TEORI TINDAKAN SOSIAL DAN RUANG PUBLIK

3y ago
35 Views
1 Downloads
740.78 KB
21 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Esmeralda Toy
Transcription

BAB IITEORI TINDAKAN SOSIAL DAN RUANG PUBLIKTeori-teori ini sudah sejak awal digunakan menjadi perspektif, memberi arahuntuk mendudukan persoalan yang hendak diteliti. Begitu juga untuk kepentinganmelakukan analisis, teori tindakan sosial dan ruang publik dipakai menganalisa danmengungkap arah penelitian. Secara spesifik, kepentingan teori akan melihatrepresentasi GPM di ruang publik dari sisi pendekatan aktor (individu).Teori tindakan sosial menurut Weber, digunakan menjadi pisau bedah ataspemahaman pendeta dan awam tentang keterlibatan gereja dan politik, sekaligusmencari tahu motif-motif di balik makna tindakan aktor berdasarkan tipe-tipetindakan sosial aktor. Teori ruang publik digunakan untuk menjelaskan representasiGPM oleh aktor di ruang publik sebagai ruang terjadinya perubahan sosial-politik.Dengan menggunakan cara kerja Weber, penting sejak awal dari pemaparanteori, mengenal Weber dengan latar belakang, karya dan teori tindak sosial yanghendak digunakan. Teori ruang publik, akan lebih banyak mengambil perpektif dariteori kritis Jurgen Habermas.2.1Karya dan Latar Belakang Intelektual WeberMax Weber lahir di Erfurt, Jerman, pada tanggal 21 April 1864, dari keluargakelas menengah. Perbedaan antara orang tuanya membawa dampak besar padaorientasi intelektual dan perkembangan phiskologinya. Ayahnya seorang birokratyang menduduki posisi politik yang relatif penting. Ia jelas merupakan bagian darikemapanan politik dan akibatnya Weber abstain dari aktivitas dan idealisme yang18

memerlukan pengorbanan pribadi dan ancaman posisi dalam sistem. Ayah Weber,seorang yang menikmati dunia, dan banyak hal bertentangan dengan istrinya. IbuMax Weber adalah seorang penganut Calvinis yang religius, seorang perempuananyang berusaha menjalani dunia asketis, tidak banyak terlibat dalam urusan duniawiyang didambakan oleh suaminya.28Dikotomis pilihan hidup kedua orang tua cukup mengganggu rumah tanggadan membawa dampak besar bagi Weber. Sebagai anak, Weber tidak mungkinmendamaikan kedua orang tuanya, ia menghadapi pilihan yang sulit. AwalnyaWeber lebih dekat dengan ayahnya, namun kemudian dia lebih memilih dekatdengan ibunya. Apapun pilihannya, dari kedua kutub yang bertentangan memilikidampak phisikologi yang negatif.29Pada umur 18 tahun, Weber meninggalkan rumah dan untuk masuk belajar diUniversitas Heidelberg. Kemudian Weber meninggalkan Heidelberg untuk menjalaniwajib militer dan pada tahun 1884 kembali ke Berlin di rumah orang tuanya untukmengambil kuliah di Universitas Berlin. Ia menyelesaikan studinya, meraih gelardoktor, menjadi pengacara dan mulai mengajar di Universitas Berlin. Proses ini yangbanyak mempengaruhinya sepanjang ia berada di Berlin, persoalan-persoalansepanjang masa—ekonomi, sejarah, dan sosiologi.30Pada tahun 1896, ketekunannya dalam bekerja membawanya pada posisisebagai profesor ekonomi di Heidenlberg. Pada tahun 1897, ayahnya meninggaldisebabkan bertengkar dengannya. Setelah lama mengalami keterpurukan mental,28George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosial: Dari Teori Sosial Klasik SampaiPerkembangan Mutakhir Teoris Sosial Postmodern, terj. Nurhadi (Bantuk : Kreasi Wacana 2016),124.29Ibid, 124.30Ibid, 125.19

