada hari Selasa 24Dzulqa’dah 1287 H atau 14 Februari 1871 M. Beliau memiliki nama lengkapMuhammad HasyimAsy’ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim (yangbergelar Pangeran Benawa) bin Abdurrahman (yang bergelar Jaka Tingkir)bin Sultan Hadi Wijaya bin Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Fatah binMaulana Ishaq (bapak dari Raden Ainul Yaqin atau Sunan Giri, Tebuireng,Jombang).12KH. Hasyim Asy’ari termasuk sosok ulama yang sangat produktifdalam menulis karyanya. Diantara karya yang paling terkenal adalah kitabAdab al „Alim wa al Muta‟allim. Etika pelajar menurut pandangan KH.Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim menyajikansebuah konsep bahwa dalam menuntut ilmu pelajar dianjurkan untuk tekundan fokus, memberikan perhatian yang serius untuk mencapai keberhasilan12Mukani, Biografi dan Nasihat Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy‟ari (Jombang: PustakaTebuireng, 2015), hlm. 5.

proses belajar. Memberi penghormatan yang tinggi kepada guru, karena guruadalah seseorang yang telah berjasa mengarahkan dan membimbing pelajardalam menuntut ilmu, serta bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu dansebisa mungkin dapat mengamalkan ilmunya ketika sudah selesai mencariilmu.3. ImplikasiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata implikasiadalah keterlibatan atau keadaan terlibat. Kata implikasi memiliki persamaankata yang cukup beragam diantaranya adalah keterkaitan, keterlibatan, efek,sangkutan, asosiasi, akibat, konotasi, maksud, siratan, dan sugesti. Persamaankata implikasi tersebut biasanya lebih umum digunakan dalam percakapansehari-hari. Walaupun mengacu pada makna yang sama akan tetapipenggunaan masing-masing kata ini tergantung pada konteks kalimat. Hal inikarena kata implikasi lebih umum atau cocok digunakan dalam kontekspercakapan bahasa ilmiah dan penelitian.Menurut para ahli, implikasi adalah suatu konsekuensi atau akibatlangsung dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Dengan adanyaimplikasi dari penelitian yang telah dilakukan maka kita bisa membandingkanhasil penelitian sebelumnya dengan yang baru dilakukan sehingga dapatberkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.Pengertian implikasi dalam pendidikan adalah keterlibatan suatu tberperandalam

mematangkan berbagai konsep pendidikan dari segi landasan pendidikan itusendiri.13Yang dimaksud implikasi dengan pendidikan di Pesantren MahasiswaAn Najah adalah bagaimana para santri merasakan pengaruh daripembelajaran kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim tersebut. Sehinggakonsep etika pelajar yang dipelajari dapat dilihat langsung dari penerapankehidupan sehari-hari para santri.4. Pendidikan di Pesantren Mahasiswa An NajahPesantren Mahasiswa An Najah adalah pesantren khusus untukmahasiswa yang didirikan oleh DR. KH. Mohammad Roqib, M.Ag yangberalamatkan di Jl. Moh. Besar Kutasari 53151, Purwokerto.Secara lengkap maksud dari judul “Konsep Etika Pelajar menurut KH.Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allim dan Implikasinyadengan Pendidikan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto” adalahpemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang etika yang seharusnya ada pada diriseorang pelajar dan pengaruh pembelajaran kitab Adab al „Alim wa al Muta‟allimpada keseharian para santri di Pesantren Mahasiswa An Najah.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, terdapat pokok masalah yang menjadikonsentrasi pembahasan. Sehingga penulis mensistemasikan dengan membuatrumusan masalah yang hendak dicari jawabannya yakni -implikasi, diakses pada hari Jum’at 27Oktober 2017 pukul 19.46 WIB.

1. Bagaimana konsep etika pelajar menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitabAdab al „Alim wa al Muta‟allim?2. Bagaimana Implikasi pembelajaran konsep etika pelajar dalam kitab Adab al„Alim wa al Muta‟allim dengan Pendidikan di Pesantren Mahasiswa AnNajah?D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1

Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research semi field research (kajian pustaka semi kualitatif) dengan menggunakan metode deskriptif dan triangulasi. Dengan data primer sebagai sumber utama yaitu kitab Adab al „

Related Documents:

Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi . Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius 2. Muslich. 1998. Etika Bisnis, Pendeka

Jadi, filsafat etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia yang baik dan buruk. Dasar filsafat etika yaitu etika individual sendiri. Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu : a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam hati atau niat. b.

etika politik, Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara Re-publik Indonesia, nilai-nilai Pancasila seba-gai sumber etika, dan tulisan akan diakhiri dengan pelaksanaan etika politik Pancasila. Pengertian Etika, Nilai, Moral, dan N. orma 1. Etika. Etika secara etimologi berasal dari kata Yu-nani . ethos. yang berarti watak .

1 GARIS PANDUAN PENGURUSAN KEWANGAN KEGIATAN PELAJAR 1.0 TUJUAN Garis panduan menerangkan tatacara pengurusan kewangan kegiatan pelajar. 2.0 GLOSARI HEP-UKM Pusat Hal Ehwal Pelajar iSTAR Sistem Integrasi Bakat, Aktiviti & Resume Pelajar UKPEL Unit Kewangan Pelajar, Jabatan Bendahari PTJ Pusat Tanggungjawab – HEP-

BAB VI. PEMBELAJARAN ETIKA LINGKUNGAN 111 A. Rambu-Rambu Membelajarkan Etika Lingkungan 111 B. Pembelajaran Etika Lingkungan Melalui Model Pembelajaran OIDDE 121 C. Pengambilan Keputusan Etik dalam Kasus Etika Lingkungan 131 D. Pembelajaran Etika Lingkungan (Pengalaman di Beberapa Negara) 133 DAFTAR FUSTAKA 145 GLOSARIUM 159

atas tentang etika, dapat ditarik suatu kesimpulan secara umum bahwa “hubungan dengan perbuatan seseorang yang dapat menimbulkan 'penilaian' dari pihak lainnya akan baik-buruknya perbuatan yang bersangkutan disebut etika.” B. SISTEMATIKA ETIKA Secara umum, menurut A. Sonny Keraf (1993: 41), etika dapat dibagi menjadi dua bagian.

Etika secara umum dibagi menjadi sebagai berikut: a. Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar cara manusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moraldasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika

Beberapa Pengertian Dasar 1 . etika dan tujuannya, etiket, moral, perbedaan dan persamaan etika dan etiket, dan etika dalam perkembangan IPTEK. B. Pengertian Etika Dalam setiap aspek kehidupan manusia, manusia berkeinginan untuk hidup pantas dan teratur, oleh karena itu maka timbul peraturan-peraturan yang