KATA PENGANTAR - STAI Al Anwar

2y ago
59 Views
2 Downloads
756.60 KB
59 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adalynn Cowell
Transcription

i

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakatuhAlhamdulillah, buku Pedoman Penulisan Skripsi dapat diselesaikan lagisetelah beberapa kali mengalami revisi. Meski demikian, buku pedoman antugasakhirnya/skripsinya.Selain itu, buku pedoman skripsi ini bertujuan membantu mahasiswadalam penulisan proposal maupun skripsi secara baik dan benar. Pada sisi lain,buku ini dibuat untuk menyeragamkan teknik penulisan sehingga ada kesamaanpandangan di kalangan mahasiswa, dosen pembimbing dan para pengambilkebijakan akademik.Buku ini diterbitkan kembali setelah setelah mendapat masukan daribeberapa dosen IQT yang tentunya terjaga kualitas kualitas akademiknya. Meskidemikian, selalau ada keterbatasan dalam setiap penulisan. Untuk itu, kritik dansaran selalu diharapkan. Semoga buku pedoman skripsi ini dapat disempurnakandari waktu ke waktu dengan kualitas akademik yang lebih baik.Tak lupa disampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yangmembantu dalam penyelesaian buku pedoman skripsi edisi revisi ini.Akhirnya, buku pedoman skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat,baik di kalangan mahasiswa, dosen pembimbing skripsi dan para pembaca.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakatuhSarang, 20 November 2020Penyusun,Team2

VISI DAN MISI STAI Al-ANWARVisi“Menjadi Pusat Studi Keilmuan Klasik Islam yang Ramah dan Respontif TerhadapRealitas”Misi1. Menyelenggarakan Pendidikan yang berbasis keilmuan klasik Islam danresponsif terhadap realitas serta bermanfaat bagi masyarakat;2. Mengembangkan dan mengkontekstualisasikan keilmauan klasik Islamdalam tradisi penelitian;3. Melakukan transformasi nilai dan ajaran Islam dalam pengabdian kepadamasyarakat sesuai dengan kebutuhan masyakarat;4. eningkatkan mutu pendidikan dan lulusan.VISI DAN MISI PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIRVisi“Menjadi Pusat Persemaian Santri Intelektual di Bidang Ilmu al-Qur an dan Tafsiryang Progresif dan Visioner”Misi1. Menyelenggarakan Pendidikan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir yang dapatmengintegrasikan pendekatan tafsir klasik dengan tafsir modern danresponsif terhadap tuntutan kekinian;2. ntekstualisasikan keilmuan klasik al-Qur an dan Tafsir;3. Berperan serta dalam pembangunan masyarakat yang sejahtera danIslami melalui pengabdian kepada masyarakat.3

DAFTAR ISIKata Pengantar. 2Visi dan Misi STAI Al-Anwar . 3Visi dan Misi Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir . 3BAB I PENDAHULUAN . 5A. Pengertian Skripsi . 5B. Kedudukan Skripsi . 6C. Tujuan Penulisan Skripsi . 6D. Penentuan Judul. 7E. Ketentuan Pengajuan Proposal Skripsi . 7F. Ketentuan Pengajuan Munaqasyah . 9BAB II PROPOSAL SKRIPSI . 11A. Judul Penelitian . 11B. Latar Belakang Masalah . 13C. Rumusan Masalah . 13D. Tujuan Penelitian . 14E. Manfaat dan Kegunaan. 15F. Tinjauan Pustaka . 15G. Kerangka Teori . 17H. Metode Penelitian . 201. Jenis Penelitian . 212. Sumber Data . 213. Teknik Pengumpulan Data . 224. Teknik Analisis Data . 22I. Sistematika Pembahasan. 25J. Daftar Pustaka . 25BAB III SISTEMATIKA SKRIPSI . 26A. Bagian Awal . 27B. Bagian Inti . 32C. Bagian Akhir . 35BAB IV TEKNIS TATA TULIS SKRIPSI . 36A. Format Skripsi . 36B. Margin Pengetikan . 36C. Ketentuan Spasi . 36D. Paragraf . 37E. Sistem Penomoran dan Cara Penulisannya . 37F. Penulisan dan Pemenggalan Kata . 38G. Penggunaan Huruf . 39H. Teknis Penulisan Kutipan . 39I. Teknis Menulis Terjemahan . 40J. Penulisan Catatan Kaki. 41K. Penulisan Daftar Pustaka . 45LAMPIRAN-LAMPIRAN . 464

