MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN NURCHILISH .

3y ago
19 Views
2 Downloads
1.64 MB
57 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

MASYARAKAT MADANI DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRANPOLITIK ISLAM (STUDI KRISIS TERHADAP PEMIKIRANNURCHILISH MADJID)SkripsiDiajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar serjanaHukum islam Jurusan ketatanegaraanPada fakultas Syariah dan hukumUin Alaudin MakassarOlehGHADAFI LEISUBUNNIM. 1030107031FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUIN ALAUDIN MAKASSAR20141

2

3

4

5

6

7

8

9

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSalah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al-Qur’an adalahmasalah masyarakat. Walaupu al-Qur’an bukan kitab ilmiah, namun didalamnnya banyak sekali dibicarakan tentang masyarakat. Perubahanperubahan positif dalam masyarakat, ataudalam istilah al-Qur’an adalahlitukhrija al-nas min al-dzulumati ila al-nur. Q.S. Ibrahim/ 14:1 ﺖ ﻣِﻦَ ٱﻟﻨﱠﺎسَ ﻟِﺘُﺨْ ِﺮ َج إِﻟَﯿْﻚَ أَﻧﺰَ ْﻟ َٰﻨﮫُ ِﻛﺘَٰﺐٌ اﻟٓﺮ ِ ﻈﻠُ َٰﻤ ﺮَٰ ِطﺻِ إِﻟَﻰٰ رَ ﺑﱢ ِﮫ ﺑِﺈِذْنِ ٱﻟﻨﱡﻮ ِر إِﻟَﻰ ٱﻟ ﱡ ٱﻟْﺤَ ﻤِﯿ ِﺪ ٱ ْﻟ َﻌﺰِﯾ ِﺰ Terjemahnya:Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supayakamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terangbenderang dengan izi Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yangMaha Perkasa lagi Maha Terpuji1(mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terangbenderang). Dengan alasan yang sama dapat dipahami ketika kitab suci inimemperkenalkan sekian banyak hukum-hukum yang berkaitan dengan tegakruntuhnya suatu masyarakat. Bahkan tidak berlebihan jika al-Qur’an dikatakanmerupakan buku pertama yang diperkenalkan hukum-hukum kemasyarakatan.Hanya saja, ketika berbicara tentang masyarakat yang baik yang dicita-citakanal-Qur’an, maksudnya adalah suatu komunitas masyarakat muslim yangmemenuhi syarat-syarat sebagaimana dijelaskan al-Qur’an. Artinya pandanganini menutup rapat bagi komunitas masyarakat non muslim untuk menjadisebuah masyarakat yang ideal. Pengertian masyarakat dalam tulisan inimengacu pada arti umumnya yaitu sekelompok orang. Padangan katanya dalamBahasa inggris adala community, yang berarti sekelompok orang31Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya (semarang, Toha Putra1989), halaman 2710

Istilah masyarakat ideal, lebih dikenal dengan sebutan masyarakatmadani, yaitu model masyarakat kota yang dibangun oleh11 Nabi Muammadselepas hijra keMadinah. Dunia mengakuinya sebagai model masyarakat yangpaling maju pada saat itu. Pola masyarakat madani oleh orang barat kinidisepadankan dengan civil society yang dipandang modern oleh mereka.Karakteristik masyarakat madani dulu (Zaman Nabi Muhammad SAW)dengaan masyarakat Indonesia kini memiliki kesamaan dalam berbagi segi,terutama dari asasnya, keragamaan agama, suku dan budayanya. Ole karena itupola pembangunan masyarakat madani Indonesia masa depan biasbakansebaiknya meruju pada model masyarakat yang dibagun ole Rasulullah Saw.Masyarakat madani merupakan salah satu penerjamahan konsep daricivil society yang begitu menarik untuk dibahas. Sejak pertama kalinyadiperkenalkan oleh Anwar Ibrahim, konsep ini mendapat respon yang begituluar biasa oleh para kalangan intelektual Muslim di Indonesia. Banyak kalanganyang kemudian mencoba memperdalam dan mempelajari konsep masyarakatmadani. Namun usaha tersebut dapat dikatakan tidak berhasil karena gambarankonsep masyarakat madani yang dijelaskan masih lebih mendekati konsep asal,yaitu konsep civil society.Pada saat inteletual lain mengalami kesulitan dalam melepaskan konsepmasyarakat madani dengan konsep civil society. Nurcholish madjid kemudiandengan wawasan mengenai sejarah islam klasik memberikan landasan yangbersifat spiritual dan religius. Beliau memberikan landasan normative yangdiambil dari sejarah islam dengan menjadikan kehidupan masyarak Madinahpada zaman Nabi Muhammad Saw sebagai prototype sebuah masyarakatmodern yang berperadaban. Seperti yang dikatakan oleh Nurcholish madjidsebagai berikut:Pada saat inteletual lain mengalami kesulitan dalam melepaskan konsepmasyarakat madani dengan konsep civil society. Nurcholish madjid kemudiandengan wawasan mengenai sejarah islam klasik memberikan landasan yangbersifat spiritual dan religius. Beliau memberikan landasan normative diambildari sejarah islam dengan menjadikan kehidupan masyarakat Madinah padazaman Nabi Muhammad Saw sebagai prototype sebuah masyarakat modern3http://file.upi.edu/Direktur/FPIPS/M K D U/196509171990011ACENG KOSASIH/MASYARAKAT MADANI.pdf21 mei 20123Pussat Bahasa Depdigbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.20034http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M K D U/196509171990011ACENG KOSASIH/MASYARAKAT MADANI.pdf21 mei 201211

