MANAJEMEN AGRIBISNIS PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI

2y ago
38 Views
4 Downloads
1.16 MB
29 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

MANAJEMEN AGRIBISNIS PERSPEKTIF EKONOMI ISLAMDI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH 2BENDA, SIRAMPOG, BREBESSKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamInstitut Agama Islam Negeri PurwokertoUntuk Memenuhi Seluruh Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi (S.E)Oleh:CINTIA LUTFI ARYANDANINIM. 102323052JURUSAN EKONOMI SYARI’AHFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERTIPURWOKERTO2016

MANAJEMEN AGRIBISNIS PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAMDI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH 2 BENDA, SIRAMPOG,BREBESCINTIA LUTFI ARYANDANINIM.102323052Jurusan Ekonomi Syari’ahFakultas Ekonomi dan Bisnis IslamInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) PurwokertoAbstrakTantangan global dewasa ini dihadapkankan dengan banyaknyakemiskinan dan sedikitnya lapangan kerja, dan sulitnya mencari modal. Pondokpesantren selain sebagai lembaga keagamaan, pendidikan dan dakwah jugamerupakan lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi. Salah satuperkembangan ekonomi dalam pondok pesantren adalah agribisnis, agribisnisberbasis pondok pesantren sebagai suatu kegiatan usaha yang meliputi salah satuatau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yangdilakukan sesuai dengan prinsip ekonomi Islam atau syari’ah dan berpedomanpada nilai-nilai yang ada pondok pesantren. Pondok pesantren sebagai salah satulembaga yang menjalankan fungsinya sebagai lembaga perekonomian adalahPondok pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes.Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanamanajemen agribisnis yang dijalankan oleh pondok pesantren Al-Hikmah 2,Benda, Sirampog, Brebes?Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), denganmetode kualitatif yang dijelaskan dalam bentuk deskriptif. Sumber data yangdiperoleh langsung dari subjek penelitian, melalui observasi, wawancara, dandokumentasi secara mendalam dan subjek penelitian yang dilanjutkan denganmenganalisis data yang telah diperoleh.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaanagribisnis pondok pesantren di pondok pesantren Al-Hikmah 2 telah melakukanDewi LaelaHilyatin, S.E.,fungsi manajemen agribisnis yaitu fungsi perencanaan,pengorganisasian,M.S.Ipengarahan, dan pengawasan dengan baik dan dalam pelaksanaannya sudahNIP. 19851112200912dengan2 007menggunakan prinsip ekonomi islam yaitu sesuai denganprinsip syari’ahmengedepankan prinsip kejujuran. Selain itu aktivitas agribisnis telah berjalandengan baik karena didukung oleh jalannya sistem manajemen agribisnis secaramaksimal sehingga memberikan hasil yang sangat optimal bagi kelangsunganaktivitas agribisnis. Hal ini tentunya ditunjang karena adanya kerjasama yang baikantar pihak-pihak yang menjalankan proses berlangsungnya agribisnis serta pihakpihak yang mendukung didalamnya.Kata Kunci : Manajemen agribisnis, berbasis pondok pesantren.ivv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN .iiiNOTA DINAS PEMBIMBING.ivABSTRAK .vMOTTO .viKATA PENGANTAR .viiPEDOMAN TRANSLITERASI .xiDAFTAR ISI .xviDAFTAR SINGKATAN . xviiDAFTAR LAMPIRAN . xviiiBAB IBAB IIPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.1B. Penegasan Istilah .6C. Rumusan Masalah .9D. Tujuan dan Manfaat .9E. Telaah Pustaka .10F. Sistematika Pembahasan .18LANDASAN TEORIA. Dasar-dasar Manajemen Agribisnis Perspektif Ekonomi Islam20B. Manajemen Agribisnis dalam Perspekti bisnis Islam .24C. Fungsi-fungsi Manajemen Agribisnis .27xvi

