PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI .

3y ago
46 Views
2 Downloads
1.56 MB
149 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Joao Adcock
Transcription

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERICIRI-CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN MELALUIMODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICKDI KELAS VI MIN MESJID RAYABANDA ACEHSKRIPSIDiajukanOleh:MARLINAWATINIM. 201121709Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM, BANDA ACEH2016 M/1437 H

ABSTRAKNamaNIMFakultas/ProdiJudulTanggal sidangTebal SkripsiPembimbing IPembimbing IIKata Kunci: Marlinawati: 201121709: Tarbiyah dan Keguruan / PGMI: Peningkatan Hasil Belajar Siswa delKooperatifTipeTalking Stick Di Kelas VI MIN MesjidRaya Banda Aceh:: 85 halaman: Drs. TasnimIdris, M.Ag: Wati Oviana, M. Pd: Model Talking Stick dapat Meningkatkan Hasil BelajarPelaksanaan pembelajaran Sains yang baik tergantung pada cara guru menyajikanmateri, mengelola kelas dan menggunakan model pembelajaran yang aktif dankreatif, salah satunya adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stickyang merupakan salah satu cara yang efektif untuk membuat variasi suasanadalam berdiskusi dan kerjasama di kelas sehingga siswa termotivasi untuk belajar.Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kemampuan guru pada materi ciriciri khusus yang dimiliki kewan melalui model kooperatif tipe Talking Stick. (2)Untuk mengetahui aktivitas siswa pada materi ciri-ciri khusus yang dimilikikewan melalui model kooperatif tipe Talking Stick. (3) Mengetahui hasil belajarsiswa melalui materi ciri-ciri khusus yang dimiliki kewan melalui modelkooperatif tipe Talking Stick. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakankelas (PTK). Data hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan (1) Lembarobservasi kemampuan guru dan aktivitas siswa. (2) Kemudian data ini dianalisisdengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian yang diperoleh adalah,(a) Kemampuan guru meningkat dari 82% pada siklus I menjadi 91% pada siklusII. (b) Aktivitas siswa meningkat dari 88% pada siklus I menjadi 94% pada siklusII. (c) Hasil tes prestasi belajar siklus I 58% meningkat menjadi 92% pada siklusII. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan modelkooperatif tipe talking stick pada pembelajaran Sains siswa lebih aktif, dan hasilbelajarnya meningkat.i

KATA PENGANTARPuji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada ummat-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar SiswaPada Materi Ciri-ciri Khusus Yang Dimiliki Hewan Melalui ModelKooperatif Tipe Talking Stick Di Kelas VI MIN Mesjid Raya Banda Aceh”.Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis sanjungkan kepangkuan Nabi BesarMuhammad SAW beserta sahabat dan keluarga Beliau, yang telah membimbingkita umat manusia menuju alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penulisan skripsi initidak lepas dari bantuan berbagai pihak mulai dari penyusunan proposal,penelitian sampai pada penulisan kripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulismengucapkan terima kasih kepada:1. Teristimewa kepada Ayahanda Anwar Samad dan Ibunda Siti Hawa tercinta,dan adik-adik serta segenap keluarga karena pengorbanan dan dukungan,dorongan dan kasih sayang serta doa kepada penulis sehingga penulis dapatmenyelesaikan karya tulis yang sederhana ini.2. Ibu Drs. Tasnim Idris, M.Ag selaku dosen pembimbing I, Ibu Wati Oviana, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan danbimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.3. Ibu Hj. Ummiyani, S. Ag, M. Pd selaku kepala Sekolah MIN Mesjid RayaBanda Aceh serta guru bidang studi Sains Ibu Azirna S. Pd. I yang telahii

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian diMadrasah tersebut.4. Ketua Prodi PGMI Dr. Azhar, M.Pd beserta para stafnya yang telah membantupenulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi ini.5. Bapak/Ibu staf pengajar jurusan Perguruan Madrasah Ibtidaiyah sertakaryawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry yang telahmembantu penulis untuk mengadakan penelitian dan menyelesaikan skripsiini.6. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda AcehDr. H. Mujiburrahman, M. Ag beserta stafnya yang telah membantu penulis.7. Para pustakawan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikanskripsi ini.8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan motivasi, inspirasi danpengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi penulis.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, olehkarena itu, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangatpenulis harapkan. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta dapat menjadisalah satu bahan pengetahuan bagi pembaca sekalian.Banda Aceh, 13 Januari 2016PenulisMarlinawatiiii

