Bab II Pembangunan Masyarakat, Indikator Dan Penggeraknya

3y ago
53 Views
2 Downloads
1.37 MB
33 Pages
Last View : 25d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abby Duckworth
Transcription

Bab IIPembangunan Masyarakat, Indikator danPenggeraknyaBab ini mengulas secara umum tentang teori-teoripembangunan masyarakat (community development) yang selama inimenjadi patokan pemerintah sebagai kerangka perencanaan danimplementasi pembangunan nasional. Pada bab ini, penulis jugamenyampaikan tentang kajian studi literatur yang mendalami lebihlanjut tentang paradigma teori-teori pembangunan masyarakat, yaknistudi tentang teori-teori yang berorientasikan pada produksi(Production centered development) maupun teori-teori pembangunanmasyarakat yang berorientasikan pada masyarakat (People centereddevelopment). Kemudian bab ini juga menyajikan studi literaturtentang penunjang atau penggerak pembangunan masyarakat, yaitutentang teori-teori partisipasi masyarakat dalam pembangunan, tentangparadigma partisipasi masyarakat, bagaimana menggerakkan partisipasimasyarakat dalam rangka terjadinya pemberdayaan masyarakat.Teori Pembangunan MasyarakatCikal bakal munculnya istilah pembangunan masyarakat(community development) secara global dapat terlihat darikonsekuensi terjadinya kegerakkan pembaharuan sosial di Inggris dandi Amerika Utara pada sekitar akhir pertengahan abad ke 18.Pembangunan masyarakat pada awalnya merupakan suatu programpemerintah kolonial Inggris yang diterapkan pada negara-negara didunia ketiga sebagai bagian dari proses dekolonosasi. Barulah sekitartahun 1950-1960 pembangunan masyarakat (community development)yang ketika itu masih disebut sebagai “community organization” telahditerapkan pada daerah-daerah urban dan terpencil (rural) di Amerika21

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa TlogoweruUtara (Smith, 1979: 52). Sebagai konsekuensinya, program-programyang bercirikan dengan pembangunan masyarakat ini semakinmencuat kepermukaan sejak sekitar tahun 1960-1970 melalui kegiatankegiatan pembangunan yang dimotori oleh program-programpemerintahan yang anti kemiskinan, baik yang ada di negara-negaraberkembang maupun di negara-negara yang sedang berkembang.Para praktisi pembangunan masyarakat saat itu bekerjaberdasarkan pengaruh dari teori-teori pembangunan yang menganalisastruktural yang memiliki premis bahwa penyebab dari semuakemiskinan adalah disebabkan adanya ketimpangan distribusikekayaan, pendapatan, lahan kerja, dan lain sebagainya, termasukdisebabkan oleh kekuatan politik. Sebab itu diperlukan suatu mobilisasimasyarakat untuk suatu perubahan sosial, yaitu berupa pembangunanmasyarakat (community development). Pentingnya suatu partisipasisosial sebagai penggerak transformasi sosial juga dapat dipraktikkandidalam kontek pendidikan, seperti oleh tokoh pendidikan dan filsafatBrasil, Paulo Freire (1921-1997), yang terkenal oleh karena karyamonumentalnya “Pedagogy of the Oppressed” adalah salah satu daripenggagas kegerakan partisipasi sosial, disamping Saul Alinsky denganprinsip “Rules for Radicals”nya dan dalam area ekonomi sosial oleh EFSchumacher dengan “Small is Beautiful”nya.Pemakaian istilah pembangunan masyarakat (communitydevelopment) mulai dipergunakan pertama kali secara umum di duniapembangunan masyarakat sebagai program nasional yang luas daripemerintahan kolonial Inggris sebagai pengganti istilah “MassEducation” (Pendidikan Masal) yang sebelumnya diberlakukan padasemua negara-negara koloninya pada sekitar tahun 1948. Pemaklumanpenggunaan istilah “Pembangunan Masyarakat” (communitydevelopment) ini secara resmi dicanangkan sebagai hasil serangkaiankonferensi yang diadakan oleh Kantor Pemerintahan Kolonial Inggrisselama musim panas pada waktu mereka membahas tentang masalahperbaikan administrasi negara-negara jajahan mereka di Afrika. Salahsatu hasil historik mereka adalah menghapus istilah “Mass Education”22

Pembangunan Masyarakat, Indikator dan Penggeraknyamenjadi “Community Development” (Brokensha & Hodge, 1969; Adi,2000) yang didefinisikan sebagai:“Community Development is a movement designed topromote better living for the whole community with theactive participation, and if possible, on the innitiative ofthe community It includes the whole range ofdevelopment activities in the district whether these areundertaken by government or unofficial bodies (Community development) must take use of thecooperative movement and must be put into effect in theclosest association with local government bodies.”(Pembangunan Masyarakat adalah suatu kegerakkan yangdirencanakan untuk meningkatkan taraf kehidupan yanglebih baik dari segenap anggota masyarakat melaluipartisipasi aktif, dan jika memungkinkan, merupakaninisiatif dari komunitasnya Hal ini meliputi darikeseluruhan kemampuan pencapaian atas aktivitaspembangunan di daerah yang bersangkutan entah dibawahpengawasan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga nonbirokrat PembangunanMasyarakat harusmemberdayakan kegerakkan masyarakat yang bekerjasamadan harus menjadi satu kesatuan kerja dengan lembagalembaga pemerintahan lokal)Ketika pemerintahan kolonial Inggris mengimplementasikanpembangunan masyarakat (community development) di Malaysia,mereka mempersingkat definisi ini menjadi (Nasdian, 2014: 29):“Community development is a movement designed topromote better living for the whole community with theactive participation and on the innitiative of thecommunity.”(Pembangunan Masyarakat adalah suatu kegerakkan yangdirencanakan untuk peningkatan taraf kehidupan dariseluruh anggota masyarakat melalui partisipasi aktif dandari inisiatif dari komunitas yang bersangkutan)Inti dari definisi pembangunan masyarakat di atas adalahbahwa pembangunan masyarakat (community development) haruslahdicanangkan untuk tujuan meningkatkan taraf kehidupan suatumasyarakat secara menyeluruh (holistic) melalui cara mendorong23

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Tlogowerumasyarakat agar lebih berperan aktif dan juga terus berusaha membukapeluang agar pembangunan masyarakat (community development)tersebut dilakukan berdasarkan atau lahir dari prakarsa masyarakat itusendiri. Dengan kata lain, pembangunan masyarakat (communitydevelopment) harus merupakan suatu kegerakan masyarakat yangmeliputi berbagai program-program kerja pembangunan masyarakatdari tingkat distrik, entah yang dimotori oleh pemerintahan setempatatau oleh lembaga-lembaga non-pemerintahan.Pemahaman bahwa pembangunan masyarakat (communitydevelopment) merupakan pembangunan yang lahir dari prakarsamasyarakat ini akhirnya lebih dipertegas oleh Arthur Dunham (1958:3)yang menyatakan bahwa pembangunan masyarakat (communitydevelopment) sebagai suatu:“organized efforts to improve the conditions of communitylife, and the capacity for community integration and selfdirection. Community Development seeks to workprimarily through the enlistment and organization of selfhelp and cooprative efforts on the part of the residents ofthe community, but usually with technical assistance fromgovernment or voluntary organization.”(usaha-usaha yang terorganisir untuk memperbaiki kondisidari suatu kehidupan komunitas, dan yang memperbaikikapasitas bagi integrasi dan arah tujuan diri dari komunitasyang bersangkutan. Upaya utama dari PembangunanMasyarakat adalah bekerja melalui pendataan danpengorganisasian secara mandiri dan usaha-usahakerjasama dari pihak penduduk dari komunitas yangbersangkutan, tetapi juga mendapat bantuan secara teknisdari pemerintah atau lembaga pengembangan suatu pembangunan masyarakat (communitydevelopment) menjadi suatu konsep pembangunan sosial yang bersifatkemasyarakatan dengan istilah-istilah yang bervariasi, misalnya“community resource development”; “rural areas development”;“community economic development”; “rural revitalisation”;24

Pembangunan Masyarakat, Indikator dan Penggeraknyaselanjutnya ada yang mengistilahkan sebagai “community baseddevelopment” (Nasdian, 2014: 29-30).Pemakaian istilah-istilah untuk menyatakan arti pembangunanmasyarakat (community development) ini menerangkan development) mau tidak mau harus bertumpu dan bermuara pada duakutub elementalnya, yaitu kutub pertama adalah kutub “Community”yakni menunjuk pada kualitas pembangunan masyarakat yangmenempatkan pentingnya suatu hubungan sosial dalam masyarakatsetempat. Dan kutub yang kedua adalah kutub “Development” yaknimenunjuk pada arah pembangunan masyarakat yang memiliki sifatkegerakan komunitas dari masyarakat yang terencana dan berprosesatau gradual menuju ke arah suatu pembangunan (Blackburn, 1989).Dua kutub elemental pembangunan masyarakat tersebut dapatdiskemakan seperti di bawah ini:Sumber: Blackburn (1989)Gambar 2.1 Dua Kutub “Community Development”Dalam perkembangan teoritis selanjutnya, pembangunanmasyarakat (community development) meliputi suatu upayapengembangan pembangunan masyarakat di bidang pelayanan publikyang menciptakan suatu pergerakan sosial masyarakat berupapembangunan kebudayaan, pengembangan kepemimpinan sertapembangunan sarana fisik dan lingkungan hidup (Soetomo, 2013;25

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa TlogoweruNasdian, 2014; Soleh, 2014). Sebab itulah, bermunculanlah banyakvarian dan ragam rupa istilah dan konsep pembangunan masyarakat(community development) yang dipakai dalam lembaga-lembaga darisuatu pemerintahan. Dan istilah-istilah pembangunan masyarakat inimenekankan kemendesakan bagi pembangunan masyarakat melaluisektor bidang pembangunan sosial-masyarakatnya, yaitu sektor-sektorpembangunan masyarakat yang menekankan proses dari suatupembangunan masyarakat, yang lainnya mengutamakan hasil(outcome) dari pembangunan masyarakat. Hal ini memunculkanistilah-istilah yang dipakai untuk memaknai proses atau tujuanpembangunan masyarakat, misalnya istilah “Community capacitybuilding”, untuk menjelaskan peranan pembangunan masyarakat yangberfokus pada menolong masyarakat untuk meraih danmempertahankan kekuatan diri sendiri dan mencapai tujuanpembangunan tersebut, juga istilah “Social capital formation” untukmenyatakan bahwa pembangunan masyarakat yang menekankanpencapaian keuntungan melalui kerjasama antara individu-individudengan kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat. Selanjutnya adabeberapa pendekatan teoritis yang memakai istilah “Nonviolent directaction” untuk memberi gambaran bahwa pembangunan masyarakatadalah suatu kegerakkan yang berani untuk menyatakan pendapatmasyarakat melalui aksi-aksi kegerakkan sosial, misalnya melaluidemonstrasi massa; “Economic development” untuk menunjukkanbahwa pembangunan masyarakan merupakan suatu usaha“pembangunan” dari negara-negara berkembang melalui pengukurantingkat pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat atau negara yangbersangkutan; istilah “Community economic development (CED)”untuk menjelaskan peranan pembangunan masyarakat yang berfokuspada alternatif dari gerakan ekonomi konvesional dengan mendorongpendayagunaan sumber-sumber lokal untuk pencapaian pertumbuhanekonomi; istilah “Sustainable development” untuk menjelaskan bahwatujuan utama pembangunan masyarakat harusnlah suatu usahapencapaian suatu pembangunan masyarakat tersebut harus melaluipenyeimbangan pertumbuhan dari sektor pertumbuhan ekonomi,peningkatan kehidupan sosial dan aspek perlindungan lingkungan26

Pembangunan Masyarakat, Indikator dan Penggeraknyahidup; istilah “Community-driven development (CDD)” untukmenyatakan pendekatan pembangunan masyarakat melalui modelpembangunan masyarakat yang dirancang dan dilaksanakan melaluipengalihan kekuatan sektor ekonomi dari pemerintah pusat kepadakekuatan sektor ekonomi yang bertumpu pada diri masyarakat lokalsecara mandiri dan berwibawa; istilah “Asset-Based CommunityDevelopment (ABCD)” untuk menjelaskan model pendekatanpembangunan masyarakat melalui metodologi pembangunanmasyarakat yang mengusahakan secara maksimal suatu penyingkapanketersediaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam yang ada disuatu masyarakat untuk hanya dimanfaatkan sebagai inabledevelopment); istilah “Faith-based community development” untukmenjelaskan konsep pembangunan masyarakat yang menempatkanpembangunan masyarakat sebagai kekuatan moral-sosial masyarakatdengan bekerja melalui organisasi-organisasi keagamaan (faith basedorganisations) dalam mencapai pembanguan masyarakat lokal maupundi tingkat nasional; istilah “Community-based participatory research(CBPR)” untuk menjelaskan peranan pembangunan masyarakat sebagaipembangunanyangdirencanakan dandiamanatkanbagipengembangan riset dimasyarakat lokal tentang tingkat partisipasinyasehingga para mitra saling berbagi peran dan tugas dalampembangunan tersebut; istilah “Community organizing” untukmenyatakan tujuan pembangunan masyarakat yang memberi kekuatankolektif bagi masyarakat yang terpinggirkan atau lemah dalamstruktural sosial untuk juga mendapatkan hak-hak sosial, yaitu untukmengusahakan suatu perobahan sosial melalui upaya-upaya perobahansosial walaupun memiliki potensi untuk konflik dan kekacauan; istilah“Participatory planning including community-based planning (CBP)”untuk menjelaskan tujuan pembangunan masyarakat melaluiketerlibatan semua pihak masyarakat dalam proses perencanaan, baikditingkat urban atau rural hingga di tingkat perkotaan; istilah“Methodologies focusing on the educational component of communitydevelopment” untuk menjelaskan peranan dan metode pembangunan27

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Tlogowerumasyarakat melalui pendayagunaan kemampuan masyarakat untukmenciptakan kesempatan pendidikan dari masyarakat setempat.Oleh karena semakin meluasnya spektrum jangkauannya, makasuatu pembangunan masyarakat (community development) akhirnyabisa berubah menjadi suatu kegerakan yang memiliki efek yangsignifikan bagi keseluruhan aspek kehidupan sosial-masyarakat, antaralain menyangkut atau terkait dengan bidang ekonomi, budaya danpolitik, seperti yang diungkapkan oleh Christensen dan Robinson(1980) dalam Nasdian (2014: 32) bahwa pembangunan masyarakat(community development) merupakan“a group of people working together in a communitysetting on a shared decision to initiate a process to changetheir economic, social, cultural or enviromental situation.”(suatu kelompok masyarakat yang bekerjasama didalamsuatu posisi komunitas yang memiliki daya untukmengambil keputusan bersama untuk menginisiasi suatuproses untuk mengubah ekonomi, sosial, budaya atausituasi lingkungan mereka)Dari perluasan spektrum area bidang jangkauannya maknapembangunan masyarakat (community development) inilah, maka apayang telah dirangkum oleh Luz. A. Einsiedel (1968:7) pada tahun 1960dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang maknaPembangunan masyarakat (Community Development) telah terujikeotentikannya untuk menjelaskan esensi dari pembangunan itusendiri. Pembangunan masyarakat (community development)didefinisikan sebagai:“Community Development is the process by which theefforts of the people themselves are united with those ofgovernmental authorities to improve the economic, socialand cultural conditions of communities, to integrade thesecommunities into the life of the nations, and to enablethem to contribute fully to national progress.”(Pembangunan Masyarakat adalah suatu proses dimanasegala upaya dari masyarakat setempat disatukan dengandari kelembagaan-kelembagaan yang berotoritas daripemerintah untuk meningkatkan sektor ekonomi, sosial28

Pembangunan Masyarakat, Indikator dan ngintergrasikan komunitas tersebut dengan kehidupanbangsa, dan memampukan mereka untuk berkontribusisecarah penuh pada kemajuan bangsa)merupakan definisi yang amat tepat karena telah mampu mengayomipemaknaan perkembangan dari pembangunan masyarakat.Pembangunan masyarakat (community development) akhirnyadipertegaskan sebagai pembangunan masyarakat yang harus terkait,yaitu terintegrasikan dengan kehidupan bangsa dan negara. Jadikegerakan pembangunan masyarakat (community development) adalahkegerakan pembangunan yang bergerak dalam rana horizontal (ke arahmasyarakat) sekaligus vertikal (ke arah pemerintahan), namun koridoragenda utamanya haruslah bermuara kepada kepentingan masyarakat.Indikator Pembangunan MasyarakatBagaimanakah kita dapat mengetahui berhasil tidaknya ataukeefektifan dari suatu program pembangun yang disebut sebagaiPembangunan Masyarakat (community development)? Atausingkatnya: apa indikator keberhasilan dari suatu programPembangunan masyarakat (community development)?Pada umumnya, para praktisi dan teoritikus pembangunanmasyarakat (community development) mengindikasikannya melaluivariabel-variabel pembangunan dan tujuan pembangunan masyarakatberdasarkan pendekatan-pendekatan yang mereka terapkan. Dalam halini, Troeller (1978) menyatakan ada 6 macam pendekatan yang selamaini dipakai sebagai pola untuk mengukur atau setidaknyamengindikasikan suatu kemajuan dari hasil suatu pembangunanmasyarakat (community development): Pendekatan pertama adalah“Growth Approach”, yaitu mengukur kemajuan atau keberhasilanpembangunan masyarakat terindikasikan dari pertumbuhan sektorekonomi yang pada intinya mengasumsikan bahwa pertumbuhanmasyarakat bisa terjadi jika ada modal dari atas, yakni “trickle downeffect; Pendekatan yang kedua adalah “Redistribution of Growth29

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa TlogoweruApproach”, yaitu suatu upaya untuk mengukur suatu kemajuanpembangunan masyarakat yang terindikasikan dari pertumbuhansektor ekonomi yang pada intinya melihat asumsi dari modelpertumbuhan yang hampir mirip dengan di atas, namun lebihmenekankan sejauh mana realita terjadinya kesenjangan antar kelassosial-ekonomi dari masyarakat dimana pembangunan tersebutberlangsung; Bentuk pendekatan yang ketiga adalah “DependenceParadigm” yaitu mengukur suatu kemajuan pembangunan masyarakatterindikasikan dengan teori pendekatan yang bertumpu dari asumsibahwa sifat ketergantungan merupakan penyebab terjadinya “underdevelopment” suatu masyarakat; Pendekatan yang keempat adalah“The New International Economic Order” Yaitu suatu cara dalammenilai keberhasilan suatu kemajuan pembangunan masyarakat yangterindikasikan dari pendekatan model pembangunan yangmenekankan model pembangunan masyarakat melalui asumsipentingnya suatu tatanan ekonomi baru secara internasional yangdidasarkan pada realita ancaman penyusutan sumber bumi, erusahaanmultinasional. Pendekatan ini mendorong negara-negara Selatan untukmenguasai dan mengelola sumber daya alam dan ekonomi merekasendiri; Pendekatan yang kelima adalah “The Basic Needs Approach”yaitu pengukuran suatu kemajuan pembangunan masyarakat yangterindikasikan melalui pendekatan dari teori kebutuhan pokok yangmenekankan 3 (tiga) sasaran pembangunan, yaitu membuka lapangankerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhanpokok masyarakat. Namun kemudian diperluas dengan pemenuhankebutuhan yang bersifat non-material, yaitu indikasi kualitaskehidupan (quality of life); Pendekatan yang terakhir adalah “The SelfReliance Approach” yaitu pengukuran suatau kemajuan pembangunanmasyarakat yang terindikasikan berdasarkan acuan teori yangmendasari pendekatan kedaulatan yaitu model pembangunanmasyarakat yang menekankan pentingnya terciptanya suatu hubungantimbal-balik dan saling menguntungkan antar negara-negara industri,dan juga mendorong pemaksimalan sumber data negara ataumasyarakat lokal.30

Pembangunan Masyarakat, Indikator dan PenggeraknyaSeperti telah di singgung di atas, pendekatan yang palingdominan yang diaplikasikan di beberapa negara berkembang selama iniadalah pendekatan dari para praktisi ekonomi ortodoks seperti Rostowdengan pendekatan Growth Approach-nya yang menggunakanindikator ICOR (Incremental Capital Output Ratio) atau yang lebihpopuler adalah melalui indikator GNP (Gross National Product). Teoriini pada intinya memaparkan bahwa standard kehidupan suatumasyarakat adalah ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya.Walaupun dalam kenyataannya, dalam beberapa kasus dari negaraberkembang, pertumbuhan GNP suatu negara tidak selalum

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Tlogoweru. 26 Nasdian, 2014; Soleh, 2014). Sebab itulah, bermunculanlah banyak varian dan ragam rupa istilah dan konsep pembangunan masyarakat (community development) yang dipakai dalam lembaga-lembaga dari suatu pemerintahan. Dan istilah-istilah pembangunan masyarakat ini

Related Documents:

Ekonomi Pembangunan dan . Pembangunan Ekonomi . Prof. Lincolin Arsyad . odul 1 ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk memahami konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi yang berkembang hingga saat ini. Pada modul ini, dijelaskan evolusi makna pembangunan dan indikator-indikator pembangunan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan evolusi makna .

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NTB TAHUN 2013-2018 VII- 1. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Nasional Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025 adalah: Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan .

kebijakan pembangunan ekonomi, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Materi yang dibahas adalah teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, tahap-tahap pertumbuhan ekonomi, teori-teori hambatan pembangunan, kebijakan-kebijakan pembangunan, pembangunan ekonomi di Indonesia, dan sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Capaian Pembelajaran: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

Upaya serta arah pembangunan gampong Bidok tersusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG). RPMJG merupakan konsep pembangunan yang disusun oleh berbagai elemen masyarakat yang dipimpin langsung oleh Keuchik. Dalam menjalankan pembangunan gampong, diperlukan visi dan misi agar pembangunan terarah dan tepat sasaran. .

PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT (SIPBM) Rangga Perdhana, SE Kasubbid Pendidikan dan Pemerintahan BAPPEDA KAB. SITUBONDO. S I PENDIDIKAN B M. 3 Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat Jumlah anak pra sekolah yang akan memasuki P

The AAT Advanced Diploma in Accounting is a potential stepping stone for students to take into employment, further education or training. It may be suited to students studying part time alongside employment or to those already working in finance. This qualification will also suit those looking to gain the skills required to move into a career in finance as it provides a clear pathway towards a .