METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

2y ago
250 Views
59 Downloads
896.12 KB
16 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMMETODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFoleh: Ade Heryana, SST, MKMProdi Kesehatan Masyarakat FIKES Univ. Esa Unggule-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.comKUALITATIF ATAU KUANTITATIF?Dalam penyusunan proposal penelitian, sering peneliti atau mahasiswa dihadapkanpada pertanyaan, menggunakan penelitian kualitataif atau kuantitatif? Pada artikel ini akandisajikan pemilihan jenis penelitian kualitatif atau kuantitatif, atau bahkan campuran kualitatifdan kuantitatif. Namun demikian menurut Creswell (2013) hendaknya antara penelitiankualitatif dan kuantitatif jangan saling dipertentangkan atau dipandang sebagai antitesis dansebaiknya keduanya berada dalam satu continuum (himpunan). Perbedaan antara keduanyaadalah hanya dalam hasil akhir dari penelitian. Dengan demikian pengertian kualitatif padadasarnya bahwa studi tersebut bersifat lebih kualitatif ketimbang kuantitatif, dan sebaliknya.Lalu apa sebenarnya yang membedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif? Ada yangberanggapan perbedaan tersebut pada penggunaan kata-kata (untuk kualitatif) atau angkaangka (kuantitatif). Ada juga yang menyatakan perbedaannya pada pertanyaan/hipotesa yangbersifat terutup (disebut hipotesa kuantitatif) dan yang bersifat terbuka (disebut hipotesakualitatif). Namun pernyataan tersebut tidak benar sepenuhnya.Creswell (2013) menyebutkan ada tiga perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif,yaitu:1.Asumsi filosofis dasar yang dipakai;2.Strategi atau metodologi penelitian yang digunakan, misalnya desain eksperimen yangbersifat kuantitatif atau desain studi lapangan yang bersifat kualitatif; dan3.Metode-metode spesifik penelitian yang digunakan, misalnya dalam pengumpulan dataapakah menggunakan instrumen survey yang bersifat kuantitatif atau menggunakanobservasi lapangan yang bersifat kualitatif.1

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMDEFINISIMeski demikian, kita perlu mendefinisikan dengan jelas penelitian kualitatif, kuantitatif,dan campuran. Hal ini bukan untuk membedakan namun untuk melihat landasan yang dipakaioleh peneliti.a.Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif adalah metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahamimakna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan oleh sejumlahindividu atau sekelompok orang (Creswell, 2013). Karakteristik penelitian ini antara lain:1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur;2. Mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan3. Menganalisis data secara induktif (mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-temayang umum)4. Menafsirkan makna data;5. Laporan akhir memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel;6. Berfokus terhadap makna individual; dan7. Menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.b.Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif adalah metode-metode untuk menguji teori-teori tertentudengan cara meneliti hubungan antar variabel. Karakteristik penelitian ini antara lain:1. Melakukan pengukuran variabel dengan instrumen-instrumen tertentu untukmenghasilkan data yang berupa angka-angka;2. Menganalisi data secara deduktif (mulai dari tema-tema umum ke tema-tema khusus)3. Menganalisis data berupa angka berdasarkan prosedus statistik;4. Laporan akhir memilik struktur yang ketat dan konsisten;5. Menghindari adanya bias-bias;6. Melakukan pengontrolan terhadap penjelasan-penjelasan alternatif; dan7. Mampu menggeneralisasi dan menerapkan kembali penemuan-penemuannya.c.Penelitian metode npenelitianyangmenggunakan kombinasi atau asosiasi antara bentuk kualitatif dan kuantitatif. Padadasarnya pendekatan camouran bukan hanya mengumpulkan dan menganalisis dua jenis2

