HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU

3y ago
29 Views
2 Downloads
208.20 KB
11 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Wren Viola
Transcription

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBURUMAH TANGGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAMBERDARAH DENGUE (PSN-DBD) DI KELURAHAN OEBUFU KECAMATANOEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2008Mariana Dinah Charlota Lerik1, Marni2Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is a kind of severe infectious disease whichcan cause death in a very short of time because of bleeding and other disturbances.One of the causative factors of the increasing number of the disease and death rateis the attitudes of the society in keeping their environment clean. The attempt toeradicate Aedes aegypti mosquito in a larval state is done by eradicating thebreeding places, and this activity is held by the whole community, started fromsmallest part, that is, house, but most importantly, it is emphasized on the rolehousewives as the ones who are responsible for taking care of their houses andkeeping them healthy and clean. The aim of this research is to find out therelationship of housewives’ knowledge and their attitudes to the practice of makingefforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding place in Oebufu, the subdistrict of Oebobo, Kupang. This is an analytical observation research by usingcross sectional study. There are 100 respondents taken as the sample. In this case,cluster random sampling and association coefficient have been used. The resultshows that there is no significant relationship between housewives’ knowledge andtheir practice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breedingplaces (pvalue 0,05) and no relationship between housewives’ attitudes and theirpractice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding places(pvalue 0,05). Therefore, it is recommended that the community, especially,housewives, be able to follow the training on making efforts to eradicate Aedesaegypti mosquito’s breeding places in order to decrease the level of denguehemorrhagic fever in house surrounding.Keywords : The practice of eradicating Aedes aegypti mosquito’s breeding places,knowledge, and attitude.PENDAHULUANLatar BelakangPenyakit DBD merupakanpenyakit menular yang sangat ganassehinggadapatmenimbulkankematian dalam waktu yang singkatkarena terjadinya perdarahan dangangguan lainnya. Penyakit DBDadalahpenyakitmenularyangdisebabkan oleh virus dengue yangditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti betina (Judarwanto,2007).Sejak pertama kali ditemukanpenyakit DBD di Indonesia (Surabayadan Jakarta) pada tahun 1968, jumlahkasus cenderung meningkat dandaerah penyebarannya bertambahluas, sehingga pada tahun 1994 DBDtelah tersebar ke seluruh provinsi di12Indonesia. Pada tahun 1998, terjadiKejadian Luar Biasa (KLB) DBDdengan jumlah penderita sebanyak72.133 orang dan merupakan wabahterbesar sejak kasus DBD ditemukanpertama kali di Indonesia dengan1.411 kematian. Jumlah penderitapada tahun 2004 periode Januari-Aprildi 188 kabupaten/kota dari 12 provinsisebanyak53.719kasus,590diantaranya meninggal dunia. Adapunke 12 provinsi tersebut adalahNanggroe Aceh Darussalam, Banten,DKI Jakarta, Jawa Barat, JawaTengah, D.I.Yogyakarta, Jawa Timur,KalimantanSelatan,SulawesiSelatan, Bali, Nusa