D. Strategi Pengembangan Manajemen Agribisnis BerbasisPondok Pesantren .BAB IIIBAB IV30METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .33B. Subyek dan obyek penelitian .33C. Sumber Data .35D. Metode Pengumpulan Data .36E. Metode Analisis Data .38PEMBAHASAN HASIL PENELITIANA. Deskripsi Lokasi Penelitian.39B. Agribisnis Pondok Pesantren di Pondok Pesantren AlHikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. .C. en di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda,Sirampog, Brebes. .BAB V54PENUTUPA. Kesimpulan .65B. Saran-saran .65C. Penutup.66DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxvii

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHPondok pesantren mempunyai peranan yang sangat besar dalamsejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pondok pesantren menjadi basis untukmenggerakkan masyarakat dengan semangat Islami dalam mengusir penjajah.Pondok pesantren telah membuktikan eksistensi dan kiprahnya menjadidinamisator dalam setiap proses perjuangan dan pembangunan bangsa.Kiprahnya tidak hanya sebatas sebagai lembaga pendidikan, namun jugamerupakan lembaga sosial, ekonomi, keagamaan, budaya, dan dakwah.Sejarah mencatat, sejak awal keberadaan Islam di Indonesia, pesantrensudah muncul bersamaan dengan sejarah perdagangan, kemudian berkembangdan merambah pada sektor pendidikan dan dakwah Islam, dan berakhir padakekuasaan. Kekuasaan dibentuk atau direbut semata-mata hanya menjadi alatuntuk mengamankan dan mengembangkan sektor ekonomi dan sektorpendidikan.Pesantren telah membentuk dinamika yang menarik dalam halhubungan antara ekonomi, pendidikan dan politik. Hal inilah yangmenciptakan tradisi dan tatanan masyarakat muslim di nusantara dalamberbagai kemajuan. Semakin baik status ekonomi, mutu pendidikan, sertasemakin luas pengaruh kekuasaannya, maka semakin baik budaya serta tradisi1

2yang dilahirkan dan dikembangkan yakni melalui pesantren. Dalam hal iniekonomi bagi kemajuan dan perkembangan peradaban.1Fenomena tersebut menjadi terbalik bila dibandingkan denganperkembangan pesantren saat ini dari sisi nilai, jiwa, dan responsibilitasterhadap masalah bangsa. Adapun perkembangan perekonomian pesantrenmasih mengalami langkah yang tersendat-sendat, yang diakibatkan adanyaekonomi pesantren yang tidak stabil. Oleh karena itu, perlu strategi strategiuntuk menata langkah menuju perbaikan dalam sistem dipondok pesantrenmenuju kemapanan ekonomi.Pada periode sekarang tradisi pesantren sudah memiliki pemikirpemikir yang cakap yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologidan mampu membimbing serta mengawal arah proses perubahan kemanapendidikan pesantren harus berkembang. Ketajaman pemikiran mereka telahdapat memberikan berbagai pilihan strategis yang dapat membimbing parapemangku tradisi pesantren untuk mengambil peranan lebih besar dalampembangunan peradaban Indonesia modern.2Umat Islam di Indonesia dalam menghadapi tantangan global dewasaini dihadapkan dengan banyaknya kemiskinan, sedikitnya lapangan kerja,sulitnya mencari modal dan sebagainya. Berbagai solusi yang telahdiprogramkan pemerintah ternyata tidak cukup untuk menanggulangi semua1A. Halim dan M. Choirul Arif, Manajemen Pesantren (Yogyakarta: PustakaPesantren,2005), hlm. 207.2Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren (Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2009),hlm. 9.