DAFTAR GAMBARhalaman2.1. Gambar Kelelawar .2.2. Gambar Cicak.2.3. Gambar Bunglon .2.4. Gambar Unta .2.5. Gambar Burung Hantu .2.6. Gambar Ikan Pemanah .3.1. Siklus PTK .4.1. Diagram hasil belajar siswa siklus I dan II .iv4041424345454776

DAFTAR TABELHalaman3.1. Kriteria penilaian aktivitas guru. 533.2. Kriteria penilaian aktivitas siswa . 544.1. Sarana dan prasarana sekolah MIN Mesjid Raya . 564.2. Data keadaan tenaga pendidik MIN Mesjid Raya. 574.3. Data guru/pegawai MIN Mesjid Raya . 584.4. Keadaan siswa/siswi. 604.5. Kemampuan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran I634.6. Aktivitas Siswa selama kegiatan pembelajaran I . 644.7. Skor hasil belajar siswa siklus I . 664.8. Hasil temuan dan revisi selama proses pembelajaran siklus I . 674.9. Kemampuan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaranII. 704.10. Aktivitas Siswa selama kegiatan pembelajaran II. 714.11.Skor hasil belajar siswa siklus II. 734.12. Hasil temuan dan revisi selama proses pembelajaran siklus II . 75v

DAFTAR LAMPIRAN1. Surat Keputusan Pembimbing2. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan3. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kantor Departemen Agama BandaAceh4. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari Sekolah5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) dan (RPP II)6. Lembar Kerja Siswa (LKS ) untuk RPP I dan (LKS ) untuk RPP II7. Soal Post Test (Siklus I dan Siklus II)8. Kunci Jawaban Tes9. Lembar Pengamatan Kemampuan Guru (Siklus I dan Siklus II)10. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa (Siklus I dan Siklus II)11. Dokumentasi12. Daftar Riwayat Hidup Penulisvi

DAFTAR ISIHalamanLEMBARAN JUDULPENGESAHAN PEMBIMBINGPENGESAHAN SIDANGSURAT PERNYATAANABSTRAK .KATA PENGANTAR.DAFTAR GAMBAR.DAFTAR TABEL .DAFTAR LAMPIRAN .DAFTAR ISI.BAB I : PENDAHULUAN .A. Latar Belakang Masalah .B. Rumusan Masalah.C. Tujuan Penelitian .D. Manfaat Penelitian .E. Definisi Operasional .iiiivvvivii115667BAB II : LANDASAN TEORITIS .A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick .B. Aktivitas Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model TalkingStick.C. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dan Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa.D. Penggunaan Model Kooperatif Tipe Talking Stick Pada Pembelajaran Materi Ciri-Ciri Khusus Yang Dimiliki Hewan .E. Materi Ciri-Ciri Khusus Yang Dimiliki Hewan.1010BAB III : METODE PENELITIAN.A. Rancangan Penelitian.B. Subjek Penelitian .C. Instrument Pengumpulan Data (IPD).D. Teknik Pengumpulan Data.E. Teknik Analisis Data.464649505152IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .A. Hasil Penelitian . .B. Pembahasan . .565677BAB V : PENUTUP .A. Kesimpulan .B. Saran .818182vii23293639

DAFTAR PUSTAKA .LAMPILAN-LAMPIRANRIWAYAT HIDUP PENULISviii83

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPembelajaran Sains merupakan suatu mata pelajaran yang cukup sulit dantidak menarik bagi siswa. Hal ini akan berpengaruh buruk terhadap prestasibelajar siswa, Sebagaimanayang diungkapkan oleh Soedjadi bahwa “matapelajaran Sains di Madrasah Ibtidaiyah merupakan mata pelajaran yang dianggappaling sulit untuk peserta didik, akibatnya nilai yang diperoleh sangat rendah,padahal pelajaran Sains merupakan pelajaran yang wajib diberikan pada pesertadidik.1Ilmu pengetahuan alam (Sains) berhubungan dengan cara mencari tahutentang alam secara sistematik, sehingga Sains bukan hanya penguasaankumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sainsdiharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri-sendiri danalam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannyadalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberianpengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi danmemahami alam sekitar secara ilmiah.1Soedjadi, Kiat Pendidikan IPA di Indonesia, (Jakarta : Derektorat Jendral PendidikanTinggi, 2000), h. 17.1

Pendidikan Sains diarahkan untuk mencari dan berbuat sehingga dapatmembantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalamtentang alam sekitar.2Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhanmanusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.Pembelajaran Sains dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak burukterhadap lingkungan. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaransalingtemas (Sains, Lingkungan, Tegnologi, dan Masyarakat) yang diarahkanpada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melaluipenerapan konsep ilmiah secara bijaksana.Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang sesuai denganmateri Sains yang akan diajarkan kepada siswa. Hal ini dapat merubah sikapsiswa yang sebelumnya menganggap Sains itu sulit dipelajari menjadi lebihmudah dipelajari dan menyenangkan.Keberhasilansiswa dalam belajar Sains jugasangat tergantung dari metode atau cara guru mengajar. “Cara guru mengajar turutmenentukan keberhasilan siswa dalam belajar”3. Siswa dapat memahamipengetahuan yang sedang dipelajari dan siswa akan lebih aktif dalam menggalipotensi diri. Pemahamanyang baik tentunya akan mempunyai pengaruh dalampencapaian hasil belajar yang maksimum. Oleh karena itu, diharapkan guru selalu2BNSP, Badan Standar nasional Pendidikan, (Jakarta : BNSP, 2006) h. 14.3Poerwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 1994), h. 105.2

berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran Sains, sehingga dapatmeningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa.Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalahminat dan motivasi sertamodel pembelajaran. Oleh karena itu, guru harusmempunyai kemampuan dalam memilihmodel pembelajaran yang tepat. Modelpembelajaran yang tepat akan menunjang hasil belajar, dan sebaliknya modelpembelajaran yang tidak tepat akan mengakibatkan siswa jenuh dan hasil belajarkurang optimal. Adapun kendala yang didapati pada siswa dalam proses belajarmengajar, yaitukurangnya daya dukung dan minat siswa kurang respon terhadapmateri yang diberikan. Dalam pelaksanaan ada sebagian gurukhususnya dalammata pelajaran Sains yang masih menerapkan metode lama atau tradisional,dimana guru hanyamenjelaskan saja, menggunakan sumber belajar yang terbatas.Dengan cara seperti ini, siswa kurang memperhatikan penjelasan guruketika kegiatan pembelajaran Sains berlangsung. Sehingga berakibat tidak dapatmemahami materi pelajaran. Hasilbelajar siswa untuk materi tersebut diatas jugamasih belum optimal.Berdasarkan identifikasi masalah pada pembelajaran Sains khususnyapada materi ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan di MIN Mesjid Raya BandaAceh, ternyata cara guru mengajar dalam pembelajaranSainskurang menarik, gurumengalami kesulitan untuk membangkitkan minat dalam pembelajaran Sains.Sebagian siswa mengalami kesulitan dan tampak takut untuk mengungkapkanpendapat dengan bahasa yang baik dan benar, ketika guru memberi pertanyaanatau meminta siswa untuk tampil di depan kelas. Siswa jugakurang aktif dalam3

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada pembelajaran Sains, gurulebih menekankan pada aplikasi model pembelajaran yang masih belummemungkinkan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswadalamkerja sama. Siswa belum mampubertanggung jawab dalam kelompoknya masingmasing khususnya dalam mempelajari materi ”ciri-ciri khusus yang dimilikihewan”. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif pembelajaran yang relevan dengankebutuhan belajar siswa.Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk mengaktifkansiswaadalah dengan pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Pembelajarantalking stick merupakan suatu model yang melatih siswa berbicara didepan kelas,sehingga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswaaktif. Belajar berkelompok juga dapat memperkecil rasa takut dan lebih dipahami.‘Menurut Suherman Model pembelajaran talking stickadalah metodepembelajaran bermain tongkat yaitu pembelajaran yang dirancang untukmengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakanmedia tongkat”4. Dalam pembelajaran ini, siswa dibagi menjadi beberapakelompok dengan anggota 4 atau 5 orang yang heterogen, kemudian siswa salingberdiskusi dengan kelompoknya dalam mempelajari pembelajaran. Langkahselanjutnya, siswa menutup bahan pelajaran dan melakukan kegiatan talking stickyang dimulai dengan pemberian tongkat oleh guru kepada siswa secara acak.Anggota kelompok yang memegang tongkat wajib menjawab setiap pertanyaan4Isjoni, dan Rosmawanty, Cooperatife Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok ,(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 101.4

yang diajukan guru. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan guru memberikantongkat kepada siswa lainnya untuk menjawab pertanyaan lain dari guru. Kegiatantersebut diulang secara terus- menerus sampai sebagian siswa mendapat giliranuntuk menjawab pertanyaan dari gurunya. Pembelajaran kooperatif tipe talkingstick sangat cocok diterapkan bagi siswa . Melalui pendekatan pembelajarankooperatif tipe talking stick ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami konseppada pembelajaran Sains, sehingga siswa tidak cenderung menghafal saja, tetapidapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal culadalahbagaimana“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri KhususYang Dimiliki Hewan Melalui Model Kooperatif Tipe TalkingStick Di KelasVI MIN Mesjid Raya Banda Aceh.”B. Rumusan MasalahBerdasarkan permasalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalahdalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana kemampuan guru dalam pembelajaran Sains pada materi ciri-cirikhusus yang dimiliki hewan melalui model pembelajaran kooperatif tipetalking stick.?2. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran Sains pada materi ciri-cirikhusus yang dimiliki hewan melalui model pembelajaran kooperatif tipetalking stick.?5

