Kitab-Kitab Hadis - WordPress

3y ago
64 Views
5 Downloads
375.72 KB
13 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Amalia Wilborn
Transcription

Kitab-Kitab HadisOleh : Heri RuslanPembukuan Hadis bertujuan agar sabda Rasul SAW tersusun dengan baik.Sejak kapan penulisan dan pembukuan hadisdilakukan? Ada ahli hadis yang menyakiniproses penulisan sabda Rasulullah SAW -pedoman hidup umat Islam kedua, setelah AlQuran itu -- dimulai pada era Nabi Muhammad.Namun, ada juga ahli hadis yang berpendapatbahwa Nabi SAW melarang umatnya padawaktu itu untuk menulis hadis."Tulislah ( hadis itu! ) Demi Allah, tidak keluar dari Rasul itu kecuali kebenaran," sabdaNabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. Perintahitu disampaikan Rasulullah kepada sahabat Abdullah bin Amr bin As. Hadis inidijadikan dasar bolehnya penulisan hadis sejak zaman Nabi SAW masih hidup.Namun, ahli hadis lainnya berpandangan, justru Rasulullah melarang para sahabat untukmenulis hadis, karena khawatir bercampur dengan Al-Quran. "Jangan kamu menuliskanapa-apa yang datang dariku, siapa yang menuliskan sesuatu dariku selain Al-Quran,maka hapuslan," sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan Ahmadbin Hanbal."Kedua hadis itu benar," ungkap ulama dari al-Azhar Kairo, Syekh Abdul HalimMahmud. Larangan menulis hadis yang disampikan Rasulullah itu bersifat umum,sedangkan diperbolehkannya menulis sabdanya bersifat khusus. Hadis yangmembolehkan, kata ahli hadis dari Suriah, Syekh Muhammad Ajaj al-Khatib, justrulebih kuat.Di zaman Khulafa ar-Rasyidun, banyak sahabat yang berminat untuk menulis hadis.Namun, mereka tak melakukannya karena khawatir umat Islam akan lebih mencurahkanperhatiannya kepada hadis, dibandingkan Al-Quran. Sehingga, Abu Bakar dan Umarterpaksa harus membakar sekitar 500 hadis yang mereka kumpulkan.1

Pengumpulan, penulisan, dan pembukuan Al-Quran mulai dilakukan secara besarbesaran pada abad ke-2 Hijriah. Saat itu, dunia Islam dikuasai oleh KekhalifahanUmayyah di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pemimpin yangdikenal jujur dan adil itu memerintahkan pengumpulan, penulisan, dan pembukuanhadis.Saat itu, satu per satu penghafal hadismeninggal dunia. Meluasnya daerahkekuasaan Islam juga membuat parapenghafal hadis terpencar-pencar keberbagai wilayah. Di tengah kondisiitu, upaya pemalsuan hadis demimemuluskan berbagai kepentinganmerajalela.Pada abad ke-3 H, para ulama mulai memilah hadis-hadis sahih dan menyusunnya kedalam berbagai topik. Abad ini disebut sejarah Islam sebagai era tadwin atau masapembukuan hadis. Pada masa ini, muncul ulama-ulama ahli hadis yang membukukansabda Rasulullah SAW secara sistematis.Para ulama hadis yang muncul di abad pembukuan hadisitu, antara lain, Imam Bukhari menyusun Shahih alBukhari; Imam Muslim menyusun Shahih Muslim; AbuDawud menyusun kitab Sunan Abi Dawud; Imam AbuIsa Muhammad at-Tirmizi menyusun kitab Sunan atTirmizi; Imam an-Nasai menyusun kitab Sunan anNasa’i, dan Ibnu Majah atau Muhammad bin Yazid arRabai al-Qazwini menyusun Sunan Ibnu Majah. Keenamkitab hadis ini kemudian dikenal dengan sebutan alKutub as-Sittah atau kitab hadis yang enam. Jalan Kehidupan http://jalmilaip.wordpress.com/agama/hadis/2

