Analisis Input-Output (I-O) - Blog UMY Community

2y ago
57 Views
3 Downloads
431.25 KB
19 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Albert Barnett
Transcription

Analisis Input-Output (I-O)Di Susun Oleh:1.2.3.4.5.Wa Ode MellyawantyOpissen YudisyusMurdionoMuhammad SamsulKurniawan 30008)(20100430004)UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAFAKULTAS EKONOMIILMU EKONOMI2012

DAFTAR ISIHalDAFTAR ISI .iBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang .11.2. Perumusan Masalah .2BAB II PEMBAHASAN2.1. Analisis Input-Output (I-O) .32.2.Struktur Analisis Input-Output .42.3.Langkah-Langkah Analisis Input-Output .52.4. Studi Kasus Dalam Penerapan Analisis Input-Output .8BAB III PENUTUP3.1.Kesimpulan .13DAFTAR PUSTAKAi

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangDalam suatu perencanaan pembangunan ekonomi diperlukan penentuanprioritas kegiatan diantara sektor-sektor perekonomian. Pada dasarnya masing-masingsektor tersebut tidak berdiri sendiri namun saling memiliki keterkaitan. Kemajuansuatu sektor tidak akan terlepas dari dukungan yang diberikan oleh sektorsektorlainnya sehingga sebenarnya keterkaitan antar sektor ini dapat dimanfaatkanuntuk memajukan seluruh sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian. Denganmelihat keterkaitan antar sektor dan memperhatikan efisiensi dan efektifitas yanghendak dicapai dalam pembangunan maka sektor yang mempunyai keterkaitan tinggidengan banyak sektor pada dasarnya merupakan sektor yang perlu mendapatkanperhatian lebih. Hal ini karena jika sektor utama yang mendapatkan perhatian lebihtersebut mengalami pertumbuhan maka sektor yang terkait dengannya akanmengalami pertumbuhan juga. Analisis Input-Output dikembangkan oleh WassilyLeontief. Metode ini sangat populer dan banyak dipakai dalam melakukan analisisterhadap struktur industri dan perekonomian di samping untuk penerapan-penerapanyang lainSecara sederhana model I-O menyajikan informasi tentang transaksi barangdan jasa serta saling keterkaitan antarsatuan kegiatan ekonomi untuk suatu waktutertentu yang disajikan dalam bentuk tabel. Isian sepanjang baris menunjukkanalokasi output dan isian menurut kolom menunjukkan pemakaian input dalam prosesproduksi (Biro Pusat Statistik, 1995). Sebagai model kuantitatif, tabel IO mampumemberi gambaran menyeluruh tentang:1. Struktur Perekonomian yang mencakup struktur output dan nilai tambah masingmasing kegiatan ekonomi disuatu negara.2. Struktur Input antara (intermediate Input) yaitu Penggunaan barang dan jasa olehkegiatan produksi di suatu daerah.3. Stuktur peyediaan barang dan jasa baik yang berupa produksi dalam negeri.Analisis model Tabel Input Output (Tabel I-O) adalah alat yang akan digunakanuntuk melihat keterkaitan antar sektor yang terdapat dalam perekonomian.

1.2.Perumusan Masalah.2. Bagaimana penjelasan Analisis Input-Output ?3. Bagaimana struktur analisis input – Output ?4. Bagaimana Langkah-langkah penerapan Analisis Input-Output ?

