FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN

2y ago
62 Views
10 Downloads
328.23 KB
15 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Emanuel Batten
Transcription

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN KODE EXTERNALCAUSES PADA DRM RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN BREBES TAHUN2016Kartika Asih Pratiwi *), Dyah Ernawati **)*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuawantoro**) Kesehatan Universitas Dian NuawantoroEmail : kartikaasihpratiwi08@gmail.comABSTRACTBackground : External cause code (external causes) is codefication of disease that must beincluded on medical records document of patients with the diagnosis of an injury, poisoning,and accidents. Therefore, medical records officers must understanding the ways of diseasecoding in accordance with the rules of ICD-10. The medical records officer required to beable to provide an accurate code. Therefore a good knowledge must be owned by officerabout the coding of diseases. At the preliminary survei of 10 inpatient medical recordsdocument of accidents cases found that 70% have injury code but no external cause code,while 30% complete include injured code and external causes code, although there were stillfound 2 medical record documents that only filled up to four characters and one documentcompleted until the fifth character. The purpose of this study described the knowledge,attitudes, and ways of doing external cause coding on medical records officer.Methods : This type of research was descriptive research with observation method. Thepopulation were the officer of medical records at URM RSUD Brebes as many as 12 peopletaken with total sampling technique.Results : The results of the research showed that 61.1% of the officers in the levels ofknowing, 68.8% at levels capable of understanding, 47.2% were able to apply, 50% wereable to analyze, 25% were able to evaluate. The attitude of officer about charging externalcause code showed 60.2% of the officers agreed, 21.6%, and 18.2% disagreed. Officerstake steps in accordance with the rules of ICD-10 as much as 35.71%, because they usedelectronic ICD and instant code book. It can be concluded that the knowledge, attitudes, andthe steps of determining external cause did not good enough.Conclusions : Therefore reseacher advised officers to keep open the manual ICD-10 ifthere was any doubt in determining a code eventhough the officer have already knew aboutthe code, the Standard Operating Procedure may provide procedures in the determinationcode of external cause according to the rules ICD-10, the electronics ICD, and the instantcode book and training the use of coding ICD-10 in determining the external cause code.

ABSTRAKLatar Belakang : Kode external cause (penyebab luar) adalah kodefikasi penyakit yangharus disertakan pada dokumen rekam medis pasien dengan diagnosa cedera, keracunan,dan kecelakaan. Oleh karena itu petugas rekam medis harus menguasai cara pengkodeanpenyakit sesuai dengan kaidah ICD-10. Petugas rekam medis dituntut untuk dapatmemberikan kode yang akurat. Maka dari itu pengetahuan yang baik harus dimiliki petugastentang pemberian kode penyakit. Pada survei awal dari sample 10 dokumen rekam medisrawat inap kasus kecelakaan ditemukan 70% menyertakan kode cedera tetapi tidakdilengkapi dengan kode external cause, sedangkan 30% adalah dokumen rekam medis yang lengkap menyertakan kode cedera dan kode external causes, walaupun masihditemukan didalamnya 2 dokumen rekam medis yang hanya terisi sampai karakter keempatdan 1 dokumen rekam medis terisi lengkap sampai karakter kelima. Tujuan dari penelitian iniadalah mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan cara melakukan pengkodean externalcause pada petugas rekam medis.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode observasi.Populasi yang digunakan adalah petugas rekam medis di URM RSUD Kabupaten Brebessebanyak 12 orang diambil dengan teknik total sampling.Hasil : Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu 61,1% petugas rekam medis pada tingkatanmengetahui, 68,8% pada tingkatan mampu memahami, 47,2% pada tingkatan mampumengaplikasikan, 50% pada tingkatan mampu menganalisis, 25% pada tingkatan mampumengevaluasi. Sikap petugas rekam medis tentang pengisian kode external causemenunjukkan 60,2% petugas menyatakan setuju, 21,6%, dan 18,2% tidak setuju. Petugasmelakukan langkah-langkah yang sesuai dengan kaidah ICD-10 sebanyak 35,71%, karenapetugas menggunakan ICD elektronik dan buku kode instan. Dapat disimpulkan bahwapengetahuan, sikap, dan langkah-langkah penentuan kode external cause yang dilakukanpetugas belum cukup baik.Kesimpulan : Oleh karena itu disarankan petugas untuk tetap membuka ICD-10 manualapabila ragu dalam menentukan sebuah kode walaupun petugas sudah hafal tentang kode,adanya Standar Operasional Prosedur dapat memberikan prosedur dalam penentuan kodeexternal cause sesuai kaidah ICD-10, adanya ICD elektronik, dan buku kode instan sertaadanya pelatihan koding penggunaan ICD-10 dalam penentuan kode external cause.PENDAHULUANSalah satu pengklasifikasian dan pengkodean penyakit adalah kode external cause (penyebab luar ) yaitu kode digunakan dalam mengklasifikasikan penyebab luar terjadinyasuatu penyakit, baik yang diakibatkan karena kasus kecelakaan, cedera, pendarahan,keracunan, bencana alam, maupun penyebab lainnya.[2]

