ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

2y ago
41 Views
2 Downloads
1.18 MB
31 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Giovanna Wyche
Transcription

1ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAKDENGANGANGGUAN SISTEM PERSYARAFANMeningitisEncephalitisKejang DemamHidrocephalusTitik AnggraeniTitik Anggraeni

2KATA PENGANTARModul ini merupakan bagian modul dari mata ajar Keperawatan Anak yangmembahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistempersyarafan. Tujuan dari penulisan modul ini adalah agar peserta didik mampumemahami asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi otak (meningitis danensefalitis), kejang demam, dan hidrocephalus.Modul ini dibagi menjadi 4 kegiatan belajar, yaitu : asuhan keperawatan anakdengan infeksi pada otak (meningitis dan ensefalitis), asuhan keperawatan anakdengan demam kejang, dan asuhan keperawatan anak dengan hidrosefalus.Modul dilengkapi dengan latihan tes formatif yang berupa tugas pada setiapkegiatan belajar, yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkatkeberhasilan belajar dari peserta didik.Penulis menyadari akan adanya kekurangan dari modul ini. Untuk itu, kamimengharapkan masukan, usulan dan saran yang bersifat membangun untukkesempurnaan modul ini.Semoga modul ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para peserta didik.Boyolali, Januari 2008Titik AnggraeniTitik Anggraeni

3TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :Setelah menyelesaikan kegiatan belajar, diharapkan peserta didik mampu :A. Menjelaskan pengertian infeksi neurologis (meningitis dan ensefalitis).B. Menjelaskan penyebab infeksi neurologis.C. Menjelaskan patofisiologis dari infeksi neurologis (meningitis dan ensefalitis)D. Menyebutkan gambaran klinik anak dengan infeksi neurologis (meningitis danensefalitis)E. Mengetahui pemeriksaan diagnostik pada anak dengan infeksi neurologis(meningitis dan ensefalitis).F. Menjelaskan asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi neurologis(meningitis dan ensefalitis)G. Membuat rencana pemulangan pada anak dengan infeksi neurologis(meningitis dan ensefalitis)MATERI POKOKA. Pengertian meningitis dan ensefalitis.B. Penyebab meningitis dan ensefalitis.C. Patofisiologis dari meningitis dan ensefalitis.D. Gambaran klinik anak dengan meningitis dan ensefalitis.E. Pemeriksaan diagnostik pada anak dengan meningitis dan ensefalitis.F. asuhan keperawatan pada anak dengan meningitis dan ensefalitis.G. Rencana pemulangan pada anak dengan meningitis dan ensefalitis.Titik Anggraeni

4PendahuluanMeningitis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen). Meningitis padabayi dan anak di Indonesia masih merupakan penyakit yang cukup banyak.Meningitis lebih banyak terjadi pada lakilaki dengan insidensi puncak terdapatpada rentang usia 6 – 12 tahun danrentang usia dengan angka kematiantertinggi adalah anak dari lahir sampaiusia 4 tahun (Cecily. L. Betz, 1997:317)Meningitis pada umumnya dibagimenjadi meningitis purulenta danmeningitis serosa (tuberkulosa).Pengertian MeningitisMeningitis adalah peradangan pada selaput otak/meningen.(Cecily. L. Betz, 1997:317)Meningitis Purulenta adalah radang selaput otak yang menimbulkan eksudasiberupa pus, disebabkan oleh kuman non spesifik dan non virus.Meningitis serosa (Tuberculosa) adalah meningitis yang terjadi akibat komplikasipenyebaran tuberculosa primer, biasanya dari paru. Meningitis ini bukan karenaterinfeksinya selaput otak langsung oleh penyebaran hematogen teapu biasanyasekunder melalui pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulangbelakang atau vetebra kemudian pecah ke dalam rongga arachnoid(Ngastiyah, 1997:253)Titik Anggraeni

