KATA PENGANTAR - Direktorat SMK

2y ago
31 Views
2 Downloads
6.80 MB
403 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

i

KATA PENGANTARKurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalamperumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasarkelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasarkelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusantersebut.Pembelajaran kelas X dan XI jenjang Pendidikan Menengah Kejuruhan yang disajikandalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi materipembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterapilan dalammenyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan sikapsebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakankepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapaikompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalamkurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yangtersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untukmeningkatkan dan menyesuaikan daya serp siswa dengan ketersediaan kegiatanbuku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatanlain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untukitu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untukperbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan duniapendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka(2045).ii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . iDAFTAR ISI .iiiDAFTAR GAMBAR . viDAFTAR TABEL . xPETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR . xiGLOSARIUM .xiiI.PENDAHULUAN. 1A. DESKRIPSI . 1B. PRASYARAT . 4C. PETUNJUK PENGGUNAAN . 4D. TUJUAN AKHIR . 5E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR . 6F. CEK KEMAMPUAN AWAL . 8II. PEMBELAJARAN . 10Kegiatan Pembelajaran 1. Ternak sehat ternak sakit . 10A. DESKRIPSI. . 10B. KEGIATAN BELAJAR . 101. Tujuan Pembelajaran . 102. Uraian Materi . 123. Refleksi. 654. Tugas . 665. Test Formatif. 67iii

C. PENILAIAN . 671. Sikap . 672. Pengetahuan . 703. Keterampilan . 71Kegiatan pembelajaran 2. Jenis jenis penyakit menular pada ternak. . 73A. DESKRIPSI . 73B. KEGIATAN BELAJAR . 731. Tujuan Pembelajaran . 732. Uraian Materi . 733. Refleksi.3054. Tugas .3065. Test Formatif.307C. PENILAIAN .3081. Sikap .3082. Pengetahuan .3113. Keterampilan .311Kegiatan Pembelajaran 3. Jenis jenis penyakit pada ternak yang tidak menular. .313A. Deskripsi .313B. Kegiatan Pembelajaran .3131. Tujuan Pembelajaran .3132. Uraian Materi .3143. Refleksi.3784. Tugas .3795. Soal Latihan .380iv

C. PENILAIAN .3811. Sikap .3812. Pengetahuan .3843. Keterampilan .385III. PENUTUP .387DAFTAR PUSTAKA .388v

DAFTAR GAMBARGambar 1. Pemeriksaan kesehata ternak dengan cara infeksi . 16Gambar 2. (A) Vaginoscope dan (B) Laringoscope . 16Gambar 3. Pemeriksaan kesehatan ternak dengan cara palpasi . 17Gambar 4. Pemeriksaan kesehatan ternak dengan cara Perkusi . 18Gambar 5. Stetoskop dan bagian – bagiannya. . 19Gambar 6. Termometer digital untuk mengukur suhu tubuh . 35Gambar 7. Pengukuran suhu tubuh dengan cara per rectal . 36Gambar 8. Mengukur denyut nadi ternak sapi (pada bagian arteria coccygea (bagianventral ekor kira-kira 10 cm dari pangkalnya). 39Gambar 9. Sapi sakit mulut dan kuku . 74Gambar 10. Sapi Sakit Ingusan . 77Gambar 11. Sapi Terkena Sakit Jembrana, dengan tanda spesifik berkeringat darah. 79Gambar 12. Sapi Terkena Penyakit IBR, terjadi radang pada hidung dan sekitarnya. 81Gambar 13. Sapi Terkena Penyakit BVD, diantaranya mengalami erosi mucoca mulutdan abomasum. 82Gambar 14. Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi . 85Gambar 15. Sapi yang terkena Penyakit Cacar Sapi (Bagian putting susunya) . 86Gambar 16. Penyakit Kutil / Papillomatosis pada Sapi . 88Gambar 17. Sapi Mati Mendadak karena Penyakit Antrax . 90Gambar 18. Ambing Sapi yang Terkena Penyakit Mastitis . 98Gambar 19. Sapi Terkena Penyakit Radang Paha.Otot mengalami necrosis andhemorrhage .101Gambar 20. Sapi Terkena Penyakit Paratuberculosis .103Gambar 21. Sapi Terkena Penyakit Leptospirosis.105Gambar 22. Keguguran yang disebabkan penyakit vribriosis.107Gambar 23. Keguguran yang disebabkan Penyakit Brucellosis.110Gambar 24. Sapi Terkena Penyakit Pink Eye .116vi

