PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN ARWANA SUPER RED .

2y ago
153 Views
4 Downloads
806.70 KB
10 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Asher Boatman
Transcription

iPEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN ARWANA SUPERRED Scleropages formosus, DI PT ARWANA CITRA IKANHIAS INDONESIA, KOTA BEKASI, JAWA BARATESI ZULFIAHPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMENPERIKANAN BUDIDAYASEKOLAH VOKASIINSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR2020

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN TUGAS AKHIR DANSUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTADengan ini saya menyatakan laporan akhir berjudul Pembenihan danPendederan Ikan Arwana Super Red Scleropages formosus di PT Arwana CitraIkan Hias Indonesia, Kota Bekasi, Jawa Barat merupakan hasil karya sayaberdasarkan arahan pembimbing dan belum pernah diajukan kepada perguruantinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yangditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teksdan telah dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan.Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada InstitutPertanian Bogor.Bogor, Agustus 2020Esi ZulfiahJ3H817098

RINGKASANESI ZULFIAH. Pembenihan dan Pendederan Ikan Arwana Super RedScleropages formosus di PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia, Kota Bekasi,Jawa Barat. The Seed Production and Intermediate Rearing of Arwana Super RedFish Scleropages formosus at PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia, Bekasi City,West Java. Dibimbing oleh DADANG SHAFRUDDIN.Ikan Arwana super red Scleropages formosus merupakan ikan spesiesendemik yang hidup didaerah tropis yang berasal dari Kabupaten Kapuas Huludan sepanjang Danau Sentarum di Provinsi Kalimantan Barat. Daerah penyebaranikan arwana meliputi Amerika Selatan, Afrika Tengah dan Barat, Asia Tenggara,Papua New Guinea serta Australia bagian Utara. Arwana super red merupakanikan hias dengan permintaan pasar yang tinggi serta memiliki nilai ekonomis yangtinggi pula. Ikan ini dapat diperoleh melalui penangkapan dari alam. Untukmenjaga kelestarian arwana di alam maka dilakukan kegiatan budidaya. Arwanaini sudah bisa berkembang biak diluar habitatnya dan pembenihannya sudah mulaiberkembang.PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia merupakan salah satu tempatpenangkaran budidaya arwana super red Scleropages formosus yang memilikimanajemen dan tenaga kerja profesional, berpengalaman selama belasan tahun.Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2006. Awalnya berlokasi di KomplekDPR, Joglo, Jakarta Barat dan setelah berjalan sekitar 4 tahun perusahaan iniberpindah lokasi untuk mendapatkan lahan yang lebih luas.Penangkaran ini memiliki registrasi resmi serta pengawasan dariDepartemen Kehutanan Republik Indonesia (Izin No.3 Tgl 8 Juni 2010. CITESNo ID 547), PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia memiliki kualitas yang ungguldalam memproduksi benih arwana super red dengan spesifikasi ideal, memilikisertifikat kelahiran dan kode identitas, serta memiliki proses pengobatan yangbaik untuk tetap menjaga kualitas, dan meningkatkan generasi keturunan arwanasuper red sampai ke ultra red (F5) sebagai produk unggulan Indonesia dimasamendatang sekaligus menjaga konservasi lingkungan hidup.Pelaksanaan PKL di PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia, Kota Bekasi,Jawa Barat ini bertujuan menambah pengalaman, pengetahuan, keterampilan,menerapkan ilmu yang didapat sewaktu kuliah serta mengetahui permasalahandan solusi dalam kegiatan pembenihan dan pendederan ikan arwana super reddegan mengikuti dan melakukan kegiatan pembenihan dan pendederan ikanarwana super red secara langsung di lokasi PKL.Pemeliharaan induk ikan arwana dilakukan didalam kolam tanah berukuran30 m x 15 m x 3 m, jumlah induk yang dipelihara dikolam ini 50 ekor per kolam,masing-masing terdiri atas 20 jantan dan 30 ekor betina. PT Arwana Citra IkanHias Indonesia memiliki induk sebanyak 250 ekor. Setiap hari induk arwanadiberi pakan alami seperti kodok sawah Ranna cancrivora. Jumlah pakandiberikan sekenyangnya (at satiation) 1 kali sehari. Kualitas air di PT ArwanaCitra Ikan Hias Indonesia dipertahankan baik melalui pengaliran air kedalamkolam secara terus menerus (flow trough).