5Penyebab Meningitis1. Bakteri :·Haemphilus influenza (tipe B)·E-coli·Streptoccocus pneumonia·Staphilococcus aureus.·Neisseria meningitis.2. faktor Predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering terjadi.3. Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhirkelahiran.4. Faktor imunologi.5. Defisiensi mekanisme imun.6. Defisiensi imunoglobulin.7. Anak yang mendapat obat-obatan imunosupresi, yaitu anak dengan kelainansistem syaraf pusat, pembedahan atau injuri yan berhubungan dengan sistempernafasan.Patofisiologis tanspinalisdapatterjadiakanOrganisme masuk melalui sel darahcairanmerah pada blood brain barrier.yangmenyebabkanMasuknyadapatmelaluitrauma penetrasi, prosedurobstruksi dan selanjutnyapembedahan,terjadi hidrosefalus danpecahnyapeningkatan tekanan intraatau kelainan sestem sarafkranial. Efek patologi daripusat. Otorhea atau n, edema dan eksudasi yangmenimbulkankesemuanyaterjadi hubungan antara CSF danakan menyebabkanpeningkatan tekanan intra kranial.meningitis,dimanadunia luar.Titik Anggraeni

6Masuknya mikroorganisme ke susunan saraf pusat melalui ruang subarachnoiddan menimbulkan respon peradangan pada via, arachnoid, CSF, dan ventrikel.Dari reaksi radang muncul eksudat danperkembangan infeksi pada ventrikel,edema dan skar jaringan sekelilingventrikel menyebabkan obstruksi padaCSF dan menimbulkan hidrocefalus.Meningitis bakteri : netrofil, monosit,limfosit dan yang lain merupakan selrespon radang. Eksudat terdiri daribakteri fibrin dan lekosit yang dibentukdalamruangsubarachnoid.Penumpukan pada CSF bertambah danmenganggu aliran CSF di sekitar otakdan medula spinalis sehingga terjadi vasodilatasi yang cepat dari pembuluh darahdapet menimbulkan ruptur atau trombosis dinding pembuluh darah dan jaringanotak dapat menjadi infark.Meningitis virus sebagai akibat dari penyakit dari penyakit virus seperti meales,mump, herpes simplek dan herpes zoster. Pembentukan eksudat pada umumnyatidak terjadi dan tidak ada mikroorganisme pada kultur CSF.Gambaran klinik anak dengan meningitis1. Meningitis Purulenta : Akut, langsung berat. Suhu badan meninggi, nyeri kepala hebat menjalar ke tengkuk. Nadi mula-mula melambat kemudian cepat. Kesadaran menurun, delirium, somnolen sampai koma. Pada pemeriksaan neurologik ditemukan tanda-tanda perangsanganmeningeal, dan dapat ditemukan kelumpuhan saraf. Perangsangan sarafyang hebat pada anak dapat menyebabkan epistotonus.Titik Anggraeni

72. Meningitis tuberculosa : Keluhan pasien mula-mula nyeri kepala yang menjalar ke tengkuk danpunggung. Kesadaran menurun. Kaku kuduk yang disebabkan oleh mengejangnya otot ekstensor tengkuk. Tanda kernig dan Brudzinki positif. Tanda khas untuk meningitis tuberkulosa adalah trias (Biemond) : Apatis,reflek pupil melambat, reflek tendon melemah.Pemeriksaan diagnostik pada anak dengan meningitis1. Kultur darah.2. Kultur swab hidung dan tenggorokan.3. Pungsi lumbal.Hasil pungsi lumbal secara umum adalah tekanan cairan meningkat, jumah seldarah putih meningkat, glukosa menurun, protein meningkat.Komplikasi1. Hidorsefalus5. Efusi subdural.2. Meningococcal septikemia.6. Kejang.3. SindromaWater-Friderichsen7. Edema dan herniasi serebral(septik syok, DIC, perdarahan8. Cerebral palsyadrenal bilateral)9. Gangguan mental.4. SIADH(sindromaantidiuretic hormone)inapropriate10. Gangguan belajar.11. Attention deficit disorderTitik Anggraeni

8Pengertian EnsefalitisEnsefalitis adalah infeksi padaMasyarakat yang terserangparenkim otak. Penyakit ini terjadiensefalitis bisa sembuh total,pada 1 diantaratergantung dari200.000 orangpengobatan dansetiap tahun direspon pasienAmerika. Saatterhadap infeksi virusserangan terjadiyang terjadi.bisa sangatEnsefalitis akut banyakserius.terjadi pada anak kecilDisebabkan olehdan bayi. Infeksi terjadiperubahan gaya hidup, demam, atausecara langsung ke dalam parenkimtanda yang lain tergantung dariotak. Ensefalitis menengahbagian otak yang terkena. Pada anak(parainfectious encephalitis) terjadidan orang tua disertai denganpada remaja, otak dan saraf spinalpenurunan daya tahan tubuh. Hal inimengalami infeksi dalam 1 – 2bisa disebabkan oleh infeksi satuminggu setelah infeksi virus atauatau beberapa virus.bakteri terjadi.Penyebab dan Klasifikasi Ensefalitis1. Ensefalitis bakterial2. Ensefalitis viralTitik Anggraeni

9ENSEFALITIS BAKTERIAL·Dikenal sebagai ensefalitis supuratif/abses otak·Faktor penyebabnya adalah : stafilococcus, strepptococcus, pneumococcus·Pada anak kecil dan bayi terjadi sebagai komplikasi dari meningitis bakterial,mastoiditis, infeksi telinga bagian tengah, sinusitis (frontalis, etmoidalis,sfenoidalis, maksilaris)·Patofisiologio Organisme piogenik masuk ke dalam otak melalui peredaran lainankardoipulmonal. Melalui pembuluh darah dalam bentuk sepsis atau berasaldari radang fokal di bagian yang lain dekat otak. Penyebaran langsungterjadi melalui tromboflebitis, osteomielitis, infeksi telinga bagian tengah,dan sinus paranasalis.o Mula-mula terjadi peradangan supuratif pada jaringan otak (cerebritispurulenta, ensefalitis septik) biasa terdapat di bagian alba substansi karenabagian ini kurang mendapat suplai darah . proses perandangan inimembentuk eksudat, trombolitik septik pada pembuluh darah, dan agregasilekosit yang sudah matio Daerah yang mengalami perandangan timbul edema, perlunakan, dankongesti jaringan otak disertai perdarahan kecil di kelilingi abses, daninflitrasi leukosit. Bagian tengah melunak, membentuk ruang abses yangpada mulanya tidak begitu kuat, kemudian membentuk dinding yang kuatsehingga terbentuk kapsul yang konsentris. Disekeliling abses terjadiinfiltrasi leukosit polimolfonuklear, sel plasma, dan limfosit.o Abses dapat membesar, pecah dan masuk ke ventrikulus/ruang subaraknoid yang lebih lanjut menyebabkan meningitis.·Gambaran Kliniko Pada awalnya sesuai dengan gejala umum peradangan otak, disertai gejalapeningkatan tekanan intrakranial, nyeri kepala makin lama makin hebat,muntah, tidak nafsu makan, demam, penglihatan kabur, kejang danpenurunan kesadaran.Titik Anggraeni

10o Gejala defisit neurologis tergantung lokasi dan luas abses. Gejala yangtampak adalah ataksia, defisit nervi kranialis, hemiparese, kaku kuduk,reflek tendon meningkat, afasia, nistagmus dan lain-lain.ENSEFALITIS VIRAL·Disebabkan oleh virus.o Virus RNA : Picorna/Enterovirus (polio, coxsackie A dan B)o Virus DNA : virus herpes, Pox (variola) dan retrovirus (AIDS)·Patofisiologio Virus bisa masuk melalui saluran nafas, mulut, mukosa kelamin, inokulasigigitan binatang, infeksi melalui plasenta (bayi dalam kandungan).o sunanmelalui kapilaris di pleksus koroideusataumelaluisarafperiferatauretrograde axoplasmic spread, misaloleh virus herpes dan rabieso Pertumbuhan virus mulai di jaringan ekstraneural (usus, saluran getahbening, saluran nafas bagian atas, dan dalam susunan saraf pusatmenyebabkan terjadinya meningitis.o Pada ensefalitis terdapat kerusakan neuron dan glia. Terjadi intraselulerinclusion bodies, peradangan otak, medula spinalis, edema otak. Jugaterdapat peradangan pada pembuluh darah kecil, trombosit, dan proliferasiastrosit dan mikroglia. Neuron yang rusak dimakan oleh makrofag(mikroglia) yang disebut sebagai Neurofagia ( merupakan ciri ensefalitisprimer)o Dalam medula spinalis, virus menyebar melalui endoneurium dalam ruangintersisial. Sel neuron dan glia mengalami kerusakan di kelilingi selTitik Anggraeni

11·Manifestasi klinik4 jenis bentuk manifestasi klinik :1. Bentuk asimtomatik à gejala ringan, nyeri kepala ringan, demam, vertigo,diplobia, parastesia yang berlangsung sepintas.2. Bentuk abortif à nyeri kepala, demam, kaku kuduk ringan, infeksigastrointestinal, infeksi saluran nafas atas3. Bentuk fulminan à berlangsung beberapa jam, hari, dan berakhir dengankematian. Pada stadium akut terdapat demam tinggi, nyeri kepala difusyang hebat, apatis, kaku kuduk, diorientasi, gelisah à koma4. Bentuk khas ensefalitis à dimulai bertahap dari ringan dengan tandaradang susunan saraf pusat (kaku kuduk, kernig sign , gelisah, lemah,susah tidur. Hal ini menunjukkan defisit neurologis)Pemeriksaan Penunjang Meningitis§Lumbal fungsi§CT Scan§MRITitik Anggraeni

12Asuhan Keperawatan padaAnak dengan Infeksi OtakPengkajianFokus pengkajian bagi anak dengan meningitis adalah riwayat keperawatanmeliputi kelahiran, penyakit kronis, neoplasma, riwayat pembedahan otak, cederakepala.a. Data Subyektif : Ibu/kelaurgamengatakanbayinyasering muntah,reflekmengisapberkurang. Jika anak sudah mampu mengkomunikasikan perasaan anak mengatakankepalanya sering pusing.b. Data obyektif : Neonatus : menolak untuk makan, reflek mengisap kurang, muntah, ataudiare, tonus otot kurang, kurang gerak, dan menangis lemah. Anak dan remaja : demam tinggi, sakit kepala, muntah yang diikuti dgnperubahan sensori,kejang, mudah terstimulasi dan teragitasi, fotofobia,delirium, halusinasi, perilaku agresif atau maniak, stupor, koma,kaku kuduk,opistotonus. Tanda kernig dan brudzinski positif, reflek fisiologis hiperaktif,petechiae atau pruritis (menunjukan adanya infeksi meningococcal). Bayi dan anak-anak (usia 3 bulan hingga 2 tahun) : demam, malasmakan,muntah, mudah terstimulasi, kejang, menangis merintih, ubun-ubunmenonjol, kaku kuduk, dan tanda kernig serta brudzinski positif.Titik Anggraeni

13Diagnosa Keperawatan1.Perubahan perfusi serebral b.d proses inflamasi.2.gangguan pertukaran gas b.d meningkatnya tekanan intrakranial.3.Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d kelemahan otot pernafasan,ketidakmampuan untuk batuk, dan penurunan kesadaran.4.Tidak sefektifnya pola nafas b.d menurunnya kemampuan utk bernafas.5.Resiko injuri b.d disorientasi, kejang, gelisah.6.Perubahan proses fikir b.d perubahan tingkat kesadaran.7.Kurangnya volume cairan b.d menurunnya intake cairan, kehilangan cairanabnormal.8.Kelebihan volume cairan b.d tidak adekuatnya sekresi hormon anti diuretik.9.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia, lemah, mual, danmuntah.10. kecemasan b.d proses penyakit yang berlangsung (situasi yg mengancam)Tujuan intervensia. Anak mempertahankan perfusi cerebral yang adekuat.b. Anak menunjukkan status pernafasan adekuat yang ditandai dengan jalannafas paten dan bersih, pola nafas efektif dan pernafasan normal.c. Anak tidak akan mengalami injurid. Anak mempertahankan kontak dengan lingkungan sekitar.e. Anak tidak memperlihatkan kekurangan volume cairan yang ditandai denganmembran mukosa lembab dab turgor kulit elastis.f. Anak mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.g. Anak mempertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat.h. Orang tua mengekspresikan ketakutan/kecemasan, dan mengidentifikasisituasi yang mengancam, dan mengatasi kecemasannya.Titik Anggraeni