Gambar 25. Siklus hidup Trypanosoma evansi .119Gambar 26. Lalat/Serangga pembawa bibit penyakit Surra (Trypanosoma evansi) .120Gambar 27. Siklus hidup Eimeria sp. .125Gambar 28. Sapi Terkena Penyakit Ringworm pada sekitar kepala. .129Gambar 29. Cacing hati .133Gambar 30. Siklus hidup Cacing hati.134Gambar 31. Cacing Haemonchus sp di dalam abomasum .136Gambar 32. Cacing Toxocara vitulorum, salah satu jenis cacing yang tinggal di ususapi, kerbau, domba, dan kambing, .138Gambar 33. Cacing Pita (Taenia saginata) .140Gambar 34. Siklus hidup cacing pita .141Gambar 35. Tungau termasuk dalam family Sarcoptidae dan Psoroptidae (Sarcoptes spp.dan Psoroptes spp.) .142Gambar 36. Sapi yang terkena penyakit skabies .144Gambar 37. Ayam Buras yang terkena penyakit ND .155Gambar 38. Kondisi proventikulus dan gizart pada ayam yang terserang ND.156Gambar 39. Ayam yang terkena penyakit CRD .159Gambar 40. Pada kasus CRD, kantong udara terjadi peradangan berwarna keruhkuning dan berisi massa seperti keju. .159Gambar 41. Pada kasus Cacar ayam, timbul lesi pada rongga mulut sampai kekerangkongan dan tenggorokan. .161Gambar 42. Pada kasus ILT, ayam, sulit bernapas dan sering batuk. .163Gambar 43. Pada kasus ILT, trachea mengalami inflamasi (peradangan) .164Gambar 44. Pada kasus Avian Leucosis Complex, Hati membesar, terjadi benjolan kecilyang menyebar pada hati, limpa dan jantung.166Gambar 45. Jika dibedah terdapat eksudat berwarna kuning pada bronkhusnya, Ayamterkena penyakit IB .167Gambar 46. Kasus marek tipe kulit. Kulit paha terlihat folikel-folikel bulu menjadibenjol - benjol. .169vii

Gambar 47. Anak ayam yang menderita penyakit AE, menunjukkan gejala lesu, malasbergerak, tremor halus pada kepala dan leherdanjatuh pada salah satu sisitubuhnya. .172Gambar 48. Penyakit Gumboro klinis. Ayam meringkuk (A), pada bedah bangkaiditemukan perdarahan bergaris di otot paha (B), peradangan dan pembengkakan bursaFabricius (C) pembengkakan ginjal (D) .175Gambar 49. Kasus EDS. Kulit telur tipis, lunak atau lembek, kulit telur kasar, telurtidak berwarna, berat telur rata–rata menurun dan ukuran tidak seragam. .177Gambar 50. Anak–anak ayam penderita pullorum, mati dalam jumlah banyak, terjadipada umur 1–3 minggu.180Gambar 51. Ayam terserang penyakit Kolera ayam, terjadi pendarahan yang difuspada mukosa proventrikulus, ventrikulus, dan usus. .183Gambar 52. Ayam terserang penyakit Snot (Coryza). Pembengkaan daerah fasial (dibawah mata) .187Gambar 53. Sekum membesar, berwarna kemerahan, berisi darah beku dan hancuransel, akibat infeksi Eimeria tenella. .192Gambar 54. Pendarahan pada kulit kaki, perut dan dada serta pendarahan padajaringan sub kutan dan oto paha, akibat Leucocytozoonosis .194Gambar 55. Mata membengkak dan terjadi kebutaan sebelah mata. Pada bedahbangkai dijumpai adanya hyfa pada permukaan kantong udara. .201Gambar 56. Mukosa tembolok menebal dan berlipat, serta menunjukkan adanyadaerah menonjol dan berwarna putih akibat kandidiasis.205Gambar 57. Infestasi Askaridia galli pada usus halus. .207Gambar 58. Infestasi Singamus trachea (berwarna merah)di dalam trachea. .210Gambar 59. Beberapa nodul dan cacing pita pada lapisan serosa usus. .216Gambar 60. Kutu Ayam. .218Gambar 61. Sisik kaki ayam yang mencuat dan kulit yang mengapur karena parasitCnemidocoptes mutans . .220Gambar 62. Gejala-gejala babi terinfeksi PMK, timbul lepuh bagian mulut dankuku. .231viii