3persoalan yang ada. Di sisi lain perkembangan ekonomi di negeri ini sulitmelepaskan diri dari pengaruh negara-negara lain, terutama negara maju.3Untuk menghadapi itu semua umat Islam harus menyadari bahwapondok pesantren merupakan salah satu benih kekuatan yang bisa menjadikansarana strategis dalam bidang pengembangan ekonomi khususnya pada bidangAgribisnis. Setidak-tidaknya ada beberapa potensi yang dimiliki pondokpesantren yang dapat menjadi modal dasar untuk meningkatkan perekonomianyang berbasis agribisnis diantaranya: pengurus pondok pesantren, manajemendan fasilitas pondok pesantren (aset).4Di pondok pesantren Al-Hikmah 2 terdapat banyak potensi yang bisadilakukan dalam bidang agribisnis yaitu mulai dari lahan pertanian, perikanan,peternakan, serta perkebunan. Sesungguhnya potensi itulah yang harus dibacaoleh umat Islam bahwa pondok pesantren bukan hanya sebagai lembagapendidikan semata, namun pondok pesantren merupakan solusi bagi umatIslam yang dapat difungsikan sebagai lembaga perekonomian khususnyadalam bidang agribisnis.Dalam proses manajemen agribisnis yang mempunyai arti sebagaisuatu kegiatan manajemen (pengelolaan) dalam bidang agribisnis, atau lebihlengkapnya seluruh kegiatan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan oleh suatu organisasi agribisnisguna mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dari pengertian diatasdalam mencapai keberhasilan suatu sistem manajemen agribisnis harus3Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta: PustakaPelajar Offset, 1998), hlm. 6-8.4Sholahuddin, Pengasuh Pesantren, wawancara pada 8 April 2016, pukul 10.00 WIB.

4didukung dari berbagai aspek mulai dari sistem pengelolaan manajemen sertakegiatan agribisnis yang dijalankan. Pada umumnya ketidakberhasilan ataukegagalan suatu organisasi atau perusahaan adalah disebabkan olehketidakmampuan organisasi dalam menyesuiakan diri dengan perubahanlingkungan. Lingkungan masyarakat yang melingkupi perusahaan itik,hubunganinternasional, dan sebagainya. Lingkungan masyarakat ini akan selalu berubahdan berkembang. Organisasi atau perusahaan yang mampu menyesuaikandirinya akan berhasil melangsungkan kehidupannya.5Persoalan bisnis juga terus berkembang sejalan dengan perkembanganilmu-ilmu kemakmuran indrawi itu, yang jumlahnya pun semakin lama makinbertambah banyak, oleh karenanya peningkatan kemampuan untuk lebihkompetitif dalam memutar roda bisnis mutlak diperlukan agar manusia bisamempertahankan kelangsungan usahanya dalam situasi kompetisi yangsemakin ketat. Dalam kondisi semacam itu, tidak jarang demi keuntungan,banyak yang nekat menggunakan cara-cara yang batil, mencari, memelihara,dan mempertahankan bisnis dengan berbekal ilmu bisnis buatan kapitalismedan sosialisme yang lepas dari nilai-nilai tauhid yang hak mengakibatkanmereka jauh dari Allah, tidak mendapat berkah dan akhirnya mengantarkanmereka pada kehancuran.Dari sinilah keterkaitan manajemen agribisnis dengan pondokpesantren yaitu mengenai seluruh proses kegiatan agribisnis mulai dari tahapperencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan yang dilakukan5Indriyo Gitosudarmo, Pengantar Bisnis Edisi 2 (BPFE-Yogyakarta, 2002), hlm. 26.

5secara benar sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan syari’at agamaIslam yang harapannya dapat diterapkan oleh semua elemen masyarakatkhususnya bagi santriwan dan santriwati.Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 terletak di DesaBenda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Komplekpesantren ini menempati areal tanah seluas 10 ha, dan berada pada ketinggian200 m dari permukaan laut. Meski letaknya cukup jauh dari kota Bumiayu,sekitar 7 km tetap bisa dijangkau dengan alat transportasi seperti motor danmobil. Komplek Pesantren Al Hikmah 2 sangat berdekatan denganperkampungan masyarakat. Bahkan, bisa dibilang membaur dengan letakkediaman warga Desa Benda. Sehingga, dengan letak yang berdekatantersebut, jalinan sosial antar masyarakat dengan santriwan dan santriwatipondok pesantren Al-Hikmah 2 terlihat akrab dan bersahaja.6Pencapaian demi pencapaian yang diharapkan oleh para pemilik danpengurus pondok pesantren tentu tidak lepas dari peran manajemen. Pemilikserta pengurus pondok pesantren saling bekerja sama sehingga bisamerealisasikan tujuannya. Yayasan Al-Hikmah 2 mempersiapkan dan jugamengantisipasi para lulusan lembaga pendidikan di lingkungan Al Hikmah 2agar kelak mereka diharapkan mempunyai jiwa kemandirian, baik dalambidang ekonomi maupun sosial-kemasyarakatan. Untuk mengantisipasiketatnya persaingan kerja di tenaga masyarakat, yayasan juga melakukanterobosan, dengan membuka spesifikasi bidang pelajaran dengan wawasanmuatan lokal dan nasional, seperti kesehatan, agribisnis tanaman, pangan, spx,, diakses pada 29Oktober 2015, Pukul 20.00 WIB.