yang berperadaban. Seperti yang dikatakan oleh Nurcholish madjid sebagaiberikut:Bukanla seuatu kebetulan bahwa wujud nyata suatu masyarakat madaniitu untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia merupakan hasilusaha utusan Tuhan untuk akhir zaman, Nabi Muhammad, RasulullahSaw telah merintik dan memberi teladan bagi umat manusia dalammembangun masyarakat madani, yaitu masyarakat yang berperadaban(ber-madaniyah) karena tunduk dan patuh (dana-yadinu) kepada ajarankepatuhan (din) yang dinyatakan dalam supremasi hokum danperaturan.Landasan normative yang dikatakan oleh Nurcholish madjid tersebutsecara otomatis memberikan perbedaan yang jelas antara konsep civil societyyang merupakan konsep dari barat dengan masyarakat madani yangmempunyai landasan khasanah islam klasik. Bahkan beliau menjadikanmasyarakat Madinah pada masa kepemimpinan Rasulullah saw sebagai protypedari sebuah masyarakat yang modern yang kemudian Nurcholish madjidmenolak dengan tegas islam dijadikan sebagai Ideologi dari negara dan tidakmendukung adanya partai islam.Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji secara analitis tentangperspektif Nurcholish madjid mengenal masyarakat madani, maka penulismencoba untuk mencari tahu mengenai basis social, lingkungan keluarga,Pendidikan dan karir dari Nurcholish madjid, siapa-siapa saja yang menjadipanutan atau sumber rujukan beliau, sehingga mengasilkan gagasanmasyarakat-masyarakat madani dalam perspektif Nurcholish madjid.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan pokok yang akanditeliti adalah “Seperti apakah gagasan masyarakat madani dalam perspsektifpemikiran politik islam menurut Nurcholish madjid.?C. Tujuan PenelitianTujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkangambaran yang jelas mengenai gagasan masyarakat madani dalam perpektifNurcholish madjid.4Nurcholish madjid, “Masyarakat Madani dan investasi Demokrasi : Tantangan danKemungkinan” dalam Ahmad Baso, Civil society versus masyarakat Madani,Arkeologypemikiran “Civil society” Dalam Islam di Indonesia, (Cet, I; Bandung: Pustaka Hidaya,1999),h.21.12