Sejarah Pembukuan HadisOleh : Heri RuslanMemasuki abad ke-3 H, para ulama mulai memilah hadis-hadis sahih danmenyusunnya ke dalam berbagai topik.Memasuki abad ke-8 M, satu per satu penghafal hadismeninggal dunia. Meluasnya daerah kekuasaan Islam jugamembuat para penghafal hadis terpencar-pencar keberbagai wilayah. Di tengah kondisi itu, upaya pemalsuanhadis demi memuluskan berbagai kepentingan merajalela.Kondisi itu mengundang keprihatinan Umar bin AbdulAziz ( 628-720 M ) , khalifah Dinasti Umayyah kedelapanyang berkuasa pada 717-720 M. Guna mencegah punahnyahadis, Umar bin Abdul Aziz memerintahkan pembukuanhadis-hadis yang dikuasai para penghafal. Gagasanpembukuan hadis itu pun mendapat dukungan dari paraulama di zaman itu.Sang khalifah yang dikenal jujur dan adil itu segera memerintahkan Gubernur Madinah,Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm ( wafat 117 H ), untuk mengumpulkanhadis dari para penghafal yang ada di tanah suci kedua bagi umat Islam itu. Saat itu, diMadinah terdapat dua ulama besar penghafal hadis, yakni Amrah binti Abdurrahmandan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar as-Shiddiq."Kedua ulama besar itu paling banyak menerima hadis dan paling dipercaya dalammeriwayatkan hadis dari Aisyah binti Abu Bakar," tulis . Selain itu, Khalifah Umar binAbdul Aziz juga memerintahkan Muhammad bin Syihab az-Zuhri ( wafat 124 H ) untukmenghimpun hadis yang dikuasai oleh para ulama di Hijaz dan Suriah.Sejarah peradaban Islam mencatat az-Zuhri sebagai ulama agung dari kelompok tabiinpertama yang membukukan hadis. Memasuki abad ke-2 H atau abad ke- 8 M, upayapengumpulan, penulisan, serta pembukuan hadis dilakukan secara besar-besaran.Para ulama penghafal hadis mencurahkan perhatian mereka untuk menyelamatkan"sabda Rasulullah SAW" yang menjadi pedoman kedua bagi umat Islam setelah AlQuran. Ulama di berbagai kota peradaban Islam telah memberi kontribusi yang besarbagi pengumpulan, penulisan, dan pembukuan buku di abad ke-2 H.3

Di Kota Makkah, ulama yang getol dan fokus menyelamatkan hadis adalah AbdulMalik bin Abdul Aziz bin Juraij. Pembukuan hadis di Kota Madinah dilakukan olehMalik bin Anas atau Imam Malik dan Muhammad bin Ishak. Kegiatan serupa jugadilakukan ulama di kota-kota peradaban Islam, seperti Basrah, Yaman, Kufah, Suriah,Khurasan, dan Rayy ( Iran ) serta Mesir.Upaya pengumpulan, penulisan, dan pembukuan hadis pada masa itu belum sesuaiharapan. Pada masa itu, masih terjadi percampuran antara sabda Rasulullah SAW danfatwa sahabat dan tabiin. Hal itu tampak pada kitab al-Muwaththa yang disusun olehImam Malik.Pada zaman itu, isi kitab hadis terbilang amat beragam. Dengan demikian, ada ulamayang menggolongkannya sebagai al-musnad, yakni kitab hadis yang disusunberdasarkan urutan nama sahabat yang menerima hadis dari Rasulullah SAW.Selain itu, ada pula yang memasukkan pada kategorial-jami, yakni kitab hadis yang memuat delapan pokokmasalah, yaitu akidah, hukum, tafsir, etika makanminum, tarikh, sejarah kehidupan Nabi SAW, akhlak,serta perbuatan baik dan tercela.Ada pula yang menggolongkan kitab hadisnya sebagaial-mu'jam, yakni kitab yang memuat hadis menurutnama sahabat, guru, kabilah, atau tempat hadis itudidapatkan; yang diurutkan secara alfabetis.Berbagai upaya dilakukan para ulama periode berikutnya. Para tabiin dan generasisesudah tabiin mencoba memisahkan antara sabda Rasulullah SAW dengan fatwa parasahabat dan tabiin. Para ulama pun menuliskan hadis yang termasuk sabda Rasulullahlengkap dengan sanadnya atau dikenal sebagai al-musnad.Ulama generasi pertama yang menulis al-musnad adalah Abu Dawud Sulaiman alTayasili ( 133-203 H ). Setelah itu, ulama generasi berikutnya juga menulis al-musnad.Salah seorang ulama terkemuka yang menulis kitab hadis itu adalah Ahmad bin Hanbalatau Imam Hanbali. Kitab hadisnya dikenal sebagai Musnad al-Imam Ahmad IbnuHanbal.Meski telah memisahkan antara hadis sabda Rasulullah SAW dan fatwa sahabat dantabiin, al-musnad dianggap masih memiliki kekurangan karena masih mencampurkanhadis sahih, hasan, dhaif, bahkan hadis palsu alias maudhu.Memasuki abad ke-3 H, para ulama mulai memilah hadis-hadis sahih dan menyusunnya4