Gambar 63. Anjing yeng terinfeksi penyakit rabies.236Gambar 64. Terjadi Lesi pada kepala anak kalkun karena penyakit cacar unggas. .237Gambar 65. Pembesaran syaraf brakhialis akibat terserang Marek .239Gambar 66. Kuda yang terserang penyakit ingus tenang (strangles), ditandai dengankeluarnya leleran ingus dari hidung. .253Gambar 67. Kuda yang terinfeksi penyakit ringworm. Kulit mengalami keratinasi(kulit menebal), bentuk bundar seperti uang logam, berwarna putih kelabu, pada kulityang terinfeksi ringworm, bulu menjadi rontok. .275Gambar 68. Kelinci dan Babi terkena penyakit scabies .296Gambar 69. (a) Upaya penangan agar sapi tidak ambruk, (b) Sapi Ambruk dan tidakmampu berdiri lagi, karena penyakit Milk Fever.321Gambar 70. Sapi Terkena Penyakit Timpani .323Gambar 71. Penanganan sapi yang mengalami displasia abomasum, dengan caraoperasi. .338Gambar 72. Sapi mengalami proleptus uteri (penyembulan mukosa uterus dari badanmelalui vagina). Terjadi baik total maupun sebagian. .339Gambar 73. Ayam yang kekurangan vit E . Kepala ayam tertarik kebelakang .354Gambar 74. Ayam yang kekurangan vit B2.358Gambar 75. Pembengkaakn pada persendian tarsometatarsus, akibat kekurangancholine.363Gambar 76. Ayam luka pada punggungnya, dipatuk ayam lainnya. (karena kasuskanibalisme). .368Gambar 77. Telapak kaki ayam yang menderitan bubulen . .369ix

DAFTAR TABELTabel 1. Suhu Tubuh Normal dan Kritis Beberapa Jenis Ternak. . 36Tabel 2. Lokasi pembuluh darah untuk pemeriksaan denyut nadi pada ternak:. 38Tabel 3. Denyut nadi (frekuensi pulsus) normal beberapa jenis ternak. . 39Tabel 4. Frekuensi pernapasan normal beberapa jenis ternak. . 41Tabel 5. Frekuensi Ruminasi normal ternak ruminansia . 42Tabel 6. Frekuensi dan Jumlah Pengeluaran Feces Beberapa Jenis Ternak . 43Tabel 7. Kebutuhan air minum, frekuensi urinasi dan jumlah urine beberapa jenisternak . 44Tabel 8. Nama Protozoa dan bagian tubuh yang diserang .191Tabel 9. Penggunaan zat anti racun sesuai dengan jenis pestisida .335x

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJARDasar – dasarPemeliharaanTernakDasar – dasarPakan TernakDASAR PROGRAMKEAHLIANAGRIBISNIS TERNAKDasar – dasarKesehatanTernakDasar – dasarPembibitanTernakDasar – dasarPemeliharaanTernak 1Dasar – dasarPemeliharaanTernak 2Dasar – dasarPakanTernak 1Dasar – dasarPakanTernak 2Dasar – dasarKesehatanTernak 1Dasar – dasarKesehatanTernak 2Dasar – dasarPembibitanTernak 1Dasar – dasarPembibitanTernak 1xi

GLOSARIUMBelligerent: Sikap rasa ingin menyerang agresifCyanotis: Penyimpangan warna kulit yang tampak kebirubiruan, disebabkan oleh kapiler darah vena yangbanyak mengandung CO2, karena terganggunyapertukaran gas CO2 dan O2.Cystisis: radang kandung kemihDermatitis: peradangan kulitEksitasi: Gelisah / sikap gelisahEkspirasi: Proses pengeluaran udara pada waktu bernapasEmphysema: pembengkaan pada jaringan yang berisi gasGejala klinis: Gejala sakit yang diketahui pada saat ternak masihhudupGasteritis atauEnteritis: Akibat luka yang terjadi pada selaput lendirlambung atau ususHydremia: pembengkaan yang berisi darahHyperthermia): kenaikan suhu tubuh secara fisiologisHypertrichosis: pertumbuhan bulu yang berlebihanHypnea: sesak napasHomeoterm: Berdarahpanas.berdarah u badan ternaktergantungpadasuhulingkungannya)Inspirasi): proses pengambilan udara pada waktu bernapasxii

