II. KERANGKA TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Estetika .

2y ago
44 Views
2 Downloads
787.53 KB
34 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Annika Witter
Transcription

II. KERANGKA TEORIA. Deskripsi Teoritis1.Estetika FormalistikKeindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yangterdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan,keselarasan, kesetangkupan atau simetri, keseimbangan, dan perlawanan ataukontras. Pendapat umum menyatakan bahwa estetika adalah cabang darifilsafat, artinya filsafat yang membicarakan soal keindahan, estetika padapokoknya meliputi empat hal yaitu nilai estetika, pengalaman estetis, perilakuorang yang mencipta dan seni.Menurut Louis Kattsof dalam Dharsono (2007: 4), Estetika adalahcabang filsafat yang berkaitan dengan batasan rakitan (structure) dan peranan(role) dari keindahan khususnya dalam seni. Menurut Kant ada dua macamnilai estetis yaitu nilai estetis atau nilai murni dan nilai ekstra estetis atau nilaitambahan.Penikmat beda dengan pengamatan, pengamatan dan pemahamanmerupakan proses dimensi logis, sedang penikmatan merupakan prosesdimensi psikologis, proses interaksi antara aspek intrinsik seseorang terhadapsebuah karya estetik. Sebuah karya seni dapat dikatakan estetik apabilamemenuhi kualitas- kualitas tertentu yang memiliki keindahan.Seni rupa sebagai salah satu cabang kesenian memiliki perananyang cukup penting didalam kehidupan manusia. Seni rupa merupakan7

salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual atau sering disebutbentuk perupaan, yang merupakan susunan atau komposisiatau satukesatuan dari unsur-unsur rupa. Terdapat lima unsur rupa atau unsurdesain yaitu unsur garis, unsur bangun, unsur tekstur, unsur warna, danunsur ruang dan waktu. Penyusunan dari unsur-unsur estetik merupakanprinsip pengorganisasian unsur dalam desain.Menurut Dharsono (2007: 83), hakekat suatu komposisi yang baik,jika suatu proses penyusunan unsur pendukung karya seni, senantiasamemperhatikan prinsip-prinsip komposisi yaitu harmoni, kontras, irama,gradasi (harmoni menuju kontras), paduan gradasi. Terdapat tujuh mbangan,keseimbangan formal, keseimbangan informal, kesederhanaan, aksentuasi,proporsi.Menurut Wisnu Adisukma dalam Estetika Poster ilmiah (2002: 3),kualitas visual tidak dapat dipisahkan dari pengertian estetika, yaitu ilmuyang berkenaan dengan nilai-nilai keindahan, sesuatu yang dinilai olehindra dan rasa. Oleh karena itu sebuah poster yang dapat dikatakan estetisadalah poster yang mengandung dan dibuat dengan mempertimbangkanaspek desain visual yaitu karakter visual, unsur visual dan unsurperseptual.Berdasarkan pengertian estetika diatas estetika adalah keindahan.Dalam estetika formalistik terdapat dua faktor penilaian karya yaitu :8

a.Faktor IntrinsikFaktor intrinsik sering juga disebut dengan penilaian formalismyang menempatkan unsur- unsur estetika dalam suatu karya senimerupakan tinjauan utamanya. Melalui penilaian formalisme, kritik lebihmementingkan bentuk- bentuk visualnya. Menurut Edmund BurkeFeldman, seorang formalis adalah yang melihat hubungan antaraperencanaan dan perhitungan menjadi sesuatu yang jelas dan benar- benarsama bobotnya. Karya- karya Mondrian dianggap lebih jelas bagi kaumformalis karena pada karyanya cenderung suatu akibat yang bersifatkebetulan (Feldman, 1967 : 459).Pendekatan formalism dalam menelaah karya seni rupa dengancara memandang objek utamanya atau karakteristik materialnya, sehinggamasalah kecakapan dan mengolah bentuk dan keterampilan teknis daripembuat karya seni dalam mewujudkan karya seninya yang kasat matamerupakan pokok perhatian utama pendekatan ini.Penilaian formalisme dapat dilakukan dengan cara mengurai secaraobjektif seluruh tampilan visual dengan pendekatan kontruktif danstruktural pada formalitas bentuknya. Pengorganisasian dari elemenelemen visual merupakan bagian terpenting dalam penilaian mewujudkansebuah karya seni.b. Faktor EkstrinsikFaktor ekstrinsik yaitu faktor- faktor yang ada diluar bentuk fisikdari karya seni yang tidak dapat diraba dan di lihat dengan mata secara9