D. Kegunaan PenelitianKegunaan dari penelitian ini adalah:1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna untuk memperkarya kajiandalam bidang studi pemekiran dalam jurusan2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan lebihlanjut bagi penelitian serupa. Terutama dalam bidang studiliterature/pemikiran tentang Nurcholish madjid.E. Tinjauan Pustaka1. Masyarakat MadaniMasyarakat Madani bukan berasal dari Bahasa Indoneisa, meskipundemikian, istilah ini sangat banyak dikaji oleh pemikiran Islam diIndonesia. Ini menunjukan bawah istilah masyarakat madani sedangmendapat perhatian yang serius dikalangan ilmuan di Indonesia. Terlepasdari perdebatan darimana konsep masyarakat madani itu berasal, penulisberusaha menalaahnya perspektif pemikiran Hukum Islam. Tujuannya,yakni untuk membuktikan bawah jika benar konsep masyarakat itu berasaldari inspirasi masyarakat Madinah yang dibangun oleh Rasulullah saw,maka inspirasi tersebut tidak mungkin di elakkan dengan perkembanganhukum islam ketika rasul berada dimadinah, kesepakatan ini dikenaldengan nama “Piagam Madinah”. Lebih dari itu ketika dimadinah juga,Rasul dituntut oleh masyarakat yang sedang berkembang untukmemberikan keputusan. Keputusan hukum dari waktu ke waktu. Karenaitu, Rasulullah di Madinah merupakan salah satu fase pembentukan hukumislam.Istilah masyarakat madani sendiri, berasal dari Term Madani.Nurcholish madjid berpendapat bahwa konsep madaniyyah, memiliki artiperedapan, adapun Madinah adalah pola kehidupan social yang sopan yangditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk pauh padaperaturan atau hukum-hukum lebih lanjut, Nurcholish madjid menyatakanbahwa:5Ahmad Sukardja, piagam Madinan dan Undang-Undang Dasar 1945: Kajian Bersamatentang idup Bersama dalam masyarakat majemuk, (Jakarta; UI Press, 1995),1.6Nurcholish madjid, Menuju Masyarakat Madani, Ulumul Qur’an, 1996,h.2.7Ibid8Muhammad AS. Hikam, Wacana Intelektual Tentang Civil Society di Indonesia,dimuat di jurnal Paramadina, Vol 1, No.2 Th 1999,h. 39-40.13

Dalam konteks Jazirah Arabiah, Konsep peradaban itu terkait eratdengan kehidupan menetap (Tsaqafah) disuatu tempat seingga suatupola hidup bermasyarakat tampak adir (hadharah di tempat itu.Maka, masih dalam peristilahan arab, Tsafaqah menjadi berarti “Kebudayaan”, dan hadharah menjadi “peradaban”, sama denganmadaniyyah,7Dalam hal ini, pandangan Nurcholish madjid tentang istilah madanitersebut sangat identic dengan komunitas masyarakat yang berbudaya danberperadaban. Hal senada juga diutarakan oleh Muammad AS Hikam yangmenyatakan bahwa penggunaan istilah arab “madani” (dari kata“Madinah” ) mengandung arti gagasan masyarakat yang beradab sebagailawan masyarakat yang tidak beradab atau berbudaya.8 Dengan begitu,istilah madani adala istilah yang mengacu pada komunitas yang beradabyang dibalut pada bingkai-bingkai hukum. Jadi, peran sangat menentukanterhadap munculnya istilah madani.Gambaran yang jelas mengenai arti “madani” juga di utarakan oleholaf Schumann:Pada umumnya, Kata “Madinah” diterangkan sebagai “tempat”,dimana din ditegakkan, atau tempat berlakunya din ditegakkan, atau tepatberlakunya din. Dengan demikian paham Madinah dan demikian pahammadani, sangat erat dengan kaitannya dengan agama hal yang tidak jauhberbeda dari pada paam polis di zaman Yunani. Pemahaman ini tampakpula dalam Bahasa ibrani modern (Ivrit) dimana “medinat” digunakandalam arti “negara”, seperti “medinat Israel ” berarti negara Israel jugadisitu hubungan dengan (hukum) agama. Yakni agama yahudi danpengaturannya sebagaimana iya diperkembangkan dalam talmut, tetapsangat nyata, seingga perlakuan hukum teradap orang-orang bukan yahuditetap berorientasi pada sistim “millet” yang diwarisi oleh kesultananusmanli dengan pemerintahan mandate inggris. Namun, apa itu din yangberlakukan dalam medinat al nabi ? dengan merujuk pada pada al Qur-anulkarim maka dapat dikatakan apa yang tadi telah disinggung: Din disisiAllah ialah Islam dan ia menunjukan pada tauhid ”9.9Olaf Schumann. Dilema islam Kontemporer Antara Masyarakat Madani danNegara Islam, Paramadani Vol. I, No 2, 1999, h. 65-6610Anwar Ibraim, Islam dan pembentukan Masyarakat Madani, Yayasan Festivalistiqlal, 1996 http:azai82.multiply.com/jurnal item 9 masyarakat madani dalamkonteks pemikiran hukum islam?&interertitial I&U , 20 mei 201214

