KEGIATAN BELAJAR - 1 PENDEKATAN SAINTIFIK

2y ago
27 Views
2 Downloads
904.28 KB
63 Pages
Last View : 9d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Allyson Cromer
Transcription

KEGIATAN BELAJAR - 1PENDEKATAN SAINTIFIKA. KOMPETENSIMemahami pendekatan saintifik dalam pembelajaranB. INDIKATOR KEBERHASILAN1.Menjelaskan konsep dasar pendekatan saintifik2.Merancang langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaranC. URAIAN MATERI1.Konsep Dasar Pendekatan Saintifika.DefinisiPembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaranyang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstrukkonsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati skanmasalah,mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagaiteknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkanuntuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasibisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searahdari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan terciptadiarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagaisumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi endekatan dan Strategi libatkanmengklasifikasi,mengukur,Page 1

meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan prosesproses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebutharus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atausemakin tingginya kelas siswa.Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner,teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori belajarpenemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalamCarin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkanpikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukanproses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperolehsensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau penghargaan intrinsik.Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknikdalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukanpenemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuatretensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitifyang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukandan perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah suatu strukturmental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara intelektualberadaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967).Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembangmenjadi skemata orang dewasa. Proses yang menyebabkan terjadinyaperubahan skemata disebut dengan adaptasi. Proses terbentuknya adaptasi inidapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasimerupakan proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikanstimulus yang dapat berupa persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupunpengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada didalam pikirannya.Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru yang dapat cocok denganciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi skema yang telah adasehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam pembelajarandiperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi antara asimilasi danakomodasi.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 2

Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabilapeserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajarinamun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugasitu berada dalam zone of proximal development daerah terletak antara tingkatperkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai kemampuanpemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebayayang lebih mampu. (Nur dan Wikandari, 2000:4).Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagaiberikut:1) berpusat pada siswa.2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,hukum atau prinsip.3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsangperkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggisiswa.4) dapat mengembangkan karakter siswa.b. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifikTujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan padakeunggulanpendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran denganpendekatan saintifik adalah:1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikirtingkat tinggi siswa.2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalahsecara sistematik.3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itumerupakan suatu kebutuhan.4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi.5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalammenulis artikel ilmiah.6) untuk mengembangkan karakter siswa.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 3

c.Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifikBeberapa prinsippendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaranadalah sebagai berikut:1) pembelajaran berpusat pada siswa2) pembelajaran membentuk students’ self concept3) pembelajaran terhindar dari verbalisme4) pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasidan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip5) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikirsiswa6) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajarguru7) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalamkomunikasi8) adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yangdikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.2.Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifikProses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjangdilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkahlangkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaranmeliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan,kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, danmencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkinpendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Padakondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkannilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifatnonilmiah. Pendekatan saintifikdalam pembelajaran disajikansebagaiberikut:Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 4

a.Mengamati (observasi)Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, sepertimenyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, faatbagipemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaranmemiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaransebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah gurumembuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untukmelakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, danmembaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) halyang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkanadalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.b. MenanyaDalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luaskepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapatmengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yangkonkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampaikepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didikdilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guruuntuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampumengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkansejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahupeserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakindapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencariinformasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan gurusampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumberyang beragam.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 5

Kegiatan“menanya”dalamkegiatandisampaikan dalam Permendikbud Nomorpembelajaransebagaimana81a Tahun 2013, adalahmengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yangdiamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apayang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yangbersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan iniadalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskanpertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas danbelajar sepanjang hayat.c.Mengumpulkan InformasiKegiatan “mengumpulkan informasi”bertanya. Kegiatan ini dilakukanmerupakan tindak lanjut daridengan menggali dan mengumpulkaninformasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didikdapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objekyang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebutterkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membacasumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas wawancaradengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkanadalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat oranglain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkaninformasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaanbelajar dan belajar sepanjang hayat.d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/MenalarKegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatanpembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud NomorTahun 2013, adalah memproses81ainformasi yang sudah dikumpulkan baikterbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil darikegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahaninformasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dankedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusidari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepadaPendekatan dan Strategi PembelajaranPage 6

yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satuinformasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari iharapkanadalahmengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif sertadeduktif dalam menyimpulkan.Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu prosesberfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapatdiobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.Aktivitasmenalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatanilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran adakemamuanmengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untukkemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransferperistiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensidengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan dimemori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yangsudah tersedia.e.Menarik kesimpulanKegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifikmerupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelahmenemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dariketerkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuankelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.f.MengkomunikasikanPada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepadapeserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa siasikandanmenemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh gurusebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimanaPendekatan dan Strategi PembelajaranPage 7

disampaikan dalam Permendikbud Nomor81a Tahun 2013, adalahmenyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secaralisan, tertulis, atau media lainnya.Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalahmengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkankemampuan berbahasa yang baik dan benar.3. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaranKegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatanpendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluanbertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yangmemungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nadabersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran parasiswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir.Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan adalahmemantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasaiyang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa.Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar siswa yang belum pahamsuatu konsep dapat memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yangmengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Padakegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena atau kejadian“aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah timbulnyapertanyaan pada diri siswa.Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran ataudalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukanpengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakandalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukanuntuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuandari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di muka.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 8

Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasiterhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua,pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswaContoh kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupdiberikan di bawah ini.Contoh kegiatan pendahuluan:1. Mengucapkan salam2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajarioleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan.Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru menanyakan konsep tentanglarutan dan komponennya sebelum pembelajaran materi asam-basa.Untuk IPS, misalnya menggunakan apersepsi tentang bencana banjiryang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yangsering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjirketika menghadapi bencana tersebut.3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.Contoh Kegiatan Inti1. Mengamati:Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatufenomenon. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru meminta siswa untukmengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah belimbing atautomat. Fenomena yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Dalammapel IPS contohnya adalah fenomena yang diamati adalah gambargambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan deras, orangmembuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atauvideo klip seputar bencana banjir di suatu tempat.2. Menanya:Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatufenomenon. Sebagai contoh siswa mempertanyakan “Mengapa larutanekstrak buah belimbing atau tomat memiliki rasa manis dan asin”. SebagaiPendekatan dan Strategi PembelajaranPage 9

contoh di mapel IPS adalah “Apakah sebab dan akibat banjir bisa terjadi diruang dan waktu yang sama atau berbeda?”3. Menalar untuk mengajukan hipotesis:Sebagai contoh, dalam mapel IPA siswa mengajukan pendapat bahwa rasamanis dan masam pada larutan enkstrak buah belimbing atau tomatdisebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa manis dan zat yangmemiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan suatu hipotesis. Contohhipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat) dan penggundulan hutan(sebab) bisa: a)Terjadi di tempat yang sama b)Terjadi di tempatberbeda.4. Mengumpulkan data:Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan datatentang komponen-komponen yang terdapat dalam larutan ekstrak buahbelimbing atau buah tomat.5. Menganalisis data:Siswa menganalis data yang diberikan oleh guru. Analisis data dalam IPS,misalnya siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentangkonsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep inidihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis,serta data yang terkumpul.6. Menarik kesimpulanDalam mapel IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yangmereka lakukan. Sebagai contoh siswa menyimpulkan bahwa rasa manispada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan olehadanya gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Contohbentuk kesimpulan yang ditarik dalam IPS misalnya hujan di Bogormenyebabkan banjir di Jakarta menunjukkan adanya keterkaitanantarruang dan waktu.7. Mengomunikasikan:Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisanmaupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanyajawab.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 10

Contoh Kegiatan Penutup:1. Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk mengungkapkankonsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk oleh siswa.Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk menjelaskan contohketerkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar desa dankota.2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa untukmeningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yangtelah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumberinformasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas juga dapat digunakandalam mapel IPS.3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat memberikanbeberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atauteori yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian guru meminta siswauntuk mengakses situs-situs tersebut.Pendekatan dan Strategi PembelajaranPage 11

a.Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SDSekolahKelas / semesterTemaSub Tema::::SD Mutiara HatiIV / 1Berbagai PekerjaanJenis-jenis PekerjaanKompetensi DasarIPS1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia danlingkungannya2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksisosial dengan lingkungan dan teman sebaya3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan,konektivitas antar ruang,perubahan dankeberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,sosial, budaya,dan ekonomi4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitasantarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, danpendidikan dalam lin

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut: Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Page 5 a. Mengamati (observasi) Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media ob

Related Documents:

implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu (2) hasil pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan saintifik yang dilakukan di MAN Kota Batu pada September 2020.

pendekatan pembelajaran ilmiah (saintifik) dapat meningkatkan prestasi belajar, hard dan soft skill dan sikap ilmiah siswa. Kemudian apakah pendekatan . Penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) pada materi kalor dimana keterlaksanaannya diukur dengan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

“Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasil penelitiannya adalah pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 masih rendah. Sehingga guru lebih nyaman menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetap menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Implementasi pendekatan

1.2 Teori Bilangan Susunan Kegiatan Belajar Modul 1 ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 adalah Bilangan Bulat, dan Kegiatan Belajar 2 adalah Induksi Matematika. Setiap kegiatan belajar memuat uraian, contoh, tugas dan latihan, petunjuk jawaban tugas dan latiha

pembelajaran pendekatan saintifik mengacu pada indikator yang telah dirumuskan dan teknik penilaian tes tertulis dan tes lisan namun yang lebih seringnya yakni tes tertulis untuk penilaian keterampilan menggunakan unjuk kerja siswa. 3.1.4 Hambatan dan solusi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada kelas I tema 5 pengalamanku di SD Muhammadiyah .

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 4 Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru 4 Aceh besar. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunujukan bahwa implementasi pendekatan saintifik yang

pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

Introduction A description logic (DL) knowledge base (KB) consists of a terminological box (TBox), storing conceptual knowledge, and an assertion box (ABox), storing data. Typical applica-tions of KBs involve answering queries over incomplete data sources (ABoxes) augmented by ontologies (TBoxes) that provide additional information about the domain of interest as well as a convenient .