Pemijahan ikan arwana dilakukan secara alami didalam kolam tanah.Pemijahan diawali dengan pengenalan jenis kelamin dan seleksi induk matanggonad. Ciri-ciri induk jantan yaitu bagian kepala membulat dan besar, bentuktubuh ramping dan memanjang, bentuk punggung kekar dan datar, sirip punggungpanjang dan sedikit meruncing, panjang tubuh mencapai 50-70 cm, sedangkanciri-ciri induk betina yaitu bentuk punggung melengkung, bentuk punggungpendek, gemuk dan melebar, bagian kepala kecil dan sedikit meruncing, panjangtubuh 50-60 cm. Induk jantan yang matang gonad memiliki ciri-ciri bukaanrahang mulut lebar, memiliki bobot 4-6 kg, umur induk minimal 8 tahun, nafsumakan berkurang, mengeluarkan cairan sperma jika distripping dan warnatubuhnya lebih cerah dari biasanya, sedangkan ciri-ciri induk betina matang gonadyaitu bukaan rahang mulut sempit dan lebih kecil, memiliki bobot induk 4-6 kg,umur induk minimal 6 tahun, pada bagian perut mengalami pembengkakan jikadiraba akan terasa lembek dan halus, sisik melebar serta bagian urogenitalberwarna merah jambu.Pembuahan telur pada ikan arwana terjadi secara eksternal yaitu indukbetina akan mengeluarkan telur dibarengi dengan induk jantan yang akanmenyemprotkan sperma. Telur yang sudah terbuahi akan diangkut dan dierami didalam rahang induk jantan (mouth breeder). Masa pengeraman berkisar 14 hari.Induk jantan yang sedang mengerami telur ditandai dengan tidak makan,mulutnya terlihat lebih besar karena raha bawahnya menggelembung, menyendiridan selalu muncul dipermukaan air dan overculum ikan terbuka. Sedangkan indukbetina bertugas menjaga induk jantan dari gangguan lingkungan sekitar sepertigangguan ikan arwana lainnya.PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia dalam satu bulan rata-ratamendapatkan 4 ekor induk yang mengerami telur dan mengasuh larva. Fekunditasyang dihasilkan induk arwana 25 ekor larva. Pemeliharaan larva menggunakanakuarium berukuran 80 cm x 60 cm x 40 cm. Larva ditebar kedalam akuariumdengan padat tebar 12-15 ekor per akuarium. Didalam akuarium ini larvadipelihara sampai ukuran 12 cm selama 2 bulan dan memiliki tingkatkelangsungan hidup (survival rate) sebesar 75%. Pemberian pakan dilakukan padabenih berukuran 7-8 cm setelah kuning telur benih habis. Jenis pakan yangdiberikan yaitu cacing beku (bloodworm). Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3kali menggunakan metode sekenyangnya (at satiation).PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia mempertahankan kualitas air agartetap baik dilakukan dengan cara penyiponan dan pergantian air sebanyak 70%dari tinggi air. Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH dan amoniak.Pada akuarium suhu berkisar 30-32 C, pH 6,8-6,9 dan amoniak 0 mg/L.Berdasarkan data yang terkumpul kualitas air cukup baik sehingga langkahlangkah dalam pengelolaan air cukup memadai dan perlu dilanjutkan sebagaiprosedur baku.Penyakit yang menyerang fase larva yaitu infeksi pada kuning telur ikan.Hal ini dicirikan dengan adanya memar pada kuning telur yang disebabkan akibattubrukan antar ikan, kurang hati-hati saat pemindahan larva dari mulut induk kedalam wadah atau akuarium. Salah penanganan saat pemanenan juga bisamenyebabkan larva tidak tumbuh hal ini bisa dilihat dengan perubahan warnakuning telur yang memudar, selain itu larva juga tidak mengalami perubahanbentuk dan ukuran. Ikan yang terserang penyakit infeksi kuning telur akan sering