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMdata namun lebih kompleks dari hal tersebut, karena secara kolektif peneliti harusmelibatkan fungsi dari kedua pendekatan tersebut. Itulah sebabnya penelitian campuranmemilki kekuatan lebih besar dibanding penelitian kualitatif dan kuantitatif (Cresswel,2013).KOMPONEN UTAMA RANCANGAN PENELITIANPengertian rancangan penelitian sama dengan rencana atau proposal untukmenjalankan penelitian. Rancangan tersebut harus melibatkan tiga komponen utamapenelitian, yaitu asumsi-asumsi filosofis, metodologi penelitian, dan metode-metode tertentudalam penelitian (lihat gambar 1).Asumsi Filosofis dasar: Post-positif Konstruksi sosial Advokasi/partisipatoris PragmatisMetode-metode dalam penelitianStrategi/Desain penelitian: Pengumpulan data Analisis data Interpretasi Laporan Etnografis (kualitatif) Eksperimen (kuantitatif) Sekuensial (Campuran)Gambar 1. Komponen Utama Rancangan Penelitian(modifikasi dari sumber: Creswell 2013, hal.7)a.Pandangan Filosofis DasarSetiap penelitian pasti memiliki landasan filosofis sebagai dasar pemecahanmasalah. Peneliti sebaiknya menjelaskan landasan filosofis yang digunakannya, yaitumetodologi penelitian yang telah diterima secara luas. Peneliti lain menyebut hal inidengan istilah-istilah tertentu seperti paradigma, epistemologi, ontologi (Creswell, 2013).Dalam penyusunan skripsi, pemilihan landasan filosofis penelitian umumnya ditentukanoleh beberapa hal yaitu bidang keilmuan yang ditekuni mahasiswa, kepercayaan3

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMpembimbing penelitian dan pihak akademis terhadap bidang tersebut, dan berdasarkanpeneltian-penelitian sebelumnya.Creswell (2013) menyebut ada empat pandangan filosofis dasar dengankarakteristik-karakteristiknya, sebagaimana gambar 2 berikut.Post-positivisme Deterministik Reduksionisme Observasi danpengujian empiris Verifikasi teoriKonstruktivismeSosialAdvokasi atauPartisipatoris Pemahaman Makna yangberagam dariberbagai individu Konstruksi sosialdan historis Penciptaan teori Bersifat politis Berorientasi padaisupemberdayaan Kolaboratif Berorientasi padaperubahanPragmatisme Efek-efektindakan Berpusat padamasalah Bersifat pluralistik Berorientasi padapraktik dunianyataGambar 2. Empat Pandangan Filosofis Dasar dan Karakteristiknya(sumber: Creswell, 2013, hal. 8)1.Pandangan Post-positivismePandangan ini sering disebut dengan metode saintifik atau penelitian sainsatau penelitian positif atau sains empiris. Kebenran dari pandangan ini lebih seringditujukan pada penelitian kuantitatif daripada kualitatif.Pandangan post-positivisme menggunakan filsafat deterministik yangmenyatakan bahwa “sebab-sebab atau faktor-faktor penyebab pasti menentukanakibat atau hasil”. Dengan demikian penelitian yang berupaya mencari faktorpenyebab suatu masalah merupakan studi yang berlandaskan pandangan postpositivisme.Pandangan post-positivisme juga menggunakan pemahaman reduksionismeyang menyatakan bahwa “gagasan-gagasan/ide-ide besar dapat direduksi menjadiide-ide terpisah yang lebih kecil untuk diuji lebih lanjut”. Hal ini mirip denganvariabel-variabel yang direduksi menjadi pertanyaan dan hipotesa penelitian.Observasi dan pengujian empiris merupakan karakteristik lainnya sitivismeberupayamengembangkan pengetahuan melalui observasi dan pengujian empiris terhadap4

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMrealitas obyektif dengan ukuran angka-angka. Akibatnya timbullah hukum-hukumdan teori-teori yang mengatur dunia yang menuntut pengujian dan verifikasi ataskebenaran teori dan hukum tersebut. Sehingga dalam metode saintifik, peneliti harusmengawali penelitiannya dengan menguji teori tertentu, kemudian mengumpulkandata baik yang mendukung atau membantah teori, dan kemudian melakukanperbaikan-perbaikan sebelum dilakukan pengujian ulang (Creswell, 2013).Untuk mendukung karaktersitik tersebut, maka dibutuhkan asumsi-asumsiyang mendasari landasan post-positivisme, yaitu:a. Pengetahuan bersifat terkaan atau tidak berlandaskan apapun sehingga tidakakan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Karena hal itulah bukti yangdibangun dalam penelitian lemah, sehingga sering peneliti tidak dapatmembuktikan hipotesis, atau bahkan menyangkal hipotesis;b. Pengetahuan dibangun oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan logis.Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan instrumenpengukuran dan obsrvasi mendalam;c. Penelitian merupakan aktivitas yang menghasilkan klaim atau pengakuan, yangdisaring kembali menjadi ‘klaim lainnya’ dengan kebenaran yang jauh lebih kuat.Tidak jarang penelitian kuantitatif selalu diawali dengan pengujian terhadap teori;d. Penelitian harus mengembangkan pernyataan-pernyataan yang relevan danbenar, yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau mendeskripsikanhubungan sebab-akibat dari suatu persoalan; dane. Peneliti harus menguji kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulanyang dianggap mengandung bias (kesalahan) sehingga terjamin sikap yangobyektif. Hal inilah yang menyebabkan penelitian kuantitatif wajib memerlukanuji validitas dan reliabilitas.2.Pandangan Konstruktivisme SosialKalau pandangan post-positivisme identik dengan penelitian kuantitatif, makapandangan konstruktivisme sosial diidentikkan dengan pendekatan metodepenelitian kualitatif. Pandangan ini sering dikombinasikan dengan pandanganinterpretivisme.5