langsung, seperti faktor sosial, budaya, ekonomi, teknologi, religi,danpendidikan yang menjadi pertimbangan penilaian karya seni. Faktorfaktor ekstrinsik ini juga disebut dengan penilaian instrumentalisme,karena tidak hanya mengkaji ungkapan perasan atau emosi pencipta karyaseni, namun pendekatan ini juga mencoba mengkaji kaitan antara karyaseni yang dihasilkan dengan latar belakang penciptanya. Pendekatan inisering digunakan untuk menilai karya seni rupa kontemporer yang lebihbersifat tematik, memperhatikan narasi, dan kontekstual dari karya senikontemporer yang dihasikan.2.LayoutDesain poster sangat berhubungan dengan layout, ada tiga kriteriauntuk sebuah layout yang dikatakan baik yaitu It works (Mencapaitujuannya), It organizes (ditata dengan baik), It attracts (menarik bagipengguna). Peran layout pada pembuatan poster terletak pada aturanaturan tata letak konten- konten poster itu sendiri : gambar, tipografi(huruf), background dan lain-lain. Konten- konten tersebut digunakanuntuk mencapai tujuan pembuatan poster tersebut digunakan untukmencapai tujuan pembuatan poster tersebuat yaitu menyampaikan pesan.Sebuah layout poster harus ditata secara baik agar masyarakat dapatmelihat bagian ke bagian yang lain. Hal terpenting sebuah layout posteradalah harus menarik untuk mendapatkan perhatian dari penggunanya.Layout merupakan susunan atau tata letak dan aturan penyusunankonten- konten yang akan dimasukan kedalam poster. Seorang desainer10

diharuskan untuk merancang layout dengan menggabungkan unsur teks,gambar, foto, maupun unsur visual lainnya. sebuah konsep desain tatalayout adalah ketiadaannya aturan atau hukum yang universal dikarenakansemuanya serba relatif karena hal ini tergantung dengan karya yang akandibuat, pesan apa yang harus disampaikan serta harus memperhatikankonten- konten dan unsur- unsur visual lainnya.Dalam poster ada pertanyaan manakah yang lebih penting, pesanatau penampilannya? Pertanyaan seperti ini sangat sering di ajukan olehdesainer. Kesan pertama sebuah desain grafis harus lah menarik, karenasesorang harus tertarik dahulu untuk membaca dan melihat poster tersebut,dan apabila seseorang sudah tertarik dengan layout dan poster tersebutkesan pertama dari poster yang dibuat akan bertahan lama dan akandiingat. Keefektifan desain grafis memberikan kemudahan kepadaseseorang untuk menerima suatu pesan, dan melalui media cetaklah(poster) orang- orang dapat membaca serta melihat pesan tersebutberulang- ulang. Jika pesan disampaikan dalam format yang buruk, orangakan enggan melihatnya kembali.Menurut Tom Lincy dalam Adi Kusrianto (277: 2007), menyatakanbahwa terdapat lima prinsip utama dalam desain layout yang baik, yaitu:a. ProporsiProporsi yang dimaksud dalah kesesuaian antara ukuran halaman denganisinya.11

b. KeseimbanganPrinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatanelemen dalam suatu desain memiliki efek seimbang. Terdapat dua risdankeseimbangan informal atau tidak simetris.c. Kontras atau fokusSebuah desain haruslah terdapat titik fokus, karena jika suatu desainmenampilkan elemen- elemen yang sam kuatnya, maka skhirnya tidak adasatu pun materi di halaman tersebut yang menonjol. Oleh karena itu,diperlukan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang inginditonjolkan. Dalam hal ini seorang desainer dapat menonjolkan headline,ilustrasi atau fotonya. Dalam pemilihan huruf bila menggunakan huruftebal sebaiknyadikombinasikan dengan huruf yang tipis agar dapatmenimbulkan kontras.d. IramaIrama dalam hal ini bermakna sama dengan pola pengulangan yangmenimbulkan irama yang enak di ikuti. Penggunaan pola warna maupunmotif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah satu prinsippenyusunan layout.e. KesatuanPrinsip kesatuan adalah hubungan antara elemen- elemen desainyang semula berdiri sendiri serta memiliki ciri sendiri yang disatukan12

menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Adabeberapa pola layout dalam bentuk huruf seperti L, U, T, O.3.Kritik SeniMenurut Feldman dalam Sem C. Bangun (2001: 3), Kritik adalahupaya memahami dan menikmati karya seni, maka seorang kritikus akanmendasarkan kritiknya terpusat pada objek kritik, yakni karya seni itusendiri. Sementara faktor eksternal, seperti niat seni, reputasi biografis,konteks sosial- budaya dan lain- lain dipakai sebagai material yang harusdikonfirmasikan dengan hasil pengamatan terhadap karya seni.Penyajian kritik seni haruslah melalui empat tahap kegiatan yaitu :a.DeskripsiDeskripsi adalah suatu proses pengumpulan data yang bersifatvisual dan apa yang dapat ditangkap oleh mata. Dalam deskripsisangat dihindari penarikan kesimpulan dan kesan pribadi mengenaikarya tersebut.b.Analisis FormalPada tahap analisis, seorang kritikus harus menguraikan mutu garisbentuk, warna, penataan figure- figure, daerah warna, lokasi, sertaruang dalam objek pengamatan.c.InterpretasiPada tahap ini seorang kritikus akan mengungkapkan makna atauarti dari sebuah karya. Hal ini dimaksudkan ntuk menemukan nilaiatau pesan yang ingin disampaikan oleh karya seni tersebut.13

d.Pembentukan HipotesisHipotesis merupakan kegiatan menafsirkan, seorang kritikus dapatmenafsirkan sebuah karya namun harus dengan memperhitungkandata, dan data tersebut dapat disimpulkan melalui hasil darideskripsi dan analisis formal.Selain tahapan dalam menyajikan kritik seni, terdapat tiga jenispenilaian kritik yaitu kritisisme formalistik, kritisisme ekspresivistik, dankritisisme instrumentalistik.1) Kritisisme FormalistikKritik seni formalis adalah kritik yang lebih mengutamakanpenilaian unsur- unsur visual. Untuk memahami sebuah karya seseorangharus dapat merasakan cita rasa dalam mempersepsi bentuk warna danruang. Menurut Roger Fry dalam Bangun Sem C (2011:56) unsur desainterdiri atas garis, volume, cahaya, bayangan dan warna. Sebuah lukisanatau patung adalah karya seni jika berhasil menata unsur- unsur tersebutmenjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga menyajikan apa yang disebutsignificant form .2) Kritisisme EkspresivistikKonsep seni eksperesivisme menganggap karya seni sebagailuapan emosi dari pencipta karya seni tersebut. Karya seni merupakansaran komunikasi dengan manusia lain dengan menyampaikan perasanseniman kepada penikmat karya seni.14

3) Kritisisme InstrumentalistikMenurut Feldmund dalam Sem C. Bangun (2011:59), teori inimenganggap seni sebagai saran untuk memajukan dan mengembangkantujuan moral, agama, politik atau psikologi. Seni dipandang sebagai alatatau instrument untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak padamanfaat dan kegunaannya.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penilaiankritisisme formalistik karena sesuai dengan penilaian kualitas visual karyaposter yang berhubungan dengan bentuk, warna dan tipografi yangmembantu proses penyampaian pesan pada karya poster.4.Kreativitas dan KeterampilanKeterampilan dan kreativitas sangat tidak bisa dipisahkan dalamdunia seni rupa. Keterampilan dan kreativitas seseorang merupakansebuah tolak ukur penilaian sebuah karya.a.KreativitasKreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakansesuatu yang menggunakan ekspresi dan imajinasi. Menurut James J.Gallagher dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengatakan bahwa“Creativity is a mental process by which an individual crates new ideasor products, or recombines existing ideas and product, in fashion that isnovel to him or her” (Kreativitas merupakan suatu proses mental yang15

dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, ataumengkombinasikan keduanya yang pada akhirnya melekat pada dirinya).Terdapat dua ciri- ciri kreativitas yaitu, ciri kognitif (orisinilitas,fleksibelitas, kelancaran, dan elaborasi) dan ciri non kognitif (motivasisikap dan kepribadian kreatif). Implikasi kreativitas pada poster melekatpada kesesuaian tema, kerincian gambar, keragaman dan penataanestetik.b.KeterampilanKeterampilan merupakan sebuah kemampuan dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Menurut Sudjana(1996:17), keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yangmemerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.Keterampilan yang digunakan dalam pembelajaran poster adalahpengembangan bakat siswa karena sebelum peneliti memberikan materisiswa sudah menguasai aplikasi photoshop dan illustrator yangdigunakan dalam penelitian namun terdapat siswa yang tidakmenggunakan keduanya, dalam hal ini peneliti mengingatkan kelebihandan kekurangan dari setiap aplikasi photoshop dan illustrator agar siswadapat memanfaatkan kedua aplikasi tersebut. Implikasi keterampilanpada pembelajaran poster melekat pada kecekatan dalam penguasaan alatdan bahan dan kerapian.5. Hakikat TipografiHuruf merupakan langkah awal untuk membuat sebuah tulisan.Berbicara mengenai tulisan, ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu: sesuatu16

