PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU TEH HIJAU .

3y ago
71 Views
3 Downloads
227.04 KB
21 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU TEH HIJAUDAUN KAKAO (Theobroma cacao L.)ARTIKEL ILMIAHOLEHYUNITA RUSNAYANTIJ1A 014 139FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRIUNIVERSITAS MATARAMMATARAM2018i

ii

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU TEH HIJAU DAUN KAKAO(Theobroma cacao L.)THE EFFECT OF TEMPERATURE AND DRYING TIME ON THE QUALITY OF COCOA LEAFGREEN TEAYunita Rusnayanti1*), Ir. Zainuri, PGDip., M. App. Sc., Ph. D. 2), Dr. Ir. SatrijoSaloko, M. P. 2)1)Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, FATEPA, UNRAM2)Staf Pengajar Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, FATEPA, UNRAMJl. Majapahit No. 58 Mataram*Email: zainuri.ftp@unram.ac.idABSTRACTThis aim of this research was to determine the effect of temperature and drying time ofcocoa leaves on the quality components of cocoa leaf green tea. This research was designed usingCompletely Randomized Block (CRB) with 2 factors that were drying temperature (40 oC, 50oC and60oC) and drying time (40 minutes and 50 minutes). Parameters observed were moisture content,antioxidant activity, total phenolics, rendement, infusion color and dried cocoa leaf color assessedusing color meter, the aroma, taste and infusion color assessed using organoleptic test. Data wereanalyzed using analysis of Variance (ANOVA) at 5% significance level and when significant differentthe data were further tested using Honestly Significant Difference (HSD) test at 5% significance level.The results showed that the interaction of temperature and drying time did not give a significantdifferent effect on the water content, rendement, total phenolics, dried cocoa leaf color, odor andtaste, but gave a significant different effect on the antioxidant activity, infusion color tested usingcolorimeter and the infusion color assessed using hedonic and scoring test. The treatment of 50 Cdrying temperature for 40 minutes produced the best cocoa leaf green tea with quality characteristicswere the water content 7.69%; antioxidant activity 87.07%; total phenolics 0.459%; rendement30.05%; dried cocoa leaf color and infusion color were yellow green, the aroma had cocoa leafcharacteristic and slightly bitter taste which were slightly preferred by the panelists.Keywords: Antioxidant Activity, Cocoa Leaves, Drying time, Drying Temperature, Green Tea, TotalPhenolics.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu dan lama pengeringan daun kakaoterhadap beberapa komponen mutu teh hijau daun kakao. Penelitian ini dirancang menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu suhu pengeringan yang terdiri dari suhu(40oC, 50oC dan 60oC) dan lama pengeringan selama 40 menit dan 50 menit. Parameter yang diamatimeliputi kadar air, aktivitas antioksidan, total fenol, rendemen, warna seduhan dan warna teh daunkakao kering yang diuji dengan color meter, aroma, rasa dan warna seduhan yang diuji secaraorganoleptik. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Analysis ofVariance) pada taraf nyata 5% dan apabila terdapat beda nyata maka diuji lanjut menggunakan ujiBeda Nyata Jujur (BNJ) pada tarf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi suhu danlama pengeringan dalam pembuatan teh hijau daun kakao tidak memberikan pengaruh yang berbedanyata terhadap kadar air, rendemen, total fenol, warna daun kakao kering, aroma dan rasa, namunmemberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap aktivitas antioksidan, warna seduhan yang diujidengan colorimeter dan warna seduhan yang diuji dengan metode organoleptik. Perlakuan dengansuhu pengeringan 50oC selama 40 menit menghasilkan teh hijau daun kakao dengan mutu terbaikdengan karakteristik mutu sebagai berikut: kadar air 7,69%; aktivitas antioksidan 87,07%; total fenol0,459%; rendemen 30,05%; warna seduhan dan warna daun kakao kering kuning kehijauan,seduhan teh mempunyai aroma agak khas daun kakao dan rasa agak pahit yang agak disukai olehpanelis.Kata kunci :Aktivitas Antioksidan, Daun kakao, Lama Pengeringan, Suhu Pengeringan, Teh Hijau,TotalFenoliii