tahun 1904 Weber menyampaikan kuliah umum di Amerika Serikat, dalam kurunwaktu enam setenagah tahun ia kembali dunia akdemik, pada tahun 1904-1905, iamenerbitkan karya terkenalnya, The Protestant Ethic and tha Spirit of Capitalisim.Dalam karya ini, ia sangat dipengaruhi oleh ibunya, Weber menghabiskan waktuuntuk mempelajari agama.31Meskipun ia terus mengalami masalah phsikologis, tahun 1904 Weber mampukembali kerja dan menghasilkan beberapa karya pentingya. Weber menerbitkanstudinya tentang agama-agama dunia dalam perspektif sejarah dunia (Cina, India,dan Yunani kuno), alhasil, lahirlah Economy and Society. Meskipun buku yangditerbitkan kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, buku ini belum selesaidikerjakan.32Selain karya-karya yang dihasilakan, ada banyak aktivitas lain yang dilakukanoleh Weber. Ia membantu untuk mendirikan Masyarakat Sosiologi Jerman padatahun 1910. Rumahnya menjadi pusat bagi para kaum intelektual. Termasuk sosiologseperti Georg Simmel, Robert Michels dan saudaranya Alfred Weber, serta filsufkritik sastra Georg Lukacs. Dalam kehidupan Weber dan lebih penting lagi karyakaryanya, terdapat ketegangan pikiran terkait dengan hal-hal birokratis, sebagaimanaditampilkan ayahnya dan religiusitas ibunya. Situasi ini sebenarnya yang mendorongWeber melahirkan karya-karyanya.3331Ibid,.Ibid,.33George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosial: Dari Teori Sosial Klasik SampaiPerkembangan Mutakhir Teoris Sosial Postmodern.125.3220

2.2Metodologi Max Weber: Individu Sebagai aktordalampengembangannya telah menjadi basis-basis baru pengetahuan sosiologi. Teori-teoritersebut antara lain: teori pertukaran sosial, mendefinisikan aktor sebagai individu(person) dan kelompok (group). Pertukaran terjadi dalam perkembangan strukturketergantungan timbal-balik.34 Teori pilihan rasional juga menggunakan metodeindividu sebagai cara kerja oleh James Coleman. Ia lebih melihat kepada tingkatanmakro dan mikro yang mempengaruhi individu atau aktor.35 Begitu pula teoriinteraksionisme simbolik yang dikembangkan oleh Herbert Mead. KecenderunganMead melihat pengalaman masyarakat dimulai dari psikologi individu atau aktor.36Kecendurungan penulis memilih cara kerja individu menurut Weber.Kepentingannya untuk melihat motivasi tindakan sosial aktor (individu) dalampendekatan interpretasi (pemahaman) yang muncul secara kausal dari perkembanganmasyarakat secara sosio-historis. Pendekatan ini akan melihat tahapan sebab-akibatyang membentuk tindak aktor sebagai kelompok. Definisi aktor diartikan oleh Webersebagai tindakan sosial (social action).Max Weber meletakan dasar telah konsep Social Action (tindakan sosial),kemudian dikembangkan oleh Talkot Pasons dalam fungsionalisme struktural. Ialebih melihat kepada tindakan individu dengan pemahaman di balik itu. Sejauhindividu bertindak dengan makna subjektif dalam pertimbangan orang lain dan34George Ritzer dan Barry Smart, Handbook; Teori Sosial, terj. Imam Muttaqien, dkk(Bandung: Nusa Media 2015), 517.35Ibid, 544.36George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, terj.Triwibowo (Prenadamedia Group: Jakarta,2015), 256.21