Karies: pembusukan gigiKausal: penyebab penyakitKrepitasi: gelembung berisi udaraKoma: nir sadarLaringoscope: Peralatan untuk membantu pemeriksaankesehatan dengan inspeksi khususnya untukpemeriksaan daerah larinkLesion: kerusakan pada permukaan kulitLetargi: tak gembira, lesuMastitis: radang ambing.Oedema: pembengkaan yang berisi cairanOliguria: produksi urine yang kurangPer-rectal: Melalui rectum/anus. (Pengukuran suhu badanternak dilakukan per rectal (memasukkanthermometer ke dalam rectumPhotopobia: takut cahaya (karena cahaya dapat menyebabkankesakitan pada mata).Poyiuria: Produksi urine yang berlebihanpulsus: Denyut nadi (Frekuensi pulsus)Stetoscope: alat bantu untuk melakukan pemeriksaan dengancara auskultasi.Simtom: gejala sakitSinusitis: peradangan sinusSomnolent: mengantukSpoor: tertidur /tak mampu bangunxiii

Stupor,: mematung /mirip stupaTurgor: ElastisitasVaginoscope: Peralatan untuk membantu pemeriksaankesehatan dengan inspeksi khususnya untukpemeriksaan vaginaxiv

I.PENDAHULUANA. DESKRIPSI1. PengertianDasar-dasar Kesehatan Ternak 1 adalah ilmu yang mempelajari hal-halyang mendasari mata pelajaran budidaya ternak khususnya berkaitan dengankesehatan ternak, yang mencakup konsep dan prinsip ternak sehat danternak sakit, jenis-jenis penyakit pada ternak yang menular, dan jenis-jenispenyakit pada ternak yang tidak menular.2. RasionalTuhan YME telah menciptakan alam semesta sebagai bukti kebesaran-Nyadan segala sesuatu yang dipelajari dalam mata pelajaran Dasar-dasarKesehatan Ternak 1 merupakan amanat untuk kemaslahatan umat manusia.Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari tanggung jawabmemelihara alam dan lingkungannya agar terjaga kelestariannya. Keadaanlingkungan alam merupakan faktor penting bagi kehidupan manusia, bukanhanya manusia bahkan semua makhluk hidup. Ternak sebagai bagian darilingkungan alam perlu dijaga, dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik,sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi kehidupan manusia.3. TujuanMata pelajaran Dasar-Dasar Kesehatan Ternak 1 bertujuan untuk:a.Menambah keimanan peserta didik dengan menyadari hubunganketergantungan antar manusia dan lingkungan sebagai bukti kebesaranTuhan yang menciptakannya.b.Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;teliti; cermat; tekun; ulet; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;1

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-harisebagai wujud implementasi sikap ilmiah dalam melakukan percobaandan berdiskusi.c.Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-harisebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkanhasil percobaan;d.Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapatbekerjasama dengan orang lain.e.Mengembangkan pengalaman menggunakan metode ilmiah untukmerumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis amengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.f.Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktifdan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untukmenjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baiksecara kualitatif maupun kuantitatif;g.Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilanmengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekalkesempatan untuk melanjutkanpendidikan pada jenjang yang lebihtinggi atau memasuki dunia kerja serta mengembangkan ilmupengetahuan dan teknologi.4. Ruang Lingkup MateriRuanglingkup mata pelajaran Dasar – DasarKesehatan Ternak 1mencakup tentang:a.Konsep dan prinsip ternak sehat dan ternak sakitb.Jenis-jenis penyakit pada ternak yang menular2

c.Jenis-jenis penyakit pada ternak yang tidak menular5. Prinsip-Prinsip Belajar, Pembelajaran, dan Asesmena.Prinsip-Prinsip Belajar1) Berfokus pada siswa (student center learning),2) Peningkatan kompetensi seimbang antara pengetahuan, keterampilandan sikap3) Kompetensi didukung empat pilar yaitu : inovatif, kreatif, afektif danproduktifb. Pembelajaran/Kegiatan BelajarKegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatansaintifik, yang meliputi:1) Mengamati (melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak)2) Menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yangbersifat hipotesis)3) Pengumpulan data (menentukan data yang diperlukan, menentukansumber data, mengumpulkan data)4) Mengasosiasi (menganalisis data, menyimpulkan dari hasil analisisdata)5) Mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalambentuk lisan, tulisan diagram, bagan, gambar atau media)c.Penilaian/asesmen1) Penilaian dilakukan berbasis kompetensi,2) Peniaian tidak hanya mengukur kompetensi dasar tetapi jugakompetensi inti dan standar kompetensi lulusan.3

3) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagaiinstrument utama penilaian kinerja peserta didik pada pembelajarandi sekolah dan industri.4) Penilaian dalam pembelajaran Dasar-Dasar Kesehatan Ternak 1dapat dilakukan secara terpadu dengan proses pembelajaran.5) Aspek penilaian pembelajaan Dasar- Dasar Kesehatan Ternak 1meliputi hasil belajar dan proses belajar peserta didik.6) Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, observasi,tes praktik, penugasan, tes lisan, portofolio, jurnal, inventori, penilaiandiri, dan penilaian antar teman.7) Pengumpulan data penilaian selama proses pembelajaran melaluiobservasi juga penting untuk dilakukan.8) Data aspek afektif seperti sikap ilmiah, minat, dan motivasi belajardapat diperoleh dengan observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman.B. PRASYARATC. PETUNJUK PENGGUNAANAgar peserta didik dapat berhasil dengan baik dalam mencapai kompetensi yangdiharapkan, khususnya kompetensi yang dituntut dalam buku teks bahan ajarDasar – Dasar Kesehatan Ternak 1 ini, maka peserta didikdiharapkanmengikuti petunjuk penggunaan buku teks bahan ajar siswa ini sebagai berikut :1. Buku ini dirancang sebagai bahan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.2. Penggunaan buku ini dikombinasikan dengan sumber belajar yang lainnya.3. Pembelajaran untuk pembentukan sikap spiritual dan sosial dila

Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan . DASAR

Related Documents:

Direktorat Pendidikan Madrasah Φ Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Φ Kementerian Agama RI. 2 PENDiS Edisi No. 2/II/ 2014 Warta Pendidikan Islam - Direktorat Pendidikan Madrasah - Direktorat Pondok Pesantren - Direktorat Diktis - Direktorat PAI - Sekretariat Laporan Khusus - Pendidikan Berkualitas Tidak Harus Mahal - Multi Indikasi Madrasah

infrastructure for the workshop of the mechanical engineering study program of SMK in Palembang City. They included SMK N 2 Palembang with the percentage of feasibility was 78,13%, SMK N SUMSEL was 85, 37%, SMK PGRI 2 Palembang 67,74% and the last SMK YP Gaja Madah is 70,07%. Hence, it can be concluded that the vocational high school (SMK .

Kodokan Goshin Jutsu No Kata Katame No Kata Nage No Kata Ju No Kata Signature Date Page 7 of 10! Rev 3. 2014 Kodokan Kata Seminar and OJU Kata Championships! New Judo NSW State Dojo The Judo NSW State Dojo has moved from a ten

Judul: Diusulkan Oleh : Drs. Edy Purnomo, M.Pd. / NIP. 19611127 199002 1 001 . SMK PIRI 1 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta , dan SMK N 2 Yogyakarta. Dari 19 SMK tersebut dibatasi setiap SMK dapat mengirimkan peserta 2 orang guru pengajar praktik, sehingga ditargetkan kegiatan ini diikuti oleh 38 peserta.

Apresiasi Musik 2 Direktorat Pembinaan SMK 2013 iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiratTuhan Yang MahaEsa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Direktorat

This PDF on the Heian Shodan kata and bunkai is an extract from the book Heian / Pinan Kata & Bunkai - The Fundamentals. In that book all 5 of the Heian / Pinan kata are examined in detail from the solo performance of each kata, to the two person bunkai sequences. This PDF details the first kata of the Heian series, Heian Shodan (Pinan

Prosedur Akuntansi Hutang Jangka Pendek & Panjang BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KUR IKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Kode Modul: AK.26.E.6,7 . BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN .

Siklus Akuntansi Jasa BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Kode Modul: AK.26.D.2,3. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Kode Modul: AK.26.D.2,3 .