PENDAHULUANpigment serta theine yang dapat memberikanIndonesia merupakan salah satu negaraefeksegarsehinggadaunkakaodapatpembudidaya tanaman kakao paling luas di duniadimanfaatkan menjadi produk pangan sepertidan termasuk Negara penghasil kakao terbesarteh.ketiga setelah Ivory Coast dan Ghana, yang nilaiTehmerupakansalahsatuminumanproduksinya mencapai 1.315.800 ton per tahunpenyegar alami karena mengandung theine dan(Karmawati dkk., 2010). Salah satu daerahmengandung senyawa antioksidan yang dapatpengembangan tanaman kakao di Indonesiamenangkal radikal bebas (Ajisaka, 2012). Tehyaitu Nusa Tenggara Barat (NTB).Meskipunumumnya diperoleh dengan cara menyeduhsentradaun, pucuk daun, atau tangkai daun ealdaritanamanCamelliasinensisdengan air panas. Akan tetapi seiring denganperkebunan kakao di Provinsi NTB dari tahunperkembangan2014-2016 terus meningkat mulai dari 7.993 ha;masyarakat akan produk yang menyehatkan8.080 ha menjadi 8.122 ha. Begitupula denganmaka saat ini teh tidak hanya terbuat dari daunproduksi kakao di NTB yang terus mengalamiCamellia sinensis namun dapat dibuat daripeningkatan mulai dari tahun 2014-2016 (BPStanaman lainnya dimana teh ini sering disebutNTB, 2017).sebagai teh herbal. Teh dibedakan menjadi 3Tanamankebutuhangolongan berdasarkan proses pengolahannya,kakaoyaitu teh hijau yang tidak mengalami oksidasi,sebagai hasil utama yang dapat diolah menjaditeh oolong yang mengalami oksidasi sebagianproduk cokelat. Sedangkan daun tanaman kakaopolifenoldianggap sebagai limbah atau dijadikan sebagaifermentasi sebagian, kemudian teh hitam yangpakan ternak. Padahal daun kakao berpotensimengalami oksidasi polifenol secara sempurnauntuk diolah menjadi produk pangan yanghingga terbentuk theaflavin dan thearubiginbermanfaatyang(Supriyanto dkk., 2014). Namun dari ketiga jenisdikandung daun kakao cukup banyak sepertiteh tersebut, teh hijau memiliki kandunganyang dijelaskan pada penelitian Osman dkk.antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh(2004)oolong dan teh hitam karena teh hijau ngandungsenyawasehinggadikatakanpolifenol yang berfungsi sebagai antioksidanmengalamiyang terdiri atas gallic acid (GA), epigallocatechinmenyebabkan penguraian senyawa dasienzimatismengalamiyangdapatPengolahan teh hijau terdiri atas prosesepicatechin gallate (ECG), dan epicatechin (EC)pelayuan,selain itu pada penelitian Yang dkk. nen yang sama dengan daun teh (Cameliapengeringansinensis) yaitu berupa tea polyphenol, flavonoidoksidasi enzimatis senyawa polifenol dalam tehglycoside,dan mengurangi kadar air yang dikandung ngan.ukurhijau.yangTujuanmenghentikan