berorientasi pada orang lain.37 Untuk memahami hal itu, Weber sangat memberiperhatian pada metodologi atau cara kerja apa yang digunakan, tidak jarang banyakpara sosiolog terpengaruh dengan gagasan Verstehen.38Membicarakan metodologi Weber, lebih awal adalah mempertegas posisisejarah dan sosiologi. Posisi sejarah dan sosiologi sebagaimana distertasi doktornyatentang sejarah. Ia menjelaskan tetang sosiologi dan sejarah masing-masing padabatasannya, walaupan sungguh disadari ada keterhubungan satu dengan yang lain.Namun, Weber mampu untuk melakukan kombinasi terhadap dua pendekatan inisebagai sosiologi sejarah (sosio historis).39 Konsep sosiologinya berorientasi padapengembangan konsep yang jelas, sehingga dapat melakukan anlisis kausal terhadapfenomena sejarah.Elemen yang menarik bukan bertujuan hanya kepada individu, melainkanuntuk melihat norma umum, institusi, dan lingkungan umum. Verstehen(pemahaman) digunakan sebagai alat untuk mempelajari kebudayaan dan bahasapada sekumpulan masyarakat tertentu.40 Dikatakan untuk memahami tindakan, ada37Max Weber, Economy and Society: An Outline Of Intepretative Sosiology, (Berkeley, LosAngeles, London: Universitas Of California Pres, 1968), 4.38Verstehen (pemahaman), istilah ini berasal dari bahasa Jerman. Konsep tersebut seringditemukan di kalangan para sejarawan Jerman pada zamannya, yang berhasil dikenal denganHermeneutika. Hermeneutika secara khusus adalah pendekatan terhadap pemahaman dan penafsirantulisan-tulisan yang dipublikasikan. Tujuannya adalah untuk memahami pemikiran pengarang ataustruktur dasar teks. Ritzer dan Goodman, Teori Sosial: Dari Teori Sosial Klasik SampaiPerkembangan Mutakhir Teoris Sosial Postmodern.126.39Ritzer dan Goodman, Teori Sosial: Dari Teori Sosial Klasik Sampai PerkembanganMutakhir Teoris Sosial Postmodern.122.40Mempertegas perkembangan konsep pemahaman dalam dunia hermeneutik, Diltheymengartikan hermeneutik berkaitan dengan maknanya dari setiap fungsi bagian-bagian secararesipokal (hubungan berbalasan) itu bermakna apabila mengacu secara keseluruhan. Maknamenurutnya adalah apa yang diperoleh dari interaksi resiprokal. Makna itu bersifat historis, ia berubahdari waktu ke waktu. Makna dapat menjadi bentuk-bentuk yang berbeda, mekipun begitu merupakankohesi, keterhubungan yang terkait dalam satu konteks (Zusanmenhang). Richard E. Palmer,Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi, (Pustaka Pelajar Offset: Yogyakarta, 2015), 133135.22

dua hal yang perlu diperhatikan; 1). Mengidentifikasi pemahaman tindakansebagaimana yang dikehendaki oleh sang aktor. 2). Mengenali konteks yangmelingkupinya dan yang digunakan untuk memahaminya.41Metode Weber menekankan aspek hubungan kausalitas—hubungan sebabakibat atas fenomena bidang sejarah, namun ketika bidang sejarah dan sosiologitidak dapat dipisahkan secara jelas, hubungan kausalitas tetap relevan bagi sosiologi.Dimaksudkan Weber dengan kausalitas adalah satu peristiwa diikuti denganperistiwa lain. Penegasan terhadap konsep ini, mengandung pengertian tidak hanyaterjadi penelusuran historis, akan tetapi, perlu dilihat pentahapan dari perubahansosial.42Weber juga mengembangkan tipe-tipe ideal—konsep konstruksi sosial sebagaiperangkat hermeneutik, yang berguna untuk membantu studi empik dalammemahami aspek dunia sosial (individu historis). Ia menawarkan beberapa macamtipe, sebagai berikut: Tipe ideal historis, terkait dengan fenomena epos sejarah. Tipeideal sosiologi umum, berkaitan dengan fenomena yang bersingungan denganbeberapa periode historis dan masyarakat. Tipe ideal tindakan, merupakan tipetindakan murni yang didasarkan pada motivasi pelaku. Tipe ideal struktural. Iniberkaitan dengan bentuks sebab dan akibat tindakan sosial.43Pandangan Weber, ilmu sosiologi adalah bebas nilai. Dua hal yang dominandibicarakan, yaitu; 1). Nilai dan ajaran, menurutnya, seorang akademisi memiliki hakpenuh untuk mengekspresikan nilai pribadi secara bebas. Namun demikian,penekanannya pada tempat, sebagai ruang konteks (audiance) seorang akademisi41Ritzer dan Goodman, Teori Sosial. Ibid, 126.Ibid, 128.43Ibid, 130-131.4223