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Analisis Input-Output (I-O).Analisis Input-output (I-O) adalah Suatu model matematis untuk menelaahstruktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatanekonomi “artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasardari analisis input-output adalah mengidentifikasi dan mendisagregasi semua aliranpengeluaran antara berbagai aktivita sekonomi (sektor/industri), antara aktivitasekonomi dan konsumen, antara aktivitas ekonomi dan penyediaan input yang adadalam struktur perdagangan perekonomian. Bertujuan untuk menentukan multiplierdan mengidentifikasi perekonomian secara menyeluruh dan mengetahui dampakperubahan permintaan akhir dari setiap aktivitas ekonomi terhadap perekonomiansecara keseluruhan.1. Konsep dasar Model Input-Output yaitu: Struktur perekonomian tersusun dari berbagai sektor/industri yang satu samalain berinteraksi melalui transaksi jual belli. Output suatu sektor akan didistribusikan dengan jalan dijual kepada sektorsektor lainnya dan untuk memenuhi permintaan akhir, baik yang berasal darirumah tangga(C), pemerintah (G), investasi (I), maupun permintaan ekspor(X). Input suatu sektor didapatkan dengan cara membeli bahan baku dari sektorsektor lainnya, dari rumah tangga (dalam bentuk jasa tenaga kerja),pemerintah (misalkan saja dalam bentuk pembayaran pajak tidak langsung),penyusutan, surplus usaha serta impor (M). Hubungan antara input dengan output adalah linier. Analisis model dilakukan pada kurun waktu tertentu (biasanya setahun)dimana akan selalu didapat identitas bahwa total input sama dengan totaloutput. Suatu sektor dianggap terdiri dari satu atau beberapa perusahaan denganketentuan utama bahwa output yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaantersebut diproduksi oleh satu tingkat teknologi yang sama.

2. Asumsi Dasar Analisis Input-Output yaitu: HomogenitasSetiap sektor menghasilkan suatu output tunggal dengan susunan input tunggal(tertentu), serta tidak ada substitusi antar output dari berbagai sektor yang ada. ProporsionalitasJumlah dari tiap jenis input yang dipakai oleh suatu sektor akan berubahsebanding denganberubahnya output total yang dihasilkan oleh sektortersebut. AditivitasEfek total dari pelaksanaan produksi diberbagai sektor dihasilkan oleh masingmasing sektor secara terpisah.2.2.Struktur Analisis Input-OutputTujuan utama dari analisis Input-Outputadalah menghasilkan gambaranaliran antar industri-industri untuk menghasilkan keluaran (produk) bagi suatu sektortertentu atau menjelaskan besaran aliran antar industri dalam hubungannya dengantingkat produksi dalam setiap sector Analisis dilakukan dalam suatu periode waktutertentu, biasanya dalam tahunan. Analisis yang diperoleh adalah gambaran statisselama periode waktu analisis.Adapun 3 macam klasifikasi hubungan Input-Output yaitu :1. Hubungan Langsung, adalah pengaruh yang secara langsung dirasakan oleh sektoryang menggunakan input dari output sektor yang bersangkutan. Misalnya, Kalauindustri konveksi menaikkan produksinya menjadi dua kali lipat maka permintaanakan benang, tekstil, dan kancing juga akan naik lebih kurang dua kali lipat.Kenaikan industri tekstil pasti akan berpengaruh terhadap industri lainnya, sepertipengangkutan.2. Hubungan tidak langsung, adalah pengaruh terhadap industri yang outputnya tidakdigunakan sebagai input bagi keluaran industri yang bersangkutan. Misalnya,pengaruh industri konveksi terhadap industri jasa pengangkutan.3. Hubungan Sampingan, adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang lagijangkauannya daripada pengaruhlangsung tersebut di atas.Misalnya,Peningkatan reproduksi sektor industri tertentu akan meningkatkan pendapatan