Informasi external causes digunakan untuk menentukan klasifikasi kode externalcauses. Informasi external causes dianalisa oleh petugas koder untuk menentukan kodeexternal causes dengan lengkap sampai karakter kelima, meliputi kategori tiga karakter yangmenunjukkan bagaimana kecelakaan terjadi, karakter keempat yang menunjukkan lokasiterjadinya kecelakaan, dan karakter kelima yang menunjukkan aktivitas pasien saatterjadinya kecelakaan.[3]Menurut WHO (2010), pengkodean diagnosis untuk kasus kecelakaan harus diikutipengodean penyebab luar (external causes) untuk menggambarkan sifat kondisi dankeadaan yang menimbulkannya. Pengodean external causes dilakukan secara terpisahpada Bab XX Penyebab Luar Morbiditas dan Mortalitas ( V01-Y98 ).[3]Kode kasus kecelakaan dikatakan lengkap apabila terdapat kode diagnosa cederadan kode external cause penyebab kecelakaan. Pada survei awal di RSUD Kab. Brebes darisample 10 DRM rawat inap pada kasus kecelakaan ditemukan 70% DRM menyertakan kodecidera tetapi tidak melengkapi dengan kode external cause, sedangkan 30% adalah DRMyang lengkap menyertakan kode cedera dan kode external causes, walaupun masihditemukan didalamnya 2 DRM yang hanya terisi sampai karakter keempat dan 1 DRM terisilengkap sampai karakter kelima.Koding penyakit dibagi menjadi dua, yaitu koding pasien umum dan koding BPJS.Untuk kode external cause pada pasien BPJS sudah diterapkan berdasarkan kaidah ICD 10.Pada koding kasus cedera dan kecelakaan pada pasien umum belum diterapkan untukpengisian kode tersebut, masih ditemukan beberapa kode yang belum spesifik dan adayang tidak disertai kode external cause, jika pada lembar anamnesis informasi externalcause kurang lengkap atau kurang jelas tentang kronologis kejadian cedera ataukecelakaan tersebut, petugas koder mengisi kode external cause seadanya dan tidaksampai karakter kelima, bahkan tidak diisi sama sekali, kode external cause diberikan hanyauntuk kasus kecelakaan lalu lintas saja, jika ada kasus keracunan, terjatuh, atau terpukulbelum dilakukan pengkodean external cause.Dampak dari informasi external causes yang tidak lengkap, akibatnya pengkodeanexternal causes menjadi tidak akurat sehingga laporan index penyakit banyak kode yangtidak diinput dan RL 4b tidak terisi secara lengkap.[4]METODEJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yangdilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian berdasarkan fakta tanpa membuatperbandingan atau hubungan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi yaitumengamati secara langsung keadaan masalah yang akan diteliti dengan menggunakanpendekatan cross sectional yaitu meneliti data secara langsung pada saat melakukanpenelitian. Variabel Penelitian meliputi Pengetahuan petugas tentang koding external cause,

Sikap petugas dalam menentukan kodingexternal cause, dan Langkah-langkahmenentukan kode external cause. Populasi adalah jumlah keseluruhan petugas RekamMedis di URM RSUD Kabupaten Brebes sebanyak 12 orang petugas. Sampelmenggunakan metode total sampling yaitu mengambil seluruh dari total populasi sebanyak12 orang petugas Rekam Medis dengan kategori inklusi lama kerja 1 tahun, bersedia jadiresponden, dan tidak sedang cuti.HASILTabel 1 Hasil kuisioner karakteristik petugas rekam medis di RSUD Kabupaten Brebes 2016NoKarakteristik Petugas RMUmur20-30 tahun31-40 tahun41-50 tahun51-602Pendidikan terakhirSMAD3 RMIKD3 non kesehatanS1 KesehatanS1 non Kesehatan3Lama kerja 1 tahun 5 tahun 10 tahun 10 tahun4Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan5Pelatihan kodingYaTidakSumber : data primer asarkan tabel diatas bahwa karakteristik petugas rekam medis sebagian besarberusia 31-40 tahun dengan prosentase 33,3%. Sebagian petugas rekam medisberpendidikan D3 RMIK dengan prosentase 50%. Berdasarkan pengalaman kerja petugasrekam medis rata-rata telah bekerja selama 10 tahun dengan prosentase 33,3%. Jeniskelamin petugas rekam medis 50% laki-laki dan 50% perempuan. Berdasarkan pernahmengikuti latihan koding sebagian besar belum pernah mengikuti latihan koding denganprosentase 75%.Tabel 2 Hasil Observasi Skor Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Kode ExternalCause