berada di kelas dan ruang publik, ruang pendidikan akan membawa akdemisimemisahkan nilai dan ajarannya. 2). Nilai dan penelitian, bagi Weber, nilai harusdapat dikontrol sampai pada waktu penelitian sosial dilakukan. Penelitian ilmiahharus bergerak konstan, pada titik mana penelitian ilmiah diam dan melakukanevaluasi, di sini pelu sekali untuk memposisikan nilai dan posisi penelitian. 44 Intinyaadalah penelitian sosial mampu menempatkan pilihan gagasan untuk menetukanposisi akhir.Dengan dasar inilah, Weber memberikan penegasan cara kerjanya untukmenjelaskan tindakan sosial—dalam makna subjektif individu. Ada fariasi maknasubjektif dibalik tindakan individu. Baginya, sosiologi subtantif merupakan metodeindividualisme dan subyektivisme untuk melihat apa yang dilakukan oleh individu.Kolektivitas merupakan bagian dari individu, apa yang terjadi denganorganisasi atau struktur merupakan tindakan individu, disinilah motif subyektivitasperlu diketahui. Weber mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang memusatkanperhatian pada interpretasi atas tindakan sosial dan penjelasan kausal atas tindakantersebut.45Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memperolehpemahaman intepretatif tentang tindakan sosial, dalam rangkamendapat penjelasan kausal mengenai hubungan akibat-akibatnya.46Individu menjadi perhatian Weber untuk melihat masyarakat, hal ini berbedadengan Durkheim dalam mendefinisikan sosiologi. Sosiologi Durkheim menekankanilmu yang mempelajari fakta social, bersifat eksternal, memaksa individu. Fakta44Ritzer dan Goodman, Teori Sosial.132-133.Ibid, 134-135.46Max Weber, The Theory of social and Economic Organization, terj. Talcot Parsons andA.M Handerson and Talcot Pasons, (New York: The Free Press, 1964), 88.4524

sosial harus dijelaskan dengan fakta sosial lain. Ia melihat fakta sosial sebagai yangmengatasi individu. Dalam penelitian lebih tertarik untuk menggunakan cara kerjaWeber dalam melihat perubahan sosial masyarakat, berkaitan dengan tindakan dantujuan (harapan) dan pemahaman individu (aktor).2.3Definisi Tindakan Sosial (Social Action)Weber dalam teori tindakan membedakan tindakan sosial dengan perilakusecara umum. Tindakan yang dimaksudkan adalah semua perilaku manusia, ketikadan sejauh bertindak itu memberikan arti subjektif disebut tindakan sosial,sebagaimana disebutkan oleh Weber, sebagai berikut:Tindakan sosial sejauh, berdasarkan arti subjektif yang melekatdengan bertindak individu, itu memperhitungkan perilaku oranglain dan dengan demikian berorientasi kepada arah tujuan atauharapan.47Dalam Sosiologi Weber yang dikategorikan sebagai “tindakan” adalah ketikaatau sejauh aktor mengenakan suatu makna subjektif kepada perilakunya—terbukaatau tertutup, pasif atau aktif. Dan tindakan itu dikategorikan sebagai “sosial” sejauhmakna subjektifnya mempertimbangkan perilaku orang lain dan memangdiorientasikan dalam rentang tindakan atau perilaku. Tindakan sosial kepada perilakumasa lalu, masa kini atau yang diharapakan dari orang lain.48Dari rumusan-rumusan di atas muncul beberapa dasar metodologis, antara lainmakna (meaning) dan intepretasi yang masih perlu dijelaskan jauh. Istilah “makna”(meaning) menjadi konsepsi dasar dan utama usaha memahami tindakan sosial atautindakan bermakna (meaningfully action). Kata dalam bahasa Jerman untuk meaning47Ibid, 88.Guenther Roth and Wittich Claus, Economy and Society—An Outline on IntepetativeSociology, (Univesity Of California: California, 1978), 4.4825