diam dekat kucuran air. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara menginkubasi larvayang terkena infeksi pada kantung plastik dengan perbandingan air dan oksigen 1: 1. Selama diinkubasi dilakukan pergantian oksigen setiap hari sebanyak 2 kalipada pagi dan sore hari. Untuk menjaga kesehatan ikan senantiasa baik, dilakukanpengecekan larva setiap 1 jam sekali dan dilakukan pemindahan larva keakuarium lain. Perpindahan ini dilakukan setiap 1 minggu sekali.Benih ikan yang sudah mencapai 12 cm akan dilanjutkan denganpemeliharaan pendederan sampai dengan ukuran 25 cm (ikan siap jual).Pemeliharaan benih menggunakan akuarium berukuran 120 cm x 60 cm x 40 cm.Benih ditebar kedalam akuarium dengan padat tebar 15 ekor per akuarium.Didalam akuarium ini larva dipelihara sampai ukuran 18 cm selama 2 bulan. danmemiliki tingkat kelangsungan hidup (survival rate) sebesar 75%. Pemberianpakan dilakukan pada benih berukuran 7-8 cm setelah kuning telur benih habis.Jenis pakan yang diberikan yaitu jangkrik dan ulat jerman potong Frekuensipemberian pakan sebanyak 3 kali menggunakan metode sekenyangnya (atsatiation).Kegiatan pendederan lanjutan dilakukan di wadah bak beton berukuran 5 mx 3.5 m x 1 m. Benih berukuran 18 cm ditebar dengan padat tebar 20-25 ekor perkolam. Benih yang dipelihara didalam bak beton sampai ukuran 25 cm selama 3bulan dan memiliki tingkat kelangsungan hidup (survival rate) sebesar 85%.Pakan yang diberikan untuk benih ukuran 18 cm berupa pakan alami jangkrikGryllus assimilis, kodok potong dan ulat jerman. Frekuensi pemberian pakanterhadap benih dua kali sehari yaitu pada pukul 09.00 WIB dan untuk sore haripukul 16.00 WIB, menggunakan metode pemberian pakan sekenyangnya atau atsatiation.Pergantian air dilakukan setiap 3 hari sekali sebanyak 70 % dari tinggi air.Untuk mempertahankan agar kualitas air baik dilakukan pengukuran kualitas air.Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH dan amoniak. Suhu padaakuarium pendederan I berkisar 27-30 C, pH berkisar 6,8-7,1 dan amoniakberkisar 0.25 mg/L sedangkan suhu pada bak beton pendederan II berkisar 2429 C, pH berkisar 6,8-7,2 dan amoniak berkisar 1 mg/L. Pencegahan danpemberantasan hama penyakit sangat penting dalam kegiatan budidaya, karenahama dan penyakit dapat menggangu serta menghambat proses berjalannyakegiatan budidaya yang dapat merugikan usaha budidaya ikan arwana super red.Jenis dan karakteristik hama dan penyakit pada ikan arwana harus diketahuikarena berfungsi sebagai penanganan dalam menghadapi hama dan penyakit ikanarwana. Hama dan penyakit merupakan suatu makhluk hidup yang berada didalam area budidaya yang dimana keberadaannya menimbulkan kerugian padakegiatan usaha budidaya.Pengamatan ikan sakit dapat dilihat dari kondisi fisik, cara berenang, dantingkah laku. Cara atau metode pengamatan yang dilakukan adalah secara visual.Tingkah laku ikan yang terserang seperti berenangnya tidak beraturanmenyebabkan nabrak dinding akuarium, nafsu makan berkurang, dan beradadipermukaan air. Penyakit yang ditemukan pada saat PKL di PT Arwana CitraIkan Hias Indonesia yaitu penyakit drop eye, gigit ekor, kembang sisik, kutujarum, jamur dan pertumbuhan terhambat.Teknik pengemasan yang dilakukan di PT Arwana Citra Ikan HiasIndonesia menggunakan plastik packing ukuran 30 cm x 100 cm. Penggunaan

plastik packing disesuaikan dengan ukuran ikan, jika ukuran ikan 20-25 cmmenggunakan 4-5 lapis. Ikan yang telah dimasukan ke dalam plastik packing,selanjutnya kantung plastik diisi air sebanyak 1 ekor/10 L air dan diberi oksigendengan perbandingan air dan oksigen 1:1, lalu plastik packing diikatmenggunakan karet. Ikan yang sudah dikemas dimasukkan ke dalam boksstyrofoam dan diberi label. Boks Styrofoam dilapisi dengan satu lembar plastiklalu diberi alamat, keterangan identitas ikan, dan contact person, selanjutnya boksstyrofoam diberi perekat lakban agar boks styrofoam tersebut tertutup denganrapat. Ikan arwana yang telah dilakukan pengemasan sesuai prosedur kerja daripihak penangkaran ikan kemudian ikan dikirim menggunakan transportasi daratmenggunakan mobil.Pemasaran produk di PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia dilakukansecara online melalui website resmi perusahaan. Pembeli tidak saja berasal daridalam negeri, tetapi luar negeri seperti China, Jerman, Singapura, Malaysia,Brunei Darussalam, Jepang, Korea dan Thailand. Usaha pembenihan di PTArwana Citra Ikan Hias Indonesia mengeluarkan biaya investasi sebesarRp5.588.357.500,00 selama masa satu tahun, biaya total produksiRp1.023.292.350,00, penerimaan Rp1.920.000.000,00, serta keuntungan yangdidapatkan Rp896.707.650,00, sehingga R/C ratio yang didapat adalah 1.7,Payback Period (PP) selama 6tahun 2 bulan, Harga pokok produksiRp2.131.859/ekor, Break Event Point (BEP) rupiah adalah Rp989.141.350,00 danBreak Event Point (BEP) unit adalah 274 ekor, sedangkan usaha pendederan diPT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia mengeluarkan biaya investasi sebesarRp7.713.837.500,00 selama satu tahun, biaya total produksi Rp2.005.130.650,00,penerimaan Rp3.468.000.000,00, serta keuntungan yang didapatkanRp1.462.869.350,00, sehingga R/C ratio yang didapat adalah 6.1, Payback Period(PP) selama 5 tahun 2 bulan, Harga pokok produksi Rp4.914.536,00/ekor, BreakEvent Point (BEP) rupiah adalah Rp955.437.692,00 dan Break Event Point (BEP)unit adalah 113 ekor.Kata kunci : Arwana super red, pembenihan, pendederan

