PENDIDIKAN DAN PEMERIKSAAAN KESEHATAN MATA DI CAR FREE DAY .

3y ago
53 Views
3 Downloads
767.87 KB
8 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-185PENDIDIKAN DAN PEMERIKSAAAN KESEHATAN MATA DI CAR FREE DAYCILEMBANG KOTA TASIKMALAYAHanna Nurul Husna1, Itmam Milataka2, Ai Meri Yulianti3,Nurul Zakiatul Jannah Fitriani41,2,3,4Program Studi Optometri, STIKes Bakti Tunas Husada TasikmalayaEmail: hannanurulhusna@stikes-bth.ac.idABSTRAKPrioritas kerja pemerintah pada bidang kesehatan lebih ditekankan pada upayapromotif dan preventif. Salah satu bentuk partisipasi terhadap hal tersebutserta dalam rangka peringatan World Sight Day 2019, dilakukan kegiatanpengabdian masyarakat dalam bentuk pendidikan dan pemeriksaan kesehatanmata. Pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menggunakan mediapermainan ular tangga. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalahpemeriksaan tajam penglihatan dan koreksi dengan menggunakan SnellenChart dan Lensa Coba. Pengabdian masyarakat dilakukan pada kegiatan CarFree Day Cilembang dengan subjek masyarakat Kota Tasikmalaya yangberpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Masyarakat antusias dengan kegiatanini. Kegiatan pendidikan kesehatan lebih banyak diikuti oleh anak-anak, dankegiatan pemeriksaan kesehatan lebih banyak diikuti oleh orang dewasa. Darihasil pemeriksaan kesehatan mata diperoleh sebanyak 53% klien memilikipenglihatan normal, 35% klien mengalami kelainan refraksi miopia (termasukastigmatism), dan 12% mengalami kelainan refraksi hipermetropia (termasukastigmatism). Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuanmasyarakat tentang kesehatan mata serta kesadaran masyarakat tentangpentingnya menjaga kesehatan mata.Kata kunci: pendidikan kesehatan mata, pemeriksaan kesehatan mata, kesehatanmataABSTRACTGovernment work priorities in the health sector are more emphasized onpromotive and preventive efforts. In form of participation in this matter andin commemoration of World Sight Day 2019, community service activitieswere carried out in the form of education and eye health examination. Healtheducation is carried out using snake ladder media. The medical examinationcarried out was a visual acuity examination and correction using Snellen Chartand Trial Lens. Community service was carried out at the Car Free DayCilembang and given for people who attending and participating in thatevent. The community was enthusiastic about this activity. Eye healtheducation activities were mostly participated by children, and healthexamination were participated by adult. From the results of eye healthexamination, 53% of clients have normal vision, 35% of clients have myopia(including astigmatism), and 12% have hypermetropia (including astigmatism).This activity was expected could foster public knowledge about eye healthand public awareness about the importance of maintaining eye health.Keywords: eye health education, eye health examination, eye health178

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-1851.PENDAHULUANWHO (The International Agency for the Prevention of Blidness, 2019a)menyatakan bahwa terdapat 217 juta orang menderita gangguanpenglihatan. Penyebab terbanyak dari gangguan penglihatan tersebutadalah kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, katarak, dan degenerasimacular yang disebabkan oleh usia. WHO juga menyatakan bahwa 89%penderita gangguan penglihatan dialami oleh negara miskin danberkembang. Karfiati (n.d.) menyatakan bahwa Indonesia mempunyaiprevalensi kebutaan dan gangguan penglihatan nomor dua tertinggi didunia setelah Ethiopia. Selain itu, dari hasil Survei Kebutaan RapidAsessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 di 15 provinsimenunjukkan bahwa penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaanadalah kelainan refraksi 10-15% dan katarak 70-80% (KementerianKesehatan RI, 2017).Kelainan refraksi merupakan salah satu gangguan penglihatan pada matamanusia. Kelainan refraksi yang paling umum terjadi adalah miopia,hipermetropia, dan presbiopia (Moodley et al., 2011). Kelainan refraksiterjadi karena perbedaan posisi jatuhnya bayangan benda di retina matamanusia (Giancoli, 2005). Pada penderita miopia, bayangan benda jatuh didepan retina. Pada penderita hipermetropia, bayangan benda jatuh dibelakang retina. Dan pada penderita astigmatisme, bayangan benda jatuhdi dua titik.Prioritas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Humas Kemensetneg,2019) pada bidang kesehatan diarahkan pada peningkatan upaya promotifdan preventif disamping peningkatan akses pada pemberian pelayanankesehatan bagi masyarakat. Presiden menghimbau Kementerian Kesehatanuntuk melakukan langkah-langkah pembaruan yang inovatif untukmengedukasi masyarakat untuk hidup sehat. Penyataan ini memperkuatkonsep Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2020(Kementerian Kesehatan RI, 2017) yang diluncurkan sebelumnya olehKementerian Kesehatan yang fokus pada rehabilitasi gangguan penglihatandan pelayanan kesehatan.Sebagai bentuk dukungan terhadap program kerja pemerintah dalammenjaga kesehatan mata masyarakat, maka Program Studi RefraksiOptisi/Optometri STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya melaksanakankegiatan pengabdian masyarakat yang fokus pada bidang kesehatan mata.Kegiatan ini pun juga merupakan salah satu bentuk partisipasi pada eventglobal yang dicetuskan oleh The International Agency for the Prevention ofBlidness (IAPB) yaitu World Sight Day 2019 “Vision First” (The InternationalAgency for the Prevention of Blidness, 2019b). Salah satu tujuan darikegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik mengenaikebutaan dan gangguan penglihatan sebagai isu kesehatan masyarakatinternasional serta mengedukasi masyarakat mengenai pencegahankebutaan.179