buruh industri, atau peningkatan jumlah buruh yang berarti pula peningkatansejumlah buruh tersebut. Dengan peningkatan pendapatan ini maka permintaanatau kebutuhan beras dapat naik.Untuk mendapatkan model aliran input-output dibutuhkan:1. Transaksi (transactions) barang dan jasa yang terjadi antar produsen dan supplierpada periode waktu yang diamati.2. Kebutuhan langsung (direct requirements) input yang diperlukan satu produsenuntuk menghasilkan satu unit produk (output) dari supplier langsungnya.3. Kebutuhan keseluruhan (total requirement) menunjukkan input yang diperlukanbaik langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk (output).2.3.Langkah-Langkah Analisis Input-Output(I-O)Analisis Input-output Mencakup beberapa perhitungan dalam menganalisis suatusektor yaitu:1. Matriks Pengganda2. Indeks Daya penyebaran dan Indeks derajat Kepekaan3. Analisis DampakKeterangan:1. Perhitungan Matriks PenggandaDampak Pengganda adalah suatu dampak yang terjadi baik secara langsungmaupun tidak langsung terhadap berbagai kegiatan ekonomi dalam negeri sebagaiakibat adanya perubahan pada variabel-variabel eksogen perekonomian nasional.Untuk menghitung matriks pengganda dilakukan melalui beberapa tahap sebagaiberikut :a. Menghitung matriks koefisien input (matriks A)Unsur matriks A dapat dihitung dengan rumus :Dimana :aij koefisien Input sektor ke i oleh sektor ke jXij penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke jXj output sektor ke j.

b. Menghitung Matriks(I-A)Mengurangkan suatu matriks identitas (yaitu matriks dengan diagonal utamabernilai 1 dan unsur-unsur lainnya bernilai 0) terhadap matriks koefisien input.c. Menghitung matriks pengganda (B) dan total.Matriks pengganda (B) dihitung dengan cara menginverskan matriks yangdiperoleh pada tahap 2 diatas (B (I-A)-1 ).2. Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat Kepekaan. Hubungan antara output dan permintaan akhir dapat dijabarkan sebagai X (IA)-1 F, dimana X adalah vektor kolom dari output, F adalah vektor kolom daripermintaan akhir. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa dampak akibat perubahanpermintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi (rj)dapat dirumuskan sebagai: rj b1j b2j bnj Σibij. Jumlah dampak tersebut juga disebut sebagai jumlah daya penyebaran. Dayapenyebaran merupakan ukuran untuk melihat keterkaitan kebelakang(backward linkage) sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah. Selanjutnya,dengan membagi jumlah dampak tersebut (rj) dengan banyaknya sektor (n),dapat dihitung rata-rata dampak yang ditimbulkan terhadap output masingmasing sektor akibat perubahan permintaan akhir. Namun demikian, karena sifat permintaan akhir masing-masing sektor salingberbeda, maka baik jumlah maupun rata-rata dampak tersebut kurang tepatuntuk dijadikan sebagai ukuran pembanding dampak pada setiap sektor. Olehkarenanya, ukuran tersebut perlu dinormalkan (normalized) dengan caramembagi rata-rata dampak suatu sektor dengan rata-rata dampak seluruhsektor. Ukuran yang dinormalkan ini dinamakan dengan indeks dayapenyebaran (αj) atau tingkat dampak keterkaitan kebelakang (backwardlinkages effect ratio), yang dapat dirumuskan:

Dimana:αj 1 daya penyebaran sektor j sama dengan rata-rata daya penyebaranseluruh sektor ekonomi.αj 1 daya penyebaran sektor j diatas rata-rata daya penyebaran seluruh sektorekonomi.αj 1 daya penyebaran sektor j dibawah rata-rata daya penyebaran seluruhsektor ekonomi. Dari persamaan tadi juga dapat dilihat jumlah dampak output suatu sektor isebagai akibat perubahan permintaan akhir seluruh sektor, yang dapatdirumuskan sebagai: sj Σjbij Nilai sj disebut dengan jumlah derajat kepekaan, merupakan ukuran untukmelihat keterkaitan kedepan (forward linkage) sektor-sektor ekonomi di suatuwilayah. Dengan pola pikir yang sama seperti ketika menghitung indeks dayapenyebaran, kita juga bisa menghitung indeks derajat kepekaan (βi) denganrumus sebagai berikut:Dimana :βi 1 derajat kepekaan sektor j sama dengan rata-rata derajat kepekaanseluruh sektor ekonomi.βi 1 derajat kepekaan sektor j diatas rata-rata derajat kepekaan seluruh sektorekonomi.βi 1 derajat kepekaan sektor j dibawah rata-rata derajat kepekaan seluruhsektor ekonomi.