BAB IPENDAHULUANA. Pengertian SkripsiKata skripsi berasal dari bahasa Inggris “script”. Dalam kamus OxfordLearner’s Pocket Dictionary, kata “script” diartikan: written form of a play, speech,film, etc. atau bentuk tertulis dari sebuah permainan, pidato, film dan sebagainya.Dengan kata lain istilah tersebut juga bisa artikan sebagai naskah atau tulisan.Secara istilah, yang dimaksud skripsi di sini adalah karya tulis ilmiah yangdisusun secara sistematis dan metodologis dalam rangka menyelesaikan studipada tingkat sarjana Strata Satu (S-1). Penyusunan skripsi didasarkan pada hasilpenelitian, baik penelitian lapangan, penelitian literer maupun oritertentudandipertanggungjawabkan di depan dewan penguji.Tujuannya adalah untuk melatih mahasiswa merumuskan hasil kajiansecara sistematik dan logis, dan atau memperkenalkan metodologi penelitiansecara nyata kepada mahasiswa. Hal penting yang ditekankan di dalam penulisanskripsi adalah pembahasannya harus menunjukkan adanya pemahaman penulissecara komprehensif atas topik yang dibahas. Skripsi diharapkan menjadi buktibahwa mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar langkah ilmiah danketrampilan dalam bidang keahlian tertentu.Sebagai karya tulis ilmiah, skripsi harus memenuhi standar ilmiah. Syaratsuatu karya tulis ilmiah – termasuk skripsi – bisa dilihat dari dua segi, yaitu: segiisi dan segi bentuk. Dari segi isi, tulisan ilmiah pada umumnya membicarakansalah satu bidang ilmu pengetahuan, serta mampu menjelaskan mengapa danbagaimana suatu fenomena, fakta atau gejala itu terjadi. Agar dapat disusunsebuah tulisan ilmiah yang mendalam, maka dari segi bentuk maupun sistematikatulisan harus disusun menurut aturan tertentu baik dalam hal metode,pendekatan, hingga teknis penyajiannya. Secara metodologis, karya ilmiah5

hendaknya membahas suatu tema tertentu dengan sajian yang logis dan kritis,mendalam dan didasarkan atas bahan-bahan yang objektif dan rasional.Ada beberapa ciri umum dari karya ilmiah, antara lain:1. Ada tema utama2. Tersusun secara sistematis, sehingga uraian menjadi jelas, berurutandan padu.3. Menggunakan metode ilmiah4. Bahan penelitian berupa fakta, gejala atau fenomena, pemikiran,maupun tulisan, yang diperoleh secara objektif.5. Menggunakan teknis penulisan ilmiah6. Menggunakan bahasa yang baku, baik, dan benar serta sesuai denganEBI (Ejaan Bahasa Indonesia) –jika menggunakan bahasa Indonesia).Sebagai ketentuan, jumlah minimal halaman skripsi di STAI Al-Anwarterdiri dari 60 halaman (tidak termasuk halaman romawi, begitu pula lampiranlampiran lainnya), dengan menggunakan spasi 2, font Time New Roman, dengansize 12. Jarak bidang teks dalam bidang kertas atau pengaturan margin adalah 3cm untuk bagian atas teks, 4 cm untuk bagian kiri teks, 3 cm untuk bagian kananteks, dan 3 cm untuk bagian bawah teks, dan teks diketik dengan rata kanan-kiri(justify).B. Kedudukan SkripsiSkripsi merupakan mata kuliah baku, universal serta menjadi bagian darikomponen kurikulum nasional yang wajib diambil oleh mahasiswa dan tidakdapat diganti dengan tugas lain. Bobot skripsi adalah 6 SKS. Penyusunan skripsidimulai dengan pengajuan judul skripsi kepada Program Studi yangbersangkutan.C. Tujuan Penulisan SkripsiDengan adanya tugas penyusunan skripsi, mahasiswa diharapkan menjaditerlatih untuk melakukan penalaran ilmiah, meningkatkan kemampuan menulisdan perluasan penguasaan bahasa. Begitu pula dengan terlibat dalam penyusunan6