Tenggara Barat,dan Nusa Tenggara Timur (DepkesRI, 2006). Jumlah kasus DBD padatahun 2005 mencapai 50.196 kasusStaf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UndanaStaf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)dan 701 diantaranya meninggal dunia.Selama periode Januari-September2006 tercatat tiga provinsi mengalamiKLB, yaitu Jawa Barat, SumateraBarat, dan Kalimantan Barat didelapan kab/kota dengan jumlahkasus 1.323 orang, 21 diantaranyameninggal dunia. Periode 12 Februari2007, jumlah kasus DBD di Indonesiasebanyak 2.509 kasus, 30 orangdiantaranyameninggaldunia(Kandun, 2007).Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) juga tidak terlepas darimasalah-masalahkesehatantermasuk DBD. Jumlah kasus DBDdari tahun 2004-2006 masing-masingadalah sebagai berikut 1242 kasus,1242 kasus, dan 310 kasus (DinasKesehatan Provinsi NTT, 2007).Masalah DBD di Kota Kupang masihmenjadi masalah kesehatan yangaktual. Jumlah kasus DBD di KotaKupang selama tiga tahun terakhirmasing-masing sebanyak 645 kasusdengan sembilan kematian, 361kasus dengan empat kematian, dan474 kasus dengan tujuh kematian.Kasus DBD tertinggi di Kota Kupangselama tiga tahun terakhir terdapatpada Kecamatan Oebobo denganjumlah kasus sebanyak 193 denganempatkematian,khususnyaKelurahan Oebufu yaitu sebanyak 65kasus, 21 kasus, dan 42 kasus. Daridata tersebut, terjadi peningkatankasus sebesar 21 kasus pada tahun2007 (Dinas Kesehatan Kota Kupang,2007).Faktor-faktoryangmempengaruhi kejadian DBD, antaralain faktor host (kerentanan danrespon imun), lingkungan (kondisigeografi sepertiketinggian daripermukaan laut, curah hujan, angin,kelembaban, musim, dankondisidemografisepertikepadatan,mobilitas, perilaku, adat istiadat,sosial ekonomi penduduk), sertafaktoragentnyasendiri(virusdengue). Salah satu faktor yangmenyebabkan meningkatnya angkakesakitan dan kematian akibatpenyakit DBD perilaku masyarakatdalam melaksanakan dan menjagakebersihan lingkungannya. Hal inidikarenakan kurangnya pengetahuanmasyarakat tentang DBD sertakurangnya praktik atau peran sertamasyarakatdalammenjagakebersihan lingkungannya (Rochman,2004).Untuk itu, perlu adanya upayapemberantasannyamukAedesaegypti guna memutuskan rantaipenularan penyakit DBD. Upayapembasmian nyamuk Aedes aegyptiterutama lebih ditekankan padatingkat larva yang dilakukan denganpemberantasansarangnyamuk(PSN) melalui gerakan 3M Plus olehseluruh lapisan masyarakat (Sungkar,2005). Peran serta masyarakat dalamPSN-DBD lebih di utamakan peranibu rumah tangga karena umumnyayang bertanggung jawab mengurusrumah tangga termasuk masalahkebersihan rumah adalah ibu rumahtangga (Depkes RI, 1998).Rumusan masalah yang dikajidalam penulisan ini adalah adakahhubungan yang bermakna antarapengetahuan dan sikap denganpraktik ibu rumah tangga dalampemberantasansarangnyamukdemam berdarah dengue (PSN-DBD)di Kelurahan Oebufu KecamatanOebobo Kota Kupang tahun 2008.Adapun tujuan umum dalampenelitian ini adalah mengetahuihubungan antara pengetahuan dansikap dengan praktik ibu rumahtangga dalam pemberantasan sarangnyamuk demam berdarah dengue diKelurahanOebufuKecamatanOebobo Kota Kupang tahun 2008.sedangkan tujuan khususnya adalahuntuk: (1) mengetahui hubunganantara pengetahuan dengan kdemam berdarah dengue di kelurahanOebufu Kecamatan Oebobo KotaKupang; (2) mengetahui hubunganantara sikap dengan praktik ibu rumahtangga dalam pemberantasan sarang35