3. Analisis Dampak.a. Dampak permintaan akhir terhadap outputRumus dampak permintaan akhir terhadap output: X (I-A)-1 Fartinya: mengalikan matriks pengganda dengan matriks permintaan akhir.Sesuai dengan penempatan data.(lihat pada contoh kasus).b. Dampak Permintaan Akhir terhadap Nilai Tambah Bruto.Untuk menghitung dampak permintaan akhir terhadap NTB, terlebih dahuludibentuk matriks diagonal koefisien NTB. Koefisien NTB dicari dengan caramembagi nilai tambah bruto (input primer) dengan total input.(lihat padacontoh kasus). Tahap penghitungan dampak permintaan akhir terhadap NTB :1. Membentuk matriks diagonal koefisien NTBdengan caramembagi nilai tambah bruto (input primer) dengan total input.2. mengalikan matriks diagonal koefisien NTB dengan matriksdampak permintaan akhir terhadap output yang telah dihitungsebelumnya.c. Dampak permintaan Akhir Terhadap kebutuhan Impor.Untuk menghitung dampak permintaan akhir terhadap kebutuhan impor,diperlukan informasi mengenai komponen impor pada masing-masing sektor,baik untuk permintaan antara maupun permintaan akhir. (Data komponenimpor biasanya disusun bersamaan dengan tabel transaksi pada I-O).2.4.Studi Kasus Dalam Penerapan Analisis Input-Output.Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen yang dibagi atas tiga sektor. Angkaangka dalam tabel dalam satuan Trilyun Rupiah.

Tabel I-O : Transaksi Domestik atas Dasar Harga ProdusenPermintaan 222561702141632484120PrimerSekunderTersierJumlah Input AntaraImporInput PrimerTotal taan AkhirJumlahPermintaan Output301(C)302(G)303(K)304(Stk)305 306(Xb r3779-1285511001083120Jumlah Input Antara235369Impor2653Tabel di atas menunjukkan transaksi domestik atas dasar harga produsen disektor primer, sekunder dan tersier, pada permintaan antara dan permintaan akhirdimana C konsumsi rumah tangga, G pengeluaran pemerintah, K modal tetap,Stk perubahan stok, serta Xb dan Xj ekspor barang dan ekspor jasa.

Perhitungan Matriks PenggandaMatriks Koefisien Input Domestik (Matriks 1333Matriks koefisien input menggambarkan komposisi input antara yangdigunakan masing-masing sektor dalam berproduksi. Dimana pada kolom 1, untukmenghasilkan output, sektor primer butuh input 2,53 persen dari sektornya sendiri,butuh input 6,33 persen dari sektor sekunder dan butuh input 3,80 persen dari sektortersier. Dengan kata lain juga, untuk memproduksi 100 satuan output, maka sektorprimer butuh input sebanyak 2,53 satuan dari sektornya sendiri, 6,33 satuan darisektor sekunder dan 3,80 satuan dari sektor tersier.Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat KepekaanSektorPrimerSekunderTersierIndeksIndeks daya ari tabel di atas indeks daya penyebaran dapat dijelaskan sebagai berikut :αj 1 daya penyebaran sektor j sama dengan rata-rata daya penyebaran seluruh sektorekonomi.αj 1 daya penyebaran sektor j diatas rata-rata daya penyebaran seluruh sektorekonomi.αj 1 daya penyebaran sektor j dibawah rata-rata daya penyebaran seluruh sektorekonomi.