Sementara itu, kata “ masyarakat Madani” pertama kalidiperkenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim ketika itu deputi perdanamentri dan mentri keuangan malaysa dalam suatu forum ilmiah festivalistiqlal tahun 1995.dalam ceramahnya yang berjudul “ islam danpembentukan masyrakat madani”, ia mengemukakan bahwa yangdimaksud dengan masyarakat madani ialah system sosisal yang subur dandi asaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antarakebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.10Adapun pengertian masyarakat madani menurut pemikiran islamdiindonesia digambarkan setidaknya oleh Abdul Munir Mulkhan, BahtiarEffendy Dan Dawan Rahardjo. Abdul Munir Mulkhan berpendapat bahwaistilah masyarakat madani setidaknya mempunyai tiga arti yaitu: (1)masyarakat madani adalah masyarakat merdeka teradap setiap bentukintervensi negarayang mengusahai setiap wacana public dalam wujudkonstitusi dan hegemoni elite penguasa dan negara cenderung diperlakukansebagai yang selalu benar dibawah pelindungan elit yang “ disakralkan”;(2) masyarakat Masani adala dekonstruksi peran negara, Lembaga moderndan Syariah. Hal ini disebabkan kegagalan fiqh dalam melakukan peranpublic sebagaimana tuntunan masyarakat kontemporer; (3) masyarakatmadani adalah kritik atas birokratisme religiositas seperti politik danekonomi. Selain memberi masyarkat madani tersendiri , mulkan jugamemberikan definisi “masyarakat madani” dalam arti “masyarakat civil”,yaitu sebua tata keidupan masyarakat yang benar-benar terbuka secaraideologi maupun teologi, karena publiclah yang paling berhak meremuskanideologi, hingga cita-cita masyarkatnya melalui proses induksiberkelanjutan. Lebih lanjut, Muklhan berpendapat bahwa masyarakatmadani yang ideal bukanlah masyarakat ketika kebenaran dan kebaikanmenjadi hegeoni elite (ahli syari’ah/ulama) melalui status social,Pendidikan dan sejarah sosialnya.10Adapun batiar Effendy, berpendapat bawa konsep masyarakatmadani adalah terbentuknya Lembaga-lembaga atau organisasi diluarnegara yang mempunyai otonomi yang relative, dan memerankan fungsicontrol teradap proses penyelenggaraan keidupan kemasyarakatandankenegaraan. Dewan Rahardjo berpendapat bahwa “masyrakat madani”mengandung tiga hal, yakni agama, peredapan dan perkotaan.12 Dawan11abdul Munir Mulkhan, Islam Dan Pernyataan Budaya Masyarakat Madani,(Jakarta: Pustaka Hidayah, 1999), h. 329.15

Rahardjo berpendapat bahwa “masyarakat madani” mengandung tiga al,yakni agama, peradaban dan perkotaan.13Dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani adala masyarakatberadab yang diikat oleh masyarakat yang beradab yang diikat oleh bingkaihukum islam. Tanpa pelaksanna hukum islam, sulit untuk mewujudkanmasyarakat madani. Peran hukum islam ini telah diperlihatkan olehRasulullah ketika berada diMadinah.2. Pemikiran politik islamSalah satu hal yang sangat diperlukan dalam menghadapi perubahankehidupan politik dewasa ini adalah masalah ahlak atau moral. Keberadaanislam sebagai agama mayoritas penduduk negeri ini diharapkan mampumemberi peran yang besar dalam membentuk sisi kesadaran moral danwawasan etis dalam kehidupan politik bangsa ini.14Kehidupan politik sendiri adalah kegiatan yang bertujuan untukmerebut dan memperoleh kekuasaan, karena dengan kekuasaan seseorangatau kelompok masyarakat yang mempunyai akses yang besar untuk ikutmerumuskan dan menetapkan kebijakan public yang menguntungkandirinya dan kelompoknya. Bahwa kekuasaan politik dianggap sebagaikekuatan nyata untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagaiaspeknya, karena tanpa kekuasaan politik pengaruh seseorang ataukelompok tidak akan efektif dalam keidupan masyarakat.Prinsip etika politik bersinggungan dengan mengatur, mengarahkan,dan memaksakan masalah-masalah kebijakan serta keputusan public. Padakasus islam, diperlukan suatu pola dan sistem etika politik yang begitujelas, mengingat bahwa selama ini pertumbuhan islam tidak dapatdilepaskan relasi kuasa politik. Sampai saat ini terkesan bahwa politikislam terkesan bahwa politik islam merupakan suatu reaksi budaya yangbersifat defensive teradap perubaan social yang demikian cepat. Sejak abadke-18, masalah islam modern sebagai system agama dibagun berdasarkankonfrontasi dengan kekuasaan superior didalam bidang sains, teknoligi,yang disebut dengan eropa modern, imbas secara politik adalah tidakterbagunnya suatu tatanan etik-politis dalam berbagai lapisannya.1512 Bahtiar Effend, Wawasan Al Qur’an tentang masyarakat madani menujuterbentuknya bangsa-bangsa yang modern, jurnal paramadina, Vol 1 No. 2 tahun 199913 Dawan Rahardjo, Demokrasi, Agama Dan Maysarakat Madani, JurnalParamadina tahun 199914 Nurcilis Madjid, Islam Agama Kemanusiaan. ( Jakarta: penerbit paramadina, 2003).H .17216

