Ruang Lingkup Metode Penelitian Kualitatif

2y ago
318 Views
77 Downloads
374.74 KB
37 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

Modul 1Ruang LingkupMetode Penelitian KualitatifDrs. Soeprapto, S.U.PEN D A HU L UA NDalam modul ini Anda dikenalkan dengan metode penelitian kualitatif.Metode ini sangat penting untuk diketahui oleh para mahasiswa danpara calon peneliti, karena pemahaman gejala sosial tidak hanya dapatdimengerti melalui satu metode saja. Selama ini banyak orang yang hanyamengenal dan memahami bahwa hanya ada satu metode atau satu modelpenelitian, yaitu model penelitian survei yang menggunakan daftarpertanyaan atau kuesioner. Padahal sesungguhnya penelitian memiliki anekaragam metode atau model, salah satunya adalah metode penelitian kualitatif.Pemahaman tentang penelitian kualitatif ini sengaja diberikan dalambentuk perbandingan dengan metode penelitian kuantitatif. Hal inidimaksudkan agar Anda lebih mudah memahami karakteristik esensial darikedua metode penelitian ini. Dengan demikian tidak akan terjadi kerancuandalam pemilihan metode penelitian dalam pelaksanaan praktek-praktekpenelitian sesuai dengan tujuan penelitian.Secara sistematis, modul ini dibagi dalam 2 kegiatan belajar. KegiatanBelajar 1 berisi uraian mengenai Pemahaman Awal tentang MetodePenelitian Kualitatif. Sementara itu, Kegiatan Belajar 2 berisi uraianmengenai Ciri-ciri, Politik, dan Etika dalam Penelitian Kualitatif. Setelahmempelajari modul ini, secara umum Anda diharapkan mampu menjelaskanruang lingkup metode penelitian kualitatif. Secara khusus, setelahmempelajari modul ini, Anda juga diharapkan mempunyai kemampuan untukmenjelaskan:1. pengertian tentang penelitian kualitatif;2. arti penting penelitian kualitatif dalam proses penelitian sosial;3. perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif;4. ciri-ciri penelitian kualitatif;

1.25.6.7.Metode Penelitian Kualitatif hambatan internal dalam kegiatan penelitian kualitatif;hambatan eksternal dalam kegiatan penelitian kualitatif;kode etik penelitian kualitatif.

1.3 SOSI4306/MODUL 1Kegiatan Belajar 1Pemahaman Awal tentang MetodePenelitian KualitatifDalam Kegiatan Belajar 1 ini saya akan menjelaskan tentang pengertianmetode penelitian kualitatif dilihat dari definisinya dan perbedaannyadengan metode penelitian kuantitatif. Setelah Anda memahami pengertianmetode penelitian kualitatif maka pada Kegiatan Belajar 2 pembahasan akansaya perdalam dengan menguraikan tentang ciri-ciri penelitian kualitatif,politik, dan kode etik penelitian kualitatif. Dengan memahami kedua materikegiatan belajar ini maka saya harapkan Anda mempunyai pemahaman awaltentang pokok bahasan BMP Metode Penelitian Kualitatif.A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIFUntuk menjelaskan definisi metode penelitian kualitatif, setidaknya kitaperlu terlebih dahulu menjelaskan mengenai definisi dari tiga kata yangterkandung di dalamnya, yaitu kata metode, penelitian, dan kualitatif. Katametode berasal dari kata metodos, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkanmenjadi methods, yang artinya jalan atau cara. Kemudian, kata penelitianmerupakan terjemahan dari kata research, dan kata research ini terpilah darikata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengandemikian kata research mempunyai arti mencari kembali. Sementara itu, katakualitatif menunjuk pada sesuatu yang berkaitan dengan kualitas, danbiasanya bercirikan tidak berbentuk angka, seperti sikap, tingkah laku,pendapat dan sebagainya. Jadi kata metode penelitian kualitatif, memiliki artisebagai jalan atau cara untuk mencari kembali sesuatu yang bukan berupaangka, atau sesuatu yang tidak diangkakan.Pertanyaan kita lebih lanjut adalah apa sebetulnya yang dicari kembaliitu? Sesuatu yang dicari kembali tersebut adalah data atau datum, yaitusesuatu yang setelah diolah dan dianalisis dapat menghasilkan ataumemberikan jawaban terhadap pertanyaan atau permasalahan yangdirumuskan dalam penelitian, dan data atau datum sebagaimana dimaksudkandi sini adalah sesuatu yang tidak berupa angka atau sesuatu yang tidakdiangkakan. Pertanyaan selanjutnya, mengapa disebut mencari kembali? Hal

