BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba - UMBY Repository

3y ago
52 Views
2 Downloads
591.62 KB
16 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1LabaSetiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yangmaksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruhterhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut pengertianlaba menurut beberapa ahli:L.M. Samryn (2012:429), menyatakan bahwa pengertianlaba adalah sebagai berikut: “Laba merupakan sumber dana internalyang dapat diperoleh dari aktivitas normal perusahaan yang tidakmembutuhkan biaya ekstra untuk penyimpanan dan pengguanannya”.Sedangkan menurutWild dan Subramanyam (2014:25),menyatakan bahwa pengertian laba adalah sebagai berikut: kasikanprofitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepadapemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-posdalam laporan merinci bagaimana laba didapat”.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa labaadalah kelebihan pendapatan di atas biaya sebagai imbalanmenghasilkan barang dan jasa selama satu periode akuntansi.11

122.2Pertumbuhan LabaMenurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:12), “Penghasilanbersih (laba) sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau dasar bagiukuran yang lain seperti imbal hasil investasi (Return On Investment)atau laba per saham (Earning Per Share)”. Kinerja perusahaanmerupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankanberbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerjaperusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan labadigunakan untuk menilai kinerja suatu ertianpertumbuhan laba adalah sebagai berikut : “Pertumbuhan labamenunjukkan persentase kenaikan laba yang dapat dihasilkanperusahaan dalam bentuk laba bersih”.Dewi Utari, Ari dan Darsono (2014:67), menyatakan bahwapertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwakondisi kinerja perusahaan juga baik, jika kondisi ekonomi baik padaumumnya pertumbuhan perusahaan baik.Oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatuperusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan,mengindikasikan semakin baikkinerja perusahaan dengan demikianpara investor tertarik untuk menanamkan modalnya (Dewi Utari ,Aridan Darsono 2014:67).

13Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:1. Besarnya perusahaan.2. Umur perusahaan.3. Tingkat Leverage.4. Tingkat penjualan.5. Perubahan laba masa lalu.Menurut I Nyoman Kusuma (2012:249), pertumbuhan labadipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporankeuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokokpenjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga danperubahan pajak penghasilan.Namun begitu pertumbuhan laba juga dapat dipengaruhi olehfaktor-faktor luar seperti adanya peningkatan harga akibat inflasi, nilaitukar rupiah, kondisi ekonomi, kondisi politik suatu negara danadanya kebebasan manajerial yang memungkinkan manajer memilihmetode akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkanlaba (I Nyoman Kusuma, 2012:249).Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan lababersih tahun ini dengan laba bersih tahun lalu kemudian dibagi denganlaba bersih tahun lalu. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian iniadalah laba EAT (Earning After Tax) yaitu laba bersih setelah pajak.

14 Y pertunbuhan laba pada periode tYt laba perusahaan pada periode tYt-1 laba perusahaan pada periode t-1Menurut Dewi Utari, Ari dan Darsono (2014:67-68), dariberbagai jenis pertumbuhan yang penting adalah pertumbuhan lababersih setelah pajak (Earning After Tax/EAT). Karena pertumbuhanEAT ini menentukan pertumbuhan pendapatan per saham (Earningper Share/ EPS) dan dividen per saham (DPS). Pertumbuhan inimerupakan harapan bagi para pemegang saham dan pemilikperusahaan.2.3Analisis Rasio KeuanganAnalisa rasio keuangan terhadap perusahaan digunakan untukmengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaanterutama bagi pihak manajemen. Hasil analisa dapat digunaan untukmelihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan.Kelemahan yang terdapat di perusahaan dapat segera diperbaiki,sedangkan hasil yang baik harus dipertahankan pada waktumendatang.Menurut Munawir (2010:106), analisis rasio keuangan adalahFuture oriented atau berorientasi dengan masa depan, artinya bahwadengan analisa rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk

15meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang akandatang.Menurut Riyanto (2010:329), dalam mengadakan analisis rasiokeuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam carapembandingan, yaitu:1) Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasiodari waktu-waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasioyang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dariperusahaan yang sama. Dengan cara pembanding ini akan dapatdiketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ketahun. Kalau diketahui perubahan dari angka rasio tersebut ecenderungan keadaan keuangan serta hasil operasi perusahaanyang bersangkutan.2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasiorasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri(rasio industri/rasio standar) untuk waktu yang sama. Dengan caraini akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutandalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata industri,berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri.2.4Jeni-Jenis Analisis Rasio dikelompokkan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu rasio likuiditas, rasio