skripsi, mahasiswa diharapkan bisa menumbuhkan sifat teliti, tahan uji, sertadapat mematangkan pengetahuan melalui kritik dari dewan penguji.D. Penentuan JudulJudul atau tema skripsi yang diajukan harus sesuai atau berhubungandengan disiplin keilmuan yang menjadi fokus dari Program Studi. Artinya,mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) ketika mengambil tema skripsi harusberkaitan dengan al-Qur’an, Tafsir atau Ilmu-Ilmu al-Qur’an (Ulūm al-Qur’ān).Meskipun pendekatan, teori dan metodologi yang digunakan bisa diambil dariilmu-ilmu lain semisal ilmu-ilmu sosial. Jadi tidak tepat misalnya mahasiswa Ilmual-Qur’an dan Tafsir mengambil tema skripsi tentang penelitian tindakan kelas,karena ini masuk dalam program studi lain, yaitu Pendidikan atau Keguruan.Namun perlu dicatat di sini bukan berarti mahasiswa tidak boleh mengambil temaskripsi tentang pendidikan atau disiplin ilmu-ilmu lain dalam kaitannya denganal-Qur’an dan Tafsir. Tema tentang pendidikan akhlak dalam perspektif al-Qur’anmisalnya masuk dalam kategori penelitian tentang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.Judul skripsi harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan programstudi masing-masing. Bukti kesesuaian dengan disiplin keahlian dapat berupamateri yang dikaji maupun pendekatan atau metode yang digunakan.E. Ketentuan Pengajuan Proposal SkripsiSecara kelembagaan, penulisan skripsi juga harus memenuhi syarat-syaratserta ketentuan-ketentuan akademik yang telah ditetapkan oleh LembagaPendidikan atau Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Di antara ketentuanakademik tersebut adalah:1. Skripsi disusun oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruhmata kuliah atau yang telah lulus minimal 120 SKS dengan IndeksPrestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50.2. Mahasiswa yang bersangkutan harus sudah lulus Mata KuliahMetodologi Penelitian.3. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (tidak sedang cuti)7

4. Telah merencanakan mengambil skripsi dalam KRS5. Tema yang diangkat harus berkaitan dengan ilmu pengetahuan yangdikembangkan dalam Program Studi yang bersangkutan.6. Dalam penyusunan skripsi mahasiswa dibimbing oleh satu orangdosen pembimbing.7. Skripsi yang telah disusun dan telah mendapat persetujuanpembimbing, diujikan dalam sidang Munaqasyah untuk menentukanlulus atau tidaknya skripsi tersebut.Sementara prosedur pengajuan skipsi dan seminar proposal adalahsebagai berikut:1. Mahasiswa mengajukan judul dan kerangka skripsi tentatif kepadadosen pengampu Mata Kuliah Praktikum Penelitian dan disetujui olehKetua Program Studi untuk mengetahui kelayakan, baik dari segipermasalahan yang diambil maupun kerangka teori yang digunakan.2. Judul yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi kemudian enpembimbing/dosen pengampu Mata Kuliah Praktikum Penelitian.3. Bagi mahasiswa yang sedang menyusun proposal skripsi harus pernahmengikuti sidang seminar proposal dengan menjadi peserta sidangseminar proposal orang lain minimal tiga kali (dibuktikan denganlembar peserta seminar) agar ia mengetahui berbagai hal pentingterkait materi dalam penyusunan proposal skripsi.4. Dalam seminar proposal skripsi, proposal harus memuat: HalamanJudul, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan danKegunaan Penelitian, Telaah atau Kajian Pustaka, Kerangka Teori,Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan dan Daftar Pustaka(tentatif).5. seminarkan dengan dua penguji. Penguji I menguji seputar materi8

