Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman .

3y ago
69 Views
2 Downloads
840.11 KB
8 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

TEMU ILMIAH IPLBI 2016Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian TanamanPangan di Kabupaten Bone, Sulawesi SelatanSusilawati(1), Isfa Sastrawati(1), Shirly Wunas(2)(1)Laboratorium Perencanaan Wilayah, Pariwisata, dan Mitigasi Bencana, Program Studi Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota,Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.(2)Laboratorium Perumahan dan Permukiman, Program Studi Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,Universitas Hasanuddin.AbstrakKabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten yang menjadi simpul pertanian pangan SulawesiSelatan (MP3EI) dengan potensi utama di sektor pertanian yang menyumbang 49% dalampembentukan PDRB Kabupaten. Daya saing komoditas unggulan khususnya di sektor pertanian tiaptahunnya semakin meningkat, sehingga diperlukan upaya agar produksi hasil pertanian dapatdipertahankan dan ditingkatkan. Penentuan komoditas unggulan dilakukan sebagai upaya untukmemanfaatkan potensi daerah sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi wilayah tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan komoditas unggulan sektor pertanian di KabupatenBone. Metode analisis yang digunakan adalah teknik Location Quatient dan Shift Share Analysis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas dikatakan unggulan apabila memenuhi kriteriakomoditas basis, daya saing baik, pertumbuhannya cepat, dan progresif. Komoditas unggulan sektorpertanian meliputi a) Padi di Kecamatan Kajuara, Salomekko, Libureng, Mare, Barebbo, Lappariaja,Bengo, Dua Boccoe, dan Cenrana, b) Jagung di Kecamatan Tellu Limpoe dan Amali, c) Kedelai diKecamatan Libureng, Cina dan Tellu Siattinge.Kata-kunci: komoditas unggulan, sektor pertanian, location quatient, shift share analysisPengantarPengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi,mengurangi kesenjangan antar wilayah danmenjaga kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan nasional yang diarahkan pada pembangunan daerah, berdasarkan UU 32 tahun2004 tentang Pemerintah Daerah pada dasarnya adalah untuk memacu pemerataanpembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini peran serta pemerintah dan masyarakat sangat penting dalampendayagunaan potensi daerah secara optimaldan terpadu. Kabupaten Bone juga merupakansalah satu kabupaten yang ter-masuk dalamsimpul pangan di Sulawesi Sela-tan (MP3EI).Hal ini juga dapat dilihat dari perekonomiandaerah Kabupaten Bone yang didominasi olehsektor pertanian, berdasarkan kontribusi sektorpertanian terha-dap pemben-tukan total PDRBtahun 2014 adalah sebesar 49% dibandingsektor lainnya. Selain itu, peng-gunaan lahan diKabupaten Bone sebagian besar masih didominasi oleh sektor pertanian (RTRW Kabupaten Bone, 2011-2031).Dengan adanya sektor pertanian yang menjadisektor basis di Kabupaten Bone, tidak menjadikan kesejahteraan masyarakat meningkatsecara merata di seluruh wilayah. Hal ini dapatdilihat dari masih tingginya persentase penduduk miskin yaitu sebesar 11,92% dari jumlahpenduduk yang terdapat di Kabupaten Bonedengan tingkat pengangguran masih relatiftinggi yaitu 3,80% pada tahun 2014. Biladibandingkan dengan kabupaten lain yang terdapat di Sulawesi Selatan, Kabupaten Boneberada di urutan ke-13 dilihat dari partumbuhan ekonominya pada tahun 2013 yaitusebesar 6,09%.Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 F 023

Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bone, Sulawesi SelatanUntuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bone, maka pemanfaatan komoditasunggulan di setiap wilayah kecamatan perludilakukan. Komoditas unggulan merupakankomoditas andalan yang paling menguntungkanuntuk dikembangkan pada suatu daerah (Depkimpraswil,2003) atau satu komoditas an-dalanyang paling menguntungkan untuk diusahakanatau dikembangkan pada suatu wilayah yangmemiliki prospek pasar dan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarga.Dengan mempertimbangkan potensi sektor pertanian yang dapat dikembangkan di tiap kecamatan, maka pemanfaatan komoditas unggulan dapat lebih ditingkatkan baik untuk dijualke luar daerah, maupun untuk diolah sebelumdijual untuk meningkatkan nilai tambah darikomoditas unggulan tersebut.Kajian rdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalahruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dansistem ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan/atau aspek fungsional.Transportasi wilayah adalah pembentuk struktur tata ruang yang dominan dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah se-caralangsung. Sebagai pembentuk struktur ruang,sistem transportasi wilayah seperti ja-ringanjalan arteri primer dan koridor angkutan sungaiakan membentuk jaringan utama (path) yangmenghubungkan simpul-simpul kota. (Djakapermana Ruchyat,2009:58).Teori Basis EkonomiSecara teoretis, pertumbuhan ekonomi berlangsung secara spasial. Kenyataan ini menyangkut masalah struktur spasial pembangunan ekonomi secara fisik maupun polakegiatannya. Struktur dan pola spasial yangberbeda mencerminkan pertumbuhan ekonomiF 024 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016yang berbeda. Ada kawasan yang cepat berkembang, ada pula kawasan yang lambanberkembang. Ada pula kawasan yang memilikisektor unggulan dan sebaliknya ada kawasanyang tidak memiliki sektor unggulan (Adisasmita Rahardjo,2007:197).Dalam membahas teori basis ekonomi, perekonomian suatu wilayah dibagi menjadi dua, yaitusektor basis dan non basis. Sektor basis adalahkegiatan-kegiatan yang mengekspor barangdan jasa ke luar batas perekonomian wilayahyang bersangkutan. Sedangkan sektor non basis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhikebutuhan orang-orang yang bertempat tinggaldi dalam batas-batas perekonomian wilayahtersebut (Ambardi dan Socia,2002 dalamGufron,2008).Pengembangan sektor memilikirelevansi yang kuat dengan pengembangan wilayah. Wilayah dapat berkembang melaluiberkembangnya sektor unggulan pada wilayahtersebut yang mendorong pengembangan sektor lainnya.Basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifatstatis melainkan dinamis. Artinya pada tahuntertentu mungkin saja sektor tersebut merupakan sektor basis, namun pada tahun berikutnya belum tentu sektor tersebut secara otomatis menjadi sektor basis. Sektor basis bisamengalami kemajuan ataupun kemunduran.Adapun sebab-sebab kemajuan sektor basisadalah:a. Perkembangan jaringan transportasi dankomunikasi;b. Perkembangan pendapatan dan penerimaandaerah;c. Perkembangan teknologi, dand. Perkembangan prasarana ekonomi dansosial.Sedangkan penyebab kemunduran sektorbasis adalah:a. Adanya perubahan permintaan di luardaerah; danb. Kehabisan cadangan sumberdaya.Berkaitan dengan percepatan dan efisiensi pengembangan wilayah, perlu dilakukan penentuan sektor unggulan yang memiliki keunggulan

Susilawatikomparatif dan spesialisasi lokasi. Keunggulankomparatif merupakan keungulan suatu sektor/komoditi dalam suatu wilayah relative terhadap sektor/komoditi pada wilayah lainnya(Djakapermana Ruchyat,2009:42).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Bone.MetodePenelitian ini merupakan penelitian deskriptifdengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data primer diperoleh dengan melakukan survey langsung ke lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data sekunderdiperoleh langsung dari instansi terkait diKabupaten Bone, studi literatur dari buku-buku,dan jurnal.Metode Analisis DataAdapun teknik analisis yang digunakan dalamanalisis ini adalah Location Quatient (LQ)dengan rumus sebagai berikut:LQ Vik/VkVip/VpDimana:Vik Jumlah produksi pertaniandaerah studi kecamatanVk Jumlah produksi pertaniantotal daerah studi kecamatanVip Jumlah produksi pertaniandaerah studi kabupatenVp Jumlah produksi pertaniantotal daerah studi kabupatenkomoditas ikomoditas ikomoditas ikomoditas iLQ 1 Komoditas basisLQ 1 Komoditas non basisAnalisis Shift Share dengan rumus sebagaiberikut:PPW ri (ri’/ri – nt’/nt)PP ri (nt’/nt – Nt’/Nt)PB PP PPWDimana:ri Nilai produksi komoditas i kecamatan tahunawalri’ Nilai produksi komoditas i kecamatantahun akhirnt Nilai produksi komoditas i kabupatentahun awalnt’ Nilai produksi komoditas i kabupatentahun akhirNt Nilai produksi total kabupaten tahun awalNt’ Nilai produksi total kabupaten tahun akhirDengan penilaian:PP 0 komoditas i pada region jpertumbuhannya cepat.PP 0 komoditas i pada region jpertumbuhannya lambat.PPW 0 daya saing baikPPW 0 tidak dapat bersaing dengan baikPB 0 pertumbuhan komoditas termasukprogresif (maju).PB 0 pertumbuhan komoditas termasuklamban.Analisis dan InterpretasiPotensi Komoditas Unggulan Sektor Pertaniandi Kabupaten BoneSecara umum perekonomian daerah KabupatenBone didominasi sektor pertanian, sektor yangbasis terhadap Provinsi Sulawesi Selatan adalahsektor pertanian pada sub sektor pertanianpangan, dimana hampir semua komoditi subsektor tanaman pangan adalah basis kecualikomoditi ubi kayu dan ubi jalar.Analisis Location Quotient (LQ) Komoditas SubSektor Pertanian Kabupaten BoneKomoditas basis adalah komoditi dengan nilaiLQ yang lebih besar dari 1. Nilai LQ yang lebihbesar menunjukkan kemampuan suatu subwilayah untuk memproduksi komoditas tertentudan kemampuan mensuplai ke wilayah lain. Halini disebabkan karena komoditas dengan nilaiLQ lebih dari satu memiliki pangsa relatif lebihbesar dibandingkan dengan produksi komoditasdi wilayah lain.Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 F 025

Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bone, Sulawesi SelatanTabel 1. Nilai LQ per Komoditas tiap Kecamatan diKab. Bone Tahun ua BoccoeCenranaTaneteRiattangTR. BaratTR. TimurKec. LQ 1Kec. LQ 22.80.150.381.311.221.231.26Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa komoditas padi merupakan komoditas yang palingbanyak menjadi komoditas basis kecamatan diKabupaten Bone yaitu terdapat di 16 kecamatan. Komoditas kacang tanah, kedelai dankacang hijau terdapat di 11 kecamatan danjagung terdapat di 7 kecamatan.252015Untuk mengetahui sumber atau komponenpertumbuhan suatu wilayah, maka digunakanteknik analisis Shift Share (SSA) yang bertujuanuntuk mengetahui daerah/kecamatan yang memiliki daya saing (comparative advantage),tingkat pertumbuhan, dan progresivitas tinggipada komoditas tertentu.201616111114 1316111611Tingkat Daya SaingBerdasarkan hasil analisis, maka nilai komoditasyang positif berarti PPW 0 dan nilai komoditasyang negatif berarti PPW 0. Komoditas yangmemiliki tingkat daya saing yang baik adalahsemua komoditas sub sektor tanaman panganyang tersebar di beberapa kecamatan.252014 131615121115121513 1412750PadiJagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Kedelai KacangTanahHijauTotal PPW 0Total PPW 0Gambar 2. Grafik total nilai PPW per komoditas diKab. BoneKomoditas yang memiliki tingkat daya saingyang baik adalah semua komoditas yang tersebar di beberapa kecamatan.1611Tingkat Pertumbuhan71050PadijagungUbi Ubi Jalar Kacang Kedelai KacangKayuTanahHijauKec. LQ 1Kec. LQ 1Gambar 1. Grafik total nilai LQ per komoditasdi Kab. BoneAnalisis Shift SharePertumbuhan suatu wilayah akan berbeda dengan wilayah lain yang disebabkan oleh adanyaperbedaan struktur industri dan sektor ekonomi.F 026 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016Berdasarkan hasil analisis, komoditas denganpertumbuhan proporsional yaitu dengan nilaiPP 0 adalah komoditas padi, jagung dankedelai yang artinya ketiga komoditas tersebuttermasuk komoditas dengan pertumbuhan yangcepat di Kabupaten Bone.Sedangkan untuk komoditas lainnya memilikinilai PP 0 artinya komoditas ubi jalar, ubi kayu,kacang tanah dan kacang hijau termasuk komoditas yang pertumbuhannya lambat.