daun teh hingga batas tertentu dimana SNIyang3945-2016 telah menetapkan bahwa kadar airsebelumnya oleh Sari (2015) menyatakan bahwateh maksimal 8%, sehingga dengan kadar airpengeringan daun alpukat pada suhu 50 oCyang rendah menyebabkan teh menjadi lebihselamaawetdisimpan.alpukat dengan antioksidan sebesar 85,11%Umumnya pengeringan dilakukan menggunakandengan nilai organoleptik yaitu warna coklatsinar matahari atau oven. Namun pengeringanmuda, rasa agak pahit, aroma agak langu dandengan sinar matahari membutuhkan waktudaya terima masyarakat kurang suka. Hal iniyangcuacadikarenakan waktu pengeringan yang terlalualatlama menyebabkan kandungan kimia pada tehuntukdaun alpukat berkurang. Oleh karena itu, telahmemperoleh hasil yang maksimal dengan waktudilakukan pengkajian lebih lanjut terkait denganyang singkat.suhu dan lama pengeringan teh daun unakanPengeringan dipengaruhi oleh suhu danlamapengeringan.Suhutinggibaiksedangkan120 menitpadamenghasilkan teh daundengan menggunakan suhu rendah dan waktudapatyang lebih singkat agar dapat menghasilkanmengakibatkan daun teh hangus, sedangkanmutusuhu rendah menyebabkan proses fermentasiantioksidan yang lebih ganadalahuntukdanlamamengakibatkan teh menjadi rapuh, sedangkanpengeringan daun kakao terhadap mutu tehwaktuhijau daun kakao.pengeringanyangterlalucepatPenelitian ini diharapkanmenyebabkan kadar air masih tinggi. Beberapadapat menambah pengetahuan bagi mahasiswapenelitian sebelumnya tentang suhu dan lamadan masyarakat mengenai potensi daun kakaopengeringan daun yang memiliki karakteristiksebagaihampirbagaimana membuat teh hijau daun kakao yangsamadengandaunkakaodapatmenghasilkan teh dengan kualitas yang cukup50 menit menghasilkan teh daun salam denganBahan yang digunakan dalam penelitian inidarisegidibawahnya) yang diperoleh dari kakao produktiforganoleptik teh daun salam dapat diterimabapak Nawite yang merupakan petani di Dusundengan nilai agak suka baik pada rasa, aromaDangah, Desa Suranadi, Kecamatan Narmada,danpenelitianKabupaten Lombok Barat, air, larutan methanol,Anggorawati dkk. (2016) pengeringan daunaquadest, fenol p.a dan DPPH (2,2-difenil-1-alpukat pada suhu 60oC selama 70 menitpicryhidrazy).warna.aktivitasdanadalah daun kakao muda (pucuk dan 3 ETODOLOGIBahan dan Alatpengeringan daun salam pada suhu 50oC selamaairdasarbenar.baik seperti pada penelitian Mulachella kan teh daun alpukat dengan IC 50Alat-alat yang digunakan dalam penelitian32,255 µg/ml serta tekstur, warna dan aromaini adalah timbangan analitik, Oven MEMMERT2

jenisUNB400,spektrovotometerUV-Vis,Bahan baku yang digunakan padacolorimeter (MSEZ User Manual), HPLC denganpenelitian ini yaitu daun kakao (pucuk dan 3detector tipe waters 249 UV/Visible Detector,daunpompa dengan tipe waters 1525 Binary HPLCmenguning yang diperoleh dari tanamanPump, vortex, tanur, desikator, gelas piala, pipetkakao produktif (Kakao Lindak) yang berusiavolumetric, cawan petri, kertas saring, labu ukur,25 tahun sebanyak 3500 g dari kebun bapakpipet tetes, erlenmeyer, tabung reaksi, rakNawitetabung reaksi, pisau, tissue,nampan, cawankakao yang berasal dari Dusun Dangah, Desaporselin, saringan, botol UC, botol timbang, gelasSuranadi, Kecamatan Narmada, Kabupatenkaca, gelas plastik, baskom, loyang, kertas label,Lombok Barat.kain tile, lap basah, stopwatch dan ani2. Sortasialumunium foil dengan ketebalan lih atau memisahakan daun kakao mudaMetode yang digunakan dalam penelitian(pucuk dan 3 daun dibawahnya) yang baikadalahdari daun yang rusak atau m.yangRancangan3. Pembersihanpercobaan yang digunakan pada penelitian iniDaun kakao dibersihkan dari sisa airadalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) denganembun maupun kotoran atau debu yangpola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitumasih melekat pada daun dengan carasuhu pengeringan (T) terdiri dari 3 aras yaitumengusapkan lap basah pada daun kakao.suhu 40 C; 50 ; 60 C dan lama pengeringan (t)4. Penimbanganyang terdiri dari 2 aras yaitu 40 menit dan 50Daunkakaoditimbangdenganmenit pada teh hijau daun kakao. Data hasiltimbangan digital sebanyak 2700 g untukpengamatan dianalisis keragaman (Analysis ofsemua perlakuan, dimana setiap ulanganVariance) pada taraf 5% menggunakan softwaremenggunakan 150 g sampel daun kakao.Co-stat.Apabila terdapat beda nyata, maka5. Pelayuandilakukan uji lanjut menggunakan Uji Beda NyataPelayuan dilakukan pada suhu 80 CJujur (BNJ) pada taraf nyata 5% (Hanafiah,selama 10 menit hingga daun mudah untuk2002).digulung.Parameter yang dianalisa meliputi kadar6. Perajanganair, aktivitas antioksidan, total fenol, rendemen,Perajangan (pengecilan ukuran) daunuji warna teh daun kakao kering, uji warnakakaoyangsudahdilayukandilakukanseduhan teh daun kakao, organoleptik meliputidengan menggunakan pisau atau guntingaroma, rasa dan warna.dengan ketebalan sekitar 0,2 cm.7. PengeringanPelaksanaan PenelitianPengeringanbertujuanuntukPembuatan Teh Daun Kakaomenghentikan oksidasi enzimatis senyawa1. Persiapan Bahan Bakupolifenol dalam teh dan mengurangi kadar air3