atau tema penelitian, sedangkan Penguji II menguji masalahmetodologi penelitian. Jika diperlukan penguji bisa lebih dari dua.6. Dalam hal pelaksanaan seminar proposal skripsi, tata cara danprosedurnya diatur oleh Program Studi.7. Proposal dianggap sah jika telah diseminarkan dan disetujui dalamberita acara Seminar Proposal di tingkat Program Studi.8. Dalam hal proposal yang disetujui dengan catatan (revisi), makamahasiswa harus melakukan revisi dan diajukan kembali ke pengujiuntuk memperoleh persetujuan.9. Pembimbing skripsi ditunjuk oleh Ketua Program Studi melalui suratpenunjukan dengan mempertimbangkan keahlian pembimbingdengan bidang penelitian skripsi.10. Mahasiswa wajib mengajukan proposal baru jika proposal pertamayang diajukan tidak diterima dalam Seminar Proposal, baik karenaalasan tidak sesuai dengan disiplin keilmuan atau karena alasan-alasanlain, misalnya terkait validitas proposal.F. Ketentuan Pengajuan Sidang MunaqasyahBeberapa ketentuan tentang syarat pengajuan sidang munaqasyah adalah:1. Dalam hal pelaksanaan sidang munaqasyah skripsi, tata cara danprosedurnya diatur oleh Program Studi.2. Mahasiswa yang akan mengikuti sidang Munaqasyah skripsi haruspernah mengikuti sidang seminar proposal dengan menjadi pesertasidang seminar proposal orang lain minimal tiga kali, dibuktikandengan lembar peserta seminar yang telah ditandatangani oleh ketuasidang3. Mahasiswa yang akan mengikuti sidang Munaqasyah skripsi harustelah bebas dari plagiat dengan dibuktikan surat pernyataan bebasplagiarisme dari Program Studi9

4. Mahasiswa yang akan mengikuti sidang Munaqasyah skripsimenyerahkan Kartu Bimbingan Skripsi, minimal telah melakukanbimbingan 4 kali8. Skripsi yang akan dimunaqasyahkan telah mendapat persetujuan daripembimbing dengan menyerahkan bukti persetujuan.10

BAB IIPROPOSAL SKRIPSIA. Judul PenelitianJudul skripsi harus singkat tapi jelas dan mencerminkan masalah yangakan diteliti. Dalam membuat judul penelitian, hendaknya jangan terlalu luas atausebaliknya terlalu sempit. Misalnya, “Jihad dalam Perspektif al-Qur’an”. Judul inisecara lugas dan jelas telah mencerminkan masalah yang akan diteliti, yaitu“konsep jihad” yang diletakkan dalam kerangka atau perspektif al-Qur’an. Begitupula misalnya judul berikut, “Pandangan al-Qur’an tentang Hubungan AntarumatBeragama” judul ini pun di dalamnya telah tegas dan jelas mencerminkan masalahyang akan diteliti, yaitu, “hubungan antarumat beragama” yang diletakkan dalamkerangka, “Al-Qur’an”. Namun hal ini akan menjadi berbeda misalnya jika judulyang terkahir diubah menjadi “Pandangan Kitab Suci tentang HubunganAntarumat Beragama”. Kata “Kitab Suci” di sini jelas masih terlalu umum, karenabisa al-Qur’an, Injil, serta kiab suci yang lain.Judul penelitian juga jangan bersifat simbolik, abstrak, atau bersajak(puitis). Judul “Golok dan Tasbih” misalnya meskipun yang dituju adalah relasiantara Kiai dan Jawara, tetapi judul semacam ini di samping terlalu simplistik,juga terlalu luas.Jika penelitian yang diambil bersifat kuantitatif, judul yang baik, ajelas,jugamencerminkan arah penelitian yang akan dilakukan. Misalnya, “Pengaruh AjaranTarekat Naqsabandiyah terhadap Etos Kerja Masyarakat: Studi Kasus dikecamatan Sedan”. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah ajarantarekat Naqsabandiyah. Sedangkat yang menjadi variabel terikat adalah etoskerja masyarakat Sedan.Demikian pula judul juga jangan terlalu sempit cakupannya dan tidakproblematik sebagai bahan penelitian. Misalnya, “Kewajiban Shalat di dalamSurah al-Baqarah”. Judul semacam ini di samping sama sekali tidak problematik,11