0komoditas1050000000JenisKomoditasLQ 1(Basis)UnggulanPotensialPotensialPotensial 0PadiJagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Kedelai KacangTanahHijauTotal PP 0Total PP 0Gambar 3. Grafik total nilai PP per komoditas diKab. BoneTingkat ProgresivitasBerdasarkan hasil analisis, komoditas yangpaling banyak memiliki nilai PB 0 adalah komoditas padi yaitu terdapat di 17 kecamatan, ubikayu di 18 kecamatan, jagung di 15 kecamatan,dan komoditas lainnya terdapat antara 7sampai 13 kecamatan yang memiliki niali PB 0.Sedangkan komoditas yang memiliki nilai PB 0adalah komoditas kacang hijau di 20 kecamatan,ubi jalar di 16 kecamatan, kacang tanah dankedelai di 14 kecamatan. Sehingga dapatdisimpulkan semua komoditas termasuk progresif (maju) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Bone.2515sebagaiTabel 2. Klasifikasi Komoditas Unggulan1520unggulan201817161510129101113 1413 1475JagungJenisKomoditasPadiJagungUbi KayuKompilasi Hasil Analisis LQ dan Shift ShareSetelah dilakukan perhitungan melalui SSA,maka hasil dari perhitungannya dikompilasikandengan hasil analisis LQ sebelumnya.Denganmembandingkan kedua tahap analisis tersebutdapat diketahui komoditas yang memenuhiempat syarat sebagai komoditas unggulan danpotensial, yaitu dengan mengacu pada peng- Tabel 3. Klasifikasi Komoditas Unggulan danPotensial menurut Kecamatan di Kab.BoneTotal PB 0Gambar 4. Grafik total nilai PB per komoditas di Kab.BonePB 0(Progresif)Pengkalsifikasian dilakukan untuk menentukankomoditas unggulan dengan kriteria komoditasyang merupakan basis, memiliki daya saing baik, pertumbuhannya cepat dan progresif terhadap kabupaten. Sedangkan untuk kriteria kedua yaitu komoditas potensial, yaitu memilikikriteria sebagai komoditas basis dan memilikisalah satu saja komponen pertumbuhan wilayah dari hasil analisis SSA. Berdasarkan hasilanalisis, komoditas yang menjadi unggulan adalah padi, jagung, dan kedelai yang terdapat dibeberapa kecamatan, dan komoditas lainnyayang potensial adalah komoditas ubi kayu, ubijalar, kacang tanah dan kacang hijau yang tersebar di beberapa kecamatan. Berikut hasilpengklasifikasian komoditas unggulan danpotensial menurut kecamatan pada tabel 3.Ubi Ubi Jalar Kacang Kedelai KacangKayuTanahHijauTotal PB 0PP 0(PertumbuhanCepat) Sumber: Puspita Dwi dan Eko Budi, 20130PadiPPW 0(DayaSaingBaik) Ubi Bontocani, Kahu,Salomekko,Tonra, Sibulue, Cina,Libureng, Mare,Tenete Riattang,Barebbo,Tanete Riattang Barat,Lappariaja,Tanete Riattang TimurBengo, DuaBoccoe, Cenrana,Tellu Limpoe,Lamuru, Ulaweng,AmaliPalakka, Tellu SiatingeKajuara, Tonra,Pattimpeng, Ulaweng,Palakka, TaneteRiattangSalomekko, Tonra,Patimpeng, Mare,Sibulue, Ponre,Lamuru, Tellu Limpoe,Ulaweng, Palakka,Tanete Riattang Barat,Tanete Riattang TimurKahu, Kajuara,Patimpeng, Libureng,Cina, Lappariaja, TelluLimpoe, AwangponeProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 F 027

Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bone, Sulawesi ggulanLibureng, Cina,Tellu Siattinge-PotensialBarebbo, Lappariaja,Ponre, Mare, TaneteRiattang, TaneteRiattang Barat, TaneteRiattang TimurTonra, Libureng, Mare,Barebbo, Lappariaja,Lamuru, TaneteRiattang TimurSumber: Hasil Analisis, 2016Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat klasifikasikomoditas unggulan dan komoditas potensialyang terdapat di Kabupaten Bone. Komoditasyag termasuk kategori unggulan adalah komoditas padi, jagung, dan kedelai. Sedangkanuntuk komoditas yang potensial dikembangkanadalah ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dankacang hijau. Diharapkan setelah adanyapenentuan komoditas unggulan ini, KabupatenBone dapat lebih memanfaatkan potensisumber daya alam yang dimiliki. Berikut adalahpemetaanpotensiuntukmasing-masingkomoditas unggulan di Kabupaten Bone.KesimpulanKomoditas pertanian termasuk komoditasunggulan apabila memenuhi kriteria komoditasyang basis, memiliki daya saing baik, partumbuhannya cepat, dan progresif terhadap kabupaten. Sedangkan untuk komoditas potensial,yaitu memiliki kriteria sebagai komoditas basisdan memiliki salah1. satu saja komponen pertumbuhan wilayahdari hasil analisis Shift Share.2. Komoditas unggulan untuk sektor pertaniandi Kabupaten Bone adalah padi, jagung dankedelai yang tersebar di beberapa kecamatan sebagai berikut:a. Padi di Kecamatan Kajuara, KecamatanSalomekko, Kecamatan Libureng, Kecamatan Mare, Kecamatan Barebbo, Kecamatan Lappariaja, Kecamatan Bengo,Kecamatan Dua Boccoe, dan KecamatanCenrana.b. Jagung di Kecamatan Tellu Limpoe danKecamatan Amalic. Kedelai di Kecamatan Libureng, Kecamatan Cina dan Kecamatan TelluSiattinge.Gambar 5. Peta Potensi Komoditas Padi di Kabupaten BoneF 028 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