Hak Cipta milik IPB, tahun 2020Hak Cipta dilindungi Undang-UndangDilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkanatau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atautinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentinganyang wajar IPBDilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis inidalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN IKAN ARWANA SUPERRED Scleropages formosus, DI PT ARWANA CITRA IKANHIAS INDONESIA, KOTA BEKASI, JAWA BARATESI ZULFIAHLaporan Akhirsebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarAhli MadyapadaProgram Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan BudidayaPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMENPERIKANAN BUDIDAYASEKOLAH VOKASIINSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR2020

Penguji pada ujian laporan akhir : Andri Hendriana, S.Pi, M.Si

Judul:Pembenihan dan Pendederan Ikan Arwana Super RedScleropages formosus di PT Arwana Citra Ikan HiasIndonesia, Kota Bekasi, Jawa Barat.NamaNim::Esi ZulfiahJ3H817098Disetujui olehPembimbing : Ir. Dadang Shafruddin, M.Si.Diketahui olehKoordinator Program Studi: Dr. Ir. Irzal Effendi, M.SiNIP. 196403301989031003Dekan Sekolah Vokasi IPB : Dr. Ir. Arief Darjanto, Dip. Ag, Ec., M.EcNIP.196106181986091001Tanggal Ujian : 5 Agustus 2020Tanggal Lulus : 4 September 2020

Ikan Hias Indonesia yaitu penyakit drop eye, gigit ekor, kembang sisik, kutu jarum, jamur dan pertumbuhan terhambat. Teknik pengemasan yang dilakukan di PT Arwana Citra Ikan Hias Indonesia menggunakan plastik packin

Related Documents:

pemberian pakan yang di gunakan yaitu metode pemberian pakan ad statation atau pemberian pakan sekenyang - kenyangnya. Pakan yang diberikan berupa pakan hidup yaitu ikan mas anakan berukuran 1 cm sampai 2 cm. Frekuensi pemberian pakan pada kegiatan pendederan ikan arwana super red yaitu sebanyak tiga kali sehari.

Ikan yang digunakan adalah ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mas (cyprinus carpio) dan ikan lele (clarias sp.). ketiga ikan tersebut diberikan perlakuan berupa pemberian cahaya lampu dan gelombang bunyi selama 10 menit. Ikan diamati berdasarkan 3 bagian yaitu ikan mendekat

Jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan antara lain Oscar, Tetra, Blackghost, Koki dan Cupang. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar, Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih benih, ikan tersebut sangat memerlukan pakan alami/kutu air. Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan,

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ikan lele Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup popular di masyarakat. Ikan ini berasal dari benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar.

Seorang peternak ikan hias memiliki 20 kolam untuk memelihara ikan koki dan ikan koi. Setiap kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau ikan koi saja sebanyak 36 ekor. Jumlah ikan yang dir

Budidaya ikan di air tawar pada awal tahun 1900 mulai dikenal di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas (Cyprinus carpio L). Secara pasti sulit diketahui kapan budidaya ikan secara intensif dimulai, namun kemajuan yang pesat di Indonesia baru terjadi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Pada tahun 1970-an telah diperkenalkan teknologi baru budidaya ikan di .

Ikan hias diskus (Symphysodon discus) memiliki gerak-gerik yang anggun dan menjadikan ikan ini sebagai “Raja Ikan Akuarium”, sebutan diskus bagi ikan ini meng-acu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Ikan

additif a en fait des effets secondaires nocifs pour notre santé. De plus, ce n’est pas parce qu’un additif est d’origine naturelle qu’il est forcément sans danger. Car si l’on prend l’exemple d’un champignon ou d’une plante toxique pour l’homme, bien qu’ils soient naturels, ils ne sont pas sans effets secondaires.