yang dikandung oleh daun teh hingga batasseduhan teh daun kakao kemudian dikemastertentu yang menyebabkan teh menjadi lebihdengan kemasan jenis alumunium foil denganawet dan lebih praktis untuk disimpan.ketebalan 80µm lalu ditutup menggunakanPengeringan dilakukan menggunakan Ovensealer dan vakum.MEMMERT jenis UNB 400 dengan suhuoo10.Analisisopengeringan yaitu 40 C, 50 C atau 60 CDaun kakao kering dianalisis kadarselama 40 menit atau 50 menit sesuai denganair,perlakuan.antioksidan8. nmasingkakao. Proses penyeduhan dilakukan denganyangbertujuanuntukmengetahui berat bahan setelah dikeringkan.tehdaunmengambil daun kakao yang sudah dirajang9. Pengemasansebanyak 4 g dan air panas sebanyak 220 ml,Proses pengemasan dilakukan denganmengambilpenyeduhantehuntuk masing-masing sampel pada masingulangansetelahfenol,daunkakaokeringsetelah itu dilakukan uji organoleptik dari segiyangrasa, aroma dan warna teh daun kakao (BSN,selanjutnya ditimbang sebanyak 4 g setiap2016).ulangan untuk uji organoleptik, 0,01 g setiapulangan untuk uji aktivitas antioksidan, 1 gHASIL DAN PEMBAHASANHasil pengamatan terhadap masing-setiap ulangan untuk uji kadar total fenol, 1 gmasing parameter teh hijau daun kakao yangsetiap ulangan untuk uji kadar air, 5 g setiapdiuji pada penelitian ini dijelaskan sebagaiulangan untuk uji warna teh daun kakaoberikut:kering dan 4 g setiap ulangan untuk uji warnaTabel 1.Analisis Keragaman Pengaruh Suhu (T) dan Lama (t) Pengeringan sertaInteraksi (T x t) Terhadap Parameter Kadar Air, Rendemen, AktivitasAntioksidan, Total Fenol, Warna Seduhan, Dan Warna Teh Daun Kakao KeringAnalisis KeragamanParameterInteraksiSuhu Pengeringan (T)Lama Pengeringan (t)(T x t)Kadar AirSSNSRendemenAktivitasAntioksidanTotal FenolSSNSSSSSSNSSSSNSNSNSNilai HUENSNSNSNilai L*NSNSNSWarna SeduhanNilai HUENilai L*Warna Daun KeringKeterangan : S Signifikan (berbeda nyata); NS Non Signifikan (tidak berbeda nyata).4