ingin disampaikan kepada orang lain, dan sebagai pelengkap dilakukan suatukegiatan menggambar, menulis, dan mencetak.Dalam sebuah huruf terdapat anatomi atau bagian bagian dari tubuhhuruf tersebut antara lain : baseline, capline, meanline, x-height,ascender,descender. Selain anatomi huruf ada beberapa faktor yang harus diperhatikandalam tipografi, yaitu: berat, kemiringan, set karakter dan proporsi, hal iniperlu diperhatikan agar tercipta huruf yang dapat dimengerti dan mengandungnilai estetik.Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali ataumemahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu hurufmerupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satudengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik,dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenishuruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaansetiap komponen visual yang tersetruktur dalam fisik huruf.Setiap huruf , angka dan tanda baca dalam tipografi disebut karakter.Seluruh karakter secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan hurufkecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besaratau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapatditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Padadasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes)yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratangaris sekunder (secondary stroke).17

Ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasistruktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi empat kelompok besar,yaitu:1. Kelompok garis tegak-datar: EFHIL2. Kelompok garis tegak-miring: AKMNVZXYW3. Kelompok garis tegak-lengkung: BDGJPRU4. Kelompok garis lengkung: COQSHuruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsidari teori Gestalt, yaitu figure dan ground. Menelaah keberadaan ruang negatifdari seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tigakelompok, yaitu:1. Ruang negatif bersudut lengkung: BCDGOPQRSU2. Ruang negatif bersudut persegi-empat: EFHILT3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga: AKMNVWXYZPerhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal- matematis, dalampengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alphabetmemiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruftersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dansegitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akanmemiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar.Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapaikesamaan tinggi secara optis ( Danton Sihombing, 2015:12).18

Gambar 1. Ciri Huruf(www.slideshare.net)5.Penggolongan Huruf Menurut KegunaannyaDi dalam tipografi ada penggolongan huruf menurut kegunaannya,yaitu huruf teks dan huruf display. Huruf teks digunakan sebagai huruf utamadalam suatu naskah atau lazim disebut dengan body text. Koran merupakansalah satu contoh dimana huruf teks digunakan di dalam isi berita. Selain ituhuruf teks dituntut memiliki kejelasan atau keterbacaan yang tinggi.Penggunaan huruf teks biasanya menggunakan huruf yang ramping. Sedangkanhuruf display adalah huruf yang dipergunakan sebagai judul artikel, iklan, sertakeperluan eye catching atau sering disebut penarik perhatian. Bukan saja harusdibuat dengan ukuran yang lebih besar, namun huruf display harus memilikisifat yang lebih gagah, kokoh serta menonjol apabila dibanding dengan hurufteks.Menurut Adi Kusrianto (2005: 7), secara umum ciri dari huruf displayialah dapat tampil sendiri, menarik, serta mampu memberikan harmoni maupunkontras dengan elemen sekitarnya. Untuk dapat menampilkan huruf agar lebihmenonjol dapat dilakukan rekayasa huruf display dengan format- formatsebagai berikut:19

a.Extended (huruf penampang lebar) dan Compressed (huruf penampangtipis)b.Jarak antara huruf dirapatkan atau dijarangkan.c.Bergaris bawah dan bergaris atas.d.Dimiringkan kekanan ataupun kekiri.e.Teks yang melingkar.f.Teks yang diberi Drop Shadowg.Teks yang diberi Outlineh.Teks yang berwarna polos atau gradasii.Berwarna kebalikan dari latar belakangnya.j.Teks yang diberi teksturk.Teks yang diberi efek blurl.Teks yang berefek 3 dimensiSelain menonjolkan huruf, hal yang harus diperhatikan dalam huruf displayadalah:a.HarmoniHarmoni adalah keadaan yang terjadi apabila hanya menggunakan satujenis font family yang sama tanpa menggunakan style. Oleh karena itudibuatlah huruf dengan ketebalan yang berbeda, ukuran yang berbeda agarterlihat harmonis.b. KonflikHubungan yang terjadi bila mengkombinasikan huruf yang mirip dalamstyle, ketebalan, dan sebagainya. Kemiripan ini menjadi terganggu karena20