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-1852.MASALAHMata memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Akan tetapi, manusia itu sendiri kurang memperhatikan kesehatan mata,sehingga mata mengalami gangguan, tidak tertangani, dan akhirnyamenyebabkan gangguan penglihatan atau kelainan refraksi (DepartemenKesehatan RI, 2009). WHO (Fauzi Lukman, Lindra, & C., 2016) menyatakanbahwa sebanyak 19 juta anak-anak yang berusia di bawah 15 tahundiperkirakan mengalami gangguan penglihatan dan 12 juta diantaranyadisebabkan karena kelainan refraksi. Oleh karena itu, permasalahangangguan penglihatan yang disebabkan karena kelainan refraksi merupakanhal yang harus diperhatikan.Pemeriksaan mata secara rutin sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Padaanak usia 2.5 – 5 tahun, skrining mata dilakukan untuk mendeteksi apakahanak menderita gangguan tajam penglihatan atau tidak, yang kemungkinanakan mengganggu aktivitas sekolahnya (Fachrian et al., 2009). Tidak hanyapada anak usia dini saja yang harus dilakukan skrining kesehatan mata, tapijuga anak-anak yang rentan dengan aktivitas melihat dekat. Berdasarkanskrining yang dilakukan dalam kegiatan sebelumnya (Husna & Widia, 2019)diketahui bahwa terdapat siswa pada umur 8-10 tahun yang mengalamikelainan refraksi. Berdasarkan temuan, diketahui bahwa orang tua/walisiswa jarang melakukan pemeriksaan mata ke fasilitas mata terdekat. Gurudan siswa pun masih awam tentang kesehatan mata.Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam rangka menjaga kesehatanmata masyarakat perlu dilakukan tindakan promotif dan preventif.Tindakan promotif yang dilakukan adalah dalam bentuk pendidikankesehatan mata menggunakan media permainan ular tangga. Tindakanpreventif yang dilakukan adalah dalam bentuk pemeriksaan kesehatanmata pada masyarakat.Kegiatan diharapkan dapat mencangkup masyarakat lebih luas. Oleh karenaitu, even Car Free Day dipilih sebagai lokasi kegiatan.Gambar 1. Lokasi Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan Mata di Car FreeDay Cilembang180