6holtikultura, perikanan, otomotif, elektronika, manajemen, perusahaan,akuntansi, tata busana, dan perbengkelan. Terobosan ini merupakan bentukantisipasi masa depan, kalau ada di antara santri yang tidak melanjutkanpendidikan ke jenjang lebih tinggi, sehingga mereka dapat membuka usahasecara mandiri.7Dengan mengedepankan kualitas, kepentingan serta keberhasilan parasantri, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai ManajemenAgribisnis berbasis Pondok Pesantren, di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2Benda, Sirampog, Brebes.B. PENEGASAN ISTILAHAgar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul diatas serta dapatmemberikan pengertian, tujuan serta arahan yang jelas mengenai apa yangingin dicapai dalam penelitian ini maka diperlukan adanya penegasan istilahseperti berikut:1. Manajemen AgribisnisManajemen agribisnis singkatnya dapat diartikan sebagai suatukegiatan manajemen (pengelolaan) dalam bidang agribisnis, atau lebihlengkapnya adalah seluruh kegiatan yang mencakup perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan oleh suatuorganisasi agribisnis guna mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang7Sholahuddin, Pengasuh Pesantren, wawancara pada Oktober 2015, Pukul 14.00 WIB.

7dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif danefisien.8Manajemen agribisnis yaitu suatu organisasi yang memilikikesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan darimata rantai produksi, mengolah hasil, pemasaran.9 Manajemen agribisnisjuga mempunyai strategi memperoleh keuntungan dengan mengelolaaspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan,hingga tahap pemasaran. Hal ini bertujuan untuk mengkoordinasikanberbagai sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan secara efektif dan erapanmanajemen dalam sistem agribisnis. 10a. Dalam Encyclopedia of the social science, dikatakan bahwamanajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuandiselenggarakan dan diawasi.b. George R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah prosesyang khas, terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian,menggerakkan, dan pengawasan yang dilakasanakan untuk menentukanserta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusiadan sumber-sumber yang lain.118Renville Siagian, Pengantar Manajemen Agribisnis (Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press,1997), hlm. 8.9Soekartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasinya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),hlm. 2.10Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 21.

82. Ekonomi IslamMuhammad Mannan mengemukakan bahwa yang dimaksuddengan ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajarimasalah-masalah ekonomi masyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilaiIslam.12 Sedangkan menurut M. Ahram Khan yang dimaksud ekonomiIslam adalah ilmu ekonomi Islam yang bertujuan untuk melakukan kajiantentang kebahagiaan hidup manusia (human falah) yang dicapai denganmengorganisasikan sumber daya alam atas dasar gotong royong danpartisipan.13Perspektif Ekonomi Islam dalam penelitian ini dilakukan dengancara membaca realitas manajemen agribisnis di Pondok Pesantren AlHikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes sesuai dengan prinsip-prinsipekonomi Islam.3. Pengertian Manajemen Agribisnis Perspektif Ekonomi IslamManajemen Agribisnis Perspektif Ekonomi Islam adalah suatukegiatan manajemen (pengelolaan) dalam bidang agribisnis, atau lebihlengkapnya adalah seluruh kegiatan yang mencakup perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan oleh suatuorganisasi agribisnis guna mengkoordinasikan berbagai sumber daya yangdimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif danefisien yang sumber dayanya diperoleh dengan perspektif ekonomi Islamdan nilai-nilai yang ada pada pondok pesantren yang bertujuan untuk12Nurul Hak, Ekonomi Islam Hukum Bisnis Syari’ah, (Yogyakarta: TERAS, 2001),13Ibid., hlm. 4.hlm.5.