cakupannya juga sangat sempit. Sebab masalah kewajiban shalat di dalam alQur’an bukanlah sesuatu yang problematik, begitu pula pembahasan yangdilakukan juga sangat sempit.Jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 15 kata. Selain itu, efektifitas juduljuga perlu diperhatikan. Judul skripsi dapat terdiri atas judul utama dan anakjudul. Penulisan judul utama dengan anak judul ditulis di baris terpisah. Judulutama ditulis dengan huruf kapital, size 14. Sedangkan anak judul ditulis denganhuruf kapital di awal kata, size 12.Berikut ini adalah judul yang terkait dengan al-Qur’an atau Tafsir misalnyasebagai berikut:TAFSIR AḤKĀM DARI PESANTRENTelaah Awal atas Tafsīr Ayāt al-Aḥkām min al-Qur ān al-Karīm Karya AbilFadhal al-SenoryPENAFSIRAN MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) TERHADAPAYAT-AYAT FIKIHStudi Analisis KritisPANDANGAN KIAI MISBAH MUSTOFA TERHADAP KB DALAMTAFSIR AL-IKLĪL DAN TĀJ AL-MUSLIMĪN12

B. Latar Belakang MasalahLatar belakang masalah berisi penjelasan dan argumen mengapa suatupenelitian penting dilakukan. Pengertian penting di sini tentu bukan dalampengertian peneliti yang bersifat subjektif, melainkan dalam pengertianakademik: misalnya membangun teori baru, menolak teori lama, ada kesenjanganantara teori dengan praktik, menemukan sesuatu yang baru tentang persoalan,atau secara pragmatik memberikan solusi dan memecahkan masalah yangdihadapi masyarakat. Dengan demikian masalah penelitian bukan hanya soalselera atau minat peneliti terhadap suatu hal, tetapi secara teoritik, metodologis,maupun problem solving bisa memberikan sumbangsih baru.Dalam membangun argumen mengapa peneltian itu perlu dilakukan, bisaterinspirasi oleh, misalnya hasil penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain,data-data statistik, hasil bacaan di jurnal penelitian, studi pustaka, pengamatanyang menceritakan terjadinya kesenjangan antara yang “seharusnya” (das sollen)dengan fakta-fakta sosial “yang ada” (das sein). Yang terpenting latar belakanghendaknya berisikan argumentasi mengapa penelitian itu penting untukdilakukan. Yang harus dihindari dalam menyusun latar belakang adalahmembangun latar belakang yang tidak konsisten atau tidak relevan.Jadi di sini selain dibutuhkan cara meyakinkan tentang arti pentingnyamengapa peneltian itu perlu untuk dilakukan, juga perlu adanya konsistensiterhadap fokus masalah yang akan diteliti untuk menghindari uraian yangmelebar kemana-mana.C. Rumusan MasalahRumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarijawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah juga harus mencerminkantotalitas masalah yang ingin ditemukan jawabannya. Atau dengan kata lain,seluruh totalitas usaha penelitian itu pada intinya diarahkan untuk menemukanjawaban dari rumusan masalah yang ada. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaanyang ada dalam rumusan masalah itu dijadikan titik tolak dalam merumuskan13