SusilawatiGambar 6. Peta Komoditas Jagung di Kabupaten BoneGambar 7. Peta Potensi Komoditas Kedelai di Kabupaten BoneProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 F 029

Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bone, Sulawesi SelatanDaftar PustakaDjakapermana Ruchyat Deni. (2009). PengembanganWilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. InstitutPertanian Bogor. BogorGhufon Muhammad. (2008). Analisis PembangunanWilayah Berbasis Sektor Unggulan KabupatenLamongan Propinsi Jawa Timur. Institut PertanianBogor.Kabupaten Bone Dalam Angka Tahun 2015Kabupaten Bone Dalam Angka Tahun 2014Kabupaten Bone Dalam Angka Tahun 2009Puspita Dwi dan Eko Budi. (2013). Identifikasi PotensiKomoditas Unggulan Pada Koridor Jalan LintasSelatan Jatim di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek. Jurnal Teknik POMITS. Vol:2, No. 2, 118122Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan RuangUU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah DaerahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone Tahun2011-2031Richardson, H.W. (2001). Dasar-Dasar Ilmu EkonomiRegional. Edisi Revisi 2001. Penterjemah PaulSitohang.FakultasEkonomiUniver-sitasIndonesia, Jakarta.F 030 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

Daya saing komoditas unggulan khususnya di sektor pertanian tiap . tor/komoditi dalam suatu wilayah relative ter- . identifikasi dan menentukan komoditas ung-gulan sektor pertanian di Kabupaten Bone. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Related Documents:

Identifikasi dan klasifikasi subsektor pertanian diperlukan untuk memberikan gambaran subsektor mana yang aktifitasnya menjadi basis perekonomian atau unggulan, potensial, sedang berkembang dan mana pula yang . Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Di Kabupaten Mamuju Tahun 2011-2015. Mamuju. Skripsi. 20. Skripsi.

7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Di saat komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus mampu menggantikannya. 8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 9.

nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia. Namun, dengan kondisi perekonomian global yang masih mengalami stagnasi terutama di negara-negara maju dan disaat yang bersamaan Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan produksi komoditas unggulan pertanian yang dijadikan produk ekspor, maka Indonesia dapat melebarkan sayap untuk

terencana, guna mendapatkan nilai tambah setiap produk/komoditi pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga sebagai salah satu sektor penyedia lapangan kerja terbesar yaitu lebih dari 40% kesempatan kerja masyarakat berasal dari sektor pertanian (S yafa’at et al., 2003). Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Provinsi Bengkulu.

sektor pertanian dapat dilakukan melalui penetapan komoditas unggulan komparatif dan kompetitif setiap komoditas di setiap kecamatan. Selain itu, dalam

Kabupaten Semarang adalah sektor pertanian sehingga diperlukan identifikasi komoditi pertanian unggulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komoditi pertanian yang menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Semarang, mengetahui tingkat spesialisasi dan tingkat lokalisasi

Sektor perikanan - - Sektor kehutanan - - Sektor pertambangan - - Sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga 122 4.18 Sektor industri menengah dan besar 88 3.01 Sektor perdagangan - - Sektor jasa - - Jumlah 2.916 100 Sumber : Data Poten

Genes Sequence of bases in a DNA molecule Carries information necessary for producing a functional product, usually a protein molecule or RNA Average gene is 3000 bases long 31 . 32 . Genes Instruction set for producing one particular molecule, usually a protein Examples fibroin, the chief component of silk triacylglyceride lipase (enzyme that breaks down dietary fat) 33 .