Identifikasi Permasalahan Penelitian Pendidikan

2y ago
123 Views
4 Downloads
311.47 KB
8 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Eli Jorgenson
Transcription

1Identifikasi Permasalahan Penelitian PendidikanOleh: Dr. Wahidmurni, M.PdDosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Maulana Malik Ibrahim MalangEmail: wahidmurni@pips.uin-malang.ac.idAgustus 2017ABSTRAKIdentifikasi permasalahan penelitian merupakan langkah awal calon peneliti,khususnya mahasiswa dalam menentukan tepat dan kurang tepatnya bidangkajian yang akan dijadikan permasalahan penelitian sesuai dengan programstudi yang ditempuhnya. Oleh karena permasalahan dalam bidangpendidikan sangat kompleks, dalam mana bidang garapan antarkomponensaling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, seringkali terjaditumpangtindih bidang kajian penelitian antara mahasiswa program studiyang satu dengan mahasiswa program studi lainnya. Untuk itu, diperlukanpemahaman yang baik tentang bidang kajian yang menjadi permasalahanmasing-masing program studi yang ditempuhnya.Kata Kunci: identifikasi permasalahan penelitian, permasalahan penelitian pendidikanA. PendahuluanPendidikanadalahsuasana belajar danusahasadardanterencanaproses pembelajaran agar pesertauntukmewujudkandidik secaraaktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus,dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberianpengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikanadalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi (Wikipedia, 2016).Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memanusiakan manusia. Usaha sadarberarti bahwa kegiatan pendidikan itu dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuanpendidikan itu sangat beragam dan tergantung pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikanyang diselenggarakan.Jalur pendidikan berkaitan dengan siapa penyelenggaranya, seperti pendidikandi keluarga disebut dengan jalur pendidikan informal, jalur pendidikan dengan sistem

2persekolahan yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat disebut dengan nggarakanolehmasyarakat/pemerintah di luar sistem persekolahan seperti: pondok pesantren, lembagakursus, balai latihan kerja dan sebagainya yang disebut dengan jalur pendidikannonformal.Menurut jenjangnya pendidikan dikatagorikan dalam empat jenjang yakni, yakni(1) pendidikan anak usia dini (PAUD terdiri atas kelompok bermain dan TK/RA/BA),(2) pendidikan dasar terdiri atas satuan pendidikan SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/PaketB, (3) pendidikan menengah terdiri atas satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/PaketC, dan pendidikan tinggi terdiri atas satuan pendidikan Akademi, Politeknik, SekolahTinggi, Institut dan Universitas. Berkaitan dengan jenisnya pendidikan terbagi atastujuh jenis, yakni (1) pendidikan akademik, (2) pendidikan keagamaan, (3) pendidikankejuruan, (4) pendidikan khusus, (5) pendidikan profesi, (6) pendidikan umum, dan (7)pendidikan vokasi.Untuk mencapai tujuan dari masing-masing jalur, jenjang, dan jenis pendidikanyang diselenggarakan, tentunya diperlukan upaya yang beragam dari masing-masingpihak yang terlibat di dalamnya. Sinergi yang baik dari setiap unsur penyelenggarapendidikan dari masing-masing jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, baik secaraharisontal maupun vertikal akan sangat menentukan keberhasilan program pendidikansecara menyeluruh. Namun demikian, dalam prakteknya tentu masih dan akanditemukan berbagai kendala atau permasalahan yang harus diatasi dan diselesaikan.Untuk itu peran penelitian sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah pendidikan ini,di samping upaya lain yang dapat diupayakan oleh penyelenggara pendidikan.B. Lingkup Masalah Penelitian PendidikanUntuk menyelenggarakan program pendidikan, khususnya program pendidikanpada jalur pendidikan formal pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar danpendidikan menengah, pemerintah dalam hal ini Badan Standar Nasional Pendidikan(BSNP), telah mengeluarkan pedoman yang harus dipedomani oleh seluruh lembagapendidikan formal di Indonesia dalam menjalankan program pendidikannya. Pedomanyang dimaksud adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menjadi acuan/rujukan