ke dalam berbagai topik. Abad ini disebut sejarah Islam sebagai era tadwin atau masapembukuan Hadis. Pada masa ini, muncul ulama-ulama ahli hadis yang membukukansabda Rasulullah SAW secara sistematis.Para ulama hadis yang muncul di abad pembukuanhadis itu, antara lain; Imam Bukhari menyusun Shahihal-Bukhari; Imam Muslim menyusun Shahih Muslim;Abu Dawud menyusun kitab Sunan Abi Dawud; ImamAbu Isa Muhammad at-Tirmizi menyusun kitab Sunanat-Tirmizi; Imam an-Nasai menyusun kitab Sunan anNasa’i, dan Ibnu Majah atau Muhammad bin Yazid arRabai al-Qazwini menulis Sunan Ibnu Majah. Keenamkitab hadis ini kemudian dikenal dengan sebutan alKutub as-Sittah atau kitab hadis yang enam.Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulamadalam menetapkan hadis keenam pada jajaran alKutub as-Sittah. Sebagian ulama berpendapat, kitabyang keenam itu adalah Sunan Ibnu Hibban karyaIbnu Hibban al-Busti ( 270-354 H ). Ulama lainnyamenempatkan al-Muwaththa karya Imam Maliksebagai kitab hadis keenam. berbagai sumber Jalan Kehidupan http://jalmilaip.wordpress.com/agama/hadis/5

Ulama Penulis Kitab HadisOleh : Heri Ruslan Imam BukhariIa terlahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H bertepatan dengan 21 Juli 810 M. Beliauadalah ahli hadis termasyhur. Imam Bukhari dijuluki amirul mukminin fil hadits ataupemimpin kaum mukmin dalam hal ilmu hadis. Nama lengkapnya Abu AbdullahMuhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari.Tak lama setelah lahir, Imam Bukhari kehilangan penglihatannya. Bersama gurunyaSyekh Ishaq, ia menghimpun hadis-hadis sahih dalam satu kitab, dari satu juta hadisyang diriwayatkan 80 ribu perawi disaringnya menjadi 7.275 hadis. Ia menghabiskanwaktunya untuk menyeleksi hadis sahih selama 16 tahun. Shahih Bukhari adalah salahsatu karyanya yang paling fenomenal. Imam MuslimImam Muslim lahir pada 204 H atau 819 M. Ada pula yang berpendapat beliau lahirpada 202 H atau 206 H. Seorang ahli hadis kontemporer asal India, MuhammadMustafa Azami, lebih menyetujui kelahiran Imam Muslim pada 204 H. Azami dalamStudies In Hadith Methodology and Literature, mengatakan, sejarah tidak dapatmelacak garis keturunan dan keluarga sang imam.Sejarah hanya mencatat aktivitas Imam Muslim dalam proses pembelajaran danperiwayatan hadis. Pada masa beliau, rihlah ( pengembaraan ) untuk mencari hadismerupakan aktivitas yang sangat penting. Imam Muslim pun tak ketinggalanmengunjungi hampir seluruh pusat-pusat pengajaran hadis. Adz-Dzahabi dalamkaryanya Tadzkirat al-Hufazh menyebutkan bahwa Imam Muslim mulai mempelajarihadis pada 218 H. Ia menulis kitab al-Musnad ash-Shahih atau yang lebih dikenaldengan Shahih Muslim. Kitab yang satu ini menempati kedudukan istimewa dalamtradisi periwayatan hadis. Dan, dipercaya sebagai kitab hadis terbaik kedua setelah kitabShahih Bukhari karya Imam Bukhari. Imam Abu DawudIa bernama lengkap Sulaiman bin al-Asy'ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amrubin Amir al-Azdi al-Sijistani. Dunia Islam menyebutnya Abu Dawud. Beliau adalahseorang imam ahli hadis yang sangat teliti dan merupakan tokoh terkemuka para6