9kesejahteraan, baik kesejahteraan individu, lembaga, maupun masyarakatumum.C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun rumusan masalahpenelitian sebagai berikut: Bagaimana manajemen agribisnis perspektifEkonomi Islam di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes?D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui manajemen agribisnis perspektifEkonomiIslam di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes.2. Manfaat Penelitiana. Sebagai sumbangsih pemikiran maupun kontribusi ilmiah dalamkhasanah keilmuan, serta menambah informasi bagi masyarakatkhususnya umat Islam mengenai manajemen agribisnis perspektifEkonomi Islam.b. Bagi pengurus pondok pesantren dari hasil penelitian ini dapatdiketahui strategi lanjutan yang dapat diterapkan dalam rangkameningkatkan manajemen dan aktivitas agribisnis pada pondokpesantren.c. Bagi penyusun sendiri penelitian ini merupakan tahap pembelajarandalam mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliahpada realitas sosial-ekonomi di masyarakat.

10E. Telaah PustakaTelaah Pustaka merupakan kajian tentang teori-teori yang diperolehdari pustaka-pustaka yang berkaitan dan yang mendukung penelitian yangakan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dikemukakan beberapateori dan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.Renville Siagian dalam bukunya Pengantar Manajemen Agribisnismengemukakan pengertian manajemen agribisnis, secara singkat dapatdiartikan sebagai suatu kegiatan manajemen (pengelolaan) dalam bidangagribisnis, atau lebih lengkapnya adalah seluruh kegiatan yang mencakupperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukanoleh suatu organisasi agribisnis guna mengkoordinasikan berbagai sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektifdan bisnisberpendapat bahwa pada prinsipnya manajemen agribisnis adalah penerapanmanajemen dalam sistem agribisnis, oleh karena itu seseorang yang hendakterjun dalam bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemendalam bidang agribisnis yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsimanajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidangbidang manajemen.15Suhendra dalam bukunya Manajemen dan Organisasi Dalam RealitaKehidupan menggabungkan dua substansi yaitu manajemen dan organisasi.Manajemen diartikan sebagai proses pencapaian tujuan yang melibatkan14Renville Siagian, Pengantar Manajemen Agribisnis (Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press,1997), hlm. 8.15Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 21.

11kerjasama antara manusia sedangkan organisasi diartikan sebagai wadahdimana kegiatan manajemen dilaksanakan.16 Di dalamnya manusia menempatikedudukan terpenting dan sentral. Begitu pula pada fungsi manajemen POAC,maka manusia yang membuat perencanaan, melaksanakan pengorganisasian,penggerakan maupun pengawasan. Pada hakikatnya semua dari manusia, olehmanusia, dan untuk manusia. Sedangkan unsur-unsur manajemen money,materials, dan seterusnya tidak ada artinya tanpa manusia.17Hal senada juga dikemukakan oleh Fathul Aminuddin Aziz dalambukunya Manajemen dalam Perspektif Islam, bahwa dalam manajemen,sumber daya manusia adalah faktor yang paling utama menentukan.Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerja sama untuk mencapaitujuan. Pengembangan penting dilakukan agar dapat menghasilkan sesuatuyang inovatif dan produktif. Proses harus dilaksanakan terus menerus untukmeningkatkan struktur, prosedur dan aspek manusia dalam sistem.18Agribisnis sebagai ilmu adalah merujuk pada rangkaian ilmupengambilan keputusan, yaitu ilmu bisnis (ekonomi manajerial), manajemen,ilmu sistem, ilmu komunikasi dan ilmu penunjang lain yang diterapkan untukmenggerakkan usaha produksi pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanansupaya bisa diterima oleh konsumen yang dituju.19M. Bambang Pranowo dalam buku Islam Faktual Antara Tradisi danRelasi Kuasa, mengenai pesantren tradisional dan pesantren modern.16Suhendra, Manajemen dan Organisas idalam Realita Kehidupan (Bandung: MandarMaju, 2008), hlm. 3.17Ibid., hlm. 30.18Fathul Aminuddin Aziz, Manajemen , hlm. idang-ilmu-agribisnis-apa-ituagribisnis-.html, diakses pada 29 Oktober, pukul 03.00 WIB.

12Pesantren tradisional akan membentuk tradisi kecil yang hanya diadopsi olehmasyarakat di sekitarnya dan pesantren modern akan membentuk tradisi besaryang akan berimbas pada masyarakat luas serta melibatkan strategi dan modelyang besar. 20 Seperti yang dikatakan oleh A. Halim dan M. Choirul Arifdalam bukunya yang berjudul Manajemen Pesantren, mengenai model-modelpemberdayaan pesantren yang mengarahkan pesantren pada perubahanperubahan pesantren, baik pada konsep maupun pengembangan pesantren.21Jaribah Ahmad dalam bukunya yang berjudul Fiqh Ekonomi Umar binKhatab, menuliskan bahwa menurut Umar Bin Khattab merealisasikankesejahteraan kesejarahteraan dan meningkatkan tingkat penghidupan umatadalah tuntunan dalam syari’ah dan sebagai amanat yang harus dilaksanakanoleh pemerintah.22Jadi suatu Negara harus benar-benar berperan danmensejahterakan warganya seperti melalui manajemen agribisnis. Dimanadalam hal ini pondok pesantren mendukung berkembangnyakomunitas-komunitas usaha kecil sehingga bias meningkatkan kesejah teraan wargadengan mandiri.Pesantren merupakan sebentuk ruang yang penuh pemikiran sehinggalayak untuk dikaji dan diuji ulang. Oleh karena itu, pesantren dalamperkembangannya membutuhkan inovasi demi meningkatkan kualitas sertakuantitas dan terlebih mempertahankan eksistensi pondok pesantren. Dalamhal ini, sangat dibutuhkan adanya pembaharuan pondok pesantren. Sepertiyang dikatakan oleh Muhammad Rifa’i yang mengambil pemikiran Wahid20M. Bambang Pranowo, Islam Faktual Antara Tradisi dan Relasi Kuasa (Yogyakarta:Mitra Gama Widya, 1999), hlm. 3.21A. Halim, Manajemen , hlm. 5.22Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fiqh Ekonomi Umar bin Khattab, Terj. Asmuni SolihanZamakhsyari, (Jakarta: Khalifa, 2006), hlm. 396.

13Hasyim, dalam buku yang berjudul Wahid Hasyim Biografi Singkat 19141953, bahwa pesantren bukanlah sekedar penjara yang hanya berkutat padasisi akhirat saja. Dalam pandangannya, harus ada pengembangan yang dapatmempertahankan eksistensi pondok pesantren dengan catatan tanpa yang lamamasih tetap ada dan berdampingan dengan bentuk metode-metodepengembangan yang baru. Pesantren tidak akan mengalami keterbelakanganperkembangan maupun posisi.23Pesantren juga merupakan sebuah institusi yang berbasis keagamaandengan memiliki karakteristik yang khas. Lebih jauh, karakteristik pesantrendipaparkan oleh Abd A’la dalam buku Pembaharuan Pesantren, sebagailembaga keagamaan yang syarat nilai tradisi luhur. Secara potensial,karakteristik tersebut memiliki peluang besar untuk dijadikan dasar pijakandalam rangka menyikapi persoalan-persoalan yang menghadang pesantren,baik dari segi perkembangan pesantren secara khusus maupun masyarakatsecara umum. 24 Dari pengertian diatas dapat diartikan berbasis pondokpesantren adalah berbagai sumber daya yang diperoleh dengan sejahteraan,baikkesejahteraan individu, lembaga, maupun masyarakat umum.Karakteristik pesantren tersebut berimbas pada peran dan fungsinyabagi berbagai fenomena dalam masyarakat. Fungsi pondok pesantren padaawal berdirinya sampai dengan kurun waktu sekarang telah mengalamiperkembangan. Visi, posisi dan persepsinya pada dunia luar telah berubahseiring perkembangan zaman. Pesantren juga berperan dalam bidang lainnya23Mohammad Rifa’I, Wahid Hasyim Biografi Singkat 1914-1953 (Jakarta: Garasi, 2009),24Abd. A’la, Pembaharuan Pesantren (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2006), hlm. 9.hlm. 91.