16leverage (solvabilitas), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.Sedangkan menurut Harahap (2013:301), rasio keuangan yang ioaktivitas,rasiorasiopertumbuhan (growth), rasio penilaian pasar (market base ratio) danrasio produktivitas.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aspek rasio leverage(solvabilitas), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.2.4.1 Rasio Leverage litasmerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh manaaktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besarbeban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan denganaktivanya.Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangkapendek dan kewajiban jangka panjang apabila perusahaandalam keadaan dilikuidasi (dibubarkan), serta mengukur sejauhmana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.2.4.2 Rasio AktivitasMunawir (2010:240), “Rasio aktivitas yaitu rasio untukmenilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

17sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan,penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki”.Sedangkan menurut Kasmir (2012:172), “Rasio aktivitas(activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untukmengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivayang dimilkinya”.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwarasio aktivitas merupakan kemampuan perusahaan dalammelaksanakan aktivitas menggunakan aktiva yang dimiliki.2.4.3 Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas merupakan rasio yang an gambaran tentang tingkat efektifitas ifitasmanajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadappenjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut Ratiorentabilitas yaitu ratio-ratio yang dapat digunakan ungan”. Sedangkan menurut Kasmir (2012:196), “Rasioprofitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuanperusahaan dalam mencari keuntungan”.

182.5Kinerja KeuanganMenurut Munawir (2010:30), kinerja keuangan merupakan satudiantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yangdilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan.Sedangkan menurut Fahmi (2011:2), kinerja keuangan adalah suatuanalisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaantelah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaankeuangan secara baik dan benar.Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerjaperusahaan merupakan analisisyang dilakukan menggunakanperhitungan rasio keuangan untuk mengukur kondisi keuangan suatuperusahaan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu carayang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhikewajibannya terhadap para investor dan juga untuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan oleh perusahaan.2.6Laporan KeuanganMenurut Munawir (2010:5), Laporan Keuangan pada umumnyaterdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta perubahan ekuitas.Sedangkan menurut Gitman (2012:44), Laporan keuangan adalahLaporan tahunan dalam sebuah perusahaan dan harus diberikankepada pemegang saham, isinya merangkum dan mendokumentasikankegiatan keuangan selama satu tahun terakhir.

19Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa laporankeuangan adalah laporan hasil akhir dari proses akuntansi yangmenggambarkan kondisi keuangan pada saat tertentu atau jangkawaktu tertentu. Sifat-sifat laporan keuangan terdiri dari data-data yangmerupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta yang telah dicatat(recorded fact), prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accountingconvention and postulate), dan pendapat pribadi (personal judgment).Laporan keuangan inilah yang menjadi sumber informasi bagipara pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilankeputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan (accountability)sekaliguskesuksesan suatu perusahaan dalammencapai tujuannya.2.7Variabel Penelitian2.7.1 Return On Asset (ROA)Return On Asset (ROA) menurut Kasmir (2012:201),adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah mberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitasperusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalammenggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukurefektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

20memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasioantara laba sesudah pajak terhadap total assets. Semakin besarROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karenatingkat pengembalian (return) semakin besar. ROA jugamerupakan perkalian antara faktor net income margin denganperputaran aktiva.Menurut Sutrisno (2012:222), Returm On Assets seringdisebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukurankemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengansemua aktiva yang dimiliki oleh perusaahaan. Rumus yangdigunakan adalah sebagai berikut:2.7.2 Debt to Asset Ratio (DAR)Debt to Asset Ratio merupakan rasio hutang yangdigunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutangdengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan seberapa besaraktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besarhutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva(Kasmir, 2014).Sedangkan menurut Sutrisno (2012:217), menyatakanDebt to Assets Ratio adalah: “Rasio hutang dengan total aktivayang bisa disebut rasio hutang (debt ratio), mengukur

21prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Yangdimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang dimilikioleh perusahaan baik hutang jangka pendek maupun hutangjangka panjang. Kreditor lebih menyukai debt ratio yang lebihrendah sebab tingkat keamanan dana menjadi semakin baik”.Pengaturan rasio yang baik akan memberikan ungkinan yang akan terjadi. Namun semua kebijakantergantung dari tujuan perusahaan.Rasio ini merupakanperbandingan antara utang lancar dan utang jangka panjangdan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkanbeberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai olehutang. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:2.7.3 Total Asset Turnover (TATO)Menurut Kasmir (2012:185), “Total Asset Turnovermerupakan rasio yang digunakan untuk perputaran semuaaktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlahpenjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva”. Sedangkanmenurut Werner R. Murhadi (2013:60), Total Asset TurnoverMenunjukan efektivitas perusahaan dalam menggunakanasetnya untuk menciptakan pendapatan. Berdasarkan pendapat