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMKarakteristik pertama pandangan ini adalah pemahaman, yang artinyaindividu-individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup danbekerja. Dari pemahaman inilah dikembangkan makna-makna subyektif berdasarkanpengalaman mereka. Sehingga karakteristik pandangan ini yang berikutnya adalahadanya makna-makna yang beragam dari individu-individu. Peneliti dituntut untuklebih mencari kompleksitas dari berbagai pandangan, dibanding mempersempitmakna-makna menjadi sejumlah kategori dan gagasan. Di sini peneliti berusahamemperdalam pandangan individu tentang situasi yang tengah diteliti, denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat luas dan umum supaya indvidutersebut dapat mengkonstruksikan maknanya. Namun biasanya pandangan tersebuttidak natural/asli atau tidak pernah diungkapkan dalam interaksi dengan orang lain.Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebaiknya terbuka agarpeneliti bisa mendengarkan dengan cermat yang dibicarakan dan dilakukan individudalam kehidupan mereka.Karakteristik yang ketiga adalah makna-makna yang bersifat subyektif iniumumnya dikonstruksikan secara sosial dan historis, artinya makna-makna tersebutdibuat melalui interaksi dengan para individu melalui norma-norma sosial danhistoris yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Makna-makna tersebut jugadiperlakukan pada konteks tertentu sesuai dengan tempat tinggal dan bekerjaindividu agar dapat dipahami latar belakang historis dan kulturalnya.Karakteristik yang terakhir adalah penciptaan teori, yang berarti penelitimengawali penelitian dengan membuat dan mengembangkan suatu teori atau polamakna tertetu secara induktif. Hal ini dilakukan karena dalam pandangankonstruktivisme peneliti berusaha memaknai (atau menafsirkan) makna-makna yangdimiliki orang lain tentang permasalahan di dunia ini.Asumsi-asumsi yang berlaku dalam pandangan konstruktivisme antara lainsebagai berikut:a. Makna-makna dikonstruksikan oleh manusia agar mereka bisa terlibat dalamduna yang tengah ditafsirkan, sehingga dalam penelitian kualitatif pertanyaandibuat terbuka agar individu dapat mengungkapkan pandangannya lebih luasdan dalam;6

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMb. Manusia senantiasa terlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahamidengan perspektif historis dan sosial. Hal inilah yang menyebabkan dalampenelitian kualitatif, peneliti sebaiknya mengunjungi/turun langsung danmengumpulkan sendiri informasi yang dibutuhkan, serta menafsirkan apa yangdicari sesuai dengan pengalaman dan latar belakangnya;c. Lingkungan sosial membentuk makna-makna, yang muncul di dalam dan di luarinteraksi dengan komunitas manusia, seihingga penelitian kualitatif bersifatinduktif yang berusaha menciptakan makna-makna dari data-data yangdikumpulkan3.Pandangan Advokasi/PartisipatorisPandangan post-positivisme mendapatkan kritik yaitu asumsi-asumsi yangdipakai pada pandangan ini membebani hukum-hukum dan teori-teori dan seringkalitidak sesuai dengan atau tidak menyertakan individu-individu yang terpinggirkandalam masyarakat. Pandangan konstruktivisme juga mendapat kritik yaitu tidakmemadai/cukup dalam mengadvokasi atau menganjurkan program aksi untukmembantu individu-individu yang terpinggirkan. Untuk itulah lahir pandanganadvokasi/partisipatoris, yang lebih cocok dengan penelitian kualitatif.Karakteristik pertama pandangan ini adalah penelitian harus bersifat politis,artinya penelitian harus dihubungkan dengan politik dan agenda politis. Sehinggaumumnya penelitian ini memiliki agenda aksi dan reformis yang diharapkan dapatmengubah kehidupan partisipan, lingkungan tempat hidup dan bekerja, serta penelitiitu sendiri.Karakteristik berikutnya adalah orientasi isu-isu, maksudnya adalah isu-isusosial terkini seperti pemberdayaan, ketidakadilan, penindasan, penguasaan,ketertindasan dan pengasingan yang harus lebih diperhatikan. Dengan demikianpeneliti dapat mengawali penelitian dengan salah satu dari isu-isu tersebut sebagaifokus penelitiannya.Karakteristik selanjutnya dari padangan ini adalah kolaboratif yang artinyapeneliti harus bertindak secara kolaboratif sehingga nantinya tidak ada partisipanyang dipinggirkan dalam hasil penelitiannya. Dianjurkan agar pastisipan ikut7