14serta multi-dimensial baik berkaitan langsung dengan aktivitas-aktivitaspendidikan, perekonomian maupun di luar wewenangnya.Dengan demikian mengingat realita perkembangan perekonomianumat sekarang yang begitu terpuruk, terutama masyarakat yang terpinggirkantanpa adanya bekal pendidikan maupun pelatihan dalam mengelola usahasecara khusus. Pada sisi inilah, peran pesantren dibutuhkan kembali sebagaipemecah-pemecah ekonomi umat. Pengelolaan dan strategi sudah selayaknyaditunjukkan oleh pengelola pesantren.Pesantren sebagai lembaga sosial dituntut berperan dalam mengawaliperjalanan masyarakat dalam perkembangan perekonomian khususnya dalambidang agribisnis. Selain itu, pesantren juga dituntut berperan aktif dalammenjawab aneka macam kebutuhan masyarakat yang belakangan semakinmeningkat dan variatif.25 Dari beberapa uraian yang dikemukakan oleh parapeneliti, maka penyusunan penelitian ini difokuskan pada manajemenagribisnis berbasis pondok pesantren yang meliputi kegiatan agribisnis,program agribisnis dan manajemen agribisnis yang berbasis pondok pesantrendi Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Brebes.Penelitian terdahulu yang dilakukan Muhammad Ibnu Fadli dalamskripsinya yang berjudul Manajemen Pemberdayaan Ekonomi berbasisPondok Pesantren (studi kasus di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Bandung,Kebumen, Jawa Tengah) membahas mengenai unsure-unsur pondok pesantrendan pemberdayaan ekonomi dalam masyarakat pesantren di Pondok PesantrenNurul Hidayah Bandung, Kebumen, Jawa Tengah. Persamaan dengan25Adien Jauharudin, Menggerakkan Nahdlattut Tujar (Jakarta: Perhimpunan MasyarakatPesantren Indonesia, 2008), hlm. 9.

15penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu tentang metode penelitian yangdigunakan dan perbedaannya adalah pada waktu dan tempat penelitian.26Yudi Sukmawan dalam skripsinya MAnajemen Produksi Gondorukemdan Terpentin (PGT) Winduaji Brebes Perspektif Ekonomi Islam. Dalampenelitiannya membahas tentang manajemen produksi. Persamaan dalamskripsi ini adalah membahas mengenai manajemen yang berspektif ekonomiIslam, perbedaannya adalah mengenai analisisnya yaitu analisis SWOT. 27Susi Khuswatun H dalam skripsinya yang berjudul PemberdayaanEkonomi Berbasis Komunitas Pada Peningkatan Usaha MIkro PerspektifEkonomi Islam, dimana dalam penelitian ini menjelaskan mengenaipemberdayaan ekonomi usaha mikro, persamaan dalam penelitian ini adalahmenggunakan perspektif ekonomi Islam.28Penelitian Chairul Fuad Yusuf dan Suwito NS dalam renyangmengidentifikasikan beberapa model jenis usaha yang diterapkan olehbeberapa pondok pesantren di Indonesia. Hal itu berlandaskan pada filosofidan pola manajemennya untuk kemudian dirumuskan modal usaha ekonomipondok pesantren. Dalam penelitian tersebut menilai derajat efektifitas pondok26Muhammad Ibnu Fadli,” Manajemen Pemberdayaan Ekonomi berbasis PondokPesantren (studi kasus di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Bandung, Kebumen, Jawa Tengah).”Skripsi, Program Sarjana IAIN Purwokerto, 2016, hlm. xiii-xiv.27Yudi Sukmawan, “Manajemen Produksi Gondorukem dan Terpentin (PGT) WinduajiBrebes Perspektif Ekonomi Islam, Skripsi, Program Sarjana IAIN Purwokerto, 2015, hlm. Xvi.28Susi Khuswatun H, “Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Komunitas Pada PeningkatanUsaha MIkro Perspektif Ekonomi Islam”, Skripsi, Program Sarjana IAIN Purwokerto, 2015, hlm.Xiii.