3minimal dalam menyelenggarakan program pendidikan. Standar Nasional Pendidikanyang dimaksud mencakup:1. Standar Kompetesi Lulusan2. Standar Isi (Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum)3. Standar Proses4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan5. Standar Pengelolaan6. Standar Sarana dan Prasarana7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian PendidikanDengan demikian lapangan penelitian dalam dunia pendidikan akan berkisar padakomponen-komponen yang ada dalam masing-masing standar pendidikan yang ada.Beberapa contoh permasalahan yang ada dalam masing-masing standarpendidikan nasional yang ada antara lain:Tabel 1. Keterkaitan antara Standar Nasional Pendidikan dan PermasalahanKajian Program Studi KependidikanNo.1.Standar NasionalPendidikanStandarKompetesiLulusan2.Standar Isi(Kerangka Dasardan StrukturKurikulum)3.Standar ProsesContoh Permasalahana. Proses mengembangkannyab. Evaluasi pelaksanaannya (efektifitaspelaksanaan)c. a. Proses mengembangkannyab. Kesiapan satuan pendidikan sebagaipelaksanac. Kesiapan sumber daya pendidikand. Sosialisasi programe. Evaluasi programf. a. Proses mengembangkannyab. Kesiapan satuan pendidikan sebagaipelaksanac. Kemampuan pendidik dalammengembangkan (menyusun perangkatpembelajaran, ketrampilan mengelolakelas, dan penguasaan jaran)d. Sosialisasi program pembelajarane. Evaluasi program pembelajaranf. Supervisi kepala sekolah/pengawasg. Wilayah KerjaProgramSemua program studipendidikan sesuaidengan bidangnyaSemua program studipendidikan sesuaidengan bidangnyaSemua program studipendidikan sesuaidengan bidangnya

44.Standar Pendidikdan a.b.c.d.6.Standar Saranadan Prasaranae.a.b.c.d.7.StandarPembiayaan8.Standar baran (kemerataan)KemampuanMotivasiKompetensi Kemampuan sumberdayapendidikan/pengelolaKeterlibatan stakeholder pendidikanPenerapan supervisi pendidikan danpembelajaranPenerapan Manajemen BerbasisSekolah Ketersediaan sarana dan prasarana(pengadaan sampai denganpenghapusan)Kualitas sarana dan prasaranaPemeliharaan sarana dan prasarana Ketersediaan danaPartisipasi masyarakat Penetapan standar atau kriteriakeberhasilan belajarKemampuan guru untukmengembangkanKemampuan guru untuk menerapkanKetersediaan software program Semua program studipendidikan sesuaidengan bidangnya.ManajemenPendidikanSemua program studipendidikan sesuaidengan bidangnya(sepertipengembanganmedia pembelajaran)namun secara umumbanyak dikaji dalamManajemenPendidikanManajemenPendidikanSemua program studipendidikan sesuaidengan bidangnyaSemua SNP di atas dibuat agar praktek pendidikan, khususnya programpembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwaterpenuhi dan tidak terpenuhinya SNP di atas akan sangat berpengaruh terhadapimplementasi program pembelajaran di sekolah/madrasah. Jadi semakin terpenuhikomponen-komponen yang ada dalam SNP, maka akan semakin baik praktek-praktekpembelajaran yang dapat dilaksanakan; demikian sebaliknya semakin tidak terpenuhikomponen-komponen yang ada dalam SNP, maka akan semakin buruk pula praktekpraktek pembelajaran yang dapat dilaksanakan di sekolah/madrasah.Namun demikian, permasalahan pendididikan tidak hanya ditentukan olehsemua komponen SNP sebagaimana dijelaskan di atas, masih terdapat faktor eksternal

5lainnya yang mempengaruhi tuntutan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan disekolah/madrasah. Misalnya, adanya isu pembelajaran abad 21, tentunya juga akanmempengaruhi tuntutan pengembangan kurikulum dan program pembelajaran disekolah/madrasah. Adanya kebijakan diberlakukannya full day school, tentu akanmempengaruhi pelaksanaan program pendidikan di sekolah/madrasah dan sebagainya.Jika ditilik dalam sisi komponen aktivitas pembelajaran, maka permasalahanpenelitian dapat bersumber dari (1) pendidik, (2) peserta didik, (3) sumber belajar, dan(4) lingkungan belajar. Beberapa kemungkinan permasalahan yang timbul dari sisikomponen pembelajaran antara lain sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:Tabel 2. Permasalahan Pendidikan Ditinjau dari Komponen erta Didikg.a.b.c.d.e.3.Sumber Belajar4.LingkunganBelajarf.a.b.c.a.b.c.d.Contoh PermasalahanKemampuan guru dalam mengembangkan perangkatpembelajaranKemampuan guru dalam mengelola kelasKemampuan guru menerapkanpendekatan/model/strategi/metode/teknik pembelajaranyang sesuaiKetrampilan guru dalam mengajarKemampuan guru untuk melaksanakan penilaianpembelajaranFaktor-faktor dalam diri guru yang berpengaruhterhadap kinerja pembelajaran seperti: semangat kerja,motivasi kerja, kedisiplinan kerja, komitmen, Penguasaan kompetensi yang mencakup ranah kognitif,afektif, dan psikomotor.Faktor-faktor dalam diri siswa yang berpengaruhterhadap prestasi dan hasil belajarnya, seperti: semangat,motivasi belajar, kedisiplinan, komitmen, tingkatintelegensi, Perhatian dan minat untuk aktif terlibat dalam prosespembelajaranKeberanian untuk mengemukakan pendapatHubungan dengan teman sebaya atau teman-teman dikelasnya Buku ajar yang tersediaKetersediaan pustaka di perpustakaan sekolah/madrasah Kondisi kelas yang digunakanMedia pembelajaran yang tersediaSarana pembelajaran seperti kondisi meja, kursi, LCD, Laboratorium

6e. Kondisi sekolah dan masyarakat sekitarf. Hubungan atau komunikasi antar guru, siswa dan tenagakependidikan di sekolah/madrasahg. Hubungan sekolah/madrasah dengan orang tua/wali danmasyarakat sekitarh. Berdasar komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran di atas, secara rincidapat dicontohkan beberapa permasalahan yang mungkin timbul dari sisi diri pendidikantara lain sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,Tabel 3. Beberapa Kemungkinan Permasalahan Pendidikan Ditinjau dari BidangTugas PendidikNo.Bidang GarapanContoh Permasalahan1. Penjabaran KD ke dalam IPKa. Pemahaman terhadap standarisi/kurikulumb. Ketepatan merumuskannya (sesuaitidaknya tingkatan ranah hasil belajar)2. Pengembangan Materia. Kemampuan mengembangkan materiPembelajaranpembelajaran secara terpadu/tematikb. Efektifitas bahan ajar yang dibuat dandigunakanc. 3. Penguasaan dalam menerapkana. Pemahaman guru akan jaran yang direkomendasikanpembelajarankurikulum yang berlakub. Ketrampilan guru untuk melaksanakanberbagai model dan metode pembelajaranc. 4. Pemilihan dan pengembangana. Kemampuan untuk membuat mediamedia pembelajaranpembelajaranb. Efektivitas media pembelajaran yangdibuat dan digunakanc. 5. Pengunaan/pemanfaatan sumbera. Kemampuan memilih dan memanfaatkanbelajarsumber belajarb. Efektivitas penggunaan/pemanfaatansumber belajarc. 6. Penilaian program pembelajarana. Pemahaman terhadap standar penilaianpendidikanb. Kemampuan dalam mengembangkanistrumen atau rubrik penilaianc. Kemampuan dalam melakukan penilaiand. Kemampuan dalam melaporkan hasilbelajare.

npendidikansebagaimana diuraikan di atas, manakah wilayah yang dapat dijadikan kajian calonpendidik (guru)?. Untuk menjawab pertanyaan demikian, kita harus meninjau ulangfungsi dan tugas guru. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 4 bahwa “kedudukan guru berfungsiuntuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsiuntuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”, selanjutnya dalam pasal 20 ayat (a)dinyatakan bahwa “dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajibanuntuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”.Dengan mengacu pada tugas keprofesionalan guru tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa yang bahan kajian penelitian mahasiswa calon pendidik encanakanpembelajaran,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasilpembelajaran bidang mata pelajaran sesuai dengan program studi yang ditempuh.Misalnya jika mahasiswa menempuh program studi Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial (IPS), maka kajian dalam penelitiannya hendaknya berkaitan langsung dengantugas kewajiban guru mata pelajaran IPS; hal ini berkaitan dengan tugas merencanakan,melaksanakan serta menilai dan mengevaluasi mata pelajaran IPS. Demikian halnyadengan mahasiswa program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI/PGSD),maka kajian penelitiannya seharusnya berkaitan erat dengan kewajiban guru kelasdalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran bidang mata pelajaran yangtergabung atau dipadukan dalam pembelajaran tematik di SD/MI. Hal demikian analogspesialisasi di bidang kedokteran, seorang mahasiswa yang mengambil spesialisjantung, maka tugas akhirnya juga harus meneliti tentang hal yang berkaitan langsungdengan masalah jantung; mahasiswa spesialis mata, maka tugas akhirnya juga harusmeneliti tentang mata. Kesimpulannya adalah bahwa bidang kajian mahasiswapendidikan IPS misalnya, harus meneliti bidang tugas dan fungsi guru IPS disekolah/madrasah.Berdasar fungsi dan tugasnya dapat disimpulkan bahwa yang dapat dijadikansebagai kajian penelitian calon guru adalah berkaitan dengan program pembelajaran,

8khususnya dalam rangka mencapai mutu pembelajaran (baik proses maupun hasilpembelajaran). Keterkaitan ini bukan hanya pada masalah pengembangan perangkatpembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran langsung sebagai kajian utama seperti:penerapan pendekatan/strategi/metode/teknik pembelajaran; pengunaan media dansumber belajar yang beragam; pengembangan sumber dan media pembelajaran;pengembangan instrumen evaluasi proses dan hasil pembelajaran; dan aktivitassejenisnya, namun juga dapat mengkaji hal-hal lain yang terkait dengan masalahpembelajaran, seperti: lingkungan pergaulan siswa, peningkatan kompetensi guru dalammenjalankan tugas pembelajaran, dan sejenisnya.C. Penutup1. Bidang kajian kependidikan sangat luas, sebab antarkomponen pendidikan salingberkaitan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini seringkalimenyebabkan terjadinya tumpang tindih kajian antara program-program studi yangada dalam fakultas ilmu pendidikan. Untuk mengatasi tumpang tindih kajian dariberbagai program studi, diperlukan kajian yang mendalam dengan caramengidentifikasi parmasalahan yang menjadi fokus garapan masing-masingprogram studi. Perumpamaan yang paling mudah adalah dengan melihat spesialisasipada bidang kedokteran, apa yang diteliti seharusnya yang menjadi tugas dantanggung jawab spesialisasinya.2. Permasalahan pendidikan yang dapat diangkat sebagai bahan kajian dalampenelitian suatu program studi hendaknya dapat menjawab permasalahan yangmenjadi tugas dan tanggung jawab keprofesionalan calon pendidik/tenagakependidikan yang akan dihasilkan oleh suatu program studi. Jadi pertanyaan yangharus dijawab oleh calon peneliti untuk menentukan apakah permasalahan yangdikaji layak atau sesuai dengan program studi yang ditempuh adalah “apakahpermasalahan penelitian yang akan saya kaji merupakan tanggung jawab atau tugasyang harus diselesaikan/dikerjakan oleh calon pendidik/tenaga kependidikan padaprogram studi yang saya tempuh?”. Jika ya dapat dikembangkan lebih lanjut, jikatidak hendaknya mencari permasalahan yang sesuai.DAFTAR RUJUKANUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pendidikan IPS misalnya, harus meneliti bidang tugas dan fungsi guru IPS di sekolah/madrasah. Berdasar fungsi dan tugasnya dapat disimpulkan bahwa yang dapat dijadikan sebagai kajian penelitian calon guru adalah berkaitan dengan program pembelajaran, 8 khususnya dalam rangka

Related Documents:

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh . Penelitian ini dilaksakan pada semester II atau genap tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada pertengahan bulan mei. Waktu penelitian mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

simplisia berupa fragmen pengenal menggunakan literatur Materia Medika Indonesia. 1. Identifikasi makoskopis Identifikasi makroskopis dilakukan terhadap simplisia kayu secang. Identifikasi dilakukan dengan pegamatan bentuk simplisia, kekerasan simplisia, kepadatan, dan identifikasi terhadap warna simplisia.

Identifikasi Siswa Disleksia Di Sekolah Dasar Negeri Inklusi Surabaya Timur 3 dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia, dan pendidikannya. Selain itu, harus dilakukan identifikasi anak, agar dapat diketahui beresiko sebagai siswa disleksia atau siswa berkebutuhan lainnya. “Identifikasi anak berkebutuhan khusus

A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dari data-data yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan yaitu data responden dan data penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi minat wirausaha pada mahasiswa. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengann teknik survey. Menurut Sugiyono (2014, h.8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, yang artinya pendekatan yang berangkat dari .

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian dekriptif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Dalam penelitian ini mendeskripsikan gambaran perilaku remaja putri dalam .