Tabel 2.Analisis Keragaman Pengaruh Suhu (T) dan Lama (t) Pengeringan sertaInteraksi (T x t) terhadap Parameter Mutu OrganoleptikAnalisis KeragamanParameterMetode UjiSuhu PengeringanLamaInteraksi(T)Pengeringan (t)(T x donikRasaSkoringWarnaKeterangan : S Signifikan (berbeda nyata); NS Non Signifikan (tidak berbeda nyata).Kadar Air (%)Kadar AirKadar air merupakan salah satu faktoryang sangat berpengaruh terhadap daya tahanbahan pangan. Semakin tinggi kadar air bahanpangan maka semakin cepat terjadi kerusakan,dan sebaliknya semakin rendah kadar air bahan10lama(Andarwulandkk.,2011).420Gambar 1.air pada bahan pangan dapat mempengaruhipengaruh yang berbeda nyata terhadap kadai airmemberikanteh hijau daun kakao. Semakin tinggi suhupengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar anpengaruhyangsuhu pengeringan yangberbeda yakni 40 C, 50 C dan 60 C memberikanmenunjukkan bahwa interaksi suhu pengeringantehGrafikPengaruhSuhuPengeringan terhadap KadarAir Teh Hijau Daun KakaoGambar 1, perlakuan2008). Hasil analisis keragaman pada taraf 5%tidak60Berdasarkan hasil yang diperoleh daripenampakan dan cita rasa makanan (Winarno,pengeringan50Suhu Pengeringan (oC )Airpenting bagi bahan pangan, karena kandunganlama5,57c640merupakan salah satu karakteristik yang sangatdan7,2b8pangan maka bahan pangan tersebut semakintahan8,44apengeringan yang digunakan maka semakinrendah kadar air dari teh hijau daun kakao. Halini terbukti pada perlakuan pengeringan denganberbeda nyata terhadap kadar air teh hijau daunsuhu 60 C menghasilkan kadar air paling rendahkakao, dengan data yang dapat dilihat padayaitu 5,57% jika dibandingkan dengan perlakuanGambar 1pengeringan suhu 40 C yaitu 8,44% dan 50 Cyaitu 7,2%. Hal ini diduga selama prosespengeringan terjadi penguapan air dari bahanmenuju udara yang dapat menurunkan kadar airbahantersebut.MenurutKarina(2008),penguapan terjadi karena perbedaan tekananuap antara air pada bahan dengan uap air5

diudara. Tekanan uap air bahan pada umumnyarendah yaitu 6,69% jika dibandingkan denganlebih besar dibandingkan dengan tekanan uapperlakuan pengeringan selama 40 menit yaituudara sehingga terjadi perpindahan massa air7,45%. Hal ini diduga dengan meningkatkandari bahan ke udara. Hal ini berkaitan denganlama pengeringan akan menurunkan kadar airmakin tinggi suhu selama proses pengeringan,bahan. Semakin lama waktu pengeringan yangmaka semakin besar energi panas yang dibawadigunakan maka kadar air bahan semakin rendahudara sehingga makin banyak jumlah massadan menurunkan bobot bahan yang dikeringkan.cairan yang diuapkan dari permukaan bahanMenurut Winarno (1997), semakin lama prosesyangstandarpengeringan yang dilakukan, maka panas yangpengujian SNI 3945-2016 kadar air teh hijauditerima oleh bahan akan lebih banyak sehinggamaksimal 8%, berarti kadar air pada perlakuanjumlah air yang diuapkan dalam bahan pangansuhutersebut semakin banyak dan kadar air yangdikeringkan.pengeringanBerdasarkan50 Cdan60 Csudahmemenuhi standar yang ditetapkan. Sedangkanterukur menjadi rendah.perlakuansuhuAktivitas Antioksidanmemenuhistandarpengeringankarena40 CkadarairbelumyangAntioksidan adalah senyawa kimia yangdiperoleh masih tinggi yaitu diatas 8%.pengeringanoksidasi radikal bebas dalam tubuh (Kochhar,memberikan pengaruh yang berbeda nyata pula1990). Hasil analisis keragaman pada taraf 5%terhadap kadar air teh hijau daun kakao denganmenunjukkan bahwa interaksi suhu pengeringandata yang dapat dilihat pada Gambar 2.dan lama pengeringan memberikan pengaruhKadar Air (%)Perlakuan8lamadapat menunda atau mencegah terjadinya sidan teh hijau daun kakao yang dapat6,69b6dilihat pada Gambar 3.4204050Lama Pengeringan (menit)Gambar 2. GrafikPengaruhLamaPengeringan terhadap Kadar AirTeh Hijau Daun Kakao50 menit memberikan pengaruh yang berbedaGambar 3. GrafikInteraksiSuhuPengeringandanLamaPengeringan terhadap AktivitasAntioksidan Teh Hijau DaunKakaonyata. Dimana semakin lama pengeringan makaBerdasarkan Gambar 3, nilai aktivitassemakin rendah kadar air dari teh hijau daunantioksidan tertinggi didapatkan pada perlakuankakao. Terbukti pada perlakuan pengeringanpengeringan 40 C selama 40 menit (T1t1) yaituBerdasarkan Gambar 2, perlakuan lamapengeringan yang berbeda yakni 40 menit danselama 50 menit menghasilkan kadar air lebihsebesar 91,43% dan nilai terendah didapatkan6