jawaban di dalam suatu penelitian. Seluruh analisis data berangkat daripersoalan-persoalan yang dipertanyakan tersebut.Antara persoalan atau masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, analisisdan kesimpulan haruslah relevan dan konsisten. Sebab rumusan masalah padadasarnya terkait dengan tujuan dan sifat penelitian yang akan dilakukan. Artinyaperumusan masalah sangat tergantung dengan tujuan penelitian yang akandicapai dan jenis penelitian yang akan dilakukan.Bentuk perumusan masalah sebaiknya berupa pertanyaan. Jika tujuanpenelitian itu bersifat deskriptif misalnya, maka biasanya dirumuskan denganpertanyaan “apakah” (what); jika jenis penelitiannya bersifat eksplanasi, makapertanyaan biasanya diawali dengan “mengapa” (why) atau sejauh mana (how).Pokok-pokok dalam rumusan masalah disusun dalam deretan yang logis untukmemudahkan alur logika pokok-pokok masalah penelitian.Hal-hal yang dapat dipilih sebagai masalah antara lain: kontribusiterhadap khazanah ilmu pengetahuan; menindaklanjuti temuan-temuansebelumnya; mencari jawaban dari masalah dan sebagainya.D. Tujuan PenelitianTujuan penelitian bermaksud menunjukkan jawaban-jawaban yang ingindicapai dari rumusan masalah. Maka dari itu tujuan penelitian harus konsistendan satu kesatuan dengan masalah yang telah dirumuskan.Ada beberapa tujuan penelitian yang biasanya digunakan, yaitu to explore(tujuan penelitian untuk penjelajahan); to describe (tujuan penelitian untukmenggambarkan realitas sosial, pemahaman maupun konsep); to explain (tujuanpenelitian untuk menunjukkan hubungan sebab, saling mempengaruhi antarvariable, atau bahkan untuk membuktikan teori tertentu); to understand (tujuanpenelitian untuk memahami masalah yang akan diteliti); to predict (tujuanpenelitian untuk memprediksikan); to verify (tujuan penelitian untukmemferifikasi); to compare (tujuan penelitian untuk membandingkan satu14

konsep atau paham dengan dengan konsep lain). Semua tujuan ini terkait denganmasalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.Adapun butir-butir rumusan tujuan penelitian bisa dimulai dengan redaksiberikut:Untuk mengetahui Untuk mendalami Untuk menggambarkan Untuk memverifikasi Untuk membandingkan E. Manfaat PenelitianManfaat dan kegunaan di sini menguraikan tentang manfaat dan kegunaandari skripsi bila telah selesai ditulis. Manfaat dan kegunaan skripsi ini sangatterkait dengan masalah yang dirumuskan dan tujuan yang diacu.Biasanya manfaat di sini dibedakan menjadi dua hal:1. Manfaat secara akademis, yaitu memberikan kontribusi terhadappengembangankonsep-konsepdidalam keilmuandanataupemahaman terhadap suatu hal.2. Manfaat pragmatik, yaitu hasil penelitian mempunyai nilai manfaatbagi masyarakat luasF. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka atau kadang juga disebut Telaah atau Kajian Pustaka(literature review) memuat uraian singkat dari hasil-hasil penelitian yangdiperoleh dari peneliti atau penulis terdahulu yang ada hubungannya denganpenelitian yang akan dilakukan.Ada beberapa hal yang perlu ditonjolkan dalam tinjauan pustaka:1. Perlu dikemukakan apa yang sudah pernah ditulis, diteliti, dikaji olehorang lain yang masih berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.Demikian pula perlu dikemukakan pula pendekatan, teori, ataupun15

metodologi yang digunakan oleh peneliti terdahulu dalam mengkajimasalah tersebut.2. Bertitik tolak dari apa yang sudah pernah diteliti oleh penelitisebelumnya, sehingga perlu ditonjolkan segi-segi apakah yang belumditulis atau diteliti oleh peneliti sebelumnya. Karena banyak masalahyang telah ditulis atau diteliti oleh para ahli tapi ternyata masihditemukan hal-hal belum atau bahkan sengaja tidak dikaji oleh mereka.Hal-hal yang terlewatkan atau belum dikaji itu barangkali menjadipenting untuk diteliti. Atau bisa jadi dalam sebuah tulisan ataupenelitian yang terdahulu masih terdapat celah-celah kelemahan ataubahkan kekeliruan karena disebabkan oleh penggunaan pendekatanyang kurang sesuai, atau tidak konsisten dalam penggunaanmetodologi, atau bahkan salah menafsirkan data-data atau fakta-fakta.3. Setelah celah-celah yang belum disinggung atau kekurangan ataukelemahan penelitian terdahulu tampak jelas, perlu ditegaskanalternatif pemilihan masalah yang akan menjadi fokus penelitiansekarang, sekaligus disertai argumentasi-argumentasi mengapamasalah tersebut menarik atau perlu untuk diteliti.Perlu diperhatikan pula, penyajian Tinjauan Pustaka hendaknya denganmenunjukkan ada perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan denganpenelitian yang telah ada yang diteliti oleh peneliti lain; atau denganmenunjukkan bahwa masalah yang akan diteliti belum pernah diteliti oleh oranglain; atau perspektif, pendekatan, maupun metodologi yang digunakan berbedadengan penelitian lain yang sudah pernah dilakukan.Hasil penelitian yang telah ada tersebut seyogyanya ditunjukkan denganmerujuk pada sumber asli dan dengan mencantumkan nama peneliti, subjekpenelitian serta tahun ketika penelitian itu dilakukan. Hal ini dimaksudkan untukmemperjelas dan mempertegas posisi penelitian yang akan dilakukan di antarapenelitian-penelitian yang telah ada.16