Dari hasil di atas, bisa dijelaskan bahwa indeks daya penyebaran (dampakketerkaitan kebelakang) sektor sekunder lebih besar dari satu dengan nilai 1,22. Halini menjelaskan bahwa daya penyebaran sektor sekunder di atas rata-rata dayapenyebaran seluruh sektor ekonomi. Sedangkan sektor primer dan tersier lebih kecildari satu dengan nilai 0,81 dan 0,91. Hal ini menujukkan bahwa kedua sektor tersebutindeks daya penyebarannya dibawah rata-rata daya penyebaran seluruh sektorekonomi.Sedangkan indeks derajat kepekaan dapat dijelaskan sebagai berikut :βi 1 derajat kepekaan sektor j sama dengan rata-rata derajat kepekaan seluruh sektorekonomi.βi 1 derajat kepekaan sektor j diatas rata-rata derajat kepekaan seluruh sektorekonomi.βi 1 derajat kepekaan sektor j dibawah rata-rata derajat kepekaan seluruh sektorekonomi.Dari hasil di atas, bisa dijelaskan bahwa indeks derajat kepekaan sektorsekunder lebih besar dari satu dengan nilai 1,08. Hal ini menjelaskan bahwa derajatkepekaan sektor sekunder di atas rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor ekonomi.Sedangkan sektor primer dan tersier lebih kecil dari satu dengan nilai 0,96 dan 0,96.Hal ini menujukkan bahwa kedua sektor tersebut indeks derajat kepekaannya dibawahrata-rata derajat kepekaaan seluruh sektor ekonomi.Analisis DampakDampak Permintaan Akhir Terhadap Output; Matriks (I-A)-1 FSektor301 (C)302 (G)303 (K)304 (Stk)305 306(Xb Jumlah177,926,380,51,882,5369,0

Pembacaan menurut baris menunjukkan pengaruh masing-masing komponenpermintaan akhir terhadap pembentukan output suatu sektor. Dimana pada baris 1(sektor primer), dapat diinterpretasikan bahwa output sektor primer yang terbentuksebagai akibat dari konsumsi rumah tangga (301) sebesar 37,1; konsumsi pemerintah(302) sebesar 1,6; pembentukan modal tetap (303) sebesar 12,6; perubahan stok (304)sebesar 2,8; dan ekspor barang dan jasa (305 306) sebesar 24,9. Dimana jumlahbaris 1 merupakan total output sektor primer. Dengan jumlah 79,0. Dari pembacaanmenurut baris dapat kita ketahui bahwa sektor sekunder mempuyai dampakpermintaan akhir terhadap output yang paling tinggi dengan total 170,0. Sedangkansektor primer dan tersier hanya 79,0 dan 120,0.Pembacaan menurut kolom menunjukkan pengaruh suatu komponenpermintaan akhir terhadap pembentukan output di masing-masing sektor. Dimanapada kolom 1, konsumsi rumah tangga (301) mengakibatkan pembentukan outputsektor primer sebesar 37,1, output sektor sekunder sebesar 71,6 dan output sektortersier sebesar 69,2. Jumlah kolom 1 yang sebesar 177,9 menunjukkan besarnyaoutput seluruh sektor perekonomian yang terbentuk sebagai akibat dari konsumsirumah tangga. Dari pembacaan menurut kolom dapat diketahui bahwa konsumsirumah tangga merupakan komponen yang paling tinggi dalam mempengaruhipembentukan output di masing-masing sektor dengan total 177,9.Dampak Permintaan Akhir Terhadap NilaiTambah Bruto301 (C)302 (G)303 tor305 306(Xb n menurut baris menunjukkan pengaruh masing-masing komponenpermintaan akhir terhadap penciptaan Nilai Tambah Bruto suatu sektor. Dimana padabaris 1 (sektor primer), dapat diinterpretasikan bahwa Nilai Tambah Bruto sektorprimer yang terbentuk sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga (301) sebesar 31,9;konsumsi pemerintah (302) sebesar 1,4; pembentukan modal tetap (303) sebesar 10,8;perubahan stok (304) sebesar 2,4; dan ekspor barang dan jasa (305 306) sebesar