Skor Tingkatan 00007Baik2TidakRMIK0110011100005Kurang 0005Kurang Baik5TidakS1 NonKes1100010100004Kurang Baik6YaS1 IK11111111001110Baik3865387811428YaJumlahJumlah Skor Tingkatan22111742Prosentase benar (%)61,1%68,8%47,2%50%25%Rata-Rata 7Sumber : data primer 2016Tabel 3 Tabel Hasil Kuisioner Pengetahuan Petugas Rekam Medis di URM RSUDKabupaten Brebes tentang Kode External CauseNoPertanyaanKnow ( Tahu )1 Apakah kepanjangan dari ICD-10 ?2 Pencarian kode dilakukan denganmenentukan leadterm pada diagnosa,pencarian leadterm dilakukan dengan ?3 Untuk cross check kebenaran kode danmendapatkan karakter kode lainnya ataupunkode tambahaan pada kasus-kasus penyakityang butuh kode tambahan sebagaipelengkap kode utama, maka kode tersebutdicari pada ?4 Apa yang dimaksud dengan kode externalcause ?Comprehention ( Memahami )5Untuk memperoleh kode external causeyang tepat maka diperlukan informasiexternal cause yang lengkap dan akuratkarena ?6Bagaimana cara memperoleh informasiexternal cause sebelum menentukan kodeexternal cause?Applications ( Aplikasi )7Dalam menentukan kode external causekarakter apa saja yang harus di temukan ?8Untuk melakukan kode external causedimana sub kategori untuk kode externalcause ?9Pada ICD-10 Volume 3 (Alphabetic Index),index untuk menentukan kode externalcause diagnose cedera terdapat pada?MenjawabBenarMenjawabsalah2 (25%)8 (100%)6 (75%)0 (0%)7 (87,5%)1 (12,5%)Totalbenar61,1%5 (62,5%)3 (37,5%)3 (37,5%)5 (62,5%)8 (87,5%)1 (12,5%)7 (87,5%)1 (12,5%)8 (100%)0 (0%)68,8%47,2%1 (12,5%)7 (87,5%)

10Pada ICD-10 Volume 3 (Alphabetic Index),index untuk menentukan kode externalcause diagnosa keracunan obat atau zatkimia terdapat pada?Analysis ( Analisis )11 Selain cedera akibat kecelakaan karenakendaraan dan lalu lintas, terjatuh, terpukul,dan keracunan baik yang tidak disengajaataupun disengaja saat melakukan aktivitasjuga termasuk dalam kasus yangmembutuhkan kode external cause ?Evaluation ( Evaluasi )12 Jika terdapat informasi external cause yangtidak spesifik menjelaskan tentangbagaimana, lokasi, dan aktivitas penyebabcedera, maka yang dilakukan padapemberian kode external cause adalah ?Sumber : data primer 20161 (12,5%)7 (87,5%)4 (50%)4 (50%)50%2 (25%)6 (75%)25%Berdasarkan tabel hasil kuisioner skor pengetahuan petugas rekam medis tentangkode external cause, didapatkan rata-rata skor 7, skor tertinggi 10 dan skor terendah 4.Sehingga kategori untuk petugas dengan pengetahuan baik bila skor 7 didapatkansebanyak 62,5%, dan katergori petugas dengan pengetahuan yang masih kurang bila skor 7 yaitu 37,5%.Berdasarkan tingkatan pengetahuan, petugas dapat menjawab benar pada tingkatanknow (tahu) sebanyak 61,1%, Pada tingkatan comprehention (memahami) sebanyak 68,8%,Pada tingkatan applications (aplikasi) sebanyak 47,2%, Pada tingkatan analysis (analisis)sebanyak 50%, dan tingkatan evaluation (evaluasi) sebanyak 25%.Tabel 4 hasil skor sikap petugas rekam medis di URM RSUD Kabupaten Brebes dalampengisian kode external causeResponden12345678Totalprosentase (%)Pernyataan tentang Sikap Petugas dalam Mengisi Kode 07550TotalKategori549451088kurang baikkurang baikBaikkurang baikkurang baikBaikBaikBaikrata-rata 7