adalah sinn yang menujuk kepada fitur-fitur dari kondisi pikiran subjektif atausistem-sistem simbolik yang terkait dengan pikiran tertentu.49Menjembatani memahami makna adalah intepretasi.50 Intepretasi merupakanupaya hermeneutika sosial untuk memahami (to understand) makna dari tindakansosial seseorang atau sekelompok petindak (aktor). Tujuan intepretasi makna daritindakan sosial, seperti semua observasi. Weber menunjuk kepada dua jenis basiskejelasan dan akurasi pemahaman dan kemampuan pemahaman, yakni akurasirasional dan empatik.51Weber mengatakan bahwa derajat rasional tertinggi pemahaman diperolehdalam kasus-kasus yang melibatkan makna-makna dari proposisi-proposisi yangterhubung secara logis. Dalam pemahaman, makna dapat dipahami atau ditangkapsecara mudah dan cepat, misalnya: 2 x 2 4.Sejajar dengan penjelasan tentang akurasi pemahaman rasional, Webermenjelaskan tentang dua jenis pemahaman atau pengetahuan terhadap maknasubjektif atau tindakan tertentu.52 Pertama, pemahaman observasional adalahpemahaman makna sebuah tindakan melalu pengamatan langsung. Kedua,pemahaman eksplanatori adalah pemahaman makana yang melangkah lebih dalamdari pemahaman observasional, yakni menukik untuk menemukan dan menjelaskanmotif yang mendorong seorang aktor mengenakan makna pada tindakannya dalamsuatu momen atau situasi. Dengan begitu bagi ilmu yang bergumul dengan makna49Ibid, 57.Telah dijelaskan sebelumnya tentang Verstehen.51Ibid, 5.52Ibid, 8.5026

subjektif, penjelasan (eksplanasi) menuntut pemahaman makna yang mendalam daritindakan yang diintepretasi.Bagi Weber, tindakan selalu melibatkan pemikiran atau tindakan yangmenimbulkan makna, harus didasari pada empat ciri pokok, sebagai berikut;1) Rangkaian kegagalan tindakan selalu berorientasi pada masa lalu, masasekarang dengan makna pembelajaran kepada orang lain di masa depan.2) Tindakan dikatakan terjadi jika aktor (individu) memberikan maknasubjektif pada tindakan mereka. Tindakan ini dapat ditemukan di dalamtindakan ekonomi. Tindakan ini sebagai sebuah tindakan sadar dan utamakearah tindakan ekonomi, karena bukan persoalan imperatif subyek untukmelakukan pertimbangan ekonomi, namun keyakinan ini sangat dibutuhkan.3) Setiap tindakan yang terjadi, sepenuhnya memiliki karakter sosial, tindakanitu memiliki makna apabila berorientasi kepada orang lain. Makna ituberasal dari akibat pengaruh positifatassuatusituasi peristiwa yangterjadi secara berulang-ulang.4) Tindakan sosial itu identik dengan beberapa individu (kelompok). Tindakanitu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lainsebagai sebuah resultan dari kesatuan sebuah kelompok. Artinya, tindakanindividu sangat dipengaruhi oleh ruang kelompok yang terbatas.53 Bukanberarti tindakan sosial itu sangat dipengaruhi oleh kelompok, tetapi tindakanaktor individu sebagai tindakan kausalitas terhadap orang lain menjaditindakan berorientasi nilai. Sementara perilaku mengikuti orang lain53Max Weber, Economy and Society: An Outline Of Intepretative Sosiology, (Berkeley, LosAngles, London: Universitas Of California Pres, 1968), 22-23.27

merupakan tindakan palsu atau imitasi sebagai tindakan sosial. Disinilahletak transisi yang membedakan kedua tindakan dalam kelompok.Seseorang dapat melakukan tindakan rasional yang berorientasi tujuan(zweckrational). Tindakan rasional mereka mungkin berorientasi pada nilai rasional(wertrational). Aktor sangat ditentukan, bertindak dari motivasi emosional atauafektif. Dalam tindakan aktor, tertanam habitus dari perilaku mereka yangmelibatkan tindakan tradisional.Menurut Weber, tipe tindakan sosial aktor (individu) dibedakan menjadiempat, berdasarkan orientasi tindakan, sebagai berikut:1. Tindakan Instrumental Rasional (Zweckrational)Tindakan instrumental rasional ditentukan berdasarkan harapan terhadapperilaku orang lain atau melibatkan pluralitas sarana sebagai syarat untuk mencapaitujuan. Dengan cara ini tindakan menjadi sangat instrumental. 54 Tindakanzweckrational adalah membandingkan tingkat rasionalitas yang ditunjukan olehindividu-individu. Bagaimana seseorang mempertimbangkan cara apa yangdigunakan sebagai syarat atau kriteria untuk mencapai satu tujuan ekonomi ataumateri.Dicontohkan dengan tindakan seorang insinyur yang sedang membangunjembatan atau seorang jenderal yang ingin meraih kemenangan perang. Dalam keduakasus ini tindakan zweckrational dibedakan oleh fakta bahwa aktor tersebutmemahami tujuannya dengan jelas dan menggabungkan sarana dengan maksud untukmencapainya.54Ibid, 23.28