pada perlakuan pengeringan 60 C selama 50pelayuan 90-100 C dan lama pelayuan 10 menitmenit (T3t2)sebesar 73,21%. Hal ini didugadengan suhu pengeringan 90-100 C selama 4suhu 40 C merupakan suhu yang tidak terlalujam menghasilkan aktivitas aktioksidan teh dauntinggi dan panas yang diterima oleh bahan lebihkakao sebesar 25,54%. Aktivitas antioksidan tehsedikit sehingga kerusakan senyawa-senyawadaun kakao lebih tinggi dibandingkan denganyang bertindak sebagai antioksidan pada bahanaktivitas antioksidan teh hijau komersial sebesarlebih sedikit.16%, sedangkan untuk teh daun kakao yangteknikMenurut Apriadji (2008) bahwa suhu dandibuat dari daun muda 30% dan untuk teh daripengeringandaun kakao tua 28%.mempengaruhiaktivitasTotal Fenolantioksidan teh daun alpukat. Semakin lamaprosespengeringanpanasSenyawa polifenol atau fenolik adalahpengeringan maka aktivitas antioksidan pada tehkomponen bioaktif yang mempunyai aktivitasdaun alpukat semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu dan lama pengeringan daun kakao terhadap beberapa komponen mutu teh hijau daun kakao. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu suhu pengeringan yang terdiri dari suhu (40oC, 50oC dan 60oC) dan lama pengeringan selama 40 menit dan 50 menit .

Related Documents:

dibandingkan dengan pengeringan pada kelembaban yang rendah (Ratnasari, 2014). Menurut Resmi (2014) dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Jamur Tiram”, suhu yang digunakan untuk pengeringan sayuran atau buah-buahan dengan alat pengeringa

Setelah dilakukan analisa statistik, diketahui bahwa suhu pengeringan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelarutan kurkumin. Untuk mendapatkan tingkat kelarutan kurkumin yang tertinggi maka suhu pengeringan yang baik adalah 60 0C. Tabel 2. Pengaruh Suhu Air Pelarut Terhadap Kelarutan Kurkumin Taraf

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS PATI KENTANG VARIETAS GRANOLA EFFECT OF DRYING TEMPERATURE AND TIME TO QUANTITY AND QUALITY OF POTATO STARCH VARIETY OF GRANOLA Martunis*1) 1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh - 23111, Indonesia

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG MANIS (Zea Mays Sachaarata Strurt) DI PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) SUKAMANDI Tita Kartika Dewi1 1)Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian, Universitas Subang 1)Email: titakartikadewi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan .

pengeringan perlu dikembangkan, dimana proses pengeringan yang lebih efektif, murah, dan mudah pengoperasiannya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi tanpa tergantung musim. Keunggulan teknologi pengeringan dengan mengontrol suhu dan kelembapan diantaranya bisa dila

Gambar 3. Nilai kadar protein ikan pari kering dengan metode pengeringan berbeda Gambar 3 menunjukan kadar protein terendah diperoleh perlakuan pada pengeringan oven pada suhu 100-130 C selama 5 jam sebesar 41,87% dan nilai kadar abu tertinggi diperoleh dari perlakuan pengeringan sinar matahari pada

Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Hasil rata-rata kadar protein tempe yang dibungkus daun pisang pada suhu 30 C didapat sebesar 0,126%, suhu 40 C didapat sebesar 0,097%, suhu 50 C didapat sebesar 0,090%, suhu 60 C didapat sebesar 0,077%, dan suhu 70 C didapatkan sebesar 0,070%.

2 Page . Preface . The Academic Phrasebank is a general resource for academic writers. It aims to provide the phraseological ‘nuts and bolts’ of academic writing organised a