Tabel 5 Tabel hasil kuisioner sikap petugas rekam medis di URM RSUD Kabupaten Brebesdalam pengisian kode external causeNoPernyataanSetuju1Raguragu(%)0%Apabila ditemukan kasus kecelakaan maka harus8disertai kode external cause(100%)2Memberikan kode external cause pada kasus selain31kecelakaan lalu lintas lainnya seperti keracunan, (37,5%) (12,5%)terjatuh, terpukul, terbakar, tertimpa, ataupun tertembak3Dalam menentukan kode external cause setelah61membaca diagnosa maka kita melihat anamnesa (75%) (12,5%)pasien saat masuk ke UGD untuk mendapatkaninformasi external cause4Jika terdapat diagnosa cedera atau keracunan tetapi33informasi external cause tidak lengkap, kode exteral (37,5%) (37,5%)cause tetap harus dikode dengan melihat ICD-10volume 15Kode external cause yang tepat,harus dilengkapi70%dengan kode yang menerangkan lokasi kecelakaan.(87,5%)6Kode external cause yang tepat,harus dilengkapi80%dengan kode yang menerangkan kegiatan atau (100%)aktivitas yang dilakukan saat kecelakaan7Jika informasi external cause tidak lengkap atau tidak25jelas, petugas mengkonfirmasikan kepada dokter atau (25%) (62,5%)pasien8Jika informasi external cause tetap tidak bisa di25tegakkan maka kode external cause diberikan kode .99 (25%) (62,5%)pada karakter keempat dan kelima berupa unspecifiedplace, dan unspecified activity9Berdasarkan kaidah ICD-10 kode external cause harus42dicantumkan pada kasus kecelakan baik transportasi (50%)(25%)ataupun non transportasi.10 Kelengkapan pemberian kode external cause61berpengaruh terhadap kegiatan dan pelaporan(75%) (12,5%)pelayanan RS11 Kelengkapan dan ketepatan kode external cause41berpengaruh terhadap kegiatan klaim asuransi(50%) (12,5%)Total60,2 %21,6%Sumber : data primer n tabel skor hasil kuisioner petugas rekam medis tentang pengisian kodeexternal cause didapatkan rata-rata skor 7, skor tertinggi 10, dan skor terendah 4. Sehinggapetugas dengan kategori memiliki sikap baik bila skor 7 sebanyak 50% dan petugasdengan kategosi sikap yang belum menerima bila skor 7 sebanyak 50%.Berdasarkan hasil kuisioner didapat 60,2% petugas menyatakan setuju terhadappernyataan external cause, 21,6% ragu terhadap pernyataan external cause, dan 18,2%tidak setuju terhadap pernyataan external cause.Tabel 6 Tabel skor observasi langkah-langkah kode external cause yang dilakukan petugasrekam medis di URM RSUD Kabupaten Brebes

RespondenPetugas 1Petugas 2Petugas 3Petugas 4Petugas 5Petugas 6Petugas 7Petugas ah Penentuan KodeExternal 24322255037,52525TotalKategori03700360Kurang BaikBaikBaikKurang BaikKurang BaikBaikBaikKurang Baik700100010225rata-rata 2Tabel 7 Tabel hasil observasi langkah-langkah kode external cause yang dilakukan petugasrekam medis di URM RSUD Kabupaten BrebesNo1234567Langkah-langkahMenentukan external causeMenentukan leadtermJika external cause merupakan kecelakaan transportasimaka buka ICD-10 volume 3 pada section II ( externalcauses of injur ) lihat Table of land transport accident.Jika cedera akibat bukan kecelakaan, maka dicari tahudulu apakah hal tersebut terjadi karena disengaja atautidak buka ICD-10 volume 3 pada section II denganleadterm sesuai penyebab terjadinya cedera.Jika kasus keracunan maka buka ICD-10 volume 3 padasection III Table of Drugs and Chemical dengan melihatnama zatnya dan melihat keracunan disebabkan oleh apaPastikan kode pada buku ICD-10 Volume I (Tabular List)untuk menentukan karakter keempat yaitu tempatterjadinya peristiwa kecelakaan.menentukan karakter kelima dari kode external causeyaitu kegiatan korban saat terjadinya akukan(%)4 (50%)4(50%)2 (25%)6 (75%)4 (50%)4(50%)3 (37,5%)5 (62,5%)3 (37,5%)5 (62,5%)2 (25%)6 (75%)2 (25%)6 (75%)35,71%64,29%Berdasarkan tabel skor hasil observasi langkah-langkah menentukan kode externalcause pada petugas rekam medis didapatkan rata-rata skor 2, skor tertinggi 7, dan terendah0. Sehingga petugas dengan kategori dapat melakukan pengkodean baik bila skor 2sebanyak 50% dan petugas dengan kategosi belum melakukan pengkodean dengan baikbila skor 2 sebanyak 50%. Prosentase petugas melakukan langkah-langkah yang sesuaidengan kaidah ICD-10 sebanyak 33,71%.