16pesantren akan berhasil melalui capain dalam pemberdayaan ekonomi yangtelah diterapkan.29Tulisan skripsi Emi Tavipi berjudul “ Manajemen Kewirausahaandi Pondok Pesantren El-Bayan, Bendasari Majenang Cilacap, Jawa Tengah.Yang membahas mengenai unit-unit usaha pondok pesantren serta sistempenjualan dan sistem pemasaran dalam unit usaha pondok pesantren El-BayanBendasari Majenang Cilacap, Jawa Tengah. Dalam penelitian tersebutpersamaannya pembahasan mengenai manajemen namun pada penelitianpenulis membahas tentang manajemen agribisnis dan mebahas tentang unitusaha yang ada di pondok pesantren, perbedaan dari penelitian ini adalahwaktu dan tempat serta analisis yang digunakan.30Tulisan Skripsi Amanah Aida Qur’an yang berjudul PemasaranAgribisnis dengan pendekatan S-C-P (Structure-Conduct-Performance) studikasus di PD. Puspahastama, Purbalingga, Jawa Tengah. Yang membahasmengenai pentingnya pendekatan S-C-P

Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sistem agribisnis. 10 a. Dalam Encyclopedia of the social science, dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. b. George R. Terry menyata

Related Documents:

BAB 3 EKONOMI DAN PEMBANGUNAN; SEBUAH KRITIK 31 3.1 Krisis Negara Kesejahteraan 31 3.2 Inkonsistensi Ekonomi Pembangunan 42 3.3 Kritik terhadap Ilmu Ekonomi Konvesional 45 BAB 4 RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM 53 4.1 Paradigma Ekonomi Islam 54 4.2 Prinsip Dasar Ekonomi Islam 58 BAB 5 HAKIKAT EKONOMI ISLAM 71 5.1 Makna Ekonomi Islam 71

Buku Ajar “MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN”, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya BAB I. KONSEP AGRIBISNIS PERIKANAN 1.1 Konsep Agribisnis Di Indonesia, kegiatan agribisnis sudah dilakukan sejak zaman dahulu, namun demikian popularitas

Manajemen Agribisnis Manajemen Agribisnis adalah penerapan unsur-unsur manajemen dalam organisasi agribisnis, sehingga aktivitas agribisnis dapat mencapai tujuan organisasi, misalnya efisie

2. Agribisnis Sebagai Suatu Usaha Agribisnis juga mengedepankan aspek bisnis dan pelaku bisnisnya. Dipandang dari sudut ini, agribisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang terkait dengan pertanian (dalam arti luas sebagai sistem agribisnis) yang pengelolaan organisasinya dilakukan sec

Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle: yakni filsafat Tuhan, manusia dan alam. Kunci filsafat ekonomi Islam terletak pada manusia dengan Tuhan, alam dan manusia lainnya. Dimensi filsafat ekonomi Islam inilah yang membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya kapitalisme dan sosialisme.

1.4 Manajemen Agribisnis Kegiatan Belajar 1 Pengertian Manajemen Agribisnis ada dasarnya, agribisnis merupakan semua aktivitas bisnis di sektor pertanian mulai dari pengadaan input pertanian, produksi, pengolahan dan

MANAJEMEN AGRIBISNIS 1.1. Profil Dosen a. Ketua Laboratorium Manajemen Produksi Operasi Agribisnis Prof. Dr. Ir. Djoko Koestiono, SU NIP. 19530715 198103 1 006 (Manajemen Agribisnis) (Agribusiness Management) Anggota (Member of Laboratory) Ir. Effy Yuswita, MS NIP. 1961

adventure tourism (ISO 21101 and TR 21102)2 addresses adventure travel specifically, and none of these standards or quality assurance systems cover all the aspects necessary for excellent adventure travel guiding. In the absence of a global qualification and performance standard, a variety of approaches to managing adventure travel guiding can be