14Fokus intervensi1. Pertahankan perfusi jaringan serebral adekuat.o Pastikan anak tidak akan mengalami injuri.o Pertahankan anak tetap kontak dengan lingkungan sekitar.o Observasi dan catat tingkat kesadaran : mudah terstimulasi, letargi, responyang tidak tepat.o Monitor status neurologi setiap 1-2 jam : gerakan yang simetris, refleksrefleks infantil, respon pupil, kemampuan mengikuti perintah, kemampuanmengepal tangan, gerakan mata, ketajaman penglihatan mata, reflektendon dalam, kejang, respon verbal.o Monitor adanya PTIK : meningkatnya lingkar kepala, fontanel ernafasantidakberaturan,mudah terstimulasi, menangis merintih, gelisah, binggung,perubahan pupil, defisit fokal, kejang.o Tinggikan kepala tempat tidur 300.o Pertahankan leher dan kepala dalam satu garis lurus untuk memudahkanaliran balik vena/venous return.o Berikan antibiotik sesuai advis.o Ajarkan pada anak untuk menghindari valsava manuver(mengejan, batuk,bersin) dan jika melakukan ubah posisi harus dilakukan secara hati-hati.o Melakukan latihan pasif/aktif (ROM)o Pertahankan lingkungan yang tenang, hindari rangsangan yang berlebihan.2. Pertahankan oksigenasi yang adekuat.o Auskultasi suara pernafasan setiap 4 jam, laporkan adanya bunyitambahan.o Monitor frekwensi pernafasan, inspirasi dan ekspirasi, observasi warnakulit, kuku, membran mukosa terhadap adanya sianosis.o Ganti posisi setiap 2 jam.o Pertahankan kepatenan jalan nafas : menghisap lendir jika perlu, mengaturposisi tidur dengan kepala ekstensi.Titik Anggraeni

15o Kolaburasi untuk analisa gas darah jika anak hipoksia.o Berikan oksigen sesuai advis dan monitor efektifitas pemberian oksigen.o imulasi.Laporkan setiap perubahan kepada tim medis.3. Cegah injuryo Monitor tanda-tanda komplikasi.o Monitor status neurologi secara terus menerus.o Monitor status pernafasan pasien secara terus menerus.o Hindari tindakan yang menimbulkan PTIK : penghisapan lendir dan valsavamanuver (batuk, mengejan, bersin)4. Pertahankan fungsi sensori.o Lakukan tindakan keperawatan dengan tenang, bicara lambat, dan jelasuntuk meningkatkan pemahaman anak.o Mengajak anak berbicara kitika melakukan tindakan dengan menggunakansentuhan terapeutik.o Orientasikan secara verbal kepada orang, tampat, waktu, situasi, sediakanbarang/mainan yang disukai.o Panggil anak dengan panggilan yang disukai anak.o Anjurkan orang tua dan keluarga dekat untuk mengunjungi anak.5. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.o Monitor tanda-tanda dehidrasi : membran mukosa kering, nadi meningkat,output cairan yang berlebihan, BJ urine meningkat.o Monitor adanya tanda-tanda retensi cairan dan cairan hipotonik :menurunnya output urine, BJ urine meningkat, konsentrasi sodiummenurun, anoreksi, mudah terstimulasi, anoreksia, mual. Tanda inimenunjukkan terjadinya SIADH.o Timbang berat badan setiap hari dengan skala dan waktu yang sama.o Monitor balance cairano Pertahankan dan monitor tekanan vena pusat.Titik Anggraeni

166. Pertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat.o Motivasi anak untuk makan makanan yan gdapat ditoleransi oleh anak dantidak bertentangan dengan diit untuk anak.o ukmeningkatkan kualitas intake nutrisi.o Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan tehnikporsi kecil tetapi sering.o Anjurkan anak untuk makan secara perlahan, dan hindari posisi berbaringsatu jam setelah makan.o Ciptakan lingkungan yang menyenangkan pada waktu makan.o Timbang berat badan setiap hari dengan skala dan waktu yang sama.o Mempertahankan kebersihan mulut anak.o Jelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhanpenyakit.o Ijinkan keuarga untuk makan bersama anak jika memungkinkan.o Membatasi intake cairan selama makan untuk mengurangi distensilambung.7. adapkemungkinan kehilangan anak dan mencari solusi untuk mengatasinya.o Kaji perasaan dan persepsi orang tua terhadap situasi atau masalah yangdihadapi.o Fasilitasi orang tua untuk mengekspresikan kecemasan dan tentukan halyang membua anak dan orang tua merasa terancam.o Berikan dukungan pada keluarga dan jelaskan kondisi anak sesuai denganrealitas yang ada serta menjelaskan program pengobatan yang diberikan.o Ajarkan tehnik relaksasi yang sederhana untuk mengurangi kecemasan.o Bantu orang tua untuk mengembangkan strategi untuk melakukanpenyesuaian terhadap krisis akibat penyakit yang diderita anak.o Memberikan dukungan kepada keluarga untuk mengembangkan harapanrealistis terhadap anak.Titik Anggraeni

17o enyesuaian keluarga terhadap penyakit anak.Evaluasi keperawatana. Anak akan mempertahankan perfusi serebral yang adekuat : kesadarancompos mentis, total GCS 15.b. Tidak terjadi gangguan pertukaran gas : tidak ada tanda-tanda PTIKc. Bersihan jalan nafas efektif : tidak ada sekre, jalan nafas paten, pernafasannormal.d. Anak menunjukkan status pernafasan adekuat, pola nafas efektif danpernafasan normal.e. Anak tidak mengalami injurif. Anak mampu mempertahankan kontak dengan lingkungan sekitar.g. Anak tidak memperlihatkan kekurangan volume cairan yang ditandai denganmembran mukosa tetap lembab dan turgor kulit elastish. Anak memperlihatkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.i.Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.j.Orang tua akan mengekspresikan ketakutan / kecemasan dan emgidentifikasisituasi yang mengancam dan mampu mengatasi kecemasannya.Rencana

Modul ini merupakan bagian modul dari mata ajar Keperawatan Anak yang membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem persyarafan. Tujuan dari penulisan modul ini adalah agar peserta didik mampu memahami asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi otak (meni

Related Documents:

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

asuhan keperawatan teoritis. BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny.N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana Rumah Sakit Tk. II dr. Soetarto Yogyakarta yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan.

laporan studi kasus asuhan keperawatan komunitas pada kelompok usia lanjut dengan diagnosa diabetes mellitus (dm) di rw ii kelurahan manyar sabrangan kecamatan mulyorejo surabaya oleh : cahya dwi kurniawan nim. 09.610.117.009 program studi d3 keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah surabaya 2012 . ii proposal asuhan keperawatan komunitas pada kelompok usia lanjut dengan .

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan operasi ca mammae meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: Pada kasus ditemukan 3 diagnosa yaitu nyeri, kurang pengetahuan, resiko infeksi .Telah dilakukan asuhan keperawatan meliputi mengurangi nyeri,

asuhan keperawatan Anak. Buku panduan ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Anak. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh tim keperawatan Anak Akademi Keperawatan HKBP Balige yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku panduan praktik belajar lapangan ini. Kami menyadari buku panduan ini .

Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi yang dilakukan selama 5 hari dengan berfokus pada intervensi kompres hangan dan pijatan pada kepala dapat mengurangi rasa nyeri yang di rasakan pasien. Kata kunci: Hipertensi, lansia, nyeri, asuhan keperawatan

2 INJSTICE IN TE LOWEST CORTS: ow Municipal Courts Rob Americas Youth Introduction In 2014, A.S., a youth, appeared with her parents before a municipal court judge in Alamosa, Colorado, a small city in the southern part of the state.1 A.S. was sentenced as a juvenile to pay fines and costs and to complete 24 hours of community service.2 A.S.’s parents explained that they were unable to pay .