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-1853.METODEKegiatan pengabdian pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di CarFree Day Cilembang Kota Tasikmalaya. Subjek kegiatan adalahmasyarakat Kota Tasikmalaya yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebutdengan berbagai rentang usia. Kegiatan dilaksanakan oleh seluruh sivitasakademika Prodi Refraksi Optisi/Optometri yang meliputi dosen, laboran,staff, mahasiswa.Kegiatan yang dilakukan terdiri dari pendidikan kesehatan danpemeriksaan kesehatan mata. Metode pendidikan kesehatan mata yangdilakukan adalah dengan menggunakan media Ular Tangga KesehatanMata. Media ular tangga kesehatan mata ini adalah media promosikesehatan yang memuat tentang informasi kesehatan mata yang dikemasdalam bentuk permainan ular tangga (Husna & Ardi, 2020). Sedangkanpada kegiatan pemeriksaan kesehatan mata dilakukan pemeriksaan tajampenglihatan dan koreksi dengan menggunakan Snellen Chart dan LensaCoba.Tahap persiapan yang dilakukan adalah pencarian informasi ke panitiaCar Free Day Cilembang. Kegiatan yang termasuk adalah perizinan,konfirmasi biaya, lokasi, dan waktu. Persiapan lainnya adalah konseppengabdian masyarakat, alat pemeriksaan kesehatan dasar (Tensimeter)dan mata (Snellen Chart, Lensa Coba (Trial Lens), dan Lensometer),media pendidikan kesehatan, dan personel yang akan terlibat dalampelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, dan metode publikasi yangakan dilakukan.Pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, dilakukanpengaturan tempat pemeriksaan. Hal ini dilakukan karena tempatpemeriksaan di luar ruangan dan penatalaksanaan standar pemeriksaanharus ditegakkan. Pengaturan tempat pemeriksaan yang dimaksud adalahpemasangan tenda, penempatan papan Snellen Chart, pengukuran jarakpasien - Snellen Chart, penempatan Lensa Coba (trial lens), pengaturancahaya, penempatan lensometer dan tensimeter, penempatan media UlarTangga Kesehatan Mata, serta penempatan meja pendaftaran.Kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan tajam penglihatan/visualacuity (visus). Masyarakat melakukan pendaftaran di meja pendaftarandan dilakukan pengecekkan tekanan darah. Selanjutnya berpindah kekursi pemeriksaan berdasarkan nomor antrian. Pemeriksaan visusdilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan Snellen chart dan LensaCoba (trial lens). Kegiatan pemeriksaan dilakukan dengan pengawasanOptometris. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dianalisis dandikategorikan. Jika diagnosis klien adalah mengalami kelainan refraksimaka selanjutnya dilakukan koreksi visus. Data-data tersebut direkamdalam lembar resep dan lembar rekapitulasi hasil pemeriksaan.Kegiatan selanjutnya adalah pendidikan kesehatan mata denganmenggunakan media permainan Ular Tangga Kesehatan Mata. Kegiatan inimelibatkan 5 orang yang terdiri dari 4 orang pemain dan 1 orang wasit.Pendidikan kesehatan mata tidak dilakukan dengan pemberian informasi181

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-185secara lisan tapi berdasarkan apa yang pemain baca pada papanpermainan ular tangga. Pada kegiatan ini tidak dilakukan pretest danposttest. Pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan matadigali dalam bentuk pertanyaan yang diajukan di tengah-tengahpermainan jika pemain menginjak petak pertanyaan.Gambar 2. Papan Permainan Ular Tangga Kesehatan Mata4.HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Minggu, 27Oktober 2019 yang berlokasi di Car Free Day Cilembang Kota Tasikmalaya.Tema dari kegiatan ini adalah “Vision First 2020” yang juga merupakantema dari peringatan International World Sight Day yang diperingati setiapbulan Oktober.Kegiatan yang dilakukan adalah pendidikan dan pemeriksaan kesehatanmata dilakukan dengan menggunakan media dalam bentuk permainan ulartangga kesehatan mata. Karena keterbatasan tempat dan waktu maka tidakdilakukan pretest dan postest. Permainan ular tangga kesehatan mata inidapat dimainkan oleh 4 orang pemain dan 1 orang instruktur. Tugas dariinstruktur ini adalah mengawasi petak-petak yang diinjak oleh pemainserta siap sedia dalam mengajukan pertanyaan pada pemain jika diminta.Empat pemain tersebut maju secara bergiliran sesuai dengan urutannya.Mereka maju dengan jumlah langkah sesuai dengan angka yang ditunjukkanoleh dadu. Petak-petak pada papan ular tangga memuat informasikesehatan mata, tenaga kesehatan mata, dan juga pertanyaan. Jikapemain menginjak petak yang ada gambar “ekor ular” maka pemain harusturun ke petak dimana “kepala ular” berada, dan jika pemain menginjakpetak dengan gambar tangga maka pemain harus naik ke petak dimanaujung tangga berada. Jika pemain menginjak petak yang berisi informasimaka pemain bisa melihat dan membaca informasi yang terdapat padapetak tersebut. Akan tetapi jika pemain menginjak petak pertanyaan makapemain harus mengajukan pertanyaan pada sesama pemain atau/danmenjawab pertanyaan yang diajukan oleh instruktur. Pertanyaan yangdiajukan harus berdasarkan informasi yang terdapat pada papan ulartangga.182