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008nyamuk demam berdarah dengue dikelurahanOebufuKecamatanOebobo Kota Kupang.Penyakit Demam Berdarah DenguePengertian DBDDemam berdarah dengue(DBD)adalahpenyakityangdisebabkan oleh virus dengue yangditularkan oleh nyamuk Aedesaegypti.Etiologi Penyakit DBDPenyakit DBD disebabkanoleh virus dengue famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah Flavivirusyang terdiri dari empat serotip, yaituDEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.Pencegahan Penyakit DBDSebelum ditemukan vaksinterhadapvirusdengue,pemberantasan dan pengendalianvektor adalah satu-satunya upayayang diandalkan untuk mencegahpenyebaran penyakit DBD. Secaragaris besar ada empat carapengendalian vektor (Soegijanto,2003) yaitu pengendalian alian secara kimiawiDi sini digunakan insektisidayang dapat ditujukan terhadapnyamuk dewasa antara lain golonganorganochlorine,organophosphor,carbamate, dan pyrethroid dalambentukpenyemprotanterhadaprumah-rumah penduduk. Dan jugalarva Ae. aegypti dari golonganorganophosphor dalam bentuk sandgranules yang dilarutkan dalam air ditempat perindukannya (abatisasi).Abatisasiadalahpenggunaanlarvasida temefos (Abate) untukmemberantas larva Ae. aegypti.Temofes yang digunakan berbentukbutir-butir pasir (sand granules/SG)dengan dosis satu ppm artinya satubagian Abate dalam satu juta bagianair atau satu gram temefos SG 1%per 10 liter air (Sungkar, 2005).36Pengendalian secara biologisDilakukan dengan menggunakan kelompok hidup, baik darigolongan mikroorganisme, hewaninvertebrata, atau hewan vertebrata.Sebagai pengendalian biologis, dapatberperan sebagai patogen, parasit,atau pemangsa. Beberapa jenis bus(Gambusia affinis) adalah pemangsayang cocok untuk larva nyamuk.Beberapa jenis cacing Nematoda,seperti Romanomarmis iyengari danR. culiciforax merupakan parasit padalarva nyamuk. Sebagai patogen,seperti dari golongan virus, bakteri,fungi,atauprotozoadapatdikembangkan sebagai .Pengendalian secara radiasiDi sini nyamuk dewasa jantandiradiasi dengan bahan radioaktifdengan dosis tertentu sehinggamenjadi mandul. Kemudian nyamukjantan tersebut dilepaskan ke alambebas.Meskipunnantiakanberpopulasi dengan nyamuk betina,tetapi nyamuk betina tidak akan dapatmenghasilkan telur yang fertil.Pengendalian lingkunganDi sini dapat digunakan beberapacara antara lain dengan perlindunganperorangan untuk mencegah nyamukkontakdenganmanusia,yaitumemasang kawat kasa pada okantinyamuk,tidurmenggunakankelambu, menyemprot rumah denganobat nyamuk yang tersedia luas dipasaran, menata gantungan bajudengan baik agar tidak menjaditempat hinggap dan istirahat nyamukAedes aegypti (Sungkar, 2005).Tindakan pencegahan yang sekarangdigalakkan oleh pemerintah, yaitupemberantasansarangnyamukmelalui gerakan 3M Plus, yaitu:mengurastempat-tempat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)penampungan air (TPA) denganmenyikat dinding bagian dalam dandibilas paling sedikit seminggu anglebihsembilan hari). Sebelum mengisikembali, TPA sebaiknya dikosongkanterlebih dahulu untuk menyingkirkanlarva Ae. aegypti. Menutup rapatrapat TPA sedemikian rupa sehinggatidak diterobos oleh nyamuk dewasa.Ternyata TPA tertutup lebih seringmengandunglarvadibandingkandengan TPA yang terbuka karenapenutupnya jarang terpasang denganbaik dan sering terbuka untukmengambil air didalamnya. Tempayandengan penutup longgar seperti itulahyang lebih disukai oleh nyamuk untuktempat bertelur karena ruangannyayang lebih gelap daripada tempat (pekarangan) dari barang-barangbekas atau sampah yang dapatmenampungairhujandenganmenimbunnya dalam tanah sehinggatidakmenjadisarangnyamuk.Mengganti air pada vas bunga dantempat minum burung. Mencegahatau mengeringkan air tergenangdiatap atau talang rumah. Menutuplubang pohon atau bambu dengantanah serta membubuhi garam dapurpada perangkat semut.Meskipun saat ini banyaksekali ditawarkan berbagai teknologipencegahan penyakit DBD baik yangmodern ataupun tradisional, namunPSN tetap yang masih harusdiutamakan (Sungkar, 2005). Dalampemberantasan DBD, peran sertamasyarakat khususnya peran iburumah tangga sangat penting danmenjadi faktor penentu keberhasilanpemberantasan DBD (Slamet, 2004).METODEJenis PenelitianJenispenelitianyangdigunakan pada penelitian ini adalahobservasional analitik, yaitu suatustudi untuk melihat hubungan paparanpenyakit dengan cara menentukanfaktor terjadinya masalah demamberdarah dengue dengan rancangancross sectional study yaitu or-faktorpenelitian yaitu faktor risiko terjadinyamasalah kesehatan secara serentakpada individu-individu dari suatupopulasi pada suatu saat (Murti,2003).Populasi dan sampelPopulasi dalam penelitian iniadalah seluruh ibu rumah tanggayang tinggal di Kelurahan OebufuKecamatan Oebobo Kota urahanOebufu, 2007). Sedangkan sampeldiambilsecaraclusterrandomsampling dan didapat jumlah sampelsebanyak90orang.Denganmemperhatikan derajat kesalahanyang ditolerir yakni 10%, makadiperoleh jumlah sampel sebanyak100 responden. Jadi, jumlah sampeldalam penelitian ini sebanyak 100 iburumah tangga.Variabel PenelitianVariabel BebasVariabelbebasdalampenelitian ini adalah pengetahuan iburumah tangga tentang PSN-DBD dansikap ibu rumah tangga terhadapPSN-DBD.Variabel TerikatVariabelterikatdalampenelitian ini adalah praktik ibu rumahtangga dalam PSN-DBD.Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan diKelurahanOebufuKecamatanOebobo Kota Kupang. Pemilihanlokasi penelitian didasarkan padatingginya jumlah kasus DBD selamatiga tahun terakhir sebagai berikut 65kasus, 21 kasus, dan 42 kasus(DinkesKotaKupang,2007).37