periwayat hadis. Ia dilahirkan pada 202 H/817 M di Sijistan.Menurut Syekh Muhammad Said Mursi, dalam Tokoh-tokoh Besar Islam SepanjangSejarah, Imam Abu Dawud dikenal sebagai penghafal hadis yang sangat kuat. Iamenguasai sekitar 500 ribu hadis. Sejak kecil, Abu Dawud sudah mencintai ilmupengetahuan. Imam at-TirmidziImam at-Tirmidzi adalah orang pertama yang mengelompokkan hadis dalam kategorihasan, di antara sahih dan dhaif. Imam at-Tirmidzi adalah satu dari enam ulama hadisterkemuka. Nama besarnya mengacu pada tempat kelahirannya, yaitu Turmudz, sebuahkota kecil di bagian utara Iran.Nama lengkapnya Muhammad bin Isa bin Saurah bin adh-Dhahak as-Salami al-Bughi.Ia sering dipanggil Abu Isa. Lahir pada bulan Zulhijjah tahun 209 Hijriah. Yusuf binAhmad al-Baghdadi menuturkan, Abu Isa mengalami kebutaan pada masa menjelangakhir usianya.Semenjak kecil, at-Tirmidzi sudah gemar mempelajari berbagai disiplin ilmu keislaman,termasuk ilmu hadis. Ia mulai mempelajari ilmu hadis ketika berumur 20 tahun disejumlah kota-kota besar di wilayah kekuasaan Islam saat itu, di antaranya adalah KotaKhurasan, Bashrah, Kufah, Wasith, Baghdad, Makkah, Madinah, Rayy, Mesir, danSyam. Ibnu MajahNama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah alQuzwaini. Ia dilahirkan pada 207 Hijriah dan meninggal pada hari Selasa, delapan harisebelum berakhirnya bulan Ramadan tahun 275. Ia menuntut ilmu hadis dari berbagainegara hingga beliau mendengar hadis dari Mazhab Maliki dan al Laits. Sebaliknya,banyak ulama yang menerima hadis dari beliau. Ibnu Majah menyusun kitab SunanIbnu Majah, salah satu kitab yang masuk dalam Kutub As-Sittah. Jalan Kehidupan http://jalmilaip.wordpress.com/agama/hadis/7

Enam Kitab Hadis UtamaOleh : Heri RuslanImam az-Zahabi mengatakan, kitab hadis yang ditulis Imam Bukharimerupakan kitab yang tinggi nilainya dan paling baik setelah Al-Quran.Di antara sederet kitab hadis yang ditulis para ulama sejak abad ke-2 Hijriah, paraulama lebih banyak merujuk pada enam kitab hadis utama atau Kutub as-Sittah.Keenam kitab hadis yang banyak digunakan para ulama dan umat Islam di seanterodunia itu adalah Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan atTirmidzi, Sunan an-Nasa’i, serta Sunan Ibnu Majah.Sahih al-BukhariKitab hadis ini disusun oleh Imam Bukhari. Sejatinya,nama lengkap kitab itu adalah al-Jami al-Musnad asShahih al-Mukhtasar min Umur Rasulullah SallallahuAlaihi Wassallam wa Sunanihi. Kitab hadis nomor satuini terbilang unggul karena hadis-hadis yang termuat didalamnya bersambung sanadnya sampai kepadaRasulullah SAW."Sekalipun ada hadis yang sanadnya terputus atau tanpasanad sekali, namun hadis itu hanya berupapengulangan," tulis Ensiklopedi Islam. Karena kualitashadisnya yang teruji, Imam az-Zahabi mengatakan,kitab hadis yang ditulis Imam Bukhari merupakan kitabyang tinggi nilainya dan paling baik setelah Al-Quran.Dengan penuh ketekunan dan semangat yang sangat tinggi, Imam Bukharimenghabiskan umurnya untuk menulis Shahih al-Bukhari. Ia sangat prihatin denganbanyaknya kitab hadis pada zaman itu yang mencampuradukkan antara hadis sahih,hasan, dan dhaif tanpa membedakan hadis yang diterima sebagai hujah ( maqbul ) danhadis yang ditolak sebagai hujah ( mardud ).Imam Bukhari makin giat mengumpulkan, menulis, dan membukukan hadis karenapada waktu itu hadis palsu beredar makin meluas. Selama 15 tahun, Imam Bukhariberkelana dari satu negeri ke negeri lain untuk menemui para guru hadis dan8