Sebagai langkah praktis, jika bahan yang dimasukkan dalam TinjauanPustaka berupa hasil-hasil penelitian yang berbentuk, Skripsi, Tesis, Disertasi,ataupun laporan penelitian, maka kita bisa langsung merujuk pada bagianAbstrak dari hasil-hasil peneltian tersebut. Karena dari bagian Abstrak kita bisatahu seluruh bagian dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang,baik berupa apa yang menjadi latar belakang masalahnya; pendekatan, teori,maupun metodologi yang digunakan; serta apa atau bagaimana hasil daripenelitian tersebut.G. Kerangka TeoriKerangka teori merupakan kerangka pemikiran yang dirumuskan denganjelas dan dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti. Teori ini dirumuskan darirumusan yang telah mapan yang dirumuskan dari hasil penelitian.Barangkali penting untuk diperhatikan, dalam peneltian kualitatif posisiteori digunakan untuk memahami, menafsirkan atau mengklasifikasi realitassosial, fenomena-fenomena, makna-makna dalam kitab suci al-Qur’an dan hadisNabi, begitu pula pemikiran seorang tokoh yang akan diteliti. Misalnya, dalamkajiannya tentang orientalisme Edward Said menggunakan teori analisis wacanaatau discourse analysis Michael Fucoult sebagai pisau bedah atau alat analisisuntuk memahami fenomena bagaimana sebuah peradaban atau pemikiranmenjadi lebih dominan dari yang lainnya. Atau dengan kata lain mengapa Baratmendominasi bahkan menghegemoni Timur melalui kajian orientalismenya.Jelas di sini posisi teori bukan untuk diverifikasi, tetapi digunakan sebagaikerangka orientasi untuk menganalisis atau mengklasifikasi fakta fakta yangditeliti, yaitu persoalan orientalisme di dunia Timur.Contoh lain misalnya meneliti pemikiran tokoh, kita bisa menggunakanteori genealogy intelektual atau pohon pengetahuan. Teori ini digunakan untukmenganalisis pemikiran tokoh tersebut. Mengapa misalnya tokoh A pemikirankeagamaannya demikian, adakah keterpengaruhan dengan tokoh-tokoh generasisebelumnya. Bagaimana latar belakang sosial (politik, keagamaan), maupun17

ideologi yang melingkupi tokoh tersebut, yang akhirnya dia membangunkerangka pemikirannya sendiri.Sebaliknya, dalam penelitian kuantitatif (survey) yang bersifat eksplanasiatau prediksi, posisi teori merupakan hipotesis yang dibuktikan dengan caraverifikasi atau falsifikasi yang terus menerus.Dengan demikian, rumusan penelitian merupakan satu kesatuan dengantujuan penelitian, sedangkan tujuan penelitian sangat menentukan jenis teoriyang digunakan. Atau dengan kata lain, teori apa yang akan kita gunakan harusdisesuaikan dengan objek yang kita teliti serta tujuan penelitian yang hendak kitacapai. Jika tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan suatu realitas sosial,pemikiran seorang tokoh, makna-makna dalam kitab suci al-Qur’an, maka posisiteori di sini digunakan untuk memahami atau menafsirkan fakta-fakta yangditeliti. Sebaliknya, jika tujuan penelitiannya adalah untuk eksplanasi, maka posisiteori adalah untuk verifikasi (pembuktian teori).Dalam penelitian filsafat terdapat beberapa model penelitian. Berikut inibeberapa contoh model penelitian berikut:1. Model Penelitian Historis FaktualModel penelitian historis faktual adalah objek penelitian yang objekformalnya bisa berupa pemikiran tokoh maupun karya intelektual.Penelitian model historis faktual ini melihat perkembangan dan pengaruhyang ada di dalam pemikiran tokoh atau karya intelektual dan disertaidengan interpretasi atas keduanya. Oleh karena itu, bila buku yangdijadikan objek material tentang pemikiran filososfis, maka buku tersebuttidak dipandang dalam segi nilai sastra, politis, atau budaya, tetapi selaludilihat seberapa jauh visi mengenai pemikiran filosofisnya.2. Model Penelitian Konsep Sepanjang SejarahObjek material dalam model penelitian konsep sepanjang sejarah iniadalah ide atau konsep filosofis yang muncul kembali dalam filsafat.Misalnya hukum kodrat, keadilan, kebebasan, dan yang lainnya. Peneltian18