2. Tindakan Value-Rational (Wertratonal)Tindakan itu rasional dikaitkan dengan kesadaran akan nilai tertentu. Tindakanini terjadi ketika individu menggunakan rasional, yaitu cara mencapai tujuan berbasisnilai etika, estetika, agama atau bentuk perilaku lain yang terlepas dari prospekkeberhasilan.553. Tindakan Afektif (especially emotional)Tindakan ini ditentukan oleh kondisi emosi aktor. Tindakan semacam ituadalah antitesis rasionalitas, karena aktor yang bersangkutan tidak dapat tenang,dengan menghilangkan penilaian hubungan antara tujuan akhir dan sarana atauinstrumen yang seharusnya digunakan untuk mencapai tujuan ini.564. Tindakan TradisionalTindakan tradisional terjadi ketika tujuan dan sarana tindakan ditetapkan olehadat dan tradisi.57 Apa yang penting dari tindakan tradisional adalah bahwa tujuanakhir diambil begitu saja dan tampaknya wajar bagi aktor yang bersangkutan karenamereka tidak dapat memahami kemungkinan tujuan alternatif. Ini adalah tindakanyang dipandu oleh adat istiadat dan kepercayaan jangka panjang yang menjadikebiasaan.55Ibid,.Ibid,.57Ibid,.5629

Gambar 1. Tipe Orientasi Tindakan Sosial WeberPerlu untuk membicarakan konsep relasi sosial sebagai istilah yang seringdigunakan oleh kebanyakan aktor sejauh menjadi isi yang bermakna tindakan. Relasisosial menujuk kepada perilaku dari pluralitas para aktor sejauh tindakan masingmasing saling mempertimbangkan satu dengan yang lain dan diorientasikan dalamrelasi tersebut. Dengan begitu, relasi sosial terdiri dari pobabilitas yangmemungkinkan adanya r

Teori tentang individu telah banyak mendefinisikan aktor dalam pengembangannya telah menjadi basis-basis baru pengetahuan sosiologi. Teori-teori tersebut antara lain: teori pertukaran sosial, mendefinisikan aktor sebagai individu (person) dan kelompok (group). Pertukaran terjadi dalam perkembangan struktur

Related Documents:

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai dengan evaluasi pasien. 1.4.3 Ruang Konsultasi. Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan keluarganya. 1.4.4 Ruang Tindakan. Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive ringan maupun non-invasive.

Tanda dan simbol teori sifat teori bahasa 30 Perilaku nonverbal teori kode nonverbal 32 Pesan melalui percakapan Teori tindakan bicara 34 Bagaimana orang berpikir sebelum bertindak Teori kumpulan tindakan 37 Pilihan strategi . Teori Budaya Organis

bagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilaku kelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanya terbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkan termasuk juga persepsi sosial, kognisi sosia

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

Persyaratan Pendamping PKH : D-IV/S1 Pekerjaan Sosial / Kesejahteraan Sosial Memiliki sertifikasi kompetensi pekerja sosial Mampu mempraktekan pengetahuan, keterampilan, dan nilai pekerjaan sosial Minimal 2 tahun bekerja pada setting pekerjaan sosial/ kesejahteraan sosial Penjelasan Prosedur

Year 12 Opportunities for Prospective Applicants Thanks to the outreach work of universities and colleges, professional bodies and widening participation charities, there now exist a wide range of opportunities for UK maintained-sector students to explore Higher Education in the years before they come to apply. While many providers offer opportunities for KS4 pupils, or even younger year .