1.4Metode Penelitian Kualitatif ini terjadi karena data atau datum sebagaimana disebutkan di atas itusebetulnya sudah tersedia, sehingga para peneliti tinggal mencari kembaliatau mencermati kembali dengan metode yang tepat.http://images.google.co.id/imgres?imgurl http://muliadinur.files.wordpress.com/metode penelitian kualitatif, memiliki arti sebagaijalan atau cara untuk mencari kembali sesuatu yang bukanberupa angka, atau sesuatu yang tidak diangkakanSekarang coba Anda jawab serangkaian pertanyaan dari saya. Sudahpernahkah Anda melakukan penelitian? Apabila sudah, bagaimana cara yangAnda ambil untuk memahami masalah yang diajukan? Di dalam melakukanpenelitian tersebut apakah Anda menggunakan sebuah kuesioner atau daftarpertanyaan untuk mengambil data di lapangan atau di kalangan sasaranpenelitian? Apakah Anda menggunakan cara atau alat lain seperti pedomanpenelitian? Apabila benar bahwa Anda menggunakan kuesioner atau daftarpertanyaan, maka harap diketahui bahwa penelitian yang dilakukan tersebutsebetulnya hanyalah merupakan salah satu bentuk saja dari sekian banyakbentuk atau jenis penelitian yang ada.Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner merupakansalah satu bentuk dari penelitian survei. Perlu diingat pula bahwa suatukegiatan penelitian tidak harus selalu menggunakan kuesioner atau daftarpertanyaan, atau sering disebut dengan istilah angket. Misalnya adalahpenelitian tentang pertumbuhan penduduk Indonesia selama 50 tahunterakhir.Penelitian tentang pertumbuhan penduduk Indonesia selama 50 tahunterakhir dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan data sekunder yang telahdikumpulkan oleh Biro Pusat Statistik atau instansi lain yang memiliki data

SOSI4306/MODUL 11.5tentang angka pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk dari tahun ke tahun,tingkat kelahiran dan angka kelahiran serta kematian maupun data tentangmigrasi. Dengan demikian, penelitian ini tidak perlu menggunakan sebuahdaftar pertanyaan sebagaimana dilakukan dalam penelitian survei.Persoalannya sekarang adalah peneliti tinggal memilih jenis atau modelpenelitian yang dilakukannya, yaitu ingin menggunakan model penelitiankualitatif atau model penelitian kuantitatif, dan masing-masing model itumasih dapat dirinci lagi ke dalam beberapa jenis model. Di antara kita masihterdapat anggapan bahwa penelitian itu identik dengan survei, yaitu suatukegiatan penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan. Hal ini terjadikarena kuatnya pengaruh pendekatan kuantitatif dalam penelitian kita,meskipun di negara-negara Barat terdapat kecenderungan menurunnyapopularitas pendekatan kuantitatif sejak tahun enam puluhan. Denganpemahaman seperti itu, maka ketika terdapat seorang peneliti yangmenggunakan pendekatan kualitatif maka timbul pertanyaan seputarlemahnya metodologi seperti validitas, reliabilitas data, dan besarnyasubjektivitas peneliti. Di samping itu ada juga yang mengatakan bahwapenelitian kualitatif itu sendiri tidak ilmiah sehingga hasilnya masih harusdipertanyakan.Menghadapi pertanyaan seperti itu, muncul usaha di antara mereka yangmendukung metode penelitian kualitatif untuk mempertahankan metodenya.Mereka juga melancarkan kritik terhadap metode penelitian kuantitatif yangdikatakan memiliki kesalahan metodologis yang cukup fatal, karena terlalubesarnya kepercayaan penganut metode penelitian kuantitatif terhadapmetode yang diterapkan dari ilmu eksakta atau ilmu fisik ke dalampemahaman tentang gejala sosial.Untuk mendukung pendapatnya ini mereka, yang mengkritik parapenganut metode penelitian kuantitatif, mengatakan bahwa kedua gejala itumemiliki perbedaan mendasar. Manusia sebagai makhluk individu sekaligussosial tidak sama dengan benda mati. Mereka melihat bahwa manusiamemiliki kompleksitas yang jauh lebih tinggi bila dibanding dengan benda.Sebagi contoh adalah, sebuah kertas kalau dibakar akan menghasilkan abu.Untuk menganalisis abu dapat dilakukan dengan mudah. Lain halnya kalaudiminta untuk mengetahui bagaimana reaksi manusia ketika diberi suaturangsangan emosi yang mengganggu. Bentuk reaksinya akan bermacammacam, yaitu ada yang terbakar rasa amarahnya, ada yang biasa-biasa sajaatau ada yang tidak mengacuhkan sama sekali rangsangan itu. Di sisi lain,