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMmerancang pertanyaan-pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis informasi,bahkan hingga mencari sumber dana penelitian atau hibah.Karakteristik yang terakhir adalah orientasi pada perubahan, artinya adalahpandangan ini berupaya mengintegrasikan dirinya dengan persepktif-perspektif teorilain yang menggambarkan tentang masalah yang diteliti, tentang orang-orang yangdiselidiki, dan perubahan-perubahan yang diinginkan.4.Pandangan PragmatismePandangan pragmatisme berpijak pada aplikasi-aplikasi dan solusi-solusi atasproblem-problem yang ada, jadi bukan berfokus pada metode-metode. Para anmasalahdenganmenggunakan semua pendekatan yang ada untuk memahami masalah tersebut(Creswell, 2013). Sehingga pandangan ini cocok untuk penelitian metode campuran.Karakteristik pertama pandangan ini adalah setiap tindakan memiliki efekefek baik yang postif maupun negatif. Atas dasar inilah pandangan yelesaikanmasalah.Karakateristik berikutnya adalah berfokus pada masalah. Dengan pemusatan padamasalah maka diharapkan bisa dicarikan solusi atau jalan keluar untuk mengatasimasalah tersebut.Karakteristik lainnya adalah bersifat pluralistik, yang berarti pandangan inimenggunakan berbagai macam metode pemecahan masalah sehingga tidakberpusat pada satu jenis metode. Inilah yang menyebabkan pandangan ini sesuaidengan jensi penelitian campuran. Karakteristik yang terakhir adalah berorientasipada praktik dunia nyata. Pandangan pragmatisme tidak terjebak pada pembahasankonsep-konsep dan teori-teori. Sesuai ketiga karakteristik sebelumnya, pandanganini lebih mengutamakan permasalahan di dunia nyata.b.Metodologi PenelitianDalam menentukan penelitian kualitatif, kuantitatif, atau campuran, sebaiknyapeneliti menentukan hal tersebut berdasarkan karakteristik masalah dan cara pemecahanmasalah yang sesuai. Pemilihan ketiga metode tersebut sebaiknya bukan berdasarkan8

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMpenliaian yang subyektif seperti kemampuan peneliti, karena metode yang dipakai olehpenelitian sebelumnya, karena minat peneliti, dan sebagainya.Creswell (2013) membagi metodologi penelitian dalam kategori-kategorisebagaimana disajikan pada gambar nDesaineksperimanPenelitiannaratifSekuensialDesain matifGoundedtheoryStudi kasusGambar 3. Jenis-jenis Metodologi/Strategi Penelitian(sumber: Creswell, 2013, hal. 18)1.Metodologi penelitian kuantitatifMetodologi ini menyandarkan teknik penelitian pada pandangan postpositivisme. Metodologi penelitian kuantitatif meliputi 1) eksperimen nyata; 2)eksperimen yang semu atau kuasi-eksperimen dan penelitian korelasional; dan 3)eksperimen subyek tunggal. Dewasa ini telah bermunculan metodologi eksperimenyang lebih kompleks dengan berbagai variabel dan intervensinya, seperti: Rancanganfaktorial, Rancangan repeated measure, SEM (Structural Equation Model) yangmelibatkan analisa kausalitas dan variabel ganda, dan sebagainya1. Secara lengkapjenis desain penelitian kuantitatif disajikan pada tabel 1 berikut.1Untuk pembahasan jenis-jenis penelitian, lihat artikel penulis berjudul “Jenis-jenis Penelitian” pada alamat 4/05/jenis-penelitian/9