Dalam konsep filsafat islam, etika politik didasarkan padapolitik moral. Bukan politik kekuasaan. Kekuasaan sifatnya relative dantidak mutlak, yang dijalankan dengan pengetahuan konseptual yangberdimensi transcendental. Kepemimpinan politik islam tidak terletakpada islam yang formalistic, tetapi pada islam yang substansinya ada padaaktualitasnya prinsip musyawarah, keadilan, kebenaran, persamaan, dankebebasan berpikir. Oleh karena itu, piler menyangga dari Lembagakepemimpinan politik islam, tidak hanya pada adanya Lembaga eksekutif,yudikatif, tetapi juga berfungsinya Lembaga pers dan organisasi nonpemerintah atau Lembaga swadaya masyarakat (LSM).16Dalam keidupan politik, seringkali muncul fenomena politikkekuasaan, bukan politik moral, yaitu tindakan politik yang semata-matauntuk merebut dan mempreroleh kekuasaan, karena dengan kekuasaanpolitik yang dimilikinya, seseorang atau kelompok masyarakat akanmemperoleh keuntungan materi, popularitas dan fasilitas yang membuathidupnya berkecukupan dan terhormat. Kondisi ini menyebabkanseseorang mengalalkan cara dalam mencapai tujuan politiknya, termasukmenjatuhkan kawan dan lawan sesuai dengan kepentingan politik yangingin dicapai.Sedangkan dalam politik moral, kekuasaan politik bukan tujuanakhir, tetapi merupakan alat perjuangan dan cita-cita moral dankemanusiaan. Tujuan kekuasaan yang hendak dicapai, tidak menhalalkansegala cara, tetapi ditentukan oleh cara-cara yang bijak, yang dibenarkanoleh moralitas kemanusiaan dan kepatutan social.Melihat hubungan antara etika politik dengan upaya menumbuhkanprinsip mpral maka masalah moral atau akhlak ini menjadi penting, karenamerupakan sendi atau ketahanan suatu bangsa dalam menghadapai cobaandan perubahaan. Tanpa moral atau aklak yang baik suatu bangsa dalammengadapi suatu bangsa akan binasa. Sebua syair dalam Bahasa arabmenyatakan: “Sesunggunya bangsa-bangsa itu tegak selama (merekaberpegang pada ) akhlaknya, bila akhlak mereka rusak, maka rusak binasapulalah mereka”.17Saat ini moral atau akhlak merupakan suatu hal yang sangatdiperlukan dalam menghadapi perubaan kehidupan bangsa yang sangatkompleks. Harapan pada peranan ajaran islam menjadi suatu hal yangwajar dalam menyinkapi hal ini, terkait dengan kesadaran keimanan15MusaAsy’arie, Filsafat Islam Suna Nabi Dalam Berpikir, (Yogyakarta : LESFI,1999) h. 10516Ibid.,h. 106.17

seseorang karena beragama islam, ataupun pada kenyataan bahwa sebagianbesar penduduk Indonesia memeluk agama islam.Kondisi di atas diharapkan mampu melahirkan kesadaran bagibangsa Indonesia untuk melihat secara jujur dirinya melalui pertanyaan:“benarkah bangsa Indonesia, khususnya umat islam, telah dijiwai dandibimbing oleh akhlak yang mulia?” Sudahkah umat Islam memenuhipenegasan Nabi SAW, bahwa beliau diutus “hanyalah untukmenyempurnakan berbagai keluhuran akhlak?”18Bangsa Indonesia sering membanggakan diri sebagai “BangsaTimur” (dengan konotasi berbudaya tinggi dan sopan) atau “bangsa yangreligius” (yang tentunya juga berarti bangsa yang berakhlak tinggi). Tetapidengan jujur harus diakui bahwa kebanggaan tersebut sering kosongbelaka. Mungkin sekali banyak bangsa ini adalah bangsa yang sopan danramah. Banyak orang asing yang membawa pulang kesan Positif itu, tetapihal hal itu tampaknya terbatas hanya pada bidang bidang pergaulanperorangan sehari-hari. Meskipun hal ini juga penting namun bukanlah halyang sangat Sentral.Terkait dengan masalah moral atau akhlak tersebut, hal utama yangpaling menentukan bertahan atau hancurnya suatu bangsa adalah masalahkeadilan, sebagaimana menurut Alquran Q.S Ar-Rahman 55:7-8, yangmenerangkan bahwa Keadilan adalah prinsip yang merupakan hukumseluruh jagad raya.Melanggar keadilan adalah melanggar hukum kosmos, dan dosaketidakadilan dan menyebabkan dampak kehancuran tatanan masyarakatmanusia, tidak peduli Apakah masyarakat itu (secara formal) terdiri darimasyarakat yang beragama atau tidak.Namun, sebelum membicarakan prinsip moral keadilan ini ada hallain yang lebih mendasar, dan bahkan menjadi landasan bagi umat manusiauntuk mewujudkan keadilan ini, yaitu adanya prinsip moral kemanusiaanyang menjelaskan mengenai kesadaran manusia akan asal dan tujuan wujudserta hidupnya yang harus berpusat pada Tuhan Yang Maha Esa.17Ibid h.17418

F. Metode Penelitian1. metode penelit

1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna untuk memperkarya kajian dalam bidang studi pemekiran dalam jurusan 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan lebih lanjut bagi penelitian serupa. Terutama dalam bidang studi literature/pemikiran tentang Nurcholish madjid. E. Tinjauan Pustaka 1. Masyarakat Madani

Related Documents:

A. Pemikiran Pendidikan Tan Malaka Pemikiran-pemikiran Tan Malaka mengenai pendidikan kaum tertindas, menjadi perenungan masyarakat dewasa ini. Minimnya ulasan mengenai aktivitas politik Tan Malaka dalam dunia pendidikan, menjadi suatu ironi tersendiri dalam perkembangan sejarah pendidikan Indonesia modern.

Dalam Perspektif Georg Simmel (Studi tentang Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Islam-Kristen Di Dusun Mutersari Desa Ngrimbi Kabupaten Jombang), Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya Kata Kunci : Interaksi Sosial, Masyarakat Islam dan Kristen, Perspektif Georg Simmel

Dari analisis komparatif persepsi masyarakat Urban (Kelurahan Pelabuhan Baru) dan masyarakat Rural (Desa Kayu Mani) terhadap Perbankan Syariah dari segi persamaan di mana ke 2 masyarakat ada keinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan perbedaan terletak pada pengetahuan masyarakat Urban dan masyarakat Rural terhadap Perbankan Syariah (B ank .

PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG STRATEGI KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH DAN HAM PBB . Dan data-data lainnya yang berkaitan dengan Pemikiran Politik Tan Malaka Tentang Konsep Kemerdekaan Indonesia. . Adapun riwayat pendidikan adalah sebagai berikut: 1. SDN 2 Tanjung Baru (Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung .

tentang pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam kitab Simpanan Berharga. Buku ini berupaya untuk memaparkan dua hal yakni pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dan corak pemikiran tasawuf seperti apa yang menjadi penekanannya. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang hazanah

The renewal of Markazi Majlis-e-Shura 20. On the completion of 12 months of Markazi Majlis-e-Shura, Shahzada-e-Attar Hadrat Maulana Abu Usaid Haji Ahmad Ubaid Raza Attari Al-Madani ? ˇ ˇ renewed the membership of all the Arakeen-e-Shura. And Arakeen-e-shura elected H

Madani surahs, Surah Muhammad, Surah Al-Fath and Surah Al-Hujurat. Next come seven Makki surahs, after which there are ten Madani surahs starting from Surah Al-Hadeed and ending with Surah At-Tahreem. The rest of the Quran comprises Makki Surahs except for a few Madani surahs at the end of the Quran. In this way,

Body Anatomy Semester 1 / Autumn 10 Credits Each Course is composed of Modules & Activities. Modules: Cardio-thoracic IMSc MIAA Musculo-skeletal IMSc Abdominal IMSc MIAA Each Module is composed of Lectures, Reading Lists, MCQ self-assessments, & Discussion Boards. These Modules are taught on the following Programmes, or are incorporated into blended Courses which teach students enrolled .