1.6Metode Penelitian Kualitatif ditemukan pula kenyataan bahwa untuk mengetahui dan memahami reaksiseseorang juga tidak mudah. Seorang yang tersenyum belum tentu dapatdiartikan sebagai setuju atau senang.Kekhawatiran lain adalah kemungkinan hilangnya esensi dasarpengertian perilaku manusia dan lingkungannya ketika dilakukan reduksiorang ke agregasi statistik. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendekatankuantitatif akan menyederhanakan kenyataan sosial atau data responden kedalam bentuk angka-angka yang kemudian dimanipulasi atau dianalisisdengan menggunakan teknik statistik yang biasanya untuk menemukankorelasi antargejala sosial. Hal ini dikhawatirkan akan menghilangkankorelasi sebesar r -0,78. Pertanyaannya adalah, apakah arti dari angka itu?Dapatkah angka tersebut dipakai untuk mempertanggungjawabkan kenyataansosial yang sesungguhnya? Di manakah cerita tentang manusia yang diteliti?Sejumlah pertanyaan di seputar keberadaan manusia yang diteliti ini selalumuncul bagi penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif.Memang di antara dua metode penelitian itu sering kali timbulpertentangan. Penyebabnya adalah lemahnya pengetahuan metodologis,kurangnya keterampilan meneliti, dan kurangnya wawasan tentang keduametode tersebut. Oleh sebab itu, selain Anda diperkenalkan dengan metodepenelitian survei yang merupakan salah satu contoh dari metode penelitiankuantitatif, dalam modul ini akan saya perkenalkan pula pendekatankualitatif.Berbeda dari penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatifdidasarkan pada penelitian observasi non-kuantitatif di lapangan dandianalisis dengan cara non-statistik. Pengartian ini menyebabkan banyakorang mengira bahwa penelitian kualitatif harus terbebas dari angka-angkadan segala hal yang berkaitan dengan perhitungan. Bahkan ada peneliti yangalergi terhadap angka dan mencoba menggunakan metode penelitian yangdikatakannya sebagai kualitatif. Memang pengertian itu tidak sepenuhnyasalah, akan tetapi sering kali menyesatkan karena penelitian kualitatif jugadapat memanfaatkan angka dan hasil perhitungan.Penelitian kuantitatif biasanya menggunakan daftar pertanyaan yangsudah disusun rapi sebelum ke lapangan. Gejala-gejala yang akan diamatiberusaha dianalisis terlebih dahulu dengan teori yang telah ada. Berdasarkanpemahaman teoritis tersebut, peneliti akan merumuskan sebuah dugaan awaltentang gejala sosial yang diamati. Rumusan itu dikenal dengan sebutanhipotesa. Kemudian, peneliti akan membuat sebuah daftar pertanyaan yang

SOSI4306/MODUL 11.7didasarkan pada pemahaman teoritis dan hipotesa tentang gejala sosial yangdiamati. Selanjutnya peneliti akan menjaring data dengan menggunakandaftar pertanyaan tersebut. Hal penting yang harus Anda pahami adalahbahwa peneliti kualitatif memiliki cara yang berbeda ketika mengumpulkandata. Cara pengumpulan data kualitatif ini dapat Anda pelajari dalam modulyang akan saya uraikan selanjutnya.Penelitian kualitatif tidak harus selalu merumuskan daftar pertanyaanbaku terlebih dahulu. Kenyataan sosial dapat diamati melalui bahasa tubuh,perilaku, ungkapan atau ucapan responden sendiri. Dengan pemahaman inidapat dimengerti kalau daftar pertanyaan yang baku sering kali sulit untukdigunakan merumuskan gejala sosial yang sangat bervariasi dan sulitdiprediksi atau diramalkan. Sebagai contoh adalah ketika peneliti mengamatikehidupan kelompok waria yang memiliki kebiasaan, norma, bahasapengantar atau kode yang berbeda dari komunitas lainnya. Apabila penelitimemaksakan diri untuk menggunakan daftar pertanyaan maka kemungkinanbesar akan menemui hambatan tersendiri karena mereka tidak selalu akanbersedia diteliti secara terbuka. Salah satu cara untuk mengatasi persoalantersebut adalah dengan mengamati kehidupan mereka secara partisipatif.Peneliti harus mencoba untuk diterima di tengah kehidupan kelompok wariaini. Memang tidak mudah melakukan hal ini, tetapi dapat dicoba secarapelan-pelan. Akan tetapi, setelah kehadiran peneliti tidak menjadi persoalanlagi, bukan berarti masalah telah selesai. Peneliti harus mampu memahamigejala yang berkembang di tengah komunitas waria secara pelan-pelan danterbuka. Dalam hal ini, indera yang dimiliki peneliti harus dimanfaatkandengan baik untuk menjaring data yang dikehendaki, misalnya melalui matauntuk mengamati perilaku, telinga untuk mendengar segala bentuk ucapandari waria yang biasanya berbeda dari bahasa umumnya, maupun melaluiindera lain yang harus dimaksimalkan fungsinya. Berikut akan saya berikanilustrasi tentang kehidupan waria yang ditemui di salah satu sudut kotaYogyakarta.Contoh 1.1Terdapat sekelompok waria yang mengontrak beberapa kamar pada sebuahrumah yang juga didiami oleh pemiliknya. Mereka dapat diterima olehpenduduk kampung meskipun pada awalnya mereka menemui hambatan,dalam bentuk cibiran, cemooh sampai pada pelemparan batu ketika merekamelewati jalan-jalan di kampung. Salah seorang waria menceritakan

1.8Metode Penelitian Kualitatif pengalamannya sebagai berikut: “ketika pertama kali memasuki kampung ini,ketika saya melewati jalan kampung ini, saya diikuti oleh sejumlah anak yangbersorak-sorak dan mengolok-olok penampilan saya. Anak-anak itu berteriak“bencong-bencong”. Selanjutnya dengan cara melibatkan diri dalam kegiatankampung, mulai dari arisan dan kerja bakti, maka keberadaan mereka mulaidapat diterima dan menjadi andalan untuk mengisi acara kesenian dan olahraga pada perayaan besar nasional maupun keagamaan.Untuk mengetahui pengalaman waria tersebut, peneliti tidak cukup kalauhanya mengandalkan sebuah daftar pertanyaan dengan sejumlah pertanyaanyang baku. Ada kemungkinan bahwa kuesioner itu tidak mampu menangkapgejala-gejala sosial seperti mimik wajah responden, bahasa tubuhnya atauistilah-istilah lokal yang kadangkala belum dikenal luas. Contohnya adalahkata “bencong”, yang ternyata memiliki makna sebagai seorang waria bagiorang Jawa. Dengan demikian, peneliti harus telaten, peka, dan tanggapterhadap gejala yang berkembang di sekitarnya. Terlebih lagi, ada banyakkelompok masyarakat yang sulit untuk ditemui dan diteliti dengan caramenyodorkan sederetan pertanyaan, misalnya kelompok pecandu narkoba,geng anak muda, dan lain-lain. Untuk mengatasi hal seperti itu, peneliti harusterjun langsung menghayati gejala sosial yang ada. Peneliti harus melibatkandiri secara langsung dalam dunia yang diteliti. Dengan demikian, penelitiakan mampu mencatat gejala sosial melalui bahasa tubuh, perilaku maupunungkapan yang dipakai oleh responden.http://images.google.co.id/imgres?imgurl http://2.bp.blogspot.com/peneliti harus terjun langsung menghayati gejala sosial dengan caramencatat gejala sosial tersebut melalui bahasa tubuh, perilaku maupunungkapan yang dipakai oleh responden.

SOSI4306/MODUL 11.9Contoh 1.2Pada suatu hari, peneliti mendengar percakapan di antara sesama waria dikamar tamu ketika menjelang senja. Dia melihat Ance, yang dikenal sebagaiwaria periang, sedang tersenyum-senyum keluar dari kamarnya danmengatakan: “wah, kemarin Rince kena batunya. Kumbang yang digaetsewaktu nyebong, ternyata punya flu”.Mungkin Anda sulit untuk memahami makna kalimat Ance tersebutkarena tidak mengenal dengan baik kehidupan sehari-hari yang dijalankanoleh para waria ini. Mereka ini biasanya memiliki bahasa komunikasitersendiri yang digunakan di antara sesama waria. Contohnya adalahpenggunaan istilah kumbang untuk menyebut laki-laki yang memanfaatkanjasa seksual para waria. Nah, sekarang mungkin Anda sudah dapat mendugaapa yang menjadi arti dari percakapan itu, yaitu Ance ingin menceritakanbahwa Rince ketika sedang nyebong atau melacurkan diri, mendapatikumbang atau pengguna jasanya ternyata memiliki flu atau penyakit kelamin.Dari kedua contoh yang saya uraikan di atas maka Anda dapat melihatbahwa dengan menggunakan metode kualitatif dimungkinkan untukmemahami individu secara personal dan melihat bagaimana merekamembangun definisi tentang dunia sekitarnya. Peneliti dapat melihatbagaimana mereka membangun pengalaman keseharian di dalammasyarakatnya dan dimungkinkan juga melihat segala sesuatu yang mungkintidak dapat diketahui secara langsung, atau yang disebut gejala yangtersembunyi.Meskipun pada uraian di atas sudah saya katakan bahwa metodepenelitian kualitatif memiliki arti sebagai jalan atau cara untuk mencarikembali sesuatu yang bukan berupa angka atau sesuatu yang tidak diangkakan, tetapi sesungguhnya aspek-aspek dari metode penelitian kuantitatifdapat juga dipakai dalam penelitian kualitatif. Contohnya adalah penggunaanpengertian indikator dari suatu variabel. Ketika peneliti ingin mengetahuigejala, misalnya tentang pengendalian sosial di dalam masyarakat, maka diadapat melihat indikator-indikator dari variabel pengendalian sosial, yaitunorma, peraturan, nilai, kebiasaan dan hukum sanksi yang dapatmempengaruhi perilaku individu dalam masyarakat.Metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan yang lain yaknikemungkinan untuk mengeksplorasi konsep-konsep, yang sering terlupakanoleh pendekatan lain. Konsep-konsep tentang kecantikan, kepercayaan,