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMTabel 1. Jenis-jenis Desain Penelitian Kuantitatif(sumber: Brink, 2009, hal. 93)ExperimentalTrue experimental designsPre-test-post-test controlgroup designsPost-test-only control groupSolomon four-group designsFactorial designsQuasi-experimental designsTime-series designsPre-experimental designsOne-shot case studyOne-group pre test post tes2.Non-ExperimentalNon-TraditionalDescriptive designsSurvey designsCase studiesHistorical studiesSimple surveyLongitudinal surveyDevelopmental surveyComparative designsCorrelation designsEx post facto designsRestropectiveProspectivePath analysisPredictiveMethodological studiesMeta-analysisSecondary analysisEvaluationNeeds assessmentAction studiesPhilosophical studiesMetodologi penelitian kualitatifPada dasarnya terdapat banyak sekali metodologi penelitian kualitatif. Namunyang sering diperbincangkan dalam berbagai literatur adalah penelitian etnografi,grounded theory, studi kasus, fenomenologi, dan naratif.Penelitian etnografi adalah jenis penelitian yang berusaha untuk menyelidikisuatu komunitas atau kelompok budaya pada lingkungan yang alamiah. Padapenelitian ini pengumpulan data utama, data observasi, dan data wawancaradilakukan pada periode waktu yang cukup lama. Prosesnya fleksibel dan berkembangsesuai dengan kondisi dalam merespons kenyataan-kenyataan hidup yang dijumpaidi lapangan (Creswell, 2013).Penelitian grounded theory berusaha menciptakan teori umum dan abstrakdari suatu proses, aksi, atau interaksi tertentu berdasarkan pandangan partisipan atauinforman. Tahap-tahap dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data danpenyairngan kategori atas informasi yand didapat. Karakteristik utama jenis penelitianini adalah 1) terdapat perbandingan yang konstan antara data dan kategori-kategoriyang muncul; dan 2) pengambilan sampel secara teoritis terhadap kelompokkelompok yang berbeda untuk memaksimalkan kesamaan dan perbedaan informasi.Jenis penelitian Studi kasus merupakan jenis penelitian yang dalam prosesnyapeneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atausekelompok individu, yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas. Pada jenis ini,10

Metodologi Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif Ade Heryana, SST, MKMpengumpulan informasi dilakukan dengan lengkap sekali menggunakan berbagaiprosedur.Penelitian fenomenologi berusaha mengidentifikasi hakikat pengalamanmanusia tentang suatu fenomena tertentu. Prosedur-prosedur pada penelitian inimengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subyek dengan terlibat langsungdan relatif lama di dalamnya dalam rangka pengembangan pola-pola dan hubunganantar makna-makna. Peneliti dianjurkan mengesampingkan terlebih hamipengalaman-pengalaman partisipan.Penelitian naratif merupakan jenis penelitian yang berusaha menyelidikikehidupan individu-individu dan meminta seseorang atau kelompok individumenceritakan kehidupan mereka. Informasi

b. Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Karakteristik penelitian ini antara lain: 1. Melakukan

Related Documents:

penelitian survei yang merupakan salah satu contoh dari metode penelitian kuantitatif, dalam modul ini akan saya perkenalkan pula pendekatan kualitatif. Berbeda dari penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif didasarkan pada penelitian observasi non-kuantitatif

Panduan Laporan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif 1 Pelatihan Menulis Laporan Penelitian Kualitatif Transformatif Oleh Dr. Mohammad Mahpur, M. Si Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif JUDUL PENELITIAN Judul merupakan gambaran dari fokus penelitian yang sudah ditentukan

lukan langkah-langkah tertentu yang sistematis. Ilmu tentang hal ini disebut sebagai Metodologi Peneli-tian. Sedangkan langkah-langkah atau cara melaksa- Sonny Eli Zaluchu, Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama 29 nakan penelitian secara sistematis didefinisikan se-bagai Metode Penelitian (Silalahi, 2018, pp. 2–7). Salah satu masalah di dalam penelitian aga .

Penelitian Kuantitatif 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang memiliki dasar menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Metode kuantitatif digunakan dalam suatu penelitian apabila: a. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. b. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengann teknik survey. Menurut Sugiyono (2014, h.8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yang artinya pendekatan yang berangkat dari .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

Penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel. Penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden. 10. Definisi Opera-sional Penelitian kuantitatif menggunakannya. Pnelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak aka

The new ISO 14001:2015 standard explicitly expects organizations to identify and address risks affecting compliance of products and services, resulting in improved environmental performance. Besides identifying the risks, the new ISO standard expects organizations to address opportunities for improvements and corrective actions based on the risk analysis. Note that while corrective action is a .