Tabel 8 Sample koding external causeNoNo RMAnamnesa1 01-95-xxPasien datang dengan keluhan 5hari yll pasien jatuhdari pohon, diurut tapi tidak ada perubahan, malahtambah bengkakpasien datang ke UGD dengan keluhan KLL,kecelakaan tunggal saat perjalanan naik sepeda motor,luka robek di bibir atas, gigi patah dan terasa goyang,luka robek di dagu, memar di dahi, lecet padapinggang, dan tanganpasien datang dengan keluhan post KLL keserempetmotor, luka benjol dan robek pada kepala 3cm, mual( ), pusing ( ).Pasien datang post KLL motor dengan mobil, pasienmengeluh pusing, terasa pegal di muka, saat kejadianpingsan dan sadar di RSpasien datang dengan keluhan post ditubruk gas2 02-96-xx3 05-96-xx4 05-94-xx5 05-97-xx6 01-94-xxpasien datang dengan keluhan dada kiri terbentur alatberat 2jam yll, nyeri dada dan lengan kiri atas, sesaknafas( )datang dengan keluhan luka terbuka pada telunjuk kaki,ada tulang menonjol yang keluar diantara luka, jatuhsaat main bolapasien datang post KLL motor dengan motor, lukaterbuka pada betis kiri, tampak tulang dilukapasien KLL ditabrak motor, pusing( ), mual(-), nyerikepalapasien datang ke UGD post KLL ditabrak motor daribelakang, lutut robek, datang pingsan7 02-98-xx8 03-26-xx9 05-79-xx10 06-37-xxKode ECRSTidakdiisiKode ECMhsW14.03V22.44V22.44TidakdiisiV29. isiW19.30V29.64V29.64TidakdiisiV29. 64V29.64W22.99V29. 64PEMBAHASANKarakteristik Petugas Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten BrebesBerdasarkan tabel 1 bahwa karakteristik petugas rekam medis sebagian besarberusia 31-40 tahun dengan prosentase 33,3%, dimana umur tersebut berada pada usiaproduktif untuk menghasilkan kinerja yang baik dengan latar belakang pendidikan petugasyang berpendidikan D3 RMIK dengan prosentase 50% dimana makin tinggi tingkatpendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pulakinerjanya.Berdasarkan pengalaman kerja petugas rekam medis rata-rata telah bekerja selama 10 tahun dengan prosentase 33,3%, hal tersebut dapat meningkatkan kinerja yang baikkarena semakin lama seseorang bekerja semakin baik pula dalam ersebutbelumsebandingdengankeikutsertaan petugas dalam pelatihan koding dengan prosentase 75%, hal tersebut tehtu

saja dapat memberikan pengaruh dalam pengetahuan petugas tentang koding salahsatunya koding external cause.Pengetahuan Petugas Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten Brebes Tentang KodeExternal CauseBerdasarkan tabel 2 hasil kuisioner pengetahuan petugas rekam medis tentang kodeexternal cause, diketahui :1. Know (tahu)Dari hasil kuisioner 8 petugas rekam medis yang da

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN KODE EXTERNAL . 12 orang petugas Rekam Medis dengan kategori inklusi lama kerja 1 tahun, bersedia jadi responden, dan tidak sedang cuti. . (

Related Documents:

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

mempengaruhi pemilihan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah faktor finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) menemukan terdapat 8 faktor yang mempengaruhi seseorang memilih karir sebagai akuntan publik tidak

Astuti, Anita.2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.Jurnal Akuntansi Vol III No.2. Aulia, Ulva.2016.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwsa Akuntansi Di Kota

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBUATAN JAMBAN TANPA SEPTIC TANKDI RT 03 RW 04 KELURAHAN POLEHAN . bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Beberapa faktor dapat mempengaruhi derajat tingkat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat seperti ekonomi, pendidikan, keadaan .

akan di riview yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. E. Pembahasan 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi berdasarkan hasil analisis Chi Square Analisis faktor – faktor yang mempengaru

characterization of automotive disc brake, Applied Thermal Engineering (2014), doi: 10.1016/ j.applthermaleng.2014.10.001. This is a PDF file of an unedited manuscript that has been accepted for publication. As a service to our customers we are providing this early version of the manuscript. The manuscript will undergo copyediting, typesetting, and review of the resulting proof before it is .