model ini objek formalnya adalah konsep-konsep yang terkait dengantema-tema filsafat tersebut dihubungkan dengan hakekat manusia dalamkerangka pemikiran yang holistik dan komprehensif, yang berkaitandengan ontologi, epistimologi, dan aksiologi.3. Model Penelitian Studi KomparasiModel penelitian ini adalah membandingkan dua (atau lebih)pandangan filsuf, aliran pemikiran, kitab tafsir, pemikiran pembaharuMuslim dan yang lain

dengan disiplin keilmuan yang menjadi fokus dari Program Studi. Artinya, mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) ketika mengambil tema skripsi harus berkaitan dengan al-Qur’an, Tafsir atau Ilmu-Ilmu al-Qur’an (Ulūm al-Qur’ān). Meskipun pendekat

Related Documents:

Kodokan Goshin Jutsu No Kata Katame No Kata Nage No Kata Ju No Kata Signature Date Page 7 of 10! Rev 3. 2014 Kodokan Kata Seminar and OJU Kata Championships! New Judo NSW State Dojo The Judo NSW State Dojo has moved from a ten

This PDF on the Heian Shodan kata and bunkai is an extract from the book Heian / Pinan Kata & Bunkai - The Fundamentals. In that book all 5 of the Heian / Pinan kata are examined in detail from the solo performance of each kata, to the two person bunkai sequences. This PDF details the first kata of the Heian series, Heian Shodan (Pinan

State-Trait Anxiety Inventory (STAI), a 40-item self-report technique. However, the STAI may be susceptible to effects of biasing response sets. In order to determine if stress can be simulated on the STAI, the responses of 283 subjects obtained under normal instructions were compared to their responses obtained when .

practice and also normative data from the STAI manual [9]. The STAI was chosen as it allows differentiation of anxiety into state (i.e. current transient anxiety level) and trait anxiety (i.e. propensity for the patient to be anxious) and is a widely used assessment of anxiety [10–14]. The STAI uses traditional Likert scoring and provides .

EORTC QLQ-C30 (7), STAI I and State-Trait Anxiety Inventory (STAI II) scoring systems (8) and BDI (9) forms were given to Syrian patients and their relatives before RT began. The BDI and STAI II forms were given once more to the patients and their relatives after the completion of RT.

Background: State Trait Anxiety Inventory (STAI) scale was developed in the 1980’s and has been widely used both in clinical settings and in research. However the Danish version of STAI has not been validated. The aim of this study was to assess the validity and reliability of STAI - state anxiety scale in Danish women aged 45years and

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pandahuluan Pengantar Bahasa ISETL Metode Pembuktian Lembar Kerja Mahasiswa 1 Pengantar Teori Himpunan Lembar Kerja Mahasiswa 2 Pemetaan Lembar Kerja Mahasiswa 3 Operasi Biner Soal-Soal Bab II Pengantar Grup 2.1. Lembar Kerja Mahasiswa 4 2.2. Grupoida, Semigrup dan Monoida 2.3. Lembar Kerja Mahasiswa 5 2.4.

the principles of English etymology, than as a general introduction to Germanic philology. The Exercises in translation will, it is believed, furnish all the drill necessary to enable the student to retain the forms and constructions given in the various chapters. The Selections for Reading relate to the history and literature of King Alfred’s day, and are sufficient to give the student a .