tampilan visualnya tidak harmonis. Namun hubungan ini tidak menimbulkankontras, melainkan konflik.c. KontrasKeadaan yang kontras terjadi apabila mengkombinasikan dua macam jenishuruf dan elemen yang jelas berbeda satu sama lain.Menurut Robin William (2005:20), banyak ahli tipografiyangmenekankan peringatan bagi para pemula bahwa “hindarilah penggunaantypeface dari katagori yang sama pada suatu halaman grafis”.a. Huruf display1. Huruf OldstyleHuruf Oldstyle atau yang sering disebut Oldface adalah model hurufyang diciptakan pada periode abad ke 15 hingga 18. Huruf Oldstyletermasuk huruf jenis serif, yaitu huruf yang mempunyai kait atau garispada setiap kakinya, yang berfungsi menuntun mata pembaca agar dapatmenyambung kesamping pada saat membaca teks Adi Kusrianto HurufDisplay dengan Komputer dan Manual (2005:43).2. Huruf ModernHuruf Modern ditandai dengan berubahnya struktur dari huruf tersebut.Perbedaan ukuran antara bagian stroke yang tebal dan yang tipis sangatradikal. Hal ini seiring dengan kemajuan teknologi percetakan yang telahdapat menghasilkan cetakan yang berkualitas baik dan indah denganbentuk stroke yang tipis dan tebal dapat dicetak sekaligus (Kusrianto,2005: 53).21

Gambar 2. Huruf ModernHuruf display dengan computer dan manual, Adi Kusrianto, 2005: 533. Huruf Slab SerifHuruf Slab Serif merupakan huruf serif yang berciri tebal. Huruf- hurufdisplay Slab Serif yang asli atau yang khusus diciptakan untuk hurufdisplay biasanya dibuat dengan stroke monowheight yang tebal.Gambar 3. Huruf Slab SerifHuruf display dengan computer dan manual, Adi Kusrianto, 2005: 534. Huruf Sans SerifHuruf Sans Serif adalah huruf yang tidak memiliki kait pada kaki dankepalanya. Jenis huruf ini termasuk huruf yang lebih modern dalamsejarah tipografi dibanding dengan huruf serif. Sebagai huruf display yangmemiliki sifat menonjol, maka huruf-huruf ini mengandalkan kekokohanstroke maupun perbandingan ukuran tinggi yang lebih dibanding denganrata- rata tinggi body huruf lainnya.22

Gambar 4. Huruf Sans SerifHuruf display dengan computer dan manual, Adi Kusrianto, 2005: 535. Huruf DekoratifHuruf dekoratif adalah bentuk-bentuk huruf yang memiliki sifatdekoratif yaitu untuk hiasan. Huruf dekoratif itu sendiri telah memilikibentuk-bentuk artistik yang lebih menonjol dibanding huruf lainnya.Unsur dekoratif yang ditonjolkan pada masing-masing bentuk hurufbiasanya den

keselarasan, kesetangkupan atau simetri, keseimbangan, dan perlawanan atau kontras. Pendapat umum menyatakan bahwa estetika adalah cabang dari filsafat, artinya filsafat yang membicarakan soal keindahan, estetika pada pokoknya meliputi empat hal yaitu nilai estetika, pengalaman estetis

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

Berikut ini merupakan teori-teori yang mendukung penelitian: 1. Teori Bilangan a. Keterbagian Definisi 2.1 (Keterbagian) Untuk setiap a,b , a dikatakan habis membagi b jika ada k yang memenuhi a k.b, dan dinotasikan a b. 1 Keterbagian 2.1 (Algoritma Pembagian) Untuk setiap a,b ada t

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

1.1 Kerangka Konsep Seni Rupa Melayu 20 1.2 Vent-Diagram Konsep Seni Rupa Melayu 21 1.3 Kerangka Teori Estetika ‘Significant Form” Clive Bell 26 1.4 Vent-Diagram Prinsip Estetika Zakaria Ali 27 1.5 Kerangka Teori Kajian Estetika Tembikar Mambong 30 1.6 Pengumpulan Data 33 3