1.10Metode Penelitian Kualitatif frustrasi, penderitaan, harapan dan cinta akan sangat sulit untuk ditelitidengan pendekatan kuantitatif. Cerita tentang sekelumit kehidupan waria diatas dapat dipakai untuk melihat bagaimana seorang peneliti memahamisubyek penelitian, mendefinisikan dan mengartikan pengalaman mereka.Subyek penelitian itu dapat diamati melalui dua cara. Pertama, penelitimelakukan pengamatan secara diam-diam sehingga mereka tidak menyadarikalau diteliti. Kedua, peneliti melakukan pengamatan langsung dengan caramemberitahukan kehadiran dan tujuannya kepada subyek penelitian. Dengancara kedua ini, peneliti sebaiknya melakukan pengamatan partisipasi aktifdalam kehidupan subyek penelitian. Cara pengamatan inilah yangmemberikan istilah lain bagi penelitian kualitatif, yakni penelitian lapanganatau field research. Meskipun demikian, istilah ini juga dipakai untukpenelitian kuantitatif karena penelitian kuantitatif juga diselenggarakan dilapangan. Sebagai contoh adalah penelitian survei yang pengumpulandatanya dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, tidak jarang jugadilengkapi dengan observasi langsung ke lapangan. Perbedaannya adalahdalam hal intensitas pengamatannya. Penelitian kualitatif dilakukan lebihintensif, aktif, dan dalam waktu yang lebih lama daripada peneliti yangmenggunakan metode kuantitatif.Salah satu contoh penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukanoleh Hildred Geertz yang meneliti masyarakat Mojokuto. Dia membutuhkanwaktu berbulan-bulan agar dapat diterima oleh masyarakat yang diteliti danuntuk benar-benar memahami gejala sosial yang diamati. Kita dapatmembayangkan kesulitan yang dihadapi oleh Geertz agar dapat diterima olehmasyarakat Jawa yang pada waktu itu sangat jarang bertemu dengan orangasing. Tentu bukan hal yang mudah dan cepat untuk belajar bahasa, tata cara,kebiasaan atau budaya Jawa yang berbeda dari budaya Amerikanya. Agardapat diterima dengan baik maka dia harus bersedia hidup dengan budayaJawa sehingga dengan demikian dia mampu memahami kehidupankekerabatan, pembentukan dan perkembangan sikap mental dan orientasinilai budaya Jawa. Selain kesiapan untuk beradaptasi, dia harus bersediamenggali data dalam waktu yang relatif lama yakni 15 bulan. Hal inilah yangbelum banyak dilakukan oleh peneliti kita secara intensif.Hal yang menjadi kendala bagi peneliti untuk melakukan penelitikualitatif adalah biaya dan kesempatan atau waktu yang harus disediakanuntuk meneliti secara intensif. Banyak peneliti Indonesia yang memilikiketerbatasan biaya dan waktu untuk dapat mengonsentrasikan diri dalam

SOSI4306/MODUL 11.11penelitian tanpa dipengaruhi oleh pikiran-pikiran lain seperti, meninggalkanpekerjaan lainnya, biaya akomodasi yang besar, dan bahkan ketim

penelitian survei yang merupakan salah satu contoh dari metode penelitian kuantitatif, dalam modul ini akan saya perkenalkan pula pendekatan kualitatif. Berbeda dari penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif didasarkan pada penelitian observasi non-kuantitatif

Related Documents:

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat diskriptif, yait 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang keharmonisan pernikahan pemuda dewasa dini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif menurut

Panduan Laporan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif 1 Pelatihan Menulis Laporan Penelitian Kualitatif Transformatif Oleh Dr. Mohammad Mahpur, M. Si Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif JUDUL PENELITIAN Judul merupakan gambaran dari fokus penelitian yang sudah ditentukan

121 Bogor. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November tahun 2008. B. Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian (Wahyono, 2008: 69).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono dalam bukunya metode kuantitatif kualitatif dan R & D, menyatakan bahwa penelitian merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. yang dikutip oleh. (Sugiyono, 2010: 9)

Senior Jazz Combo Wild and unpredictable band of senior musicians in years 10 to 13 for whom anything goes! (Grade 5 with a focus on improvisation). Senior Vocal Group Run by 6th form students for 6th form students, this is an acappella group of mixed voices with high standards of singing. St Bartholomew’s School Orchestra (SBSO) All instrumentalists are expected to perform in the school .