April [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN:2020 2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2020] HAL 178-185Gambar 3. Kegiatan pendidikan kesehatan mata menggunakan mediapermainan ular tangga kesehatan mataPemeriksaan kesehatan mata dilakukan dalam bentuk skrining tajampenglihatan/visus beserta koreksi-nya dengan menggunakan Snellen Chartdan Lensa Coba. Masyarakat dalam hal ini klien melakukan pendaftaran dimeja pendaftaran. Di meja pendaftaran dilakukan anamnesis yangbertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keluhan yang diderita daninformasi kesehatan klien lainnya. Di meja pendaftaran juga disediakantensimeter untuk pengukuran tekanan darah. Hal ini bertujuan untukpemeriksaan pendahuluan sebelum tahapan pemeriksaan tajam penglihatandan refraksi. Tekanan darah akan berpengaruh terhadap penentuan hasilakhir dari pemeriksaan refraksi mata. Setelah selesai dilakukanpendaftaran, klien diarahkan ke bagian pemeriksaan.Pemeriksaan tajam p

kesehatan mata menggunakan media permainan ular tangga. Tindakan preventif yang dilakukan adalah dalam bentuk pemeriksaan kesehatan mata pada masyarakat. Kegiatan diharapkan dapat mencangkup masyarakat lebih luas. Oleh karena itu, even Car Free Day dipilih sebagai lokasi kegiatan. Gambar 1. Lokasi Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan Mata di Car Free Day Cilembang . April 2020 [JURNAL .

Related Documents:

SILABUS, DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: INOVASI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU September 2015 . CM.PRD-PGSD-01-04 Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : IP 303 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 5 Mata Kuliah Prasyarat : Semua Mata Kuliah Semester 1 Dosen : Dr. Hj. Lely Halimah .

Usaha Kesehatan Mata Penyakit mata banyak terdapat di Indonesia (menular dan tidak menular) Penyakit mata menular 1. Conjunctivitis yaitu suatu penyakit mata yang sering terjadi pada bayi karena ibunya gonorrhoea. Mata bengkak, bernanh dan tidak dapat berubah. 2. Trachoma (belek) yaitu suatu penyakit mata yang disebabkan oleh virus. Mata gatal, sering berair, bulu mata membalik ke dalam .

silabus dan sap mata kuliah universitas pendidikan indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni satuan acara perkuliahan mata kuliah : semantik bahasa indonesia kode : in105 dra.nunungsitaresmi, m.pd. mahmud fasya, s.pd., m.a. jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia fakultas pendidikan bahasa dan seni universitas pendidikan indonesia 2013

SILABUS MATA KULIAH 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : STATISTIK Kode Mata Kuliah : TW504 Beban / Jumlah SKS : 2 SKS Semester : II (Dua) Prasyarat : - Jumlah minggu / jam pertemuan : (14 x 3 Jam) Pertemuan Nama Dosen : Dodiet Aditya Setyawan, SKM. 2. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mengenalkan dan menyiapkan mahasiswa untuk

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Nama Mata Kuliah : Koding Klasifikasi dan Terminologi Kesehatan Kode : KUI 7811 Kredit : 2 SKS Status Mata Kuliah : Pilihan Semester : III SESI KELAS MATA KULIAH Hari : Lihat Jadwal Waktu : Lihat Jadwal Lokasi : Lihat Jadwal PENGAMPU MATA KULIAH (K OORDINATOR) Prof. dr Hari Kusnanto, DrPH NIDN : 0012115304 Email : harikusnanto@yahoo.com Telp .

dan Kesehatan di SMA/MA. Buku ini membantu rekan-rekan mengimplemen-tasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan memudahkan serta memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi dan membangun kompetensi mereka di bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penyajian buku Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan untuk

obat dan alat kesehatan c. Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku alam yang terkaitdengan kesehatan d. Pengawasan pre-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan .

learning teams, guided inquiry activities, critical and analytical thinking, problem solving, reporting, metacognition, and individual responsibility. Strategies for the successful use of learning teams are discussed, the roles of the instructor in this learning environment are described, and implementation hints