meriwayatkannya dari mereka.Dalam mencari kebenaran suatu hadis, Imam Bukhari akan menemui periwayatnya dimana pun berada sehingga ia betul-betul yakin akan kebenarannya. Beliau pun sangatketat dalam meriwayatkan sebuah hadis. "Hadis yang diterimanya adalah hadis yangbersambung sanadnya sampai ke Rasulullah SAW."Tak hanya itu, ia juga memastikan bahwa hadis itu diriwayatkan oleh orang yang adildan kuat ingatan serta hafalannya. Tak cukup hanya itu, Imam Bukhari juga akan selalumemastikan bahwa antara murid dan guru harus benar-benar bertemu. Contohnya,apabila rangkaian sanadnya terdiri atas Rasulullah SAW – sahabat – tabiin - tabi attabiin - A – B - Bukhari, beliau akan menemui B secara langsung dan memastikanbahwa B menerima hadis dan bertemu dengan A secara langsung.Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, kitab hadis nomor wahid ini memuat sebanyak 7.397hadis, termasuk yang ditulis ulang. Imam Bukhari menghafal sekitar 600 ribu hadis. Iamenghafal hadis itu dari 90 ribu perawi. Hadis itu dibagi dalam bab-bab yang terdiriatas akidah, hukum, etika makan dan minum, akhlak, perbuatan baik dan tercela, tarikh,serta sejarah hidup Nabi SAW.Sahih MuslimMenurut Imam Nawawi, kitab Sahih Muslim memuat 7.275 hadis, termasuk yangditulis ulang. Berbeda dengan Imam Bukhari, Imam Muslim hanya menghafal sekitar300 ribu hadis atau separuh dari yang dikuasai Imam Bukhari. "Jika tak adapengulangan, jumlah hadis dalam kitab itu mencapai 4.000," papar Ensiklopedi Islam.Imam Muslim meyakini, semua hadis yang tercantumdalam kitab yang disusunnya itu adalah sahih, baikdari sisi sanad maupun matan. Seperti halnya ShahihBukhari, kitab itu disusun dengan sistematika fikihdengan topiknya yang sama.Sang imam tergerak untuk mengumpulkan, menulis,dan membukukan hadis karena pada zaman itu adaupaya dari kaum zindik ( kafir ), para ahli kisah, dansufi yang berupaya menipu umat dengan hadis yangmereka buat-buat sendiri. Tak heran, jika saat itu umatIslam sulit untuk menilai mana hadis yang benar-benardari Rasulullah SAW dan bukan.9