21,4. Dimana jumlah baris 1 merupakan total Nilai Tambah Bruto sektor primer. Daripembacaan menurut baris dapat kita ketahui bahwa sektor tersier mempunyaipengaruh yang kuat terhadap penciptaan Nilai Tambah Bruto dengan total 84,0sedangkan sektor primer dan sekunder hanya 68,0 dan 56,0.Pembacaan menurut kolom menunjukkan pengaruh suatu komponenpermintaan akhir terhadap penciptaan Nilai Tambah Bruto di masing-masing sektor.Dimana pada kolom 1, konsumsi rumah tangga (301) mengakibatkan penciptaanNilai Tambah Bruto sektor primer sebesar 31,9, Nilai Tambah Bruto sektor sekundersebesar 23,6 dan Nilai Tambah Bruto sektor tersier sebesar 48,5. Jumlah kolom 1yang sebesar 104,0 menunjukkan besarnya Nilai Tambah Bruto seluruh sektorperekonomian yang terbentuk sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga. Daripembacaan menurut kolom dapat diketahui bahwa konsumsi rumah tanggamerupakan komponen yang paling tinggi dalam mempengaruhi penciptaan nilaitambah bruto di masing-masing sektor dengan total 104,0.Dampak Permintaan Akhir Terhadap KebutuhanImporSektor301 (C)302 (G)303 (K)304 (Stk) 305 306(Xb 0,04022,373021,59482,90116,090853,0000Pembacaan menurut baris menunjukkan kebutuhan impor dari suatu sektorsebagai dampak dari masing-masing komponen permintaan akhir. Dimana pada baris1, kebutuhan impor sektor primer akibat konsumsi rumah tangga (301) adalah sebesar1,26, akibat konsumsi pemerintah (302) sebesar 0,097, akibat pembentukan modal(303) sebesar 0,95, perubahan stok (304) sebesar -0,0018; dan ekspor barang dan jasa(305 306) sebesar 0,70. Dimana jumlah baris 1 merupakan total kebutuhan imporsektor primer. Dari pembacaan men

2.1. Analisis Input-Output (I-O). Analisis Input-output (I-O) adalah Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi “artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasarFile Size: 431KB

Related Documents:

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

10 VIN10 Input of high current output switch 11 VIN11 Input of high current output switch 12 VIN12 Input of high current output switch 13 VIN13 Input of high current output switch 14 VIN14 Input of high current output switch 15 VIN15 Input of high current output switch 16 VIN16 Input of high current outp

NxM ("N by M") switch ! Often N M ! Goals " High throughput ! Best is MIN(sum of inputs, sum of outputs) " Avoid contention " Good scalability ! Linear size/cost growth Input Port Input Port Input Port Input Port Input Port Input Port Output Port Output Port Output Port Output Port Output Port Output Port Switch Fabric

500 100/120V ac 1746-IA16 Input 16 120V ac Input 15 101 200/240V ac 1746-IM4 Input 4 240V ac Input 15 301 200/240V ac 1746-IM8 Input 8 240V ac Input 15 501 200/240V ac 1746-IM16 Input 16 240V ac Input 15 2703 100/120V ac 1746-OA8 Output 8 120/240V ac Output 17

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

ANÁLISIS TEXTUAL Y EXEGÉTICO DE LA PRIMERA VISIÓN (Ap 1,9-20) PRESENTACIÓN DE CRISTO A SU IGLESIA 158 I ANÁLISIS EXEGÉTICO 158 1. Texto griego y traducción 159 2. Análisis del versículo 9 161 3 Análisis del versículo 10 176 4. Análisis del versículo 11 182 5. Análisis del versículo 12 189 6. Análisis del versículo 13 196 7.

Estructura económico‐financiera del balance de situación. Técnicas para el análisis. Análisis patrimonial. Análisis a corto plazo. Análisis a largo plazo. Caso práctico de análisis. Tema 3.Análisis de costes para la toma de decisiones directivas. Introducción a la contabilidad y análisis de costes. Definición y clasificación de .

PLTW, Inc. Engineering Formulas y Mechanical Advantage (MA) IMA Ideal Mechanical Advantage AMA Actual Mechanical Advantage D E Effort Distance D R Resistance Distance F E Effort Force F R Resistance Force Wedge L Pulley Systems N IMA Total number of strands of a single string supporting the resistance d d IMA Wheel and Axle Effort at Axle Effort at Wheel Lever 1st Class 2nd .