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008Penelitian dilaksanakan pada bulanMei-Juni 2008.Teknik Pengumpulan Data danInstrumen yang digunakanTeknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian iniadalahdenganmelakukanwawancara dan studi dokumentasi,yaitu mendapatkan informasi ataudata-data melalui dokumen-dokumeninstansiterkait.Datayangdikumpulkan berupa: (1) Data primerberupa umur, tingkat pendidikan,tingkat pengetahuan, sikap, danpraktik ibu rumah tangga tentang DBDsecara umum dan PSN-DBD secarakhusus; (2) Data sekunder berupajumlah ibu rumah tangga dan jumlahkasus DBD di Kelurahan OebufuKecamatan Oebobo Kota Kupang.Instrumen yang digunakandalam pengumpulan data adalahlembaran pertanyaan atau kuisioner.Dalam penelitian ini, kuisioner yangdigunakan terdiri atas: kuisionerpengetahuan,kuisionersikap,kuisioner praktikValiditas dan Reliabilitas Alat UkurValiditasSuatuindeksyangmenunjukkan bahwa alat ukur itubenar-benar mengukur apa yangdiukur (Notoatmodjo, 2002). jikainstrumen mengukur dengan benarapa yang ingin diukur maka instrumentersebut dikatakan valid (Murti, 2003).ReliabilitasIndeks yang menunjukkansejauh mana suatu alat pengukurandapat dipercaya atau diandalkan. Haliniberartibahwareliabilitasmenunjukkan sejauh mana hasilpengukuran tetap konsisten atau tetapasas bila dilakukan dua kali atau lebihterhadap gejala yang sama denganmenggunakan alat ukur yang sama(Notoatmodjo, 2002).38Pengujian Validitas dan ReliabilitasValiditasdarisetiappertanyaan diuji dengan teknikkorelasi Pearson Product Moment,sedangkan Reabilitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikStatistikAlphaCronbachmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai.Teknik Pengolahan Data danAnalisis DataData yang telah dikumpulkanbaik data primer maupun datasekunder, sebelum diolah butkemudian diberi kode (coding) padasetiap jawaban atas pertanyaandalam kuisioner dan diolah nakanprogram yang sesuai.Data dianalisis secara statistikmenggunakan program komputeryang sesuai. Analisis menggunakantahapan analisis bivariat, melihathubungan antara variabel independenyangsatudenganvariabelindependen lainnya terhadap variabeldependen. Hasil analisis disajikandalam bentuk tabel dan disertaidengan penjelasan.Pengujian HipotesisPengujian hipotesis digunakanuji statistik non parametrik KoefisienAsosiasi dengan derajat kepercayaan95% dan kemaknaan 0,05.HASILPengujian Validitas dan ReliabilitasAlat UkurPengujian Validitas Alat UkurPengujian validitas dilakukanmelalui sistem try out terpakai dari 30responden. Validitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikkorelasi Pearson Product Momentmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai (Notoatmodjo,2002).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)Validitas variabel pengetahuanJumlah butir kuisioner variabelpengetahuan sebelum dilakukan ujivaliditas yaitu sebanyak 20 butir.Setelah dilakukan uji validitas denganN 30 dan α 0,05 maka hanya 12butir kuisioner yang valid denganrange antara 0,430-0,513.Vliditas variabel sikapJumlah butir kuisioner variabelsikap sebelum dilakukan uji validitasyaitu sebanyak 30 butir. Setelahdilakukan uji validitas dengan N 30dan α 0,05 maka hanya 18 butirkuisioner yang valid dengan rangeantara 0,423-0,754.Validitas variabel praktikJumlah butir kuisioner variabelpraktik sebelum dilakukan uji validitasyaitu sebanyak 10 butir. Setelahdilakukan uji validitas dengan N 30dan α 0,05 maka hanya 6 butirkuisioner yang valid dengan rangeantara 0,390-0,481.Pengujian Reliabilitas Alat UkurPengujian reliabilitas variabelpengetahuan, sikap, dan praktik jugadilakukan melalui sistem try outterpakai dari 30 responden. Setelahdilakukan pengujian validitas padavariabel pengetahuann, sikap, danvariabel praktik maka dilakukanpengujian reabilitas terhadap semuavariabel. Reliabilitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikstatistikAlphaCronbachmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai (Nurgiyantoro,dkk,2004).Hasilpengujianmenunjukkan bahwa pernyataanpernyataan variabel pengetahuanreliabel untuk digunakan sebagai alatukur dengan rhasil 0,732, untukpernyataan variabel-variabel sikapreliabel untuk digunakan sebagai alatukur dengan rhasil 0,737, begitu jugadenganpertanyaan-pertanyaanvariabel praktik dinyatakan reliabelsebagai alat ukur dengan rhasil 0,705.Gambaran umum RespondenUmurDari hasil penelitian terhadap100 responden, umur respondenterbanyak pada golongan umur 35-39tahun yaitu sebanyak 22 responden(22%), dan umur responden yangpaling sedikit berusia 60 sebanyakdua responden (2%).Tingkat PendidikanTingkat pendidikan respondenterbanyak yaitu tamat SekolahMenengah Atas (SMA) sebanyak 50responden (50%), sedangkan yangpaling sedikit yaitu sarjana hanya saturesponden (1%).Tingkat PengetahuanVariabel pengetahuan iburumah tangga tentang pemberantasansarang nyamuk demam berdarahdengue(PSN-DBD)diukurberdasarkan jawaban yang diberikanibu melalui kuisioner yang diberikan.Kriteria yang diberikan adalah ’tahu’apabila ibu memperoleh skor 6 ataspertanyaan mengenai (PSN-DBD)dengan benar dan ’tidak tahu’ apabilaibu memperoleh skor 6 ataspertanyaan mengenai (PSN-DBD)dengan benar. Distribusi pengetahuanberdasarkan penelitian terhadap 100responden ibu rumah tangga diKelurahan Oebufu Kota Kupang dapatdilihat pada tabel 8.TabelNo1.2.8.Distribusi Frekuensi TingkatPengetahuan Ibu Rumah Tanggatentang Pemberantasan SarangNyamuk Demam Berdarah Denguedi Kelurahan Oebufu Tahun 2008TingkatJumlah%PengetahuanTahu9494Tidak Tahu66Jumlah100100Tabel8menunjukkanbahwasebagian besar responden (94%)mengetahui tentangDBD secaraumum dan (PSN-DBD) secarakhusus, sedangkan 6% respondentidak mengetahui tentangDBD39

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008secara umum dan (PSN-DBD) secarakhusus.SikapVariabel sikap ibu rumahtangga mengenai pemberantasansarang nyamuk demam berdarahdengue(PSN-DBD)diukurberdasarkan jawaban yang diberikanibu melalui kuisioner yang diberikan.Kriteria yang diberikan yaitu ’positif’apabila ibu memperoleh skor 54 ataspernyataan mengenai PSN-DBD dan’negatif’ apabila ibu memperoleh skor 54 atas pernyataan mengenai PSNDBD. Distribusi sikap berdasarkanpenelitian terhadap 100 respondenibu rumah tangga di KelurahanOebufu Kota Kupang dapat dilihatpada tabel 9.Tabel 9. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu RumahTangga terhadap PemberantasanSarang Nyamuk Demam BerdarahDengue di Kelurahan OebufuTahun 0100Tabel9menunjukkanbahwaresponden yang memiliki sikap positifterhadap PSN-DBD sebanyak 97 iburumah tangga (97%) dan yangmemiliki sikap negatif terhadap PSNDBD sebanyak tiga ibu rumah tangga(3%).PraktikVariabel praktik ibu rumahtangga dalam pemberantasan sarangnyamuk demam berdarah dengue(PSN-DBD)diukurberdasarkanjawaban yang diberikan ibu melaluikuisioner yang diberikan. Kriteria yangdiberikan yaitu ’ya’ apabila ibumemperoleh skor 3 atas pertanyaanmengenai praktik gerakan 3M Plusdan ’tidak’ apabila ibu memperolehskor 3 atas pertanyaan mengenaigerakan 3M Plus. Distribusi praktikberdasarkan penelitian terhadap 100responden ibu rumah tangga di40Kelurahan Oebufu Kota Kupang dapatdilihat pada tabel 10.Tabe

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD) DI KELURAHAN OEBUFU KECAMATAN OEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2008 Mariana Dinah Charlota Lerik1, Marni2 Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is a kind of severe infectious disease which

Related Documents:

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

ibu. Hubungan antar variabel yang diteliti serta pengaruh variabel perancu dianalisis dengan model analisis regresi logistik ganda, dengan menggunakan program SPSS v. 15. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi anak balita dengan pengetahuan, sikap, maupun perilaku ibu (pengetahuan OR 17.02,

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

Gambar 2.1 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga saham . 16 Gambar 2.2 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga penyerahan 16 Gambar 2.3 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan jangka waktu 17 Gambar 2.4 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli terhadap Volatility . 18 Gambar 2.5 Grafik hubungan .

penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan,sikap dan perilaku remaja putri tentang kebersihan organ genitalia eksterna. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional bersifat analitik dengan jumlah sampel 102 orang. Hasil penelitian univariat diperoleh bahwa tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku remaja

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

menunjukkan tingkat pengetahuan gizi anak sekolah dasar masih kurang sebanyak 52,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan di SDIT Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan

A Course on Rough Paths With an introduction to regularity structures June 2014 Errata (last update: April 2015) Springer. To Waltraud and Rudolf Friz and To Xue-Mei. Preface Since its original development in the mid-nineties by Terry Lyons, culminating in the landmark paper [Lyo98], the theory of rough paths has grown into a mature and widely applicable mathematical theory, and there are by .