Soal syarat penetapan hadis sahih, ada perbedaan antara Imam Bukhari dan ImamMuslim. Shahih Muslim tak menerapkan syarat terlalu berat. Imam Muslim berpendapatantara murid ( penerima hadis ) dan guru ( sumber hadis ) tak harus bertemu, cukupkedua-duanya hidup pada zaman yang sama.Sunan Abi DawudKitab ini memuat 5.274 hadis, termasuk yang diulang. Sebanyak 4.800 hadis yangtercantum dalam kitab itu adalah hadis hukum. "Di antara imam yang kitabnya masukdalam Kutub as-Sittah, Abu Dawud merupakan imam yang paling fakih," paparEnsiklopedi Islam.Karenanya, Sunan Abi Dawud dikenal sebagai kitabhadis hukum. Para ulama hadis dan fikih mengakuibahwa seorang mujtahid cukup merujuk pada kitabhadis itu dan Al-Quran. Ternyata, Abu Dawudmenerima hadis itu dari dua imam hadis terdahulu,yakni Imam Bukhari dan Muslim. Berbeda dengankedua kitab yang disusun kedua gurunya itu, SunanAbi Dawud mengandung hadis hasan dan dhaif. Kitabhadis tersebut juga banyak disyarah oleh ahli hadissesudahnya.Sunan at-TirmidziKitab ini juga dikenal dengan nama Jami'atTirmidzi. Karya Imam at-Tirmidzi ini mengandung3.959 hadis, terdiri dari yang sahih, hasan, dan dhaif.Bahkan, menurut Ibnu Qayyim al-Jaujiyah, di dalamkitab itu tercantum sebanyak 30 hadis palsu. Namun,pendapat itu dibantah oleh ahli hadis dari Mesir, AbuSyuhbah."Jika dalam kitab itu terdapat hadis palsu, pastiImam at-Tirmidzi akan menjelaskannya," tuturSyuhbah. Menurut dia, at-Tirmidzi selalu memberikomentar terhadap kualitas hadis yangdicantumkannya.10

Sunan an-Nasa'iKitab ini juga dikenal dengan nama Sunan alMujtaba. An-Nasa'i menyusun kitab itu setelahmenyeleksi hadis-hadis yang tercantum dalam kitabyang juga ditulisnya berjudul as-Sunan al-Kubrayang masih mencampurkan antara hadis sahih, hasan,dan daif. Sunan an-Nasa'i berisi 5.671 hadis, yangmenurut Imam an-Nasa'i adalah hadis-hadis sahih.Dalam kitab ini, hadis dhaif terbilang sedikit sekalisehingga sebagian ulama ada yang meyakini kitab itulebih baik dari Sunan Abi Dawud dan Sunan atTirmidzi. Tak heran, jika para ulama menjadikankitab ini rujukan setelah Shahih al-Bukhari danShahih Muslim.Sunan Ibnu MajahKitab ini berisi 4.341 hadis. Sebanyak 3.002 hadis diantaranya terdapat dalam al-Kutan al-Khasah dan 1.339hadis lainnya adalah hadis yang diriwaytkan Ibnu Majah.Awalnya, para ulama tak memasukkan kitab hadis ini kedalam jajaran Kutub as-Sittah karena di dalamnya masihbercampur antara hadis sahih, hasan, dan dhaif. Ahlihadis pertama yang memasukkan kitab ini ke dalamjajaran enam hadis utama adalah al-Hafiz Abu al-FadalMuhammad bin Tahir al-Maqdisi ( wafat 507 Hijiriah ). berbagai sumber Jalan Kehidupan http://jalmilaip.wordpress.com/agama/hadis/11

Ranking Kualitas Kitab HadisOleh : Heri RuslanKesahihan sabda Rasulullah SAW yang terkandung dalam sebuah kitab hadis tentu akanmenentukan kualitas kitab itu. Para ulama pun menetapkan kitab hadis berdasarkankualitas sabda Rasulullah SAW ke dalam empat ranking atau peringkat: Peringkat pertama ditempati Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Ada pulaulama yang memasukan kitab al-Muwaththa karya Imam Malik dalamperingkat pertama. Peringkat kedua ditempati oleh Sunan Abi Dawud, Sunan at-Tirmidzi, MusnadAhmad Ibnu Hanbal, dan Sunan an-Nasa’i. Para ulama masih berbeda pendapattentang Sunan Ibnu Majah yang masuk dalam Kutub as-Sittah untukditempatkan dalam peringkat kedua. Peringkat ketiga adalah kitab yang banyak memuat hadis dhaif atau lemah,seperti Musnad Ibnu Abi Syaibah, Musnad Abi Dawud Sulaiman at-Tayalisi,Musnad Abdillah Ibnu Hamid, dan Mussanaf Abd ar-Razzaq. Peringkat keempat adalah kitab-kitab hadis yang ditulis oleh ahli kisah,pendakwah, dan para sufi, seperti Musanaf Ibnu Mardawih dan Musanaf AbiSyaikh. Jalan Kehidupan http://jalmilaip.wordpress.com/agama/hadis/12

Beragam Kitab HadisOleh : Heri Ruslan AL-AJZA . Kitab yang menghimpun hadis dalam satu topik tertentu. ContohnyaKitab al-Fara'id, yang menghimpun hadis tentang masalah waris. Kitab itu disusun olehZaid bin Tsabit. AL-ATRAF . Kitab yang menghimpun hadis hanya pada awal matannya tanpamenyebut matan hadis seutuhnya. Contohnya, penulisan hadis yang artinya "setiapamalan itu dimulai dengan niat", hadis ri

Imam az-Zahabi mengatakan, kitab hadis yang ditulis Imam Bukhari merupakan kitab yang tinggi nilainya dan paling baik setelah Al-Quran. Di antara sederet kitab hadis yang ditulis para ulama sejak abad ke-2 Hijriah, para ulama lebih banyak merujuk pada enam kitab hadis utama atau Kutub as-Sittah.

Related Documents:

kitab tersebut sampai kepada draft terakhir yang dikerjakannya di masjid Nabawi Madinah16. Menurut penelitian Azami, ada sejumlah 9802 Hadis yang dimuat Imam al-Bukhari ke dalam kitab sahihnya, dan apabila dihitung tanpa memasukkan Hadis yang berulang, maka jumlahnya adalah 2602 Hadis. Jumlah ini tidak termasuk di dalamnya Hadis mauquf

Bahasan Utama dalam Kitab Fiqih Pilihan — 126 3. Daftar Kitab Tata Bahasa Arab, Tajwid, dan Logika — 149 4. Daftar Kitab Akidah (Ushuluddin dan Tauhid) — 155 5. Daftar Kitab Tafsir Al-Quran — 158 6. Daftar Kitab Hadis Dan Ilmu Hadis — 160 7. Daftar Kitab Tasawuf dan

Pada tahun 70, ada sejumlah kitab dalam Alkitab yang diperdebatkan sehingga tidak tampak dalam beberapa versi terjemahan Alkitab. Beberapa kitab yang dimaksud di antaranya adalah: Kitab Yakobus, Kitab Ibrani, Kitab 1 Petrus dan Kitab 2 Petrus. Kitab-kitab tersebut tidak tercantum dalam beberapa terjemah

E. Kitab-Kitab yang Diperlukan dalam Takhrij Hadits3 Dalam melakukan takhtij hadits, kita memerlukan kitab-kitab yang berkaitan dengan takhrij hadits ini. Adapun kitab-kitab tersebut antara lain sebagai berikut. a. Hidayatul bari ila tartibi Ahadisil Bukhari Kitab ini disusun oleh Abdur Rahman Ambar Al-Misri At-Tahtawi, kitab

Muhammad Dailamy: Hadis-hadis Kitab Bulugh al-Maram SOSIO-RELIGIA , Vol. 5 No. 2, Februari 2006 352 dari Nabi, baik yang berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapannya. 2 Sahabat diyakin

penuh perhatian, kajian, telaah. Kitab shahih bukhari adalah kitab hadis yang paling shahih setelah al qur‟an. Sebagaimana seperti yang diungkapkan oleh imam nawawi dalam muqodimah syarah shahih muslim6. Berdasarkan penjelasan istilah-istilah di atas dapat di simpulkan bahwa maksud

a. Kitab negara kertagama : mpu prapanca b. Kitab sutasoma : mpu tantular c. Kitab pararaton : riwayat raja-rajasinghasari,majapahit d. Kitab sundayana : peristiwa bubat e. Kitab ranggalawe : pemberontakan ranggalawe f. Kitab sorandoka : pemberontakan sora g. Kitab usana jawa : penakhlukan bali olehgajah mada dan arya dama

ALBERT WOODFOX . CIVIL ACTION NO. 06-789-JJB-RLB . VERSUS . BURL CAIN, WARDEN OF THE LOUISIANA . STATE PENITENTIARY, ET AL. RULING . Before this Court is the pending Motion (doc. 279) for Rule 23(c) release of Petitioner, Albert Woodfox. Briefs were filed in response to this motion and were considered by this Court. Subsequently, a motion hearing on this matter was held before this Court on .