22beberapa ahli dapat disimpulkan TATO adalah rasio yangmenunjukkan perputaran total aktiva dan mengukur penjualanyang diperoleh dari tiap rupiah total aktiva.Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemenyang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus anpengeluaran modalnya (investasi). Semakin besar rasio inimaka semakain baik, berarti bahwa aktiva dapat lebih cepatberputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin npenjualan. Dengan kata lain jumlah aset yang sama dapatmemperbesar volume penjulan apabila total assets turnoverditingkatkan atau diperbesar. Menurut Kasmir (2012:186),rumus untuk mencari TATO sebagai berikut:2.7.4 Net Profit Margin (NPM)Net profit margin merupakan rasio yang menghitungsejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba r(2010:89), Net Profit Margin mengukur tingkat keuntunganyang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan ilitas

23diproksikan dengan net profit margin, karena rasio umbuhan laba berdasarkan penelitian sebelumnya.Laba bersih setelah pajak dihitung dari laba sebelum pajakpenghasilan dikurangi dengan pajak penghasilan. Penjualan bersihmerupakan hasil penjualan yang diterima oleh perusahaan dari hasilpenjualan barang-barang dagangan atau hasil produksi sendiri.2.8Penelitian TerdahuluTabel 2.1 Penelitian TerdahuluNo1.Peneliti/Judul PenelitianDiana ElyasabetKurnia Dewi danImam Mukhlis (2012) PengaruhCAR,ROA, NPM danLDRTerhadapPertumbuhan LabaBank (Studi KasusPT Bank MandiriTbk)VariabelVariabelDependen : PertumbuhanLabaVariabelIndependen: CAR ROA NPM LDRModelAnalisisRegresiLinierBergandaHasil penelitian ROAdanNPMberpengaruhsignifikanterhadappertumbuhan laba. CAR n laba.

242.3.4.5.Ade Gunawan dan SriWahyuni (2013): PengaruhKeuangan terhadapPertumbuhan penden : PertumbuhanLabaHeikal, Khaddafi, danUmmah (2014): Influence Analysis ofReturnonAssets(ROA), Return onEquity (ROE), NetProfit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio(DER), and CurrentRatio(CR),AgainstCorporateProfitGrowth In AutomotiveIn Indonesia StockExchange.Ima Andriyani (2016): Pengaruhrasiokeuanganterhadappertumbuhan laba padaPerusahaanPertambanganyangterdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI)VariabelDependen : PertumbuhanLabaSeptian Adi Wibisono(2016): abelDependen : PertumbuhanLabaRegresiLinierBerganda TATO, FATO, dan ITberpengaruhsignifikanterhadappertumbuhan laba. CR, DAR, dan DERberpengaruhtidaksignifikanterhadappertumbuhan laba. TATO, CR, FATO,IT, DAR, dan DERsecarasimultanberpengaruh terhadappertumbuhan laba.RegresiLinierBerganda ROA, ROE dan NPMberpengaruhsignifikanterhadappertumbuhan laba. han laba.RegresiLinierBerganda TATO, FATO, dan ITberpengaruhsignifikanterhadappertumbuhan laba. CR, DAR, dan DERberpengaruhtidaksignifikanterhadappertumbuhan laba. CR, DAR, TATO, danROA secara simultanberpengaruh terhadappertumbuhan laba.RegresiLinierBerganda CR,DER, DAR,TATO, IT, NPM, den: TATO CR FATO IT DAR DERVariabelIndependen : ROA ROE NPM DER CRVariabelDependen : PertumbuhanLabaVariabelIndependen: CR DAR TATO ROA

25padaPerusahaanOtomotifyangterdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI)2.9pertumbuhan laba. QR berpengaruh tidaksignifikanterhadappertumbuhan laba. CR, QR, DER, DAR,TATO, IT, NPM, danGPM, secara simultanberpengaruh terhadappertumbuhan laba.VariabelIndependen: CR QR DER DAR TATO IT NPM GPMKerangka PenelitianSebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, maka kerangkapemikiran teoritis yang menunjukkan pengaruh variabel-variabelROA, DAR, TATO dan NPM terhadap pertumbuhan laba yangdigambarkan sebagai berikut:Gambar 2.1 Kerangka PenelitianH1Return on Assets (ROA)H2Debt to Asset Ratio (DAR)H3H4Total Assets Turn Over (TATO)H5Net Profit Margin (NPM)PertumbuhanLaba (Y)

262.10 Hipotesa PenelitianBerdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran teoritis yang ada,maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:H1 : ROA, DAR, TATO dan NPM berpengaruh signifikan terhadappertumbuhan laba pada perusahaan kosmetik secara simultan.H2 : ROA berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan kosmetik secara parsial.H3 : DAR berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan kosmetik secara parsial.H4 : TATO berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan kosmetik secara parsial.H5 : NPM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan kosmetik secara parsial.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut pengertian laba menurut beberapa ahli: L.M. Samryn (2012:429), menyatakan bahwa pengertian

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat