MODEL INTERNALISASI KARAKTER MELALUI INTEGRASI NILAI ISLAM .

3y ago
84 Views
3 Downloads
384.95 KB
37 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gideon Hoey
Transcription

MODEL INTERNALISASI KARAKTERMELALUI INTEGRASI NILAI ISLAMDALAM MENINGKATKAN BUDAYA SEKOLAH SEHATImania Najmunaimanianajmuna@gmail.comABSTRAKModel Internalisasi Karakter Melalui Integrasi Nilai Islam dalam Meningkatkan BudayaSekolah Sehat.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan model internalisasikarakter dalam meningkatkan budaya sekolah sehat, melakukan pengembangan modelinternalisasi karakter melalui integrasi nilai Islam, dan mengetahui efektivitas pengembanganmodel internalisasi karakter melalui integrasi nilai Islam dalam meningkatkan budaya sekolahsehat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research andDevelopment) dengan model pengembangan ADDIE.Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan observasi dan wawancaradibutuhkan pengembangan suatu model yang lebih terstruktur dalam upayapeningkatan sekolah sehat. Pengembangan model yang dilakukan yaitu denganmengintegrasikan nilai Islam. Model yang dikembangkan yaitu model 5 M yang menjadimodel pembiasaan siswa dalam upaya internalisasi karakter dalam meningkatkan budayasekolah sehat. Uji validitas ahli menyatakan bahwa model 5 M sebagai produk pengembangandalam upaya internalisasi karakter sangat layak digunakan dengan persentase 91% berasal dariahli pendidikan dan presentase 82% dikategorikan layak digunakan berasal dari ahli kesehatan.Pada tahap implementasi dilakukan uji coba kelompok besar yang hasilnya bahwapengembangan model 5 M efektif digunakan dalam kegiatan pembiasaan di lingkungansekolah sebagai upaya internalisasi karakter dalam meningkatkan budaya sekolah sehat dengankenaikan persentese 7.8% dari 81.0% menjadi 88.8%.Kata Kunci: Model, Internalisasi Karakter, Sekolah Sehat.1

ABSTRACTModel Internalization of Character Through Integration of Islamic Values in ImprovingHealthy School Culture.This study aims to analyze the need for developing character internalization models inenhancing healthy school culture, developing character internalization models through theintegration of Islamic values, and knowing the effectiveness of developing characterinternalization models through integrating Islamic values in enhancing healthy school culture.The research method used is research and development with the ADDIE development model.The results showed that based on observations and interviews, the development of amore structured model was needed in an effort to improve healthy schools. The developmentmodel is carried out by integrating Islamic values. The model developed is the 5M model whichbecomes the student's habituation model in an effort to internalize characters in improvinghealthy school culture. Expert validity test states that the 5 M model as a product ofdevelopment in the effort to internalize character is very feasible to use with a percentage of91% coming from education experts and a percentage of 82% categorized as feasible to usecomes from health experts. At the implementation stage, a large group trial was carried out,the result of which was that the development of the 5M model was effectively used inhabituation activities in the school environment as an effort to internalize the character inimproving healthy school culture with a percentage increase of 7.8% from 81.0% to 88.8%.I.PENDAHULUANSekolah menjadi satu dari bagian lingkungan pelaksana pendidikan. Tentunya,sekolah memiliki peran vital dalam proses pendidikan, khususnya pendidikanformal. Sehingga, sekolah hendaknya mendukung pelaksanaan pendidikan sesuaidengan tujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang yang berlaku.Tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang Undang Sistem PendidikanNasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis2

serta bertanggung jawab.1 Langkah yang ditempuh untuk dapat mencapai tujuanpendidikan nasional yaitu dengan mengedepankan pendidikan karakter melaluiimplementasi pendidikan karakter di sekolah. Menurut Syamsul Kurniawan,implementasi pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui integrasi dalammata pelajaran, mata pelajaran dalam muatan lokal, dan kegiatan pengembangandiri.2Sekolah menjadi tempat yang strategis dalam menguatkan pendidikankarakter yang semakin lama mengalami degradasi dan memiliki peran pentingdalam menciptakan kultur yang positif. Sependapat dengan Janet Brodesser bahwasekolah harus menjadi institusi yang bermoral jika ingin memiliki siswa yangbermoral.3 Sekolah hendaknya diciptakan menjadi lingkungan yang nyaman,memberikan pengaruh positif sehingga pendidikan karakter dapat terlaksana danmenjadi institusi yang bermoral, serta seiring dengan mendukung programpembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan target membangun danmeningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, serta menyediakanlingkungan belajar yang aman dan efektif bagi semua.4 Mengacu pada programpembangunan berkelanjutan, tentunya menjadikan sinergi bagi setiap institusi1Departemen Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas, 2003, 6.2Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2017, 109.3Thomas Lickona, Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect andResponsibility, Terj. Juma Abdu Wamaungo, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012, 452.4Badan Pusat Statistik, Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, Jakarta:Badan Pusat Statistik, 2016, 76.3

untuk mengedepankan pendidikan karakter sebagai upaya menciptakanlingkungan pendidikan yang nyaman dan efektif.Upaya penciptaan sekolah sehat tentunya dilakukan oleh setiap sekolah, salahsatunya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tengaran yang dinilaiberhasil menjadi salah satu sekolah sehat yang dapat menerapkan perilaku hidupsehat bagi warga sekolah. Program-program yang telah dilakukan dianggapberhasil dengan dibuktikan sebagai juara Sekolah Sehat tingkat Provinsi JawaTengah. Namun, program-program yang dilakukan dirasa belum tercapai secaramaksimal karena belum terinternalisasi karakter secara utuh. Selain itu, belumtersedianya suatu model yang terstruktur dalam rangka memaksimalkan programprogram sekolah yang ada.Pembentukan pribadi yang tanggung jawab menjadi salah satu aspek dalampendidikan karakter. Maka, karakter tanggung jawab sangat berperan dalam upayamembiasakan diri untuk meningkatkan budaya sehat. Selain itu, dibutuhkankarakter peduli lingkungan untuk dapat diinternalisasikan dalam diri siswasehingga tercipta pola hidup yang sehat. Senada dengan pendapat Hamzah danNurdin bahwa penanaman, pemahaman, dan kesadaran pentingnya menjagakelestarian kualitas lingkungan sangat baik apabila diterapkan melaluipendidikan.5 Selain itu, dalam ajaran Islam terkandung nilai untuk memilikitanggung jawab dalam menjaga kondisi lingkungan dengan tidak merusaknya.5Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2011, 136.4

Berdasarkan dari internalisasi karakter siswa dalam penciptaan budayasekolah sehat yang belum utuh, serta belum tersedianya suatu model dalampelaksanaan program sekolah sehat, sehingga peningkatan budaya sekolah sehatdirasa belum maksimal, maka perlu mengembangkan suatu model internalisasikarakter yang diintegrasikan dengan nilai Islam agar pelaksanaan programprogram lebih terstruktur dalam rangka meningkatkan budaya sekolah sehat diSMP Negeri 2 Tengaran melalui implementasi kegiatan pengembangan diri dalambentuk pembudayaan dan pembiasaan. Secara umum tujuan penelitian adalahuntuk menganalisis kebutuhan pengembangan model internalisasi karakter dalammeningkatkan budaya sekolah sehat, untuk mengembangkan model internalisasikarakter melalui integrasi nilai Islam dalam meningkatkan budaya sekolah sehat,untuk mengetahui efektivitas pengembangan model internalisasi karakter melaluiintegrasi nilai Islam dalam meningkatkan budaya sekolah sehat.II.METODOLOGI PENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dikenal dengan sebutanResearch and Development (R&D). Model penelitian pengembangan yang dipakaidalam penelitian ini adalah ADDIE yang merupakan singkatan pada proses-prosesutama dari sistem pengembangan yaitu Analysis (analisis), Design (desain),Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation(evaluasi).66Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2011, 199.5

Tahap analisis dengan melakukan kegiatan analisis terhadap perlunyapengembangan model internalisasi karakter melalui integrasi nilai Islam dalammeningkatkan budaya sekolah sehat berdasarkan observasi dan wawancara. Tahapdesain dengan melakukan kegiatan merancang konsep, skenario kegiatan, sertainstrumen pengembangan model dalam meningkatkan budaya sekolah isasiprodukpengembangan model dengan menyusun langkah-langkah kegiatan dengandisesuaikan kondisi sekolah dan kondisi siswa. Tahap implementasi melakukankegiatan yang meliputi implementasi produk pengembangan model secara terbataspada siswa. Tahap evaluasi dengan melakukan kegiatan mengukur ketercapaianterhadap implementasi produk model yang dikembangkan sesuai dengan sasarandan harapan awal atau tidak.Teknik yang digunakan untuk mengetahui kelayakan dari pengembanganmodel adalah dengan merepresentasikan jawaban dari dua tenaga ahli yangmenilai, yaitu ahli pendidikan dan ahli kesehatan. Selain itu, untuk mengetahuiefektivitas dari pengembangan model untuk diimplementasikan disekolah adalahdengan melalui questioner pada siswa sebelum perlakuan model dan setelahperlakuan model.Kualifikasi tingkat kelayakan pengembangan model menggunakan kriteriasebagai berikut.6

Tabel Kriteria Kelayakan ModelInterval persentaseIII.Kriteria KelayakanKeterangan85,00 – 100,00Sangat layakTidak Revisi70,00 – 84,99LayakSedikit Revisi55,00 – 69,99Cukup layakSebagian Revisi40,00 – 54,99Kurang layakLebih Banyak Revisi25,00 – 39,99Tidak layakRevisi seluruhnyaHASIL DAN PEMBAHASANA. Analisis Kebutuhan Pengembangan Model dalam Meningkatkan BudayaSekolah SehatLangkah awal dalam pengembangan model internalisasi karakter adalahdengan melakukan analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara.1. ObservasiBerdasarkan observasi yang dilakukan, SMP Negeri 2 Tengaran belumtersedia model yang terstruktur dalam pembiasaan siswa untukmenumbuhkan karakter peduli lingkungan. Sementara, SMP Negeri 2Tengaran dinilai berhasil menjadi sampel sekolah sehat dengan beberapaprogram yang telah dilakukan untuk menumbuhkan karakter pedulilingkungan di sekolah. Hasil observasi menunjukkan program-programyang telah dibuat dalam rangka menciptakan sekolah sehat membutuhkansuatu model yang lebih terstruktur sehingga pelaksanaan program-7

program dapat berjalan secara maksimal. Program-program yang dirasabelum maksimal akan peneliti paparkan sebagai berikut:a. Program penggolongan jenis sampah organik dan anorganik dapatberjalan sesuai tujuan program, namun pengelolaan sampah yangbelum dilakukan secara rutin dan terstruktur. Tersedianya banksampah yang belum dikelola secara maksimalb. Adanya program pengelolaan sampah yang belum dilakukan secararutin dan menyeluruh oleh siswa.2. Wawancaraa. Hasil Wawancara dengan Kepala SekolahHasil wawancara dengan Bapak Waluya, S. Pd., M. Pd. selaku KepalaSMP Negeri 2 Tengaran yaitu bahwa SMP Negeri 2 Tengaranmerupakan sekolah yang unggul dengan segala perkembangan yangada, salah satunya yaitu terkait predikat yang mampu diraih sebagaiperingkat pertama Sekolah Sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah.Predikat tersebut dapat diraih tentunya dengan segala macam upayadan ikhtiar untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yangbersih, nyaman dan sehat bagi siswa. Selain itu, dengan membentukprogram-program sebagai upaya menciptakan sekolah sehat sertadengan menambah fasilitas-fasilitas yang lengkap, yang menarik, dantentunya menjadi ciri khas dari SMP Negeri 2 Tengaran.8

Upaya pembentukan program dan penambahan fasilitas di SMPNegeri 2 Tengaran berkembang sangat pesat, tentunya untukmenciptakan budaya sekolah sehat harus didasari oleh pembiasaanwarga SMP Negeri 2 Tengaran seperti siswa, guru dan karyawan.Upaya warga sekolah terus dilakukan dalam melakukan berbagaiprogram yang ada, namun tentunya dari pelaksanaan programprogram perlu adanya peningkatan agar budaya sekolah sehat terusmenjadi budaya di SMP Negeri 2 Tengaran, terlebih dalammembentuk karakter siswa untuk senantiasa menjaga kesehatan.Kepala SMP Negeri 2 Tengaran menyadari perlunya peningkatanprogram-program di sekolah dalam upaya untuk menciptakan budayasekolah sehat di SMP Negeri 2 Tengaran.b. Hasil Wawancara dengan Pengelola Bank SampahHasil wawancara dengan Bapak Subhana, S. Pd selaku pengelola banksampah sekaligus guru di SMP Negeri 2 Tengaran menyatakan bahwaSMP Negeri 2 Tengaran memiliki beberapa program dalam upayapeningkatan budaya sekolah sehat, salah satunya yaitu adanya BankSampah di sekolah. Bank sampah memiliki tujuan khusus dalamupaya pemanfaatan sampah dan membiasakan siswa untukmembedakan penggolongan jenis sampah.9

Pengelola bank sampah menyadari adanya hambatan dalampelaksanaan program bank sampah, salah satunya yaitu menekankankepada siswa untuk membuang sampah sesuai penggolongan jenissampah, karena masih ada beberapa siswa yang membuang sampahtidak sesuai dengan jenis penggolongannya, bahkan engganmembuang sampah pada tempatnya. Selain itu, program daur ulangsampah yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil bahwa siswa yangaktif dalam pengolahan sampah belum menyeluruh pada seluruhsiswa di SMP Negeri 2 Tengaran, karena tentunya membutuhkansuatu proses untuk membentuk karakter tanggung jawab pada siswaterlebih untuk bersikap peduli terhadap lingkungan sekolah yangdijadikan sebagai lingkungan belajar.c. Hasil Wawancara dengan SiswaWawancara dilakukan terhadap lima siswa SMP Negeri 2 Tengaranyaitu Cut, Nadia, Dita, Safira, Bagas. Berdasarakan wawancaradidapatkan hasil bahwa SMP Negeri 2 Tengaran merupakan salah satusekolah yang membuat siswa nyaman berada di sekolah. Adanyafasilitas yang lengkap, membuatsiswa sangat bangga terhadapprestasi yang diraih sebagai juara sekolah sehat tingkat provinsi JawaTengah.10

Menurut siswa, dengan prestasi yang diraih, siswa dapatmembiasakan pola hidup sehat pada dirinya. Namun, beberapa siswaditemukan masih ada yang belum menyesuaikan serta masih ada yangmembuang sampah secara sembarangan. Ada juga beberapa siswayang tidak mau melaksanakan tugas piket. Untuk program banksampah, siswa per kelas diminta melakukan pengolahan sampahdengan mengolah sampah yang berjenis plastik menjadi barangkerajinan. Namun, ketika pelaksanaan di kelas pada jam wali kelas,ada siswa yang aktif membuat kerajinan dari sampah, ada juga yanghanya duduk bermalas-malasan dan tidak ikut serta melakukanpengolahan sampah.Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, diperolehhasil bahwa SMP Negeri 2 Tengaran terus melakukan upaya dalammeningkatkan budaya sekolah sehat. Dimulai dari pelaksanaan programprogram yang ada selalu diupayakan untuk dapat dilaksanakan secaramaksimal. Langkah yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan programyang ada yaitu dengan mengembangkan suatu model yang lebih terstruktursehingga pelaksanaan program dapat sesuai dengan tujuan. Selain itu,program yang maksimal membutuhkan daya dukung dari warga sekolah,yaitu dengan pembentukan karakter agar warga sekolah terlebih siswamemiliki tanggung jawab untuk senantiasa menciptakan kondisi lingkungan11

sekolah yang sehat. Kondisi lingkungan sekolah yang sehat dapat dibentukdengan internalisasi diri karakter peduli lingkungan agar adanya suatu kondisipeduli terhadap lingkungan sekolah. Sehingga, dari analisis kebutuhan diatas, dapat dilakukan pengembangan model internalisasi karakter pedulilingkungan dan tanggung jawab melalui integrasi nilai Islam dalammeningkatkan budaya sekolah sehat di SMP Negeri 2 Tengaran. Model yangdikembangkan didesain lebih terstruktur sehingga pelaksanaan program dapatsesuai dengan tujuan. Sehingga, dari analisis kebutuhan di atas, dapatdilakukan pengembangan model internalisasi karakter peduli lingkungan dantanggung jawab melalui integrasi nilai Islam dalam meningkatkan budayasekolah sehat di SMP Negeri 2 Tengaran.B. Pengembangan Model Internalisasi Karakter Melalui Integrasi Nilai Islamdalam Meningkatkan Budaya Sekolah Sehat1. Tahap Analisis (Analysis)Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi danwawancara. Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan,diperoleh hasil bahwa untuk dapat memaksimalkan program yang adadalam upaya peningkatan budaya sekolah sehat yaitu ehinggapelaksanaan program dapat sesuai dengan tujuan. Selain itu, programyang maksimal membutuhkan daya dukung dari warga sekolah, yaitu12

dengan pembentukan karakter agar warga sekolah terlebih siswa memilikitanggung jawab untuk senantiasa menciptakan kondisi lingkungansekolah yang sehat.Kondisi lingkungan sekolah yang sehat dapat dibentuk denganinternalisasi diri karakter peduli lingkungan agar adanya suatu kondisipeduli terhadap lingkungan sekolah. Selain itu dengan integrasi nilaiIslam dapat menjadikan dasar sebagai upaya internalisasi karakter padadiri siswa. Sehingga, dari analisis kebutuhan di atas, dapat dilakukanpengembangan model internalisasi karakter peduli lingkungan dantanggung jawab melalui integrasi nilai Islam dalam meningkatkan budayasekolah sehat di SMP Negeri 2 Tengaran.2. Tahap Desain (Design)Pada tahap desain, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penelitiuntuk mendesain atau merancang model yang akan dibentuk dalaminternalisasi karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab di SMPNegeri 2 Tengaran. Langkah tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:a. Merancang Konsep Pengembangan Model Internalisasi KarakterPada tahap ini, dari analisis hasil temuan observasi dan wawancara,peneliti merancang suatu pengembangan dengan mendesain suatumodel agar program-program yang telah dilakukan SMP Negeri 2Tengaran dapat berjalan secara maksimal dengan mengedepankan13

internalisasi karakter untuk menunjang keberhasilan program yanglebih terstruktur, dengan tidak mengurangi program-program yangtelah ada. Peneliti hanya akan menciptakan suatu produk model untukmemaksimalkan program yang telah berjalan di SMP Negeri 2Tengaran yang berpredikat “Sekolah Sehat”. Tentunya, modeltersebut akan peneliti rancang dengan mengambil dasar-dasar dalamajaran Islam.b. Merancang Skenario Kegiatan Pengembangan Model InternalisasiKarakterPada tahapan ini, penulis merancang kegiatan-kegiatan yangdilakukan dalam pengembangan model internalisasi karakter.Kegiatan tersebut akan dipaparkan di bawah ini:1) Peneliti menyusun langkah-langkah berupa tahapan yang tepatdalam membentuk suatu model2) Peneliti memilah langkah-langkah yang telah disusun, untukdisesuaikan dengan internalisasi karakter peduli lingkungan dantanggung jawab3) Peneliti memilah langkah-langkah yang telah disusun, untukdisesuaikan dengan potret ajaran Islam.14

4) Peneliti membuat model semenarik mungkin dan mudahdiaplikasikan oleh siswa sehingga karakter peduli lingkungandan tanggung jawab dapat terinternalisasi secara maksimal.5) Peneliti merancang media bantu berupa poster berisi tahapanmodel untuk membantu siswa dalam implementasi model.3. Tahap Pengembangan (Development)Pada tahap ini merupakan realisasi produk pengembangan modelinternalisasi karakter melalui integrasi nilai Islam dalam meningkatkanbudaya sekolah sehat. Pengembangan model yang didesain menghasilkanproduk model 5 M yang terbentuk dari singkatan kelima tahapanpengembangan model.a. MenghargaiPada tahap ini siswa diminta untuk menghargai segala apapun yangada di lingkungannya, terlebih sampah. Menghargai dalam artian,memandang penting segala apapun, sehingga dengan pengertian inisiswa dapat menghargai apa yang ada di sekit

implementasi pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui integrasi dalam mata pelajaran, mata pelajaran dalam muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri.2 Sekolah menjadi tempat yang strategis dalam menguatkan pendidikan karakter yang semakin lama mengalami degradasi dan memiliki peran penting dalam menciptakan kultur yang positif.

Related Documents:

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

pendidikan yang terkait dalam program integrasi, serta penguatan sistem pengelolaan, sarana prasarana maupun pembiayaan lembaga terhadap integrasi. 3. Integrasi MDT di sekolah melalui Kurikulum meliputi penyusunan KTSP yang terintegrasi; penyusunan program Penguatan Pendidikan Karakter

Sangat urgen adanya upaya pengembangan pendidikan karakter pada siswa, menyangkut pula media yang digunakan dalam proses pembelajaran. . untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam media pembelajaran. Kata kunci : integrasi, implementasi, karakter, flip book maker, teknologi pembelajaran. A. PENDAHULUAN .

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

penanaman kedisiplinan agar masyarakat patuh hukum. 4. Pendidikan karakter di Jepang lebih mengutamakan praktik dalam . Integrasi melalui Kegiatan Intrakurikuler Pembelajaran IPA . peserta didik di madrasah melalui program adiwiyata. FIKROTUNA, 8(2), 950-971. 2. Afriyeni, Y. (2018). Pembentukan karakter anak untuk peduli lingkungan yang ada .

2. MODEL INTEGRASI Mengintergasikan pendidikan karakter dengan seluruh bidang pengembangan ditepuh dengan paradigma bahwa semua guru adalah pengajar karakter. Pada tingkat PAUD terdapat lima bidang pengembangan yang dapat diintergasikan dengan pendidikan karakter, yaitu bidang pengembangan Nilai Agama dan Moral, bidang pengembangan

ASTM D 3379 ASTM D 4018 Zkouška jednosměr. laminátu ASTM D 3039 3 f f V Vlastnost Vlastnost 100 [%] 0 Matrice Tah ASTM D 638 Tlak D 695 (prizma, válce, tenké vzorky) Smyk ASTM E 143, ASTM D 5379 4 s m sy m su Fm,F,G tu m t m t m ty m tu Fm,F,E, , cu m c m c m cy m cu Fm,F,E, , Druhy zkoušek – laminy, lamináty Tah (ASTM D 3039) Tlak (ASTM D 3410, ASTM D .