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dapat meningkat melalui modelpembelajaran kooperatif tipe talking stick pada materi ciri-ciri khusus yangdimiliki hewan.C. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:1. Mengetahui kemampuan guru dan guru dalam pembelajaran Sains padamateri ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan melalui model kooperatif tipetalking stick.2. Mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran Sains pada matericiri-ciri khusus yang dimiliki hewan melalui model kooperatif tipe talkingstick.3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VI MIN Mesjid RayaBanda Aceh pada materi ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan melalui modelpembelajaran kooperatif tipe talking stick.D. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagaibarikut:1. Sebagai pengetahuan bagi peneliti tentang model pembelajaran kooperatiftipe talking stick dalam meningkatkan hasil belajar siswa.2. Sebagai informasi dan masukan bagi guru dalam menerapkan modelpembelajaran kooperatif tipe talking stickdi sekolah.6

3. Memberi konstribusi meningkatkan kualitas pembelajaran di MIN MesjidRaya Banda Aceh.E. Definisi OperasionalUntuk menghindari kesalahan dalam memahami skripsi ini, terlebihdahulu peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam karya tulisini yaitu1. Peningkatan hasil belajar siswaPeningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untukmendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.5 Dengandemikian peningkatan hasil belajar siswa harus adanya unsur proses yangbertahap yaitu dari tahap terendah, tahap menengah, dan tahap puncak.Sedangkan yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah meningkatkanhasil belajar siswa yang mendapat nilai rendah, di tingkatkan agar hasilbelajarnya lebih tinggi dan memuaskan dengan cara meningkatkanketerampilan belajarnya.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick“Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengancara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secarakolaboratif” 6. Setiap anggota terdiri terdiri dari 4-6 orang dengan struktur5Sawiwati, Peningkatan Hasil Belajar. (Palembang : Perpustakaan UT, 2009), h. 4.6Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), h. 202-203.7

kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif adalah strategipembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok keciluntuk saling berinteraksi. Dalam sistem

C. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dan Faktor Yang Mempe- . Kiat Pendidikan IPA di Indonesia, (J akarta : Derektorat Jendral Pendidikan . tersebut diulang secara terus-menerus sampai sebagian siswa mendapat giliran “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri Khusus

Related Documents:

Reflecting and Extending (CORE). Hal ini sesuai dengan penelitianYusuf (2014) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan hasil belajar. siswa dan peningkatannya lebih besar dari peningkatan hasil belajar siswa pada kelas . control. Dengan kata lain, Model Pembelajarna CORE berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Materi Pertumbuhan Hewan dan Tumbuhan dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas III MI Tawang Semarang Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 Nama : Nasichin NIM : 113911162 Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar siswa yang masih jauh dari ideal.

Peningkatan ini terbukti pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari skor rerata pratindakan sebesar 64.25 menjadi 69.63 pada siklus I dan meningkat menjadi 78.25 pada siklus II. Siswa yang mencapai kriteria keberhasilan mengalami peningkatan dari 43.75% pada pratindakan menjadi 62.5% pada siklus I dan meningkat menjadi 87.5% pada .

Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa juga berdampak pada hasil belajar siswa, dimana siklus I jumlah ketercapaian hanya 80% dari jumlah siswa meningkat menjadi 94% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw dapat .

Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan, A. J. Romiszowski dalam Dr. Mulyono Abdurahman (2009:38). Hasil belajar siswa mencakup beberapa aspek yang diantaranya adalah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi yang diberikan pada siswa. Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui kegiatan .

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV . kurang aktif dan kurang antusias ketika mengikuti pembelajaran seni musik. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa maka peneliti menggunakan . 3.7 Instrumen Penelitian .

A. Pelajaran IPA Materi Cuaca 1. Hasil Belajar IPA Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik. Hasil belajar tentu dipengaruhi oleh proses belajar itu sendiri. Sebelum mengetahui apa itu hasil belajar, tentu tidak lepas dari pengetahuan mengenai belajar itu sendiri. a.

Any dishonesty in our academic transactions violates this trust. The University of Manitoba General Calendar addresses the issue of academic dishonesty under the heading “Plagiarism and Cheating.” Specifically, acts of academic dishonesty include, but are not limited to: